Minggu, 19 Februari 2012

[daarut-tauhiid] Kepala suku Asmat dan keluarganya masuk Islam, Subhanallah

Kepala suku Asmat dan keluarganya masuk Islam, Subhanallah

Siraaj

*Ahad, 19 Februari 2012 17:38:51*
<http://static.arrahmah.net/images/stories/2012/02/kepala-suku-asmat-mualaf1.jpg>

*BEKASI (Arrahmah.com <http://arrahmah.com/>)* – Alhamdulillah, jumlah kaum
muslim di Papua bertambah lagi, hari ini ahad (19/2/2012) Kepala suku Asmat
dan keluarganya bersyahadat masuk Islam. Kepala suku Asmat yang bernama
Sinansius Kayimpter, beserta istrinya Agnes Atem dan anaknya Ruben Siwir
mengikrarkan syahadatnya di Masjid Darussalam, Jati Bening, Bekasi.

Acara yang penuh khidmad ini di dampingi oleh ustadz Fadhlan Garamatan dan
Imam Masjid Istiqlal, Ali Hanayiah. Proses ikrar suasananya sangat
mengharukan, dengan terbata-bata, Sinansius mengucapkan dua kalimat
syahadat. Disusul istrina Agnes dan anaknya, Ruben. Untuk Ruben, ia
mengalami kesulitan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lancar.
Entah karena terharu, Ruben akhirnya tak kuasa menahan tangis. Ia pun tidak
melanjutkan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

Setelah syahadat, jamaah sontak menggemakan kalimat takbir "Alhamdulillah
Allahu Akbar", dan ketiga orang suku Asmat itu memutuskan untuk mengganti
nama. Sinansius mengubah namanya menjadi Umar Abdullah Kayimter, istrinya
mengubah nama menjadi Aisyah Khaerunissa Atem, dan putranya menjadi Salim
Abdullah Siwir.

Setelah pengucapan dua kalimat syahadat usai, acara dilanjutkan
penandatanganan sertifikat ikrar masuk Islam. Acara ditutup dengan
pemberian santunan mualaf dan tiga tiket umroh dari jamaah DKM Masjid
Darussalam.

Menurut Ustadz Fadlan, sampai hari ini sekitar 221 suku di Papua yang sudah
memeluk Islam. Jumlah warga tiap suku bervariasi, mulai dari ratusan sampai
ribuan. Jika dipukul rata tiap suku seribu orang, maka kerja keras Ustad
Fadlan sudah mengislamkan 220 ribu orang Papua pedalaman. Subhanallah.

*Menikah Ulang*

Usai pengumuman pergantian nama, acara dilanjutkan dengan menikahkan
kembali Umar dengan istrinya. Hal itu dilakukan guna memantapkan niatan
kedua pasangan ini untuk menjadi pasangan Muslim.

Imam Masjid Istiqlal, Ali Hanafiyah lalu bertindak sebagai wali hakim dari
Aisyah menerima ijab Kabul dari Umar. Suasana pun begitu khidmad. Senyum
bangga tak berhenti terlihat dari Umar. Apalagi ketika wali nikah dan
jamaah mengatakan sah atas pernikahan itu.

"Insya Allah, dengan dinikahkan kembali, harapannya keluarga ini akan
menjadi keluarga Muslim yang selalu mendapat ridha dari Allah SWT," kata
Ali.
<http://arrahmah.com/read/2012/02/19/18196-kepala-suku-asmat-dan-keluarganya-masuk-islam-subhanallah.html>

*Anaknya Sudah Hafidz Al Quran*

**Setelah anak Umar, Muhammad Hatta memutuskan memeluk Islam beberapa tahun
lalu. Kini, anaknya telah menjadi Hafiz Alquran.

Dari situlah, Umar melihat adanya perubahan ketika seseorang masuk Islam.
"Dalam kepercayaan sebelumnya, ia tidak ada perubahan. Namun saat Islam
masuk, ada semacam perubahan seperti banyak generasi muda suku Asmat
belajar di luar daerahnya," kata Fadhlan.

Karena itu, Fadhlan optimis syiar Islam di Indonesia Timur, tepatnya Papua
akan terus berkembang. Ia percaya Papua akan menjadi pusat perkembangan
Islam di Indonesia Timur.

"Kami memang tidak mudah dalam menjalankan aktivitas dakwah. Ada penolakan
itu wajar. Sebagai pendakwah halangan dan rintangan apapun harus dihadapi
dengan catatan dakwah harus digeliatkan dengan baik-baik. Insya Allah
hasilnya akan baik pula," kata dia.

Ke depan, kata Fadhlan, warga Suku Asmat sendiri yang akan memainkan
peranan penting dalam syiar Islam. Sekarang, sebanyak 20 pemuda dengan
belajar Alquran di Demak dan Yogyakarta. Setelah selesai, mereka akan
berbagi tugas untuk melanjutkan dakwah yang sudah dijalankan selama ini.

"Tantangan selalu ada. Tidak perlu takut, Allah SWT bersama kita yang
memiliki niatan mulia. Tugas kita masih panjang," pungkasnya.

*Butuh Bimbingan dan Perhatian Umat*

Ali Hanafiyah mengatakan dari tahun 1980an, telah ada dari kalangan suku
Asmat yang memeluk Islam. Namun, tidak adanya pembimbing menjadikan Muslim
Asmat seolah diabaikan.

"Mereka yang masuk Islam lalu mendapat pemberitaan dari media. Tapi setelah
itu, tidak ada bimbingan berkesinambungan sehingga mereka tidak menjalankan
Islam secara kaffah," kata Ali dalam pesannya kepada keluarga Umar yang
baru saja mengucapkan syahadat di Masjid Darussalam.

Ali mengatakan adalah tugas umat Islam untuk bersama-sama memberikan
perhatian dan bimbingan kepada Muslim Asmat. Umat Islam perlu mencontoh
Rasulullah SAW saat mendidik para sahabat seperti Abu Bakar, Umat bin
Khattab, dan Ustman bin Affan.

"Nabi SAW mengislamkan kota Mekkah dengan mendekati para pemimpin kabilah
kota itu. Lalu beliau bentuk Makkah sebagai pusat penyebaran Islam," papar
Ali.

Untuk itu, menurut Ali, kelak suku Asmat dapat menjadi pusat penyebaran
Islam di Papua. Ia percaya masuknya Islam ke Papua akan memberikan
perubahan pada wilayah itu. "Kita akan buat Papua menjadi lebih
bermartabat," katanya.
<http://arrahmah.com/read/2012/02/19/18196-kepala-suku-asmat-dan-keluarganya-masuk-islam-subhanallah.html>

*Kepala Suku Asmat siap sebarkan Islam di papua*

Sinansius Kayimter alias Umar Abdullah Kayimter mengaku siap untuk
menyebarkan risalah Islam kepada saudara-saudaranya dari suku Asmat.

Untuk itu, ia akan secepatnya mengenal Islam lebih dekat. "Saya akan coba
perkenalkan Islam kepada saudara-saudara saya disana," ujar Umar Abdullah.
(siraaj/rep/SI/arrahmah.com<http://arrahmah.com/read/2012/02/19/18196-kepala-suku-asmat-dan-keluarganya-masuk-islam-subhanallah.html>
)


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: