Messages In This Digest (2 Messages)
- 1.
- (Catatan keprihatinan) Kasus Korupsi Wisma Atlet , Matinya Nurani! From: Elisa Koraag
- 2.
- (Puisi) Nasibmu rakyat! From: Elisa Koraag
Messages
- 1.
-
(Catatan keprihatinan) Kasus Korupsi Wisma Atlet , Matinya Nurani!
Posted by: "Elisa Koraag" elisa201165@yahoo.com elisa201165
Thu Feb 23, 2012 3:07 am (PST)
Saya coba memahami keadaan dengan mengikuti informasi dari berbagai media. Saya mengikuti perkembangan kasus Nazarudin dalam perkara dugaan korupsi Wisma Atlet Palembang . Kasus ini melibatkan banyak tokoh dari Partai Demokrat,. Partai bentukan SBY yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Pembina Partai Demokrta sekaligus Presiden Republik Indonesia.
Semakin saya mengikuti dan mencoba memahami, saya malah semakin bingung. Kok yah bisa seorang Angelina Sondah mengaku tidak punya Blackberry. Padahal ada foto-foto yang menunjukan ia memegang 2 BB.
Yang lebih membingungkan lagi, semua orang yang punya kontak dengan Angelina Sondah kok tidak ada yang bersuara? Apakah mereka tidak terketuk untuk berbuat sesuatu yang benar? Apakah semua nurani sudah mati?
Saya jadi berpikir jangan-jangan sudah disiapkan skenario agar Angie hanya terkena sanksi karena bersaksi dusta. Karena sanksi bersaksi dusta hanya 7 tahun. Ketimbang sanksi korupsi . Selain itu persoalannya hanya sampai di Angie. Dan yang lain-lain yang tidak terkena apa-apa. Pertanyaannya apa yang Angie dapatkan dengan menjadi "tumbal"?
Lalu bagaimana para tokoh dari partai Demokrat (TB Silalahi, Hasan Syarif, Max Sopacua) mengatakan adalah hal biasa memberikan uang pada peserta kongres karena itu untuk biaya transportasi dll. Pertanyaan saya apa iya sampai Rp. 100 juta kalau hanya untuk transport saja? Terus Blackberry yang dibagi-bagikan untuk apa? Kalau pesreta kongres di iming-iming transportasi, akomodasi dll tapi harus memberikan suara pada SI A, itukan sama dengan Nyogok!
Kemarin malam saya mengikuti diskusi Jakarta lawyer Club di stasiun TV One, Budayawan Sujiwo Tedjo mengingatkan kita tentang keluarga Nazarudin. Di awal Nazarudin tertangkat di Bogota, setibanya di Jakarta, ia menulis surat kepada SBY memohon perlindungan untuk anak istrinya. Kok yah saya tersentak kaget, mungkin banyak pemirsa yang lainpun merasakan hal yang sama dengan saya. Bagaimana Nazarudin bisa mengungkapkan apa yang diharapkan banyak orang jika anak-istrinya di "sandera"?
Kalau di luar negeri (Kebanyakan nonton CSI di TV satelit) Lembaga Perlindungan saksi dan korban bukan hanya melindungi tersangka atau saksi saja tapi juga keluarganya . Kok di sini tidak ada yang mempertanyakan anak dan istrinya Nazarudin.
Kira-kira akan kemana kasus ini? Dan penyelesaian apa yang akan terjadi? Akankah terungkap konspirasi Wisma Atlet ? Siapa yang bisa menjawab? (Icha Koraag, 22 Feb 2012)
Saya ngeblog maka saya bahagia:
http://hukum.kompasiana. com/2012/ 02/22/kasus- korupsi-wisma- atlit-matinya- nurani/
- 2.
-
(Puisi) Nasibmu rakyat!
Posted by: "Elisa Koraag" elisa201165@yahoo.com elisa201165
Thu Feb 23, 2012 6:27 pm (PST)
Awan putih bergulung gulung
rupa silih berganti
berperan jadi orang linglung
begitulah laku para saksi
Saat duduk dalam sidang
kasus korupsi
Lupa dan tidak ingat terkadang
terucap dari bibir yang seksi
mobil mahal rumah mewah
aneka pesta dan gelak tawa
jadi ajang tukar cerita
sukses korupsi yang menggurita.
rakyat dipaksa menelan
semua pil kebohongan
panggung politik jadi dagelan
menyimpan semua kemangkelan
makin susah nasib rakyat kian hari kian melarat
karna ulah para pejabat
yang tak mengenal kata tobat
karna memang bermoral bejat
pejabat dan pemimpin lupa amanah
nuraninya penuh borok bernanah
Kewajiban di lupakan dan abaikan yang sunah
Pejabat dan pemimpin mumpuni tinggal wacana
Icha Koraag, 24 Feb 2012http://fiksi.kompasiana. com/puisi/ 2012/02/24/ nasibmu-rakyat/
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar