Senin, 26 Juli 2010

[daarut-tauhiid] Perjalanan Rasulullah SAW ke Surga Bersama Dua Tamunya

**
*Good to read...

Perjalanan Rasulullah SAW ke Surga Bersama Dua Tamunya
*

*dakwatuna.com – *Di suatu pagi hari, Rasulullah SAW bercerita kepada para
sahabatnya, bahwa semalam beliau didatangi dua orang tamu. Dua tamu itu
mengajak Rasulullah untuk pergi ke suatu negeri, dan Rasul menerima ajakan
mereka. Akhirnya mereka pun pergi bertiga.

Ketika dalam perjalanan, mereka mendatangi seseorang yang tengah berbaring.
Tiba-tiba di dekat kepala orang itu ada orang lain yang berdiri dengan
membawa sebongkah batu besar. Orang yang membawa batu besar itu dengan serta
merta melemparkan batu tadi ke atas kepala orang yang sedang berbaring, maka
remuklah kepalanya dan menggelindinglah batu yang dilempar tadi. Kemudian
orang yang melempar batu itu berusaha memungut kembali batu tersebut. Tapi
dia tidak bisa meraihnya hingga kepala yang remuk tadi kembali utuh seperti
semula. Setelah batu dapat diraihnya, orang itu kembali melemparkan batu
tersebut ke orang yang sedang berbaring tadi, begitu seterusnya ia melakukan
hal yang serupa seperti semula.

Melihat kejadian itu, Rasulullah bertanya kepada dua orang tamu yang
mengajaknya, "Maha Suci Allah, apa ini?"

"Sudahlah, lanjutkan perjalanan!" jawab keduanya.

Maka mereka pun pergi melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, mereka
mendatangi seseorang lagi. Orang tersebut sedang terlentang dan di
sebelahnya ada orang lain yang berdiri dengan membawa gergaji dari besi.
Tiba-tiba digergajinya salah satu sisi wajah orang yang sedang terlentang
itu hingga mulut, tenggorokan, mata, sampai tengkuknya. Kemudian si
penggergaji pindah ke sisi yang lain dan melakukan hal yang sama pada sisi
muka yang pertama. Orang yang menggergaji ini tidak akan pindah ke sisi
wajah lainnya hingga sisi wajah si terlentang tersebut sudah kembali seperti
sediakala. Jika dia pindah ke sisi wajah lainnya, dia akan menggergaji wajah
si terletang itu seperti semula. Begitu seterusnya dia melakukan hal
tersebut berulang-ulang.

Rasulullah pun bertanya, "Subhanallah, apa pula ini?"

Kedua tamunya menjawab, "Sudah, menjauhlah!"

Maka mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Selanjutnya mereka
mendatangi sesuatu seperti sebuah tungku api, atasnya sempit sedangkan
bagian bawahnya besar, dan menyala-nyala api dari bawahnya. Di dalamnya
penuh dengan jeritan dan suara-suara hiruk pikuk. Mereka pun melongoknya,
ternyata di dalamnya terdapat para lelaki dan wanita dalam keadaan
telanjang. Dan dari bawah ada luapan api yang melalap tubuh mereka. Jika api
membumbung tinggi mereka pun naik ke atas, dan jika api meredup mereka
kembali ke bawah. Jika api datang melalap, maka mereka pun terpanggang.

Rasulullah kembali bertanya, "Siapa mereka?"

Kedua tamunya menjawab, "Menjauhlah, menjauhlah!"

Akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini mereka mendatangi
sebuah sungai, sungai yang merah bagai darah. Ternyata di dalam sungai tadi
ada seseorang yang sedang berenang, sedangkan di tepi sungainya telah
berdiri seseorang yang telah mengumpulkan bebatuan banyak sekali. Setiap
kali orang yang berenang itu hendak berhenti dan ingin keluar dari sungai,
maka orang yang ditepi sungai mendatangi orang yang berenang itu dan
menjejali mulutnya sampai ia pun berenang kembali. Setiap kali si perenang
kembali mau berhenti, orang yang di tepi sungai kembali menjejali mulut si
perenang dengan bebatuan hingga dia kembali ke tengah sungai.

Rasulullah pun bertanya, "Apa yang dilakukan orang ini?!"

"Menjauhlah, menjauhlah!" jawab kedua tamunya.

Maka mereka pun melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan kali ini, mereka
mendapatkan seseorang yang amat buruk penampilannya, sejelek-jeleknya orang
yang pernah kita lihat penampilannya, dan di dekatnya terdapat api. Orang
tersebut mengobarkan api itu dan mengelilinginya.

"Apa ini?!" tanya Rasulullah

"Menjauhlah, menjauhlah!" jawab kedua tamunya.

Lalu mereka melanjutkan perjalanan lagi. Dalam perjalanan mereka menemukan
sebuah taman yang indah, dipenuhi dengan bunga-bunga musim semi. Di tengah
taman itu ada seorang lelaki yang sangat tinggi, hingga Rasulullah hampir
tidak bisa melihat kepala orang itu karena tingginya. Di sekeliling orang
tinggi itu banyak sekali anak-anak yang tidak pernah Rasul lihat sebegitu
banyaknya.

Melihat itu, Rasulullah kembali bertanya, "Apa ini? Dan siapa mereka?"

Kedua tamunya menjawab, "Menjauhlah, menjauhlah!"

Maka mereka pun pergi berlalu. Lalu mereka menyaksikan sebuah pohon yang
amat besar, yang tidak pernah Rasul lihat pohon yang lebih besar dari ini.
Pohon ini juga indah. Kedua tamu Rasul berkata, "Naiklah ke pohon itu!"

Lalu mereka pun memanjatnya. Rasul dituntun menaiki pohon dan dimasukkannya
ke dalam sebuah rumah yang sangat indah yang tak pernah Rasul lihat
seumpamanya. Di dalamnya terdapat lelaki tua dan muda. Lalu mereka sampai
pada sebuah kota yang dibangun dengan batu bata dari emas dan perak. Mereka
mendatangi pintu gerbang kota itu. Tiba-tiba pintu terbuka dan mereka
memasukinya. Mereka disambut oleh beberapa orang, sebagian mereka adalah
sebaik-baik bentuk dan rupa yang pernah kita lihat, dan sebagiannya lagi
adalah orang yang seburuk-buruk rupa yang pernah kita lihat. Kedua tamu yang
bersama Rasulullah berkata kepada orang-orang itu, "Pergilah, dan terjunlah
ke sungai itu!"

Ternyata ada sungai terbentang yang airnya sangat putih jernih. Mereka pun
segera pergi dan menceburkan dirinya masing-masing ke dalam sungai itu.
Kemudian mereka kembali kepada Rasululullah dan dua tamunya. Kejelekan serta
keburukan rupa mereka tampak telah sirna, bahkan mereka dalam keadaan
sebaik-baik rupa!

Lalu kedua orang tamu Rasulullah berkata, "Ini adalah Surga 'Adn, dan inilah
tempat tinggalmu!"

"Rumah pertama yang kau lihat adalah rumah orang-orang mukmin kebanyakan,
adapun rumah ini adalah rumah para syuhada', sedangkan aku adalah Jibril dan
ini Mika'il. Maka angkatlah mukamu (pandanganmu)."

Maka mata Rasulullah langsung menatap ke atas, ternyata sebuah istana bagai
awan yang sangat putih. Kedua tamu Rasulullah berkata lagi, "Inilah tempat
tinggalmu!"

Rasulullah berkata kepada mereka, "Semoga Allah memberkati kalian."

Kedua tamu itu lalu hendak meninggalkan Rasulullah. Maka Rasulullah pun
segera ingin masuk ke dalamnya, tetapi kedua tamu itu segera berkata, "Tidak
sekarang engkau memasukinya!" [1]

"Aku telah melihat banyak keajaiban sejak semalam, apakah yang kulihat itu?"
tanya Rasulullah kepada mereka.

Keduanya menjawab, "Kami akan memberitakan kepadamu. Adapun orang yang
pertama kau datangi, yang remuk kepalanya ditimpa batu, dia itu adalah orang
yang membaca Al Qur'an tetapi ia berpaling darinya, tidur di kala waktu
shalat fardhu (melalaikannya). Adapun orang yang digergaji mukanya sehingga
mulut, tenggorokan, dan matanya tembus ke tengkuknya, adalah orang yang
keluar dari rumahnya dan berdusta dengan sekali-kali dusta yang menyebar ke
seluruh penjuru. Adapun orang laki-laki dan perempuan yang berada dalam
semacam bangunan tungku, maka mereka adalah para pezina. Adapun orang yang
kamu datangi sedang berenang di sungai dan dijejali batu, maka ia adalah
pemakan riba. Adapun orang yang sangat buruk penampilannya dan di sampingnya
ada api yang ia kobarkan dan ia mengitarinya, itu adalah malaikat penjaga
neraka jahannam.

Adapun orang yang tinggi sekali, yang ada di tengah-tengah taman, itu adalah
Ibrahim AS. Sedangkan anak-anak di sekelilingnya adalah setiap bayi yang
mati dalam keadaan fitrah."

Lalu di sela-sela penyampaian cerita ini, para sahabat bertanya kepada
Rasulullah, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan anak orang-orang musyrik?"

Rasulullah menjawab, "Dan anak orang-orang musyrik."

Lalu Rasulullah SAW melanjutkan ceritanya.

Adapun orang-orang yang sebagian mukanya bagus, dan sebagian yang lain
mukanya jelek, mereka itu adalah orang-orang yang mencampuradukan antara
amalan shalih dan amalan buruk, maka Allah mengampuni kejelekan mereka. []

*Maraji': Riyadhush Shalihin*

_______________
*Catatan kaki:*

[1] Dalam hadits riwayat Bukhari lainnya, dikisahkan bahwa kedua tamu
Rasulullah itu mengatakan kepada Rasulullah SAW, "Kamu masih memiliki sisa
umur yang belum kamu jalani, jika kau telah melaluinya maka kau akan masuk
rumahmu." (HR. Bukhari)

(hdn/hudzaifah)


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: