Senin, 28 September 2009

[daarut-tauhiid] "Tolong Sampaikan kepada Mereka, Bahwa Kami Bahagia"

 

"Tolong Sampaikan Kepada Mereka, Bahwa Kami Bahagia"

Berulang kali kami harus mengatakan kepada para pengungsi dan korban gempa Jawa Barat bahwa semua jenis bantuan yang kami bawa bukanlah dari ACT, melainkan dari para donatur dan komunitas peduli di berbagai wilayah di Indonesia. Sejak fase darurat (emergency), bantuan tak henti mengalir ke berbagai titik lokasi bencana, baik di Tasikmalaya, Ciamis, Pameungpeuk Garut, Pangalengan Bandung, maupun Cianjur. Mungkin jika harus dikalkulasi, sudah jutaan ucapan terima kasih yang kami terima dari para korban gempa.

Bukan hanya ucapan terima kasih, bahkan para relawan merasa semakin dekat dengan para pengungsi karena totalitas kami dalam menangani bencana membuat hubungan antara relawan dengan pengungsi seperti saudara, seperti anak dengan ibu, kakak dengan adik, bapak dengan anak dan lain sebagainya. Hubungan emosi yang terjalin diantara kami seperti sebuah keluarga besar yang menyatu dan terlalu berat untuk dipisahkan satu sama lain. Para ibu di pengungsian, sudah menganggap para relawan adalah anak-anak mereka sendiri. Anak-anak pengungsian seperti mendapat kakak baru, pemuda-pemuda mendapat teman baru, sebagai tempat diskusi dan saling tukar informasi.

Mulanya mereka menganggap kami tamu terhormat yang pantas diperlakukan secara istimewa. Tidak! Kami katakan kepada para pengungsi, "Kami datang sebagai sahabat". Bukan dewa penolong, bukan pula si kaya yang akan membagi-bagikan hadiah atau mencukupi semua kebutuhan mereka. Kami hadir di lokasi bencana sebagai sahabat yang akan ikut merasakan penderitaan mereka, yang akan ikut tersenyum ketika mereka tertawa, yang tak bisa menahan air mata saat mereka menangis dan tak boleh kalah semangat saat mereka bergegas memunguti sisa-sisa harapan masa depan. Berpeluh bersama mereka, makan dengan makanan yang sama dan merasakan terik siang serta dinginnya malam yang sama.

"Jangan pulang ya nak," kalimat ini yang sering kami dengar dari para pengungsi. Mereka akan sekuat tenaga menahan kami meskipun kami sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda angkat kaki dari tanah bencana. "Yang lain sudah pergi, kalian jangan ikut pergi ya. Jangan tinggalkan kami…" semakin berat hati ini mendengarnya. Sungguh tak kuasa melihat mereka yang sudah seperti ibu atau ayah sendiri, yang sudah seperti kakak atau adik sendiri bagi kami. Bahkan satu hari kami tak nampak saja mereka sudah merasa kehilangan, "Kemana saja nak, ibu sudah masakin nasi goreng tuh…" Duh ibu, kami memberi sedikit saja balasan ibu sudah sangat berlebihan. Malu rasanya…

Meski bukan hak kami menerimanya, namun ucapan terima kasih terus saja mengalir. Tak pernah kering lautan terima kasih mereka kepada segenap relawan yang sudah membantu. Lagi-lagi harus kami katakan kepada mereka bahwa ucapan terima kasih lebih pantas dialamatkan kepada para donatur dan komunitas peduli yang bersinergi dengan kami. Tugas utama ACT adalah menggugah sebanyak-banyaknya kepedulian dari siapapun, kemudian secara sigap dan cepat mengantarkan kepedulian itu dalam genggaman kokoh dan kaki tegap kami. Sepanjang kepedulian itu belum berhenti dari para donatur, maka rasanya malu bagi kami untuk beristirahat atau bahkan berhenti menyalurkan kepedulian.

Kami para relawan tidak boleh kehabisan energi karena kami yakin para donatur pun belum kehabisan energi pedulinya. Tak mungkin kami mengaku lelah karena komunitas peduli tak akan habis dan terus tumbuh, pandai-pandai kami mengelola energi agar tak kalah hebat dengan mereka yang seolah terus terbakar semangat kepeduliannya. Belum ada istilah "tutup posko" bagi kami, karena para dermawan dan donatur terus datang berbondong-bondong guna menyalurkan kasih sayangnya terhadap saudara-saudara yang tertimpa musibah. Bagaimana mungkin kami katakan kepada para donatur, "Maaf pak, silahkan bapak antarkan sendiri ke lokasi bencana" padahal kami para relawan inilah jembatan yang menghubungkan para donatur dan korban bencana.

Ini sinergi kemanusiaan, ada korban bencana, ada relawan dan sudah tentu ada komunitas peduli. Penanganan bencana tak cukup berhenti di fase darurat melainkan terus sampai program pemulihan, pengungsi masih bertebaran di banyak tempat, karena itu relawan tak boleh kehabisan energi. Sebisa mungkin ACT, lembaga kemanusiaan yang berbasis kerelawanan, mengelola relawan secara efektif dan efisien, perputaran relawan di lapangan adalah sebuah keniscayaan. Ini guna mengimbangi pancuran kepedulian yang tak hentinya mengalir, bak mata air pegunungan yang tak pernah kering.

Ketika semakin banyak orang tergugah, jangan dulu berpikir "kapan kami pulang?" Ini pertanyaan yang belum sempat kami jawab, meskipun pertanyaan itu datangnya dari orang-orang terkasih di rumah. Bukan lantaran tidak mau pulang, tetapi kami tak ingin mengecewakan dua pihak, para korban bencana yang masih memerlukan tenaga relawan dalam program pemulihan pasca bencana, dan para donatur yang nyata-nyata belum lelah menyalurkan kepeduliannya. "Jadi kapan kami berhenti?" sampai tak ada lagi orang peduli dengan saudara-saudaranya di lokasi bencana, dan rasanya itu mustahil. Yang kami dapati di sini, justru gelombang kepedulian itu semakin besar dan semakin tak bisa dibendung.

Akhirnya, para pengungsi dan korban bencana pun mengerti bahwa kedatangan kami membawa pesan kepedulian dari para donatur. Kami, para relawan yang berjibaku, kepanasan dan kedinginan, kehujanan dan terpanggang matahari di lokasi bencana, seakan tak artinya tanpa aliran kepedulian dan kasih sayang yang dititipkan para donatur di genggaman dan hati kami. Melalui tulisan ini ingin kami sampaikan pesan salam para pengungsi untuk para donatur, "Tolong sampaikan kepada mereka, bahwa kami bahagia. Ternyata kami tidak sendirian menghadapi ujian Allah ini. Terima kasih…" (Gaw)

klik http://actforhumanity.or.id

Bayu Gawtama
Life-Sharer
http://solifecenter.com
0852 190 68581

Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: