Jumat, 09 November 2012

[daarut-tauhiid] Inilah Sebab Utama Kebahagiaan Dunia-Akhirat

Inilah Sebab Utama Kebahagiaan Dunia-Akhirat

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah *Subhanahu wa Ta'ala*. Shalawat dan
salam teruntuk hamba dna utusan-Nya, Muhammad *Shallallahu 'Alaihi Wasallam*,
keluarga dan para sahabatnya.

Sebab paling pokok dan paling utama kebahagiaan hidup dunia dan akhirat
adalah iman dan amal Shalih. Hal ini berdasarkan firman Allah *Subhanahu wa
Ta'ala*,

ãóäú Úóãöáó ÕóÇáöÍðÇ ãöäú ÐóßóÑò Ãóæú ÃõäúËóì æóåõæó ãõÄúãöäñ
ÝóáóäõÍúíöíóäøóåõ ÍóíóÇÉð ØóíøöÈóÉð æóáóäóÌúÒöíóäøóåõãú ÃóÌúÑóåõãú
ÈöÃóÍúÓóäö ãóÇ ßóÇäõæÇ íóÚúãóáõæäó

"*Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.*" (QS.
Al-Nahl: 97)

Allah mengabarkan dan menjanjikan kepada orang yang menggabungkan antara
iman dan amal shalih dengan *hayah thayyibah (*kehidupan yang baik) di
dunia dan balasan yang lebih baik di *Daar Qarar* (negeri dunia dan degeri
keabadian/akhirat)

Hayah Thayyibah diperoleh dalam bentuk tenangnya hati dan tentramnya jiwa
serta tidak disibukkan dengan godaan-godaan yang memalingkan hatinya.
Bentuk lainnya, Allah memberikan rizki yang halal lagi baik kepadanya dari
jalan yang tak disangka-sangka.

Ali bin Abi Thalib menafsirkannya dengan qana'ah (merasa cukup dan ridha
dengan pemberian Allah).

Al-Dhahak berkata, "Ia (hayah thayyibah) adalah rizki halal dan ibadah di
dunia." Dalam perkataan beliau yang lain, "Ia adalah amal ketaatan dan
senang dengannya."

Yang benar menurut Ibnu Katsir, *Hayah Thayyibah* mencakup semua ini secara
keseluruhan. hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih, "*Sungguh
beruntung orang yang telah masuk islam, diberi rizki yang cukup, dan
diberikan rasa cukup (qana'ah) oleh Allah atas apa yang telah diberikan
kepadanya.*" (HR. Muslim, al-Tirmidzi dan Ahmad)

Imam Ahmad meriwayatkan dari hadits Anas bin Malik *Radhiyallahu 'Anhu*,
Rasulullah *Shallallahu 'Alaihi Wasallam* bersabda:

Åä Çááå áÇ íÙáã ÇáãÄãä ÍÓäÉ íÚØì ÈåÇ Ýí ÇáÏäíÇ æíËÇÈ ÚáíåÇ Ýí ÇáÂÎÑÉ æÃãÇ
ÇáßÇÝÑ ÝíÚØíå ÍÓäÇÊå Ýí ÇáÏäíÇÍÊì ÅÐÇ ÃÝÖì Åáì ÇáÂÎÑÉ¡ áã Êßä áå ÍÓäÉ íÚØì
ÈåÇ ÎíÑðÇ

"*Sesungguhnya Allah tidak menzalimi kebaikan seorang mukmin, ganjarannya
diberikan di dunia dan dibalas di akhirat. Adapun orang kafir, semua
kebaikan-kebaikannya diberikan balasannya di dunia sehingga apabila di
kahirat tidak ada lagi balasan kebaikan yang akan diberikan kepadanya.*"

. . . Sesungguhnya iman adalah syarat sah dan diterimanya amal shalih.
Bahkan, tidaklah disebut amal shalih kecuali dengan iman. . .

*Perpaduan Iman dan Amal Shalih*

Sesungguhnya iman adalah syarat sah dan diterimanya amal shalih. Bahkan,
tidaklah disebut amal shalih kecuali dengan iman. Sementara iman menuntut
amal shalih. Yakni keyakinan yang mantap yang membuahkan amal shalih oleh
anggota tubuhnya berupa mengerjakan amal-amal wajib dan sunnah. Maka siapa
yang menggabungkan antara iman dan amal shalih, "*maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.*" (QS. Al-Nahl: 97)

Al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Husain al-Ajuri al-Syafi'I berkata:
"Ketahuilah oleh kalian –semoga Allah merahmati kami dan kalian- wahai
Ahlul Qur'an, wahai Ahlul Ilmi, wahai Ahlus Sunan wal Atsar, dan wahai
orang-orang yang telah Allah *'Azza wa Jalla * beri taufiq dalam dien ini
berupa pengetahuan halal dan haram, Jika kalian mentadaburi Al-Qur'an
sebagaimana Allah *'Azza wa Jalla * telah perintahkan kepada kalian
pastilah kalian tahu bahwa Alah *'Azza wa Jalla * telah mewajibkan kepada
kaum mukminin beramal (shalih) sesudah mereka beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya.

Dan sesungguhnya Allah *'Azza wa Jalla * tidaklah Allah memuji dan
memberikan keridhaan kepada orang-orang beriman serta memasukkan mereka ke
dalam surga dan menjauhkan mereka dari neraka kecuali dengan iman dan amal
shalih. Allah telah menggandengkan amal shalih bersama iman. Allah tidak
memasukkan mereka ke surga hanya dengan klaim iman semata sehingga mereka
menggabungkan amal shalih yang telah Allah beri beri taufiq kepadanya ke
dalam imannya. Sehingga jadilah iman seseorang itu tidak sempurna kecuali
ia membenarkan dengan hatinya, mengucapkan dengan lisannya, dan mengamalkan
iman dengan anggota badannya. Tidak diragukan lagi, siapa yang meneliti
Al-Qur'an ia akan mendapatkan sebagaimana yang telah aku sebutkan.

Ketahuilah –semoga Allah merahmati kami dan kalian- sungguh aku telah
meneliti isi Al-Qur'an, aku dapatkan di 59 tempat dari Kitabullan *'Azza
wa Jalla *apa yang telah aku sebutkan. Bahwa Allah *Tabaraka Wa Ta'ala *tidak
memasukkan orang-orang beriman ke dalam surga dengan iman semata. tetapi
Allah masukkan mereka ke dalam surga dengan rahmat-Nya kepada mereka dan
dengan taufiq-Nya kepada mereka berupa iman dan amal shalih."

. . . Allah tidak memasukkan mereka ke surga hanya dengan klaim iman semata
sehingga mereka menggabungkan amal shalih yang telah Allah beri beri taufiq
kepadanya ke dalam imannya. . .

Kemudian beliau menyebutkan beberapa ayat Al-Qur'an, di antaranya:

æóÈóÔøöÑö ÇáøóÐöíäó ÂãóäõæÇ æóÚóãöáõæÇ ÇáÕøóÇáöÍóÇÊö Ãóäøó áóåõãú ÌóäøóÇÊò
ÊóÌúÑöí ãöäú ÊóÍúÊöåóÇ ÇáúÃóäúåóÇÑõ

"*Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal
shalih, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya.*" (QS. Al-Baqarah: 25)

æóãóäú íóÃúÊöåö ãõÄúãöäðÇ ÞóÏú Úóãöáó ÇáÕøóÇáöÍóÇÊö ÝóÃõæáóÆößó áóåõãõ
ÇáÏøóÑóÌóÇÊõ ÇáúÚõáóì

"*Dan barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi
sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang
memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)*." (QS. Thaahaa: 25)

æóãóäú íóÚúãóáú ãöäó ÇáÕøóÇáöÍóÇÊö ãöäú ÐóßóÑò Ãóæú ÃõäúËóì æóåõæó ãõÄúãöäñ
ÝóÃõæáóÆößó íóÏúÎõáõæäó ÇáúÌóäøóÉó æóáóÇ íõÙúáóãõæäó äóÞöíÑðÇ

"*Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun
wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga
dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.*" (QS. Al-Nisa': 124)

ãóäú Úóãöáó ÕóÇáöÍðÇ ãöäú ÐóßóÑò Ãóæú ÃõäúËóì æóåõæó ãõÄúãöäñ
ÝóáóäõÍúíöíóäøóåõ ÍóíóÇÉð ØóíøöÈóÉð æóáóäóÌúÒöíóäøóåõãú ÃóÌúÑóåõãú
ÈöÃóÍúÓóäö ãóÇ ßóÇäõæÇ íóÚúãóáõæäó

"*Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.*" (QS.
Al-Nahl: 97)

*'Iman' Semata Belum Cukup *

Allah *Subhanahu wa Ta'ala* telah mewanti-wanti hambanya agar tidak
beragama seperti orang Ahli kitab terdahulu. Beragama mereka berhenti pada
klaim dan kebanggaan semata. Mereka tidak ikuti pengakuan *iman* dengan
ketundukan diri untuk taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya.

æóÞóÇáóÊö ÇáúíóåõæÏõ æóÇáäøóÕóÇÑóì äóÍúäõ ÃóÈúäóÇÁõ Çááøóåö æóÃóÍöÈøóÇÄõåõ
Þõáú Ýóáöãó íõÚóÐøöÈõßõãú ÈöÐõäõæÈößõãú

"*Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan:"Kami ini adalah anak-anak
Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa
kamu karena dosa-dosamu?"."* (QS. Al-Maidah: 18)

Imam Qatadah, al-Dhahak, dan selainnya berkata: Kaum muslimin (para sahabat
Nabi) dan ahli kita saling berbangga. Ahlu Kitab berkata, "Nabi kami
sebelum nabi kalian dan kitab kami sebelum kitab kalian, karenanya kami
lebih mulia di sisi Allah dari kalian." Kaum muslimin menjawab, "Kami lebih
mulia di sisi Allah daripada kalian karena nabi kami adalah penutup para
nabi dan kita kami menjadi pemutus atas kitab-kita sebelumnya." Kemudian
Allah turunkan,

áóíúÓó ÈöÃóãóÇäöíøößõãú æóáóÇ ÃóãóÇäöíøö Ãóåúáö ÇáúßöÊóÇÈö ãóäú íóÚúãóáú
ÓõæÁðÇ íõÌúÒó Èöåö æóáóÇ íóÌöÏú áóåõ ãöäú Ïõæäö Çááøóåö æóáöíøðÇ æóáóÇ
äóÕöíÑðÇ

"*(Pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan
tidak (pula) menurut angan-angan Ahli Kitab. Barang siapa yang mengerjakan
kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak
mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.*"
(QS. Al-Nisa': 123)

Kemudian Allah sebutkan siapa yang akan mulia disi Allah dan berhak
memasuki surga-Nya,

æóãóäú íóÚúãóáú ãöäó ÇáÕøóÇáöÍóÇÊö ãöäú ÐóßóÑò Ãóæú ÃõäúËóì æóåõæó ãõÄúãöäñ
ÝóÃõæáóÆößó íóÏúÎõáõæäó ÇáúÌóäøóÉó æóáóÇ íõÙúáóãõæäó äóÞöíÑðÇ

"*Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun
wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga
dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.*" (QS. Al-Nisa': 124)

. . . berislam itu tidak cukup dengan berhayal dan berangan-angan semata.
Tapi harus ada aksi nyata dari keislamannya, berupa ketundukan diri dan
keiskhlasan untuk mengerjakan ketaatan dan amal shalih. . .

*Kesimpulannya*

Kebahagiaan di dunia dan akhirat didapatkan dengan iman dan amal shalih.
Klaim iman yang kuat namun kosong dari amal shalih tidaklah mendatangkan
manfaat bagi pelakunya. Sehingga ia menggabungkan amal shalih dalam imannya.

Dari sini kita tahu, berislam itu tidak cukup dengan berhayal dan
berangan-angan semata. Tapi harus ada aksi nyata dari keislamannya, berupa
ketundukan diri dan keiskhlasan untuk mengerjakan ketaatan dan amal shalih.
Siapa yang sedikit amalnya tidak akan menjadi mulia hanya karena
keturunannya, jabatannya, atau kekayaannya. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/
voa-islam.com]


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: