Selasa, 27 Juli 2010

[daarut-tauhiid] Lagi disayang Gusti Allah

Lagi disayang Gusti Allah


Suatu sore terlihat seorang pemuda datang ke seorang kyai. Raut
mukanya kusut, pandangannya loyo. Baju bermerk yang ia kenakan tidak
bisa menutupi kegelisahan yang ada di kening kepalanya.

"Pusing saya, kyai ...."

"Kenapa harus pusing ? " tanya sang kyai.

"Menurut saya, saya tidak pernah berbuat yang aneh-aneh. Saya sholat
seperti biasa, shalat malam juga saya amalkan. Baca Al Qur'an rutin
saya amalkan. Namun.......... mengapa bisnis saya tertipu, saya
tertipu rekan bisnis saya. Saya percayai ia...namun apa balasannya ?
Ia bawa kabur ratusan juta rupiah uang saya .."

"Ya...kamu tetap lakukan seperti biasanya, bahkan tingkatkan
lagi...lebih dekatkan lagi sama Gusti Allah...apa yang terjadi padamu
saat ini..merupakan tanda-tanda kamu lagi disayang gusti Allah" jawab
sang kyai.


Mendengar jawaban sang kyai, pemuda itupun tambah bengong dan bingung.
Logika berfikirnya tidak masuk, namun untuk menanyakan lebih lanjut
iapun tidak berani. Dengan kegelisahan yang masih menggelayut di
kepalanya iapun pamitan pulang.

Sesampai di rumah, ia pandangi dirinya sendiri di depan cermin, iapun
berkata dalam hati..."menyedihkan....". Hari berganti hari, bulan
berganti bulan. Kalau dulu sisa uang masih bisa ia pergunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, lambat laun semakin menipis, hingga pada
suatu hari iapun terpaksa memecah celengan, tempat ia kumpulkan koin
lima ratus dan seratus rupiah. Dengan tersayat – sayat hatinya iapun
terpaksa memecah celengan itu, padahal semula celengan itu hanya
sebagai tempat penyimpanan uang recehan yang menurutnya pada saat itu,
tidak ada manfaatnya selain sebagai pemberian kepada "polisi cepe"
saat melintas di jalan.

Tahun berganti tahun pemuda ini ia lalui, dalam hari – harinya dalam
kesulitan ia selalu terngiang-ngiang kata – kata sang kyai, " ...lebih
dekatkan lagi sama Gusti Allah...apa yang terjadi padamu saat
ini..merupakan tanda-tanda kamu lagi disayang gusti Allah", iapun
terus mengevaluasi diri tentang kekurangan ibadahnya kepada Allah,
tidak hanya ibadah lahiriah namun lebih ke aspek batiniah ia sedikit –
demi sedikit diperbaiki. Tanpa terasa lambat laun keadaan ekonominya
berubah. Uang yang dulu tertipu rekan bisnisnya, telah kembali
berlipat – lipat dari kemajuan usahanya.

Suatu saat iapun bersilaturahim kepada kyai yang dulu ia temui.
Setelah berbincang sejenak, si pemuda itupun berkata kepada kyai.

"Alhamdulillah kyai, dari pengalaman saya tertipu rekan bisnis
saya yang dulu saya bisa belajar tentang bersyukur rama kyai ...."
" O...begitu, alhamdulillah..." jawab kyai.

" Coba kalau saya tidak tertipu, saya tidak bisa merasakan arti
sejumlah recehan yang dulu saya remehkan...rama kyai. Saat dalam
kekurangan...uang recehan itu ternyata begitu berarti...., saya bisa
merasakan betapa sesuatu yang sangat remeh menurut anggapan
kita...ternyata berharga sekali...dan saya yakin, masih banyak rekan –
rekan saya yang bernasib dibawah saya."

" alhamdulillah...berarti kamu sudah bisa merasakan arti
syukur....terus, kamu kesini kok, pakai mobil butut...padahal duit
kamu kan sudah banyak...jangan – jangan kamu malah ngga bersyukur ",
tanya kyai dengan senyuman.

"Bukan begitu rama kyai, insya allah saya bisa beli mobil yang
jauh lebih mewah....tapi saya takut rama kyai.... saya selalu berdo'a,
"Ya Allah, jadikanlah dunia di tangan kami, tetapi jangan Engkau
menjadikannya dalam hati kami....", makanya saya berusaha lebih
sederhana rama kyai.."

Mendengar jawaban pemuda, kyaipun tersenyum agak lebar, kemudian
berkata, "alhamdulillah...semoga banyak pemuda yang berprinsip sama
seperti kamu.....namun, kamu juga harus hati – hati, tanyakan dalam
hatimu....sikapmu itu...karena tulus, atau karena "ingin dianggap
sederhana.....ingin dianggap zuhud...."

Ketika mendengar uraian sang kyai yang terakhir, "...ingin dianggap
sederhana.....ingin dianggap zuhud....", hati pemuda itupun
bergetar...., iapun lantas menunduk, lantas berkata, "ya...rama
kyai...saya masih harus belajar ....".

Wallahu a'lam.

sumber:
http://www.kangtris.com/2009/10/lagi-disayang-gusti-allah.html


------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: