Selasa, 31 Agustus 2010

[daarut-tauhiid] Kisah Mereka, Para Anak Jalanan (Zakat Mandiri DPU-DT)

 

http://www.dpu-online.com/ Budi tampak serius memperhatikan ceramah Ustadz Fuad,
ustadz dari Pesantren Daarut Tauhiid Bandung. Sesekali wajahnya terbenam
merenungi kalimat-kalimat yang didengarnya. Setahun lebih mengadu nasib di
jalanan, membuat pemuda ini begitu akrab dengan lampu merah, jalan raya,
kendaraan, terik matahari, dan kerasnya belantara kota. Ya, kerasnya kehidupan
membuat Budi terseret ke jalanan dan memikul sebutan sebagai pengamen dan anak
jalanan.

Gitar dan harmonika adalah sahabat karibnya ketika mengamen. Menimbulkan
berbagai reaksi dari para pendengarnya. Ada yang kagum, iba, bahkan tak sedikit
yang cuek-bebek. Budi tak peduli, yang penting rezeki itu halal bagi istri dan
kedua anaknya, sebelum si bungsu pergi ke pangkuan-Nya karena diare beberapa
waktu lalu.

Itulah sekelumit kisah dari Budi, saat ia pada Rabu (25/8), bersama
rekan-rekannya sesama anak jalanan mengikuti acara Bersahabat (Berbuka bersama
Anak Yatim, Dhuafa dan Anak Jalanan) Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU
DT) di halaman Polsekta Sukasari, Bandung.

"Alhamdulillah, bahagia, ternyata masih ada yang peduli dengan anak jalanan.
Mudah-mudahan ke depannya lebih meriah lagi dan semakin banyak yang peduli,"
ujar Budi, sebuah ungkapan kebahagiaan mewakili anak jalanan lainnya.

Hal senada juga disampaikan Kompol Suhanda, "Alhamdulillah, ada silaturahim
antara anak-anak jalanan, polisi, dan pihak pesantren. Kami tidak ingin mereka
terus menjadi pengamen. Kami ingin mereka mandiri."

Sebuah pemandangan yang jarang dilihat. Anak jalanan, anak panti asuhan,
polisi, dan amil berbaur dalam sebuah kebersamaan. Menyatu dalam Bersahabat,
sebuah evenrutin di bulan Ramadan untuk anak yatim, piatu, yatim-piatu, dan
anak jalanan. Di acara ini, tak ada jurang pemisah antara muzakki (pemberi
zakat), mustahik (penerima zakat), dan amil (pengelola zakat). Berbagi
kebahagiaan saat berbuka dan menunaikan amanah yang dititipkan donatur melalui
DPU DT.

Budi hanya salah satu dari anak-anak jalanan lainnya yang harus mengambil
pilihan mengadu nasib di jalanan. Masih ada ratusan bahkan ribuan yang menjadi
musisi jalanan, walau terkadang tak sejalan dengan keinginan.

"Pengennya kerja, cuman jadi batu loncatan aja ngamen. Daripada diam, melamun
di rumah, lebih baik turun aja ke jalan buat ngamen. Itu juga memberanikan diri.
Awalnya malu banget. Tapi ya gimana lagi, gak bisa melawan takdir. Tapi saya
yakin akan berubah, harus berubah, gak akan seperti ini terus," ujar Budi
mengakhiri ceritanya. (Astri Rahmayanti/2010)
Support Program Zakat Mandiri Ramadhan 1431 H

Zakat BNI Syariah: 009.2553.718
Bank Syariah Mandiri: 007.006.7473
Bank Muamalat: 103.00011.15
BCA: 777.033311.8
Infak BNI Syariah: 009.2553.729
Bank Syariah Mandiri: 007.006.7576
Bank Muamalat: 103.00012.15
BCA: 777.033312.6

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: