Rabu, 20 Oktober 2010

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3221

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (7 Messages)

Messages

1a.

Re: [Puisi] Perjalanan Debu & Angin

Posted by: "r widhiatma" r_widhiatma@yahoo.com   r_widhiatma

Tue Oct 19, 2010 3:26 am (PDT)




wow.. keren..

Jika matahari saja bak setitik debu tak terhitung diantara 100 milyar galaksi* di jagad raya,
*1 galaksi terdiri atas 1 triliun (1.000.000.000.000) bintang
apalah lagi bumi kita ini

Subhanallah...

Btw, saya juga pengagum Cat Stevens a.k.a. Yusuf Islam dan karyanya, walaupun tidak mengenal semua karya beliau. Saya sangat menyukai lagu 'Wild World' yang dibuat cover version-nya dengan lebih mantab oleh band rock Mr. Big, kemudian lagu 'Morning Has Broken', dan yang paling utama adalah 'Father and Son'.

Saya juga menyukai lagu 'Dust in The Wind'. Perpaduan yang menawan dari syair yang "dalam" diantara petikan gitar dan gesekan biola. Keren tuh kalo Nia bisa memainkannya pake biola. Sedikit masukan Ni, lagu Dust in The Wind ini dinyanyikan dan dipopulerkan  oleh band 'Kansas', sebuah band beraliran rock di era 70-an. Entah apakah Cat Stevens pernah membawakannya juga.

all we are is dust in the wind..
everything is dust in the wind..

"Seandainya aku berada di antara surga dan neraka, lalu aku tidak tahu
ke mana aku akan diperintahkan untuk masuk, maka aku akan memilih
menjadi debu sebelum aku tahu kemana aku akan dimasukkan"
 ~ Utsman bin
Affan (ra) ~

salam,

raul

--- On Sun, 10/17/10, agus_salims <agus_salims@yahoo.com> wrote:

From: agus_salims <agus_salims@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Puisi] Perjalanan Debu & Angin
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Sunday, October 17, 2010, 1:02 PM

 

Putaran dan pusaran udara dan angin

Putaran Jam dan kipas angin

yang menemani helaan-helaan nafas kita

sesekali berdegup; sesekali meriap

merayapi lintasannya pada sumbunya terpatri kuat

pada rasa keberadaanya

yang melupakan kita pada wujudnya

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robie'" <musimbunga@...>

wrote:

>

> Layaknya pilihan hati yang mudah dibolakbalikkan, pun dengan suasana

hati.

>

>

>

> Persoalan yang menumpuk, ketidaklurusan jalan hidup yang telah saya

lalui

> dan kejutan-kejutan dariNya kadang membuat langkah saya berhenti.

Berhenti

> untuk menarik nafas, berhenti untuk berfikir sejenak, berhenti untuk

> merancang strategi, berhenti untuk mengumpulkan tenaga, atau bahkan

lirik

> kanan kiri, sekedar untuk mencari celah di bagian mana yang harus saya

> tertawai, lalu setelah itu berusaha kembali melangkah atau berlari.

>

>

>

> Rasa-rasanya masih terasa air mata berjatuhan di pipi saya ketika para

> malaikat subuh tadi ikut menyaksikan lalu berusaha untuk membawa pesan

> kepadaNya bahwa saya meminta diberi sedikit kekuatan oleh Dia Yang

Maha

> Kuat.

>

>

>

> Tiba-tiba saya teringat dengan perjalanan hidup dari Si Mata Kucing,

Cat

> Stevens yang memilih nama Yusuf Islam setelah beliau berhijrah.

Dengan klik

> sana sini beberapa lirik saya coba renungi maknanya. Lalu sedikit demi

> sedikit saya mulai bernyanyi, seakan lupa ada air mata subuh tadi.

>

<http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1633449844436&set=o.438349633919\

>

> si Mata Kucing, Cat Stevens

>

>

<http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1633450244446&set=o.438349633919\

>

> setelah hijrah menjadi Yusuf Islam

>

>

>

> Setidaknya ada berpuluh-puluh lagu yang saya putar berulang-ulang

menemani

> aktivitas pagi dan siang hari walaupun aktivitas tersebut lebih banyak

saya

> lakukan di dalam rumah.

>

>

>

> Setelah senja mulai menjemput hari, waktunya saya keluar untuk

menunaikan

> sebuah janji menuju sebuah rumah di kawasan Bumi Serpong Damai.

>

>

>

> Perjalanan senja itu, saya awali dengan membaca sebuah buku Leo

Tolstoy

> 'Rumah Tangga Yang Bahagia'. Setelah membaca beberapa

lembar, saya kembali

> merenungi lagu-lagu yang saya dengar melalui mobile mp3. Lagu-lagu

Cats

> Stevens kembali yang saya dengar, sambil sesekali saya mengingat apa

makna

> dari pencarian dalam kesuksesan Cats Stevens yang pernah saya baca

pada

> karya Hermawan Aksan, *"From Cat Stevens to Yusuf

Islam"*, yang bagi saya

> cukup menginspirasi. (semoga di lain waktu saya tidak males untuk

meresensi

> :D )

>

> * *

>

> *Well, if you want to sing out, sing out*

>

> *And if you want to be free, be free*

>

> *'Cause there's a million things to be*

>

> *You know that there are*

>

> * *

>

> *And if you want to live high, live high*

>

> *And if you want to live low, live low*

>

> *'Cause there's a million ways to go*

>

> *You know that there are*

>

>

>

> Dalam perjalanan tersebut, saya merasa bersyukur suasana hati saya

lebih

> baik dari sebelum subuh tadi. Setidaknya saya punya alasan yang jelas

kenapa

> pada akhirnya saya tersenyum, merenungi tentang kebersyukuran pagi

yang

> indah walaupun berarti berkurangnya satu pagi di bilangan umur saya

yang

> entah sampai kapan akan diberhentikan olehNya.

>

>

>

> Sore yang cerah, seakan matahari menjadi teman yang hangat,

setidaknya

> tidak terlalu menyengat. Pepohonan di sepanjang jalan pun, seakan

mengajak

> saya untuk bernyanyi. Sore yang indah dalam perjalanan yang indah.

Tentulah

> benar sahabat SMA pernah berkata bahwa perasaan adalah kita sendiri

yang

> menentukannya..

>

>

>

> *You can do what you want*

>

> *The opportunity's on*

>

> *And if you find a new way*

>

> *You can do it today*

>

> *You can make it all true*

>

> *And you can make it undo*

>

> *you see ah ah ah*

>

> *its easy ah ah ah*

>

> *You only need to know*

>

>

>

>

>

> Senja telah berganti malam Waktunya saya pamit untuk pulang. Tak

biasanya,

> saya merasakan bahwa langit malam di jalan yang biasa saya lewati,

nampak

> begitu indah. Cahaya lampu mengintip dari balik pepohonan, hembusan

angin

> yang sejuk, pepohonan yang berayun-ayun mengikuti arah gerak angin,

lalu

> bintang bertebaran seakan begitu riang menemani senyuman bulan sabit

yang

> terang. Hati meyakinkan tentang kebersyukuran.

>

>

>

> *Same old song, *

>

> just a drop of water in an endless sea

>

> All we do, crumbles to the ground,

>

> though we refuse to see* *

>

> *Dust in the wind,*

>

> *all we are is dust in the wind *

>

> *

>

>

> **

>

>

> ** *

>

>

>

> *Dust in the wind*. Debu dalam Angin, suara khas Cat Stevens mengisi

lagu

> tersebut dengan indahnya, terlebih suara gesekan biola membuat syahdu

> suasana.

>

>

>

> Mungkin terdengar naïf, tapi bagi saya, hari ini hari yang indah.

Setidaknya

> saya bersyukur telah melewatinya dengan perasaan syukur dan senang,

walau

> satu hari telah terambil dari bilangan umur saya yang entah kapan akan

> diberhentikaNya.

>

>

>

> *Don't hang on, *

>

> *nothing lasts forever but the earth and sky *

>

> *It slips away, *

>

> *and all your money won't another minute buy. *

>

> *Dust in the wind, *

>

> *all we are is dust in the wind *

>

> *Dust in the wind, *

>

> *everything is dust in the wind.*

>

> * *

>

>

>

> *Manusia hanyalah debu pada angin, begitu kecil, begitu mudah

> terombang-ambing, lalu kemana tangan kita merengkuh kekuatan kalau

bukan

> kepada KesejatianNya?*

>

>

>

> -renungan kecil hampir tengah malam-

>

> Senin, 111010, 23:20

>

> 

>

1b.

Re: [Puisi] Perjalanan Debu & Angin

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Tue Oct 19, 2010 7:49 am (PDT)



makasih mas Raul..

iya kita amatlah kecil di mata Allah :)
jadi inget nasyid "bagaikan buih di lautan" :)

kalo yang wild world saya juga lebih suka yg mr. big :) selalu ngingetn saya
sama adik perempuan saya hehe...
yg dust in the wind setahuku pernah dinyanyiin Cat Stevens.. aku punya
lagunya.. kalo mau ntar bisa dikirim by japri.

udah ngoleksi bbrp lagu cat stevens nih ;)
gara2 abis baca biografi beliau... bukunya oke bgt ;)

kalo ol buzz aku ya ada yg mau aku tanyain tentang hadist itu.. nuhun pisan

Pada 19 Oktober 2010 17.26, r widhiatma <r_widhiatma@yahoo.com> menulis:

>
>
>
> wow.. keren..
>
> Jika matahari saja bak setitik debu tak terhitung diantara 100 milyar
> galaksi* di jagad raya,
> *1 galaksi terdiri atas 1 triliun (1.000.000.000.000) bintang
> apalah lagi bumi kita ini
>
> Subhanallah...
>
>
> Btw, saya juga pengagum Cat Stevens a.k.a. Yusuf Islam dan karyanya,
> walaupun tidak mengenal semua karya beliau. Saya sangat menyukai lagu 'Wild
> World' yang dibuat cover version-nya dengan lebih mantab oleh band rock Mr.
> Big, kemudian lagu 'Morning Has Broken', dan yang paling utama adalah 'Father
> and Son'.
>
> Saya juga menyukai lagu 'Dust in The Wind'. Perpaduan yang menawan dari
> syair yang "dalam" diantara petikan gitar dan gesekan biola. Keren tuh kalo
> Nia bisa memainkannya pake biola. Sedikit masukan Ni, lagu Dust in The
> Wind ini dinyanyikan dan dipopulerkan oleh band 'Kansas', sebuah band
> beraliran rock di era 70-an. Entah apakah Cat Stevens pernah membawakannya
> juga.
>
>
> all we are is dust in the wind..
> everything is dust in the wind..
>
>
>
> "Seandainya aku berada di antara surga dan neraka, lalu aku tidak tahu ke
> mana aku akan diperintahkan untuk masuk, maka aku akan memilih menjadi debu
> sebelum aku tahu kemana aku akan dimasukkan"
> ~ Utsman bin Affan (ra) ~
>
>
> salam,
>
> raul
>
>
>
> --- On *Sun, 10/17/10, agus_salims <agus_salims@yahoo.com>* wrote:
>
>
> From: agus_salims <agus_salims@yahoo.com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Puisi] Perjalanan Debu & Angin
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Sunday, October 17, 2010, 1:02 PM
>
>
>
> Putaran dan pusaran udara dan angin
> Putaran Jam dan kipas angin
>
> yang menemani helaan-helaan nafas kita
> sesekali berdegup; sesekali meriap
>
> merayapi lintasannya pada sumbunya terpatri kuat
> pada rasa keberadaanya
>
> yang melupakan kita pada wujudnya
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robie'" <musimbunga@...>
> wrote:
> >
> > Layaknya pilihan hati yang mudah dibolakbalikkan, pun dengan suasana
> hati.
> >
> >
> >
> > Persoalan yang menumpuk, ketidaklurusan jalan hidup yang telah saya
> lalui
> > dan kejutan-kejutan dariNya kadang membuat langkah saya berhenti.
> Berhenti
> > untuk menarik nafas, berhenti untuk berfikir sejenak, berhenti untuk
> > merancang strategi, berhenti untuk mengumpulkan tenaga, atau bahkan
> lirik
> > kanan kiri, sekedar untuk mencari celah di bagian mana yang harus saya
> > tertawai, lalu setelah itu berusaha kembali melangkah atau berlari.
> >
> >
> >
> > Rasa-rasanya masih terasa air mata berjatuhan di pipi saya ketika para
> > malaikat subuh tadi ikut menyaksikan lalu berusaha untuk membawa pesan
> > kepadaNya bahwa saya meminta diberi sedikit kekuatan oleh Dia Yang
> Maha
> > Kuat.
> >
> >
> >
> > Tiba-tiba saya teringat dengan perjalanan hidup dari Si Mata Kucing,
> Cat
> > Stevens yang memilih nama Yusuf Islam setelah beliau berhijrah.
> Dengan klik
> > sana sini beberapa lirik saya coba renungi maknanya. Lalu sedikit demi
> > sedikit saya mulai bernyanyi, seakan lupa ada air mata subuh tadi.
> >
> <http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1633449844436&set=o.438349633919\
> <http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1633449844436&set=o.438349633919>
> >
> > si Mata Kucing, Cat Stevens
> >
> >
> <http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1633450244446&set=o.438349633919\
> <http://www.facebook.com/photo.php?fbid=1633450244446&set=o.438349633919>
> >
> > setelah hijrah menjadi Yusuf Islam
> >
> >
> >
> > Setidaknya ada berpuluh-puluh lagu yang saya putar berulang-ulang
> menemani
> > aktivitas pagi dan siang hari walaupun aktivitas tersebut lebih banyak
> saya
> > lakukan di dalam rumah.
> >
> >
> >
> > Setelah senja mulai menjemput hari, waktunya saya keluar untuk
> menunaikan
> > sebuah janji menuju sebuah rumah di kawasan Bumi Serpong Damai.
> >
> >
> >
> > Perjalanan senja itu, saya awali dengan membaca sebuah buku Leo
> Tolstoy
> > 'Rumah Tangga Yang Bahagia'. Setelah membaca beberapa
>
> lembar, saya kembali
> > merenungi lagu-lagu yang saya dengar melalui mobile mp3. Lagu-lagu
> Cats
> > Stevens kembali yang saya dengar, sambil sesekali saya mengingat apa
> makna
> > dari pencarian dalam kesuksesan Cats Stevens yang pernah saya baca
> pada
> > karya Hermawan Aksan, *"From Cat Stevens to Yusuf
> Islam"*, yang bagi saya
>
> > cukup menginspirasi. (semoga di lain waktu saya tidak males untuk
> meresensi
> > :D )
> >
> > * *
> >
> > *Well, if you want to sing out, sing out*
> >
> > *And if you want to be free, be free*
> >
> > *'Cause there's a million things to be*
> >
> > *You know that there are*
> >
> > * *
> >
> > *And if you want to live high, live high*
> >
> > *And if you want to live low, live low*
> >
> > *'Cause there's a million ways to go*
> >
> > *You know that there are*
> >
> >
> >
> > Dalam perjalanan tersebut, saya merasa bersyukur suasana hati saya
> lebih
> > baik dari sebelum subuh tadi. Setidaknya saya punya alasan yang jelas
> kenapa
> > pada akhirnya saya tersenyum, merenungi tentang kebersyukuran pagi
> yang
> > indah walaupun berarti berkurangnya satu pagi di bilangan umur saya
> yang
> > entah sampai kapan akan diberhentikan olehNya.
> >
> >
> >
> > Sore yang cerah, seakan matahari menjadi teman yang hangat,
> setidaknya
> > tidak terlalu menyengat. Pepohonan di sepanjang jalan pun, seakan
> mengajak
> > saya untuk bernyanyi. Sore yang indah dalam perjalanan yang indah.
> Tentulah
> > benar sahabat SMA pernah berkata bahwa perasaan adalah kita sendiri
> yang
> > menentukannya..
> >
> >
> >
> > *You can do what you want*
> >
> > *The opportunity's on*
> >
> > *And if you find a new way*
> >
> > *You can do it today*
> >
> > *You can make it all true*
> >
> > *And you can make it undo*
> >
> > *you see ah ah ah*
> >
> > *its easy ah ah ah*
> >
> > *You only need to know*
> >
> >
> >
> >
> >
> > Senja telah berganti malam Waktunya saya pamit untuk pulang. Tak
> biasanya,
> > saya merasakan bahwa langit malam di jalan yang biasa saya lewati,
> nampak
> > begitu indah. Cahaya lampu mengintip dari balik pepohonan, hembusan
> angin
> > yang sejuk, pepohonan yang berayun-ayun mengikuti arah gerak angin,
> lalu
> > bintang bertebaran seakan begitu riang menemani senyuman bulan sabit
> yang
> > terang. Hati meyakinkan tentang kebersyukuran.
> >
> >
> >
> > *Same old song, *
> >
> > just a drop of water in an endless sea
> >
> > All we do, crumbles to the ground,
> >
> > though we refuse to see* *
> >
> > *Dust in the wind,*
> >
> > *all we are is dust in the wind *
> >
> > *
> >
> >
> > **
> >
> >
> > ** *
> >
> >
> >
> > *Dust in the wind*. Debu dalam Angin, suara khas Cat Stevens mengisi
> lagu
> > tersebut dengan indahnya, terlebih suara gesekan biola membuat syahdu
> > suasana.
> >
> >
> >
> > Mungkin terdengar naïf, tapi bagi saya, hari ini hari yang indah.
>
> Setidaknya
> > saya bersyukur telah melewatinya dengan perasaan syukur dan senang,
> walau
> > satu hari telah terambil dari bilangan umur saya yang entah kapan akan
> > diberhentikaNya.
> >
> >
> >
> > *Don't hang on, *
> >
> > *nothing lasts forever but the earth and sky *
> >
> > *It slips away, *
> >
> > *and all your money won't another minute buy. *
> >
> > *Dust in the wind, *
> >
> > *all we are is dust in the wind *
> >
> > *Dust in the wind, *
> >
> > *everything is dust in the wind.*
> >
> > * *
> >
> >
> >
> > *Manusia hanyalah debu pada angin, begitu kecil, begitu mudah
> > terombang-ambing, lalu kemana tangan kita merengkuh kekuatan kalau
> bukan
> > kepada KesejatianNya?*
> >
> >
> >
> > -renungan kecil hampir tengah malam-
> >
> > Senin, 111010, 23:20
> >
> > 
> >
>
>
>
>
2.

[ revival! ] Hidup ini Spekulasi atau Investasi ?

Posted by: "+ Made Teddy Artiana +" made.t.artiana@gmail.com

Tue Oct 19, 2010 6:30 pm (PDT)



*Hidup ini Spekulasi atau Investasi ?*

oleh Made Teddy Artiana, S. Kom

Insiden kecil-kecilan ini terjadi sekitar lima tahun yang lalu, ketika aku
dan beberapa teman kantor tengah mempersiapkan diri untuk terjun,
berinvestasi di pasar saham

Yang aneh, kendatipun kami belajar bersama-sama, pendekatan kami terhadap
pasar saham terbagi jadi dua golongan. Kelompok yang pertama, yang mungkin
sejak dulu diam-diam mengagumi sepak terjang George Soros, memutuskan untuk
memposisikan diri sebagai trader. Sedangkan yang lain, merasa lebih bijak
untuk memiliki pandangan Sang Komandan Berkshire Hathaway, Warrent Edward
Buffet, atau yang lebih dikenal dengan Warrent Buffet. Spekulan versus
investor. Yang satu spekulasi, yang lain investasi.

Hari kian hari, perbedaan prinsip ini semakin meruncing, hingga melahirkan
sebuah gap yang cukup lebar dan menyisakan sebuah pertanyaan besar : Hidup
ini spekulasi atau investasi ?

Mereka yang menggolongkan diri sebagai spekulan, ngotot bahwa modal utama
dalam hidup ini adalah spekulasi. Untung-untungan, nasib-nasiban. Alasannya
sangat masuk akal : kita tidak pernah tahu apa yang akan kita hadapi dalam
hidup ini. Meminjam kata-kata ibunda Forest Gump, "Life was like a box of
chocolates. You never know what you're gonna get."

Akan tetapi mereka yang berniat jadi investor, tidak rela jika hidup ini
diperlakukan seperti mainan. Mereka bersikukuh bahwa hidup ini adalah
investasi. Pandangannya jelas : untuk mendapatkan sesuatu, harus
menginvestasikan sesuatu. Lihat Warrent Buffet, kata mereka, bagaimana cara
mereka membesarkan Berkshire Harthaway dan mengumpulkan kekayaan dahsyat
lewat perusahaannya itu. Hidup ini investasi, Bung !

Seingatku, perdebatan itu memang tidak terselesaikan. Keduanya ngotot tak
mau mengalah . Disisi lain, bagiku pribadi kedua pendapat itu ada benarnya.
Mungkin karena itu aku tidak memutuskan untuk berpihak yang satu lalu
memusuhi yang lain.

Apa asyiknya hidup ini tanpa misteri ? Jika segala sesuatu telah kita
ketahui, sehingga tidak tersisa sedikitpun rasa penasaran, sepertinya hidup
ini akan kehilangan gregetnya. �If We could see tomorrow what of your plan
?�, kata Guns and Rose dalam lagunya Don�t Cry. Akan tetapi jika hidup ini
melulu hanya berisikan misteri gak habis-habis, tebak-tebakan tiada henti
dan tanpa sebuah jaminan sedikitpun akan segala susah payah yang kita
lakukan, betapa gilanya hidup ini. Dan betapa menganggurnya TUHAN, setelah
menciptakan semesta, lalu iseng mengisi waktu luang hanya dengan menciptakan
misteri-misteri.

Terlepas dari itu semua, investasi dalam hidup ini tentu tidak identik
dengan investasi dipasar saham.

Di pasar saham, otoritas bursa hanya bertugas sebagai pengawas atau
regulator. Sehingga permainan fair �sebisa mungkin- dapat tercipta. Kendati
demikian, Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) sama sekali tidak berkuasa
(menjamin) semua investasi yang kita lakukan menghasilkan *return*. Jauh
berbeda dengan hidup ini, yang mana segala sesuatu yang kita lakukan dijamin
TUHAN akan kembali kepada kita. Cuan (untung) jika yang kita lakukan baik,
buntung jika apa yang kita lakukan buruk. Itu sangat nyata, karena belum
pernah ada satu manusiapun �entah ia mengakui keberadaan TUHAN atau tidak-
berhasil menghindar dari akibat setiap perbuatannya terdahulu.

Dengan begitu nasib kita dapat dipastikan, tidak akan sama dengan nasib
investor ataupun spekulator di bursa saham sana. Yang kallo lagi untung,
bisa bernasib sama dengan para pemegang saham HM Sampoerna disekitar bulan
oktober 2009 : yang untung gede karena di borong sahamnya seharga Rp.
10.600,- oleh Philip Morris. Tapi kalau lagi sial, akan bernasib tidak jauh
berbeda seperti pemegang saham BUMI. Yang dibulan Juni 2008, sahamnya
berharga setinggi langit (Rp. 8.000-an) tetapi beberapa bulan kemudian,
sekitar bulan November, anjlok jadi Rp. 2.000-an. Apa nggak modar ?!

Jadi yang kita tugas kita dalam hidup ini hanya : melakukan apa yang bisa
kita lakukan (untuk yang satu itu dijamin : selalu akan ada yang dapat kita
lakukan). Dan menyerahkan apa yang tidak dapat kita lakukan (yang masih
misteri, yang diluar jangkauan) pada TUHAN. That�s it, so simple...! (*)

Foto-foto unik salah satu client kami Kubik Training & Consultancy
pada moment "DNA Sukses Mulia" *http://dnasuksesmulia.multiply.com*

--
*What a wonderfull world ! What an exciting journey !!
*
*
Made Teddy Artiana, S. Kom
*
fotografer, penulis & event organizer
http://semarbagongpetrukgareng.blogspot.com

*Galery & Stock Photo
*http://theBeautyofBelitung.multiply.com
http://fromBaliWithLove.multiply.com
http://LawangSewuKotaTua.multiply.com
http://TriptoPulauPramuka.multiply.com

http://HongkongMacauShenzen.multiply.com
3.

Lomba Blog Posting Internet Sehat

Posted by: "batikmania" batikmania@yahoo.com   batikmania

Tue Oct 19, 2010 6:32 pm (PDT)



Assalaamu'alaikum wr.wb.
Sahabat SK semua, apa kabar...?
Saya bawa sebuah kabar, lomba tulis blog posting yang diusung blogdetik
bersama telkomspeedy dan bandung blogvaganza. Rentang waktunya masih
panjang, dan informasi lengkapnya bisa dilihat di blog
<http://bandungblogvaganza.blogdetik.com/?page_id=73> bandung
blogvaganza <http://bandungblogvaganza.blogdetik.com>
<http://bandungblogvaganza.blogdetik.com> atau halaman facebook
blogdetik, termasuk formulir pendaftarannya. Gratis...!
Salah satu tulisan saya di batikmania.blogdetik
<http://batikmania.blogdetik.com/2010/10/17/komunitas-sehat-di-dunia-may\
a-sahabat-kita/
> , menyebut-nyebut milis ini dan blog salah satu
anggota milis ini. Suka banget deh dengan review bukunya. Ayo, pada
ikutan juga.
Lengkapnya, saya salin di bawah ini ya. Tapi kalau mau baca langsung di
blog saya dan meninggalkan komentar di sana, tentu boleh sekali. Silakan
akses di sini: http://batikmania. blogdetik. com/2010/ 10/17/
komunitas-sehat- di-dunia-maya- sahabat-kita/

Ada baiknya kita banyak-banyak bergaul dengan orang-orang sehat di
komunitas yang sehat. Berharap tertular sehat, tentunya. Dan di dunia
maya, komunitas internet sehat tuh, BUANYAAAAK…. sekali. Tinggal
pilih, kita mau ikut komunitas yang seperti apa. Sampai pusing aku
memilih komunitas yang ingin kuikuti. Kuputuskan, aku harus membuat
pilihan. Tak boleh sembarang ikut komunitas, tapi juga jangan terlalu
pilih-pilih. Begitu juga dengan blog yang bagus-bagus. Aku harus
selektif juga-lah ketika memutuskan untuk mengikuti blog tersebut.
Minatku begitu luas, dan begitu banyak blog yang menyediakan apa yang
kumau, dan kuperlu.

Komunitas guru dan pendidik? Ada. Mulai dari yang resmi seperti
depdiknas.go.id hingga individual, saat ini tersedia begitu banyak. Pak
Sawali, pak Wijaya, hingga pak Erfano, hanya tiga dari beberapa pendidik
yang punya blog keren. Sering-sering berkunjung ke blog mereka, aku
berharap bisa belajar banyak. Mulai dari isyu-isyu terbaru seputar dunia
pendidikan, hingga sekedar tahu kegiatan keseharian mereka yang
rata-rata inspiratif. Jadi ingat sebuah quote, "A good teacher,
teaches. A great teacher, inspires." Ingin juga dong aku, jadi guru
yang memberi inspirasi. Makanya… banyak-banyak belajar dari
pakarnya.

Komunitas lain, komunitasnya para pembaca buku dan reviewer buku.
Sebagai seorang yang ngakunya suka membaca, aku tentu perlu tahu info
berbagai buku baru dan ulasan tentang itu. Salah satu yang jadi
favoritku adalah blog milik mbak Sinta, teman satu milisku di milis
Sekolah Kehidupan. Blognya bertajuk jendelaku menatap dunia. Referensi
buku-buku asyik bisa kita dapat di situ. Aku bisa tahu lebih-kurangnya
sebuah buku sebelum memutuskan untuk beli (atau tidak).Selain ulasan
tentang buku yang kujadikan referensi, banyak juga tautan menuju
berbagai blog atau situs lainnya yang tak kalah berguna. Selain
blog-reviewer lainnya, desainer cover dan isi buku, penulis, hingga
situs toko buku online, tautannya tersedia di situ. Lengkap deh. One
stop blogwalking, bisa dilakukan dari sini.

Komunitas `hijau' yang peduli pada lingkungan? Ini juga banyak.
Tersedia banyak tips n trik untuk menghemat sumber daya alam, dan
menunjukkan cinta kita pada bumi yang makin uzur. Aku juga mengelola
sebuah blog hijau yang kunamai Asa Bunga, berharap bisa hijaukan dunia.
Mimpi besar yang bisa kita mulai dari langkah-langkah kecil dan
sederhana yang bisa kita lakukan bersama.

Komunitas masak? Ada. Saling berbagi resep makanan yang hmmm bikin air
liur menetes. Tinggal sebut saja, mulai resep kue-kue kecil hingga menu
masakan lengkap berbagai daerah, adda semua! Tinggal nyambung ke
internet, lalu searching mbah Google sebentar, hasilnya berderet keluar.
Beberapa blog masak yang kuikuti di antaranya: Sauskecap, goodiebag, dan
. Aku lagi belajar masak nih. Biarpun saat ini masih `nyontek'
resep, besok-besok mungkin hapal bahkan bisa berinovasi bikin resep
sendiri. Nah… ini yang namanya memanfaatkan fasilitas internet untuk
belajar dengan cara yang positif.
Setelah itu, mau komunitas apa lagi? Fotografi, IT, Gardening, Shopping,
Stuff-Collecting, Humor, Serius, apa saja ada. Tinggal kita yang harus
bijak menyikapi, untuk tetap waras, di dunia maya sekalipun. Yuk,
internetan sehat!

Diah Utami
batikmania. blogdetik. com

4.

Art-Living Sos 2010 (A-10  Gunting...gunting...

Posted by: "IETJE SRI UMIYATI GUNTUR" ietje_guntur@bca.co.id

Tue Oct 19, 2010 6:32 pm (PDT)





Dear Allz.....

Met pagiiiiii....Semangat pagiiiiii....Selamat hari Senin, yaaaaa....semangattt dwoooongggg....Awal minggu niiih...biasanya kita suka tergoda untuk malas... halaah... Kenapa, ya setiap hari Senin kita seperti enggan membuka mata...dan pundak atau bahu seakan digelayuti beban yang berat....

Padahal seyongyanya di awal minggu ini kita lebih semangat...Kan sudah istirahat di hari Sabtu atau minggu...Seharusnya energi kita sudah pulih kembali....Hmmh...tapi namanya manusia, kita selalu punya alasan untuk malas...Sekarang kita coba deh, kalau kita punya alasan untuk bermalas-malasan...kita pun harus punya alasan untuk berajin-rajin ria...hehehehe...

Memang, rajin dan malas adalah pasangan yang selalu seiring sejalan. Walaupun saling bertolak belakang, tetapi rajin dan malas memiliki satu kesamaan yaitu tenaga atau energi. Kita bisa rajin karena ada sesuatu yang akan kita lakukan dengan penuh semangat. Ada harapan yang membuat energi kita seakan berlimpah-ruah.

Sedangkan malas bisa terjadi karena kita merasa ada beban yang tidak ingin kita selesaikan. Kita merasa tidak mampu, dan tenaga mendadak hilang. Kita seakan jatuh di dalam kesenyapan aktivitas , seolah tidak ada harapan. Malas memang berkaitan dengan rasa tidak berdaya.

Bila berbicara mengenai tenaga atau energi, maka sebaik-baik tenaga adalah yang terakomodasi dengan efektif sehingga tidak terbuang sia-sia. Rajin, tetapi tidak dibarengi dengan pengelolaan energi yang baik, akan menimbulkan kelelahan lebih cepat. Sedangkan malas, adalah pembuangan energi secara sia-sia, yang akhirnya tidak menghasilkan apa-apa.

Ngomong-ngomong tentang energi dan kekuatan, sebetulnya kita bisa belajar dari sebuah gunting. Iya...gunting...yang dapat mengakomodasi energi menjadi sebuah kekuatan yang sinergis. Gunting, dengan kedua belah sisinya, bila digunakan dengan efisien akan menghasilkan karya yang luar biasa....hmmh...

Mumpung hari Senin...mumpung semangat sedang berkobar...mari kita ngobrol sedikit tentang gunting.....Mau yaaaa....???? Selamat menikmati....

Jakarta, 18 Oktober 2010

Salam hangaaaaattt full semangat,

Ietje S. Guntur

♥♥♥

Art-Living Sos 2010 (A-10

Ide : Kamis, 14 Oktober 2010

Start : 14/10/2010 10:49:33

Finish : 15/10/2010 16:56:06

GUNTING...GUNTING...KRESSH...

Hari Kamis. Hmmmh...menjelang akhir pekan. Saya sudah penuh semangat menyambut hari libur yang merentang di depan mata. Tapi tunggu dulu...ssttt...jadwal minggu ini cukup padat. Ada undangan resmi, dan ada undangan bergembira-ria...asyiiiikkk...

Saya lalu memperhatikan penampilan diri...hmh...kelihatannya sih rambut saya sudah mulai awut-awutan. Rambut yang kadang ikal, sekarang sudah cukup panjang dan siap-siap memberontak ke sana ke mari...hehehe...Sudah waktunya dipotong lagi...Kan rambut seperti rumput. Harus selalu dirawat dan dipotong agar tampak rapi . Setujuuuuu....!

Jadi deh, sepulang dari kantor, saya mampir di salon langganan yang di dekat kantor. Sekali lagi, inilah untungnya bekerja di lingkungan perkantoran yang dekat dengan pertokoan dan pusat aktivitas. Selain ada toko, juga ada salon...hehehe...Tidak usah jauh-jauh dan berkubang di dalam kemacetan kalau sekedar mau memotong dan menata rambut.

Di salon, saya disambut oleh hair stylist langganan.

" Mas, mau potong rambut nih. Sudah gondrong ," ujar saya, setelah duduk di kursi salon yang bisa berputar ke kiri kanan. Si Mas, yang biasa merawat rambut saya tersenyum. Ia memegang dan mengurai rambut saya yang sudah dicuci oleh petugas lainnya.

" Iya, Bu...sudah tidak rata panjangnya. Mau dipotong model apa ?"

" Laaah...nggak usah model aneh-aneh deh. Pokoknya tampak rapi dan mudah diatur."

" Oke, Bu...dipotong bertingkat saja, ya."

" Terserah. Yang penting keren...hmm...". Kami sama-sama tersenyum. Keren itu kan relatif, ya...hehe...

Si Mas mengambil gunting dan sisir, lalu dengan cekatan mulai memotong helai demi helai rambut saya. Guntingnya seperti menari-nari di atas kepala saya dengan suara lembut...kresh..kresh...Tidak lama, bagian kiri disamakan dengan bagian kanan. Bagian belakang di potong miring, diratakan lagi. Terakhir, bagian atas rambut dibuat lebih pendek, agar mudah ditata.. Si Mas mengambil gunting lainnya, lalu menipiskan beberapa bagian dengan gunting yang khusus..Tarik... kressh...sisir..tarik…kressh... Selesai...hmmhh....

Saya melihat bayangan di cermin di hadapan saya. Rambut saya sekarang tampak lebih rapi dan tidak acak-acakan lagi. Itu pasti berkat tangan dingin si Mas dengan gunting rambut yang bergerak cekatan membentuk model rambut saya. Woooww...benar-benar keren..(Narsis mode on).



Di saat lain. Di tempat lain. Di sebuah pojok Pasar Bendhil...Itu lho...Pasar milik Pemda Jaya di kawasan Bendungan Hilir...Nama singkatan yang keren dan populer di wilayah Jakarta Selatan.

Saya sedang mengepas baju pesanan, dan berbincang dengan penjahit langganan. Ada bagian baju yang tampak kepanjangan di tubuh saya.

" Coba deh dilihat, Uda. Kayaknya lengannya nih kepanjangan." Unjuk saya. Si Uda, menarik bagian lengan baju yang sedang saya coba. Ia memberi tanda dengan jarum pentul.

" Iya, Bu. Nanti saya potong sedikit. Segini, ya Bu." Si abang penjahit yang biasa kami panggil dengan sebutan Uda menunjukkan bagian yang akan dipendekkan. Saya menganggukkan kepala. Pakaian yang tadi dicobakan ke badan saya sekarang direntangkan di atas meja jahitan si Uda. Ia mengambil gunting, lalu dengan cekatan memotong bagian bawah lengan yang kepanjangan....kresh..kresh...sebentar saja. Dan baju saya pun bisa diselesaikan dengan keliman dan jahitan penutup.

Acch...untunglah. Berkat adanya gunting, baju saya bisa dipotong dengan beragam model. Tidak hanya membentuk sisi kiri kanan, tetapi juga berbagai lengkungan, untuk sambungan leher, sambungan lengan dan memotong bagian-bagian lain untuk kemudian disambung menjadi satu kesatuan . Baju indah dan sesuai model yang telah dirancang sebelumnya.



Cerita tentang gunting memang tidak hanya di salon atau di penjahit langganan. Gunting adalah barang yang sangat akrab dengan kita. Di rumah, di kantor, di rumahsakit, di bengkel, di toko dan di banyak tempat lain gunting selalu dipergunakan dan menjadi alat bantu yang sangat diandalkan.

Sekarang bayangkan, sebuah rumahsakit tanpa gunting !

Bagaimana dokter atau suster mau memotong perban untuk membalut luka ? Bukan itu saja. Bagaimana sebuah operasi dapat dilakukan tanpa bantuan gunting ? Walaupun belakangan ada pisau pemotong dengan teknik laser, tapi tetap saja gunting dibutuhkan untuk mendukung kelancaran operasi.

Hmmhh...ngomong-ngomong soal operasi. Ternyata tidak hanya manusia yang dapat dipotong dengan gunting. Ikan dan daging juga bisa lho. Di restoran-restoran...dan sekarang di dapur saya juga...para koki kerap memotong ikan atau daging agar bisa dibentuk dengan lebih baik. Kadang untuk memotong tahu, sayuran, mie juga dipergunakan gunting, yang khusus untuk gunting masak atau gunting dapur.

Itulah hebatnya gunting. Dia bisa ada di mana saja, dan bisa dipergunakan untuk banyak keperluan. Rasanya sekarang tidak ada orang yang tidak kenal gunting. Tapi coba kita simak asal usulnya.

Kita tahu, bahwa gunting adalah alat pemotong , yang terdiri dari dua bilah logam, besi, baja, perak atau emas. Gunting terdiri dari dua belah logam berbentuk khusus dan saling bertautan oleh sekrup yang memungkinkan kedua sisi ini bergerak secara bersamaan saat melakukan tugasnya untuk memotong. Tidak bisa sendiri-sendiri. Dengan cara yang mudah dan sederhana, gunting dapat dipegang dengan sebelah tangan pada saat digunakan

Konon, gunting yang kita kenal sekarang ini sudah cukup panjang sejarahnya. Beberapa peneliti yang melakukan penggalian di banyak situs di dunia telah mengakui menemukan bahwa gunting telah dipergunakan sejak beberapa abad lalu. Di Mesir gunting telah digunakan sekitar 1500 SM. Sedangkan gunting yang mirip dengan gunting kita masa kini telah ditemukan di Romawi beberapa abad yang lalu. Belakangan, gunting modern yang terbuat dari baja dikembangkan oleh Robert Hinchcliffe .

Waawww....Tidak heran....gunting memang salah satu hasil penemuan teknologi tempa dan rekayasa logam yang sangat maju . Penemuan dan perkembangan gunting telah merobah banyak aktivitas manusia. Menjadi lebih mudah dan lebih cepat.



Gunting dalam hubungannya dengan budaya, ternyata memiliki kaitan dengan mitos-mitos tertentu.

Menurut beberapa kepercayaan di dalam budaya Nusantara, antara lain di Jawa, gunting sering dibekalkan kepada wanita hamil. Gunanya untuk melindungi wanita hamil dan bayi yang sedang dikandungnya dari gangguan mahluk halus dan roh-roh jahat. Saya sendiri semasa hamil dulu memang suka membawa-bawa gunting di dalam tas, tetapi lebih pada kegunaan praktis. Misalnya untuk menggunting kantong plastik bungkusan kerupuk bila jajan di warung atau pun menggunting kertas dan benang pada saat mendadak dibutuhkan.

Tidak hanya itu. Mitos pun terkait dengan waktu jual beli gunting. Saya ingat, di beberapa daerah di Sumatra dan Jawa , tidak boleh membeli gunting setelah matahari terbenam. Saya pernah mau membeli gunting untuk membuat tugas prakarya sekolah pada malam hari. Penjualnya bilang tidak boleh membeli gunting malam-malam. Walaupun saya sudah membujuknya dengan wajah memelas, tapi pemilik toko yang sekaligus sebagai penjualnya tetap bersikukuh tidak mau menjual guntingnya... hiiiksss....

Begitu akrabnya manusia dengan gunting, sehingga ada ungkapan seperti ini : Seperti menggunting dalam lipatan.

Nah, menggunting di atas meja saja kadang masih bisa meleset. Tentunya menggunting dalam lipatan adalah perbuatan yang mengarah pada coba-coba atau spekulasi. Melakukan suatu aktivitas secara sembunyi-sembunyi untuk maksud menguntungkan diri sendiri. Semoga kita dijauhkan dari sikap dan perbuatan seperti itu, ya...



Kembali kepada gunting, kembali kepada kondisi nyata di dalam kehidupan kita.

Setiap belahan gunting seperti cermin dari belahan bagian lainnya. Mereka mirip dan hampir sama, kecuali beberapa gunting khusus ada bagian yang menandakan kiri dan kanannya. Tapi semirip apa pun dia dengan pasangannya, dia tetap tidak bisa berfungsi sendiri. Gunting baru disebut sebagai gunting ketika dia bertautan. Gunting yang terlepas, bukan gunting lagi namanya...

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sering kali membutuhkan orang lain, terutama pasangan kita. Apakah itu pasangan hidup seperti pacar, kekasih, suami, isteri, sahabat, teman atau mitra kerja...semua mereka kita butuhkan karena kemiripan dan kesamaan visi. Belah kiri harus sejajar dengan belah kanan. Perjalanan gunting harus selalu maju ke depan. Seiring sejalan dan setujuan...Tidak bisa belah kiri ingin maju, dan belah kanan ingin mundur. Atau belah yang kiri ingin belok , sedangkan belah yang kanan ingin berhenti.

Kita bisa belajar dari gunting. Seandainya saja kita bisa menjadi gunting bersama-sama. Yang dengan kekuatan dan sinergi harmonis dapat memotong dan membentuk bagian-bagian kehidupan ini untuk menjadi sesuatu yang lebih bermakna .

Semoga sajaaaaaaaaa.....



Jakarta, 15 Oktober 2010

Salam hangat di sore hari yang cerah....

Ietje S. Guntur

Special note :

Terima kasih untu Ma yang memperkenalkan berbagai jenis gunting dan fungsinya kepadaku...terima kasih juga atas gunting kecil yang diwariskan untuk aku sejak masih SD dulu, sehingga aku dapat menghargai dan belajar dari gunting...Juga untuk Pa, yang selalu merapikan kumis dengan gunting kecil berujung lengkung...Thanks sudah menjadi inspirasi tulisan dan hidupku...Oya, thanks buat Gugun yang memotong rambutku menjadi keren...dan Uda Shendy yang menjahit baju batikku...thanks sudah menjadi gunting kehidupan...

♥♥

:BCA:
5.

[Cermin] Antara Keripik Binjai Dan Asinan Betawi

Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com

Tue Oct 19, 2010 6:32 pm (PDT)



Antara Keripik Binjai Dan Asinan Betawi
Minggu, 17/10/2010 18:32 WIB |
email<http://www.eramuslim.com/oase-iman/send/fiyan-antara-keripik-binjai-dan-asinan-betawi>|
print<http://www.eramuslim.com/oase-iman/cetak/fiyan-antara-keripik-binjai-dan-asinan-betawi>|
share<http://www.addthis.com/bookmark.php?url=http://www.eramuslim.com/oase-iman/fiyan-antara-keripik-binjai-dan-asinan-betawi.htm>

klik link dibawah ini:
http://www.eramuslim.com/oase-iman/fiyan-antara-keripik-binjai-dan-asinan-betawi.htm

*Oleh* *Fiyan "Anju" Arjun*

*Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi. Dan dia pulalah naungan
dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya
saat jiwa memerlukan kedamaian (Kahlil Gibran).*

Namanya Muhammad Deni Maulana. Ia berasal dari Medan. Tepatnya di kota
Binjai. Aku mengenalnya sudah lebih dari 4 tahun lamanya. Entah, dimana awal
aku bisa bertemu�dan hingga sekarang bisa bersahabat dengannya. Aku juga
tidak tahu awal kali aku bersua. Tetapi hal itu tak aku permasalahkan.

Bagiku ia orangnya baik, satu pikiran dan tahu tabiat masing-masing itu
sudah nilai plus untuk aku bersahabat dengannya. Dan 4 tahun lebih lamanya
itulah jawabannya.

Kini sekarang ia sudah berkeluarga�dan mendapatkan jodoh di tempat
perantauannya sekarang ini. Tak lain di pinggiran selatan kota, Jakarta.
Tepatnya Bintaro. Ia mendapatkan jodoh seorang perawan dari Betawi.

Tak lama kenal tiga bulan kemudian ia pun melangsungkan pernikahannnya
dengan bidadari pilihan hatinya itu. Tapi tetap saja kebaikannnya terus aku
rasakan hingga sekarang. Entah aku tidak tahu kenapa ia begitu baik
kepadaku. Aku juga sama sekali tidak mengetahuinya! Apalagi saat aku sedang
membutuhkan ia pasti menolongku. Dan ia benar-benar menjadi dewa penolongku.

Tapi ada satu hal yang masih aku ingat sekali saat di pesta pernikahannya.
Ia memberikan nasehat ketika aku sedang menjadi penerima tamu. Walau saat
itu ia masih mengenakan pakaian pengantin.

�Yan, nanti kalo *ane* sudah pindah ke Medan jaga diri *ente* baik-baik ya.
Dan jika *ane *tinggal disana *ane* tentu akan mengirimkan keripik Binjai
yang *ente *inginkan sudah lama. Tapi belum sempat ane kabulkan. Sabar aja
ya, Yan. Doain biar *ane* bisa tinggal disana.�

Aku tak mampu menjawabnya! Rasanya mulut ini rapat. Lidah pun menjadi kelu.
Yang ada hanya air mata keharuan disaat pesta pernikahannnya. Aku tidak
menyangka disaat ia sedang menjadi raja sehari ia masih tetap peduli
denganku.[]

Tanah Betawi--Ulujami, September 2010

FB/Email:fiyanarjun@gmail.com <Email%3Afiyanarjun@gmail.com>

Tribute for my best frend Deni Maulana. Thanks atas kebaikan sama ane bro
selama ini. Semoga Allah memudahkan rezeki dan keluarga ente bro. Amin
6.

Fwd: Kisah si Gadis Buta (bahan renungan bersama)

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Oct 19, 2010 8:49 pm (PDT)



Dear all,

Sekadar berbagi kisah inspiratif ini. Semoga menghangatkan hati yang dingin,
dan mengaliri jemari dan segala persendian kita untuk kian giat berkarya:).

Tabik,

Nursalam AR

_____

Ada seorang GADIS BUTA yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu.
Tidak hanya terhadap dirinya, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali
kekasihnya yang SELALU ada di sampingnya untuk menemani dan menghiburnya.

Dia berjanji akan menikahi kekasihnya jika dia BISA melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga
dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya.

Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia, apakah kamu mau
menikah denganku?"

Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata BUTA kedua
matanya. Dengan alasan itu dia segera MENOLAK untuk menikah dengannya.

Bahkan secara sepihak meminta putus hubungan mereka.

Kekasihnya pergi meninggalkan gadis itu dengan perih hatinya, airmatanya
berlinang.

Kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong
jaga baik2 mata saya."

KISAH di atas memperlihatkan BAGAIMANA PIKIRAN MANUSIA berubah saat status
dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat BAGAIMANA KEADAAN
HIDUP SEBELUMNYA, dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus
berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di SAAT yang
PALING MENYAKITKAN! ***
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Learn about issues

Find support

Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

Tidak ada komentar: