Selasa, 24 Agustus 2010

[daarut-tauhiid] RAMADHAN YANG ISTIMEWA

 

Asslm,

Waktu berjalan sesuai dengan sunatullah. Detik menjadi menit, menit menjadi jam,
jam menjadi hari dan begitu seterusnya. Siang dan malampun datang silih
berganti.
Allah berfirman,
"Dan Dialah yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin
mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur." (Al-Furqaan [25]: ayat
62).
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bisa mengambil pelajaran dan
bersyukur terhadap kenikmatan yang Allah anugerahkan kepada kita, yakni nikmat
berupa Iman, Islam, dan Ihsan termasuk juga nikmat kesehatan, nikmat umur
panjang, dan nikmat bisa bertemu dan beribadah di bulan suci Ramadhan tahun ini.
Bulan Ramadhan adalah bulan untuk beribadah, meratap kepada Allah SWT agar
segala kesusahan, kedlaliman dijauhkan dari kita, serta bulan peningkatan amal
ibadah kepada Allah SWT untuk meraih predikat "laallakum tattaqun" yakni
benar-benar menjadi orang-orang yang "bertaqwa".
Allah berfirman,
Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana
diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang
yang bertaqwa. (Al-Baqarah [2]: ayat 183)
Bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa bagi umat muslim, karena Al-Qur'an
diturunkan pada bulan Ramadhan. Selain itu di dalam bulan Ramadhan ini Allah SWT
menjauhkan semua penyebab kehancuran dan kemaksiatan, syaitan laknatullah
diikat, hingga tidak kuasa untuk membujuk manusia melakukan kemaksiatan yang
keji dan terlarang, karena manusia sibuk melakukan ibadah, mengekang hawa nafsu
mereka dengan beribadah, berdzikir dan membaca Al-Qur'an. Ini sekaligus
penggugah hamba beriman bahwa tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan ibadah
dan taat kepada Allah SWT ataupun melakukan maksiat karena sumber utama penyebab
kemaksiatan, yaitu syaitan laknatullah telah dibelenggu.
Kalau syaitan sudah dibelenggu, akan tetapi masih banyak orang-orang yang
berbuat maksiat, maka mereka itulah yang tingkah lakunya sudah sama seperti
syaitan, hati mereka sudah buta dan di akhirat nanti akan jauh lebih buta dan
tersesat. Orang-orang seperti ini yang sudah tidak bisa membedakan mana yang haq
dan mana yang bathil, yang ada dibenaknya hanya dunia dan dunia, mereka tidak
peduli kesudahan di akhirat nanti, balasan bagi mereka tidak lain siksa Neraka
yang abadi. Maka sangat beruntunglah bagi mereka yang mau memanfaatkan
kesempatan tersebut, dan mudah-mudahan menjadi salah satu dari mereka yang
dimuliakan dan diselamatkan dari api Neraka.
Sesungguhnya Allah SWT membebaskan hamba-hamba-Nya dari siksa Neraka karena
beberapa amal:
* ada yang karena mentauhidkan Allah SWT
* ada yang karena shalat dan zakat
* ada yang memperbanyak dengan dzikir
* ada yang benar-benar bertaubat dengan taubatan nashuha
Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
"Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dalam keadaan iman dan mengharapkan
pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Oleh karena itu mari kita isi bulan Ramadhan ini dengan peningkatan diri kita
dalam berbagai kegiatan ibadah kepada Allah SWT, karena bulan ramadhan itu
adalah:
Pertama : Bulan Ibadah
Ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun harus meningkat. Tahun depan harus lebih
baik dari tahun ini, dan tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ibadah
Ramadhan yang kita lakukan harus dapat merubah dan memberikan output yang
positif (bermanfaat). Berniat untuk berhijrah menjadi lebih baik, perubahan
pribadi, perubahan keluarga, perubahan masyarakat dan kalau bisa perubahan
sebuah bangsa untuk lebih baik. Allah berfirman,
"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ". (Ar- Raad [13] : ayat 11)
Diantara bentuk-bentuk peningkatan amal Ibadah seorang muslim di bulan Ramadhan,
antara lain :
* peningkatan ibadah puasa dan shalat-shalat malam
* peningkatan dalam tilawah Al-Qur'an, hafalan, pemahaman dan pengamalan.
* Peningkatan dalam aktifitas sosial, seperti: infak dan shadakah, memberi
makan kepada tetangga dan fakir-miskin, santunan terhadap anak yatim, beasiswa
terhadap siswa yang tidak mampu dan meringankan beban kaum dhuafaa.
Kedua : Bulan Taubat
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana syaitan dibelenggu, hawa nafsu dikendalikan
dengan puasa, pintu Neraka ditutup dan pintu Surga dibuka. Sehingga bulan
Ramadhan adalah bulan yang sangat kondusif untuk bertaubat dan memulai hidup
baru dengan langkah baru yang lebih Islami. Taubat berarti meninggalkan
kemaksiatan, dosa dan kesalahan dan menyesal atas dosa-dosa yang pernah
diperbuatnya serta kembali kepada kebenaran. Dengan taubat yang sungguh-sungguh
(taubatan nashuha), maka jiwa ini kembali suci, sebagai hamba Allah yang
bertaqwa, yang senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan
larangan-larangan Allah. Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan
kemaksiatan, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah. Orang yang
suka bertaubat termasuk kelompok orang-orang yang beruntung. Allah berfirman:
"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung". (An-Nur [24]: ayat 31)
Oleh karena itu, di bulan bulan Ramadhan orang-orang beriman harus memperbanyak
istighfar (mohon ampun) dan selalu bertaubat kepada Allah dan juga untuk meminta
ma'af kepada sesama manusia yang dizhaliminya serta mengembalikan hak-hak
mereka. Taubat dan istighfar menjadi syarat utama untuk mendapat rahmat,
maghfirah (ampunan), dan pembebasan dari api Neraka. Allah berfirman,
"Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa." Huud [52]: ayat 52)
Ketiga : Bulan Da'wah
Bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para da'i dan ulama untuk
melakukan da'wah. Terus melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar dan menebar kasih
sayang bagi sesama. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan
kemaksiatan. Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifitas
keagamaan, kajian kitab suci Al-Qur'an, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud
perubahan-perubahan yang nyata dan positif dalam berbagai bidang kehidupan.
Ramadhan bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin-mesin kebaikan berhenti
bekerja, tetapi momentum untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah
yang dominan atas keburukan.
Keempat : Bulan Evaluasi diri
Semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh lepas dari introspeksi
diri /evaluasi. Evaluasi terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan
senantiasa menajamkan mata hati (bashirah). Evaluasi diri kita atas
kekurangan-kekurangan yang ada pada diri ini dan berusaha dengan sungguh-sungguh
semoga Ramadhan tahun ini jauh lebih baik dari Ramadhan tahun yang lalu.
Semoga Allah SWT menerima shiam dan amal shalih kita dan digolongkan orang-orang
yang bertaqwa, amin.

Wasslm,
ghoen
(pengasuh pondok Yatim Akhlaqul Kharimah,jl.Biliton 28 Madiun)
Website: www.akhlaqulkharimah.com

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: