Senin, 30 Agustus 2010

[daarut-tauhiid] Ramadhan saat yang tepat untuk berHIJRAH

 

BULAN RAMADHAN SAAT YANG TEPAT UNTUK BERHIJRAH

Asslm. Wr.Wb

Ma'a syiral Muslimin wal muslimat rahimmakumullah,


Selama ini yang kita tahu mengenahi hijrah langsung kita analogikan
dengan peristiwa hijrahnya rasulullah Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah
(Hijrah tempat).
Ada 3 macam hijrah yang ketiga-tiganya sangat dianjurkan bagi umat Islam dalam
rangka menuju kemuliaan, derajat ketaqwaan yang sempurna, menuju Islam yang
kaffah.

1. Hijrah Tempat

Allah berfirman,

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu.
Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allahlah
sebaik-baik Pembalas tipu daya. (Al-Anfal [8]: ayat 30)

Hampir semua Rasul mengalami hijrah, meninggalkan kampung halamannya menuju
suatu tempat yang ditentukan Allah SWT, seperti:
§ Nabi Ibrahim, setelah lolos dari hukuman mati oleh raja Namrud dengan dibakar
hidup-hidup, beliau diperintah oleh Allah SWT untuk hijrah ke Mesir.

§ Nabi Yunus yang merasa gagal dalam berdakwah terhadap kaum Niwana, beliau
meninggalkan kaumnya atas inisiatif dirinya sendiri yang berakhir dengan teguran
Allah SWT dengan diceburkan kelaut yang akhirnya diselamatkan melalui ikan Hiu
(dengan menelannya). Allah SWT mengampuni kesalahan nabi Yunus dan diperintahkan
untuk kembali berdakwah kepada kaumnya di Niwana.

§ Hijrahnya Nabi Musa beserta kaumnya secara besar-besaran akibat kekejaman
raja Fir'aun di Mesir menuju Palestina dengan menyeberangi laut merah yang
terbelah yang mengakibatkan terbunuhnya Fir'aun beserta bala tentaranya
tenggelam digulung ombak.

§ Hijrahnya Nabi Muhammad sendiri, saat itu setiap hari terus diteror, dihina
oleh kaum kafir yang menentang dakwah beliau hingga turun perintah Allah SWT
untuk segera hijrah meninggalkan Mekah menuju Madinah.

Apabila seseorang hidup dalam lingkungan yang tidak mendukung, dikomplek
perumahan yang tidak ada fasilitas masjidnya, sedikit sekali kaum mu'min,
ditengah-tengah kaum kafir dan penuh dengan kemunkaran dan kemaksiatan, maka
seseorang tersebut wajib berhijrah ke tempat yang terpuji, lingkungan yang
Islami, yang banyak orang-orang shalih, yang membuat hati menjadi tentram.

2. Hijrah Amaliah

Allah berfirman, (Al-Mudatstsir [74] : ayat 1 s/d 7):

1. Hai orang yang berselimut,
2. bangunlah, lalu berilah peringatan!
3. dan Tuhanmu agungkanlah!
4. dan pakaianmu bersihkanlah,
5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang
lebih banyak.

7. Dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu, bersabarlah.

Nabi Muhammad SAW saat menerima wahyu yang ke dua tersebut diatas, disuruh Allah
SWT untuk meninggalkan dosa-dosa yang pernah dilakukan, mengagungkan Allah SWT,
membersihkan pakaian dan bersabar. Seseorang yang melakukan hijrah amaliah
berarti orang tersebut benar-benar meninggalkan semua kebiasaan buruk dimasa
lalu dengan "taubatan nashuha", dan berjanji untuk tidak mengulangi dosa-dosa
yang pernah dilakukan serta membenci segala kemunkaran dan kemaksiatan menuju
jalan yang diridhai Allah SWT.

Bulan Ramadhan inilah saat yang tepat bagi seseorang untuk berhijrah
meninggalkan kebiasaan2 buruk menuju hal-hal yang diridhai Allah SWT, Insya
Allah seseorang yang benar-benar berhijrah Amaliah ini… hidupnya penuh
ketentraman, kedamaian, bahagia lahir dan batin, hatinya bersih…penuh dengan
iman dan taqwa.

3. Hijrah Nasib

Allah berfirman,

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(Ar-Rad [13]: ayat 11)

Maksud dari hijrah nasib ini kita diwajibkan berusaha maximal menuju kehidupan
yang lebih baik. Kita setiap saat berada dalam satu titik perjalanan hidup dan
kehidupan ini terus bergerak bagaikan roda yang berputar. Nasib seseorang bisa
dirubah dengan usaha dan upaya maximal dari orang tersebut, disertai do'a.

§ Kalau seseorang dalam kebodohan, tidak tahu apa-apa tentang agamanya… ya
harus berusaha belajar agar bisa memahami agamanya. Upaya dengan
sungguh-sungguh dan niat baik inilah yang dinilai oleh Allah SWT karena sudah
berhijrah dari kebodohan menuju pemahaman agamanya.

§ Kalau seseorang selalu dalam kondisi kemiskinan, maka orang tersebut
diwajibkan berhijrah agar nasibnya berubah dari kekurangan ekonomi menjadi
kecukupan ekonomi dengan usaha dan upaya maximal yang disertai do'a.

§ Kalau seseorang selalu dalam penderitaan hidup, maka orang tersebut wajib
berhijrah dengan tawakal, do'a dan mengharapkan ridha Allah SWT agar penderitaan
hidupnya berubah menjadi kebahagiaan dalam hidupnya.


Demikian yang bisa kami sampaikan mengenahi 3 macam hijrah menuju
kehidupan yang lebih baik dibawah ridha Allah SWT. Semoga kita semua yang saat
ini masih dalam lingkungan yang tidak Islami mampu berhijrah kedalam lingkungan
yang Islami, kita yang masih banyak berbuat dosa mampu berhijrah dengan
sungguh-sungguh karena Allah SWT dengan "taubatan nashuha" menuju Islam yang
kaffah.

Wabillahit-taufiq wal hidayah,

Wasslm.wr.wb

(Aa Ghoen, pengasuh Pondok Yatim Akhlaqul Kharimah
Website: www.akhlaqulkharimah.com)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: