Senin, 27 September 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3201

Messages In This Digest (13 Messages)

Messages

1a.

Bls: [sekolah-kehidupan] [catcil] Penipu yang Sangat Tidak Kreatif

Posted by: "zahra al humairah" zahra_alhumairah@yahoo.co.id   zahra_alhumairah

Sun Sep 26, 2010 4:26 am (PDT)



hehehe ternyata tidak saya saja...
 
 
btw hati2 juga..dengan SMS yang tanya
 
"punya teman yang jualan pulsa? bisa minta nomornya?"
 
lihat dulu siapa yang kirim..
kalau teman kita oke lah..
tapi kl tidak kenal, jangan..
takutnya dia beli pulsa atas nama kita, trus teman yang jualan pulsa minta tagihan ke kita...
 
padahal kita ndak beli...
--- Pada Sel, 21/9/10, Teha Sugiyo <kembangpring049@yahoo.co.id> menulis:

Dari: Teha Sugiyo <kembangpring049@yahoo.co.id>
Judul: Bls: [sekolah-kehidupan] [catcil] Penipu yang Sangat Tidak Kreatif
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 21 September, 2010, 11:58 PM

 

yang jelas kalo dapet sms kayak begituan langsung aja hapus nop, daripada bikin ati panas...hehehehe...sudah pernah dibahas di tipi kok nop. saya juga pernah dapet kayak gitu. daripada saya kesel, langsung aja saya hapus... 

--- Pada Sel, 21/9/10, novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com> menulis:

Dari: novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com>
Judul: [sekolah-kehidupan] [catcil] Penipu yang Sangat Tidak Kreatif
Kepada: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>, pembacaasmanadia@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 21 September, 2010, 4:48 PM

 

Mungkin sebagian besar pengguna ponsel sudah biasa dengan masalah ini.

SMS iseng ataupun SMS penipuan. Misalnya, yang menipu berkaitan pemberian hadiah dari bank A, B atau C yang pengumumannya tadi malam. Heeee? Apa dipikirnya kita nggak punya TV? Mungkin... atau kalaupun punya TV, tidak sedang menonton stasiun TV yang katanya ngumumin dapat hadiah itu?

Lalu, ada SMS dapat hadiah Rp sekian-sekian juta... dengan mengontak nomor dari provider tertentu. Lalu, akan digiring menuju ATM untuk transfer ketika mengambil duit... heeee? Mau dapat duit, kok ya musti transfer, cape, deh...

Awalnya, mungkin saja SMS-SMS itu berhasil. Jujur, saya sempat percaya... ketika saya mengalaminya baru-baru punya HP dan baru-baru dapat SMS dari penipu :P (sekitar tahun 2002 or 2003) Alhamdulillah, tidak terjebak karena saya tidak sampai harus mentransfer... xixixixix, lagian mahasiswa duitnya berapa, sih? :P

Selanjutnya... kalau terima SMS itu, saya diamkan atau kalau lagi iseng, saya jawab kurang lebih: "Uangnya buat lo aja, deh", hehe :D

Sudah beberapa lama, SMS yang memberi tahu kalau saya dapat uang tidak lagi muncul... kecuali SMS ga jelas... xixixixixi
masih saya simpan SMS iseng itu
isinya begini
"selamat anda dapat uang 1 miliar...... silahkan hubungi saya...."
Asli, ini orang niat apa kagak sih nipu? ~_~
Biasanya kan hadiahnya 20 juta atau 30 juta dari lembaga A atau dari Bank B, lah ini dari mana.. coba ~_~ Terus, 1 miliar... banyak bener ~_~

Nah, yang terjadi belakangan ini mungkin teman-teman udah sering mendengar atau mendapatkan juga...

Saya mendapat SMS dari orang yang mengaku "mama" ke dua nomor saya (nomor CDMA dan nomor GSM yang cuma saya jadikan modem dan akan saya matikan beberapa waktu lagi).

Alhamdulillah, nomor saya yang GSM yang udah lama saya pakai (dari tahun 2002/2003) yang biasanya mendapat telepon-telepon dan SMS-SMS "gelap" dan nggak jelas tak mendapat SMS ga kreatif ini, hehe. Atau belum? xixixixi, nggak tahu, deh :D

Yang mampir ke no GSM
dari +62819xxxxxxxx
Ini Mama lg pinjam hp org, tolong beliin pulsa 50rb kenmr baru mama = 0812xxxxxxxx, mama lg ada masalah dikntr polisi, jgn dulu sms/telp, nanti mama yang telpn,

yang mampir ke no CDMA
dari "mama" juga
dari 0898xxxxxxx
Tolong belikan dulu mama pulsa 25rb di no AS baru mama 0852xxxxxxxx Soalnya teman mama kecelakaan, Skrg kluarganya harus dihubungi, Nti mama ganti uangnya, penting

Ok, sampai saat ini, "mama" masih merajalela... dan dari cerita teman-teman ada banyak yang mendapatkan SMS dari "mama" gadungan ini... Entahlah, kalau ada yang terjebak... kalau saya jelas tidak dengan beberapa alasan.
1. Saya tidak pernah memanggil mama, tapi ibu atau pernah juga manggil emak :D
2. Ibu saya tidak bisa SMS, ibu cuma tahu nelpon
3. Ibu tidak mengerti bagaimana mengganti nomor. Selama ini, yang membelikan nomor HP ya anak-anaknya :D
4. Dalam kondisi genting, ibu akan lebih memilih nelpon...
5. Kami, anak-anaknya hampir tahu ibu berada di mana. Ibu jarang bepergian... apalagi sama teman-temannya. :D

Lagian, "mama" ngapain di kantor polisi, ya? :D
*Sayangnya, aku kayaknya ga punya pulsa, jadi ga bisa balas :D

Nah, mungkin karena SMS dari "mama" yang mulai tidak laku dan tidak juga mendapat hasil, si penipu pun mengubah "pelaku" menjadi "bapak".

Kejadiannya barusan yang mampir ke no CDMA saya
dari 0898xxxxxxx
Ini bpk lg pinjam HP org. tlong beli'in bpk pls 20rb k nomor ini 0852xxxxxxxx, bpk lg ada mslh d kntr polisi, jgn d tlpn/sms dl nnti bpk yg tlpn,skrg pnting.

Aduuuh, plis, deh...
bapak ga mungkin SMS kayak gini....
Ok, saya memang memanggil bapak dengan sebutan "bapak", tapi bapak udah meninggal 6 tahun lalu ~_~ dan kalaupun bapak masih ada, bapak juga ga bisa SMS-an, bapak juga ga pernah keabisan pulsa... ada juga abis masa berlaku dan pulsa bapak bisa membengkak beratus-ratus ribu, hehe.

Dasar penipu nggak kreatif :P
Untung aja ga punya pulsa :D kalau nggak saya bisa iseng jawab
"Duh, ngapain di kantor polisi.. ketangkep ya ketahuan nipu?" :D

Akankah akan muncul SMS dari tante, om, adik, kakak, mbak, teteh, mbah, dan lain-lain...
Mari kita tunggu bersama, xixixixixi

Yang jelas, kita emang perlu mengetahui orang-orang di sekeliling kita, termasuk keluarga, teman, saudara dan lain-lain.

2a.

Re: (catcil) Tersenyumlah selagi bisa

Posted by: "zahra al humairah" zahra_alhumairah@yahoo.co.id   zahra_alhumairah

Sun Sep 26, 2010 4:27 am (PDT)



amin ya Robb...
semoga diberikan yang terbaik brother....
yang sabar ya...

--- Pada Kam, 23/9/10, cak dayat <cakdayat@gmail.com> menulis:

Dari: cak dayat <cakdayat@gmail.com>
Judul: Re: [sekolah-kehidupan] (catcil) Tersenyumlah selagi bisa
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 23 September, 2010, 8:10 AM

 

Iya nia....insyaAllah sdah ditangani dg benar...mohon doanya aja ya, mudah2an cepet pulih...
Sent from my BlackBerry®
powered by Cendana Pulsa

From: "Nia Robie'" <musimbunga@gmail.com>
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Wed, 22 Sep 2010 20:08:12 +0700
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
ReplyTo: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (catcil) Tersenyumlah selagi bisa

 

mas Dayat serius kena Bell's Spalsy? sudah ke ahlinya kah?

itu temenku ada yg kena...
tapi alhamdulillah sebulan sembuh...
kalo bisa jangan terlalu sering bergaul dengan barang2 yg berbau radiasi dulu...

syafakalloh ya boi..

Pada 22 September 2010 16.45, Dayat <cakdayat@gmail.com> menulis:

 

kita mungkin sudah sering mendengar pepatah, "senyum itu adalah ibadah".Apalagi mungkin bagi orang yang profesinya mengharuskan dia berinterkasi dan melayani banyak orang, maka senyum 5 centi mungkin menjadi rutinitas yang harus selalu di lakoni.

banyak sebab kenapa senyum itu bisa lahir, bisa dari karena tuntutan profesi, jatuh cinta, perasaan senang,dan masih banyak lagi.
tapi mungkin apapun penyebab senyum itu bisa merekah lewat bibir kita, saya yakin itu masih enak dipandang dari pada kita berwajah masam.

mungkin monalisa tidak akan dikenang sebegitu hebatnya jika dulu dia tidak tersenyum waktu dilukis. Atau mungkin juga om koes hendratmo tidak di kontrak Pepsodent jika ia tidak terseyum dan memamerkan
deretan gigi putih dan lesung pipitnya.
dengan senyuman kita bisa melupakan sedikit kesedihan.
dengan senyuman kita bisa menaklukkan hati atasan.
dengan senyuman pula rayuan kita ke yang tersayang akan jadi makin dahsyat efeknya.
jadi untuk anda yang belum tersenyum hari ini, tersenyumlah?
segera keluarkan senyum manismu, sebelum kau tidak bisa melakukanya.
Percayalah, sangat tidak nyaman saat kau ingin terseyum tapi tidak bisa melakukanya.
percayalah, aku pernah merasakanya..
bahkan sampai detik ini..

sungguh akan terasa sakit saat hati ini ingin memberikan senyuman tulus ke seseorang, tapi yang keluar malah sunggingan yang menyeramkan. Atau saat kita ingin menyapa ramah, tapi yang nampak justru wajah yang seakan meremehkan. Ada rasa sakit saat diri ini tidak bisa membalas senyum tulus dari mereka. Ada rasa bersalah saat menjawab sapaan ramah mereka hanya dengan wajah datar dan hambar.
sungguh kawan, aku tidak bermaksud melakukan itu semua...

Percayalah, saat sakit ini sudah tidak krasan menghinggapi diri ini lagi..
Aku akan selalu berikan senyum terbaikku untuk kalian semua..
Saat bibir ini sudah kompromi dengan hati, aku berjanji tak akan kau temui lagi wajah masamku.
dan semoga, saat mata ini sudah bisa berkedip-kedip lincah lagi...
mata ini hanya akan mau memandang yang bersih-bersih..

dayat
*saat wajah tiba-tiba disapa bell"s palsy

office 22.9.2010
start: 16.30
finish : 16.50

2b.

Re: (catcil) Tersenyumlah selagi bisa

Posted by: "Fadli" fadli@badaklng.co.id   fdfadli@ymail.com

Sun Sep 26, 2010 7:30 pm (PDT)



Senyumlah ... Semangat !!!

Salam senyum,
fd

>>> zahra al humairah <zahra_alhumairah@yahoo.co.id> 9/26/2010 2:06 PM >>>

amin ya Robb...
semoga diberikan yang terbaik brother....
yang sabar ya...

--- Pada Kam, 23/9/10, cak dayat <cakdayat@gmail.com> menulis:


Dari: cak dayat <cakdayat@gmail.com>
Judul: Re: [sekolah-kehidupan] (catcil) Tersenyumlah selagi bisa
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 23 September, 2010, 8:10 AM



Iya nia....insyaAllah sdah ditangani dg benar...mohon doanya aja ya, mudah2an cepet pulih...
Sent from my BlackBerry®
powered by Cendana Pulsa



From: "Nia Robie'" <musimbunga@gmail.com>
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Wed, 22 Sep 2010 20:08:12 +0700
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
ReplyTo: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (catcil) Tersenyumlah selagi bisa



mas Dayat serius kena Bell's Spalsy? sudah ke ahlinya kah?

itu temenku ada yg kena...
tapi alhamdulillah sebulan sembuh...
kalo bisa jangan terlalu sering bergaul dengan barang2 yg berbau radiasi dulu...


syafakalloh ya boi..


Pada 22 September 2010 16.45, Dayat <cakdayat@gmail.com> menulis:



kita mungkin sudah sering mendengar pepatah, "senyum itu adalah ibadah".Apalagi mungkin bagi orang yang profesinya mengharuskan dia berinterkasi dan melayani banyak orang, maka senyum 5 centi mungkin menjadi rutinitas yang harus selalu di lakoni.

banyak sebab kenapa senyum itu bisa lahir, bisa dari karena tuntutan profesi, jatuh cinta, perasaan senang,dan masih banyak lagi.
tapi mungkin apapun penyebab senyum itu bisa merekah lewat bibir kita, saya yakin itu masih enak dipandang dari pada kita berwajah masam.

mungkin monalisa tidak akan dikenang sebegitu hebatnya jika dulu dia tidak tersenyum waktu dilukis. Atau mungkin juga om koes hendratmo tidak di kontrak Pepsodent jika ia tidak terseyum dan memamerkan
deretan gigi putih dan lesung pipitnya.
dengan senyuman kita bisa melupakan sedikit kesedihan.
dengan senyuman kita bisa menaklukkan hati atasan.
dengan senyuman pula rayuan kita ke yang tersayang akan jadi makin dahsyat efeknya.
jadi untuk anda yang belum tersenyum hari ini, tersenyumlah?
segera keluarkan senyum manismu, sebelum kau tidak bisa melakukanya.
Percayalah, sangat tidak nyaman saat kau ingin terseyum tapi tidak bisa melakukanya.
percayalah, aku pernah merasakanya..
bahkan sampai detik ini..

sungguh akan terasa sakit saat hati ini ingin memberikan senyuman tulus ke seseorang, tapi yang keluar malah sunggingan yang menyeramkan. Atau saat kita ingin menyapa ramah, tapi yang nampak justru wajah yang seakan meremehkan. Ada rasa sakit saat diri ini tidak bisa membalas senyum tulus dari mereka. Ada rasa bersalah saat menjawab sapaan ramah mereka hanya dengan wajah datar dan hambar.
sungguh kawan, aku tidak bermaksud melakukan itu semua...

Percayalah, saat sakit ini sudah tidak krasan menghinggapi diri ini lagi..
Aku akan selalu berikan senyum terbaikku untuk kalian semua..
Saat bibir ini sudah kompromi dengan hati, aku berjanji tak akan kau temui lagi wajah masamku.
dan semoga, saat mata ini sudah bisa berkedip-kedip lincah lagi...
mata ini hanya akan mau memandang yang bersih-bersih..

dayat
*saat wajah tiba-tiba disapa bell"s palsy

office 22.9.2010
start: 16.30
finish : 16.50






2c.

Re: (catcil) Tersenyumlah selagi bisa

Posted by: "prita hw" prita_hw@yahoo.com   prita_hw

Mon Sep 27, 2010 1:27 am (PDT)



mas dayat, maaf lahir batin yah...
semoga cepet sembuh dan bisa memberikan senyuman terindah untuk org2 di
sekitarnya...
insyaallah niat yg tulus akan tergambar dari wajah kita kok:)

-Jabat eratku-
Prita HW.
085236009575
www.pritahw.multiply.com

________________________________
From: zahra al humairah <zahra_alhumairah@yahoo.co.id>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Sunday, September 26, 2010 13:06:31
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (catcil) Tersenyumlah selagi bisa

amin ya Robb...
semoga diberikan yang terbaik brother....
yang sabar ya...

--- Pada Kam, 23/9/10, cak dayat <cakdayat@gmail.com> menulis:

>Dari: cak dayat <cakdayat@gmail.com>
>Judul: Re: [sekolah-kehidupan] (catcil) Tersenyumlah selagi bisa
>Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
>Tanggal: Kamis, 23 September, 2010, 8:10 AM
>
>
>
>Iya nia....insyaAllah sdah ditangani dg benar...mohon doanya aja ya, mudah2an
>cepet pulih...
>
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Cendana Pulsa
________________________________

>From: "Nia Robie'" <musimbunga@gmail.com>
>Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
>Date: Wed, 22 Sep 2010 20:08:12 +0700
>To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
>ReplyTo: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
>Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (catcil) Tersenyumlah selagi bisa
>
>
>mas Dayat serius kena Bell's Spalsy? sudah ke ahlinya kah?
>
>itu temenku ada yg kena...
>tapi alhamdulillah sebulan sembuh...
>kalo bisa jangan terlalu sering bergaul dengan barang2 yg berbau radiasi
dulu...
>
>
>syafakalloh ya boi..
>
>
>Pada 22 September 2010 16.45, Dayat <cakdayat@gmail.com> menulis:
>
>
>>
>>kita mungkin sudah sering mendengar pepatah, "senyum itu adalah ibadah".Apalagi
>>mungkin bagi orang yang profesinya mengharuskan dia berinterkasi dan melayani
>>banyak orang, maka senyum 5 centi mungkin menjadi rutinitas yang harus selalu di
>>lakoni.
>>
>>banyak sebab kenapa senyum itu bisa lahir, bisa dari karena tuntutan profesi,
>>jatuh cinta, perasaan senang,dan masih banyak lagi.
>>tapi mungkin apapun penyebab senyum itu bisa merekah lewat bibir kita, saya
>>yakin itu masih enak dipandang dari pada kita berwajah masam.
>>
>>mungkin monalisa tidak akan dikenang sebegitu hebatnya jika dulu dia tidak
>>tersenyum waktu dilukis. Atau mungkin juga om koes hendratmo tidak di kontrak
>>Pepsodent jika ia tidak terseyum dan memamerkan
>>deretan gigi putih dan lesung pipitnya.
>>dengan senyuman kita bisa melupakan sedikit kesedihan.
>>dengan senyuman kita bisa menaklukkan hati atasan.
>>dengan senyuman pula rayuan kita ke yang tersayang akan jadi makin dahsyat
>>efeknya.
>>jadi untuk anda yang belum tersenyum hari ini, tersenyumlah?
>>segera keluarkan senyum manismu, sebelum kau tidak bisa melakukanya.
>>Percayalah, sangat tidak nyaman saat kau ingin terseyum tapi tidak bisa
>>melakukanya.
>>percayalah, aku pernah merasakanya..
>>bahkan sampai detik ini..
>>
>>sungguh akan terasa sakit saat hati ini ingin memberikan senyuman tulus ke
>>seseorang, tapi yang keluar malah sunggingan yang menyeramkan. Atau saat kita
>>ingin menyapa ramah, tapi yang nampak justru wajah yang seakan meremehkan. Ada
>>rasa sakit saat diri ini tidak bisa membalas senyum tulus dari mereka. Ada rasa
>>bersalah saat menjawab sapaan ramah mereka hanya dengan wajah datar dan hambar.
>>sungguh kawan, aku tidak bermaksud melakukan itu semua...
>>
>>Percayalah, saat sakit ini sudah tidak krasan menghinggapi diri ini lagi..
>>Aku akan selalu berikan senyum terbaikku untuk kalian semua..
>>Saat bibir ini sudah kompromi dengan hati, aku berjanji tak akan kau temui lagi
>>wajah masamku.
>>dan semoga, saat mata ini sudah bisa berkedip-kedip lincah lagi...
>>mata ini hanya akan mau memandang yang bersih-bersih..
>>
>>dayat
>>*saat wajah tiba-tiba disapa bell"s palsy
>>
>>office 22.9.2010
>>start: 16.30
>>finish : 16.50
>>
>>
>

3.

(no subject)

Posted by: "romeoave@yahoo.com" romeoave@yahoo.com   romeoave

Sun Sep 26, 2010 2:46 pm (PDT)

4.1.

Salam kenal

Posted by: "ajeng" ajeng_saja@yahoo.com   ajeng_saja

Sun Sep 26, 2010 7:29 pm (PDT)



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Salam kenal untuk semua teman-teman member sekolah kehidupan. Sekolah yang tiada kata tamat didalamnya.
Sebenarnya saya bukan member baru, sudah 2 tahunan ini saya bergabung di mailing list ini. Tapi selama ini saya hanya jadi pembaca setia saja, belum pernah berinteraksi dengan teman-teman.
Semoga interaksi perdana saya ini bisa menambah ilmu saya sekaligus membawa manfaat dan berkah untuk kita bersama.

Salam untuk semua, semoga ujian yang diberikan oleh sekolah kehidupan ini tidak kita jadikan sebagai beban, karena sebagaimana sekolah pada umumnya, ujian adalah "cara" agar grade kita meningkat. Semoga tidak hanya dimata sesama namun juga dimata Tuhan.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Salam saya,

Ajeng

4.2.

Re: Salam kenal

Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com   mine_haway

Sun Sep 26, 2010 8:47 pm (PDT)



2010/9/27 ajeng <ajeng_saja@yahoo.com>

>
>
> Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
>
> Salam kenal untuk semua teman-teman member sekolah kehidupan. Sekolah yang
> tiada kata tamat didalamnya.
> Sebenarnya saya bukan member baru, sudah 2 tahunan ini saya bergabung di
> mailing list ini. Tapi selama ini saya hanya jadi pembaca setia saja, belum
> pernah berinteraksi dengan teman-teman.
>
Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Salam kenal ya Jeng
Jadi inget teman SMP yang namanya Ajeng juga

Wah 2 tahun yg lalu gabung dan baru kenalan hari ini ...hmmm...
Jangan lupa isi form database member milis SK ya
Klik http://bit.ly/cGaomq

Terimakasih.
--
Write what you think!
http://minesweet.blogspot.com
4.3.

Re: Salam kenal

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Mon Sep 27, 2010 1:28 am (PDT)



wiljueng sumping ya Mbak Ajeng
hmm...namanya nasionalisme BGT..hehe
smg betah ya duuduk di sekolah kehidupan
amin

2010/9/27 ajeng <ajeng_saja@yahoo.com>

>
>
> Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
>
> Salam kenal untuk semua teman-teman member sekolah kehidupan. Sekolah yang
> tiada kata tamat didalamnya.
> Sebenarnya saya bukan member baru, sudah 2 tahunan ini saya bergabung di
> mailing list ini. Tapi selama ini saya hanya jadi pembaca setia saja, belum
> pernah berinteraksi dengan teman-teman.
> Semoga interaksi perdana saya ini bisa menambah ilmu saya sekaligus membawa
> manfaat dan berkah untuk kita bersama.
>
> Salam untuk semua, semoga ujian yang diberikan oleh sekolah kehidupan ini
> tidak kita jadikan sebagai beban, karena sebagaimana sekolah pada umumnya,
> ujian adalah "cara" agar grade kita meningkat. Semoga tidak hanya dimata
> sesama namun juga dimata Tuhan.
>
> Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
>
> Salam saya,
>
> Ajeng
>
>
>

--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply.com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co.id <fb%3Abujangkumbanf@yahoo.co.id>
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
4.4.

Re: Salam kenal

Posted by: "kelongpajaga@yahoo.co.id" kelongpajaga@yahoo.co.id   kelongpajaga

Mon Sep 27, 2010 3:19 am (PDT)



Salam kenal juga. Kita sama sama pembaca setia. Kalau aku malah set di Hp sehingga postingan sekolah ini seperti baca sms saja
-----Original Message-----
From: Mimin
Sent: 27/09/2010, 11:47 AM
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Salam kenal

2010/9/27 ajeng <ajeng_saja@yahoo.com>

>
>
> Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
>
> Salam kenal untuk semua teman-teman member sekolah kehidupan. Sekolah yang
> tiada kata tamat didalamnya.
> Sebenarnya saya bukan member baru, sudah 2 tahunan ini saya bergabung di
> mailing list ini. Tapi selama ini saya hanya jadi pembaca setia saja, belum
> pernah berinteraksi dengan teman-teman.
>
Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Salam kenal ya Jeng
Jadi inget teman SMP yang namanya Ajeng juga

Wah 2 tahun yg lalu gabung dan baru kenalan hari ini ...hmmm...
Jangan lupa isi form database member milis SK ya
Klik http://bit.ly/cGaomq

Terimakasih.
--
Write what you think!
http://minesweet.blogspot.com

5.

(bukan sekedar resensi buku) Kupetik Bintang (Kecil-Kecil Punya Kary

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Sun Sep 26, 2010 7:30 pm (PDT)



*Resensi Buku*

Judul : Kupetik Bintang (Kecill-Kecil Punya Karya)

Penulis : Rizky Nur Fajri a.k.a Fajri,10 th

Cetakan : Ketiga, Maret, 2009

Penerbit : DAR, Mizan

Pernah tidak kamu membayangkan suatu hari kamu mengalami
kecelakaan? Tentu tidak maukan! Apalagi mengalaminya langsung. Pastinya
sangat mengerikan sekali bukan?

Namun hal ini pernah dialami oleh Rizky Nur Fajri sendiri,
penulis buku ini? Ia mengalami kecelakaan saat menempuh perjalanannya ke
kampung halaman Budenya. Naas, dalam perjalanannya ke sana Rizky bersama
Paman dan Budenya mengalami kecelakaan hingga akhirnya menewaskan Paman dan
Budenya. Yang sama-sama ikut mengantarkan Rizky. Tapi Tuhan masih sayang,
Rizky selamat seorang diri dari kecelakaan itu yang begitu amat tragis.
Sehingga membuat Ibunya sangat mengkhawatirkan Rizky. Lagi-lagi dalam
kecelakaan itu Rizky harus mengalami patah tulang dan luka-luka hingga dalam
waktu yang lama.

Inilah salah satu kisah yang ada di buku �Kupetik Bintang� (Kecil-Kecil
Punya Karya) karya Rizky Nur Fajri. Ternyata masih banyak lagi kisah nyata
itu yang dituliskan oleh Rizky dalam buku ini. Selain itu juga ada
pengalaman uniknya disaat Rizky mengikuti perlombaan menyanyi. Ia hanya
dibayar memakai snack saja oleh panitia penyelenggara. Ada juga suka-duka
saat Rizky menjadi wartawan cilik untuk mewawancarai orang nomor satu di
Indonesia, Bapak SBY, Presiden Indonesia di istana Negara. Bagaimana ia
harus pandai-pandai mencari kesempatan mewancarai Presiden. Kemudian ada
juga kisah keinginannya untuk menjadi seorang penari India. Dan masih banyak
lagi kisah-kisah nyata yang dituliskan oleh Rizky dalam buku ini.

Memang, buku ini adalah kisah nyata yang dialami sendiri oleh
Rizky Nur Fajri sebagai penulisnya. Fajri mengumpulkan kisah-kisah nyata
dengan apa yang ia alami sendiri. Mungkin, siapa tahu kisah-kisah yang
ditulis Fajri sama dengan kamu-kamu alami. Sehingga bisa dijadikan pelajaran
buat kita semua agar selalu bersyukur kepada Tuhan denga apa yang sudah
diberinya kepada kita selama ini.

Peresensi: Fiyan Arjun

Catatan:

Resensi Buku telah dikirimkan ke rubrik Ruang Kita�Kompas Anak.*Ingin
membaca buku ini silakan pesan ke Anju Online Bookshop dengan bonus satu
buku inspratif. Atau, ke account FB:Fiyan Arjun(Anju Shop). Terima kasih
*

* *
6a.

Art-Living Sos 2010 (A-9  Daun Musim Gugur

Posted by: "IETJE SRI UMIYATI GUNTUR" ietje_guntur@bca.co.id

Sun Sep 26, 2010 8:46 pm (PDT)





Dear Allz....

Apakabar di hari Minggu ini ? Hehe...asyiiikkk yaaa....libur-libur...bisa beristirahat...bisa berkumpul bersama keluarga...atau berkumpul dengan teman-teman...atau saatnya merenungi perjalanan selama seminggu...

Hari Minggu atau hari libur selain untuk mengistirahatkan tubuh, seyogyanya juga kita dapat mengistirahatkan jiwa...merenung...melihat ke dalam...mengajak diri kita berbincang dan bercakap-cakap...hehe...Aneh, ya...??? Kenapa mesti aneh ? Kita bisa ngobrol berjam-jam dengan orang lain, yang notabene jauh dari jangkauan kita. Tapi kenapa kita tidak pernah, atau enggan ngobrol dengan diri kita sendiri, yang begitu dekat ?

Padahal kalau kita mau, kita bisa ngobrol dengan diri kita...memahami keadaannya, mengakomodasi kebutuhannya. Tidak hanya kebutuhan fisik seperti menanyakan kepada jantung, apakah dia baik-baik saja di situ, apakah detaknya sesuai dengan peraturan. Juga bertanya kepada usus dan lambung, apakah dia tidak menderita ketika kita jejali dengan berbagai bahan makanan yang indah dilihat, enak di lidah, tapi membuat lambung harus bekerja ekstra keras.

Oya...pernahkah kita juga bertanya kepada batin kita, kepada pikiran kita, kepada emosi kita : apakah dia sedang senang atau sedih, apakah dia sedang memikul beban emosi karena benci dan marah, apakah dia memelihara seekor dendam yang selalu menyalak dan membuat batin kita menjadi bising ?

Oke...oke...tenaaaangg...di hari yang indah dan ceria ini memang saatnya kita kembali kepada diri sendiri. Kembali menengok atau membezuk diri. Mengakomodasi body, mind and soul kita...

Jadi...untuk hidangan di hari yang indah dan ceria ini saya hanya ingin cerita sedikiiiiiit saja. Cerita tentang daun. Iya, daun...hehehe...boleh, kan ?

Selamat menikmati...semoga berkenan....

Selamat menikmati hari Minggu, yaaaa...

Jakarta, 26 September 2010

Salam sayang,

Ietje S. Guntur

♥♥♥

Art-Living Sos 2010 (A-9

IDE :Minggu, 26 September 2010

Start : 26/09/2010 7:10:29

Finish : 26/09/2010 8:20:56

DAUN MUSIM GUGUR

Hari libur. Saya sedang membereskan buku-buku catatan lama. Ada catatan yang sedang saya butuhkan. Dan biasanya itu saya tulis di dalam secarik kertas, atau di dalam buku bloknote yang sering saya bawa kemana-mana. Iya...walaupun sekarang sudah jamannya komputer, laptop, handphone, Ipad dan sebagainya, tapi saya lebih nyaman menulis sebaris dua baris ide di atas sehelai kertas di dalam buku catatan kecil itu...hehe...kayaknya ada emosi yang lebih dalam di sana.

Setelah bongkar sana bongkar sini dan menjelajah beberapa tas kerja yang penuh berisi segala harta karun doraemon, saya menemukan buku catatan lama tadi. Cari-cari...eeeeh...ketemu deh tulisan kecilnya. Syukur alhamdulillah...idenya masih klop dengan kondisi sekarang. Dan eeeeh...apa lagi ini ? Sehelai daun tiba-tiba jatuh dari salah satu lembarannya. Daun berjari lima, yang warnanya hijau agak kekuningan.

Saya tertegun. Sejenak hati saya berdebar. Itu daun maple. Daun maple pertama yang saya lihat seumur hidup. Ketika saya dalam perjalanan ke Negeri Utara beberapa tahun lalu. Hmm....kenangan membuncah. Daun itu adalah daun maple yang gugur di awal musim panas...belum terlalu kuning...karena saya memungutnya terlalu cepat. Saya membolak-balik daun maple itu. Daun yang indah...dan inspiratif. Daun yang tahu, kapan dia harus tumbuh hijau, dan kapan dia harus gugur ke bumi....



Saya tersenyum.

Urusan daun di dalam lembaran buku catatan atau buku pelajaran sekolah bukan yang pertama kali saya lakukan. Semasa masih kecil, sejak di Sekolah Dasar, saya gemar memetik daun-daun yang beraneka bentuk lalu menyimpannya di antara lembar-lembar buku. Bahkan kadang-kadang tanaman semak yang masih kecil saya cabut dari tanah, untuk melihat komposisi sebuah tanaman yang lengkap dari daun hingga akarnya.

Kebiasaan mengumpulkan daun-daun dan menyelipkannya di dalam lembar catatan terus berlanjut hingga saya di SMP, SMA bahkan setelah kuliah di perguruan tinggi. Dalam setiap perjalanan saya ke berbagai tempat, saya selalu tertarik melihat daun-daun yang berbeda dari tempat tinggal saya. Ada daun yang agak lebar, ada daun yang kecil-kecil. Beberapa jenis daun itu saya ketahui nama pohonnya, tetapi kebanyakan tidak. Jadi saya hanya menyimpannya, dan menuliskan di mana saya mendapatkan daun itu. Sekedar catatan, bahwa saya pernah ke satu tempat, untuk kenang-kenangan perjalanan...hehe...

Beberapa tahun kemudian, kala saya iseng seperti sekarang, kadang-kadang daun yang sudah gepeng dan kering itu muncul lagi. Seperti memberi peringatan, seperti seorang sahabat lama yang terlupakan, dan ingatan saya pun kembali ke saat saya mengumpulkan daun-daun itu. Kadang saya memungutnya ketika ia sedang berguguran...kadang saya memetiknya sambil minta ijin kepada pohonnnya ( biasanya saya berbisik begini ," maaf, ya...daunmu aku petik, untuk koleksi dan kenangan...terima kasih , Pohon...). Lalu dengan hati-hati saya akan menyimpannya, untuk kelak dikumpulkan dengan koleksi daun-daun lain yang sudah saya miliki.



Ingat daun yang berguguran di Negeri Utara, saya jadi ingat daun-daun yang juga berguguran di sepanjang perjalanan saya saat masih kecil di Medan, saat saya kuliah di Bandung, dan saat saya bekerja di kawasan jalan Sudirman Jakarta. Dari semua daun-daun yang saya temukan, saya paling tertarik dengan daun pohon mahoni.

Daun pohon mahoni ini seperti memiliki siklus tersendiri, yang berbeda dengan daun-daun tanaman tropis lainnya. Dari pengamatan saya, pohon mahoni seperti tahu, kapan dia harus menggugurkan seluruh daun secara bersamaan di satu pohon, kapan mereka tumbuh bersemai kembali, dan kapan mereka akan tumbuh matang bersama-sama. Pada saat daun-daun mahoni mengering dan berguguran ditiup angin, saya sering tertegun memandangnya. Daun-daun itu seperti menari-nari di udara, berputar-putar dengan gembira, sebelum akhirnya terseret-seret di tanah dan diam menanti angin untuk beterbangan lagi.

Semasa masih kanak-kanak dulu, kami - saya dan sahabat-sahabat , akan berlarian di bawah pohon mahoni lalu berusaha menangkap daun-daun yang berjatuhan sebelum mendarat di tanah. Rasanya senang sekali bila kita mendapatkan daun yang masih utuh. Itu sebuah prestasi, karena untuk menjangkau daun mahoni langsung dari tangkainya agak sulit. Pohon mahoni umumnya tinggi-tinggi, dan sulit untuk dipanjat begitu saja. Daun-daun mahoni ( dan kadang buahnya) akan menjadi koleksi istimewa di dalam buku catatan kami. Tidak heran, kalau buku tulis dan buku berhitung saya jaman SD dulu penuh dengan koleksi daun dan juga...hmmh...bulu ayam. Eeeh, tapi koleksi bulu ayam kan sudah saya ceritakan dalam episode kemoceng...hehe...

Ketika saya kuliah di Bandung, daun-daun mahoni yang berguguran di jalan-jalan Bandung Utara mengingatkan saya akan masa kecil yang penuh semangat dan kegembiraan. Daun-daun itu seperti membisikkan keceriaan dan semangat yang sama pula. Membuat saya seperti ada di dekat rumah. Tempat saya akan kembali suatu hari nanti. Kemalasan dan keengganan yang kadang menggandol di dalam hati, mendadak akan bergolak penuh semangat ketika kenangan itu menyeruak seperti percik-percik air.

Begitu pula, ketika saya sudah bekerja di Jakarta. Melihat daun-daun pohon mahoni di Jalan Sudirman yang selalu berganti warna...hijau pupus yang muda, kemudian hijau yang lebih matang, berubah menjadi hijau tua, lalu hijau tua kehitaman karena polusi jalan raya...dan terakhir ketika daun-daunnya berguguran adalah pemandangan yang sangat menarik dan inspiratif. Tidak jarang saya pun berhenti sejenak, melihat daun-daun yang berganti warna, dan menyesap semangat yang selalu muncul dari daun-daun yang beterbangan bersama angin.



Melihat keindahan daun, melihat keceriaan daun, melihat daun-daun yang berguguran...saya sering merenung.

Daun ibarat siklus kehidupan manusia.

Ada daun yang masih hijau dan muda, ketika mereka dengan malu-malu membuka helai-helainya untuk disentuh sinar matahari. Ada daun yang lebih matang warnanya, ketika mereka telah berfungsi sebagai dapur tanaman yang bermetabolisme mengolah masakan dan memberi makan seluruh organ pohon, dan ada saatnya ketika daun-daun itu mulai mengering...lalu gugur ke tanah pada saat dihembus angin. Di tanah pun daun-daun ini tidak diam begitu saja. Banyak daun-daun pohon justru ditunggu ketika mereka sudah jatuh ke tanah, untuk kemudian dikumpulkan dan dimanfaatkan menjadi pupuk organik...pupuk alamiah. Untuk memberi kehidupan dan meningkatkan kesehatan tanaman generasi berikutnya....

Begitulah daun. Setiap saat dari hidupnya selalu bermanfaat. Tidak pernah ada satu masa pun dari sehelai daun yang tidak berguna . Tidak ada satu waktu pun dari daun yang tidak memberikan semangat. Daun selalu gembira. Pada saat hujan dia membuka mulutnya lebar-lebar sehingga seluruh pohon akan menikmati tetes-tetes air yang menyegarkan. Saat matahari terik, dia bekerja giat mengolah masakannya. Ketika senja turun dan malam memeluk sang waktu, dia pun menutup mulut daunnya, beristirahat agar proses metabolisme dilanjutkan oleh bagian pohon yang lain.

Mengamati sehelai daun di dalam lipatan buku catatan harian saya, membuat saya menundukkan kepala .

Bila daun pun memahami kapan mereka harus tetap berada di tangkainya, kapan harus meneduhi pohon dan orang-orang yang lewat di bawahnya, kapan harus gugur serta kembali ke asalnya dan bercampur dengan tanah menjadi pupuk....Bagaimana dengan kita ?

Sudah siapkah kita menjadi daun-daun kehidupan...yang walaupun suatu saat akan gugur pada musimnya, tapi tetap bermanfaat selamanya...



Jakarta, 26 September 2010

Salam selembut daun....

Ietje S. Guntur

Special note :

Terima kasih untuk sahabat-sahabat perjalananku...Neno, Koko, Mb Nuki, Mb Hapti....perjalanan ke Utara sangat inspiratif...Juga sahabat masa kanak-kanakku yang selalu ceria dan inspiratif...Ana, Tiar, Donti, Butet, Cicik, Yul, Evi, Ira, Eva Rabita, Ningsih, Nina, De'i, Erna, Dahlia....thanks sudah menjadi bagian perjalanan daun kehidupan yang hijau dan penuh semangat...

:BCA:
6b.

Bls: [sekolah-kehidupan] Art-Living Sos 2010 (A-9  Daun Musim Gugur

Posted by: "Teha Sugiyo" kembangpring049@yahoo.co.id   kembangpring049

Mon Sep 27, 2010 1:28 am (PDT)



Benar Bu Itje, Daun ibarat siklus kehidupan
manusia.  Semasih kita merasa hijau, kita akan terus bertumbuh, namun jika kita sudah merasa kekuning-kuningan dan coklat, itu pertana sebentar lagi kita akan gugur...Analogi yang indah!
Saya juga teringat akan Wing Kardjo yang mengumpulkan puisinya dalam antologi dan diberi judul "Selembar Daun". Dalam salah satu tulisan cerita anak-anak, yang diterbitkan tahun 90-an, saya juga menuliskan tentang: "Kisah Selembar Daun". Memang, daun  itu inspiratif dan sekaligus imajinatif. Trima kasih Bu Itje!

--- Pada Sen, 27/9/10, IETJE SRI UMIYATI GUNTUR <ietje_guntur@bca.co.id> menulis:

Dari: IETJE SRI UMIYATI GUNTUR <ietje_guntur@bca.co.id>
Judul: [sekolah-kehidupan] Art-Living Sos 2010 (A-9 Daun Musim Gugur
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, indokarlmay@yahoogroups.com, PsikologiUnpad@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 27 September, 2010, 2:00 AM

 

 

Dear
Allz....

Apakabar
di hari Minggu ini ? Hehe...asyiiikkk yaaa....libur-libur...bisa
beristirahat...bisa berkumpul bersama keluarga...atau berkumpul dengan
teman-teman...atau saatnya merenungi perjalanan selama seminggu...

Hari
Minggu atau hari libur selain untuk mengistirahatkan tubuh, seyogyanya juga
kita dapat mengistirahatkan jiwa...merenung...melihat ke dalam...mengajak diri
kita berbincang dan bercakap-cakap...hehe...Aneh, ya...??? Kenapa mesti aneh ?
Kita bisa ngobrol berjam-jam dengan orang lain, yang notabene jauh dari
jangkauan kita. Tapi kenapa kita tidak pernah, atau enggan ngobrol dengan diri
kita sendiri, yang begitu dekat ?

Padahal
kalau kita mau, kita bisa ngobrol dengan diri kita...memahami keadaannya,
mengakomodasi kebutuhannya. Tidak hanya kebutuhan fisik seperti menanyakan
kepada jantung, apakah dia baik-baik saja di situ, apakah detaknya sesuai
dengan peraturan. Juga bertanya kepada usus dan lambung, apakah dia tidak
menderita ketika kita jejali dengan berbagai bahan makanan yang indah dilihat,
enak di lidah, tapi membuat lambung harus bekerja ekstra keras.

Oya...pernahkah
kita juga bertanya kepada batin kita, kepada pikiran kita, kepada emosi kita :
apakah dia sedang senang atau sedih, apakah dia sedang memikul beban emosi
karena benci dan marah, apakah dia memelihara seekor dendam yang selalu
menyalak dan membuat batin kita menjadi bising ?

Oke...oke...tenaaaangg...di
hari yang indah dan ceria ini memang saatnya kita kembali kepada diri sendiri.
Kembali menengok atau membezuk diri. Mengakomodasi body, mind and soul kita...

Jadi...untuk
hidangan di hari yang indah dan ceria ini saya hanya ingin cerita sedikiiiiiit
saja. Cerita tentang daun. Iya, daun...hehehe...boleh, kan ?

Selamat
menikmati...semoga berkenan....

Selamat
menikmati hari Minggu, yaaaa...

Jakarta,
26 September 2010

Salam
sayang,

 

Ietje S. Guntur

 

♥♥♥

 

Art-Living Sos 2010 (A-9

IDE
:Minggu, 26 September 2010

Start
: 26/09/2010 7:10:29

Finish
: 26/09/2010 8:20:56

 

 

DAUN  MUSIM  GUGUR

 

 

Hari libur. Saya sedang
membereskan buku-buku catatan lama. Ada catatan yang sedang saya butuhkan. Dan
biasanya itu saya tulis di dalam secarik kertas, atau di dalam buku bloknote
yang sering saya bawa kemana-mana. Iya...walaupun sekarang sudah jamannya
komputer, laptop, handphone, Ipad dan sebagainya, tapi saya lebih nyaman
menulis sebaris dua baris ide di atas sehelai kertas di dalam buku catatan
kecil itu...hehe...kayaknya ada emosi yang lebih dalam di sana.

 

Setelah bongkar sana bongkar
sini dan menjelajah beberapa tas kerja yang penuh berisi segala harta karun
doraemon, saya menemukan buku catatan lama tadi. Cari-cari...eeeeh...ketemu deh
tulisan kecilnya. Syukur alhamdulillah...idenya masih klop dengan kondisi
sekarang. Dan eeeeh...apa lagi ini ? Sehelai daun tiba-tiba jatuh dari salah
satu lembarannya. Daun berjari lima, yang warnanya hijau agak kekuningan.

 

Saya tertegun. Sejenak hati
saya berdebar. Itu daun maple. Daun maple pertama yang saya lihat seumur hidup.
Ketika saya dalam perjalanan ke Negeri Utara beberapa tahun lalu.
Hmm....kenangan membuncah. Daun itu adalah daun maple yang gugur di awal musim
panas...belum terlalu kuning...karena saya memungutnya terlalu cepat. Saya
membolak-balik daun maple itu. Daun yang indah...dan inspiratif. Daun yang
tahu, kapan dia harus tumbuh hijau, dan kapan dia harus gugur ke bumi....

 



 

Saya tersenyum.

 

Urusan daun di dalam lembaran
buku catatan atau buku pelajaran sekolah bukan yang pertama kali saya lakukan.
Semasa masih kecil, sejak di Sekolah Dasar, saya gemar memetik daun-daun yang
beraneka bentuk lalu menyimpannya di antara lembar-lembar buku. Bahkan
kadang-kadang tanaman semak yang masih kecil saya cabut dari tanah, untuk
melihat komposisi sebuah tanaman yang lengkap dari daun hingga akarnya.

 

Kebiasaan mengumpulkan
daun-daun dan menyelipkannya di dalam lembar catatan terus berlanjut hingga
saya di SMP, SMA bahkan setelah kuliah di perguruan tinggi. Dalam setiap
perjalanan saya ke berbagai tempat, saya selalu tertarik melihat daun-daun yang
berbeda dari tempat tinggal saya. Ada daun yang agak lebar, ada daun yang
kecil-kecil. Beberapa  jenis daun itu saya ketahui nama pohonnya, tetapi
kebanyakan tidak. Jadi saya hanya menyimpannya, dan menuliskan di mana saya
mendapatkan daun itu. Sekedar catatan, bahwa saya pernah ke satu tempat, untuk
kenang-kenangan perjalanan...hehe...

 

Beberapa tahun kemudian, kala
saya iseng seperti sekarang, kadang-kadang daun yang sudah gepeng dan kering
itu muncul lagi. Seperti memberi peringatan, seperti seorang sahabat lama yang
terlupakan, dan ingatan saya pun kembali ke saat saya mengumpulkan daun-daun
itu. Kadang saya memungutnya ketika ia sedang berguguran...kadang saya
memetiknya sambil minta ijin kepada pohonnnya ( biasanya saya berbisik begini
," maaf, ya...daunmu aku petik, untuk koleksi dan kenangan...terima kasih
, Pohon...). Lalu dengan hati-hati saya akan menyimpannya, untuk kelak dikumpulkan
dengan koleksi daun-daun lain yang sudah saya miliki.

 



 

Ingat daun yang berguguran di
Negeri Utara, saya jadi ingat daun-daun yang juga berguguran di sepanjang
perjalanan saya saat masih kecil di Medan, saat saya kuliah di Bandung, dan
saat saya bekerja di kawasan jalan Sudirman Jakarta. Dari semua daun-daun yang
saya temukan, saya paling tertarik dengan daun pohon mahoni.

 

Daun pohon mahoni ini seperti
memiliki siklus tersendiri, yang berbeda dengan daun-daun tanaman tropis
lainnya. Dari pengamatan saya, pohon mahoni seperti tahu, kapan dia harus
menggugurkan seluruh daun secara bersamaan di satu pohon, kapan mereka tumbuh
bersemai kembali, dan kapan mereka akan tumbuh matang bersama-sama. Pada saat
daun-daun mahoni mengering dan berguguran ditiup angin, saya sering tertegun
memandangnya. Daun-daun itu seperti menari-nari di udara, berputar-putar dengan
gembira, sebelum akhirnya terseret-seret di tanah dan diam menanti angin untuk
beterbangan lagi.

 

Semasa masih kanak-kanak
dulu, kami – saya dan sahabat-sahabat , akan berlarian di bawah pohon
mahoni lalu berusaha menangkap daun-daun yang berjatuhan sebelum mendarat di
tanah. Rasanya senang sekali bila kita mendapatkan daun yang masih utuh. Itu
sebuah prestasi, karena untuk menjangkau daun mahoni langsung dari tangkainya
agak sulit. Pohon mahoni umumnya tinggi-tinggi, dan sulit untuk dipanjat begitu
saja. Daun-daun mahoni ( dan kadang buahnya) akan menjadi koleksi istimewa di
dalam buku catatan kami. Tidak heran, kalau buku tulis dan buku berhitung saya
jaman SD dulu penuh dengan koleksi daun dan juga...hmmh...bulu ayam. Eeeh,
tapi  koleksi bulu ayam kan sudah saya ceritakan dalam episode
kemoceng...hehe...

 

Ketika saya kuliah di
Bandung, daun-daun mahoni yang berguguran di jalan-jalan Bandung Utara mengingatkan
saya akan masa kecil yang penuh semangat dan kegembiraan. Daun-daun itu seperti
membisikkan keceriaan dan semangat yang sama pula. Membuat saya seperti ada di
dekat rumah. Tempat saya akan kembali suatu hari nanti. Kemalasan dan
keengganan yang kadang menggandol di dalam hati, mendadak akan bergolak penuh semangat
ketika kenangan itu menyeruak seperti percik-percik air.

 

Begitu pula, ketika saya
sudah bekerja di Jakarta. Melihat daun-daun pohon mahoni di Jalan Sudirman yang
selalu  berganti warna...hijau pupus yang muda, kemudian hijau yang lebih
matang, berubah menjadi hijau tua, lalu hijau tua kehitaman karena polusi jalan
raya...dan terakhir ketika daun-daunnya  berguguran adalah pemandangan yang
sangat menarik dan inspiratif. Tidak jarang saya pun berhenti sejenak, melihat
daun-daun yang berganti warna, dan menyesap semangat yang selalu muncul dari
daun-daun yang beterbangan bersama angin.

 



 

Melihat keindahan daun,
melihat keceriaan daun, melihat daun-daun yang berguguran...saya sering
merenung.

 

Daun ibarat siklus kehidupan
manusia.

 

Ada daun yang masih hijau dan
muda, ketika mereka dengan malu-malu membuka  helai-helainya untuk disentuh sinar
matahari. Ada daun yang lebih matang warnanya, ketika mereka telah berfungsi
sebagai dapur tanaman yang bermetabolisme mengolah masakan dan memberi makan
seluruh organ pohon, dan ada saatnya ketika daun-daun itu mulai
mengering...lalu gugur ke tanah pada saat dihembus angin. Di tanah pun
daun-daun ini tidak diam begitu saja. Banyak daun-daun pohon justru ditunggu
ketika mereka sudah jatuh ke tanah, untuk kemudian dikumpulkan dan dimanfaatkan
menjadi pupuk organik...pupuk alamiah. Untuk memberi kehidupan dan meningkatkan
kesehatan tanaman generasi berikutnya....

 

Begitulah daun. Setiap saat
dari hidupnya selalu bermanfaat. Tidak pernah ada satu masa pun dari sehelai
daun yang tidak berguna . Tidak ada satu waktu pun dari daun yang tidak
memberikan semangat. Daun selalu gembira. Pada saat hujan dia membuka mulutnya
lebar-lebar sehingga seluruh pohon akan menikmati tetes-tetes air yang
menyegarkan. Saat matahari terik, dia bekerja giat mengolah masakannya. Ketika
senja turun dan malam memeluk sang waktu, dia pun menutup mulut daunnya, 
beristirahat agar proses metabolisme dilanjutkan oleh bagian pohon yang lain.

 

Mengamati sehelai daun di
dalam lipatan buku catatan harian saya, membuat saya menundukkan kepala .

 

Bila daun pun memahami kapan
mereka harus tetap berada di tangkainya, kapan harus meneduhi pohon dan
orang-orang yang lewat di bawahnya, kapan  harus gugur serta kembali ke asalnya
dan bercampur dengan tanah menjadi pupuk....Bagaimana dengan kita ?

 

Sudah siapkah kita menjadi
daun-daun kehidupan...yang walaupun suatu saat akan gugur pada musimnya, tapi
tetap bermanfaat selamanya...

 



 

Jakarta, 26 September 2010

 

Salam selembut daun....

 

Ietje S. Guntur

 

Special note :

Terima kasih untuk sahabat-sahabat perjalananku...Neno,
Koko, Mb Nuki, Mb Hapti....perjalanan ke Utara sangat inspiratif...Juga sahabat
masa kanak-kanakku yang selalu ceria dan inspiratif...Ana, Tiar, Donti, Butet,
Cicik, Yul, Evi, Ira, Eva Rabita, Ningsih, Nina, De'i, Erna, Dahlia....thanks
sudah menjadi bagian perjalanan daun kehidupan yang hijau dan penuh semangat...

 

 

 

 

:BCA:

7.

(catcil) Pesan Pak Sinang Di Milad ESka ke-4

Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com   siuhik

Sun Sep 26, 2010 9:17 pm (PDT)



Pesan-pesan Pak Sinang Pada Milad Eska Ke Empat

Maaf beribu maaf bila pesan-pesan Pak Sinang yang saya janjikan kemaren baru
terposting sekarang, baru inget pula sudah menjanjikan hal ini. Pesan itu saya
rasakan sarat makna sehingga menurut hemat saya perlu disharekan kepada seluruh
Eskaers :

Sebenarnya banyak poin penting yang disampaikan pak Sinang saat memberikan Pesan
dan Kesan sesudah menerima LPJ dari kepengurusan Eska yang lama, namun setelah
peras otak ternyata hanya ada 5 poin yang bisa saya saring, maklum itu karena
faktor "U" kata Pak Suhadi J. Monggo silahkan disimak, boleh dikomentari juga….

1 1. Saat itu semua yang hadir diminta berdiri dan beliau berkata, "
Kira-kira dengan berdiri begini kita bisa ngeliat apa yang ada dibelakang kita
nggak" semua kompak menjawab "Tidakkk!" Berarti Eska harus maju terus! Tidak
lagi menoleh kebelakang. Beliau tak ingin lagi mendengar Eska yang dulu begini,
Eska dulu begitu, sekarang harus fokus untuk maju kedepan! Tak ada lagi keluhan
milis sepi, milis rame kalau ada lomba-lomba, kalau ada even-even penting
lainnya dan sebagainya, semua harus keluar dari hatinya sendiri. Mau membuat
Milis rame, mau membuat milis maju semua kembalikan ke hati masing-masing.
(nonjok dah!)

2. 2. Yang kedua dan tak kalah pentingnya, Pak Sinang sendiri secara
pribadi masih mengakui banyak yang masih mencintai Eska. Ruh cinta itu masih
terjaga Semua masih concern dengan Eska, namun ternyata ada yang terlupa. Dulu
Eska bermula di milis namun seiring perkembangan jaman, tool-nya yang berubah.
Sebagai contoh saat selesai kopdaran di Jakarta, di Senayan tepatnya, semua
berkomitmen menulis lagi di milis. Namun yang terjadi adalah milis rame beberapa
hari, setelah itu sepi lagi, ternyata ramenya pindah ke lapak Fesbuk,
foto-fotonya di sharing di lapak itu. Hmm…fenomena seperti itu yang harus ikut
dicermati bila Eska mau maju terus. Toolsnya harus dipikirkan lagi, karena
perkembangan jaman. (Go…Eska …Go!..)

3. 3. Eska harus ada sepanjang masa. Rasanya itu bukan mimpi mustahil bila
kita saling menggenapkan cinta. Selalu ada jalan setiap ada kemauan. Eska harus
keluar dari figur, Eska harus besar karena Eska bermanfaat, ada sesuatu nilai
yang bisa kita ambil dari Eska, bukan karena figur seseorang. Dan berkali-kali
Pak Sinang mengingatkan untuk tidak menoleh kebelakang. Buku dibelakang kita
harus ditutup, memulai langkah baru, semangat baru, wawasan baru. (Hidup
Eska!...)

4. 4. Pak Sinang menceritakan bahwa beliau terharu bahwa tulisan-tulisan
di Eska ternyata dibaca juga oleh teman-teman yang di Rusia, Ternyata Eska juga
mendunia. Bisa dibaca siapapun, dan rata-rata respon mereka terhadap
tulisan-tulisan di website Eska mendapat apresiasi positif, bahkan tak sedikit
yang menginspirasi mereka.

Jadi jangan buku oriented, karena menulis bukan sekedar gengsi bisa nerbitin
buku, menulis ya menulis, selama tulisan itu bermanfaat dan menginspirasi tak
perlu ada pamrih. Sehingga baik dibuat buku atau tidak sudah kurang penting
lagi, karena esensi tulisan adalah dibaca, dipahami, mudah-mudahan bermanfaat.
Maka dimanapun tulisan itu akan tetap menjadi mutiara, baik diwadahi di milis,
di website, atau dimanapun. Syukur-syukur memang bila menghasilkan tapi bukankah
'bukan itu' esensi sebuah tulisan? (mohon maaf poin 5 ini agak berbau opini
hehehehe).

Saya yakin masih banyak yang belum terekam disini tentang pesan-pesan Pak Sinang
di Milad kemaren, barangkali ada temen-temen yang nambahi kekurangan-kekurangan
itu, saya persilahkan.

Kurang lebihnya saya mohon maaf karena bila penafsiran saya tentang pesan Pak
Sinang ada yang salah, itu semua murni dari bahasa saya, jadi harap dimaklumkan.
Terima kasih semoga bisa menambah spirit kita di Eska.

Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik

Recent Activity
Visit Your Group
Group Charity

Be the Change

A citizen movement

to change the world

Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.

Tidak ada komentar: