Jumat, 08 Juni 2012

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3602

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (18 Messages)

1.
Rasa Takut From: + Made Teddy Artiana +
2a.
(OOT) 2nd AICST: Call for Papers From: Dito Anurogo
2b.
Re: (OOT) 2nd AICST: Call for Papers From: Sismanto
3.
MENJADI PEJABAT MALAH MENGUCAP INNALILLAHI ? From: pramonod
4.
Natin Mensyukuri Pekerjaan From: Dadang Kadarusman
5.
MENEMBUS KETERBATASAN! From: pramonod
6.
Natin Dalam Momen Istimewa Teman From: Dadang Kadarusman
7.
10 KISAH ORANG2 BODOH YG AKHIRNYA SUKSES LUAR BIASA From: pramonod
8.
Natin Mengharapkan Lebih Dari Sekedar Gaji From: Dadang Kadarusman
9.
TALK LESS, DO MORE! From: pramonod
10.
Natin Naik Ke Posisi Yang Lebih Tinggi From: Dadang Kadarusman
11.
Hati Natin Seluas Samudera From: Dadang Kadarusman
12.
"Sales people, Apa itu..?" From: Dewo
13.
Tarian "Gila" Bi Entin From: Made Teddy Artiana
14.
Wuuaaanjjriiiiiittt...!! From: Made Teddy Artiana
15.
Natin Menyelami Potensi Diri From: Dadang Kadarusman
16a.
Re: MENULIS DIATAS PASIR, MENGUKIR DIATAS BATU From: Shona Vestalia
17.
Artikel: Cara Bertumbuh Di Tempat Statis From: Dadang Kadarusman

Messages

1.

Rasa Takut

Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com

Thu Jun 7, 2012 9:43 pm (PDT)



*Rasa Takut*

by Made Teddy Artiana

Seorang kawan bercerita tentang sebuah kejadian yang sangat tidak biasa.
Istrinya takut miskin. Memang dulu mereka berangkat dari nol, lalu sukses,
sempat bangkrut, kemudian bangkit dan jaya lagi sampai saat ini. Namun
sayang yang terekam dalam bawah sadar istrinya, hanya saat-saat kejatuhan
mereka. Trauma kegagalan. Sedangkan bagaimana hebatnya mereka bangkit dan
sukses kembali, sama sekali tidak menguatkan kepercayaan diri istrinya.
Malam-malam dilalui dengan mimpi buruk. Teramat sering istrinya terbangun
tengah malam, karena mimpi buruk, lalu menangis hingga pagi. Nasehat apapun
tidak mempan, sehingga ia merasa perlu untuk melakukan cara konyol berikut
: mengambil uang sebanyak 1 M dan menghamparkannya dilantai kamar dan
rumahnya yang luas. Lalu dengan demikian frustasi berteriak kepada sang
istri masih "Ada banyak lagi yang seperti ini di rekening bank kita Ma!
Namun yang menghasilkan ini semua adalah yang ada di kepala ini dan TUHAN
mengijinkan kita memiliki semuanya ini..jadi jangan takut miskin
Maaaa...!!!"

Seorang family dekat, berbadan tegap tinggi besar. Dada berbulu lebat,
berjambang dan berkumis tebal. Sekilas wajahnya lebih mirip seorang
gerilyawan Taliban, dibanding seorang Indonesia. Waktu itu kami mengajaknya
bepergian kesalah satu mall besar di Jakarta, maklum dia adalah orang
daerah. Berharap ia akan terkesima melihat pemandangan yang akan kami
pamerkan, rupanya yang terjadi justru hal lain. Ketika naik lift dengan
dinding kaca tembus pandang, sekonyong-konyong ia tersadar berada di
ketinggian, serta-merta berteriak-teriaklah ia ketakutan, bahkan hampir
menangis sambil memegangi kami demikian erat. Seisi lift heboh, persis
pasar malam yang dimasuki puluhan copet! Rupanya ia takut ketinggian.
Akhirnya laki-laki tegap besar dan berbulu itupun keluar dari lift, persis
seperti anak anjing kejebur selokan : basah kuyub dengan badan menggigil
bukan karena kedinginan, namun karena ketakutan, sembari diiringi tatapan
mata seisi lift. Tatapan yang beragam : jengkel, iba, heran dan agak jijik.

Seorang teman yang lain, juga tak kalah uniknya. Ia takut terbang. Jadi
setiap akan bepergian jauh, hampir pasti ia akan menelpon atau
menghubungiku, hanya sekedar untuk mendapatkan rasa aman. Heran juga..!
"Saya tenang kalau sudah bicara dengan Anda", ujarnya dengan nafas lega.
Entah apa yang mendudukkan aku demikian penting (enggan menyebutkan kata :
jimat) di kepala orang itu, hanya dia yang tahu. Tapi apapun itu,
buatku..thats what friend are for ;)

Seorang sahabat yang lain, juga punya ketakutan yang unik. Takut bulu
ayam! Berada didekat ular, masih dapat membuatnya tersenyum, namun jika
yang datang mendekat adalah ayam, entah itu induknya, ayam jago atau anak
ayam yang baru menetas, atau bahkan kemoceng (pembersih berbentuk bulu
unggas), reaksinya sungguh tak terduga. Berteriak histeris lalu ngibrit tak
terkendali kemana saja asalkan menjauh dari mahluk 'berbulu' itu! Bahkan
jika kita mencoba untuk mengejarnya sekedar untuk menakut-nakuti, maka
tidak hanya sumpah serapah, intifada (perang batu ala Jalur Gaza) besar
kemungkinan akan menjadi bagian Anda.

Sekumpulan mahasiswa, yang sebentar lagi akan lulus kuliah. Kerap kali
punya ketakutan tersendiri, terutama tentang pekerjaan. Apakah ia akan
mendapatkan pekerjaan diluar sana? Ataukah harus menambah angka
pengangguran terselubung, yang sudah semakin tidak dapat disebungi apapun
keberadaannya? Bagaimana dengan segenap uang kulia berjuta-juta yang telah
diperjuangkan orang tua? Mau disembunyikan kemana wajah ini, ketika seluruh
keluarga tahu, bahwa Sarjana yang dibangga-banggakan ternyata hanya
sebegitu saja? Sebuah contoh lagi tentang rasa takut.

Masih banyak ketakutan-ketakutan lain, dan jika harus mendaftarkannya, maka
tulisan ini akan berubah menjadi buku ke-2 ku, berjudul : Rasa Takut.

Tapi ada baiknya kita berkaca sebentar, dengan kejadian gempa yang baaru
saja menimpa saudara-saudara kita di Sumatera khususnya di Aceh sana.
Apakah rasa takut yang Anda alami, lebih besar dari yang mereka alami.

Tengoklah layar TV. Amati sungguh-sungguh. Aku rasa tidak terlalu sulit
untuk dapat melihat bagaimana bahasa tubuh dan ekspresi wajah mereka
ketika berlari mengungsi, dengan baju seadanya, membawa lari bayi dan
menyeret anak kecil dan orang tua menyelamatkan diri. Melupakan harta benda
yang mereka miliki dengan berjerih lelah berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun, lalu naik susah payah keatas-atas atap rumah dan mesjid,
tergesa-gesa berusaha mencari tempat yang lebih tinggi, kuatir tsunami
datang menerjang. Ketakutan atau lebih tepatnya : KENGERIAN melekat jelas
disana.

Dan itu tidak terjadi sekali, namun berkali-kali. Setiap saat bisa saja
gempa datang berkunjung menghantui.

Jika saat ini, kita berada di kantor, atau ditengah-tengah keluarga, sedang
cuti berlibur, atau disekitar meja makan, di depan TV, atau di mall sedang
memilih-milih baju atau ber-haha-hihi dengan rekan-rekan kerja di sebuah
restauran, dan secara kebetulan membaca tulisan ini, ada baiknya kita
memanjatkan doa yang tulus untuk mereka disana.

Seharusnya derita Aceh dan Sumatera tak terhenti hanya sebagai menu
percakapan belaka. Namun menghujam lebih dalam lagi kedalam hati dan bawah
sadar kita.

Hal yang sama, jika TUHAN menghendaki, sangat mungkin terjadi pada kita.
Menimpa kita dan keluarga dan memporak-porandakan seketika hidup kita.

Jadi tunjukan rasa simpati yang tulus lewat doa dan bantuan nyata, dan yang
lebih penting dari itu semua : rasa hormat terhadap hidup dan IA, Sang
Penguasa Tunggal Kehidupan. Yang Maha Kuat dan Perkasa. Penguasa
kedahsyatan alam, langit dan bumi. IA yang berhak menerima segenap rasa
takut dan hormat. Bagi DIA-lah seluruh kemuliaan dari selama-lamanya,
sampai selama-lamanya.

Semoga belas-kasihanNYA melindungi Sumatera dan Aceh dan seluruh bangsa
ini. Amin (*)

warm regards,
*Made Teddy Artiana*

Penulis Novel Komedi Inspirasi base on true story
*BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA *(yang pernah bekerja di rumah kami)
Terbukti ampuh berkasiat mengocok perut, juga hati dan pikiran Anda!
Tersedia di Gramedia dan Trimedia, harga Rp. 30.000,-

Blog : http://balada13prt.blogspot.com
2a.

(OOT) 2nd AICST: Call for Papers

Posted by: "Dito Anurogo" ditoanurogo@gmail.com   d17o

Thu Jun 7, 2012 9:44 pm (PDT)



Salam damai dan sejahtera untuk kita semua....

Moderator, dan pemilik email di seluruh penjuru tanah air dan di penjuru
semesta....

Kami mohon ijin posting.
Info ini bukan bertujuan komersial, tapi organisasi yang bergerak serius
untuk kontribusi dalam perbaikan bangsa Indonesia.

Terimakasih atas perkenannya dan mohon maaf bagi yang tidak berkenan.

Salam ACIKITA.

The 2nd ACIKITA International Conference on Science and Technology (AICST)
Call for Papers

We invite all Indonesians who are pursuing higher education or work in all
countries to offer presentation about their research work and/or their
achievements. Let us gather our potentials for the development of our
beloved nation. We also open to invite scientists, lecturers, businessmen,
and industries, from various fields, to share information and to discuss
the latest research achievements and also the relevant areas. We hope this
event is, not only as a place where all the participants just share
knowledge and idea, but also as a place where a mutual cooperation be
initiated by them based on good communication, for strengthening the
relationship between Indonesia and other countries in the future.

The conference will focus on the following topics, but we also accept
papers from other topics;

1. Medicine, health, and pharmaceutical
2. Bioscience, biotechnology, and bioengineering
3. Agriculture, agricultural biotechnology and food processing
4. Education and culture
5. Energy and the new energy resources
6. Social Sciences, Economics, Law and Humanities
7. Telecommunications and computer information science
8. Interdiciplanary science and engineering
9. Various art and craft

All accepted papers will be published in the proceedings of conferences,
and selected papers will be published in high qualified scientific journals
in Indonesia.

Abstract and Complete files must be addressed to email: aicst@acikita.org

Full paper format can be viewed at: http://aicst.acikita.org/

IMPORTANT DATES

Submission of abstract: April 15th, 2012
Notification of acceptance: April 25th, 2012
Submission of full paper: May 15th, 2012
Conference: August 28th - 29th, 2012
*****

NB: untuk teman teman luar negeri di mana saja berada yuk kita jumpa di
event ini, berdiskusi, silaturrahmi, dan sekaligus membuat network lintas
bidang ilmu, karena tidak ada batas tegas dari suatu ilmu. Satu kajian
saling berhubungan dengan yang lain. Ayo saling bersinergis untuk kemajuan
riset bangsa Indonesia.

Mohon bantuan menyebarluaskan himbauan ini. Tahun lalu alhamdulillah hadir
dari 9 negara. Dengan peserta 150 orang. Alhamdulillah.

Bila bertanya tentang sertifikat, prooceding, maka alhamdulillah sertifikat
dan prooceding diakui DIKTI, apalagi karena event ini diangkatkan dengan
berkolaborasi dengan Kementrian Pendidikan Nasional RI.

Terimakasih

Wassalam
Jumiarti Agus
Ketua ACIKITA International
2b.

Re: (OOT) 2nd AICST: Call for Papers

Posted by: "Sismanto" sirilwafa@gmail.com   siril_wafa

Thu Jun 7, 2012 10:20 pm (PDT)



Sayang sekali pengiriman makalahnya sudah tutup. padahal saya tertarik
untuk mengikuti.

Salam,
Sis

On Mon, Apr 9, 2012 at 8:13 AM, Dito Anurogo <ditoanurogo@gmail.com> wrote:

> **
>
>
> Salam damai dan sejahtera untuk kita semua....
>
> Moderator, dan pemilik email di seluruh penjuru tanah air dan di penjuru
> semesta....
>
> Kami mohon ijin posting.
>
3.

MENJADI PEJABAT MALAH MENGUCAP INNALILLAHI ?

Posted by: "pramonod" pdewo@yahoo.com   pdewo

Thu Jun 7, 2012 9:44 pm (PDT)



MENJADI PEJABAT MALAH MENGUCAP INNALILLAHI ?

Assalamualaikum wr wb

Teman2, menduduki poisi sbg PEJABAT PERUSAHAAN yg terkait kepentingan masyarakat luas, apalagi PEJABAT PUBLIK, apakah itu Presiden, Menteri, DPR, MA, BPK, Jaksa Agung, Kapolri, Gubernur, Walikota/Bupati, Direksi2 BUMN, atau bahkan dalam posisi apapun yg terkait dengan pejabat negara atau pemda dsb, hakekatnya sangat berat tanggung jawab yg harus ia emban, baik saat ia masih hidup, maupun nanti di Yaumil hisab (hari perhitungan) di hadapan ALLAH Swt.

Itulah sebabnya barangkali saat Khalifah Utsman Bin Affan RA tewas terbunuh, Imam Ali KW menolak ditunjuk sbg Khalifah dan meminta agar menunjuk Sahabat yg lain.
Namun karena desakan kuat dan untuk mencegah kekosongan pemerintahan, barulah beliau terpaksa menerimanya.

Begitu berat amanah yg harus diemban sbg Pejabat Publik, sehingga Khalifah Umar Bin Khattab RA saat dibaiat menjadi Khalifah, bukannya kalimat 'Alhamdulillah" yg meluncur dari beliau, melainkan mengucap: "Innalillahi wa inna ilaihi roji'un"....

13 abad lalu, saat melantik Gubernur Mesir, Malik Al Atsyar, Imam Ali KW berpesan tegas sbb :

"Wahai Malik, takutlah kamu kepada Allah dalam mengurus orang2 kecil yg memiliki peluang yg sedikit, fakir miskin, gelandangan, dan orang2 yg tidak mampu. Jagalah baik2 kewajiban yg ditimpakan Allah untukmu dalam mengurus mereka. Usahakanlah agar sebagian dari dana negara diperuntukkan untuk mengangkat (memperbaiki) nasib mereka. Kamu tidak akan dimaafkan, bila melalaikan hal2 kecil, karena memutuskan masalah2 yg besar..".

Semoga ALLAH SWT masih berkenan memberikan kita Pejabat2, Pemimpin2 & Pejabat Publik yg amanah, jujur, adil & berjuang keras utk mensejahterakan rakyatnya, terutama mereka yg miskin, ditengah kedahsyatan kerusakan moral yang sangat LUAR BIASA dari para pemimpin & pejabat2 negara kita saat2 ini....Aamiin.

Barakallah fiikum.

4.

Natin Mensyukuri Pekerjaan

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Jun 7, 2012 9:45 pm (PDT)



NatinMensyukuri Pekerjaan  
 
Tiba-tiba semua orang keluar sambil bersorak.
Ada yang sambil bersuit-suit segala. Tapi semuanya tertawa lepas. Kecuali satu orang. Jeanice. Dia terjebak diantara kebingungan. Dan kekesalan.
 
Orang-orang pada memeluknya. ”Selamat!” kata mereka. ”Anda masuk dalam Cubical Candid Camera.....!”
 
”Dassssar....” umpat Jeanice. ”Elo ngerjain gue ya!!!” makinya.
Rasa kesalnya sudah mulai mencair setelah tahu jika kejadian yang membuatnya kesal tadi itu hanyalah kejailan teman-temannya di kubikal.
 
Gimana nggak kesal. Soalnya satpam tidak mengijinkan masuk kedalam kantor. Tanpa alasan yang jelas, gitu deh. ”Pokoknya, Anda tidak diizinkan masuk ke kantor kami!” beraninya satpam-satpam itu bilang begitu.
 
”Kenapa gue nggak boleh masuk kantor?!” protesnya.
”Maaf, Bu,” jawab satpam. ”Tidak sembarangan orang diperkenankan masuk ke kantor kami.”
 
”Elu pikir gue siapa, heh?” sewot Jeanice. Semuanya terekam dalam kamera. ”Buka pintunya!!”
 
”Mohon maaf Bu, kami hanya menjalankan tugas,” jawab satpam.
”BUUKA PINTUNYA!!!” sekarang Jeanice sudah berteriak. Kemarahannya mulai memuncak.
 
Pada saat kritis itulah teman-teman kubikal pada keluar sambil bertepuk tangan. Puas sekali rasanya telah ngerjain temannya.
 
”Dasssar udah pah gila, elo pade ya,” Jeanice masih bersungut-sungut. ”Matikan tuch kamera. Emangnya gue ini artis, apa?” dia berusaha untuk menerobos lari ke kubikalnya.
 
Teman-temannya mengikutinya di belakang. Opri yang masih dengan gigihnya merekam ekspresi wajah Jeanice.
 
”Oke teman-teman.” teriak Aiti. ”Mari kita berikan ucapan terima kasih kepada teman kita Jeanice,” lanjutnya.
 
”Terima kaaaasih, Jeaniiiiiiice....” semua orang di kubikal merunduk.
Jeanice kembali keungungan. Ini orang-orang udah pada kesambet apa ya? Anehnya udah diluar kebiasaan. Selama ini pun mereka sudah aneh. Hari ini. Anehnya udah nggak jelas gitu deh.
 
Sekris maju dengan membawa sebuah bungkusan. ”Jean...,” katanya dengan gaya gemulai khas bodi bongsornya. ”Ini hadiah dari teman-teman, buat elo... thanks ya....”
 
”Apa-an lagi nih.” Jeanice menarik badannya. ”Elo belum puas ngerjain gue, eh?” Matanya melotot. Pipinya merah. Mulutnya manyun. Tapi ya dasar Jeanice. Biar mukanya kayak begitu ya tetep aja kelihatan cantiknya.
 
”Nggak Jean,” Fiancy mendekatinya. ”Udah selesai kok...” bujuknya.
 
Tadi itu orang-orang di kubikal sedang melakukan eksperimen soal menu hari ini dari Natin. Natin menulis di whiteborad pantry begini: ”BERSYUKURLAH KARENA BISA MASUK KANTOR HARI INI”
 
Mereka berusaha untuk membayangkan bagaimana seandainya mereka tidak diizinkan masuk ke kantor ini. Faktanya. Nggak semua orang boleh keluar masuk kantor ini. Sedangkan mereka yang setiap hari keluar masuk dengan bebasnya sering kali tidak melihat hal itu sebagai sebuah anugerah.
 
Bisa masuk ke kantor. Bekerja. Berinteraksi. Dan dibayar pula. Apa bukan nikmat yang indah tuch? Kitanya saja yang sering kehilangan rasa syukur. Jadinya ya nggak heran kalau kita masih sering mengeluhkan soal ini dan itu. Kerja mah. Dikantor manapun. Nggak bakal 100% oke semuanya.
 
Lirik kantor orang lain mungkin indah. Tapi kalau sudah masuk kesana? Kita akan tahun the in-and out-nya. Segala sesuatunya. Dan kita juga akan tahu enak dan tidaknya.
 
Natin bilang. Syukuri anugerah pekerjaan itu. Syukuri. Hari ini kita masih bisa berkantor.
Mereka membayangkan. Benarkah kata-kata Natin itu. Namun mereka sangat sulit untuk sekedar membayangkannya. Makanya itu. Mereka sepakat untuk melakukan eksperimen. Dan korbannya adalah... Jeanice.
 
Hari itu mereka baru merasakan kebenaran kata-kata Natin. Dia benar. Bahwa bahkan sekedar bisa melewati pintu kantor tanpa dicegat satpam pun sudah merupakan anugerah. Yang patut kita syukuri. Apalagi dengan pekerjaan ini. Raya syukur kita. Harus lebih besar dari itu.
 
Tiba-tiba terdengar suara seperti kunci pintu yang tidak bisa dibuka.
Pak Mergy. Sedang berusaha memutar kunci ruang kerjanya. Macet. Nggak bisa dibuka. Mungkin kuncinya karatan.
 
”Nggak bisa dibuka Pak?” kata Opri. Sambil menawarkan bantuan. Gagal.
Sekris nggak mau ketinggalan. Dicobanya. Gagal juga. Aiti. Begitu juga. Semua orang mencoba. Dan tidak ada yang berhasil. Lalu mereka menyerah. Kasihan Pak mergy. Nggak bisa masuk ke ruang kerjanya hari ini.
 
Tiba-tiba saja Pak Mergy beteriak. ”O, iyya.” Katanya. ”Maaf anak-anak,” lanjutnya. ”Ketuker. Itu kunci lemari pakaian saya......”
 
Hooooooh……. Orang-orang langsung merasa lemas…..
 
Tiba-tiba saja semua orang di kubikalmenyadari bahwa selama ini mereka sering lupa untuk mensyukuri anugerah pekerjaan yang dimilikinya hari ini. Bukan soal kita tergantung kepada pemberi kerja. Atau menyerah kepada perusahaan. Bukan soal itu. Melainkan soal betapa hidup kita menjadi lebih bermakna. Ketika kita mendapatkan pekerjaan yang layak. Yang kita sukai. Yang kita cintai. Dan yang memberi kita. Kehidupan sejahtera. Maka benar kata Natin. Bersyukurlah. Karena bisa masuk kantor. Hari ini.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman â€"  11 April 2012
Author, Trainer, & Public Speaker ”Natural Intelligence”  
 
Catatan Kaki:
Salah satu ciri orang yang mensyukuri pekerjaannya adalah; gigih membuat pencapaian kerja yang tinggi.
 
Ingin tahu kisah-kisah seru Natin & The Cubicle lainnya? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
 
----------------------------------------------------------
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman â€" GREATIST! â€" silakan bergabung dengan milist yang baru saja kami buat. Daftar di link ini: http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman 
Public Training "Natural Intelligence Leadership"  11 - 12 April
Contact: Dadang at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
5.

MENEMBUS KETERBATASAN!

Posted by: "pramonod" pdewo@yahoo.com   pdewo

Thu Jun 7, 2012 9:45 pm (PDT)



MENEMBUS KETERBATASAN !

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek api kosong lalu dibiarkan di sana selama satu hingga dua minggu? Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek api saja! Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.

Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api. Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai ragu akan kemampuannya sendiri. Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek api.

Aman, dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin, "Nah benar kan? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!" Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat. Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.

Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung.

Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda. Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak bakalan dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api. Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.

Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna, tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya. Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas sehari-hari. Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take action untuk menembus kotak korek api itu.

Lihatlah Ucok Baba, dengan tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di televisi.

Andapun pasti kenal Helen Keller, dengan mata yang buta, tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University.

Bill Gates tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja" komputer.

Begitu pula dengan Nelson Mandela, ia menjadi presiden Afrika Selatan setelah usianya lewat 65 tahun.

Kolonel Sanders sukses membangun jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.

Dan banyak contoh lagi lainnya...

Nah, bila anda masih juga terkungkung dengan kotak korek api, pada hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen Keller, Andre Wongso, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api...

Merekalah contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai keterbatasan....

TALK LESS, WAIT LESS, WORRY LESS...., FIGHT MORE, DO MORE., ACTION MORE..!!, barakallah fiikum..

6.

Natin Dalam Momen Istimewa Teman

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Jun 7, 2012 9:45 pm (PDT)



NatinDalam Momen Istimewa Teman  
 
Nggak ada keanehan apapun.
Justru inilah yang menjadikan suasana di kubikaljadi terasa aneh. Biasanya. Ada aja yang aneh-aneh disini. Tapi. Hari ini kok nggak nampak ada yang aneh. Ini malah jadi bikin aneh.
 
”Aneh banget,” pikir Fiancy. ”Kenapa nggak ada yang aneh ya?”
Sudahlah. Mungkin sekarang orang-orang di kubikalsudah mulai ’sembuh’. Seperti halnya kebanyakan orang yang lainnya di kantor-kantor yang lain.
 
Nggak ada kalimat apapun yang tertulis di whiteboard pantry. Nggak ada menu hari ini. Hanya ada gelas. Kopi. Teh. Gula. Susu. Dan air panas yang sejak sebelum Natindatang sudah berada disana. Dan sekarang. Semua itu menjadi sama lagi seperti dulu. Dan sama. Seperti ditempat-tempat lainnya.
 
Dulu sebelum Natindatang. Keadaan memang seperti itu. Jadi kalau hari ini begitu, kan mestinya nggak usah dianggap aneh. Biasa aja lagi.
 
Tapi, Fiancy sudah terlanjur menikmati keanehan-keanehan yang terjadi setelah kehadiran Natin. Makanya justru dia merasa aneh jika di kubikalpagi ini nggak ada tanda-tanda keanehan yang selama beberapa waktu terakhir ini dirasakannya.
 
Khususnya hari ini. Fiancy mengharapkan keanehan yang lebih dari biasanya. Sayang banget. Justru keadaannya malah sangat mengecewakan. Diam-diam. Dia merindukan keanehan yang pernah diciptakan bersama Natindan semua orang dikubikal.
 
”GUE ULANG TAHUUN WOOOOOOOOOY!” Pengeeen sekali rasanya Fiancy berteriak seperti itu.  Habisnya kok orang-orang pada nggak merhatiin soal itu. Padahal biasanya mereka ingat hari ulang tahun orang lain. Tapi kan tengsin juga dong kalau harus kita yang ngingetin. Kesannya gimanaaa gitu. Secara Fiancy sendiri kan punya harga diri.
 
”Aha!” tiba-tiba saja ada percikan cahaya dikepalanya. ”Jangan terjebak,” pikirnya. Fiancy menyadari jika keanehan ini justru bisa jadi sengaja dibuat oleh orang-orang untuk ngerjain dia. Sengaja. Biar dia merasa nggak diperhatikan. Sengaja. Biar dia merasa dilupakan. Habis itu. Nanti mereka bikin suatu kejutan.
 
”Taktik yang cetek,” pikirnya. ”Paling juga bakal terjadi sesuatu di jam istirahat nanti.”
 
Jam dinding sudah menunjukkan angka 10 lewat 11 menit. Tapi belum ada juga tanda-tanda datangnya kejutan. Fincy mulai diserang oleh gelisah lagi. Jangan-jangan teman-temannya benar-benar lupa. Tapi dia mulai memikirkan peluangnya di jam makan siang. Maka dia pun kembali tenang. Lalu fokus lagi pada pekerjaannya.
 
Jam 12 siang pun tiba. Tapi tetap tidak terjadi apa-apa. Semua orang pergi makan. Bercanda. Seperti biasanya. Tapi nggak ada satupun yang ingat jika dia ulang tahun hari ini. Boro-boro ada kado. Sekedar ucapan saja nggak.
 
Sempat juga terpikir untuk mentraktir. Sekalian mengingatkan mereka tentang hari ulang tahunnya yang terlupakan itu. Tapi kok, jadi norak gitu sih. Seperti yang kepengen banget diucapin selamat ulang tahun!
 
............
Tapi kenapa mereka tega begitu sih!?
Amskshakaaaakahaannuduopmehdl;pkdmmdjdjdiidlldlldnc!!!!!!!
 
Jam makan siang sudah habis. Semua orang sudah kembali tenggelam dalam tumpukan pekerjaan di kubikalnya masing-masing. Sepertinya mereka nggak nganggep kalau itu adalah hari yang sangat penting.
 
Mungkin jam istirahat sore....
Awwas kalau sampai mereka nggak ada yang ingat!
 
Jam 5 kurang dua puluh lima detik.
Mungkin mereka akan bikin kejutan sebelum pulang. Setelah segala pekerjaan kelar semua.
 
Kurang sembilan belas detik. Tujuh setengah detik lagi. Lima. Empat. Tiga. Dua. Masih nggak ada tanda-tandanya juga. Dua....... Duaduadua..... Satu setengah. Satu. Setengah. Sepersepuluh detik.
 
Huh. Mereka benar-benar lupa.
Nggak ada alasan lagi untuk berlama-lama di kubikal. Lebih baik Teng Go saja!
 
Fiancy menyambar tas hijaunya yang terlihat fensi. Lalu ngeloyor pergi tanpa pamit siapapun. Masih nggak ada yang ingat. Membuka pintu kubikal. Tetap sepi ucapan selamat. Melangkah keluar. Lalu melintasi meja resepsionis. Dan akhirnya. Dia berhadapan dengan pintu lift.
 
Menanti lift datang terasa sangat menyebalkan. Meski akhirnya pintu lift terbuka. Tetap saja Fiancy merasakan kesal didalam dada. Tapi sudahlah. Sekarang dia sudah berada didalam lift. Tinggal memencet tombol ’close’.
 
Tepat ketika tangannya mencet tombol itu. Terdengar keributan dari dalam kantor.
”MEREKA INGAT SAMA GUE!” Fiancy nyaris terpekik. Secepat kilat tangannya memecet tombol ’open’ sampai beberapa kali. Tapi kemudian buru-buru dia pencet tombol close lagi.
”Biar gue balas taktik murahan mereka,” pikirnya. Fiancy yakin banget jika teman-temannya emang sengaja mau bikin kejutan sampai akhir hari. Dan sekarang dia mau bales mereka. Biar mereka mengejarnya sampai ke lobby.
 
Lantas. Sambil harap-harap cemas. Dia melangkah keluar dari lift menuju ke lobby lounge. Sesekali dipasangnya pendengarannya agar bisa mendeteksi setiap langkah teman-teman kubikalyang mengejarnya. Dia ingin mendengar mereka berteriak ”Fiiiiii, selamat ulang tahun!” mereka mengejarnya. Sampai semua orang di lobby dan seluruh penghuni gedung perkantoran itu tahu.
 
Tapi sayang. Telinganya tidak bisa mendengarkan kalimat indah itu. Sepertinya di lobby sedang terjadi kepanikan. Beberapa satpam berlarian. Dan tak lama kemudian datang mobil ambulance sambil meraung-raungkan serine yang memekakan.
 
Ada situasi emergency.
Tiga orang petugas medis berlari sambil membawa ranjang pasien. Menuju ke lift. Lalu memencet tombol naik.
 
Fiancy terkejut.
Petugas medis itu memencet tombol lantai kantornya. DEG! Hatinya berdegub. Sesuatu telah terjadi di kubikal. Atau. Mungkin ada boss yang terkena serangan jantung.
 
Fiancy berlari menerobos lift. Namun petugas satpam menghalanginya.
”Maaf Bu, emergency. Anda diminta untuk tidak ikut naik,” katanya. Pintu lift pun tertutup. Meninggalkan Fiancy terjebak bersama orang-orang yang berkerumun di lobby.
 
Kira-kira lima belas menit kemudian. Pintu lift kembali terbuka. Petugas medis keluar mundur. Sambil menarik ranjang pasien. Dengan gelisah Fiancy melongok-longok. Ingin tahu siapa yang terbaring disana. Tapi dia hanya bisa melihat labu cairan dan selang infus. Dan tabung oksigen.
 
Dia masih harus bersabar hingga ranjang iu benar-benar keluar.
Dan ketika saat itu tiba. Lututnya serasa lemas. Fiancy melihat masker bening menutupi wajar Sekris....
 
Oh. Luluh hatinya melihat sahabat terkasihnya terbaring disana. Dengan masker oksigen. Dan selang-selang infus berseliweran.
 
”Apa yang terjadi Jean?” dia bertanya nyaris histeris.
”Nggak tahu,” balas Jeanice yang sedari tadi ikut mendorong ranjang. ”Sekris tiba-tiba jatuh di kubikal,” tambanya sambil setengah berlari mengimbangi petugas medis.
 
”Gue ikut!” teriak Fiancy. Selain merasa khawatir. Dia menyesal telah mengumpat-ngumpat semua temannya sepanjang hari ini. Meski hanya didalam hati.
 
”Maaf, Anda tidak bisa ikut,” kata petugas medis. ”Hanya satu orang yang boleh ikut ambulance,” katanya.
 
Jeanice yang sedari tadi sudah mengurusi segalanya. Tentu lebih dipercaya daripada dirinya. Tapi dia ingin menghapus kesalahan hari ini kepada sahabatnya. ”Tolonglah Pak, saya sahabatnya.... please....” katanya.
 
Petugas medis menutup pintu ambulance sambil berkata;”Maaf tidak bisa.”
”Please....Pak.. Please... saya sahabat dekatnya.....” kali ini air mata tidak terbendung lagi. Fiancy menangis dengan rasa hati yang teriris-iris. Menyesal hari ini tidak berbuat baik bagi sahabatnya Sekris. Dia sadar. Jika sepanjang hari ini dia sudah bersikap egois. Hanya menuntut agar sahabat-sahabatnya memperhatikan dirinya.
 
Ambulance mulai berjalan. Bersama raungan serine yang mengeluarkan cahaya berkerlap-kerlip menyilaukan. Kira-kira 100 meter saja. Ambulance itu berhenti. Pintunya di buka. Jantung semua orang nyaris ikut berhenti. Mengapa ambulancenya berhenti? Apakah Sekris tidak tertolong lagi?
 
Dari kejauhan tampak Jeanice melompat keluar dari ambulance. Lalu berlari sambil berteriak ke arah Fiancy. ”Fiiiiiii.....” teriaknya. Sambil mengucapkan kata-kata yang tidak jelas. Membuat hati Fiancy semakin hancur. Dia pun berlari menyambutnya. Lalu memeluknya sambil bercucuran air mata.
 
”Fi, elu aja yang didalam ambulance.” kata Jeanice. ”Biar gue ikut teman-teman ngikutin di belakang,” lanjutnya.

”Beneran Jean...?” seolah tidak percaya. Fiancy malah membalasnya dengan pertanyaan bodoh.
 
”Jagain Sekris baik-baik ya Fi....” Jeanice terisak kembali. Mereka berpelukan sekali lagi. Lalu Fiancy berlari menuju ambulance yang sudah menunggu sedari tadi.
 
Tak henti doa dipanjatkan. Resah hati Fiancy disepanjang perjalanan. Sesekali tubuh Sekris mengejang. Suara mengorok keluar dari kerongkongannya. Sungguh sangat mengerikan. Dan menakutkan.
 
”Kris, maafin gue Kris....maaf gue....” bisiknya. ”Elo mesti kuat Kris.... elo mesti kuaa....t” hanya itu-itu saja yang bisa diucapkannya. Hingga ambulance berhenti.
 
Fiancy tidak mempedulikan hal apapun kecuali sahabatnya. Tanpa menoleh ke kiri dan ke kanan. Nggak memperhatikan siapapun. Atau apapun. Matanya melekat kuat ke sekujur tubuh sahabatnya yang tengah berjuang diantara hidup dan mati. Dia berlari bersama petugas medis sambil mendorong ranjang pasien memasuki sebuah ruangan.
 
Lalu ranjang itu berhenti. Dan pada saat itu pula... pet.
”Listrik mati!,” seseorang terdengar bicara melalui HT. ”Segera hidupkan generator,” kata suara lain dari seberang sana.
 
Fiancy semakin panik. Sambil berdoa agar listrik segera menyala kembali. Biar Sekris dapat segera mendapatkan pertolongan emergensi.
 
Alhamdulillah. Listrik menyala kembali.
Fiancy hampir terlonjak gembira. Bahagia karena Sekris bisa segera dirawat. Tapi. Kegembiraannya segera berubah entah menjadi apa. Karena ketika listrik menyala kembali. Fiancy melihat semua orang di kubikalsudah berada di ruangan itu. Sambil berteriak dalam kostum ulang tahunnya yang berwarna-warni.
 
Kegaduhan pun tidak bisa dicegah lagi.
”Si4L44444444n!” Pekik Fiancy sambil menutup wajah dengan kedua tangannya. ”Pada sableng semuanya ya!” katanya. ”Jantung gue nyaris copot tauk!!!”

Sekris yang sudah turun dari ranjang pasien segera memeluknya. ”Selamat ulang taon ya Non.....” bisiknya. Sambil diiringi oleh tepuk tangan semua orang.
 
Fiancy kembali menangis. Kali ini tangis yang berbeda dengan yang tadi. Tangis bahagia. Karena ternyata. Teman-teman di kubikalmasih mengingat momen istimewa bagi dirinya. Dan momen itu menjadi lebih istimewa lagi. Karena cara mereka mengekspresikannya sungguh diluar dugaannya. Semua perkiraan Fiancy ternyata salah.
 
Satu demi satu sahabat menyalaminya. Memeluknya. Menciumnya. Dan memberinya kado istimewa. Lalu mereka tertawa seperti biasanya.
 
”Nih, ada titipan kado dari Natin,” kata Opri sambil menyodorkan sebuah bungusan kecil.
 
Fiancy buru-buru membukannya. Tenyata berisi figura kecil lengkap dengan foto dirinya. ”Iiiih, kapan sih gue difoto kayak gini?” manjanya. ”Makasih ya Natin...” lirihnya sambil menatap langit seolah tengah memandang seseorang yang tidak berada bersamanya. Dia memeluk figura itu. Lalu disadarinya jika dibelakang figura itu ada secarik kertas. Lalu dibacanya keras-keras:
 
Menu hari ini: ”INGATLAH MOMEN ISTIMEWA BERSAMA TEMAN-TEMAN”
 
Sekali lagi semua orang bertepuk tangan.
Namun, tepuk tangan itu segera berhenti ketika seseorang menyeruak masuk ke tengah kerumunan. ”Ooooh, jadi disini rupanya kalian....” kata orang itu. Pak Mergy.
 
”Yaaaah, Bapak... Kemana aja sih Pak?” balas Opri. ”Udah hampir bubar nih pestanya...”. Kata-katanya disambut tertawa semua orang.
 
”Lhooo, saya kira acaranya di rumah sakit,” balas Pak Mergy dengan polosnya. ”Eh, malah disini rupanya....”
 
Hooooooh……. Orang-orang langsung merasa lemas…..
 
Tiba-tiba saja semua orang di kubikalmerasakan bahwa sesuatu yang biasa, bisa menjadi luar biasa jika kita melakukannya dengan cara yang istimewa. Apa lagi jika itu menyangkut momen istimewa sahabat-sahabatnya. Karena momen seperti itulah yang akan selalu diingat sepanjang masa. Bahkan hingga kelak mereka sudah pada pensiun. Dan beranjak tua. Momen kebadian. Yang mereka bangun dalam persabahatan. Di tempat kerja. Akan diingat. Selama-lamanya.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman â€" 13 April 2012
Author, Trainer, & Public Speaker ”Natural Intelligence”  
 
Catatan Kaki:
Uang yang kita dapatkan dari kantor, pasti akan habis juga. Tapi persahabatan dengan teman sekantor? Tetap sempurna. Sepanjang masa.
 
Ingin tahu kisah-kisah seru Natin & The Cubicle lainnya? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
 
----------------------------------------------------------
Subscription:Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman â€" GREATIST! â€" silakan bergabung dengan milist yang baru saja kami buat. Daftar di link ini: http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman 
Public Training "Natural Intelligence Leadership"  11 - 12 April
Contact: Dadang at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
7.

10 KISAH ORANG2 BODOH YG AKHIRNYA SUKSES LUAR BIASA

Posted by: "pramonod" pdewo@yahoo.com   pdewo

Thu Jun 7, 2012 9:46 pm (PDT)



"10 Kisah Orang2 Bodoh Yang Akhirnya Sukses Luar Biasa !"

1. ADAM KHOO

Dia orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV.
Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.
Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia
dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika
akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa
masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi
akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan
teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.
Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia
telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.
Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music
box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22
tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura.
Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di
Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.

2. ALBERT ENSTEIN

Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang
terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel.
Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga
mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.

3. ARISTOTLE ONASSIS

Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak
orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling
sering menduduki ranking terbawah di kelasnya.
Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru guru dan keluarganya berputus
asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan
menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali
atau sukses secara gilang-gemilang. Walaupun raportnya di sekolah jauh dari
bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini.
Akhirnya dia menjadi seorang milyuner.

4. THOMAS ALVA EDISON

Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah,
pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca
kertas tersebut,
Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari
sekolah.
Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang
teguh, "anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik
dan mengajar dia".
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu
penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara
fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.
Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai
diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius?
jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison,
tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.

5. CHRIS GARDNER

Sudah pernah nonton film atau baca buku Pursuit of Happyness ? Itulah kisah
nyata kehidupan Christoper Paul Gardner yang diperankan oleh Will Smith.
Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olenya. Kehilangan
tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar
kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah orang berpendidikan tinggi
tapi dia terus berusaha dan berjuang, Kini dia menjadi seorang milyuner
sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis. Sekarang dia mempunyai
Gardner Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.

6. LUDWIG VAN BEETHOVEN

Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8
anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan
wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk
menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja
membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh
sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven. Ketika Beethoven berumur di
ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia
menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5
piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek
yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.

7. LOUIS BRAILLE

Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3
tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan
alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya
terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena
kerusakan mata yang lainnya. Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia
menciptakan abjad Braille yang membantu orang buta juga bisa membaca.
Sekarang siapa yang tidak tahu Abjad Braille?

8. ABRAHAM LINCOLN

Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani
gagal.
Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.
Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.
Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun1833.
Mengalami patah semangat pada tahun 1836.
Gagal memenangkan kontes pembisara pada tahun1838.
Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.
Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.
Dilantik menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.
Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.
Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.
Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.
Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.
Akhirnya pada tahun 1860 dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16 dan
salah seorang presiden yang sukses dalam sejarah Amerika.

9. BILL GATES

Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang
lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum
perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang
filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia
menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes
selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia DO dari Harvard dan
sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy

10. MARK ZUCKERBERG

Yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang
memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah
situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya,
dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard
untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal
sekarang. Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin
membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp.
9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang
paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp.
9,500,000,000,000).

8.

Natin Mengharapkan Lebih Dari Sekedar Gaji

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Jun 7, 2012 9:46 pm (PDT)



 NatinMengharapkan Lebih Dari Sekedar Gaji  
 
Berkabung.
Itulah yang sedang terjadi. Bukan hanya di rumah keluarga yang ditinggalkan. Tetapi juga di kubikal. Dan seluruh kantor cabang perusahaan.
 
Sebagian besar orang di kubikalbaru mendapatkan beritanya tadi pagi. Ketika mereka memasuki kantor. Namun ada beberapa orang yang sudah tahu sejak tadi malam. Salah seorang pegawai mengalami kecelakaan lalu lintas ketika pulang kerja. Saking parahnya. Jiwanya nggak tertolong lagi.
 
Seolah nggak percaya.
Semua orang hanya bisa bengong. Bukan hanya teman-teman dekatnya. Tetapi juga teman yang hanya mengenalnya selintas. Bahkan mereka yang belum mengenalnya. Pagi itu. Semua orang tercenung. Sambil merenungkan; Apakah seseorang harus sampai meninggal ketika sedang berjuang mencari nafkah buat keluarganya?
 
Pertanyaan yang menggugat.
Tetapi begitulah kenyataannya. Bukan sekali itu saja kejadiannya. Di koran. Sudah berkali-kali peristiwa serupa itu diberitakan. Ada pegawai yang jatuh ketika sedang membersihkan gedung. Ada teknisi yang terkena sengatan listrik saat memperbaiki instalasi. Ada operator yang tergencet mesin penggiling. Ada yang.... Macam-macam.
 
Kematian juga nggak pilih kasih. Nggak cuma pegawai kecil yang direnggut hidupnya. Pegawai kelas atas pun demikian. Ada direktur yang meninggal di ruang kerjanya. Ada boss besar yang tengah berdinas di luar kota, dan pulang tinggal jasadnya. Ada top eksekutif yang tiba-tiba jatuh di ruang rapat. Lalu pulang ke rumah dengan keranda.
 
Kematian itu adil.
Tidak memilih. Dan tidak memilah. Semuanya mendapatkan kesempatan yang sama. Tapi kenapa harus orang yang sedang bekerja?
 
Ada begitu banyak pertanyaan yang memenuhi benak semua orang di kubikal. Untuk sehari itu. Mereka menyadari jika hidup tidak pernah bisa diprediksi kapan berakhirnya. Namun karena kita menghabiskan sekitar setengah dari hidup kita di tempat kerja. Maka peluang untuk mengalaminya pada saat bekerja selalu terbuka.
 
Ada gundah di hati mereka.
Namun ada penghiburan yang menyertainya. Sebuah kalimat kecil yang dituliskan Natindi whiteboard yang menempel di dinding pantry. Menu hari ini. Begitu seperti biasanya tertulis. ”HARAPKAN LEBIH DARI SEKEDAR GAJI”.
 
Dengan menu itu Natinseolah hendak mengingatkan orang-orang di kubikalbahwa bekerja itu. Tidak peduli berapapun gajinya. Tetap tidak sepadan dengan resikonya. Jangankan ngomong soal resiko. Soal tenaga. Soal kesal. Soal lelah di hati. Soal ganjalan didada. Soal perasaan tertekan. Semuanya. Sungguh. Gaji yang kita terima itu nggak bakal pernah sepadan. Meski dinaikkin jumlah berkali-kali lipat.
 
”Gaji kita emang dari dulu kurang besar,” bisik Opri. Seolah mengiyakan menu hari ini itu. Seolah mencemooh juga.
 
”Di kali sepuluh juga akan tetap kurang, Pri.” begitu sergah Fiancy. ”Jiwa kita masih terlalu berharga untuk dibayar berapapun.” lanjutnya.
 
”Jadi kita nggak usah kerja aja, kaleeee....” balas Opri. Emosional. Tapi bisa dimaklumi. Tak ada orang yang dengan senang hati menerima kepergian sahabatnya ketika dia sedang menjalankan tugas.
 
”Bukan begitu,” sela Aiti.
”So?” mulut Opti bulat agak memonyong.
”Bener yang dibilang Natin,” balas Aiti. ”Kita mesti mengharapkan lebih dari sekedar gaji.” katanya.
 
”Jadi kita demo aja?” lonjaknya. ”Biar top managemen tahu kalau pekerjaan kita semua beresiko?”
 
”Nggak ada pekerjaan yang nggak beresiko, Pri.” Fiancy menimpali. ”Ini nggak semata-mata soal pekerjaan. Ini soal hidup kita yang sedemikian berharga.”
 
”Elo sembunyi di rumah juga tetap saja bakal mati juga,” ceplos Sekris.
”Jadi kita ini sebenarnya ngomongin apa-an sih?” Opri makin sewot. ”Ngomongin pekerjaan atau ngomongin soal kematian?”
 
”Diiih, kok jadinya serem amat sih....” Jeanice merinding. ”Ngomongin yang lain aja yuuuukk.....hhh...”
 
”Coba elo renungkan menu hari ini yang Natintulis Jean,” Fiancy berbalik menatap Jeanice. ”Natinmengajak kita untuk mulai ngebenerin niat kita dalam bekerja.” lanjutnya.
 
Semua teman-teman di kubikalpada bengong.
”Gue rasa, Natinpengen kita kalau kerja nggak cuman mikirin gaji doang.” katanya. ”Natinpengen kita semua kalau kerja itu mengharapkan lebih dari gaji, Galz...”
 
”Apakah kita bisa berharap lebih dari itu?” tanya Opri.
”Bonus, maksudnya? Kan kita udah dapet?” Jeanice ikut mempertanyakannya.
 
”Gaji, bonus, tujangan, asuransi, fasilitas, semua sama saja.” jawab Fiancy. ”Semua yang kita dapatkan secara materi dari kantor. Itulah yang dimaksud oleh Natin.”
 
Matanya Fiancy memandang berkeliling. ”Natinmengajak kita untuk mengharapkan lebih dari sekedar imbalan-imbalan material begitu.” lanjutnya. ”Dia ingin kita semua belajar mengharapkan sesuatu yang... hakiki. Emh... maksud gue... yang benar-benar sepadan dengan resiko dan pengorbanan kita dalam bekerja.”
 
”IYYA TAPI APPPPAAAAAAA?” semua orang serempak meminta kejelasan.
Fiancy terdiam untuk beberapa saat. Lalu. Dia berkata; ”Gue rasa.” katanya ”Natinngajak kita untuk meniatkan setiap pekerjaan yang kita lakukan untuk Tuhan.”
 
Tuhan? Rasanya. Kata itu jarang sekali disebut-sebut disitu. Padahal tidak ada sesuatu pun yang terjadi dengan hidup kita tanpa seizin-Nya. Padahal. Dia Yang Maha Kuasa menjanjikan balasan yang terbaik untuk setiap kebaikan yang kita lakukan. Padahal. Tak ada satu pun tindakan kita yang tidak tercatat. Lalu diperhitungkan-Nya di hari kemudian.
 
Sungguh berbahagialah. Orang yang mempersembahkan setiap tindakan dan hasil karyanya hari ini. Bagi Tuhannya. Beruntung karena orang itu pasti mendapatkan balasan yang setimpal. Dia sudah mendapatkan gaji atau bonus untuk pekerjaannya itu. Namun lebih dari itu. Dia mendapatkan kebaikan dan pahala yang diharapkannya dari Tuhannya.
 
Maka harapkanlah balasan yang terbaik kepada Tuhan. Begitu kata Natin. Agar untuk setiap pekerjaan yang kita lakukan. Kita bisa mendapatkan lebih dari sekedar gaji.
 
Jika kita hanya mengharapkan gaji. Ya cuman gaji itu doang yang kita dapatkan. Tapi jika kita juga berharap Tuhan mencatatkannya sebagai kebaikan. Maka niat kita itu pasti kesampaian.
 
Orang itu juga beruntung, kalau meniatkan pekerjaannya untuk melayani Tuhan. Karena. Dengan niat yang bernilai tinggi itu. Dia nggak mungkin kerja asal-asalan. Malu dia kalau bertindak demikian. Bukan malu pada teman. Atau pada atasan. Tapi malu pada Tuhan. Masa sih melayani Tuhan asal-asalan. Jadi. Pasti dia bekerja lebih baik di sepanjang hari itu.
 
Prestasinya pasti bagus. Kualitas kerjanya. Pasti memuaskan. Karena dia malu pada Tuhan jika hanya menghasilkan sesuatu yang berkualitas rendah.
 
Orang itu juga akan tahan banting. Karena meskipun menghadapi situasi sulit. Diomelin pelanggan yang bawel. Dimarahin atasan yang sok kuasa. Dia percaya. Bahwa dia sedang melayani Tuhan. Jadi. Mengapa pusing dengan gangguan-gangguan kecil seperti itu. Fokus saja pada usahanya melayani Tuhan. Maka dia akan dengan khusyu. Dan khidmat. Dalam menjalani pekerjaannya.
 
”Can we not to talk about the thing doesn’t exist, please?” suara itu datang dari belakang. ”Gue nggak percaya kalau Tuhan itu ada,” lanjutnya.
 
Semua orang terperangah. Tetapi hanya sebentar saja. Karena mereka percaya jika keyakinan adalah hak asasi manusia. Nggak ada yang boleh memaksa seseorang yang mengimani ini atau itu. Jadi. Mereka santai aja menyikapinya.
 
”Nah..., kalau elo nggak percaya Tuhan itu ada,” giliran Opri yang berdiri sekarang. Lalu berjalan menghampirinya. ”Setidaknya elo bisa meniatkan bekerja itu untuk melayani sesama. Oke?” telapak tangan Opri sudah ada di bahunya. Nggak ada pilihan lain bagi orang itu selain mengangguk. ”Hidup elo singkat. Pastikan elo berguna buat orang lain.”
 
”Anak-anak, dengarkan sebentar. Ada pengumuman penting,” suara Pak Mergy membuyarkan pembicaraan mereka. Semua bersiap untuk mendengarkan pengumuman yang kata Pak Mergy penting itu.
 
”Pagi ini saya mendapatkan kabar jika tadi malam terjadi kecelakaan lalu lintas. Dan teman kita......” lanjutnya.
 
”Meninggal dunia kan Pak.” Opri dengan cekatan memotongnya.
 
”Lho, kok kamu tahu sih?” Pernyataan Opri benar-benar membuat Pak Mergy bengong.
 
Hooooooh……. Orang-orang langsung merasa lemas…..
 
Tiba-tiba saja semua orang di kubikalmenyadari bahwa apapun yang kita dapatkan sebagai imbalan dari pekerjaan yang kita lakukan sungguh tidak sepadan dengan pengorbanan. Dan resiko yang kita hadapi selama bekerja itu. Maka bukan imbalan berupa materi yang bisa mengimbanginya. Melainkan imbalan yang kita harapkan dari Dzat yang maha membalas kebaikan. Tenteram hati mereka setelah mengganti niatnya. Sekarang. Mereka bukan sekedar mengharapkan gaji dan imbalan lainnya. Dalam bekerja. Mereka juga mengharapkan pahala dari sisi Tuhannya.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman â€" 16 April 2012
Author, Trainer, & Public Speaker ”Natural Intelligence”  
 
Catatan Kaki:
Setiap kali mengerjakan tugas-tugas harian kita, harapkanlah kebaikan di dunia dan diakhirat. Agar kita mendapatkan kedua-duanya.
 
Ingin tahu kisah-kisah seru Natin & The Cubicle lainnya? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
BATCH #2 PUBLIK TRAINING “NATURAL INTELLIGENCE LEADERSHIP”: Teman-teman, Training Natural Intelligence Leadership (NatIn™) batch ke-2 dijadwalkan tanggal 12 s/d 13 Juni 2012di Hotel Menara Peninsula Jakarta. Training ini menawarkan PARADIGMA BARU tentang kepemimpinan. Daftar yok di 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
 
----------------------------------------------------------
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman â€" GREATIST! â€" silakan bergabung dengan milist yang baru saja kami buat. Daftar di link ini: http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman 
Batch #2 Public Training "Natural Intelligence Leadership"  12-13 Juni
Contact: Dadang at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
9.

TALK LESS, DO MORE!

Posted by: "pramonod" pdewo@yahoo.com   pdewo

Thu Jun 7, 2012 9:47 pm (PDT)



"TALK LESS, DO MORE !"

Menyebut orang lain bodoh, tidak membuat kita lebih pintar.
Melabel orang lain salah, tidak membuat kita lebih benar. Menilai orang lain lemah, tidak membuat kita menjadi lebih kuat.
Mengatakan orang lain ngawur tidak membuat kita lebih bijak.
Mengomentari orang lain tidak merubah apapun darimu atau membuat diri kita lebih baik.
Diri kita lebih baik dalam berbagai hal karena TINDAKAN
NYATA dan PEMBUKTIAN.
Seperti kata bijak, TINDAKAN berbunyi lebih keras
dibanding omongan!

BERHENTI bicara, STOP berkomentar dan START BERTINDAK...

TALK LESS, MOVE MORE!
WORRY LESS, ACTION MORE!
COMPLAIN LESS, CREATE MORE!
EAT LESS, DO MORE!

Have a very brightfull succes day! Barakallah fiikum

10.

Natin Naik Ke Posisi Yang Lebih Tinggi

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Jun 7, 2012 9:47 pm (PDT)



NatinNaik Ke Posisi Yang Lebih Tinggi  
 
Semua orang sudah pada datang.
Kecuali si Bongsor yang masih belon keliatan. Maklum dia harus mampir dulu ke kubikalkarena ada perlengkapan yang harus diambil dari kantor.  
 
Biasalah. Kadang-kadang ada aja yang keselip kalau lagi ada acara kayak gini. Kesian juga sih Sekris itu sebenarnya. Untungnya dia itu orang yang gesit. Dan hepiiii aja kalau ngerjain apa-apa. Aneh banget deh. Dia itu orang yang paling seneng disibukkin kalau ada acara untuk semua orang. Mungkin dasarnya dia itu orang baik dan suka melayani kali ya. Cocok banget jadi sekretaris.
 
Tak sabar menanti. Akhirnya Opri menelepon Sekris. ”Elo udah sampe mana?” katanya.
”Gue udah masuk taksi nih,” jawaban dari seberang sana.
”Hah? Elo baru naik taksi?” Opri terperanjat. ”Elo kan mesti check in Kris....” wajahnya terlihat cemas.
 
”Tenang aja Pri...” Sekrisnya sendiri malah santai aja.
”Lima belas menit lagi elo mesti check in. Kalau nggak, elo ketinggalan pesawat,” balasnya.
 
”Habis gimana dong?” Sekarang Sekris juga ikutan panik.
”Ya udah, elo SMS aja deh kode booking tiket elo. Ntar gue yang check inin...” katanya.
Urusan check in selesai. Untungnya masih bisa diwakilkan pada orang lain. Maklum keberangkatan group.
 
Masalahnya, sampai sekarang Sekris belum juga nongol. Padahal sebentar lagi udah harus boarding. Yang ini kan nggak bisa diwakilkan kepada orang lain. Mesti orangnya sendiri yang datang.
 
”Mohon perhatian. Pesawat dengan nomor penerbangan DK-451 akan segera diberangkatkan.” begitu suara petugas bandara. ”Para penumpang silakan naik pesawat melalui pintu nomor 9.”
 
Semua orang kubikalsemakin cemas.   
Nggak tega kalau Sekris sampai ketinggalan. Bisa hambar deh acara outing kantor ini kalau sampai orang yang paling merhatiin kebutuhan orang lainnya malah ketinggal. Nggak ada wajah yang ceria ketika masuk ke pesawat. Semua orang kubikalsedang mengkhawatirkan Sekris.
 
”Elo dimana?” telepon Opri udah nggak ada basa-basinya lagi.
”Udah keluar tol nih...” jawabnya.
 
Aduh aduh.... semua orang udah didalam pesawat. Kecuali Sekris.
”Bilangin sopir taksi elo cepetan dong....” kata Opri.
 
”Maaf Bu, hand phone-nya mohon segera dimatikan. Kita akan segera take-off,” pramugari itu mengingatkan.
 
”Udah sampai nih,” Suara Sekris masih bisa didengar samar-samar. ”Tapi gue mesti cari porter dulu. Barang bawaannya segede gajah hamil tau gak sih...” tambahnya.
 
”HAAAH!?!?” Opri bangkit dari tempat duduknya.
”Fi...” Sekarang dia memandang Fiancy yang duduk di sebelahnya. ”Bilangin sama pilotnya ya, jangan pergi dulu.” katanya. Dia berlari di lorong pesawat.
 
”Elo mau kemana, Pri?” Fiancy tak kalah galaunya.
”Gue mau bantuin Sekris,” teriaknya sambil terus berlari. Menerobos pintu pesawat yang hampir ditutup. Suara pramugari yang memanggilnya nggak digubris sama sekali.
 
Sia-sia saja. Pilot nggak mau menunggu. Akhirnya mereka memutuskan untuk take off sesuai jadwal. Tidak ada penumpang yang segundah orang-orang kubikal. Kalau gini caranya, outing tahun ini bakal kacau balau.
 
Pramugari bersiap menutup pintu pesawat. Namun pada detik-detik terakhir itu terekam dalam gerakan lambat. Seorang cewek macho berlari sambil menggendong tas besar. Beberapa langkah dibelakangnya ada gadis modis yang setiap langkahnya bisa membuat ruang tunggu bandara bergetar.
 
Pramugari mengurungkan niatnya menutup pintu pesawat. Sampai kedua gadis itu melompat. Masuk kedalamnya.
 
Keriuhan nggak bisa dicegah ketika semua orang pada melonjak sambil bersorak kesenengan. Ributnya sama seperti di kubikal. Untungnya penumpang lain pada maklum. Hingga tak lama kemudian, pesawat pun tinggal landas. Terbang menembus angkasa.
 
”Para penumpang sekalian.” terdengar suara pilot dari kokpit. ”Kita telah meninggalkan Bandara Soekarno Hatta.” lanjutnya. ”Cuaca dilaporkan berawan dan hujan dibeberapa bagian. Dipersilakan untuk tetap mengenakan sabuk pengaman Anda. Terimakasih.”
 
Tak lama setelah itu. Sekris berdiri. Lalu pergi ke depan.
”Mau ngapain lagi tuch si embem?” tanya Jeanice. Semua orang menggeleng. Nggak ada yang tahu kenapa Sekris bicara dengan pramugari di bagian depan.
 
Ketika pramugari menggeleng, orang-orang tahu kalau Sekris meminta sesuatu yang mustahil. Dengan wajahnya yang lucu. Sekris terlihat kembali merayu. Oh..., nggak ada yang bisa menolak wajah imut itu.
 
Pramugari itu menatap lekat Sekris. Lalu dia masuk ke kokpit pilot. Nggak ada yang tahu apa yang dikatakan atau diminta oleh Sekris. Yang jelas, beberapa saat kemudian pramugari keluar dari kokpit dan dengan senyumnya yang ramah mengatakan sesuatu. Entah apa. Tapi itu membuat Sekris kegirangan.
 
Tak lama kemudian, pengeras surara di pesawat dibunyikan.
”Para penumpang sekalian....” kata suara itu. Seperti suara pramugari gemulai. Tapi juga seperti suara yang sudah sangat familiar di telinga orang-orang kubikal.
 
”Terimakasih telah terbang bersama kami.....” katanya. Semua orang kubikalpada bengong. Nggak nyangka kalau Sekris bisa menggunakan pengeras suara itu.
 
”Apa yang dia lakukan......?” Tanya Aiti. Setengah terpekik. Setengahnya lagi nggak percaya kalau si bongsor melakukannya.
 
”Gue juga nggak tahu, Ti,” balas Jeanice. Matanya nggak berkedip menatap Sekris.
”Sebentar lagi hidangan akan kami sajikan untuk Anda,” lanjut Sekris. ”Namun menu hari ini berbeda dari biasanya,” katanya.
 
Semua penumpang siap-siap mendengarkan penjelasan lebih lanjut tentang menu baru itu. Bagaimanapun juga, makan di pesawat itu asyik. ”Menu hari ini khusus dibuat oleh Natin,” katanya.
 
Haaah?! Semua penumpang pesawat bingung. Orang-orang kubikalbingung karena nggak nyangka kalau Sekris sedemikian nekatnya hanya untuk menyampaikan pesan Natin. Orang-orang yang tidak kenal Natinbingung juga. Sambil pada berbisik. ”Siapa sih Natin? Pemenang kontes Master Chef? Pemilik restoran top?”. Percuma aja mereka bertanya. Mereka pada nggak tahu. Kecuali orang-orang kubikal.
 
”Menu hari ini adalah...” Sekris melanjutkan. Sambil membuka kertas kecil yang sedari tadi digenggamnya.
 
Semua orang menanti dengan tidak sabar. Tentu dengan harapan dan dugaan masing-masing.
 
”Menu hari ini adalah: DI POSISI YANG LEBIH TINGGI, MENDUNG SUDAH TIDAK ADA LAGI.”
 
Bersamaan dengan itu. Pesawat tiba-tiba terguncang. Ada turbulence dan siraman air hujan yang sangat deras. Untungnya Sekris dan pramugari sudah duduk di kursi khusus di lorong depan.
 
Untuk beberapa saat berikutnya. Pesawat seperti di ombang-ambing. Kilat sesekali pamer cahaya mengerikan di kiri dan kanan pesawat. Seperti hendak memecut-mecut dengan bunyinya yang menyeramkan.
 
”Para penumpang sekalian. Disini pilot Anda bicara,” terdengar seseorang di pengeras suara. ”Kita menghadapi cuaca yang buruk dengan turbulence. Pastikan sabuk pengaman Anda terpasang dengan baik.”
 
Gujrak!
Badan pesawat seperti menabrak gulungan awan tebal. Lalu turun secara mendadak. Membuat hati semua orang terkesiap.
 
Gruduk. Gruduk. Gruduk. Wrrrererererere....gruduk. Grok!
Lalu stabil lagi. Tapi hanya beberapa saat. Gruduk. Gruduk. Gruduk. Gujrak.
Sepertinya pesawat itu dikelilingi oleh tumpukan awan hitam pekat yang mengerikan.
 
Orang-orang pada komat kamit. Sambil berpegangan dengan temannya. Keandannya sangat menegangkan sekali.
 
”Kita akan menuju kepada ketinggian jelajah 10,000 ribu kaki,” kata pilot. Sambil mengarahkan pesawatnya untuk naik lebih tinggi. Masih terasa gujrakan-gujrakan yang mendebarkan. Tetapi. Semakin lama, semakin berkurang.
 
Semua kembali tenang.
Tak ada lagi getaran yang mendebarkan. Apalagi gujrakan badan pesawat yang tiba-tiba turun secara mendadak. Sekarang. Pesawat itu terbang dengan mulus dan halus.
 
Orang-orang pada menengok ke luar jendela. Benar saja. Cuaca di luar cerah sekali. Seolah nggak ada awan yang menutupinya sama sekali.
 
Yang sebenarnya terjadi. Bukanlah tidak ada awan. Tapi sekarang. Mereka berada di atas awan. Sehingga tidak ada lagi hujan. Tidak ada petir. Tidak ada yang menghalangi cahaya matahari yang tengah bersinar cerah.
 
”Para penumpang sekalian,” pengeras suara kembali diaktifkan. Jelas bukan lagi suara pilot. Atau pramugari. Suara Sekris lagi. ”Khususnya para penghuni kubikal,” lanjutnya. Kemudian dengan PEDE-nya dia menyampaikan pesan-pesan Natin.
 
Seperti kata Natin. Di tempat yang lebih tinggi. Mendung sudah tidak ada lagi. Sama seperti hidup kita juga. Jika kita menghadapi kesulitan apapun. Mendung menyebabkan muram di hati. Hujan menyisakan basah di pipi. Petir membuat kita emosi. Halilintar membuat sekujur tubuh hidup kita gemetar.
 
Semua orang seksama mendengarkan. Nggak ada acara seminar motivasi seperti itu di pesawat manapun yang pernah mereka tumpangi. Apa lagi yang menjadi pembicara dadakan itu seorang gadis modis. Yang meskipun pipinya tembem. Tapi tetap terlihat cantik dengan balutan senyumnya yang manis.
 
Hidup kita. Tidak selamanya indah. Urusan kita. Tidak selamanya mudah. Kadang kita takut. Kawatir. Sedih. Kecewa. Bahkan juga kehilangan.
 
Seperti pesan Natin. Jangan terlalu terpengaruh. Jangan terlampau terbawa suasana. Sebaliknya. Naiklah ke tempat yang lebih tinggi. Iman kita yang mesti lebih tinggi. Keyakinan kita yang harus lebih tinggi. Kesabaran kita juga lebih tinggi. Ketabahan. Kegigihan. Kemauan. Kualits diri kita. Semuanya kita buat lebih tinggi.
 
Karena seperti kata Natin. Jika kita berhasil menaikkan diri kita sendiri ke posisi yang lebih tinggi. Maka kita akan menemukan bahwa disana. Mendung sudah tidak ada lagi.
 
”Selamat menikmati perjalanan Anda,” kata Sekris. ”Dan....” berhenti sejenak. ”Terima kasih.” lanjutnya.
 
Seluruh isi pesawat itu riuh rendah dengan tepuk tangan para penumpang. Opri bahkan sampai bersuit-suit segala. Beberapa penumpang yang mengenakan dasi dan jas berdiri. Lalu menyalami Sekris.
 
”Bagus. Bagus.” kata mereka. Untuk sesaat. Sekris menikmati pengalaman baru menjadi selebritis.
 
”Tunggu dulu,” kata Aiti. Semua orang seperti membeku. Semua menengok kearahnya. ”Ada yang kurang,” lanjutnya. ”Tapi..., apa ya?” Wajahnya menampakkan keraguan.
 
Semua orang mengerutkan dahi. Lalu orang-orang kubikalberteriak serempak:”Pak Mergy!”
 
Iya. Pak Mergy kemana? Mengapa beliau tidak menyela seperti biasanya?
Pramugari segera menyahut ;”Mohon maaf,” katanya. ”Penumpang atas nama Bapak Mergy ketinggalan pesawat......” lanjutnya.
 
Hooooooh……. Orang-orang langsung merasa lemas…..
 
Tiba-tiba saja semua orang di kubikalmenyadari bahwa semakin tinggi pesawat terbang. Semakin tidak terjangkau dia oleh awan. Semakin tinggi kualitas diri kita. Semakin tidak terjangkau kita oleh masalah dan kesulitan hidup. Dan semakin tinggi iman kita. Semakin tabah. Semakin sabar. Semakin bijaksana kita dalam menjalani hidup. Sehingga semakin tinggi kualitas diri kita. Semakin cerah suasana didalam hati kita. Insya Allah. Amin.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman â€" 18 April 2012
Author, Trainer, & Public Speaker ”Natural Intelligence”  
 
Catatan Kaki:
Posisi yang lebih tinggi tidak selalu berarti jabatan tinggi. Melainkan kualitas diri, yang terus bertumbuh dan bertambah. Dari hari ke hari.
 
Ingin tahu kisah-kisah seru Natin & The Cubicle lainnya? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
BATCH #2 PUBLIK TRAINING “NATURAL INTELLIGENCE LEADERSHIP”: Teman-teman, Training Natural Intelligence Leadership (NatIn™) batch ke-2 dijadwalkan tanggal 13 s/d 14 Juni 2012di Hotel Menara Peninsula Jakarta. Training ini menawarkan PARADIGMA BARU tentang kepemimpinan. Daftar yok di 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com (DIBATASI MAKSIMUM 30 ORANG)
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
 
----------------------------------------------------------
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman â€" GREATIST! â€" silakan bergabung dengan milist yang baru saja kami buat. Daftar di link ini: http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
 

Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman 
Batch #2 Public Training "Natural Intelligence Leadership"  13-14 Juni
Contact: Dadang at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
11.

Hati Natin Seluas Samudera

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Jun 7, 2012 9:47 pm (PDT)



 
Hati NatinSeluas Samudera  
 
Nyentrik.
Atau mungkin sedeng.
Salah satu dari dua kemungkinan itulah yang cocok untuk menggambarkan trainer itu. Beda banget dengan trainer-trainer yang jadi pembicara di outing tahun tahun-tahun sebelumnya. Trainer yang ini nggak sama.  
 
Anehnya. Anak-anak manut aja sama si Bapak bertubuh kecil itu. Disuruh apapun juga mau aja. Lagian. Seru juga. Ada banyak tertawanya. Meskipun kadang diselingi dengan debaran-debaran dan ketegangan saat melakukan kegiatan yang dimintanya. Cuman 2 jam ketemu dia. Tapi. Kayaknya bakal susah untuk melupakannya. Ada kesan mendalam yang ditinggalkannya.
 
Jam sepuluh pagi.  
Semua orang sudah siap dengan karungnya masing-masing. Orang-orang kubikalakan melakukan penyirisan di sepanjang pesisir. Lalu memunguti sampah yang berserakan disana. Sesuai tema outing tahun ini; “Bersihkan bumi, Bersihkan hati”.  
 
Setelah mendapatkan briefing dari Pak Mergy. Semua orang mulai bergerak. Tapi. Supaya kesannya tetap santai. Nggak ada pembagian kelompok atau pun teritori. Juga nggak ditentukan sampah apa yang boleh diambil dan yang tidak.
 
Pokoknya. Kita fun aja. Menikmati pemandangan pantai sambil membersihkannya dari sampah. Atau bisa juga dibalik. Membersihkan pantai dari sampah yang berserakan, sambil menikmati pemandangannya. Ah. Sama saja.
 
Inti dari outing kan ada 3. Pertama, mempererat persahabatan dengan sesama teman kubikalbiar tambah kompak. Kedua, melakukan refreshing biar nggak suntuk sehingga jadi segar lagi sewaktu kembali bekerja. Dan ketiga, refleksi diri. Artinya, harus ada sesuatu yang bisa kita renungkan untuk meningkatkan kualitas diri.
 
Tanpa ketiga hal itu. Outing cuman sekedar buang-buang waktu dan uang perusahaan aja. Mesti dapet ketiganya dong. Tambah kompaknya dapet. Hepi-hepinya dapet. Refleksi dirinya juga dapet. Baru boleh disebut outing yang produktif.
 
Aturan mainnya cuman ada 2. Penuhi karung yang dibawa itu dengan sampah. Dan. kumpul lagi di titik pertemuan yang sudah ditentukan tepat jam 12.00.
 
Di pantai. Kadang-kadang ada sampah yang tidak terduga juga. Misalnya. Botol kecil berisi gulungan kertas. Dari bentuk botolnya. Kelihatannya sih asing sekali. Nggak seorang pun pernah melihat botol seperti itu. Totop botol yang terbuat dari gabus itu terlihat sudah sangat tua sehingga menambah rasa penasaran semua orang.
 
Aiti yang menemukannya pertama kali. Sebenarnya. Semua pada penasaran untuk melihat isi pesan yang tertulis didalam gulungan kertas itu. Tapi. Demi menjaga kebersamaan, mereka sepakat untuk membukanya bersama teman-teman lain di titik pertemuan nanti.
 
Ternyata tambah seru juga loh. Soalnya semua orang jadi menebak-nebak apa isinya. Mungkin peta harta karun. Mungkin ada puteri cantik yang terdampar di pulau terpencil. Atau mungkin ada petualang tampan yang kehabisan bahan bakar di tengah laut. Suka-suka yang mikir aja deh pokoknya.
 
Tepat jam 12.00.
Semua orang sudah berkumpul dengan karungnya masing-masing. Tugas selanjutnya adalah prosesi penyerahan tumpukan sampah itu kepada petugas pengawas pantai untuk diproses berikutnya. Nah yang itu. Terserah mereka.
 
Nggak nyangka. Tindakan kecil itu besar sekali dampaknya. Sepanjang pantai jadi bersih. Nggak ada lagi sampah berceceran meski cuman botol platik bekas air mineral.
 
Setelah serah terima itu berlangsung. Para petugas pantai menaikkan semua karung berisi sampah itu kedalam perahu boat. Kemudian mereka menghidupkan mesin. Dan pergi ke tengah laut.
 
Tak berapa lama setelah itu. Perahu berhenti. Lalu para petugas pantai itu melakukan sesuatu yang aneh. Dari kejauhan orang-orang kubikalmemandang mereka sambil bertanya-tanya; “Apa yang mereka lakukan?”
 
Karena jaraknya cukup jauh, mereka sampai harus memicingkan mata. Untungnya ada beberapa orang yang membawa kamera video. Jadi bisa melihat jelas dengan memainkan zoomingnya.
 
“G3BL3K!” maki Opri. “Apa-apa-an sih mereka itu?”
Semua terperanjat ketika tahu apa yang dilakukan oleh petugas pantai itu. Mereka membuang sekarung sampah yang sudah cape-cape dikumpulkannya di tengah laut!
 
“WOOOOOIIIY….MAU GUA TONJOK YA LU!!!” Opri mengacungkan tinjunya. “SINI KALAU LU BERANI!!!!” teriaknya. Kesal banget rasanya. Tapi percuma aja. Mereka langsung pergi dengan perahunya.
 
Tak lama setelah itu. Sampah-sampah yang dibuang di laut itu tiba di bibir pantai. Lalu. Sambil bersungut-sungut mereka kembali memungutinya.
 
“Oke. Kita langsung menuju ke restoran,” teriak Sekris. Gara-gara sampah yang ditumpahin itu jadwal makan siang jadi mundur sekitar setengah jam. Makanya. Tanpa diperintah 2 kali. Semua langsung bersiap-siap.
 
Makan siang itu sangat istimewa. Karena mereka akan makan di restoran terapung di tengah laut. Seru banget. Sebuah pilihan tempat yang berkelas. Dikombinasikan dengan lelah dan rasa lapar. Semuanya berubah menjadi NAFSU MAKAN yang nyaris sulit dikendalikan.
 
Semua perut sudah pada membuncit. Biarin!
Ini bukan hari yang cocok untuk diet. Nikmati aja. Sambil menyandar di kursi yang dibelai-belai angin semilir. Hmmmh… nikmatnya.
 
“Minta perhatian ya teman-teman….” Aiti berdiri.
Semua orang melirik dengan malas kearahnya. Berat untuk bangkit dengan perut penuh seperti ini. Tapi mata mereka yang sudah 5 watt itu berubah jadi melotot ketika Aiti menunjukkan botol berisi gulungan kertas itu.
 
“Ini sampah istimewa yang nggak gue buang…” katanya.
Semua orang nggak sabar lagi untuk mengetahui isinya. Nggak ada yang nyandar lagi. Leher mereka sudah kuat untuk menyangga kepala masing-masing lagi.
 
Tutup botol dari gabus itu sudah lapuk. Bukannya copot. Malah merutul waktu ditarik. Akhirnya. Aiti menggunakan tusuk gigi untuk mencungkilnya sedikit demi sedikit.
 
Gulungan kertas kecoklatan itu sudah berada ditangan Aiti sekarang.
Orang-orang menatapnya dengan penuh debaran. Dan rasa penasaran. Apakah isinya gerangan?
 
Pelan-pelaaaan sekali Aiti membuka gulungan itu. Dia nggak mau kalau sampai kertas itu lapuk hingga isinya tidak bisa kebaca lagi.
 
Dan ketika gulungan itu sudah dibuka seperempatnya. Aiti melihat tulisan ini: “JIKA HATIMU LUAS SEPERTI SAMUDERA,”
 
Aiti kembali menarik gulungan kertas itu. Hingga terlihat baris yang kedua. “MAKA TIDAK ADA YANG BISA MEMBUATNYA KERUH”
 
Aiti menarik gulungan kertas itu sekali lagi: HATIMU AKAN TETAP BENING.
 
Sekali lagi dibukanya gulungan itu: SEPERTI SAMUDERA RAYA.
 
Sekarang dia bisa membaca semuanya. Dia tercenung sendiri. Tidak bisa berkata-kata.
“Apa sih isinya, Ti?” orang-orang yang tidak sabar meneriakinya. Meminta Aiti membacakannya untuk mereka. Bagaimanapun juga. Botol misterius itu Aiti yang menemukannya. Dan itu sudah menjadi miliknya.
 
Setelah menarik nafas panjang. Aiti membacanya dengan lantang:  
 
JIKA HATIMU LUAS SEPERTI SAMUDERA
 
MAKA TIDAK ADA YANG BISA MEMBUATNYA KERUH
 
HATIMU AKAN TETAP BENING
 
SEPERTI SAMUDERA RAYA
 
Semua orang tercenung. Bukan hanya oleh makna yang terkandung didalam nasihat yang tertulis di gulungan kertas dalam botol itu. Melainkan juga oleh sebuah pertanyaan yang sama-sama melintas di benak mereka;”Mungkinkah Natinyang menulis pesan itu?”
 
Jika benar gulungan kertas itu ditulis oleh Natin. Bagaimana bisa sampai ke tempat sejauh ini. Disaat dan lokasi yang tepat pula.
 
Benar. Samudera raya tidak pernah bisa dikeruhkan oleh sampah apapun. Semua sampah yang dibuang ke samudera selalu disingkirkannya. Sehingga air samudera tetap bersih dan jernih.
 
Setiap sampah yang mengapung disamudera. Dikirimnya kembali ke daratan. Hingga terdampar di bibir pantai.
 
Setiap sampah yang berat. Ditenggelamkannya hingga ke palung yang paling dalam.
 
Tak ada yang bisa membuat samudera menjadi keruh. Juga tak ada yang bisa membuat keruh hati yang luasnya seperti samudera. Karena hati yang luas seperti samudera sanggup membersihkan dirinya sendiri. Dari sampah apapun yang mengotorinya.
 
Kata-kata yang menyakiti hati. Perlakuan-perlakuan yang tidak menyenangkan. Tindakan-tindakan yang menyebalkan. Semua hal buruk yang orang lain lakukan kepada kita. Nggak bakalan mempengaruhi suasana hati kita. Jika kita memiliki hati yang lapang. Luas. Dan dalam. Seperti samudera.
 
Begitu pula dengan cobaan yang menerpa kita. Apapun itu. Hanya akan membuat jiwa kita tertekan. Sedih. Perih. Pedih. Jika dan hanya jika hati kita terlampau kerdil untuk bisa menampungnya.
 
Luaskan hatimu. Seperti luasnya samudera. Maka dia akan bisa menampung beban seberat apapun yang menghunjam kedalamnya.
 
Lapangkan jiwamu. Seperti lapangnya samudera. Maka dia akan bisa menetralisir sekotor apapun pengaruh yang datang dari luar. Kita akan tetap tegar.
 
Bahkan sekalipun seseorang sengaja menumpahkan setumpuk perkataan atau perilaku sampah. Jika hati kita seluas samudera. Maka sampah itu tidak akan mengotorinya. Malah akan disingkirkannya keluar dari samudera. Persis seperti yang dicontohkan oleh para petugas penjaga pantai itu. Sesaat setelah sekarung sampah ditumpahkan dari perahu boat mereka. Sampah itu dikirim kembali ke daratan.
 
Samudera yang bersih tidak sudi menerima sampah apapun mencemarinya. Maka seperti itulah hati yang luas seperti samudera. Dia tidak akan membiarkan bahkan setitik kecil kotoran menodainya. Itulah sebabnya. Mengapa. Orang-orang yang memiliki hati seluas samudera. Selalu bisa melihat hikmah dalam setiap peristiwa.  
 
“Bagaimana Natinbisa mengirimkan pesan seakurat itu?” demikianlah pertanyaan yang mengganggu semua orang kubikal. Bagaimana pun juga. Nggak mungkin Natinmelemparkan botol itu di Ancol. Lalu gelombang laut membawanya ke tempat yang tepat. Di pantai ini.
 
“Bagaimana Natinmengendalikan para petugas pantai itu?” Sampai mereka mau berkesperimen dengan sampah yang ditumpahkannya di tengah laut siang itu? Jangan-jangan. Natinada di sekitar sini…….
 
Sungguh, teka-teki yang sangat sulit sekali untuk dipecahkan.
Ketika mereka tengah berkasak-kusuk tentang Natinyang misterius itu. Terdengar suara seseorang berteriak-teriak minta tolong. Sambil menggedor-gedor pintu.
 
Dari arah toilet.
“Tolong bukakan pintu dari luar, dong. Please…” teriaknya. Seseorang terjebak didalam toilet.

Petugas restoran segera berlari kearahnya. Lalu membukakan pintu dari luar. Seseorang melompat dari dalam sesaat setelah pintu terbuka.
 
 “Hadduh. Saya kebanyakan makan kepiting saus pedas tadi. Nggak tahan….” Kata orang itu. Semua orang sudah mengenalnya. Jadi nggak terlalu heran dengan kelucuannya.
 
“Gimana. Apakah kita sudah bisa membuka gulungan kertas didalam botol itu?” lanjutnya.
 
Hooooooh……. Orang-orang langsung merasa lemas…..
 
Tiba-tiba saja semua orang di kubikalmenyadari bahwa hati kita bisa dibuat sedemikian sempitnya sehingga kita gampang sekali sakit hati. Mudah terpengaruh oleh cobaan dan godaan kecil. Mudah menjadi korban dari perkataan, tindakan dan cemoohan, nggak senonoh orang lain. Tapi. Kita juga bisa membuat hati kita seluas samudera. Sehingga kita. Tetap tangguh. Ogah mengeluh. Dan tetap menjadi pribadi yang bisa menjaga kebersihan hati. Meskipun kita menghadapi tantangan yang berat sekali.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman â€" 19 April 2012
Batch #2 Public Training "Natural Intelligence Leadership" 13-14 Juni
 
Catatan Kaki:
Di hati yang sempit, hal baik pun bisa menjadi buruk. Di hati yang luas seperti samudera. Segala sesuatu tetap mengandung hikmah penuh makna.
 
Ingin tahu kisah-kisah seru Natin & The Cubicle lainnya? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
BATCH #2 PUBLIK TRAINING “NATURAL INTELLIGENCE LEADERSHIP”: Dijadwalkan tanggal 13 s/d 14 Juni 2012di Hotel Menara Peninsula Jakarta. Training ini menawarkan PARADIGMA BARU tentang kepemimpinan. Training leadership ini: BEDA. Para leaders, daftar yok di 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com (DIBATASI MAKSIMUM 30 ORANG)
 
IN-HOUSE TRAINING “ADAPTING TO CHANGE”: Diatas kertas, rencana perubahan itu selalu mudah untuk dibuat. Tapi dalam pelaksanaannya, tidak semua orang bisa diajak untuk berubah. Sikap dan respon karyawan terhadap perubahan itu justru menjadi titik kritisnya. Sehingga membuka kesadaran karyawan untuk menerima perubahan menjadi sangat penting sekali. Kalau perusahaan Anda sedang menerapkan proses perubahan, maka para karyawan Anda perlu mendapatkan training “ADAPTING TO CHANGE” ini. Untuk reservasi, hubungi 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com (HANYA UNTUK PERUSAHAAN YANG SEDANG MELAKUKAN PERUBAHAN)
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
 
----------------------------------------------------------
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman â€" GREATIST! â€" silakan bergabung dengan milist yang baru saja kami buat. Daftar di link ini: http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Mulai tgl 1 Mei 2012 kiriman artikel inspiratif kami akan dilakukan via milist group (bukan email manual). Bila Bapak/Ibu masih berminat untuk mendapatkannya terus, silakan mendaftar di milist tersebut karena kami akan secara bertahap bermigrasi ke milist tersebut. Daftarkan email Anda melalui link ini: http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman 
Batch #2 Public Training "Natural Intelligence Leadership"  13-14 Juni
Contact: Dadang at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
12.

"Sales people, Apa itu..?"

Posted by: "Dewo" pdewo@yahoo.com   pdewo

Thu Jun 7, 2012 9:47 pm (PDT)



"Sales people, Apa itu..?"

"Sales people" adalah seorang Happy Loser, karena meskipun mereka ditolak, mereka tetap senang dan bersemangat menuntaskan penjualannya.

"Sales people" adalah seorang penolong sejati, sebab mereka adalah sumber income terbesar perusahaan tempat mereka bekerja.

Mereka disebut juga konsultan penolong customernya, sebab dengan bantuan sales people yang profesional, customer mampu mendapatkan barang atau jasa yang terbaik.

"Sales people" adalah seorang pembelajar yang mempunyai integritas, sebab hanya dengan kejujuran dan semangat pembelajar mereka mampu mendapatkan kepercayaan para customernya.

"Sales people" bukanlah harus orang sales dept. semata, namun juga orang2 yang ingin perusahaannya maju agar dirinya ikut maju.

"Sales people" adalah orang2 yang berjiwa, berfikiran & bertindak positif demi kemajuan income perusahaan, siapapun ia, dalam posisi apapun ia.

Selamat menjadi "Sales people" hari ini.

Have succesful brightful today...barakallah fiikum.

Semangaaat..!


Pramono Dewo
13.

Tarian "Gila" Bi Entin

Posted by: "Made Teddy Artiana" made.t.artiana@gmail.com

Thu Jun 7, 2012 9:48 pm (PDT)



*Tarian "Gila" Bi Entin*

Made Teddy Artiana

Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story
BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA* *(yang pernah bekerja di rumah kami)

Aku menyebutnya demikian, karena memang ia akan menari dalam arti yang
sebenar-benarnya ketika menerima hadiah apapun dari kami, walaupun hanya
uang sisa belanja sebesar Rp. 2.000,- Sejujurnya itu mengharu-birukan hati
kami. Bayangkan uang sejumlah itu di Jakarta, akan habis dalam 2-3 kelokan
jalan oleh Polisi Gopek.

Setiap melihat adegan aneh tarian itu, aku seakan berenang di lautan biru
yang damai. Hati ini demikian teduh. Dalam perjalanan waktu, tarian Bi
Entin ini –walaupun terkesan sedikit gila-gilaan- kuanggap setara dengan
tarian Whirling Dance dari para Sufi di Timur Tengah sana. Sebuah tarian
kontemplasi bagi Yang Maha Tinggi.

Bi Entin , 68 tahun – mungkin lebih pantas dipanggil 'Nek Entin' –adalah
pembantu rumah tangga tertua yang pernah bekerja di rumah kami. Sepintas
lalu ia memang tampak terlalu tua dan terlalu lemah untuk mengurusi
pekerjaan rumah, namun jangan tertipu oleh rambut yang hampir seluruhnya
memutih, juga dengan kulit wajah dan jemari yang telah mengeriput, ternyata
Bi Entin jauh dari sanggup mengerjakan itu semua. Namun itu belum seberapa,
jika dibandingkan dengan semangat hidup dan kegembiraan yang selalu
menyelimutinya setiap hari.

Jika melihat umur dan latar belakang yang demikian menyedihkan yang dialami
oleh Bi Entin, aku rasa tidaklah mungkin ia mampu menjalani hidup dengan
semangat dan kegembiraan sebesar itu. Dikhianati oleh suami, ketika hamil
besar, lalu menanggung beban berat dari anak semata wayang yang begitu
durhaka padanya, hanya sebagian kecil dari segudang persoalan yang
diijinkan melekat dalam kehidupan Bi Entin. Namun demikian, sebuah kekuatan
yang tidak tampak oleh mata, seakan mentenagai hidup Bi Entin.
Menguatkannya menghadapi kehidupan yang jauh dari sempurna itu. Sekian
lama mengenal beliau, barulah kukenali kekuatan itu. Sebuah kekuatan
bernama : rasa syukur.

Mungkin benar rasa syukur –seperti pemahaman sempit orang-orang jaman
sekarang- membuat rejeki orang semakin bertambah dan semakin sukses.
Bersykurlah agar kekayaan dan rejekimu ditambah, begitu propaganda mereka.
Mungkin ada benarnya, tapi itu bukan hal yang utama. Itu justru hal yang
paling sepele.

Namun sesekali rasa syukur bekerja dalam cara yang sama sekali berbeda. Ia
tidak mengubah keadaan sekitar menjadi lebih baik, namun ia mengubah
sesuatu di dalam diri ini, sehingga kita bisa berdamai dengan sang aku dan
tetap dapat berada dalam harmoni yang dalam, meskipun secara kasat mata
berada dalam kehidupan yang menyedihkan. Seakan rapalan matra pamungkas,
rasa syukur dalam hal ini membuat kita kebal senjata, dalam menghadapi
peperangan. Menempatkan kita dalam keadaan selalu menjadi pemenang dalam
setiap perang.

Dan inilah hal utama yang kupelajari dari beliau, sepanjang 2 tahun lebih
pengabdiannya di rumah kami : bahwa rasa syukur yang sungguh-sungguh tulus
akan selalu sanggup menyentuh hati Sang Majikan kita (TUHAN). Dan
"sentuhan-sentuhan" itu, tentunya terlalu agung dan mulia, jika
dibandingkan dengan hal sepele seperti : penambahan materi.

Terima kasih TUHAN kau utus seorang guru dari tempat yang tak terduga,
memberikan kesempatan agar diriku mengenal-Mu lebih dalam lagi. (*)

--
*what a wonderful world..! **what an exciting journey..! *
*M T A*
photographer, writer & event organizer
PinBB : 2673F6E8

Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story
*BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA *(yang pernah bekerja di rumah kami)
Ampuh berkasiat mengocok perut, juga hati dan pikiran Anda!
Tersedia di Gramedia dan Trimedia, harga Rp. 30.000,-

Blog Balada 13 PRT : http://balada13prt.blogspot.com
14.

Wuuaaanjjriiiiiittt...!!

Posted by: "Made Teddy Artiana" made.t.artiana@gmail.com

Thu Jun 7, 2012 9:48 pm (PDT)



*
Wuuaaanjjriiiiiittt...!!*

oleh Made Teddy Artiana

Hari Minggu kemarin, iseng mendatangi 'pameran' anjing di Central Park,
Jakarta. Tema utamanya adalah masalah 'adopsi' anjing. Terus terang bagiku
hal ini sangat menarik, terutama karena ternyata dibelakang kata 'adopsi'
ada mekanisme yg cukup rumit. Hal yg lebih mencengangkan lagi, ternyata
animo pengunjung dahsyat. Lebih heboh dari demo BBM kemarin di DPR, hanya
saja gak ada acara jebol-menjebol pagar tentunya. Para orang tua angkat,
bak antrian air minum bersih berbaris rapi. Baru boleh masuk setelah
berbelanja minimal Rp. 50.000,-

Anjing model apapun ada disana...

Dari anjing yg besarnya seukuran anak sapi, hingga yg bisa dimasukkan ke
dalam kantong! Dari yg tidak berbulu (klimis) sampai yg berbulu kribo! Dari
yg telanjang bulat, hingga yg berbaju lengkap!

Tidak hanya itu, badut dan security, paparazi (fotografer) berserakan
dimana-mana, seolah ikut memberi warna..

Belum lagi berbagai kebutuhan anjing..dari makanan, suplemen, cemilan,
sikat gigi, obat,dokter, ambulance untuk anjing, salon, pempers,
softex..sampai ke iklan sekolah anjing. Bisa jadi suatu hari nanti
percakapan seperti dibawah ini sudah lumrah

"Eh..anjingmu sudah kelas berapa?"

"Belum selesai menstruasinya?"

"Si Diggy sudah dua minggu belum nyalon nih..!"

Petshop dilengkapi dengan Dokter Hewan yang dibayar lebih dari dokter umum,
apalagi dokter di puskesmas!

Ternyata dogie..telah punya dunia sendiri di Jakarta, tak heran jika
berbagai bisnis yg berkaitan dgn dunia mereka bermunculan.

Tidak hanya itu..entah kebetulan atau tidak, entah disadari atau tidak..

Anjing2 RAS spt German Shepperd, Siberian Husky, Rotweller...mendominasi
perhelatan itu. Laksana artist, anjing-anjing 'kompeni' itu jadi icon
spesial. Tengoklah ekspresi luar biasa bangga dari pemiliknya, melihat
bagaimana para pengunjung berebut ingin foto dgn anjing import mereka.

Dari salah satu pemilik PitBull kuketahui, bahwa di hari Selasa ini, telah
dijadwalkan bahwa anjing-anjing PitBull bertemu Presiden SBY di kediaman
beliau. *Eits*..maaf.! Tentunya dengan para pemilik anjingnya..(kalo gak
bisa berabe..hehehe).

Berarti telah terbentuk strata di masyarakat anjing...mirip seperti jaman
penjajahan dulu. Dimana pribumi, inlander dipandang sebagai golongan kelas
ke sekian yang mewakili hal-hal negatif : miskin, pemberontak, jorok,
berpenyakit, tukang colong, gak sekolah..dsb. Sekarang pun anjing-anjing
pribumi (kampung) kurang lebih dianggap seperti itu.

"Anjing gw kemarin lepas, terus dikawin sama anjing kampung...grrrhhh..!
sebel banget gw..khan ngerusak keturunan!"

"Ini Terier mix apa? kalo ama kampung mending dibuang aja deh..harganya
jatuh!"

itu hanya sebagian kecil komentar-komentar miris terhadap anjing pribumi.

Setelah Indonesia dibanjiri produk impor..budaya import..lalu buah
import..sampai ke jahe, cabe import dan dana import (alias hutang..hehehe)
bahkan kita harus menyerahkan pengolahan minyak kita ke tangan 'orang-orang
import'..

Anjing pribumi pun..harus merasakan nasib yang sama..…tersisih. Bahkan
Presidenpun *doyan* kumpul sama anjing-anjing import…

Apa memang tidak ada hal bonafide yang bisa dihasilkan dan dibanggakan oleh
bangsa ini? Pastinya ada..

Teringat seorang sahabat di Bali sana yang orang tua nya memiliki bisnis
diseputar budaya Bali. Dari kidung Tri Sandya, hingga rekaman Drama Gong,
dan wayang kulit unik yang disebut Wayang *Cengblong*…hahaha..!

Entah bagaimana nasib bangsa ini, tanpa mereka-mereka yang bangga akan
bangsanya sendiri? Pernah ngerasain Kopi Luwak? Kalau belum..sisihkan uang
anda rasanya perlu demi kebanggan produk dalam ngeri. Tengoklah sepatu yang
dikenakan Jusuf Kalla..! Itu produk dalam negeri..! Atau bahan baku bandara
Makasar.. Itu juga produk dalam negeri..!

Terus kenapa orang Indonesia paling susah *banggain* punya sendiri? *Dasaarr
wuaannnjrriiiitttt…!!! (*) *

In the name of Indonesia Raya..!

*M T A*

Penulis Buku Komedi Inspirasi base on true story
*BALADA 13 PEMBANTU RUMAH TANGGA *(yang pernah bekerja di rumah kami)
Ampuh berkasiat mengocok perut, juga hati dan pikiran Anda!
Tersedia di Gramedia dan Trimedia, harga Rp. 30.000,-

Blog Balada 13 PRT : http://balada13prt.blogspot.com
15.

Natin Menyelami Potensi Diri

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Jun 7, 2012 9:48 pm (PDT)



 
NatinMenyelami Potensi Diri  
 
Potensi diri.
Itulah frase yang sering digadang-gadang oleh para ahli motivasi. Dan pakar-pakar psikologi. Malah ada yang mengatakan kalau potensi manusia itu nggak terbatas. Sulit dipercaya sih. Apa iya, ya. Potensi diri kita ini nggak terbatas.
 
Nggak selalu langsung bilang begitu sih. Kadang dibilanginnya suka kayak gini; “Anda bisa melakukan apa saja!!!!!” sambil ngacungin kepalan tangan ke atas. Outing taon lalu trainernya bilang gitu. Meskipun kenyataannya nggak seperti itu.
 
Hari ini. Acaranya nggak kalah seru dari kemarin. Diving!
Mengerikan juga sih. Khususnya buat mereka yang belon pernah melakukannya. Terlebih lagi buat orang-orang yang anti air seperti Fiancy. Sungguh menyeramkan kalau harus nyebur ke dalam laut yang begitu dalam itu.
 
“Gue dengerin bunyi deburan ombak aja udah ketakutan,” katanya. “Apa lagi nyebur kesitu.” Lanjutnya. “Gue cukup nganterin elo pade sampai ke pantai aja….” Tambahnya. Pantai dangkal sudah cukup membuat Fiancy puas. Dan. Itulah tamasya bahari terhebat baginya.
 
Percuma membujuknya. Dia sudah kadung takut dengan kedalaman. Nggak seorang pun yang tahu apa. Atau mahluk apa. Yang ada didalam air seluas itu. Iya kan? Bujukan macam apapun nggak ada yang mempan.
 
“Oke Guys…., listen up!” Opri berteriak. “Pagi ini petugas hotel memberi tahukan kalau ada fax dari kantor pusat.” Diangkatnya amplop tertutup dengan logo hotel. “Siap-siap aja. Kemungkinan ada tugas mendadak, nih. Jadi acara diving kita belum tentu jadi dilakukan.”
 
Terdengar bunyi ‘huuuuuuuu…’ senyaring deburan ombak menghempas batu karang. Hanya Fiancy yang kegirangan. Dia mendingan kerja. Daripada diving.
 
“Emangnya para boss nggak bisa ngerjain tanpa kita?” protes Jeanice. “Please deh. Cuman 2 hari aja kan?” tambahnya.
 
“Yeaaah! Bener banget!!!” orang-orang berteriak antara girang dan garang.
 
“Gue ngerti. Gue ngerti,” balas Opri. “Tapi kan namanya orang kerja. Mesti selalu siaplah. Kan untuk kebaikan kita-kita juga….” Hiburnya.
 
“Ya udah. Kalo gitu biar elo aja sendiri yang ngerjain. Kita-kita sih mau diving!” timpal Aiti. Hanya Fiancy yang nggak setuju sama dia.
 
“Nggak apa-apa.” Tukas Opri. “Kalau elo pade tega berlaku begitu sama teman sendiri….”
 
Nggak ada yang menjawab lagi. Mereka kesal. Tapi bukan kepada sahabat baiknya. Kekesalan kepada keputusan managemen. Atau pada kebijakan atasan. Nggak boleh menyebabkan persahabatan mereka terganggu. Mereka harus terus hepi. Meski kegembiraan mereka kadang terpotong oleh tugas-tugas adhoc dan dadakan.
 
“Ya udah. Kita baca sama-sama ya….” Opri merobek pinggiran amplop itu. Lalu mengeluarkan kertas fax didalamnya. Sementara semua orang berharap tugas dadakan itu nggak terlalu banyak menyita waktu.
 
Wajah tegang Opri segera berubah ketika dia membuka kertas fax itu.
“Ini dari Natin!” lonjaknya. Semua orang yang kadung menduga-duga ikut gembira. Ternyata ketakutan mereka nggak terjadi. Soalnya. Kebisaan boss-boss kalau nggak pernah rela membiarkan anak buahnya tenang. Ada aja tugas yang mereka berikan. Khususnya disaat-saat yang kurang tepat seperti ini.
 
Sekarang. Semua orang pada antusias untuk mengetahui isi fax itu. Mereka berteriak-teriak biar Opri segera membacakannya.
 
“Oke, dengerin dong…” kata Opri. Semua suara langsung menghilang.
 
“Gue bacain menu hari ini dari Natinya,” teriaknya. “Dengerin nih…”
 
KETAHUILAH, BAHWA:
POTENSI DIRIMU SEDALAM LAUTAN
 
Begitulah isi pesan dari Natin.
 
“Ada tambahan lagi nih,” kata Opri. Orang-orang kembali tenang. “Kata Natin: Selamat ber-diving ria!” suaranya langsung hilang ditelan sorak sorai orang-orang kubikalyang sedang outing itu.
 
“Masih ada lagi nih…” teriak Opri sekali lagi. Suara orang-orang kembali menghilang. “Yang ini khusus buat Fiancy,” katanya.
 
“Cieeeeee, Fiancy……,” orang-orang mulai terusik buat ngusilin. “Khusus buat Fi dari Aa….. Cieeeee……”
 
Yang digodain. Sewot setengah mati. Tapi tak kuasa melawan suara teman-temannya yang nggak kalah gemuruh dengan gelegar ombak.
 
“Mau gue bacain gak nih?” Opri kesal banget. Semua orang buru-buru membungkam.
 
“Khusus buat Fiancy dari Natin,” katanya. “Jangan takut untuk menyelam. Karena di kedalaman lautan akan engkau temukan keindahan……”
 
“Yiiihiiiii…”
“Cieeee….. Cieeeee…., Cieeee….”
“Sit suwiw. Sit suwiiiiiiw…..oho… too twiiiit….”
 
“Apaaa-an sih….!!?” Nggak bisa disembunyikan lagi. Pipi Fiancy merah. Nggak tahu ya. Perasaan sih nggak pernah ada perasaaan aneh pada Natin.
 
Emang ada sih. Tapi cuma sekedar mengagumi. Nggak lebih dari itu. Sama seperti teman-teman lainnya mengagumi dia. Tapi. Kenyataan jika Natinmengetahui dia takut kedalaman membuat dirinya bertanya-tanya; Apakah Natinmemiliki perhatian khusus kepadanya?
 
Fiancy buru-buru memupus pikiran aneh itu. Dia sadar jika Natinbukan hanya memperhatikan dirinya. Natin. Nyaris tahu setiap hal yang terjadi disini. Itu menunjukkan jika Natinmemang memperhatikan semua orang.
 
Anehnya. Kata-kata Natinmemberi pengaruh seperti Mantra. Meski takut-takut. Akhirnya Fiancy mau juga naik ke perahu menuju ke diving spot di tengah laut. “Tapi, gue nunggu di perahu aja ya…” katanya.
 
Ditengah laut. Ceritanya berbeda. Orang-orang yang tadi berani pun banyak yang nyalinya ciut. Kepercayaan diri mereka juga banyak yang mengkerut. Bagaimana pun juga. Berada di tempat luas seperti itu sungguh sangat mendebarkan. Sejauh mata memandang. Hanya lautan. Seolah tidak ada hal lain di muka bumi ini selain laut.
 
Kata Natin. Manusia tidak akan pernah berhenti takjub. Jika dia bisa melihat betapa besarnya potensi diri mereka. Namun. Memang tidak mudah melakukannya. Bahkan. Ada orang-orang yang hanya memandang dirinya tidak lebih dari sekedar baskom mandi seorang bayi. Bukan seperti lautan yang teramat luas.
 
Itu baru permukaannya. Bagaimana dengan gagasan untuk menyelam kedalamnya? Lebih mengerikan lagi. Gimana kalau ada hiu? Gimana jika ada gurita raksasa? Gimana kalo kesetrum belut listrik? Hiiiiiy…. Amit-amit.
 
Untungnya kantor menyewa para instruktur diving profesional. Jadi mereka tidak perlu terlalu takut. Selain ada yang mendampingi. Mereka menyelam di tempat yang aman. Jadi. Sebenarnya ketakutan mereka tidak cukup beralasan.
 
Sama halnya ketika kita sedang berusaha untuk mengenali. Dan menggali potensi diri kita bersama seorang mentor. Atau atasan yang memahami anak buahnya. Mereka bisa membantu kita ‘menyelam’ ditempat yang aman.
 
Nggak ada orang yang langsung berani. Ketika pertama kali menceburkan diri ke laut dalam. Makanya. Nggak heran jika orang-orang yang terbiasa berada di zona aman kubikalitu pada deg-degan. Bahkan cewek semacho Opri sekalipun. Tetapi. Sekali ini. Sekali ini saja. Mereka harus mencobanya.
 
Maka….
Byur….. satu demi satu manusia kubikalitu terjun ke laut. Termasuk Fiancy yang tak henti-hentinya menjerit-jerit. Rasa percaya dirinya sedang dipertaruhkan. Terutama ketika dia harus melompat dari perahu itu.
 
Ajaib sekali.
Ketika sudah beradi di air. Dia merasakannya hampir sama seperti ketika berada di kolam renang. Kakinya secara refleks digerakkan. Dan tubuhnya. Bisa mengapung. Ada sedikit tenteram dirasakannya sekarang.
 
Sama seperti ketika kita akan mencoba hal-hal baru. Yang belum pernah kita alami sebelumnya. Kita diselimuti oleh ketakutan. Yang kadang nggak beralasan. Namun begitu kita mencobanya. Tenyata semua baik-baik saja. Itu menunjukkan jika sebenarnya kita bisa. Kita mampu. Kita sanggup. Tetapi kita terlampau takut.
 
Semua orang sudah nggak kelihatan di permukaan. Sudah pada masuk kedalam laut. Kecuali Fiancy. Tentu saja. Bersama instruktur divingnya yang mendampinginya dengan sabar.
 
“Kapan pun jika Mbak siap…” kata instruktur itu.
“Aman kan Mas…..?” tanya Fiancy setengah memelas.
 
“Dijamin Mbak…” balasnya. Pintar juga ya instruktur itu. Dia cuman bilang ‘dijamin’. Nggak ada terusannya. Dia nggak bilang ‘dijamin nggak ada hiu’. Juga nggak bilang ‘dijamin nggak bakal basah…”. Bagus. Instruktur itu nggak ngomong yang muluk-muluk. Seperti kebanyakan motivator yang doyan mengumbar jargon.
 
Sedari tadi. Mata Fiancy ditutupnya rapat-rapat. Tak kuasa membayangkan betapa menyeramkannya lautan. Tetapi. Mengingat pesan Natinyang khusus ditulis untuk dirinya. Menjadikan dia seperti seorang gadis istimewa.
 
Perlahan tapi pasti. Fiancy. Akhirnya memiliki keberanian untuk menyelusupkan kepalanya ke bawah air. Menarik dan membuang nafas lewat mulut yang terhubung ke selang dengan tabung oksigen di punggungnya.
 
Turun. Dan terus turun. Hingga instruktur membimbing tangannya untuk menggapai batu karang di dasar laut.
 
“Buka matanya Mbak…” kata instruktur lewat isyarat.
Ada perasaan tenteram ketika tangannya berpegangan kepada batu karang yang kokoh didasar laut. Lalu Fiancy membuka matanya perlahan-lahan. Dan….
 
Iiiiih… tahu nggak siiih….. Dia nyaris menangis menyaksikan pemandangan bawah laut yang dilihatnya. Terlalu indah untuk digambarkan dengan kata-kata. Nggak bisa. Hanya bisa dilihat. Dan dirasakan ketakjubannya.
 
Benar kata Natin. Ketika kita mau menyelami kedalam samudera. Kita bisa melihat keindahannya yang tidak pernah terungkap. Benar kata Natin. Ketika kita mau menyelami kedalaman potensi diri kita. Kita bisa mengenali. Betapa mengagumkannya penciptaan diri kita.
 
“Sekarang pegang ini,” kata instruktur lagi. Seraya menyerahkan kantung pelastik berisi roti.  Dia membuatkan sebuah lubang kecil di pelastik itu. Lalu mencontohkan. Bagaimana caranya mengeluarkan sedikit demi sedikit remah-remah roti.
 
Fiancy. Mencoba menirunya. Bisa.
Oh. Sungguh diluar dugaan. Beberapa detik setelah remah-remah roti itu keluar dari kantung pelastik. Lalu berhamburan dibawa air laut. Entah dari mana datangnya. Tiba-tiba saja. Tanpa diduga. Ratusan ikan laut berebut. Mengerubuti Fiancy.
 
Diantara takut dan takjub. Fiancy nyaris terpekik. Menyaksiksan betapa indahnya warna warni mereka. Nggak disangka. Mahluk laut yang selama ini dikira liar itu. Seolah sedemikian jinaknya. Bahkan ada yang sedemikian nakalnya hingga berani menyentuh tangannya yang memegang kantung pelastik berisi roti.
 
Benar apa yang Natinbilang. Kita. Tidak pernah benar-benar tahu sehebat apa potensi diri kita. Hingga kita mengeksplorasinya sendiri. Kita nggak pernah benar-benar tahu batas kemampuan diri kita. Sampai kita menyelaminya sendiri.
 
Sama seperti keindahan alam bawah laut ini. Yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang yang berani menyelam kekedalamannya. Maka seperti itu jugalah potensi diri kita. Yang hanya bisa dinikmati dampaknya. Oleh mereka yang memiliki keberanian. Dan kesediaan. Untuk menyelam kedalam dirinya sendiri.
 
Instruktur memberi isyarat untuk naik ke permukaan lagi. Nggak kerasa. Oksigen dalam tabung sudah hampir habis. Berarti. Sudah hampir 30 menit mereka berada dikedalaman lautan. Sungguh. Nggak kerasa. Sama sekali. Fokus mereka tersedot oleh keindahan alam bawah laut yang menakjubkan.
 
Setelah semuanya naik. Perahu membawa mereka kembali ke daratan. Disepanjang perjalanan itu. Tak ada satu pun yang diam membisu. Semua pada bercerita tentang apa yang dialaminya saat diving. Semuanya senang. Termasuk Fiancy. Yang sedari tadi tak henti-hentinya memamerkan kegembiraan. Terutama ketika ikan-ikan itu menyentuh tangannya. Mereka semua ketagihan.
 
Di pantai. Pak Mergy sudah menunggu dengan baju longgar bergambar bunga-bunga. Sama sekali nggak ada tanda-tanda jika beliau sudah menyentuh air.
 
“Lho, kok Pak Mergy masih kering begitu?” tanya orang-orang. Nyaris bersamaan.
“Sudahlah anak-anak,” balasnya. “Tugas saya adalah untuk memastikan kalian semua ikut menyelam.” Tambahnya. “Bukan ikut nyebur kelaut.”
 
Hooooooh……. Orang-orang langsung merasa lemas…..
 
Tiba-tiba saja semua orang di kubikalmenyadari bahwa hanya orang-orang yang tahu keindahan bawah laut yang selalu rindu untuk menyelam. Dan hanya orang-orang yang tahu keindahan proses penciptaan dirinya yang selalu rindu untuk menggali potensi diri lebih dalam. Mereka yang pernah menyelam. Selalu ingin kembali menyelam. Dan mereka yang pernah mencapai puncak potensi dirinya. Yang selalu ingin menapakinya lebih tinggi. Seperti kata Natin. Potensi dirimu itu sedalam lautan. Meski pasti ada batasnya. Namun kita bisa menjelajahinya. Tanpa pernah ada habis-habisnya.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman â€" 20 April 2012
Batch #2 Public Training "Natural Intelligence Leadership" 13-14 Juni
 
Catatan Kaki:
Potensi diri kita itu bukannya tanpa batas. Ada batasnya. Tapi lebih dari cukup untuk memastikan hidup kita baik-baik saja.
 
Ingin tahu kisah-kisah seru Natin & The Cubicle lainnya? Kunjungi dan bergabung di http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
BATCH #2 PUBLIK TRAINING “NATURAL INTELLIGENCE LEADERSHIP”: Dijadwalkan tanggal 13 s/d 14 Juni 2012di Hotel Menara Peninsula Jakarta. Training ini menawarkan PARADIGMA BARU tentang kepemimpinan. Training leadership ini: BEDA. Para leaders, daftar yok di 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com (DIBATASI MAKSIMUM 30 ORANG)
 
IN-HOUSE TRAINING “ADAPTING TO CHANGE”: Diatas kertas, rencana perubahan itu selalu mudah untuk dibuat. Tapi dalam pelaksanaannya, tidak semua orang bisa diajak untuk berubah. Sikap dan respon karyawan terhadap perubahan itu justru menjadi titik kritisnya. Sehingga membuka kesadaran karyawan untuk menerima perubahan menjadi sangat penting sekali. Kalau perusahaan Anda sedang menerapkan proses perubahan, maka para karyawan Anda perlu mendapatkan training “ADAPTING TO CHANGE” ini. Untuk reservasi, hubungi 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com (HANYA UNTUK PERUSAHAAN YANG SEDANG MELAKUKAN PERUBAHAN)
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
 
----------------------------------------------------------
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman â€" GREATIST! â€" silakan bergabung dengan milist yang baru saja kami buat. Daftar di link ini: http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman 
Batch #2 Public Training "Natural Intelligence Leadership"  13-14 Juni
Contact: Dadang at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
16a.

Re: MENULIS DIATAS PASIR, MENGUKIR DIATAS BATU

Posted by: "Shona Vestalia" vestalias@yahoo.com   vestalias

Thu Jun 7, 2012 9:48 pm (PDT)



الÙ'Ø­ÙŽÙ…Ù'دُ لِلÙ'َهِ رَبÙ'ِ الÙ'عَالَمِينَ
Bagus sekali, terima kasih sudah diingatkan.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "zhen" <zaen_01@yahoo.com>
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Tue, 10 Apr 2012 06:47:44
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: MENULIS DIATAS PASIR, MENGUKIR DIATAS BATU

Saat mendapati keburukan dari pasangan kita, coba lihat semua kebaikan yang ada pada diri pasangan kita

Keluarga atau disebut "Rumah Tangga" karena Setiap Keluarga/rumah tangga akan melewati berbagai anak tangga, dari tangga kesabaran, tangga syukur, tangga belajar memaafkan, tangga kebijaksanaan, dan tangga lainnya
yang insha Alloh tanga-tangga tersebut mengantarkan kita ke pintu surga.

jangan lupa tangga jalan / eskalator saat mengantar pasangan kita belanja heheheheh



--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "pramonod" <pdewo@...> wrote:
>
> Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.
>
> Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi. Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis di sebuah batu : HARI INI SUAMIKU YG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU.
>
> Suami bertanya : "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu ?"
> Istrinya sambil tersenyum menjawab : "Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa melupakannya... Dan bila sesuatu yang baik dan luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat selamanya."
>
> Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Terkadang malah sangat menyakitkan, oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah yang lalu. Yang terpenting dari pelajaran &#977;î atas, adalah :
>
> "Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yang MENYAKITKAN dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ....".
> Semoga kita semua mengerti betapa berharganya sebuah "KELUARGA".
>
> Barakallah Fiikum..)
>
>
> Pin BB 21E3D90A
>



17.

Artikel: Cara Bertumbuh Di Tempat Statis

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Thu Jun 7, 2012 9:49 pm (PDT)



 
Artikel: Cara Bertumbuh Di Tempat Statis
 
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
 
Catatan Kepala:”Tumbuh itu tidak selalu berarti tubuh kita semakin besar. Atau jabatan kita semakin tinggi. Tumbuh berarti kualitas pribadi kita menjadi lebih baik.”
 
Jika Anda bersepeda di kelas RPM (Raw Power in Motion) di fitness center, Anda tidak akan pernah ketinggalan oleh orang lain. Selama bersepeda itu, semua orang ada di ruangan yang sama. Dan tetap diposisi yang sama. Kantor kita, kira-kira seperti ruang RPM itu. Selama bertahun-tahun, setiap orang berada di ruangan dan posisi yang sama dengan kita. Lalu kita merasa bahwa, seperti halnya orang-orang itu; karir ini sudah mulai ‘mandek’. Benarkah begitu?
 
Sesekali, pergilah ke kelas RPM di fitness center. Saat mengayuh sepeda statis itu, sekalian Anda renungkan. Betapa keberadaan kita bersama orang lain sama sekali bukanlah penanda bahwa pertumbuhan kita sama dengan orang lain. Di kelas RPM. Anda akan menemukan bahwa, meskipun Anda tetap berada di tempat dan ruang yang sama dengan orang lain. Namun hakekatnya, setiap orang telah menempuh jarak dan ketinggian tanjakan yang berbeda. Seperti itulah pula sesungguhnya perkembangan karir kita. Ditempat paling statis sekalipun, kita bisa loh tetap bertumbuh. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar bagaimana caranya untuk bisa terus bertumbuh di tempat kerja yang statis, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intelligence (NatIn™), berikut ini:    
 
1.      Mengambil beban yang menantang. Di kelas RPM, setiap orang menentukan sendiri beban tanjakan yang akan ditempuhnya. Ada orang yang hanya mau menempuh tanjakan ringan-ringan saja. Mereka memasang resisten sepedanya rendah saja. Nyaman dan tidak harus ngos-ngosan. Keringat pun hanya sedikit menetes dari tubuhnya. Ada juga orang yang berani menantang kekuatan dirinya. Dipasangnya resisten yang cukup berat. Lalu dia mengayuh dengan susah payah. Sekarang keringatnya bercucuran seperti air yang tertumpah. Di kantor juga begitu. Ada orang yang hanya mau mengerjakan tugas-tugas mudah. Dan ada yang bersedia menantang pekerjaan yang sulit untuk ditangani.  Sama seperti di kelas RPM, mereka yang berani mengambil tanggungjawab lebih besar, memperoleh reward ‘kebugaran’ yang lebih besar. Dan mereka, terus bertumbuh lebih baik.
 
2.      Mengayuh lebih cepat, menempuh lebih jauh. Di kelas RPM, jika Anda mengayuh lebih cepat dari orang lain. Maka Anda akan menempuh jarak yang lebih jauh daripada orang lain. Meskipun secara fisik Anda dan mereka tetap berada di ruang yang sama. Di kantor pun demikian. Jika Anda bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari orang lain. Maka dalam rentang waktu yang sama; Anda bisa menghasilkan lebih banyak dari mereka. Meskipun kelihatannya Anda dengan mereka tetap berada di ruangan yang sama. Namun tingkat produktivitas Anda, jauh lebih tinggi daripada orang lain. Dan Anda menjadi pribadi yang unggul disana.
 
3.      Memanfaatkan waktu yang ada. Berbeda dengan sepeda biasa. Sepeda statis di kelas RPM itu tidak pernah berhenti berputar. Sehingga mau tidak mau Anda harus terus mengayuh. Walhasil, tidak ada sedikitpun waktu Anda yang terbuang percuma tanpa ada kalori yang dibakar. Itulah yang menjadikan kelas RPM sangat efektif dan efisien. Di kantor juga sama. Waktu tidak pernah berhenti berputar sehingga mau tidak mau, Anda mesti terus menjalaninya. Namun kebanyakan orang membuang-buang waktunya untuk hal-hal yang tidak produktif. Jika teman Anda begitu, maka itu adalah kesempatan bagus buat Anda untuk mengungguli mereka. Manfaatkanlah waktu yang ada untuk mengerjakan hal-hal produktif. Maka Anda bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari orang lain.
 
4.      Menghindari komplain soal penugasan. Di kelas RPM, tidak pernah ada orang yang mempermasalahkan; mengapa orang lain memasang resisten rendah dan mengayuh dengan perlahan? Di kantor, sebaliknya. Banyak orang yang komplain. Mengapa pekerjaan orang lain lebih ringan daripada dirinya. Di kelas RPM, setiap pribadi menantang dirinya hingga ke puncak kemampuan kayuhan tertingginya. Mereka penasaran jika belum sampai pada batas maksimal kekuatan dirinya. Di kantor. Anda perlu bersikap seperti itu. Yaitu, tidak ikut-ikutan komplain soal penugasan lebih ringan yang didapatkan orang lain. Melainkan berusaha keras untuk menantang diri sendiri dengan penugasan yang bisa membawa Anda kepada puncak kemampuan kinerja tertinggi Anda. Dijamin. Anda akan unggul disana.
 
5.      Posisi sekarang, latihan untuk posisi mendatang. Kelas RPM itu, hanyalah latihan. Kebugaran yang sesungguhnya akan dirasakan oleh setiap orang, setelah mereka keluar dari ruang latihan itu. Ketika mereka menjalani aktivitasnya sehari-hari. Begitu pula halnya dengan tugas-tugas Anda saat ini. Semua itu tidak lain adalah arena latihan bagi Anda, agar kelak jika Anda mendapatkan kesempatan untuk memperoleh tanggungjawab yang lebih besar; Anda sudah siap. Semakin tangguh seseorang di kelas RPM, semakin bugar dia dikesehariannya. Semakin tangguh Anda di posisi saat ini, semakin siap Anda untuk menghadapi peluang penugasan yang lebih besar kelak. Makanya, perlakukanlah penugasan Anda saat ini sebagai sarana latihan dalam menyiapkan diri Anda untuk menghadapi penugasan yang lebih besar.
 
Kata ‘mandek’ hanya cocok bagi mereka yang tidak bertumbuh lagi. Sedangkan kita tahu bahwa tumbuh itu tidak selalu berarti tubuh kita semakin besar. Atau jabatan kita semakin tinggi. Tumbuh berarti kualitas pribadi kita menjadi lebih baik. Dan untuk bisa bertumbuh, Anda tidak membutuhkan teori-teori yang rumit. Untuk bertumbuh, Anda hanya membutuhkan kesungguhan dalam menyelesaikan tugas-tugas harian. Karena didalam tugas-tugas harian kita itu, ada kesempatan untuk membangun keunggulan.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman â€"  23 April 2012
Next Batch Training ”Natural Intelligence Leadership” 13-14 Juni 2012
Info lebih lanjut: 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327.
 
Catatan Kaki:
Ditempat paling statis pun kita masih bisa terus bertumbuh. Jika kita terus gigih untuk membangun keunggulan pribadi. Tanpa henti.
 
NEXT BATCH PUBLIK TRAINING “NATURAL INTELLIGENCE LEADERSHIP”: Tanggal 13 s/d 14 Juni 2012di Hotel Menara Peninsula Jakarta. Training ini menawarkan PARADIGMA BARU tentang kepemimpinan. Training leadership ini: BEDA. Para leaders, daftar yok di 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com (DIBATASI MAKSIMUM 30 ORANG)
 
IN-HOUSE TRAINING “ADAPTING TO CHANGE”: Diatas kertas, rencana perubahan itu selalu mudah untuk dibuat. Tapi dalam pelaksanaannya, tidak semua orang bisa diajak untuk berubah. Sikap dan respon karyawan terhadap perubahan itu justru menjadi titik kritisnya. Sehingga membuka kesadaran karyawan untuk menerima perubahan menjadi sangat penting sekali. Kalau perusahaan Anda sedang menerapkan proses perubahan, maka para karyawan Anda perlu mendapatkan training “Adapting To Change“ini. Untuk reservasi, hubungi 0812 19899 737 atau 0812 1040 3327 atau email: dkadarusman@yahoo.com atau dadang@dadangkadarusman.com (HANYA UNTUK PERUSAHAAN YANG SEDANG MELAKUKAN PERUBAHAN)
 
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.
 
----------------------------------------------------------
Subscription: Jika Anda belum namun ingin mendapatkan kiriman artikel inspiratif langsung dari Dadang Kadarusman â€" GREATIST! â€" silakan bergabung dengan milist yang baru saja kami buat. Daftar di link ini: http://finance.groups.yahoo.com/group/naturalintelligence/
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA - Dadang Kadarusman 
Batch #2 Public Training "Natural Intelligence Leadership"  13-14 Juni
Contact: Dadang at 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
Info Buku Natural Intelligence Leadership Klik Disni
www.dadangkadarusman.com
Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Mental Health

Learn More

Yahoo! Groups

Small Business Group

Share experiences

with owners like you

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web