Selasa, 14 Pebruari 2012 04:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: *Ustaz Toto Tasmara*
Tangisan bagi seorang Muslim adalah rasa harap dan cemas sebagaimana
diekspresikannya ketika dia berdoa dan berzikir memohon perlindungan Allah
SWT. Kita saksikan tetesan air mata orang-orang saleh pada waktu shalat.
Kita saksikan air mata yang membasahi muka para jamaah haji di Padang
Arafah. Dan, memang menangis adalah bagian dari akhlak yang baik. Dalam
Alquran Allah berfirman, "Dan mereka tundukkan dagu dan mukanya seraya
menangis dan mereka bertambah khusyuk." (QS [17]: 109, [19]: 58).
Ubaid bin Umar dan 'Atha' bertanya kepada Siti Aisyah radhiyallahu anha
(RA). "Ceritakanlah kepada kami hal yang paling menakjubkanmu yang engkau
lihat dari Rasulullah SAW." Kemudian, sambil terisak Siti Aisyah menjawab,
"Kana kullu amrihi 'ajaba, Sungguh semua ikhwal Rasululullah SAW sangat
menakjubkan." Siti Aisyah melanjutkan, "Pada suatu malam beliau datang
kepadaku sehingga kulit kami saling bersentuhan. Beliau berbisik, "Ya
Khumaira (panggilan Rasulullah kepada Aisyah, wahai yang bewarna
kemerah-merahan), izinkanlah aku beribadah kepada Tuhanku."
Maka, beliau meninggalkanku dan mengambil gharibah air untuk berwudhu.
Tidak lama setelah beliau takbir, aku dengar beliau terisak-isak. Dadanya
bagaikan terguncang. Rasulullah terus-menerus menangis, sehingga air
matanya membasahi janggut dan bertetesan ke tanah. Rasulullah larut dalam
tangisan sampai dikumandangkan azan Subuh. Dan, Bilal memberi tahu waktu
shalat Subuh telah masuk. Bilal menyaksikan keadaan Nabi yang masih terisak
dan dia berkata, "Ya Rasulullah, mengapa engkau menangis? Padahal,
dosa-dosamu telah diampuni Allah. Engkau adalah kekasih Allah yang paling
utama?" kata Bilal. Maka, Rasul menjawab, "Sungguh besar kasih sayang-Nya,
tetapi betapa aku belum menjadi hamba yang bersyukur."
Abdullah bin as-Syikhir berkata, "Saya datang kepada Rasulullah SAW,
sedangkan beliau sedang shalat maka terdengarlah isak tangis beliau yang
bergemuruh di dalam dadanya, bagaikan suara air mendidih dalam bejana."
(Diriwayatkan oleh Dawud dan Turmudzi).
Dari hadis ini dapat kita ambil hikmah, betapa Nabiyullah Muhammad SAW
masih menangis dan merasakan belum menjadi hamba yang bersyukur. Padahal,
beliau adalah hamba yang ma'shum, yakni bersih dari dosa. Selain itu, Allah
SWT juga memuliakannya melebihi siapa pun makhluk ciptaan-Nya. Rasulullah
adalah al-Musthafa (manusia pilihan) yang pertama kali memasuki surga
sebelum yang lain memasukinya.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita telah dijamin masuk surga? Apakah
keislaman kita diterima oleh Allah SWT? Adakah kita masih tetap tertawa dan
tidak menangis menghadapi akhirat yang setia menunggu untuk kita
datangi?Ataukah, kita tetap tertawa menikmati dunia yang tidak pernah setia
menemani ketika kita pergi? Apakah kita masih tetap tertawa dan lalai pada
perjalanan akhir, sedangkan dunia itu bakal lenyap dan tenggelam ditelan
waktu.
Kenikmatan di dunia ini hanya sesaat dan pasti akan sirna. Mengapa air mata
kita enggan menetes? Apakah hati kita telah beku sehingga mata enggan
mengeluarkan air mata ketika menyaksikan orang-orang kecil sedang
kelaparan? Ke manakah nurani kita? Apakah kita sudah bersyukur dengan yang
telah kita raih atau sebaliknya kita makin kufur?
*Redaktur:* Heri Ruslan
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar