Senin, 20 Februari 2012

[daarut-tauhiid] Kitabul Jami' 002_Anjuran Melihat Kebawah Dalam Hal Nikmat

 

bismillaahi, wa sholaatu wa salam 'ala Rosulillaahi,
wa salamu 'alaikum warohmatullaahi wabarokaatu,
Ahki… wa Ukhti … fillah,

" Anjuran Melihat Kebawah Dalam Hal
Nikmat "
Dari Abu Hurairoh -rodliyallahu
anhu- ia berkata: Rasululloh -sholallaahu 'alaihi wasalam- bersabda:
"Lihatlah orang-orang yang berada di bawah kalian,
 dan janganlah melihat
orang yang berada di atas kalian,
 karena hal itu lebih
pantas,
 agar kalian tidak
menganggap rendah nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kalian." (Muttafaaqun
'alaih)
 
Ket: (HR. Bukhari  no.
6490; dan Muslim no. 2162. Lafadz ini milik Imam Muslim)
Sumber:  Kitabul Jami'; Tuntunan Adab,
Akhlaq, Dzikir & Do'a Rasulullah -sholallaahu
'alahi wasalam-; Karya Al-Hafidz Ibnu Hajar
Al-Asqalani.

---***---
 
Akhi wa Ukhti fillah…,
Tiga orang anak kecil kakak-beradik, oleh orang tuanya diberi
mainan yang berbeda, apa yang terjadi…? atau diberi hadiah makanan yang
berbeda, apa yang terjadi…? Mereka akan saling membandingkan barang tersebut
yang berujung pada sifat iri pada saudaranya dan marah pada orang tuanya.
Semuanya akan merasa tidak puas, kecuali mungkin hanya satu orang saja.
 
Sifat inipun masih bisa kita rasakan ada dalam diri kita. Siapapun
pasti bisa merasakannya. Dengan teman sepermainan, teman sekantor, bahkan dengan
teman seperjuangan…! Jika kita melihat orang mendapat kenikmatan lebih; terutama
orang yang setingkat; pasti akan ada waswas "Ini tidak adil, kenapa bukan
saya, padahal saya lebih pantas!".
 
Akhi wa Ukhti fillah…,
Allah -subhanahu wata'ala- telah mengetahui
kecenderungan sifat ini. Dan melalui Nabi-Nya telah memberikan resep preventif yang sangat efektif!  "Lihatlah orang yang berada di bawah
kalian! Janganlah melihat orang yang berada di atas kalian!" Karena jika demikian jiwa tidak akan pernah
merasa puas.
 
Melihat kebawah dalam hal nikmat memang lebih pantas. Mari
kita sadari, awalpun kita bukan apa-apa, dan tidak punya apa-apa. Sekarang telah
menjadi diri kita masing masing, dengan sekian banyak nikmat yang dialami baik
yang terasa/ tidak. Masih begitu banyak orang yang lebih menderita dari pada
kita, miskin, bahkan cacat.  Maka apapun
adanya nikmat yang kita terima, itu sangat lebih pantas untuk selalu kita syukuri.
Dan dengan demikian jiwa akan merasa tenang.
 
Selalulah berdoa:Wahai
Robb-ku, tunjuki aku untuk selalu mensyukuri nikmat-nikmat yang telah Engkau anugerahkan
kepada kami dan kepada orang tua kami. Dan untuk selalu beramal shalih yang
Engkau ridloi, … .

---***---

Hanya kepada allah kita berlindungan dan memohon
pertolongan, semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khairan.

NB: Jika pada tulisan ini terdapat hal yang bhatil nashihati penulis. Jika uraian ini bermanfaat dan haq
adanya, silahkan sampaikan pada orang lain, karena bisa jadi hidayah itu sampai
melalui anda. Dan yang menyampaikan kebaikan itu mendapat pahala serupa yang melakukannya.
 

taufik hidayat bin rudiman
yay. nur madinah
http://smk.nurmadinah.sch.id
-----Islamic ICT School-----

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: