Rabu, 15 Februari 2012

[daarut-tauhiid] Kedustaan JIL Terungkap, Tokoh Dayak Membantah Menolak Kehadiran FPI

 

Kedustaan JIL Terungkap, Tokoh Dayak Membantah Menolak Kehadiran FPI

Salah satu tokoh masyarakat Dayak yang juga merupakan anggota DPRD
Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Haji Budi, mengatakan tidak benar
semua masyarakat Dayak menolak pendirian FPI di Kalimantan Tengah.

"Masyarakat di sana mendukung FPI. Malah, kami meminta kepada Habib
(Riizieq) untuk membentuk kepengurusan FPI di Kalteng," ujarnya, saat
mendampingi anggota DPP FPI melapor ke Mabes Polri, Senin (13/2).

Budi yang juga koordinator Dewan Adat Dayak Seruyan menjelaskan, saat malam
pelantikan pengurus FPI di Kuala Kapuas, massa yang menolak pembentukan FPI
tersebut justru datang dari Palangkaraya.

Namun, Budi menegaskan pembentukan kepengurusan FPI di Kalimantan Tengah
akan terus dijalankan, terutama di Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur,
Sampit, dan Kuala Kapuas.

"Dalam waktu yang secepatnya," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab mengatakan, saat malam
pelantikan tersebut, Bupati Kuala Kapuas berusaha mengajak Gubernur
Kalimantan Tengah Teras Narang untuk bersama-sama menghadang massa. Namun,
ajakan Bupati tersebut tidak digubris Gubernur Kalimantan Tengah, sehingga
Bupati dan Muspida Kuala Kapuas menjembatani dialog antara FPI dan massa.

Dari hasil dialog tersebut, menurut Rizieq, tercapai dua kesepakatan, yaitu
perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW harus tetap dilaksanakan sesuai keinginan
masyarakat Kuala Kapuas dan FPI menunda pelantikan FPI Kuala Kapuas.

Namun, massa tersebut tidak menyepakati dua kesepakatan tersebut dengan
tidak meninggalkan lokasi, sehingga hampir terjadi pengusiran oleh
masyarakat Kuala Kapuas yang marah.

"Tapi berhasil dilerai Kapolres. Dan demi kepentingan anak bangsa FPI
mengalah dengan mengambil inisiatif meninggalkan lokasi," jelas Rizieq
sebagaimana dikutip dari Media Indonesia.

*Gerombolan Preman Mengklaim Suku Dayak*

Setelah pernyataan bahwa warga suku Dayak menolak FPI hanya opini media
yang didukung oleh kaum JIL, Front Pembela Islam juga menyatakan pimpinan
gerombolan anarkis yang menolak dan menyerang pimpinan FPI pusat di
Palangkaraya, Kalimantan Tengah, adalah preman dan penjahat.

Gerombolan ini tidak mewakili suku Dayak, tetapi FPI mengatakan bahwa
gerombolan ini lebih berupa kelompok fasis, rasis, dan anarkis. FPI
menyatakan, gerombolan preman ini dikoordinasi Yansen Binti, Lukas Tingkes,
dan Sabran yang sudah dikenal sebagai gembong preman kelas kakap di
Kalimantan Tengah.

"Informasi kami yang terpercaya, Yansen Binti adalah kepala gembong narkoba
terbesar di Kalimantan Tengah," kata Ketua Umum FPI Habib Rizieq Sihab saat
ditemui di kantor Bareskrim Mabes Polri, Senin, 13 Februari 2012.

Rizieq juga menyatakan *Lukas Tingkes adalah seorang terpidana korupsi yang
sudah **incraht** di Pengadilan Mahkamah Agung pada Desember 2011*. Akan
tetapi, kejaksaan setempat, menurut Rizieq, tidak berani dan tidak mampu
mengeksekusi putusan tersebut. "Kepolisian belum bisa menangkap Yansen
Binti hingga saat ini."

Rizieq menyatakan ada hal lain di balik aksi anarkis menolak FPI ini.
Menurut dia, kelompok-kelompok yang melakukan pelanggaran ini yang takut
bila FPI berdiri di Kalimantan Tengah karena akan melakukan aksi
pemberantasan. "Ini bukan masalah agama atau suku Dayak, tapi perlawanan
FPI terhadap koruptor dan penjahat," katanya.

Tindakan gerombolan ini dinilai telah menghancurkan empat pilar negara,
yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. FPI menuntut para
pelaku dengan dugaan melakukan pelanggaran KUHP berupa perbuatan tidak
menyenangkan Pasal 335, upaya perampasan kemerdekaan Pasal 333, perusakan
secara bersama-sama Pasal 170, dan percobaan pembunuhan Pasal 338.

Hari ini, FPI mendatangi Mabes Polri untuk melaporkan adanya tindak pidana
yang dilakukan Gubernur Kalimantan Tengah dan sejumlah tokoh lapangan yang
terlibat dalam aksi penolakan FPI di Palangkaraya. Selain melaporkan tindak
pidana, mereka juga ingin melaporkan Kapolda Kalimantan Tengah yang dinilai
membiarkan gerombolan tersebut.

Sebelumnya, pada hari Sabtu, 11 Februari, rombongan pimpinan FPI pusat,
yaitu Ketua Bidang Dakwah Habib Muhsin Ahmad Alattas, Sekjen K.H. Ahmad
Sobri Lubis, Wasekjen K.H. Awit Masyhuri, dan Panglima LPI Ustad Maman
Suryadi berangkat ke Palangkaraya. Mereka menggunakan pesawat Sriwijaya dan
mendarat di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya.

Di bandara tersebut, pimpinan FPI pusat dikepung sekelompok masyarakat yang
membawa senjata tajam. Dan Kelompok ini mengancam akan membakar pesawat dan
membunuh para pimpinan FPI pusat tersebut. Jadi, siapakah yang melakukan
kekerasan? (muslimdaily/mi)

http://muslimdaily.net/berita/lokal/kedustaan-jil-terungkap-tokoh-dayak-membantah-menolak-kehadiran-fpi.html

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: