Senin, 19 November 2012

[daarut-tauhiid] Video taushiyah Habib Rizieq: Nasehat kepada SBY dan Densus 88

 

Video taushiyah Habib Rizieq: Nasehat kepada SBY dan Densus 88

Bilal

*Senin, 19 November 2012 15:41:19*

*JAKARTA (Arrahmah.com <http://arrahmah.com/>) -* Ketua Umum Front Pembela
Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab saat memberikan sambutan dalam deklarasi
Pusat HAM Islam Indonesia (PusHAMI). Memberikan sejumlah nasehat kepada
berbagai pihak diantaranya presiden RI, Densus 88, dan umat Islam sendiri.
Mengawali sambutanya, ia mengingatkan bahwa lembaga HAM Islam memiliki
tantangan berat ke depan, sebab pemerintah Indonesia meski sudah memiliki
pasal-pasal yang berbicara tentang HAM di UUD1945 dan lembaga Komnas HAM,
akan tetapi masih menggunakan pola fikir HAM versi barat.

"Tantangan lebih berat ke depan, meski sudah membuat undang-undang HAM,
tapi paradigmanya masih menggunakan paradigma HAM barat," katanya di
hadapan ribuan hadirin, Rabu (14/11) di Masjid Al-Ishlah, Petamburan III,
Jakarta Pusat

Diantara bukti bahwa pemerintah Rezim SBY masih menggunakan paradigma HAM
barat menurut Habib Rizieq salah satunya ialah sikap SBY yang masih
melindungi aliran sesat Ahmadiyah dengan alasan hak hidup dan perlindungan
kepada setiap warga negara.

"Jadi artinya, menurut bapak Presiden, Ahmadiyah itu Hak Asasi Manusia.
Saya mau tanya; Ahmadiyah itu sesat tidak? Menodai Islam tidak? Apakah
kesesatan itu merupakan HAM? Dengan demikian jelas bahwa HAM dalam benak
bapak Presiden kita adalah HAM barat, bukan HAM Islam," lontarnya.

Sikap dan paradigma SBY tersebut menurut Habib Rizieq berujung dengan
diberikannya gelar kehormatan kepada SBY berupa penghargaan Knight Grand
Cross atau Ksatria Salib Agung dari ratu Elizabeth II.

Habib Rizieq berpendapat, SBY seharusnya memahami diri dan kapasitasnya
bahwa dirinya pemimpin negara berpenduduk Muslim terbesar dunia.

"Presiden mesti tahu diri, dia beragama Islam, mestinya dia tidak gegabah,
mestinya dia tidak ceroboh menerima penghargaan sebagai Ksatria Salib,"
tegasnya.

Habib Rizieq pun mewanti-wanti bahwa sikap dan pilihan Presiden tersebut
nanti akan dipertanggungjawabkan di akhirat. "Jadi kalau Presiden tidak
menyadari, hati-hati! Nanti di hari kiamat dikumpulkan di padang mahsyar
yang Presiden cari adalah bendera salib," ungkapnya.

*Bantahan terhadap tuduhan Syiah*

Dalam kesempatan itu pula, Habib Rizieq menjawab seputar isu miring yang
beredar terhadap dirinya yang menyatakan sebagai pengikut Syiah.

"Luar biasa saudara. Saya dituduh Syiah hanya karena pernah berkunjung ke
Iran," tegas Habib Rizieq. Yang menjelaskan pula bahwa selama tiga tahun
dia belajar di sekolah kristen tetapi dia tidak pernah disebut sebagai
pengikut kristiani.

"Tapi kenapa saya tidak dianggap Wahabi padahal saya tujuh tahun kuliah di
Madinah," tambahnya.

Lebih jauh, ia mengajak umat Islam untuk tidak mudah terprovokasi oleh
isu-isu. Apalagi, belakangan ini menurutnya, di dalam tubuh umat Islam saat
ini rentan dengan budaya saling tuduh.

Bukan hanya masalah Syiah, sikap ini juga diakuinya dalam kasus
tuduhan *Wahabi,
Khawarij, Mu'tazilla *hingga *Murji'ah *yang sering berkembang di
masyarakat. Menurutnya, jika semua itu dilakukan tanpa ilmu yang mumpuni
justru akan menjadi sasaran empuk operasi intelijen.

Lebih jauh, ia mengingatkan agar tiap perbedaan yang ada dibahas dengan
cara yang elegan, santun dan Ilmiah. Dari atas mimbar la dengan lantang
meneriakkan "perang" terhadap budaya menghina sahabat yang sering dilakukan
oleh Syiah.

Menurut Rizieq, jika cara ilmiah sudah tidak bisa dilakukan menasehati,
maka "memerangi" kelompok yang merusak *Ahlus Sunnah *dinilai wajib.

"Saya ingatkan kepada para laskar FPI, jika ada yang menghina Ali ra,
Fatimah ra dan istri-istri Rasulullah dan Ahlul Bait, bakar mimbar mereka
lalu perangi mereka," tegasnya disambut gemuruh takbir para jamaah.

"Begitupun jika ada yang menghina Sayyidina Abubakar, Sayyidina Umar,
Sayyidina Ustman dan para Sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wassalan.
Bakar mimbarnya dan perangi mereka," tambahnya lagi.

Menurutnya, permasalahan kesesatan Syiah tidak bisa dibahas dengan sikap
yang reaktif. Namun, membangun cara berpikir analisis dan keilmuan jauh
lebih penting untuk memberikan pemahaman pada ummat secara utuh tentang
kelompok yang dinilai suka menghina Sahabat dan istri Nabi Shallallahu
'alaihi Wassalam tersebut.

Bahkan, terhadap Ahmadiyah, FPI pun memulainya dengan dialog dan mengajak
delegasi dari pihak Ahmadiyah untuk datang. Bukan dengan main hantam dan
serang.

*Lawan Densus 88*

Habib Rizieq juga sempat menyinggung ulah Detasemen Khusus (Densus) 88
Mabes Polri yang kerap kali melakukan penangkapan secara ceroboh dan
melakukan penembakan secara membabi buta kepada umat Islam. Menurutnya
tindakan Densus 88 tersebut tidak dapat didiamkan terus menerus, umat Islam
perlu melakukan perlawanan jika tindakan brutal masih saja dijadikan
standar operasi Densus 88.

"Kalau salah tangkap bisa segera dibebaskan, kalau salah tembak langsung
mati. Jadi saya ingatkan kepada para pemuda jika tidak punya salah jangan
takut rumahnya digerebek Densus 88, lawan..." tegasnya.

Diamnya umat Islam selama ini, menurut Habib Rizieq bukanlah karena takut
terhadap Densus 88. Akan tetapi, umat Islam masih menyayangi negeri ini dan
mempertimbangkan maslahat banyak hal. Namun, jika memang Densus 88 masih
menzalimi umat Islam Indonesia, FPI akan mengumumkan perlawanan.

Ia pun berharap PusHAMi dapat menjadi garda terdepan dalam membela dan
mengadvokasi umat Islam yang dizalimi Densus 88 ataupun aparat penegak
hukum lainnya. Selain itu, ia meminta agar umat Islam tidak takut dengan
kezaliman yang diperbuat Densus 88. Habib Rizieq menyemangati untuk menjaga
harga diri dan kemuliaan untuk melawan mereka.

"Daripada anda ditangkap hidup-hidup, dan disuruh mengaku macam-macam yang
tidak anda perbuat, lebih baik anda melawan dan mati, ya lebih baik mati"
Tegasnya bersemangat.

Habib Rizieq cukup gembira dengan berkumpulnya tokoh-tokoh dan ormas Islam
untuk berhimpun membela umat Islam melalui pendirian PusHAMi tersebut.
enurutnya menjadi isyarat keinginan umat Islam untuk bersatu.

Maka dari itu, ia meminta umat Islam untuk bijak melihat perbedaan atau
khilafiyah dalam persoalan agama. Jika memiliki perbedaan selayaknya
dilakukan diskusi dan dialog yang sehat dan kepala dingin penuh
kekeluargaan. Tidak mudah untuk langsung main vonis. Pasalnya, menurut
Habib Rizieq fenomena asal saling tuduh dan vonis dimanfaatkan oleh
intelijen dan BNPT untuk memecah belah umat Islam untuk saling berperang
serta mengarahkan pada stigma teroris serta ekstrim.

"Intelijen bermain di antara kita, mereka ingin umat melakukan
*takfiri *(saling
mengkafirkan, red), saling membid'ahkan agar kita berpecah belah. Hati-hati
saudara," tegasnya lagi.

Untuk menghadapi itu semua, diperlukan itikad baik umat Islam untuk bersatu
dan menjaga persatuan umat.

"Ingatlah saudara Islam bersatu tak bisa dikalahkan," cetusnya disambut
takbir. (bilal/arrahmah.com<http://arrahmah.com/read/2012/11/19/24864-video-taushiyah-habib-rizieq-nasehat-kepada-sby-dan-densus-88.html>
)

http://arrahmah.com/read/2012/11/19/24864-video-taushiyah-habib-rizieq-nasehat-kepada-sby-dan-densus-88.html#

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: