Jumat, 09 November 2012

[daarut-tauhiid] Menengok Jejak Soekarno di Padang Arafah

 

Jumat, 09/11/2012 13:13 WIB

Menengok Jejak Soekarno di Padang Arafah
Bagus Kurniawan - detikNews

Mekkah - Jejak Presiden pertama Republik Indonesia (RI) tidak hanya di
Uni Soviet, Mesir, Maroko, Pakistan, dan Kuba, tapi juga di Arab
Saudi. Di Tanah Suci, jejak proklamator RI itu disebut Syajaroh
Soekarno.

Pada saat wukuf 9 Dzulhijah di Padang Arafah beberapa waktu yang lalu,
kita masih bisa menyaksikan peninggalan Soekarno di Arab Saudi. Jejak
itu bisa dilihat dan kita rasakan langsung, yakni ribuan pohon yang
menjadi peneduh saat jamaah haji melaksanakan wukuf di padang Arafah.
Dulu padang Arafah itu benar-benar gersang namun saat ini banyak
ditumbuhi tanaman yang menjadi tempat yang rindang dan semilir saat
angin menerpa.

Di Indonesia, terutama masyarakat Jawa dan Bali, pohon tersebut
disebut pohon Imba atau Mimba. Namun di daerah lain seperti Madura
disebut Membha atau Mempheuh. Pohon Imba oleh orang Arab disebut
Syajaroh Soekarno atau pohon Soekarno. Pohon Mimba termasuk suku
Meliaceae, marga Azadirachta, jenis Azadirachta indica Juss.

Di padang Arafah hampir setiap 5 meter telah ditanami pohon mimba.
Pohon itu sudah ada yang tumbuh tinggi sekitar 8 meter dengan diameter
batang sekitar 20-an sentimeter. Namun ada pula yang masih kecil
dengan tinggi sekitar 2 meter dengan diameter 5 sentimeter.

Pohon mimba bisa ditumbuh di lahan tandus dan tingi batang dapat
mencapai 20 meter. Selain di Arafah, di Arab Saudi seperti di Mekkah,
Madinah, Jeddah, Riyadh dan Taif banyak ditemukan pohon mimba di
pinggir-pinggir jalan yang berfungsi sebagai perindang.

Adanya pohon mimba tidak lepas dari jasa Soekarno pada sekitar tahun
1955 ketika Indonesia aktif sebagai gerakan nonblok. Pada saat berhaji
Soekarno menawarkan kepada raja Arab Saudi untuk menanam pohon di
Arafah. Dia pun kemudian mengirimkan ribuan bibit pohon mimba dan
tenaga ahli untuk ikut meneliti, merawat dan menanamnya.

Saat ini sudah ada jutaan pohon yang tertanam di Arab. Padang Arafah
seluas 11 kilometer persegi yang dulunya gersang dan berbatu saat ini
menghijau dengan adanya pohon tersebut. Jamaah haji seluruh dunia
dapat berteduh di antaranya rimbunnya pohon mimba di tempat itu saat
wukuf.

"Orang sini (Arab-red) menamakan pohon ini sebagai syajaroh Soekarno,"
ungkap Naib Amirul Hajj Indonesia, KH Hasyim Muzadi saat di Arafah.

Menurut Hasyim, di Arafah pohon ini benar-benar dirawat dan terus
disirami air dan dipupuk sehingga dapat tumbuh besar. Namun ada pula
pohon yang belum tinggi atau masih kecil karena baru beberapa tahun
ditanam.

"Kalau yang kecil-kecil ini umurnya belum tua, kurang dari 5 tahun.
Semua pohon yang tumbuh di Arafah tidak boleh dirusak, itu termasuk
larangan," katanya.

Dari sisi ilmu farmasi, pohon mimba mempunyai banyak khasiat. Kita
sendiri membuktikan ketika tenda didirikan di Arafah di sela-sela
pohon tersebut tidak mengalami gatal-gatal. Pohon ini terutama daunnya
dikenal sebagai tanaman obat terutama menyembuhkan berbagai penyakit
kulit, radang dan lain-lain.

Diplomasi syajaroh Soekarno atau diplomasi pohon ternyata berhasil
dilakukan. Semua orang akan terus mengenangnya sepanjang masa. Nama
Soekarno tidak hanya dikenang menjadi nama sebuah jalan saja namun
juga menjadi kenangan abadi di sebuah tanaman bernama mimba, imba atau
membha.

(bgs/try)

http://news.detik.com/read/2012/11/09/131318/2087134/10/menengok-jejak-soekarno-di-padang-arafah?9922022

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: