Kamis, 17 September 2009

[daarut-tauhiid] Bencana Memersatukan Warga

 

Bencana Memersatukan Warga

Keyakinan senantiasa berbuah keberhasilan, kalimat ini coba ditanamkan kepada para relawan ACT di Pangalengan, Bandung, terkait rencana pelaksanaan buka puasa bersama para pengungsi korban gempa Jawa Barat. Keraguan sempat menghinggapi sekitar sepuluh relawan yang tersisa di posko Pangalengan, sebab harus menyelenggarakan buka puasa bersama untuk sekitar 1500 orang pada hari Rabu 16 September 2009, sedangkan waktu tersedia hanya dua hari.

Ya, posko Pangalengan yang dikomandani Anwar baru mendapat kabar dari pusat soal rencana buka puasa bersama ini dua hari sebelumnya, dan itu sempat membuat beberapa relawan bertanya kompak, "Apa mungkin dengan waktu hanya dua hari? Seribu lima ratus?" kira-kira demikian nada keraguan yang muncul.

Namun sekali lagi, bahwa kekuatan utama setiap orang ada di dalam dadanya, apa yang tersimpan jauh di lubuk hatinya berupa keyakinan. Salah satu ciri kesuksesan seorang relawan atau tim adalah kemampuannya menggerakkan masyarakat, seberat dan sesulit apapun sebuah pekerjaan jika dilakukan secara bersama dan terorganisir akan terlihat lebih ringan dan mudah. Betul saja, ketika ide ini disampaikan ke warga pengungsi, mereka sangat antusias. Terlebih ketika diberi tahu menu utamanya adalah daging sapi yakni dengan menyembelih seekor sapi berukuran besar, ditambah menu bergizi lainnya.

Tim ACT langsung berkumpul bersama warga untuk berembug dan membuat rencana, mulai dari membeli sapi dan bahan-bahan lainnya, termasuk mengorganisir puluhan tenaga untuk memasak serta menyiapkan hal lain terkait acara buka puasa bersama besar-besaran itu. Mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, hingga anak-anak serta relawan bahu membahu memersiapkan sajian buka puasa yang terdiri dari makanan utama dengan menu bistik sapi, gulai sapi, bihun goren, dan kerupuk, makanan pembuka bakwan dan pisang goreng dilengkapi dengan sop buah dan air minum dalam kemasan. Tidak tanggung-tanggung, jumlah makanan berbuka yang harus disiapkan sebanyak 1500 paket agar bisa melayani pengungsi sejumlah itu.

Pagi hari di tanggal 16 September 2009, warga dan berkumpul guna menyaksikan pemotongan sapi sedangkan para ibu dan remaja putri sibuk menyiapkan alat-alat memasak. Setelah itu kesibukan pun dimulai, dari mencincang daging dan tulang kemudian mengolahnya, juga membuat makanan lainnya. Sekelompok ibu dan remaja putri membuat sop buah, sekelompok lainnya mengolah sayuran, sedangkan kaum bapak memasak daging. Sebagian relawan menyiapkan dus pembungkus, dan sebagian ibu-ibu menanak nasi. Semua proses itu dimulai pukul 08.00 hingga menjelang waktu berbuka. Alhamdulillah, waktu maghrib tiba, sekitar 1300 dus makanan sudah siap dibagikan. Sedangkan sisanya diselesaikan usai maghrib.

Sebuah kerja keras luar biasa yang diperlihatkan oleh sinergi hebat antara relawan dan warga pengungsi. Menyiapkan 1500 paket buka puasa bersama bukan hal mudah dan ringan, hanya bermodal keyakinan dan kekompakan lah semua itu bisa diwujudkan. Rasa lelah dan peluh yang banjir sejak awal proses seolah terbasuh sudah ketika melihat para pengungsi berbondong-bondong mendatangi lokasi buka puasa bersama yang disponsori oleh Jamaah Ishlah Malaysia (JIM), sebuah lembaga sosial asal negeri jiran.

Banyak hal menarik yang bisa dipetik dari acara buka puasa bersama tersebut, bukan sekadar meningkatkan gizi pengungsi yang sudah berhari-hari mengonsumsi mie instant, namun lebih dari itu, ini adalah silaturahim antara para pengungsi yang tersebar di beberapa titik, juga dengan para relawan. Nilai strategis dari program ini guna memberikan satu bentuk edukasi kepada publik bahwa para pengungsi pun patut diperlakukan secara terhormat dengan memberikan makanan yang bergizi.
Coba kita simak komentar para pengungsi yang hadir. Ustadz Wahyu Bobi misalnya, "Alhamdulillah, isteri saya bilang bahwa makanan ini luar biasa, ada peningkatan gizi setelah berhari-hari makan yang itu-itu saja. Sampaikan salam terima kasih kami dan segenap warga kepada siapapun yang memberi makanan bergizi ini. Semoga berkah dan Allah membalasnya dengan balasan yang jauh lebih baik…"

Masyarakat senang, warga gembira menerima paket makanan yang disiapkan ACT bekerja sama dengan JIM. Dan yang lebih menggembirakan adalah pernyataan Pak Iyep Syaifullah, yang merasa bersukur dengan diadakannya buka puasa bersama ini. "Semua proses mulai dari pemotongan sapi sampai acara buka puasanya, memberi hikmah tersendiri bagi warga kami. Warga kami menyatu kembali, setelah sempat tercerai berai oleh bencana," ujar Pak Iyep.

Menurut Pak Iyep, sebelum bencana ada warga yang kurang bergaul dan kurang menyatu. Setelah bencana kami semakin peduli satu sama lain. Kami semakin dekat dan mau saling membantu. Mungkin ini hikmah dari bencana, membuat kita sama rasa dan nasib, rasa inilah yang menyatukan kami. Ditambah lagi dengan adanya program buka puasa ini, yang semula individual menjadi semakin dekat dan mau saling membantu. Terima kasih kepada ACT dan JIM dari Malaysia," tambahnya. (Gaw)

klik http://actforhumanity.or.id

Bayu Gawtama
Life-Sharer
http://solifecenter.com
0852 190 68581

"Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!
http://id.mail.yahoo.com"

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: