Kamis, 26 Agustus 2010

[daarut-tauhiid] Orang Mulia Itu Keturunan Budak

*Orang Mulia Itu Keturunan Budak*


Hasan al-Basri menjadi imam, kota Basrah merupakan benteng Islam yang
terbesar dalam bidang ilmu pengetahuan. Masjidnya yang agung dipenuhi oleh
para Shahabat dan Tabi'in yang hijrah ke kota itu. Halaqah-halaqah keilmuan
dengan beraneka ragam yang memakmurkan masjid-masjid. Hasan al-Basri
menekuni halaqah Abdullah bin Abbas. Dia mengambil pelajaran tafsir, hadits,
qira'ah, fiqh, adab dan bahasa.

Ketika Hasan al-Basri sudah menjadi ulama, banyak umat yang menggali
ilmunya, mendatangi majelisnya serta mendengarkan ceramahnya, yang mampu
melunakkan jiwa-jiwa yang keras, dan sampai mencucurkan air mata bagi
orang-orang yang berbuat dosa. Banyak orang yang terpikat dengan hikmahnya
yang mempesona.

Ketika Hajja bin Yusuf At-Tsaqafi berkuasa di Irak, dan bertindak
sewenang-wenang dan kejam, Hasan al-Basri adalah termasuk dalam bilangan
sedikit orang berani menentang dan mengecam keras akan kezhaliman pengausa
itu secara terang-terangan. Saat itu, justru sebagain besar para ulama takut
dengan Hajjaj, yang sangat kejam dan berindak dengan keras, terhadap siapa
saja yang berani mengkritiknya.

Suatu ketika, Hajjaj membangun istana yang megah untuk dirinya di kota
Wasit. Ketika pembangunan selesai diundangnya orang-orang untuk melihat dan
mendo'akannya.

Hasan al-Basri tak mau menyia-nyiakannya kesempatan yang ada, di mana pasti
saat itu pasti banyak orang yang datang dan berkumpul di istana Hajjaj.
Maka, Hasan al-Basri tampil dan memberikan ceramah, mengingatkan mereka agar
bersikap zuhud di dunia dan menganjurkan manusia untuk mengejar kemuliaan di
sisi Allah. Bukanlah kenikmatan dunia yang tidak seberapa dibandingkan
dengan kenikmatan yang akan diberikan oleh Allah di akhirat nanti.

Saat tiba di istana, Hasan al-Basri, melihat begitu banyak orang mengelilngi
istana yang megah dan indah dengan halamannya yang sangat lua. Beliau
berdiri dan berkhutbah. Diantara isi khutbahnya itu, Hasan al-Basri
menyatakan : "Kita mengetahui apa yang dibangun oleh oleh manusia yang
paling kejam dan kita dapati Fir'aun yang membangun istana yagn lebih besar
dan lebih megah daripada bangunan ini. Namun, Allah membinasakan Fir'aun
beserta apa yang dibangunnya. Andai saja Hajjaj sadar bahwa penghuni langit
telah membecinya dan penduduk bumi telah memperdayakannya …"

Hasan al-Basri tidak berhenti mengkritik Hajjaj, dan terus melanjutkannya:
"Wahai saudaraku, Allah Ta'ala telah megnambil sumpah dari ulama agar
menyampaikan kebenaran kepada manusia, dan tidak boleh menyembunyikannya",
tambahnya.

Keesokannya harinya, Hajjaj dengan penuh amarah, menghadiri pertemuan
bersama para pejabatnya, dan berkata keras : "Celakalah kalian! Seorang dari
budak-budak Basrah itu memaki-maki kita dengan seenaknya dan tak seorangpun
dari kalian berani mencegah dan menjawabnya. Demi Allah, akan kuminumkan
darahnya kepada kalian wahai para pengecut", ungkapnya.

Lalu, Hajjaj memerintah para pengawalnya untuk menyiapkan pedang beserta
algojonya dan menyuruh polisi untuk menangkap Hasan al-Basri. Saat Hasan
al-Basri sudah dibawa, semua mata memandang kepadanya, dan mulai hati
berdebar. Menunggu nasib yang akan dialami oleh Hasan al-Basri. Begitu Hasan
al-Basri melihat algojo yang sudah menghunus pedangnya dekat tempat hukuman
mati, beliau menggerakkan bibirnya membaca seseuatu. Kemudian beliau
berjalan mendekati Hajjaj dengan ketabahan seorang mukmin, kewibawaan
sesorang muslim dan kehormatan seorang da'I di jalan Allah.

Demi melihatketegaran yang demikian hebat, mental Hajjaj runtuh. Padahal,
sudah masyhur di seluruh Irak tentang kekejaman Hajjaj. Terpengaruh wibawa
dan sikap Hasan al-Basri, dan Hajjaj berkata begitu ramah dengan ulama itu,
"Silakan duduk di sini wahai Abu Sa'id, silakan ..", ucap Hajjaj.

Seluruh yang hadir menjadi terbelalak matanya. Melihat perilaku Amirnya
(Hajjaj) mempersilahkan Hasan al-Basri duduk di kursinya dengan penuh
wibawa. Hajjaj menoleh kearah al-Basri dan menanyakan berbagai masalah
agama, dan dijawab oleh Hasan al-Basri dengan jawaban-jawaban yang menarik.

Saat merasa pertemuan itu sudah cukup, dan Hajjaj sudah merasa cukup
pertanyaan-pertanyaan agama sudah dijawab oleh Hasan al-Basri, lalu Hajjaj
mengantarkan Hasan al-Basri sampai ke depan pintu istana, seraya berkata :
"Wahai Abu Sa'id, Anda benar-benar tokoh ulama yang hebat", kata Hajjaj.
Kemudian, Hajjaj menyemprotkan minyak ke jenggot al-Basri sambil memeluknya.

Pengawal yang mengantarkan Hasan al-Basri sampai ke pintu gerbang itu,
bertanya mengapa Hajjaj tidak sampai membunuhya, padahal dia sudah
mempersiapkan algojo? "Ketika apa yang anda baca,wahai Sheikh?", tanya sang
pengawal itu. Beliau menjawab, "Ketika itu aku berdo'a, "Wahai Yang Maha
Melindungi dan tempatku dalam kesulitan, jadikanlah amarahnya menjadi dingin
dan menjadi keselamatan bagiku sebagaimana Engkau jadikan api menjadi dingin
dan kesalamatan bagi Ibrahim", pintanya.

Begitulah Hasan al-Basri yang berani menesahati penguasa yang sombong,
kejam, dan sangat sewenang-wenang, saat penguasa itu hidup bergelimangan
dengan kemewahan, dan ada tanpa takut sedikitpun atas keselamatan jiwanya.
Padahal, Hasan al-Basri, tak lain anak seorang budak Rasulullah Shallahu
alaihi wa sallam, yang bernama Khairah, yang dinikahi oleh Yasaar budak dari
Zaid bin Tsabit.

Sekalipun budak, di dalam Islam, tetap melahirkan keturunan yang mulia,
ulama yang amat disegani dikalangan ulama di Basrah, bahkan, yang paling
masyhur, kisah Umar bin Abdul Aziz, yang tak lain, juga keturunan seorang
budak. Inilah keistimewaan dalam Islam.

Orang-orang yang mulia dapat lahir dari para budak, yang menjadi pembela
Islam, dan menegakkan Islam, tidak kemudian nasib mereka menjadi orang-orang
yang disisihkan dalam kehidupan nyata. Wallahu'alam.

http://www.eramuslim.com/editorial/orang-mulia-itu-keturunan-budak.htm

8/25/2010 11:26 PM


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: