Selasa, 24 Agustus 2010

[daarut-tauhiid] Siapkah kita menerima Rahmat ALLAH ? Muhasabah diri

 

Tak terasa sudah beberapa hari stage pertama Ramadhan berlalu...
ada catatan kecil yang semoga bermanfaat

Stage (10 hari) pertama Ramadhan 1431H: RAHMAT.
Fase persiapan menerima dan menaruh rahmat dalam qalbu.

Fase ini adalah fase bertanya ke dalam diri sendiri, mengoreksi hambatan dan sebab tidak diterimanya rahmat ALLAH dalam qalbu kita. Bukan kenapa Rahmat ALLAH tidak sampai kepada kita, qalbu kita yang belum siap dan membuka diri.

Fase ini merupakan pelepasan beban-beban yang ada dalam diri dalam hubungan dengan sesama dan alam semesta. Maka mengawali fase ini dibudayakan saling meminta maaf dan saling mendo'akan agar memasuki Ramadhan dengan baik dan selamat.

Jika fase ini sukses terlampaui, akan terasa dan sadar bahwa rahmat ALLAH itu sangat luas dan besar. Kita hanya perlu menyiapkan dan membuka diri untuk kedatangan rahmat ALLAH. Kita sangat lemah, ALLAH pemilik segala yang ada di alam semesta. Pancaran rahmat dalam qolbu kita meringankan langkah dan pandangan kita ke depan.

Kenapa pesawat terbang bisa naik ke udara? Kenapa kapal induk bisa berlayar di samudera? Apakah keduanya lebih ringan dari jarum jahit? Semua terjadi bukan karena hukum alam berubah, tetapi desain dari keduanya telah disiapkan untuk menerima dan memanfaatkan udara dan air. Demikian juga dengan kita dan rahmat ALLAH yang luas. Siapkah kita meredesain diri agar rahmat ALLAH mengangkat kita?

Dalam rentetan ayat tentang Ramadhan, Al-Baqarah ayat 183-187, seolah terselip ayat yang tidak ada hubungannya dengan Ramadhan, padahal itulah inti dari Ramadhan.
Ayat 186: "Dan apabila hamba-hambaKU bertanya kepadamu tentang AKU, maka sesungguhnya AKU sangat dekat. AKU kabulkan permohonan orang yang memohon apabila memohon kepadaKU, maka hendaklah mereka memenuhiKU dan yakin kepadaKU, supaya mereka selalu berada dalam kebenaran."

Ayat ini begitu pribadi dan dekat. Tidak seperti wahyu jawaban atas semua pertanyaan / permasalahan umat yang disampaikan sering diawali dengan Qul / QILA (Katakanlah Muhammad…..). ALLAH sendiri yang jawab, tidak perlu perantara. Dan hambaNYA diminta memohon tanpa perantara pula, memenuhi dengan usahanya sendiri disertai dengan penuh keyakinan.

Itulah Rahmat ALLAH yang melingkupi ruh kita seperti udara dan air yang menyelimuti materi dari tubuh kita.

Muhasabah diri pada stage (10 hari) pertama Ramadhan 1431H: RAHMAT.

#1 PUZZLE KEHIDUPAN, Aku dan Kamu dalam permainan yang sama?
Hidup itu seperti permainan Puzzle. Setiap diri/pasangan/masyarakat adalah bagian dari bentuk blok puzzle-nya. Kebanyakan kita bertentang dengan sudut dan lengkung dari puzzle masing-masing. Kalau kita sedikit saling menyesuaikan dengan lengkung dan sudut yang lain, celah-celah perbedaan akan saling terisi dan kuat. Kita sibuk dengan hal kecil, melupakan besarnya kesamaan prinsip papan puzzle yang sedang kita mainkan. Kecuali kita merasa main di papan puzzle yang berbeda, berarti harus dicek lagi kewarasan diri dalam hidup yang majemuk.

#2 Mengapa mimpi itu sebatas angan?
Waktu terus bergerak dalam pergerakan matahari dan bumi. Siklus dan simbiosis hidup adalah sunnatuLLAH (ketetapan Tuhan/hukum alam) proses mengisi waktu dari energy hidup kita yang meluruh menuju wujud lain. Sering kita lupa wujud dan lingkungan kita sekarang, dan kita ukir mimpi dalam wujud dan lingkungan lain. Tekanan kekecewaan dan keterasingan akan mengiringi wujud mimpi yang salah. Sadarilah wujud dan lingkungan sekarang, kita akan tau ukiran mimpi yang sangat indah disediakan alam semesta yang Akan terwujud didepan kita.

#3 Takut salah, pasti akan salah!
Kesalahan adalah kewajaran bagi pribadi yang terus mengembangkan dirinya. Kesalahan menjadi hal yang keterlaluan bagi yang tidak menyadarinya. Kesalahan adalah criminal bagi yang sadar melakukannya. Kesalahan menjadi hal yang luar biasa bagi yang terus memperbaikinya. Kesalahan bukan untuk disesali dan dipersalahkan. Kalau kita tutupi atau menganggap mudah suatu kesalahan, maka lingkar siklus kesalahan akan terus bertumpuk dan menekan kesadaran. Kesalahan adalah pelajaran dan cermin bagi kehidupan kita selanjutnya.

#4 Rantai siklus kesalahan-1, PSIKOLOGIS, presepsi.
Sumber rantai kesalahan dan tempat bertumpuknya kesalahan ada pada memori jiwa dan pikiran kita. Memori jiwa memberikan presepsi awal tentang segala sesuatu atau orang lain yang belum tentu benar. Memori pikiran memberikan data-data yang belum tentu benar pula. Presepsi dan data-data yang benar tentang segala sesuatu atau orang lain, seharusnya adalah: SEBENAR APA KITA PERLAKUKAN MEREKA? Kesalahan yang mereka lakukan bisa saja hasil reaksi dari kesalahan kita kepada mereka. Seperti halnya kesalahan kita yang minta dimaklumi, kesalahan merekapun sama.

#5 Rantai siklus kesalahan-1, PSIKOLOGIS, konsepsi.
Konsepsi diri adalah torehan perjalanan panjang sejak kita dilahirkan, lingkungan keluarga, pendidikan dan masyarakat sampai sekarang. Konsepsi diri bukan alat ukur benar atau salah. Setiap orang memiliki torehan konsepsinya sendiri. Konsepsi diri akan terus berkembang bahkan bisa berubah drastis dalam pragmen perjalanan hidup yang singkat. Inilah bentuk puzzle dari masing-masing orang. Tingkat kesamaan konsepsi akan berkorelasi dengan pasangannya, berkoloni dengan komunitasnya dan menjadi masyarakat yang memuliakan kehidupan semesta alam.

#6 Rantai siklus kesalahan-2, KOMUNIKASI
Sering kita salah menerapkan kosa kata tuntutan dan harapan. Pilihan bijak dari kata tuntutan adalah untuk diri kita sendiri, dan pilihan kata harapan adalah untuk pasangan atau pihak lain. Kritikan dan cacian akan berbalas dengan kata-kata yang lebih kejam karena dikomunikasikan dalam bentuk tuntutan kepada orang lain. Coba kita biasakan berkomunikasi diawali dengan tuntutan kepada diri untuk lebih baik selanjutnya sampaikan harapan kita kepada pasangan atau pihak lain untuk melakukan kebaikan pula. Kata 'HARUS' itu untuk diri, kata 'HARAP' untuk pihak lain.

#7 Rantai siklus kesalahan-3, SIKAP DAN LANGKAH
Sikap adalah komunikasi non verbal tentang presepsi terhadap orang lain. Langkah adalah wujud dari konsepsi diri pada pragmen hidupnya saat tersebut. Sikap baik yang diterima adalah cerminan dari sikap baik yang disampaikan. Langkah besar yang dilakukan adalah cerminan dari konsepsi diri yang besar pula. Sikap tidak baik wujud dari rasa ketakutan dan terancam. Langkah kehidupan yang kerdil dan terbatas wujud dari kehampaan dan kehinaan diri. Sikap dan langkah jelek bukan reaksi dari kejelekan orang lain, tetapi semata-mata bukti kejelekan dirinya sendiri.

#8 Rantai siklus kesalahan-4, KENYATAAN HIDUP
Kenapa kenyataan hidup tidak seperti yang diinginkan? Kita ingin kehidupan baik, malah menuntut orang lain berbuat dan berlaku baik untuk kita, bukan melaksanakan dan meningkatkan kemanfaatan dan kebaikannya sendiri untuk orang lain. Kesibukan mengoreksi dan memperhatikan orang lain menghabiskan waktu-waktu terbaik kita untuk melakukan koreksi dan perbaikan diri yang terus menerus. Berbicara kebaikan tidak sama dengan berbuat kebaikan. Kehidupan yang baik hanya pantas bagi orang yang berbuat baik bukan sekedar bicara tentang kebaikan.

#9 Rantai siklus kesalahan, Indikator
Lingkaran siklus kesalahan akan terus bertumpuk dan menekan kalau kita tidak dari sekarang dan mulai dari diri kita sendiri untuk memperbaiki dan memotong rantai siklus kesalahan kita. Indikator terjadi lingkar kesalahan jika terjadi pada
Mata rantai siklus psikologis: merasa tertekan dan dendam,
Mata rantai siklus komunikasi: menuntut dan marah,
Mata rantai siklus sikap dan langkah: mengancam dan terhina,
Mata rantai siklus kenyataan hidup: merasa diri lebih baik dari yang lain dan berantakan.
Sekecil apapun gejalanya jangan dianggap ringan akibatnya.

#10 Siap berubah? Atau lupakan semua mimpi itu!
Kalau tidak mulai dari sekarang dan mulai dari diri kita sendiri untuk memperbaiki dan memotong mata rantai siklus kesalahan kita, lupakanlah semua mimpi-mimpi kebaikan itu! Ketika kita sibuk bertanya Perbuatan baik apa lagi yang mampu saya lakukan? lalu melaksanakannya, atau mencari jawaban dari orang lain manfaat apa yang sudah dia dapat dari saya? Berarti dia sedang menyiapkan kehidupan yang baik bagi dirinya. Bersiaplah untuk melakukan perubahan diri mulai memperbaiki presepsi dan konsepsi, komunikasi, sikap dan langkah dan kenyataan hidupmu.

SUBHANALLAH WABIHAMDIHII, SUBHANAALAH HAL ADZHIM.

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: