Messages In This Digest (8 Messages)
- 1a.
- Re: Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah??? From: Yudi pRamono
- 1b.
- Re: Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah??? From: fardhady himawan
- 1c.
- Bls: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah? From: Icon Manurung
- 1d.
- Re: Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah??? From: Zaenal Arief
- 1e.
- Re: Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah??? From: W
- 2a.
- Re: Magnetic monopole: apakah akhirnya ditemukan ? From: handhika ramadhan
- 2b.
- Re: Magnetic monopole: apakah akhirnya ditemukan ? From: Muhammad Aziz Majidi
- 3a.
- Re: Pekan Ilmiah Fisika UNY From: paddy's a_s
Messages
- 1a.
-
Re: Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah???
Posted by: "Yudi pRamono" noe_taka@yahoo.co.id noe_taka
Thu Sep 10, 2009 7:57 am (PDT)
CO2 tu yg membuat bumi ini semakin panas,klo pun dibuat kaca yang super besar,tu malah akan memberikan efek sebaliknya,suhu bumi akan semakin panas......tapi ide itu bagus juga,yuk buat kaca yang gede,biar para penggede negri ini bisa ngaca,seberapa hancurnya negara ini karena mereka.......maaf klo nyinggung politik!!!!
--- Pada Kam, 10/9/09, W <wildan.m@gmail.com > menulis:
Dari: W <wildan.m@gmail.com >
Judul: Re: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah???
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Tanggal: Kamis, 10 September, 2009, 2:34 PM
Bukankah CO2 nya juga jadi selimut yang mencegah cahaya matahari lepas ke luar angkasa kembali .. ?
---
---
OpenThink Labs
http://wildanm. wordpress. com
Making IT, Business and Education in Harmony
>> 087884599249
Y! : hawking_123
Linkedln : http://www.linkedin .com/in/wildanma ulana
2009/9/10 Habibie Nugroho Wicaksono <habibie@gmx. com>
Beberapa hari yang lalu saya melihat acara di TV, bahwa penyebab
utama global warming adalah gas CO2 (kita semua sudah tahu itu). Namun, ada
juga faktor lain, salah satunya yang cukup menarik perhatian saya adalah fakta
es di kutub ternyata berfungsi sebagai cermin yang memantulkan panas matahari
dengan makimal. Oleh sebab itu, dengan semakin banyaknya es yang mencair, maka
cermin itu makin kecil dan akibatnya terjadi percepatan global warming.
Jadi, tiba-tiba saya jadi terpikirkan, bagaimana jika kita
membuat kaca superbesar (entah di perairan kutub atau di samudra besar seperti
samudera pasifik), sehingga semakin banyak sinar matahari yang terpantulkan
kembali keluar dari bumi.
Bagaimana tanggapan rekan-rekan sekalian?
"Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!
http://id.mail.yahoo.com& quot; - 1b.
-
Re: Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah???
Posted by: "fardhady himawan" fardhady14789@gmail.com
Thu Sep 10, 2009 8:37 pm (PDT)
kemaren saya perbah membaca artikel yang serupa dimajalah discovery channel.
sebenanya inti dari global warming itu adalah sekarang lapisan gelombang
elektromagnet dan ozon yang ada di bumi mulai menipis, sehingga
dikhawatrikan akan mengenai dampak dari badai matahari. nah dari mjalah
tersebut, diungkapkan beberapa ide yaitu dengan "melontarkan" sejumlah
satelit ke luar bumi yang mempunyai luas tertentu, dalam kasus ini jumlah
satelitnya harus sangat banyak sehingga diharapkan sebagian besar permukaan
bumi yang terkena cahaya matahari semakin kecil mendekati batas tertentu.
satelit ini diharapkan mampu "memayungi" bumi dari sebagian besar cahaya dan
madai matahari. sehingga akan berdampak bumi akan lebih dingin. tapijika
dibayangkan pemaparan diatas, makq bisa dibayangkan jumlah satelit dan biaya
yang diperlukan juga akan membengkak. memang itu merupakan ide yang sangat
gila, namun patut di coba (lebih tepatnya saat kita semua mulai kepepet)
2009/9/10 Yudi pRamono <noe_taka@yahoo.co.id >
>
>
> CO2 tu yg membuat bumi ini semakin panas,klo pun dibuat kaca yang super
> besar,tu malah akan memberikan efek sebaliknya,suhu bumi akan semakin
> panas.....tapi ide itu bagus juga,yuk buat kaca yang gede,biar para penggede
> negri ini bisa ngaca,seberapa hancurnya negara ini karena mereka.......maaf
> klo nyinggung politik!!!!
>
> --- Pada *Kam, 10/9/09, W <wildan.m@gmail.com >* menulis:
>
>
> Dari: W <wildan.m@gmail.com >
> Judul: Re: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak
> yah???
> Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups. com
> Tanggal: Kamis, 10 September, 2009, 2:34 PM
>
>
>
> Bukankah CO2 nya juga jadi selimut yang mencegah cahaya matahari lepas ke
> luar angkasa kembali .. ?
>
> ---
> ---
> OpenThink Labs
> http://wildanm. wordpress. com <http://wildanm.wordpress. >com
>
> Making IT, Business and Education in Harmony
>
> >> 087884599249
>
> Y! : hawking_123
> Linkedln : http://www.linkedin .com/in/wildanma ulana<http://www.linkedin.com/in/wildanma >ulana
>
>
> 2009/9/10 Habibie Nugroho Wicaksono <habibie@gmx. com<http://mc/compose?to=habibie@ >gmx.com
> >
>
>>
>>
>> Beberapa hari yang lalu saya melihat acara di TV, bahwa penyebab utama
>> global warming adalah gas CO2 (kita semua sudah tahu itu). Namun, ada juga
>> faktor lain, salah satunya yang cukup menarik perhatian saya adalah fakta es
>> di kutub ternyata berfungsi sebagai cermin yang memantulkan panas matahari
>> dengan makimal. Oleh sebab itu, dengan semakin banyaknya es yang mencair,
>> maka cermin itu makin kecil dan akibatnya terjadi percepatan global warming.
>>
>>
>>
>> Jadi, tiba-tiba saya jadi terpikirkan, bagaimana jika kita membuat kaca
>> superbesar (entah di perairan kutub atau di samudra besar seperti samudera
>> pasifik), sehingga semakin banyak sinar matahari yang terpantulkan kembali
>> keluar dari bumi.
>>
>>
>>
>> Bagaimana tanggapan rekan-rekan sekalian?
>>
>
>
> --------------------- ---------
> Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!<http://id.mail.yahoo.com >
>
>
- 1c.
-
Bls: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah?
Posted by: "Icon Manurung" three_durians@yahoo.co.id three_durians
Thu Sep 10, 2009 8:37 pm (PDT)
Mending buat panel solar cell super gede, lumayan buat sumber energi
Menurut gw, cara paling realistis adl msg2 dari kita nanam satu pu'un.
_____________________ _________ __
Dari: Yudi pRamono <noe_taka@yahoo.co.id >
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Terkirim: Kamis, 10 September, 2009 08:30:19
Judul: Re: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah???
CO2 tu yg membuat bumi ini semakin panas,klo pun dibuat kaca yang super besar,tu malah akan memberikan efek sebaliknya,suhu bumi akan semakin panas.....tapi ide itu bagus juga,yuk buat kaca yang gede,biar para penggede negri ini bisa ngaca,seberapa hancurnya negara ini karena mereka...... .maaf klo nyinggung politik!!!!
--- Pada Kam, 10/9/09, W <wildan.m@gmail. com> menulis:
>Dari: W <wildan.m@gmail. com>
>Judul: Re: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah???
>Kepada: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
>Tanggal: Kamis, 10 September, 2009, 2:34 PM
>
>
>>
>
>
> >
>Bukankah CO2 nya juga jadi selimut yang mencegah cahaya matahari lepas ke luar angkasa kembali .. ?
>
>---
>---
>OpenThink Labs
>http://wildanm. wordpress. com
>
>Making IT, Business and Education in Harmony
>
>>> 087884599249
>
>Y! : hawking_123
>Linkedln : http://www.linkedin .com/in/wildanma ulana
>
>
>
>2009/9/10 Habibie Nugroho Wicaksono <habibie@gmx. com>
>
>>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> >>
>>>>
>>>>
>>
>>
>>
>>
>>>>
>>>>
>>Beberapa hari yang lalu saya melihat acara di TV, bahwa penyebab
>>utama global warming adalah gas CO2 (kita semua sudah tahu itu). Namun, ada
>>juga faktor lain, salah satunya yang cukup menarik perhatian saya adalah fakta
>>es di kutub ternyata berfungsi sebagai cermin yang memantulkan panas matahari
>>dengan makimal. Oleh sebab itu, dengan semakin banyaknya es yang mencair, maka
>>cermin itu makin kecil dan akibatnya terjadi percepatan global warming.
>>
>>Jadi, tiba-tiba saya jadi terpikirkan, bagaimana jika kita
>>membuat kaca superbesar (entah di perairan kutub atau di samudra besar seperti
>>samudera pasifik), sehingga semakin banyak sinar matahari yang terpantulkan
>>kembali keluar dari bumi.
>>
>>Bagaimana tanggapan rekan-rekan sekalian?
>
_____________________ _________ __
Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang! Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. http://id.messenger.yahoo.com/ pingbox/ - 1d.
-
Re: Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah???
Posted by: "Zaenal Arief" zaenal@pudak.com
Thu Sep 10, 2009 8:37 pm (PDT)
Saya malah baru tau kalo kutub utara/selatan memantulkan cahaya matahari.?
Apa karena putih gitu?? Ada dimana artikelnya ?
_____
From: fisika_indonesia@yahoogroups. com
[mailto:fisika_indonesia@yahoogroups. ] On Behalf Of Yudi pRamonocom
Sent: Thursday, September 10, 2009 8:30 PM
To: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Subject: Re: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak
yah???
CO2 tu yg membuat bumi ini semakin panas,klo pun dibuat kaca yang super
besar,tu malah akan memberikan efek sebaliknya,suhu bumi akan semakin
panas.....tapi ide itu bagus juga,yuk buat kaca yang gede,biar para penggede
negri ini bisa ngaca,seberapa hancurnya negara ini karena mereka.......maaf
klo nyinggung politik!!!!
--- Pada Kam, 10/9/09, W <wildan.m@gmail.com > menulis:
Dari: W <wildan.m@gmail.com >
Judul: Re: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah???
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Tanggal: Kamis, 10 September, 2009, 2:34 PM
Bukankah CO2 nya juga jadi selimut yang mencegah cahaya matahari lepas ke
luar angkasa kembali .. ?
---
---
OpenThink Labs
http://wildanm. <http://wildanm.wordpress. > wordpress. comcom
Making IT, Business and Education in Harmony
>> 087884599249
Y! : hawking_123
Linkedln : http://www.linkedin <http://www.linkedin.com/in/wildanma >ulana
.com/in/wildanma ulana
2009/9/10 Habibie Nugroho Wicaksono <habibie@gmx. com>
Beberapa hari yang lalu saya melihat acara di TV, bahwa penyebab utama
global warming adalah gas CO2 (kita semua sudah tahu itu). Namun, ada juga
faktor lain, salah satunya yang cukup menarik perhatian saya adalah fakta es
di kutub ternyata berfungsi sebagai cermin yang memantulkan panas matahari
dengan makimal. Oleh sebab itu, dengan semakin banyaknya es yang mencair,
maka cermin itu makin kecil dan akibatnya terjadi percepatan global warming.
Jadi, tiba-tiba saya jadi terpikirkan, bagaimana jika kita membuat kaca
superbesar (entah di perairan kutub atau di samudra besar seperti samudera
pasifik), sehingga semakin banyak sinar matahari yang terpantulkan kembali
keluar dari bumi.
Bagaimana tanggapan rekan-rekan sekalian?
_____
Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
<http://id.mail.yahoo.com >
- 1e.
-
Re: Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak yah???
Posted by: "W" wildan.m@gmail.com hawking_123
Fri Sep 11, 2009 6:17 am (PDT)
Hah yang bener ?
Sampah mur/baut aja jadi masalah yg serius ...
Kalau solusi nya kayak begitu sama aja berlindung diatas sampah2 ...
Salam,
Wildan
---
---
OpenThink Labs
http://wildanm.wordpress. com
Making IT, Business and Education in Harmony
>> 087884599249
Y! : hawking_123
Linkedln : http://www.linkedin.com/in/wildanma ulana
2009/9/11 fardhady himawan <fardhady14789@gmail.com >
>
>
> kemaren saya perbah membaca artikel yang serupa dimajalah discovery
> channel. sebenanya inti dari global warming itu adalah sekarang lapisan
> gelombang elektromagnet dan ozon yang ada di bumi mulai menipis, sehingga
> dikhawatrikan akan mengenai dampak dari badai matahari. nah dari mjalah
> tersebut, diungkapkan beberapa ide yaitu dengan "melontarkan" sejumlah
> satelit ke luar bumi yang mempunyai luas tertentu, dalam kasus ini jumlah
> satelitnya harus sangat banyak sehingga diharapkan sebagian besar permukaan
> bumi yang terkena cahaya matahari semakin kecil mendekati batas tertentu.
> satelit ini diharapkan mampu "memayungi" bumi dari sebagian besar cahaya dan
> madai matahari. sehingga akan berdampak bumi akan lebih dingin. tapijika
> dibayangkan pemaparan diatas, makq bisa dibayangkan jumlah satelit dan biaya
> yang diperlukan juga akan membengkak. memang itu merupakan ide yang sangat
> gila, namun patut di coba (lebih tepatnya saat kita semua mulai kepepet)
>
>
>
> 2009/9/10 Yudi pRamono <noe_taka@yahoo.co.id >
>
>>
>>
>> CO2 tu yg membuat bumi ini semakin panas,klo pun dibuat kaca yang super
>> besar,tu malah akan memberikan efek sebaliknya,suhu bumi akan semakin
>> panas.....tapi ide itu bagus juga,yuk buat kaca yang gede,biar para penggede
>> negri ini bisa ngaca,seberapa hancurnya negara ini karena mereka.......maaf
>> klo nyinggung politik!!!!
>>
>> --- Pada *Kam, 10/9/09, W <wildan.m@gmail.com >* menulis:
>>
>>
>> Dari: W <wildan.m@gmail.com >
>> Judul: Re: [FISIKA] Ide nie buat ngatasin global warming. Mungkin gak
>> yah???
>> Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups. com
>> Tanggal: Kamis, 10 September, 2009, 2:34 PM
>>
>>
>>
>> Bukankah CO2 nya juga jadi selimut yang mencegah cahaya matahari lepas ke
>> luar angkasa kembali .. ?
>>
>> ---
>> ---
>> OpenThink Labs
>> http://wildanm. wordpress. com <http://wildanm.wordpress. >com
>>
>> Making IT, Business and Education in Harmony
>>
>> >> 087884599249
>>
>> Y! : hawking_123
>> Linkedln : http://www.linkedin .com/in/wildanma ulana<http://www.linkedin.com/in/wildanma >ulana
>>
>>
>> 2009/9/10 Habibie Nugroho Wicaksono <habibie@gmx. com<http://mc/compose?to=habibie@ >gmx.com
>> >
>>
>>>
>>>
>>> Beberapa hari yang lalu saya melihat acara di TV, bahwa penyebab utama
>>> global warming adalah gas CO2 (kita semua sudah tahu itu). Namun, ada juga
>>> faktor lain, salah satunya yang cukup menarik perhatian saya adalah fakta es
>>> di kutub ternyata berfungsi sebagai cermin yang memantulkan panas matahari
>>> dengan makimal. Oleh sebab itu, dengan semakin banyaknya es yang mencair,
>>> maka cermin itu makin kecil dan akibatnya terjadi percepatan global warming.
>>>
>>>
>>>
>>> Jadi, tiba-tiba saya jadi terpikirkan, bagaimana jika kita membuat kaca
>>> superbesar (entah di perairan kutub atau di samudra besar seperti samudera
>>> pasifik), sehingga semakin banyak sinar matahari yang terpantulkan kembali
>>> keluar dari bumi.
>>>
>>>
>>>
>>> Bagaimana tanggapan rekan-rekan sekalian?
>>>
>>
>>
>> --------------------- ---------
>> Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!<http://id.mail.yahoo.com >
>>
>
>
>
- 2a.
-
Re: Magnetic monopole: apakah akhirnya ditemukan ?
Posted by: "handhika ramadhan" isaacnewtonid@yahoo.com isaacnewtonid
Thu Sep 10, 2009 8:42 pm (PDT)
Pak Aziz,
Seperti yg kita ketahui, div H = 0 mengimplikasikan absennya muatan magnetik. Dan dengan demikian, induksi magnetik H dapat diekspresikan sebagai H = curl A, untuk suatu kuantitas vektor A, lazim dinamakan potensial vektor (/magnetik).
Jika kita postulatkan eksisnya muatan magnetik, div H = m, maka H tidak dapat lagi diekspresikan sebagai suatu curl dari potensial vektor A, dan kita harus mengkonstruksi suatu potensial vektor yg lain agar konsisten dengan persamaan div H = m.
Hal ini tidak menjadi masalah dalam elektrodinamika klasik, karena potensial skalar (/elektrik) phi dan potensial vektor (/magnetik) A diperkenalkan sebagai sarana matematika saja untuk merumuskan medan listrik dan magnet. Kuantitas fisis yg bisa diukur adalah E dan H (medan listrik dan magnet). Kita dapat meredefinisi, atau bahkan membuang kuantitas A jika ia tak lagi konsisten dengan perumusan E dan H. Namun dalam mekanika kuantum, hal ini menjadi problem, karena ternyata potensial vektor A merupakan observabel fisis! (lihat fenomena Bohm-Aharonov). Oleh karena itu, mau tidak mau kita harus tetap menggunakan identitas: H = curl A, agar konsisten dengan perumusan kuantum.
Lalu kalau begitu, bagaimana hal ini bisa konsisten dengan perumusan muatan magnetik? Jelas secara kalkulus vektor kita dapat dengan mudah melihat bahwa div curl A = 0, kontradiktif dengan div H = m.
Dirac mengusulkan trik yg jenius untuk memecahkan masalah ini. Menurut Dirac (yg dirumuskan kembali oleh Wu dan Yang), sebagai vektor, A tetap eksis. Hanya saja, tidak terdefinisi untuk seluruh ruang (global). Ada daerah dimana vektor potensial A tidak terdefinisi ("ill-defined"), sedemikian hingga integral dari div H untuk seluruh ruang memberikan hasil M, total muatan magnetik. Maka, untuk meng-cover seluruh ruang dibutuhkan vektor potensial A lain, sehingga kemudian ada daerah dimana terjadi overlap antara kedua potensial vektor tersebut. Karena secara fisis kedua vektor harus sama, maka mereka hanyalah terbedakan oleh transformasi gauge, berupa kelipatan bilangan bulat. Dari kelipatan bilangan bulat inilah ("dgn menggunakan Hamiltonian pada mekanika kuantum), kita bisa memperoleh kuantisasi muatan listrik.
Mengenai mengapa magnetic monopole tidak mudah dideteksi, t'Hooft menunjukkan bahwa massa monopole berbanding terbalik dgn konstanta kopling (fine structure constant). Secara kuantitatif, massa monopole = 137*Mw, dimana Mw adalah massa boson vektor. (Ini adalah salah satu properti dari topological soliton yg merupakan fenomena non-perturbatif, dimana massa/energi nya selalu berbanding terbalik dgn konstanta kopling teori yg berkaitan, sehingga informasinya tidak bisa diekstrak melalui metode perturbatif macam diagram Feynman).
Dari sini terlihat bahwa monopole, kalaupun eksis, sangatlah masif (heavy)! Tidaklah heran kalau sampai sekarang ia belum ditemukan.
Alasan kedua, monopole sebagai topological soliton (dalam konteks teori grup non-abelian) hanya eksis jika grup gauge yg bersangkutan kompak. Satu contoh adalah teori Georgi-Glashow SO(3) untuk elektroweak. Teori ini memperkenankan eksisnya monopole. Sayangnya teori ini sudah obsolete karena kalah berkompetisi dgn teori elektroweak Weinberg-Salam yg terbukti kebenarannya dgn ditemukannya neutral current di CERN tahun 70an. Teori Weinberg-Salam ini sayangnya berbasis pada grup gauge yg tidak kompak, SU(2)xU(1). Maka konsekuensinya tidak ada magnetic monopoles dalam teori electroweak Weinberg-Salam. Jika grand unified theory (yg saat ini masih dikonstruksi) satu saat nanti sudah established, dan berbasis pada grup gauge yg kompak, maka GUT monopoles haruslah eksis, dimana massanya amatlah masif: 137 kali massa superheavy vektor boson!
===================== ========= ======
Where the mind is without fear and the head is held high....
Where the knowledge is free...
Where the world has not been broken up into fragments by narrow domestic walls...
Where words come out from the depth of truth...
Where tireless striving stretches its arms toward perfection....
Where the clear stream of reason has not lost its way into the dreary sand of dead habit....
Where the mind is led forward by Thee into ever-widening thought and action....
Into that Heaven of Freedom, My God, let my country awake.
- Rabindranath Tagore in "Gitanjali" -
--- On Thu, 9/10/09, Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@gmail.com > wrote:
From: Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@gmail.com >
Subject: Re: [FISIKA] Re: Magnetic monopole: apakah akhirnya ditemukan ?
To: fisika_indonesia@yahoogroups. com
Date: Thursday, September 10, 2009, 4:41 AM
Terimakasih Handhika atas responnya.
Maklum, sebagai orang CM, saya memang tidak mengikuti wacana magnetic monople secara mendalam, meskipun sudah mendengarnya sejak kuliah S1 dulu.
Penjelasan Handhika menarik, tetapi saya tetap belum jelas bagaimana implikasi postulat Dirac tersebut terhadap pers. div H = 0. Misalnya, apakah dengan diperkenalkannya monopole pers div H =0 harus termodifikasi menjadi bentuk lebih umum yang memuat monopole di dalamnya? Kalau ya, under what circumstance pers tsb tereduksi menjadi div H =0 ?
Jika magnetic monopole ada, apa yang menyebabkannya tidak mudah dideteksi? Sementara itu, sebagai pembanding, charge monopole sangat berlimpah.
Salam,
MAM
2009/9/8 handhika ramadhan <isaacnewtonid@ yahoo.com>
coba menjawab pertanyaan 1:
Pak Aziz,
Magnetic monopoles sudah dipostulatkan sejak zaman Paul Dirac. Tahun 1934, dalam satu paper klasiknya, Dirac menganalisis kemungkinan eksisnya magnetic monopoles dalam konteks Abelian gauge theory (Maxwell electrodynamics) . Dirac sampai pada kesimpulan bahwa keberadaan magnetic monopoles dapat menjelaskan mengapa muatan listrik terkuantisasi.
Tentu saja, seperti yg kita tahu, mempostulatkan eksistansi muatan magnetik secara naif dapat membawa implikasi akan tidak konsistennya persamaan Maxwell. Namun Dirac menunjukkan bahwa ketidak konsistenan tsb dapat dihindari jika kita mengandaikan eksisnya suatu sumbu singularitas yg ditarik dari titik pusat monopole menuju tak hingga. Singularitas garis inilah yg dikenal sebagai Dirac String (gak ada hubungannya dgn teori string!). Implikasi fisisnya, potensial
magnetik tak dapat didefinisikan untuk seluruh ruang, melainkan ada daerah dimana terjadi overlap antara dua fungsi potensial magnetik yg berbeda (karena transformasi gauge).
Di waktu yg hampir bersamaan pada tahun 1974, Gerardus t'Hooft dari Utrecht dan Alexander Polyakov (pada waktu itu di Landau Institute, Moskow, sekarang berdomisili di Princeton) mempostulatkan bahwa magnetic monopoles eksis secara alamiah dalam kerangka non-abelian gauge theory dimana grup transformasi gauge nya bersifat kompak (seperti dalam teori usang Georgi-Glashow SO (3) untuk elektroweak) , kontras dengan eksistensi magnetic monopole dalam abelian gauge theory yg menuntut keberadan Dirac string. Dalam teori gauge non-abelian, magnetic monopoles muncul sebagai topological soliton (solusi regular persamaan gerak non-linear yg memiliki densitas energi yg berhingga), dan muatan magnetiknya dijelaskan oleh "muatan topologi", kekal karena syarat batas (topologis) dan
independen dari persamaan geraknya; kontras dgn muatan listrik yg merupakan "muatan Noether" yg kekekalannya dijamin oleh persamaan geraknya.
salam,
Handhika
============ ========= ========= ======
Where the mind is without fear and the head is held high....
Where the knowledge is free...
Where the world has not been broken up into fragments by narrow domestic walls...
Where words come out from the depth of truth...
Where tireless striving stretches its arms toward perfection.. ..
Where the clear stream of reason has not lost its way into the dreary sand of dead habit....
Where the mind is led forward by Thee into ever-widening thought and action....
Into that Heaven of Freedom, My God, let my country awake.
- Rabindranath Tagore in "Gitanjali" -
--- On Mon, 9/7/09, Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@ gmail.com> wrote:
From: Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@ gmail.com>
Subject: Re: [FISIKA] Re: Magnetic monopole: apakah akhirnya ditemukan ?
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Date: Monday, September 7, 2009, 2:34 AM
Sayapun baru membaca sedikit dan masih penasaran:
- Jika monopole yang dimaksud benar-benar partikel elementer, maka apakah ini berarti menggoyahkan validitas salah satu persamaan Maxwell: div H = 0 ?
- Kalaupun itu quasiparticle, tetap agak sulit dipahami bagaimana dipol-dipol sebagai "building blocks" dapat menghasilkan efek resultan sebagai monopol? ---> Lebih mudah memahami efek dari kombinasi 2 dipol untuk menghasilkan dipol yang lebih kuat, quadrupol, atau netral, tergantung pada orientasi relatif antar keduanya.
MAM
2009/9/5 haryo_hep <sumowidagdo@ gmail.com>
Setelah membaca lebih lanjut detailnya, tampaknya yang telah ditemukan adalah 'quasiparticles' yang merupakan keadaan kuantum dari sebuah sistem banyak benda. 'Quasiparticles' memang bisa memiliki sifat unik seperti muatan pecahan atau spin yang tidak memenuhi statistik Bose-Einstein maupun Fermi-Dirac.
Meskipun demikian penemuan ini tetap menarik ! Layak untuk didiskusikan dalam perkuliahan.
Haryo
--- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, "haryo_hep" <sumowidagdo@ ...> wrote:
>
>
> Baru membaca di Science (via Symmetry Magazine) bahwa sekelompok fisikawan di Helmholtz-Zentrum Berlin für Materialien und Energie mengumumkan bahwa mereka telah mengamati keberadaan magnetic monopole.
>
> http://www.scienced aily.com/ releases/ 2009/09/09090316 3725.htm
> http://physicsworld .com/cws/ article/news/ 40302 (Physics World)
> http://www.nature. com/news/ 2009/090903/ full/news. 2009.881. html (Nature)
> http://arxiv. org/abs/0908. 3568v2
>
> Detailnya cukup banyak dan belum saya baca semua, kalau ada yang sudah sempat membaca dan bisa menjelaskan, terima kasih banyak.
>
>
> Haryo
>
- 2b.
-
Re: Magnetic monopole: apakah akhirnya ditemukan ?
Posted by: "Muhammad Aziz Majidi" aziz.majidi@gmail.com aziz_majidi
Thu Sep 10, 2009 11:34 pm (PDT)
Thanks Handhika.
Ternyata, kalau saja saya buka wikipedia dulu sebelum posting pertanyaan
saya, penjelasan di wikipedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/ Magnetic_ monopole
sudah lumayan understandable buat saya.
Regards,
Aziz
2009/9/11 handhika ramadhan <isaacnewtonid@yahoo.com >
>
>
> Pak Aziz,
>
> Seperti yg kita ketahui, div H = 0 mengimplikasikan absennya muatan
> magnetik. Dan dengan demikian, induksi magnetik H dapat diekspresikan
> sebagai H = curl A, untuk suatu kuantitas vektor A, lazim dinamakan
> potensial vektor (/magnetik).
>
> Jika kita postulatkan eksisnya muatan magnetik, div H = m, maka H tidak
> dapat lagi diekspresikan sebagai suatu curl dari potensial vektor A, dan
> kita harus mengkonstruksi suatu potensial vektor yg lain agar konsisten
> dengan persamaan div H = m.
> Hal ini tidak menjadi masalah dalam elektrodinamika klasik, karena
> potensial skalar (/elektrik) phi dan potensial vektor (/magnetik) A
> diperkenalkan sebagai sarana matematika saja untuk merumuskan medan listrik
> dan magnet. Kuantitas fisis yg bisa diukur adalah E dan H (medan listrik dan
> magnet). Kita dapat meredefinisi, atau bahkan membuang kuantitas A jika ia
> tak lagi konsisten dengan perumusan E dan H. Namun dalam mekanika kuantum,
> hal ini menjadi problem, karena ternyata potensial vektor A merupakan
> observabel fisis! (lihat fenomena Bohm-Aharonov). Oleh karena itu, mau tidak
> mau kita harus tetap menggunakan identitas: H = curl A, agar konsisten
> dengan perumusan kuantum.
>
> Lalu kalau begitu, bagaimana hal ini bisa konsisten dengan perumusan muatan
> magnetik? Jelas secara kalkulus vektor kita dapat dengan mudah melihat bahwa
> div curl A = 0, kontradiktif dengan div H = m.
> Dirac mengusulkan trik yg jenius untuk memecahkan masalah ini. Menurut
> Dirac (yg dirumuskan kembali oleh Wu dan Yang), sebagai vektor, A tetap
> eksis. Hanya saja, tidak terdefinisi untuk seluruh ruang (global). Ada
> daerah dimana vektor potensial A tidak terdefinisi ("ill-defined"),
> sedemikian hingga integral dari div H untuk seluruh ruang memberikan hasil
> M, total muatan magnetik. Maka, untuk meng-cover seluruh ruang dibutuhkan
> vektor potensial A lain, sehingga kemudian ada daerah dimana terjadi overlap
> antara kedua potensial vektor tersebut. Karena secara fisis kedua vektor
> harus sama, maka mereka hanyalah terbedakan oleh transformasi gauge, berupa
> kelipatan bilangan bulat. Dari kelipatan bilangan bulat inilah ("dgn
> menggunakan Hamiltonian pada mekanika kuantum), kita bisa memperoleh
> kuantisasi muatan listrik.
>
>
>
> Mengenai mengapa magnetic monopole tidak mudah dideteksi, t'Hooft
> menunjukkan bahwa massa monopole berbanding terbalik dgn konstanta kopling
> (fine structure constant). Secara kuantitatif, massa monopole = 137*Mw,
> dimana Mw adalah massa boson vektor. (Ini adalah salah satu properti dari
> topological soliton yg merupakan fenomena non-perturbatif, dimana
> massa/energi nya selalu berbanding terbalik dgn konstanta kopling teori yg
> berkaitan, sehingga informasinya tidak bisa diekstrak melalui metode
> perturbatif macam diagram Feynman).
> Dari sini terlihat bahwa monopole, kalaupun eksis, sangatlah masif (heavy)!
> Tidaklah heran kalau sampai sekarang ia belum ditemukan.
> Alasan kedua, monopole sebagai topological soliton (dalam konteks teori
> grup non-abelian) hanya eksis jika grup gauge yg bersangkutan kompak. Satu
> contoh adalah teori Georgi-Glashow SO(3) untuk elektroweak. Teori ini
> memperkenankan eksisnya monopole. Sayangnya teori ini sudah obsolete karena
> kalah berkompetisi dgn teori elektroweak Weinberg-Salam yg terbukti
> kebenarannya dgn ditemukannya neutral current di CERN tahun 70an. Teori
> Weinberg-Salam ini sayangnya berbasis pada grup gauge yg tidak kompak,
> SU(2)xU(1). Maka konsekuensinya tidak ada magnetic monopoles dalam teori
> electroweak Weinberg-Salam. Jika grand unified theory (yg saat ini masih
> dikonstruksi) satu saat nanti sudah established, dan berbasis pada grup
> gauge yg kompak, maka GUT monopoles haruslah eksis, dimana massanya amatlah
> masif: 137 kali massa superheavy vektor boson!
>
>
> ===================== ========= ======
> Where the mind is without fear and the head is held high....
> Where the knowledge is free...
> Where the world has not been broken up into fragments by narrow domestic
> walls...
> Where words come out from the depth of truth...
> Where tireless striving stretches its arms toward perfection....
> Where the clear stream of reason has not lost its way into the dreary sand
> of dead habit....
> Where the mind is led forward by Thee into ever-widening thought and
> action....
> Into that Heaven of Freedom, My God, let my country awake.
>
> - Rabindranath Tagore in "Gitanjali" -
>
> --- On *Thu, 9/10/09, Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@gmail.com >* wrote:
>
>
> From: Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@gmail.com >
> Subject: Re: [FISIKA] Re: Magnetic monopole: apakah akhirnya ditemukan ?
> To: fisika_indonesia@yahoogroups. com
> Date: Thursday, September 10, 2009, 4:41 AM
>
>
>
>
> Terimakasih Handhika atas responnya.
>
> Maklum, sebagai orang CM, saya memang tidak mengikuti wacana magnetic
> monople secara mendalam, meskipun sudah mendengarnya sejak kuliah S1 dulu.
>
> Penjelasan Handhika menarik, tetapi saya tetap belum jelas bagaimana
> implikasi postulat Dirac tersebut terhadap pers. div H = 0. Misalnya, apakah
> dengan diperkenalkannya monopole pers div H =0 harus termodifikasi menjadi
> bentuk lebih umum yang memuat monopole di dalamnya? Kalau ya, under what
> circumstance pers tsb tereduksi menjadi div H =0 ?
>
> Jika magnetic monopole ada, apa yang menyebabkannya tidak mudah dideteksi?
> Sementara itu, sebagai pembanding, charge monopole sangat berlimpah.
>
> Salam,
> MAM
>
> 2009/9/8 handhika ramadhan <isaacnewtonid@ yahoo.com<http://mc/compose?to=isaacnewtonid >@yahoo.com
> >
>
>>
>>
>> coba menjawab pertanyaan 1:
>>
>> Pak Aziz,
>>
>> Magnetic monopoles sudah dipostulatkan sejak zaman Paul Dirac. Tahun 1934,
>> dalam satu paper klasiknya, Dirac menganalisis kemungkinan eksisnya magnetic
>> monopoles dalam konteks Abelian gauge theory (Maxwell electrodynamics) .
>> Dirac sampai pada kesimpulan bahwa keberadaan magnetic monopoles dapat
>> menjelaskan mengapa muatan listrik terkuantisasi.
>>
>> Tentu saja, seperti yg kita tahu, mempostulatkan eksistansi muatan
>> magnetik secara naif dapat membawa implikasi akan tidak konsistennya
>> persamaan Maxwell. Namun Dirac menunjukkan bahwa ketidak konsistenan tsb
>> dapat dihindari jika kita mengandaikan eksisnya suatu sumbu singularitas yg
>> ditarik dari titik pusat monopole menuju tak hingga. Singularitas garis
>> inilah yg dikenal sebagai Dirac String (gak ada hubungannya dgn teori
>> string!). Implikasi fisisnya, potensial magnetik tak dapat didefinisikan
>> untuk seluruh ruang, melainkan ada daerah dimana terjadi overlap antara dua
>> fungsi potensial magnetik yg berbeda (karena transformasi gauge).
>>
>> Di waktu yg hampir bersamaan pada tahun 1974, Gerardus t'Hooft dari
>> Utrecht dan Alexander Polyakov (pada waktu itu di Landau Institute, Moskow,
>> sekarang berdomisili di Princeton) mempostulatkan bahwa magnetic monopoles
>> eksis secara alamiah dalam kerangka non-abelian gauge theory dimana grup
>> transformasi gauge nya bersifat kompak (seperti dalam teori usang
>> Georgi-Glashow SO (3) untuk elektroweak) , kontras dengan eksistensi
>> magnetic monopole dalam abelian gauge theory yg menuntut keberadan Dirac
>> string. Dalam teori gauge non-abelian, magnetic monopoles muncul sebagai
>> topological soliton (solusi regular persamaan gerak non-linear yg memiliki
>> densitas energi yg berhingga), dan muatan magnetiknya dijelaskan oleh
>> "muatan topologi", kekal karena syarat batas (topologis) dan independen dari
>> persamaan geraknya; kontras dgn muatan listrik yg merupakan "muatan
>> Noether" yg kekekalannya dijamin oleh persamaan geraknya.
>>
>> salam,
>> Handhika
>>
>>
>>
>> ============ ========= ========= ======
>> Where the mind is without fear and the head is held high....
>> Where the knowledge is free...
>> Where the world has not been broken up into fragments by narrow domestic
>> walls...
>> Where words come out from the depth of truth...
>> Where tireless striving stretches its arms toward perfection.. ..
>> Where the clear stream of reason has not lost its way into the dreary sand
>> of dead habit....
>> Where the mind is led forward by Thee into ever-widening thought and
>> action....
>> Into that Heaven of Freedom, My God, let my country awake.
>>
>> - Rabindranath Tagore in "Gitanjali" -
>>
>> --- On *Mon, 9/7/09, Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@ gmail.com<http://mc/compose?to=aziz.majidi@ >gmail.com
>> >* wrote:
>>
>>
>> From: Muhammad Aziz Majidi <aziz.majidi@ gmail.com<http://mc/compose?to=aziz.majidi@ >gmail.com
>> >
>> Subject: Re: [FISIKA] Re: Magnetic monopole: apakah akhirnya ditemukan ?
>> To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com<http://mc/compose?to=fisika_ >indonesia@ yahoogroups. com
>> Date: Monday, September 7, 2009, 2:34 AM
>>
>>
>>
>> Sayapun baru membaca sedikit dan masih penasaran:
>> - Jika monopole yang dimaksud benar-benar partikel elementer, maka apakah
>> ini berarti menggoyahkan validitas salah satu persamaan Maxwell: div H = 0 ?
>>
>> - Kalaupun itu quasiparticle, tetap agak sulit dipahami bagaimana
>> dipol-dipol sebagai "building blocks" dapat menghasilkan efek resultan
>> sebagai monopol? ---> Lebih mudah memahami efek dari kombinasi 2 dipol untuk
>> menghasilkan dipol yang lebih kuat, quadrupol, atau netral, tergantung pada
>> orientasi relatif antar keduanya.
>>
>> MAM
>>
>> 2009/9/5 haryo_hep <sumowidagdo@ gmail.com<http://mc/compose?to=sumowidagdo@ >gmail.com
>> >
>>
>>>
>>>
>>>
>>> Setelah membaca lebih lanjut detailnya, tampaknya yang telah ditemukan
>>> adalah 'quasiparticles' yang merupakan keadaan kuantum dari sebuah sistem
>>> banyak benda. 'Quasiparticles' memang bisa memiliki sifat unik seperti
>>> muatan pecahan atau spin yang tidak memenuhi statistik Bose-Einstein maupun
>>> Fermi-Dirac.
>>>
>>> Meskipun demikian penemuan ini tetap menarik ! Layak untuk didiskusikan
>>> dalam perkuliahan.
>>>
>>> Haryo
>>>
>>>
>>> --- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com<http://mc/compose?to=fisika_ >,indonesia% 40yahoogroups. com
>>> "haryo_hep" <sumowidagdo@ ...> wrote:
>>> >
>>> >
>>> > Baru membaca di Science (via Symmetry Magazine) bahwa sekelompok
>>> fisikawan di Helmholtz-Zentrum Berlin für Materialien und Energie
>>> mengumumkan bahwa mereka telah mengamati keberadaan magnetic monopole.
>>> >
>>> > http://www.scienced aily.com/ releases/ 2009/09/09090316 3725.htm<http://www.sciencedaily.com/ >releases/ 2009/09/09090316 3725.htm
>>> > http://physicsworld .com/cws/ article/news/ 40302<http://physicsworld.com/cws/ >(Physics World)article/news/ 40302
>>> > http://www.nature. com/news/ 2009/090903/ full/news. 2009.881. html<http://www.nature.com/news/ >(Nature)2009/090903/ full/news. 2009.881. html
>>> > http://arxiv. org/abs/0908. 3568v2 <http://arxiv.org/abs/0908. >3568v2
>>> >
>>> > Detailnya cukup banyak dan belum saya baca semua, kalau ada yang sudah
>>> sempat membaca dan bisa menjelaskan, terima kasih banyak.
>>> >
>>> >
>>> > Haryo
>>> >
>>>
>>>
>>
>>
>
>
>
- 3a.
-
Re: Pekan Ilmiah Fisika UNY
Posted by: "paddy's a_s" imraatul@gmail.com
Fri Sep 11, 2009 6:18 am (PDT)
Moderator Note: Mohon diskusinya dilanjutkan via japri.
Adalah tidak bijaksana menyebarkan informasi kontak
pribadi di forum seperti ini. Kecuali jika memang nomor kontak
yang diberikan adalah nomor kontak resmi untuk sebuah acara/event.
rekan rizky, acaranya tingkat apa? se jawa or?
ada merchandise yg bisa dikirim dr sana gak??
boleh minta no HP nya???
2009/9/9, and_sty0388 <and_sty0388@yahoo.co. >:id
> minta brosurnya dunk....segera yach...makasih
>
>
>
--
-=====Kepasrahan total menjadi energi bagi seorang mukmin dalam
menjalani kehdupan di dunia ini.
=====Karena adalah tepat; menggantungkan sesuatu yang kecil dan bahkan
sangat kecil kepada Yang Maha Besar dan bahkan Mahasegala, Allah SWT
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
===============================================================
** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/
** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
<fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
** Arsip : http://members.tripod.com/~fisika/
** Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
<fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar