Jumat, 17 Agustus 2012

[daarut-tauhiid] Catatan Ekonomi Islam di Akhir Bulan Suci Ramadhan 1433 H

 

By : Alihozi

Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah di Jakarta, pada bulan ramadhan tahun ini mengutarakan hal yang menggelitik yaitu hasil temuan Tim Pengendali an Inflasi Daerah (TPID) adalah kecenderungan orang untuk membeli makanan melebihi kapasitas tubuhnya. Itu didorong oleh perilaku ingin makan semua makanan pada saat berbuka.

"Karena lapar mata", semua makanan dibeli. Padahal setelah berbuka tidak semua makanan bisa termakan. Perilaku ini mendorong terjadinya inflasi dari makanan. (Kompas , Kamis 16 Agustus 2012).

Demikianlah hasil penelitan fenomena yang sedang terjadi pada masyarakat ummat Islam Indonesia saat ini dalam hal mengkonsumsi makanan berbuka di bulan suci ramadhan ini, terlalu berlebihan melebihi kapasitas tubuhnya. Padahal semestinya bulan ramadhan adalah bulan dimana setiap orang yang berpuasa mampu menahan hawa nafsunya tidak hanya pada siang hari ketika berpuasa tetapi juga mampu menahan hawa nafsunya ketika berbuka puasa dan juga di luar bulan ramadhan.

Seorang yang berpuasa hendaklah tidak terlalu banyak tidur di siang hari dan terlalu banyak makan atau minum di waktu malam. Hendaklah ia sederhana dalam kedua perkara tsb agar ia dapat merasakan pedihnya lapar dan dahaga, kelak dg itu jiwanya menjadi terdidik, syahwatnya menjadi berkurang dan hatinya akan bercahaya. Disitulah rahasia dan tujuan puasa yang sebenarnya.

Adapun orang-orang yang menjadikan bulan ramadhan itu sebagai adat dan kebiasaan untuk menjamu selera makan atau minum serta menurutkan kehendak dan tuntunan nafsu syahwat yang tidak pernah dilakukan selain di bulan ramadhan, maka mereka itu telah diperdayakan oleh syaithan yang senantiasa memendam perasaan dengki terhadap manusia, sehingga lenyaplah segala berkat puasa mereka, dan tidak lahir kesan-kesan puasa itu dari cahaya dan mukasyafah , khusyu kepada Allah Ta'ala dan merendahkan diri di hadapan-Nya , merasa lezat dg bermunajat kepada-Nya.

Bulan Ramadhan tahun 1433 H akan berakhir, dan hari raya Idul Fitri akan datang , semoga kita semua yang sudah berpuasa di bulan ramadhan mampu menahan segala bentuk hawa nafsu syahwat kita di luar bulan ramadhan baik apakah itu yang dihalalkan, apalagi dari yang diharamkan oleh Allah,SWT, sehingga kita termasuk hamba-hamba Allah Ta'ala yang mampu merasakan kelezatan bermunajat kepada-Nya dan bertambah takut (taqwa) kepada –Nya.

Sebagai penutup tulisan artikel ini berikut saya kutip beberapa hadist :

Rasulullah , SAW telah bersabda :
"Tiada suatu tempat yg dipenuhkan oleh anak adam yg lebih mencelakakan daripada perutnya. Memadailah untuk anak Adam itu beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang belakangnya. Jika itu tidak boleh dipertahankan, maka hendaklah dibagi tiga , sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk pernafasan."

Dalam riwayat lain , Baginda Nabi juga bersabda :
"Sejahat-jahat umatku ialah mereka yg senantiasa mengisi perutnya dg berbagai makanan yg lezat-lezat , dan batang tubuhnya pula bertambah dg serba kemewahan . Hanyasanya ingatan mereka ialah aneka hidangan makanan, aneka corak pakaian, dan mereka sering meninggi diri apabila berbicara."

Berdasarkan hadist tsb, Saudaraku kita sebagai orang mu'min harus menahan dirinya dari segala macam hawanafsu sebagai menunjukkan iffah dan qanaah (rasa puas dan memadai dg sedikit ) dan kezuhudan di dunia, tidak boros dan tidak berlebihan

Wallahua'lam
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H, Mohon Maaf Lahir Batin

Alihozi
http://www.facebook.com/pages/Catatan-Catatan-Ekonomi-Islam-Iqtishaduna/171189656345407

__._,_.___
Recent Activity:
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
.

__,_._,___

Tidak ada komentar: