Senin, 14 September 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2814

Messages In This Digest (23 Messages)

Messages

1.

Kursus Menulis - Pantau

Posted by: "Siti Nurrofiqoh" fiqohpantau@yahoo.co.id   fiqohpantau

Sun Sep 13, 2009 7:59 am (PDT)




Kursus Narasi - Pantau
Angkatan VIII
25 Nop 2009 - 31 Maret 2010

KURSUS
ini dirancang untuk orang yang ingin belajar menulis panjang yang
memikat sekaligus mendalam. Ia juga diperuntukkan bagi mereka yang
berminat menulis esai atau narasi.

Ia mengedepankan
dasar-dasar etika jurnalisme serta belajar memahami mekanisme
verifikasi, teknik wawancara, riset, menganalisis struktur bacaan,
bahasa, penelusuran data serta editing. Ia menjadi landasan penting
dalam belajar menulis yang baik, mulai tulisan feature hingga narasi.

Pantau
mulai menawarkan pengajaran genre ini pada media tahun 2001, setiap
semester sekali, selama dua minggu. Peserta maksimal 16 orang. Jumlah
ini dianggap optimal untuk sebuah metode pelatihan, yang berlangsung
selama 12 hingga 16 sesi. Setiap sesi 90-menit diformat serius namun
santai. Peserta bisa berdiskusi langsung. Total, Pantau sudah
mengadakan 16 kali kursus ini. Peserta datang dari berbagai kota, dari Banda Aceh hingga Jayapura, dari Pontianak
hingga Kucing, dari Ende hingga Kupang. Alumninya, kini mulai
bermunculan. Ada yang menulis buku. Ada yang jadi pemimpin redaksi. Ada
yang sekolah lanjut.

Pada 2006, paket semesteran tersebut
ditambah dengan paket empat bulan (lima bulan bila terpotong hari libur
nasional). Kursus ini berlangsung di Jakarta, mulai setiap Mei dan November. Pantau telah menyelenggarakan enam kali kursus dengan total peserta 108 orang.

Kursus juga terkadang diadakan di luar Jakarta berdasarkan permintaan. Di Jakarta, kursus ini diikuti berbagai kalangan.
Baik itu aktivis, pengacara, dokter, dosen, mahasiswa, arsitek, pekerja pertambangan, NGO dan lain-lain.

Harapannya,
merangsang peserta membuat tulisan yang dalam, memikat dan analitis,
enak dibaca dan mengalir. Cerita yang analitis dibutuhkan masyarakat
untuk mengambil sikap terhadap pokok masalah.

Kursus diadakan
sebanyak 18 sesi dengan frekuensi pertemuan mingguan, setiap Rabu malam
pukul 19.00-21.00. Ini sengaja dibuat agar peserta punya waktu
mengendapkan materi belajar, membaca dan mengerjakan tugas.  Kelas
ditekankan pada banyak latihan. Kelas ini juga akan membicarakan
karya-karya klasik nonfiksi Joseph Mitchell, Truman Capote, John
Hersey, Gay Talese dan Ryszard Kapuscinski serta Pham Xuan An dari Saigon.

Tugas akhir setiap peserta menulis sebuah narasi sekitar 5.000 kata.

Kursus ini juga telah menghadirkan banyak tokoh penulis sebagai pembicara tamu. Mereka adalah Arief
Budiman,
Bre Redana, Daoed Joesoef, Donald K Emmerson, Fadjroel Rahman, Jean
Jacques Kusni, Julia Suryakusuma, Putu Oka Sukanta, Riri Riza, Samuel
Mulia, Martin Aleida dan Maria Hartiningsih.

INSTRUKTUR

Andreas Harsono --
Wartawan Jakarta, anggota International Consortium of Investigative
Journalists. Pada 1999 mendapatkan Nieman Fellowship di Universitas
Harvard. Menyunting buku "Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan
Mendalam dan Memikat." Kini menyelesaikan buku "From Sabang
to Merauke: Debunking the Myth of Indonesian Nationalism," yang
membahas hubungan media dengan kekerasan etnik, agama dan nasionalisme
di Indonesia dan Timor Lorosae.

Budi Setiyono -- wartawan Jakarta , pernah bekerja untuk Suara Merdeka (Semarang ) dan majalah Pantau ( Jakarta ). Dia co-editor buku "Revolusi
Belum Selesai" yang berisi kumpulan pidato politik Presiden Soekarno
serta "Jurnalisme Sastrawi: Antologi Liputan Mendalam dan Memikat."
Kini menyelesaikan buku soal penyair A.S. Dharta dari Lembaga
Kebudayaan Rakyat.

INSTRUKTUR TAMU

Justina Ayu Utami -- novelis dan aktivis. Banyak karya yang telah dihasilkan, salah satunya Saman,
menjadi juara sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta 1998.
Dalam waktu tiga tahun novel tersebut terjual hingga 55 ribu eksemplar,
dan mengantarkan dirinya mendapat kehormatan Prince Claus Award 2000
dari Prince Claus Fund, sebuah yayasan yang bermarkas di Den Haag, Belanda.
Di awal 2002, Ayu meluncurkan novel Larung, dan menulis kumpulan Esai
Si Parasit Lajang, yang diterbitkan Gagas Media, Jakarta, 2003.

Ayu juga pernah menjadi wartawan di majalah Humor, Matra, Forum Keadilan dan D&R. Di masa Orde Baru, ia turut mengagas berdirinya organisasi wartawan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang memprotes pembredelan majalah Tempo, Editor dan Detik pada Juni 1994. Ayu, yang juga mantan Finalis Wajah Femina 1990 itu, kini bekerja di jurnal kebudayaan Kalam dan di Teater Utan Kayu.

Arswendo Atmowiloto -- penulis dan wartawan yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar. Pada 1990, ketika menjabat sebagai pemimpin redaksi tabloid Monitor, ia 'dipenjarakan' karena satu jajak pendapat yang dianggap menghina kaum tertentu.

Selama dalam tahanan, Arswendo menghasilkan
tujuh buah novel, puluhan artikel, tiga naskah skenario dan sejumlah
cerita bersambung. Sebagian dikirimkannya ke berbagai surat kabar
dengan menggunakan alamat dan identitas palsu.

Ia juga pernah mengelola tabloid Bintang
bersama Sudwikatmono, lalu mendirikan perusahaan sendiri, PT Atmo Bismo
Sangotrah. Selain masih aktif menulis, Arswendo memiliki sebuah rumah
produksi sinetron dan memproduksi sejumlah sinetron dan film.

SYARAT DAN BIAYA

Peserta
bisa dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, minat atau profesi.
Kursus ini banyak diikuti oleh kalangan aktivis, wartawan, dokter,
pengacara, mahasiswa, dosen, peneliti, manajer dan sebagainya. Biaya
kursus 4 juta rupiah dan bisa diangsur selama kursus.

PESERTA
Peserta
dibatasi 18 orang untuk memudahkan lalu-lintas ide dalam kelas. Peserta
diharapkan mengirim biodata dan contoh tulisan agar instruktur bisa
mengenal background dan kebutuhan masing-masing peserta. Peserta juga
diminta mengerjakan tugas membaca, latihan meliput, serta menulis
pekerjaan rumah.

Informasi hubungi:
Siti Nurrofiqoh
Program Officer
P a n t a u
Jl. Raya Kebayoran Lama
No 18 CD Jakarta Selatan 12220
Telp/Fax. 021 722-1031/021- 7221055
Website. www.pantau.or. id
Mobile. 0813 82 460 455 – 0858 1414 5669

Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
2a.

Re: [Kabar Duka] Ayah dari Mbak Endah Meninggal Dunia

Posted by: "rah_ma18" rah_ma18@yahoo.co.id   rah_ma18

Sun Sep 13, 2009 7:59 am (PDT)



Innalillahi wainnailaihi rojiun turut berduka cita kepada keluarga
Mas Dani Ardiansyah semoga diterima sgala amal baik almarhum dan diberi ketabahan bagi yang ditinggalkan.

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "patisayang" <patisayang@...> wrote:
>
> Turut berduka ya Ndah, Dan. Smg arwah n sgl kebaikan beliau diterima di sisiNYA. Amin. Btw, gmana perjalanan kmarin? Smg kembali ke Jakarta lancar n dmudahkanNYA. Amin.
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih" <novi_ningsih@> wrote:
> >
> > assalamu'alaykum wr. wb
> >
> > Innalillahi wa inna ilayhi rooji'un
> >
> > Telah meninggal dunia, ayahanda dari Mbak Endah Widayati (mertua dari Dani Ardiansyah) di Ponorogo.
> >
> >
> > Semoga almarhum diterima di sisi-Nya... ditempatkan di surga-Nya
> > Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan...
>
> > Wassalamu'alaykum wr wb
> >
> >
> > Novi
> > (salah satu) moderator
> >
>

3.

(Catcil) Percaya Diri Sama Dengan Bersyukur

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Sun Sep 13, 2009 7:59 am (PDT)



*Percaya Diri Sama Dengan Bersyukur*

* *

*Ada sebuah perkataan bijak yang sangat mencuri perhatian gue saat ini.
Entah, gue juga kurang tahu apakah perkataan ini keluar dari peribahasa atau
dari kata mutiara bagi gue hal itu tak begitu penting. Tapi bagi gue hal
yang terpenting itu adalah yang tersirat dalam perkataan itu yang�membuat
gue memiliki kesan tersendiri dari perkataan itu.*

* *

*
*

*Ada 3 hal yang tidak mungkin manusia lakukan untuk meluluskan keinginannya.
Pertama; mengecat langit. Kedua; mengukir es, dan yang Ketiga; menguras
lautan.*

*
*

* *

*Mengapa gue menuliskan hal itu? Karena gue ingin menjawab sebuah pesan
singkat yang dikirimkan oleh seseorang�dengan jelas gue tahu siapa si
pengirim pesan singkat itu. Dan pesan singkat itu dikirim melalui jasa via
online status facebook gue. Atau, bahasa facebooker sejati bilang FB. Entah
apa istilah gue sih oke-oke saja. Nggak perlu gue pusingkan lagi. Karena
hidup sudah pusing jadi untuk apa dipusingkan kembali. Dan itulah hidup!*

*
*

* *

*Boleh saya minta resep percaya diri dari Anda?*

*
*

*"Nggak salah nih orang! Salah obat kali ya nih orang nanya begituan sama
gue!" Pikir gue spertama kali baca pesan singkat di FB gue.
*

* *

*Seperti itulah inti dari pesan singkat yang gue terima dari FB pribadi gue.
Hmm�, sebegitu pentingkah gue dimintai resep semacam itu. Padahal gue
bukanlah siapa-siapa. Orang hebat? Bukan! Seleb? Masa sih potongan ancur
gue seperti ini disamaratakan sebangsa Dude Herlino, Tommy Kurniawan. Atau,
siapa lagi tuh namanya yang nyanyi lagu �Bukan Cinta Biasa� gue lupa
namanya? Oya, Afgan! Afgan, namanya. Ya, nggak kali� Seorang motivator?
Kayak Ary Ginandjar dan Mario Teguh terus Tung Desem. Ngomong aja gue masih
belepotan apa bisa kayak mereka. (Sori, bukan gue apatis tapi realitis!)
Apalagi orang yang pandai dan pintar berdiplomasi jika sedang beradu argumen
dan berdebat kusir dan�ujung-ujung akhirnya saling menyakiti dan ada yang
tersakiti. Puas deh sudah nyakitin orang. Sudah begitu lupa deh kalau suda
berbuat. Cape deh! Itulah hal yang paling gue tidak sukai. Dan gue lebih
baik �ngacir�! Tidak mau menambah data list untuk orang-orang yang sudah
tersakiti karena gue. Gue tidak mau!*

**

* *

*Lalu apa jawaban gue saat itu�yang mungkin nantinya juga akan diketahui
oleh si pengirim pesan singkat itu. Gue harap semoga si pengirim pesan
singkat gue di FB itu membaca dan mengetahui jawaban gue!*

**

* *

*Bagi gue percaya diri itu adalah bentuk rasa syukur apa yang gue miliki
sekarang. Apa yang ada pada diri gue miliki yang gue lakuin sebisa gue.
Karena dari siapa lagi kita menyukuri apa yang ada pada di dalam diri kita
kalau bukan diri sendiri. Apalagi gue secara pribadi gue bukanlah tipekal
yang selalu neko-neko bila menjalani hidup. Ingin ini-itu jika ada
keinginan atau cita-cita. Kalau gue bisa ya gue lakuin kalau nggak?
Ya, ngapain
juga lagi dipaksa.Seperti perkataan di atas; apakah gue mampu mengecat
langit? Sedangkan gue bukan tukang cat! Mengkuir es? Lagi-lagi gue bukan
tukang es keliling. Menguras lautan? Ini jelas gue bukan tukang sumur atau
tukang ledeng!Jadi kalau gue tidak mampu ya gue tidak bisa paksain diri. Ini
ada contoh yang sering gue dengar dibilng tidak bisa terus bilang bisa dan
akhirnya nanti membuat kecewa diri sendiri. Nggak banget deh!*

**

* *

*Mungkin itu yang bisa gue jawab dan gue tangkap dari pertanyaan pesan
singkat yang terkirim melalui FB gue. Entah diterima atau tidak bagi gue
itulah rasa kepercayaan diri gue. Rasa syukur gue yang patut gue terima
dengan kondisi apa pun dalam diri gue. Itulah gue! Dengan jawaban yang
spotanitas dan mungkin kampungan bila ada yang memandang jawaban gue seperti
layaknya anak TK masuk ruang kelas belajar menulis alphabet satu-persatu
sambil diwarnai. Sekali lagi gue tidak peduli orang yang membaca nantinya
dan beranggapan gue terlalu kekanak-kanakan. Karena gue tidak mau menjadi
dewasa sebelum waktunya. Dikarbitin dulu! Plis, buah sawo kali.*

**

* *

*Ya, sekali lagi gue berharap si pengirim pesan singkat itu mau menerima dan
mengetahui jawaban gue tentang pertanyaan pesan singkatnya itu. Kalau ada
hal yang tidak diterimanya bagi gue itu haknya. Sah-sah saja. Dan lebih sah
lagi jika hal itu tidak ditanyakan kepada gue tentang bagaimana resep
percaya diri itu. Lebih baik cari yang lebih piawai. Atau, kepada ahlinya.
Jadi jangan tanya kepada gue karena ukuran gue bersyukur belum tentu sama
apa yang ditanyai sama pesan singkat ke FB gue! Akur?(*)*

* *

*Ulujami�Jakarta, 21 Ramadhan 1430 H*

*Pukul 02:48 WIBB*

*Hanya untuk sendiri. Untuk Fiyan Arjun serongan bae!
Biasa masih di temani oleh tembangnya Siti Nurhalizahnya�Ketika
Cinta Ost. Perempuan Berkalung Sorban. Dahsyat, cuy!*
*

--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
*
4a.

[LONCENG] Selamat untuk kelahiran anak pertama dari Retno dan Catur

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Sun Sep 13, 2009 5:39 pm (PDT)



Assalammu'alaikum wr.wb.

Maaf, mendahului empunya berita:). Sekadar meneruskan berita gembira sebagai
sesama keluarga besar SK. Alhamdulillah, pada hari ini, Senin, 14 September
2009, pukul 04.15 WIB, telah lahir puteri dari pasangan Retnadi (Retno)
Nur'aini dan Catur Catriks (Sukono) di klinik di daerah Tanjung Duren,
Jakarta Barat. Anak pertama yang belum bernama ini (konon, belum final,
katanya) lahir dengan berat badan 3,2 kg dan panjang 49 cm.

Untuk yang ingin memberikan doa dan tahniah, silakan sms atau telepon ke
0813-25494096 (Catur).

Semoga pasutri Retno & Catur diberkahi Allah dalam merawat puerinya, dan
anaknya menjadi puteri sholihah. Amin!

Wassalammu'alaikum wr.wb.

Tabik,

Nursalam AR

--
KENNIS IS MACHT, KARAKTER IS MORE
Knowledge is power (but) character is more
(kutipan buku "Dan Toch Mar� )

Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
4b.

Re: [LONCENG] Selamat untuk kelahiran anak pertama dari Retno dan Ca

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Sun Sep 13, 2009 6:35 pm (PDT)



Alhamdulillah turut bergembira nih, bahagianya Retno dan Catur mendapat anugerah terindah di bulan agung ini, ok deh segera meluncur ke TKP, -untuk sms- makasih ya bang salam sudah mengabarkan berita gembira ini....

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

________________________________
From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
To: sekolah kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Cc: CaturCatriks <akil_catur@yahoo.co.id>; Bu CaturCatriks <punya_retno@yahoo.com>
Sent: Monday, September 14, 2009 7:39:02 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] [LONCENG] Selamat untuk kelahiran anak pertama dari Retno dan Catur

Assalammu'alaikum wr.wb.

Maaf, mendahului empunya berita:). Sekadar meneruskan berita gembira sebagai sesama keluarga besar SK. Alhamdulillah, pada hari ini, Senin, 14 September 2009, pukul 04.15 WIB, telah lahir puteri dari pasangan Retnadi (Retno) Nur'aini dan Catur Catriks (Sukono) di klinik di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Anak pertama yang belum bernama ini (konon, belum final, katanya) lahir dengan berat badan 3,2 kg dan panjang 49 cm.

Untuk yang ingin memberikan doa dan tahniah, silakan sms atau telepon ke 0813-25494096 (Catur).

Semoga pasutri Retno & Catur diberkahi Allah dalam merawat puerinya, dan anaknya menjadi puteri sholihah. Amin!

Wassalammu'alaikum wr.wb.

Tabik,

Nursalam AR

--
KENNIS IS MACHT, KARAKTER IS MORE
Knowledge is power (but) character is more
(kutipan buku "Dan Toch Mar" )

Nursalam AR
Translator & Writer
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam. multiply. com
www.facebook. com/nursalam. ar


4c.

Re: [LONCENG] Selamat untuk kelahiran anak pertama dari Retno dan Ca

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Sep 13, 2009 7:37 pm (PDT)



Selamat ya, Bu Retno dan Pak Catur :)

Baarokallohulaka fiil mauhuubilaka, wa syakartal waahiba, wa balagho asyuddahu, wa ruziqta birrohu.

Semoga Alloh memberikan keberkahan untuk dirimu atas (karunia) yg diberikan kepadamu. Semoga engkau mensyukuri Yang Maha Memberi hingga sang anak menjadi dewasa dan menjadi anak yang berbakti.

Yang turut berbahagia..

Dani dan Keluarga

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
>
> Assalammu'alaikum wr.wb.
>
> Maaf, mendahului empunya berita:). Sekadar meneruskan berita gembira sebagai
> sesama keluarga besar SK. Alhamdulillah, pada hari ini, Senin, 14 September
> 2009, pukul 04.15 WIB, telah lahir puteri dari pasangan Retnadi (Retno)
> Nur'aini dan Catur Catriks (Sukono) di klinik di daerah Tanjung Duren,
> Jakarta Barat. Anak pertama yang belum bernama ini (konon, belum final,
> katanya) lahir dengan berat badan 3,2 kg dan panjang 49 cm.
>
> Untuk yang ingin memberikan doa dan tahniah, silakan sms atau telepon ke
> 0813-25494096 (Catur).
>
> Semoga pasutri Retno & Catur diberkahi Allah dalam merawat puerinya, dan
> anaknya menjadi puteri sholihah. Amin!
>
> Wassalammu'alaikum wr.wb.
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
>
> --
> KENNIS IS MACHT, KARAKTER IS MORE
> Knowledge is power (but) character is more
> (kutipan buku "Dan Toch Mar" )
>
>
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-92727391
> www.nursalam.multiply.com
> www.facebook.com/nursalam.ar
>

4d.

Re: [LONCENG] Selamat untuk kelahiran anak pertama dari Retno dan Ca

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Sun Sep 13, 2009 8:50 pm (PDT)



Alhamdulillah, punya keponakan lagi
berkah romadhon :)

Pada 14 September 2009 02:39, Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com> menulis:

>
>
> Assalammu'alaikum wr.wb.
>
> Maaf, mendahului empunya berita:). Sekadar meneruskan berita gembira
> sebagai sesama keluarga besar SK. Alhamdulillah, pada hari ini, Senin, 14
> September 2009, pukul 04.15 WIB, telah lahir puteri dari pasangan Retnadi
> (Retno) Nur'aini dan Catur Catriks (Sukono) di klinik di daerah Tanjung
> Duren, Jakarta Barat. Anak pertama yang belum bernama ini (konon, belum
> final, katanya) lahir dengan berat badan 3,2 kg dan panjang 49 cm.
>
> Untuk yang ingin memberikan doa dan tahniah, silakan sms atau telepon ke
> 0813-25494096 (Catur).
>
> Semoga pasutri Retno & Catur diberkahi Allah dalam merawat puerinya, dan
> anaknya menjadi puteri sholihah. Amin!
>
> Wassalammu'alaikum wr.wb.
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
>
> --
> KENNIS IS MACHT, KARAKTER IS MORE
> Knowledge is power (but) character is more
> (kutipan buku "Dan Toch Mar� )
>
>
> Nursalam AR
> Translator & Writer
> 0813-10040723
> 021-92727391
> www.nursalam.multiply.com
> www.facebook.com/nursalam.ar
>
>
4e.

Re: [LONCENG] Selamat untuk kelahiran anak pertama dari Retno dan Ca

Posted by: "anty_th" anty_th@yahoo.com   anty_th

Sun Sep 13, 2009 11:46 pm (PDT)



Alhamdulillah .....
Barokallah buat keluarga mbak retno dan mas catur
Keberkahan yang sangat luar biasa di penutup Ramadhan
Smoga menjadi putri sholehah ... sang qurrata a'yun ^_^

Salam
anty

5a.

[rampai] pupus

Posted by: "Kang Dani" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Sun Sep 13, 2009 6:47 pm (PDT)



pupus

: hamasah putri

adalah bertumpuktumpuk tisue putih

yang kemudian kumal

lembab oleh gerimis yang tak kunjung reda

sepanjang jalur kereta di pipimu

yang keluar adalah doa

yang tinggal hanyalah sesak

kita mendarasnya sejak lama

bahkan ziarah tak berbilangpun tetap lantakkan hati

tak jua imun

doamu laksana selasih dalam es buah yang kau hidangkan

untukku pada tiaptiap kumandang senja

:rapat tak berjeda

rumput rebah membisikkan sebuah rahasia

tentang jeda lama yang mungkin tak ada sua

pepohon sunyi menambah lara telagamu

hingga kala nanti kitapun menjadi

mengenang pupusnya..

jakarta, 13 september 2009

Dani Ardiansyah
www.JasaPenerbitan.com
www.CatatanKecil.Multiply.com

5b.

Bls: [sekolah-kehidupan] [rampai] pupus

Posted by: "teha sugiyo" sinarning_rat@yahoo.co.id   sinarning_rat

Sun Sep 13, 2009 9:59 pm (PDT)



semoga karangan kembang yang tak kunjung layu
mengiringi dan menghiasi kepergiannya
menghadap sang pemilik kehidupan.

________________________________
Dari: Kang Dani <fil_ardy@yahoo.com>
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 14 September, 2009 06:16:43
Judul: [sekolah-kehidupan] [rampai] pupus

 
pupus

: hamasah putri

adalah bertumpuktumpuk tisue putih
yang kemudian kumal
lembab oleh gerimis yang tak kunjung reda
sepanjang jalur kereta di pipimu

yang keluar adalah doa
yang tinggal hanyalah sesak

kita mendarasnya sejak lama
bahkan ziarah tak berbilangpun tetap lantakkan hati
tak jua imun

doamu laksana selasih dalam es buah yang kau hidangkan
untukku pada tiaptiap kumandang senja
:rapat tak berjeda

rumput rebah membisikkan sebuah rahasia
tentang jeda lama yang mungkin tak ada sua
pepohon sunyi menambah lara telagamu
hingga kala nanti kitapun menjadi

mengenang pupusnya..
jakarta, 13 september 2009

Dani Ardiansyah
www.JasaPenerbitan. com
www.CatatanKecil. Multiply. com


Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
5c.

Re: [rampai] pupus

Posted by: "anty_th" anty_th@yahoo.com   anty_th

Mon Sep 14, 2009 12:03 am (PDT)



Pupus raga
bukan nama
bukan cinta
bukan kasih

smoga harum kan selalu semerbak
di siram rangkaian doa putra putri tercinta

pupus raga
tak pupus indah
kenangan kan menjadi alunan indah penuh nuansa cinta

yakinlah ...
cinta padanya akan semakin nyata
hingga pupus raga tak berarti binasa

salam
anty

6.

(Catatan Perjalanan Motivasi) Fwd: Sekilas Tentang Eko Ramaditya Adi

Posted by: "Ramaditya Skywalker" ramavgm@gmail.com

Sun Sep 13, 2009 10:09 pm (PDT)



---------- Forwarded message ----------
From: "Gunawan ." <gunawan@dsniamanah.or.id>
Date: Mon, 14 Sep 2009 02:24:29 +0700
Subject: Fwd: Sekilas Tentang Eko Ramaditya Adikara
To: ramavgm@gmail.com

Sungguh menakjubkan kisah Eko Ramaditya Adikara yang biasa di sapa Rama.
Senang dan bangga saat menemaninya Road Show di Batam dan Bintanlebih
lengkap baca di :
*http://www.nurulislamgroup.or.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=38*

--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian game music lover"

- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com

7a.

Re: [bahasa] Ramadhan Terakhir

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Sun Sep 13, 2009 10:09 pm (PDT)



semoga, mbak...semoga...
terima kasih ya, mbak...

salam
lia

2009/9/9 anty_th <anty_th@yahoo.com>

>
>
> Jelang 10 Ramadhan terakhir ...
> Bisa jadi ini juga ramadhan terakhir kita
> Mmmhhh
> Smoga Setiap Detik tak sia - sia
>
> Thanx atas kisah indahnya mbak
>
> Salam
> anty
>
>
>
7b.

Re: [bahasa] Ramadhan Terakhir

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Sun Sep 13, 2009 10:23 pm (PDT)



iyah nih, mba shinta... aku juga lagi agak sedih mengingat rasa2nya
ramadhanku kali ini kurang bermutu dan kurang maksimal rasanya...
semoga jadi muhasabah kita semua ya, mbak...

terima kasih sudah mengapresiasi cerpen ini, mbak..

salam
lia

2009/9/12 ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>

>
>
> fuh...cerita yang mengingatkan dengan pertanyaan teman kos baru-baru ini,
> "sebentar lagi Ramadhan usai, aku udah dapet apa yah?" Sebuah pertanyaan
> yang juga berputar-putar di kepala. Teringat juga curhat teman, "babak belur
> juga nih tilawahku". Rasanya ikutan sedih, karena ternyata dia menyuarakan
> apa yang juga terjadi ma aku sendiri.
>
> Melihat nasib Dhani koq rasanya ngeri membayangkan, bisa jadi ini Ramadhan
> terakhir. Dan sekarang lagi terus menerus meneror diri dengan pertanyaan,
> "udah dapet apa selama Ramadhan?" Semoga menjadi pelecut buat memaksimalkan
> sisa Ramadhan yang ada, karena belum tentu waktu akan menghantar menuju ke
> Ramadhan berikutnya. *tsaaaaahhh...dirasa-rasa bahasaku sekarang koq jadi
> resmi begeneh*
>
> Makasih Mbak Lia, walaupun tulisan lama tapi maknanya insyaALLAH bisa
> membantu untuk membuka lembaran baru a.k.a semangat baru ^^
> :sinta:
>
> "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
>
> BloG aKu & buKu
> http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
>
> BloG RaMe-RaMe
> http://sinthionk.multiply.com <http://sinthionk.rezaervani.com>
>
> YM : SINTHIONK
>
>
>
> --- On *Wed, 9/9/09, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>* wrote:
>
>
> From: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] [bahasa] Ramadhan Terakhir
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Wednesday, September 9, 2009, 4:35 AM
>
>
>
> *Ramadhan Terakhir*
>
> **
>
> Oleh Lia Octavia
>
>
>
>
>
>
>
>
7c.

Re: [bahasa] Ramadhan Terakhir

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Sun Sep 13, 2009 10:37 pm (PDT)



amiin ya Robbal alamiin...

mungkin ada benarnya juga ya, mbak.. seperti halnya orang yang merasa
dirinya pintar, maka org itu ngga akan maju & berkembang krn udah merasa
puas dgn dirinya sendiri ya...

makasih ya, mba.. sudah mengingatkan..

salam
lia

2009/9/12 Siwi LH <siuhik@yahoo.com>

>
>
> biasanya orang yang ngerasa kurang Ramadhannya justru yang sedang serius
> memunguti mutiara kemuliaan Ramadhan, karena yang sudah merasa full dengan
> Ramadhannya maka akan cuek beibeh, lha gimana wong sudah merasa full
> Ramadhannya, semoga memang itu yang terjadi,
>
> selamat berburu di sepuluh Ramadhan terakhir, semoga Ramadhan kali ini
> mengantarkan kita menjadi manusia yang lebih baik dari kemaren. Amin
> Allahumma Amin.
>
> makasih Mbak Lia sudah membaginya...
>
> Salam Hebat Penuh Berkah
> Siwi LH
> cahayabintang. wordpress.com
> siu-elha. blogspot.com
> YM : siuhik
>
> ------------------------------
> *From:* ukhti hazimah <ukhtihazimah@yahoo.com>
> *To:* sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> *Sent:* Saturday, September 12, 2009 12:40:46 AM
> *Subject:* Re: [sekolah-kehidupan] [bahasa] Ramadhan Terakhir
>
>
>
> fuh...cerita yang mengingatkan dengan pertanyaan teman kos baru-baru ini,
> "sebentar lagi Ramadhan usai, aku udah dapet apa yah?" Sebuah pertanyaan
> yang juga berputar-putar di kepala. Teringat juga curhat teman, "babak belur
> juga nih tilawahku". Rasanya ikutan sedih, karena ternyata dia menyuarakan
> apa yang juga terjadi ma aku sendiri.
>
> ers.
> .
>
>
>
>
8a.

(CATCIL) Weekend wife

Posted by: "rina_fam" rina_fam@yahoo.com   rina_fam

Sun Sep 13, 2009 11:52 pm (PDT)



Week end Wife

Dear
Mau sedikit berbagi pengalaman saat jadi week end wife, dua tahun lalu.

Menikah tapi bertemu dan berkumpul dengan suami hanya pada akhir pekan?
Sepertinya kini bukan hal yang aneh ya. Perubahan jaman memang bukan hanya memunculkan teknologi baru yang makin canggih dan memberi kemudahan dalam nenjalani hidup. Dampak lainnya pola dan gaya hidup. Saya ingat, jauh (kalau gak salah saat masih sekolah) sebelum saya menikah mama saya kerap bilang, dalam kontek percakapan berbeda, yang intinya jika telah menikah perempuan itu harus ikut dan nurut suami. Dibawa merantau kemanapun ya harus mau. Malah beberapa budaya di daerah tertentu jika suaminya mati harus turut mati (membakar diri) atau memotong salah satu bagian tubuh.
Tapi pendapat mama berubah setelah saya menikahi seorang pria yang berlainan kota dan bekerja di kota yang tidak sama dengan kota di mana saya tinggal dan bekerja. Malah mama bersikeras, aku sebaiknya tidak ikut suami sebelum mendapat pekerjaan yang jelas di sana. Dan terkuak kekhawatiran yang selama ini disembunyikannya. Katanya, ia tidak mau aku mengalami nasib yang sama dengan dirinya. Setelah menikah mama keluar kerja dengan alasan ikut suami (pindah ke lain kota) dan menjadi ibu rumah tangga. Tak lama bapak kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Untuk beberapa waktu ekonomi keluarga hancur dan hanya sedikit yang bisa dilakukan mama karena harus mengurus tiga anak yang masih kecil-kecil. Mama berandai-andai, kalau saja dulu ia tidak keluar kerja mungkin keadaannya akan lebih baik. Walaupun pada akhirnya kami bisa keluar dari situasi itu tetap saja kenangan buruk itu sepertinya menghantui mama. Katanya, itu juga salah satu menyekolahkan aku tinggi-tinggi, biar bisa mandiri, tidak bergantung pada suami.Akhirnya aku menuruti saran mama, pertimbangannya tentu saja bukan karena takut seperti yang mama alami, tapi karena aku memang ingin dan membutuhkan pekerjaan agar bisa membantu orang tua.
Singkat cerita, suami saya setuju kami tinggal terpisah untuk sementara. Jadilah aku tetap di Bandung sementara suamiku di Jakarta dan kami bertemu seminggu sekali. Kadang saya yang ke Jakarta atau sebaliknya. Jika kami sama-sama kelelahan atau mau sedikit hemat, kami bertemu dua minggu sekali. Tapi itu jarang terjadi, mana tahan...he...he... Yang pasti, saya selalu tak sabar untuk segera sampai di akhir pekan ketika saya mengunjungi suami di Jakarta atau dia menemui saya di Bandung. Ada sedikit rasa sakit ketika rindu ini menggebu, mungkin ini katanya orang bahwa cinta tidak bisa dipisahkan dari rasa sakit. Entah itu sakit karena rindu atau rindu yang menjadi benci. Kadang ada rasa sedih dan bersalah setiap kali membayangkan suami saya membuat sarapan dan makan malam sendiri jika dia sudah bosan dan jenuh dengan makanan yang dibelinya di fast food atau warung nasi.
Btw, model rumah tangga yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Model rumah tangga yang kata salah seorang temanku lagi trend. Tentu saja aku kaget dengan istilah `trend' yang dia gunakan. Lalu teman ini menunjuk contoh orang-orang di sekeliling kami entah itu tetangga, teman kuliah, teman kantor atau relasi kami yang menjalankan kehidupan rumah tangganya seperti yang aku jalani. Ehm, saya teringat senior ditempat saya bekerja dulu, yang biasa saya panggil Bu Ida. Sudah menikah selama delapan tahun dan dikaruniai dua anak dan mengaku masih belum bisa memastikan sampai kapan dia akan bertemu suaminya hanya diakhir pekan. Karena untuk mengatakan selamanya alias sampai pensiun, waktu yang terentang terlalu jauh. Sejujurnya, ia berharap ada keajaiban yang membuatnya bisa berkumpul dalam satu rumah dengan suaminya. Keberatan Bu Ida untuk ikut suami karena statusnya sebagai pegawai negeri sipil. Ia sudah diangkat menjadi pns saat masih dalam masa penjajakan dengan calon suaminya yang juga teman kuliahnya. Mereka menikah setelah calon suaminya bekerja di Tangerang. Bagaimana pun ia merasa berat jika harus mengorbankan status pnsnya apalagi setelah kehadiran dua orang anak. Terpikir untuk mutasi tapi bagaimana dengan kondisi lingkungan yang belum tentu bisa diterima anak-anaknya dan ia sendiri. Entah itu kondisi cuaca atau kultur sosial.
Tapi menunggu weekend belum seberapa, ada juga rekan kerja senior saya yang merelakan suaminya bekerja di Amerika dan harus bertemu tiap semester alias perenam bulan. Mungkin ada ratusan atau lebih pasangan yang menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini.
Faktor ekonomi tentu bukan segala-galanya ketika seorang perempuan memutuskan tetap bekerja, walaupun faktor ini tidak bisa di abaikan terlebih di jaman yang serba mahal ini termasuk untuk hal urgent seperti pendidikan anak-anak. Motif lain yang mendasari perempuan bekerja mungkin keinginan mengamalkan ilmu yang dimilikinya (seperti profesi dokter atau bidan), membantu membangun masyarakat (pekerja social), membantu keluarga, dll.
Ada juga yang menilai ini terjadi sebagai imbas gaya hidup yang konsumeristis, mengejar rejeki bukan karena tuntutan hidup tapi tuntutan gaya hidup. Karena toh rejeki Allah swt yang dibagikan pada setiap orang tak bisa diukur dan dihitung dengan logika matematis. Mungkin salah satu dari kita pernah mendengar cerita sukses dari orang yang latar belakang keluarganya `pas-pasan' jika dilihat dari faktor ekonomi. Istrinya hanya seorang ibu rumah tangga tidak berpenghasilan. Suaminya seorang guru sekolah negeri tapi mampu menyekolahkan kedua anaknya sampai perguruan tinggi. Jika di hitung dengan logika matematika sederhana, keluarga ini tak akan mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Itulah kebesaran Allah swt. Percaya atau tidak Dialah sebaik-sebaiknya konsultan keuangan
Saya setuju dengan pendapat bahwa rejeki diatur yang di Atas, tapi jika kita punya keahlian kenapa tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk menjemput rejeki. Karena kalau uang di dompet pas-pas an bikin deg-deg an, khawatir dan was-was. Benar gak? Seperti sebuah pepatah, uang bukan segalanya tapi bisa jadi segalanya. Tapi semuanya kembali pada niat. Bekerja untuk menjemput rejeki dan mencukupi kebutuhan (kalau lebih berarti bonus) atau menumpuk rejeki sebanyak-banyaknya? Tentunya hanya hati kecil kita masing-masing yang tahu.
Kembali ke istilah week end husband/wife, saya tetap keberatan jika model rumah tangga ini dikatakan `trend'. Karena untuk bisa bertahan dengan keadaan seperti itu dibutuhkan komitmen, kepercayaan dan pengertian yang lebih besar. Lha wong yang saban hari ketemu dan serumah saja bisa selingkuh apalagi jauhan? Logikanya kan begitu. Pengorbanan lainnya tenaga dan finansial. Saya ingat, waktu bulan-bulan pertama pasca nikah, saya dan suami ketemu tiap minggu. Lama-lama badan terasa rontok dan tabungan yang makin berkurang. Karena jika sudah bertemu rasanya gak enak kalau tidak pergi jalan-jalan dan keliling kota. Maklum, Jakarta hal kota baru untuk saya, begitupun Bandung untuk suami.
Dan yang tak kalah penting dari semua itu adalah komunikasi setiap saat walaupun sekedar sms, `sedang apa?'. Untungnya saat berperan sebagai week end wife pulsa telpon selular sudah murah, malah sangat murah. Tentu saja tulisan ini tidak dimuati pesan sponsor, toh sekarang hampir semua operator hp memasang tarif super murah. Komunikasi pada akhirnya bukan sekedar melepas rindu. Dari situ saya menjadi kenal dan tahu banyak karakter dan sifat suami walaupun tidak setiap hari bersama.
Di balik duka dan perjuangan (maaf kalau pilihan bahasanya lebay...he...he..) menjadi weekend wife, sukanya tentu saja adalah saat akhirnya kami bertemu di akhir pekan dan melepas rindu. Saat itu saya merasa seperti itulah rasanya rindu dan melepas rindu. Tapi setelah kami serumah (tepat usia pernikahan 8 bulan saya keterima kerja di Bogor dan kini usia pernikahan saya genap 3 tahun) ternyata rasa rindu dan melepas rindu terasa kurang gregetnya di banding saat kami harus bertemu seminggu sekali. Hal itu juga ternyata dirasakan suami. Well, ini bukan berarti kami ingin kembali menjadi week end wife atau week end husband tapi pelajarannya, kadang diperlukan jeda - ruang dan atau waktu – untuk menumbuhkan, melanggengkan atau menakar rasa rindu.

Salam,
Rina S
www.momsbooksclub.blogspot.com

8b.

Re: (CATCIL) Weekend wife

Posted by: "vytha wahyu" invy13@yahoo.com   invy13

Mon Sep 14, 2009 1:03 am (PDT)



saya sepakat dgn bu rina, saya pun salah satu aktor pemain hubungan suami istri seperti itu, bahkan bukan seminggu/dua minggu sekali, tapi lebih rutin kalo sebulan/dua bulan sekali... persis, kisah saya seperti Bu Ida yg Ibu ceritakan... tp saya belum dikaruniai momongan, jadi masih sama-sama single lokal.
saya suka sekali dgn kata-kata terakhir dlam tulisan Ibu, saya juga merasakannya saat libur panjang dan saya bisa bersama suami selama 7 hari, ternyata kerinduan itu memang beda rasanya....

thanks bu, sudah berbagi di sekolah kehidupan ini

salam,

-VyTha W. Hanifah-
(ICATAD)
(IAARD)
Department of Agriculture
INDONESIA
YM: invy13@yahoo.com

________________________________
From: rina_fam <rina_fam@yahoo.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Monday, September 14, 2009 12:00:38
Subject: [sekolah-kehidupan] (CATCIL) Weekend wife

Week end Wife

Dear
Mau sedikit berbagi pengalaman saat jadi week end wife, dua tahun lalu.

Menikah tapi bertemu dan berkumpul dengan suami hanya pada akhir pekan?
Sepertinya kini bukan hal yang aneh ya. Perubahan jaman memang bukan hanya memunculkan teknologi baru yang makin canggih dan memberi kemudahan dalam nenjalani hidup. Dampak lainnya pola dan gaya hidup. Saya ingat, jauh (kalau gak salah saat masih sekolah) sebelum saya menikah mama saya kerap bilang, dalam kontek percakapan berbeda, yang intinya jika telah menikah perempuan itu harus ikut dan nurut suami. Dibawa merantau kemanapun ya harus mau. Malah beberapa budaya di daerah tertentu jika suaminya mati harus turut mati (membakar diri) atau memotong salah satu bagian tubuh.
Tapi pendapat mama berubah setelah saya menikahi seorang pria yang berlainan kota dan bekerja di kota yang tidak sama dengan kota di mana saya tinggal dan bekerja. Malah mama bersikeras, aku sebaiknya tidak ikut suami sebelum mendapat pekerjaan yang jelas di sana. Dan terkuak kekhawatiran yang selama ini disembunyikannya. Katanya, ia tidak mau aku mengalami nasib yang sama dengan dirinya. Setelah menikah mama keluar kerja dengan alasan ikut suami (pindah ke lain kota) dan menjadi ibu rumah tangga. Tak lama bapak kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Untuk beberapa waktu ekonomi keluarga hancur dan hanya sedikit yang bisa dilakukan mama karena harus mengurus tiga anak yang masih kecil-kecil. Mama berandai-andai, kalau saja dulu ia tidak keluar kerja mungkin keadaannya akan lebih baik. Walaupun pada akhirnya kami bisa keluar dari situasi itu tetap saja kenangan buruk itu sepertinya menghantui mama. Katanya, itu juga salah satu
menyekolahkan aku tinggi-tinggi, biar bisa mandiri, tidak bergantung pada suami.Akhirnya aku menuruti saran mama, pertimbangannya tentu saja bukan karena takut seperti yang mama alami, tapi karena aku memang ingin dan membutuhkan pekerjaan agar bisa membantu orang tua.
Singkat cerita, suami saya setuju kami tinggal terpisah untuk sementara. Jadilah aku tetap di Bandung sementara suamiku di Jakarta dan kami bertemu seminggu sekali. Kadang saya yang ke Jakarta atau sebaliknya. Jika kami sama-sama kelelahan atau mau sedikit hemat, kami bertemu dua minggu sekali. Tapi itu jarang terjadi, mana tahan...he.. .he... Yang pasti, saya selalu tak sabar untuk segera sampai di akhir pekan ketika saya mengunjungi suami di Jakarta atau dia menemui saya di Bandung. Ada sedikit rasa sakit ketika rindu ini menggebu, mungkin ini katanya orang bahwa cinta tidak bisa dipisahkan dari rasa sakit. Entah itu sakit karena rindu atau rindu yang menjadi benci. Kadang ada rasa sedih dan bersalah setiap kali membayangkan suami saya membuat sarapan dan makan malam sendiri jika dia sudah bosan dan jenuh dengan makanan yang dibelinya di fast food atau warung nasi.
Btw, model rumah tangga yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Model rumah tangga yang kata salah seorang temanku lagi trend. Tentu saja aku kaget dengan istilah `trend' yang dia gunakan. Lalu teman ini menunjuk contoh orang-orang di sekeliling kami entah itu tetangga, teman kuliah, teman kantor atau relasi kami yang menjalankan kehidupan rumah tangganya seperti yang aku jalani. Ehm, saya teringat senior ditempat saya bekerja dulu, yang biasa saya panggil Bu Ida. Sudah menikah selama delapan tahun dan dikaruniai dua anak dan mengaku masih belum bisa memastikan sampai kapan dia akan bertemu suaminya hanya diakhir pekan. Karena untuk mengatakan selamanya alias sampai pensiun, waktu yang terentang terlalu jauh. Sejujurnya, ia berharap ada keajaiban yang membuatnya bisa berkumpul dalam satu rumah dengan suaminya. Keberatan Bu Ida untuk ikut suami karena statusnya sebagai pegawai negeri sipil. Ia sudah diangkat menjadi pns saat masih dalam masa
penjajakan dengan calon suaminya yang juga teman kuliahnya. Mereka menikah setelah calon suaminya bekerja di Tangerang. Bagaimana pun ia merasa berat jika harus mengorbankan status pnsnya apalagi setelah kehadiran dua orang anak. Terpikir untuk mutasi tapi bagaimana dengan kondisi lingkungan yang belum tentu bisa diterima anak-anaknya dan ia sendiri. Entah itu kondisi cuaca atau kultur sosial.
Tapi menunggu weekend belum seberapa, ada juga rekan kerja senior saya yang merelakan suaminya bekerja di Amerika dan harus bertemu tiap semester alias perenam bulan. Mungkin ada ratusan atau lebih pasangan yang menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini.
Faktor ekonomi tentu bukan segala-galanya ketika seorang perempuan memutuskan tetap bekerja, walaupun faktor ini tidak bisa di abaikan terlebih di jaman yang serba mahal ini termasuk untuk hal urgent seperti pendidikan anak-anak. Motif lain yang mendasari perempuan bekerja mungkin keinginan mengamalkan ilmu yang dimilikinya (seperti profesi dokter atau bidan), membantu membangun masyarakat (pekerja social), membantu keluarga, dll.
Ada juga yang menilai ini terjadi sebagai imbas gaya hidup yang konsumeristis, mengejar rejeki bukan karena tuntutan hidup tapi tuntutan gaya hidup. Karena toh rejeki Allah swt yang dibagikan pada setiap orang tak bisa diukur dan dihitung dengan logika matematis. Mungkin salah satu dari kita pernah mendengar cerita sukses dari orang yang latar belakang keluarganya `pas-pasan' jika dilihat dari faktor ekonomi. Istrinya hanya seorang ibu rumah tangga tidak berpenghasilan. Suaminya seorang guru sekolah negeri tapi mampu menyekolahkan kedua anaknya sampai perguruan tinggi. Jika di hitung dengan logika matematika sederhana, keluarga ini tak akan mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Itulah kebesaran Allah swt. Percaya atau tidak Dialah sebaik-sebaiknya konsultan keuangan
Saya setuju dengan pendapat bahwa rejeki diatur yang di Atas, tapi jika kita punya keahlian kenapa tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk menjemput rejeki. Karena kalau uang di dompet pas-pas an bikin deg-deg an, khawatir dan was-was. Benar gak? Seperti sebuah pepatah, uang bukan segalanya tapi bisa jadi segalanya. Tapi semuanya kembali pada niat. Bekerja untuk menjemput rejeki dan mencukupi kebutuhan (kalau lebih berarti bonus) atau menumpuk rejeki sebanyak-banyaknya? Tentunya hanya hati kecil kita masing-masing yang tahu.
Kembali ke istilah week end husband/wife, saya tetap keberatan jika model rumah tangga ini dikatakan `trend'. Karena untuk bisa bertahan dengan keadaan seperti itu dibutuhkan komitmen, kepercayaan dan pengertian yang lebih besar. Lha wong yang saban hari ketemu dan serumah saja bisa selingkuh apalagi jauhan? Logikanya kan begitu. Pengorbanan lainnya tenaga dan finansial. Saya ingat, waktu bulan-bulan pertama pasca nikah, saya dan suami ketemu tiap minggu. Lama-lama badan terasa rontok dan tabungan yang makin berkurang. Karena jika sudah bertemu rasanya gak enak kalau tidak pergi jalan-jalan dan keliling kota. Maklum, Jakarta hal kota baru untuk saya, begitupun Bandung untuk suami.
Dan yang tak kalah penting dari semua itu adalah komunikasi setiap saat walaupun sekedar sms, `sedang apa?'. Untungnya saat berperan sebagai week end wife pulsa telpon selular sudah murah, malah sangat murah. Tentu saja tulisan ini tidak dimuati pesan sponsor, toh sekarang hampir semua operator hp memasang tarif super murah. Komunikasi pada akhirnya bukan sekedar melepas rindu. Dari situ saya menjadi kenal dan tahu banyak karakter dan sifat suami walaupun tidak setiap hari bersama.
Di balik duka dan perjuangan (maaf kalau pilihan bahasanya lebay...he.. .he..) menjadi weekend wife, sukanya tentu saja adalah saat akhirnya kami bertemu di akhir pekan dan melepas rindu. Saat itu saya merasa seperti itulah rasanya rindu dan melepas rindu. Tapi setelah kami serumah (tepat usia pernikahan 8 bulan saya keterima kerja di Bogor dan kini usia pernikahan saya genap 3 tahun) ternyata rasa rindu dan melepas rindu terasa kurang gregetnya di banding saat kami harus bertemu seminggu sekali. Hal itu juga ternyata dirasakan suami. Well, ini bukan berarti kami ingin kembali menjadi week end wife atau week end husband tapi pelajarannya, kadang diperlukan jeda - ruang dan atau waktu – untuk menumbuhkan, melanggengkan atau menakar rasa rindu.

Salam,
Rina S
www.momsbooksclub. blogspot. com

Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
8c.

Re: (CATCIL) Weekend wife

Posted by: "dayat, cendana2000" dayat_xxx@yahoo.com   dayat_xxx

Mon Sep 14, 2009 1:54 am (PDT)



Dulu ada temen yang nanya, bisakah sebuah kelurga sakinah terbentuk jika keluarga itu tidak hidup bersama-sama dalam satu rumah?
sampai skrg saya belum bisa mnejawab pertanyaan itu, walau dalam bayangan model keluarga sakinah saya nanti akan sulit diwujudkan jika akan hidup berjauhan...

saya jadi ingat pernah baca sebuah kutipan " kadang kita perlu saling menjauh untuk meningkatkan mutu suatu kedekatan".
mungkin sama dengan saat kita puasa seperti ini, dmna makan biasabiasa saja akan jadi terasa sangat nikmat saat kita menyantapnya saat berbuka....

TFS mbak...

Best regards,

PT. Cendana Teknika Utama
JL. Soekarno Hatta Blok NR24-25 Malang
Phone : 0341-496497 / 085649885526
Fax : 0341-408657

New Email names for you!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
9a.

Re: (Teka) Tegas Dalam Bingkai Cinta

Posted by: "anty_th" anty_th@yahoo.com   anty_th

Sun Sep 13, 2009 11:54 pm (PDT)



Cinta tegas bunda ngga akan pernah salah ^_^

Ingat sebuah kalimat bijak
"Jika kamu keras terhadap dirimu, maka dunia akan lunak kepadamu
JIka kamu lunak terhadap dirimu, maka dunia akan keras kepadamu"

Congrats bunda...
smoga mas gangga dapat bunda banggakan di hadapan Allah

Wassalam
anty

9b.

Re: (Teka) Tegas Dalam Bingkai Cinta

Posted by: "dayat, cendana2000" dayat_xxx@yahoo.com   dayat_xxx

Mon Sep 14, 2009 2:13 am (PDT)



mbak siwi...kalau anaknya sukamokelan, itu bukan karena turunan dari maknya waktu kecil kan...heee

Best regards,

PT. Cendana Teknika Utama
JL. Soekarno Hatta Blok NR24-25 Malang
Phone : 0341-496497 / 085649885526
Fax : 0341-408657

New Email names for you!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
10a.

Re: [Ruang Film] Men of Honor

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Sep 14, 2009 12:27 am (PDT)



Aku sudah menonton filmnya berulang kali mulai di dvd hingga di HBO dan
tetap saja aku agak2 merinding melihat keberanian dan keteguhan Carl.
Apalagi waktu kakinya diamputasi dan menggunakan kaki palsu lalu lomba
menahan nafas dgn Robert De Niro hingga menggunakan alat2 selam yang super
berat dan berjalan di depan pengadilan agar ia bisa mendapatkan ijin
menyelam.
Aku benar-benar merinding. Apalagi semua keteguhan itu dilatarbelakangi oleh
petuah sang ayah. Melihat tulisan "A Son Never Forgets" di bagian belakang
radio tua ayahnya, aku dapat merasakan transformasi energi dari sang ayah
utk membulatkan tekad sekuat baja.
Sebuah kalimat sederhana yang mengubah segalanya.

Film yang sangat menginspirasi sekaligus membuatku merinding terutama waktu
melihat kaki Carl yg nyaris putus itu...Rasanya ikutan ngiluuuu gitu...

Makasih udah menuliskan ulasannya, Mbak Rini...

Salam
Lia

2009/9/11 rinurbad <rinurbad@yahoo.com>

>
>
> Telah berulang kali film yang diangkat dari kisah nyata Master Chief Carl
> Brashear, penyelam kulit hitam pertama di Angkatan Laut Amerika, ini diputar
> di televisi. Tetapi saya selalu menyerah di 45 menit pertama karena larut
> malam dan panjangnya film [ditambah sekeranjang iklan sekian menit sekali].
>
> Carl Brashear telah berjanji kepada ayahnya untuk tidak memikul nasib
> serupa, selaku penggarap ladang yang harus jungkir balik dan deg-deg plas
> menuju musim panen. Ia membulatkan tekad masuk Angkatan Laut dan
> meninggalkan kampung halamannya walau sempat 'terjerembab' sebagai koki
> kapal Hoist. Di sanalah Carl menunjukkan kemampuan sekaligus kenekadannya.
> Ia terjun ke air laut pada hari berenang yang tidak diperuntukkan bagi awak
> kulit hitam. Kecepatannya dalam air membuat Carl dipindahkan ke unit
> penyelam dan penyelamat yang membuat teman-teman sesama pekerja dapur
> bangga, meski ia tetap harus sekamar dengan mereka.
>
> Sosok yang menyita atensi Carl adalah Master Chief Billy Sunday (Robert de
> Niro). Lelaki keras yang berani melawan atasan untuk menyelamatkan rekan
> sesama penyelam dan mempertaruhkan karirnya sehingga kemudian dialihkan
> sebagai pelatih. Carl terinspirasi mengejar cita-cita dan terus menulis
> surat agar dapat bergabung dengan sekolah menyelam, tak peduli harus berdiri
> berjam-jam di gerbang karena tidak diizinkan masuk dan mengalami pelecehan
> bernada rasisme. Hanya satu orang yang bersedia satu barak dengannya.
>
> Film tentang penggapaian impian hampir selalu menarik. Poin plus plus di
> sini adalah dunia selam yang penuh tantangan, ketegangan, dan nyaris
> bermain-main dengan maut. Cuba Gooding Jr. menampilkan performa cemerlang
> sebagai lelaki berhati baja yang tak mau menyerah tatkala pihak AL berupaya
> menggagalkan ujian terakhirnya, sampai-sampai ia berada di bawah air selama
> 9 jam lebih. Ia juga berani adu tahan napas dengan Billy untuk menunjukkan
> potensinya. Tak peduli penghargaan disematkan kepada penyelam yang justru
> melarikan diri saat sesama rekan sekarat, tak peduli sebelah kakinya rusak
> parah tatkala mengangkat bom nuklir.
>
> Duet akting Cuba dan Robert de Niro menjadikan Men of Honor kian memukau.
> Seperti biasa, aktor watak yang disebut belakangan ini lebur dalam perannya.
> Seorang Master Chief yang dilanda post-power syndrome dan larut dalam jurang
> alkohol. Toh, kedekatan emosi yang terbangun antara dirinya dan Carl yang
> sama-sama berkomitmen kendati terpaksa mengesampingkan istri tercinta
> membuat mata sukar mengalihkan pandangan dari adegan ke adegan. Inilah satu
> dialog yang menggetarkan saat Carl ingin membuktikan bahwa dirinya masih
> mampu mengejar karir dengan kaki satu:
>
> Carl Brashear: Forgive me sir, but to me, the Navy isn't a business. It's
> an organization of people who represent the finest aspects of our nation. We
> have many traditions. In my career, I have encountered most of them. Some
> are good, some not so good. I would, however not be here today were it not
> for our greatest tradition of all.
>
> Captain Hanks: And what would that be, Chief Brashear?
>
> Carl Brashear: Honor, sir
>
> Sudut lain film beralur cepat ini yang juga tergarap baik adalah karakter
> ayah Carl. Sosok yang muncul sejenak dan menampakkan darah di tangan karena
> kerja keras di ladang garapannya ini merupakan orang tua yang menanamkan
> semangat. "Jangan kembali, untuk waktu yang lama," pesannya. Kalimat yang
> tergurat di radio tua sang ayah pun amat menyentuh batin. ASNF: A Son Never
> Forgets.
>
> Peace,
> Rinurbad
>
>
>
11a.

Re: [Ruang Film] Bride Wars

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Sep 14, 2009 12:38 am (PDT)



Aku menonton film ini di HBO beberapa waktu yang lalu dan awalnya aku sempet
agak2 gimana gitu melihat dua sahabat itu memperebutkan hal2 yg bagiku "ngga
penting", seperti menikah musti di the plaza, lalu sampai akhirnya kesalahan
seorang staf di EO-nya yang menjadwalkan tanggal yg sama utk pernikahan mrk.
Dan aku agak2 sebal ajah melihat perseteruan mrk yg agak2 lebay dan
childish.
Namun akhirnya, melalui hal-hal itulah mereka akhirnya bisa belajar tentang
arti persahabatan dan menjadi dewasa itu sendiri.

Thanks for sharing, Mbak Rini

Salam
Lia

2009/9/12 rinurbad <rinurbad@yahoo.com>

>
>
> Jika hidup kita bersentuhan dengan seseorang, sedikit banyak gesekan tentu
> akan timbul juga. Emma Allen (Anne Hathaway) dan Liv (Kate Hudson) tidak
> menduga persahabatan mereka selama 20 tahun harus retak karena ego demi hari
> bersejarah masing-masing. Akibat kesalahan pegawai wedding organizer,
> pernikahan mereka didaftarkan di The Plaza pada hari dan waktu yang sama.
> Semula Emma dan Liv mencoba mendekati seorang mempelai lain untuk bertukar
> tanggal, namun usaha mereka sia-sia belaka. Meruncinglah alasan keduanya
> untuk bersiteguh. Emma merasa telah menabung sejak usia 16 tahun untuk itu,
> sedangkan bagi LIv, menikah di Plaza penting sebab di sanalah kenangan masa
> kecilnya yang manis.
>
> Kedua wanita muda ini mulai saling mendiamkan dan melanggar kesepakatan
> untuk tidak melakukan tindakan lebih jauh. Bagaikan persaingan bisnis, Emma
> dan Liv tak segan menggunting dalam lipatan. Emma mengirimi Liv manisan dan
> gula-gula supaya berat badannya naik terus dan tidak muat di gaun pengantin
> Vera Wang, lalu berpura-pura semua itu dari Daniel, tunangan Liv. Sementara
> Liv menukar rekaman video montase yang dimasukkan dalam agenda perkawinan
> Emma dengan sesuatu yang dimilikinya.
>
> Perseteruan mereka semakin sengit saja. Liv harus membayar asistennya untuk
> menjadi pendamping pernikahan, sedangkan Emma terpaksa meminta tolong sesama
> guru di sekolah yang sesungguhnya ia benci. Di sinilah mereka baru menyadari
> ketidakbaikan hubungan dengan kerabat masing-masing. Liv, misalnya, harus
> mencoret nama seorang saudara dari daftar calon karena tanpa diduga
> saudaranya itu menikah dengan lelaki yang pernah tidur bersama dengannya.
> Karena ulah Liv, kulit Emma yang dirawat di salon menjadi merah cabe sekujur
> tubuh. Emma membalas dendam maka jadilah rambut Liv biru dan ia harus
> menelan teguran keras dari atasan usai presentasi besar.
>
> Keterpisahan dua sahabat ini membuka kenyataan demi kenyataan. Emma adu
> mulut dengan Fletcher, tunangannya, yang bosan mendengar rasa puas wanita
> itu sebab berhasil mengacaukan pesta bujangan sahabatnya sendiri (di sinilah
> Anda akan tahu, mengapa di setiap filmnya, Anne Hathaway selalu menari).
> Sedangkan makin rapuh Liv, makin mesra hubungannya dengan sang calon suami.
> Daniel mengerti bahwa Liv merindukan teman baik dan selalu berusaha
> membuatnya merasa berharga apa pun yang terjadi. Percik-percik pesona
> Nathan, adik Liv, menerpa Emma dalam masa yang peka itu.
>
> Menonton film ini tak ubahnya membaca chicklit yang selalu renyah dan seru.
> Kata orang, hati perempuan sukar diselami. Betapa banyak seluk-beluk yang
> berawal dari hal sepele. Tetapi meski bertaut ringan, Bride Wars mengajak
> kita berpikir tentang menjadi diri sendiri, merenungkan pilihan besar sekali
> seumur hidup, dan tak ternilainya persahabatan. Dua jempol masing-masing
> untuk Kate Hudson dan Anne Hathaway.
>
> Peace,
> Rinurbad
>
>
>
12.

:::Beasiswa: Griffith University Grants & Scholarships 2010-2011:::

Posted by: "Robby Choiruddin" kelapabiru88@yahoo.com   kelapabiru88

Mon Sep 14, 2009 1:05 am (PDT)




Griffith University Grants & Scholarships 2010-2011

Grfiffith University, Australia, telah membuka pendaftaran bagi masyarakat Asia Pacific, termasuk Indonesia untuk melanjutkan studi program Master (S2) di Griffith University, Australia, dengan bantuan program beasiswa.

Pendaftaran program beasiswa yang diadakan setiap tahun ini akan
ditutup pada akhir Oktober 2009, dengan demikian bagi mereka yang
berminat untuk mengikuti program beasiswa ini diharapkan untuk segera
menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebelum batas akhir ditutup.

Selain melampirkan CV serta formulir pendaftaran beasiswa yang telah
dilengkapi, pelamar juga diharuskan� untuk memenuhi persyaratan
dokumentasi lainnya yang dapat dilihat secara langsung di:

http://grantsforcollege.blogspot.com

,

Recent Activity
Visit Your Group
Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Yahoo! Groups

Small Business Group

Ask questions,

share experiences

Hollywood kids

in the spotlight

Their moms

share secrets

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: