Senin, 04 Oktober 2010

[daarut-tauhiid] Kapolda Sumut : Perampokan CIMB Bukan Teroris

 

Medan (Arrahmah.com) - Kapolda Sumut Irjen Pol Oegroseno mengeluarkan pernyataan
yang berseberangan dengan Mabes Polri soal teroris di Sumut. Kapolda
menegaskan, serentetan peristiwa yang menghebohkan Kota Medan dan sekitarnya,
mulai perampokan Bank CIMB Niaga, hingga penyerbuan Mapolsekta Hamparan Perak,
dilakukan oleh sisa separatis, bukan teroris.
Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara pada forum diskusi antara Kapolda
Sumut dengan sejumlah Ormas Islam, MUI Medan dan jajaran Pemko Medan di Ruang
Rapat IV, Balai Kota, Kamis (23/9).
"Dari penyelidikan yang ada sampai saat ini, kejadian yang terjadi mengarah
pada orang-orang separatis," ujar jenderal bintang dua itu kepada sejumlah
wartawan.
Mengenai ciri-ciri pelaku, Kapolda enggan mengungkapkannya. "Semuanya masih
didalami, masih terus dilakukan pengejaran. Yang penting ketangkaplah. Jadi,
jika nanti ada yang ketangkap lagi, bisa ditanya langsung apa motifnya. Dari
situ, berarti Anda-Anda bisa menyimpulkan," ujar Kapolda.
Dijelaskannya, sejauh ini pihak Poldasu beserta jajarannya masih melakukan
pengejaran terhadap orang-orang yang terduga masuk dalam jaringan separatis
tersebut.
Terkait penyerangan mapolsekta Hamparan Perak, Kapolda membantah adanya
kemungkinan unsur balas dendam yang melatarbelakanginya. "Tidak. Dari
penyelidikan yang ada, tidak ada unsur balas dendam," tegas Oegroseno.
Dia juga mengatakan, telah terjadi penggiringan opini agar masyarakat percaya
para pelaku adalah teroris. "Ada satu media yang terus menggiring masyarakat ke
arah sana, sehingga masyarakat percaya bahwa mereka adalah teroris," katanya.
Pada forum diskusi itu, beberapa tokoh agama yang hadir sempat melayangkan
kritik kepada pihak Poldasu. Salah satunya adalah Ketua Majelais Ulama
Indonesia (MUI) Medan, Mohammad Hatta yang meminta petugas tidak langsung
menembak mati dalam proses penangkapan meski diduga teroris.
"Dari berita yang berkembang, orang-orang yang ditembak polisi tidak melakukan
perlawanan. Nah, kenapa polisi langsung menembaknya. Apakah memang telah
terbukti orang itu teroris atau sebagainya? Dan apakah pada saat itu memang
orang itu melakukan perlawanan," tanya M Hatta.
Hatta mengurai, Islam tidak identik dengan seperatis dan teroris. Islam adalah
agama yang cinta akan kedamaian, yang selalu memandang perbedaan sebagai sebuah
berkah. "Islam tidak pernah mentolerir pembunuhan, baik yang dilakukan terhadap
polisi ataun siapapun yang masih disangka sebagai orang yang berbuat salah,
kecuali ada alasan yang betul-betul tepat," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang didampingi Ketua DPRD Medan
Amiruddin dan Humas Pemko Medan Hanas Hasibuan menyatakan, kegiatan itu
diselenggarakan untuk memberikan pemahaman dan berita yang benar terhadap
masalah yang tengah terjadi dan lagi hangat-hangatnya diperbincangkan yakni,
masalah perampokan dan terorisme. "Ini demi memberi keterangan yang benar bagi
masyarakat, tentang kebenaran kejadian," ujar Rahudman. (sumutpos/arrahmah.com)

Source:
http://arrahmah.com/index.php/news/read/9367/kapolda-sumut-perampokan-cimb-bukan-teroris#ixzz11LsdFcRd

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: