Fwhk
.
------Original Message------
From: sriyanta hadi
Sender: muslim-kl@googlegroups.com
Assalamu'alaikum wr.wb. Bapak-bapak dan ibu-bu yang dirahmati Allah SWT, Sekedar sharing cerita perjalanan kami mengunjungi sekolah pengungsi Rohingya di KL Cheras pagi ini Sabtu, 4 Agustus 2012. Pagi ini saya menerima sms dari Pak Imam Akbari (Vice President ACT) yang mengabarkan kalau beliau sedang di KL dan ingin bertemu, terkait dengan penggalangan dana yang sedang kami laksanakan untuk pengungsi Rohingya. Beliau ke KL dalam rangka konferensi OKI ttg Rohingya dan pagi tadi kami mengunjungi sekolah pengungsi Rohingya, ditemani rekan volunteer dari Malaysia DR Amir Ismail. Bersama suami saya Pak Hadi, sahabat saya mba Aida dan suaminya Pak Trigunadi. Jam 9 pagi kami sampai disekolah yang terletak di sebuah ruko di Cheras Baru. Kelas-kelas kosong karena sekolah tutup pada hari Sabtu. Sekolah 3 tingkat ditata sederhana, tingkat 1 dan 2 ruang kelas dan lantai 3 ruang komputer dan satu rang kecil untuk tempat tinggak kepala sekolah dan sekaligus ustad. Kepala sekolah dan sekaligus ustad ini bernama Ustad Suhaili (asli orang Rohingya) hidup dengan seorang istri yang juga seorang Tahfiz Quran. Murid sekolah ada 82 anak (sekitar 40 laki2 dan 42 perempuan) berumur 7-13 tahun, sebagian ada orang tuanya sebagian yatim piatu. Guru-guru mereka adalah relawan yang datang bergantian. Ustad Suhaili digaji RM 450 per bulan, tidak pernah mengeluh walaupun kadang gaji dibayar telat. Sekolah dikelola oleh Malaysia Relief Agency (MRA), sebuah NGO di Malaysia. Ustad Suhaili, pemegang kartu UNHCR ini sudah menjualani pengungsian di Malaysia selama 9 tahun, lancar berbicara bahasa Melayu. Beliau datang ke Malaysia sebgai pengungsi. Saat ini ada banyak pengungsi Myanmar di Malaysia dengan tanda pengenal dari UNHCR seperti yang ditunjukkan Ustad Suahaili kepada kami. Mereka diijinkan untuk tinggal di Malaysia. Komunitas pengungsi Rohingya ini berada bisa dijumpai di Cheras Baru; saat ini ada yang buka kedai makanan, bekerja sebagai cleaner , pelayan di kedai makan dll., alhamdulilah sebagaian dari mereka sudah bisa menghidupi diri sendiri. DR Amir Ismail adalah ketua NGO Volunteer for Malaysia yang juga ahli political science . Sebelum terjun di bidang sosial ini, beliau sempat menjadi pengajar di UKM Bangi. Saat menemani kami di sekolah pengungsian Rohingya tersebut, beliau baru pulang 2 hari yang lalu dari Sittwe, Arakan, Myanmar. Sittwe adalah suatu kampong/kota kecil di wilayah/propinsi Arakan di Myanmar. Wilayah Arakan ini terletak di sepanjang pantai yang menghadap teluk Benggala. DR Amir menuturkan bahwa sangat susah mencapai ke lokasi karena ketatnya perijinan dari pemerintah Myanmar. Sedangkan jalan darat dari Bangladesh tidak diberikan/dibuka oleh pemerintah Bangladesh. Saat ini fokus pemberian bantuan adalah mengirim makanan ke mereka. Dengan kesusahan masuk ke wilayah konflik tersebut, DR Amir mencari jalan alternative yang bisa ditempuh. Menurut beliau, satu-satunya cara yang bisa ditempuh dan tidak dicurigai adalah melalui jamaah tabligh, jamaah yang mendatangi masjid-masjid di manapun berada. DR Amir bercerita bahwa PBB mengakui kasus Rohingya sejak tahun 1982, kasus ini bukan konflik agama tapi merupakan konflik etnis di mana bangsa Myanmar tidak menginginkan etnis Rohingya. Keberadaan mereka bukan saja tidak diakui sebagai warga negara bahkan perlakuan yang mereka lakukan menunjukkan bahwa keberdaan mereka tidak dimanusiakan. Etnis Rohingya hampir semua muslim dan tinggal di Arakan yang berbatasan dengan Bangladesh. Menurut penuturan Ustad Suhaili tentara Myanmar berlaku sewenang-wenang pada Rohingya, mereka sesuka hati mengambil pemuda untuk diperkerjakan di kem tentara, tidak diberi makan dan dibiarkan meninggal. Yang perempuan diperkosa, banyak warga yang dibunuh dll. Rumah-rumah dan mesjid dibakar, jadi banyak dari mereka tidak memiliki rumah dan kelaparan. 1 hari makan 2 hari tidak makan, tidak ada pekerjaan, tidak ada sekolah, tidak boleh mencari ikan. Bangsa Rohingya fisik dan bahasanya mirip Bangladesh, karena itu pemerintah Myanmar meminta Pemerintah Bangladesh mengambil pengungsi Rohingya, sementara Pemerintah Bangladesh dikabarkan mau menerima mereka beserta wilayah Arakan di mana mereka tinggali, karena itulah tidak pernah ada penyelesaian. Sementara itu dalam pertemuan DR Amir dengan Aung San Su Kyi, beliau mengatakan kalau bahwa dengan didiamkan saja kasus Rohingya akan berhenti sendiri (MasyaAllah berarti menunggu sampai semua bangsa Rohingya habis). Ustad Suhaili cerita dalam 2 bulan ini muslim Rohingya tidak diperbolehkan keluar rumah, yang dapat mereka lakukan adalah menunggu distribusi bantuan makanan. Sementara untuk mengirimkan makanan lewat Bangladesh susah, karena Pemerintah Bangladesh tidak mau membantu pengungsi Rohingya dan menutup akses bantuan dari negara asing kepada Rohingya, karena mereka takut menjadi beban berkepanjangan. Tiga NGO dari negara asing yakni UK dan Perancis baru-baru ini ditutup aksesnya karena diketahui menyampaikan bantuan makanan. Segenap cara ditempuh DR Amir dengan tujuan bisa menyampaikan bantuan makanan ke Rohingya. Cara ini termasuk 'menyogok' petugas termasuk tentara dan sebagainya meskipun diakuinya dengan cara tersebut hanya 40% dari bantuan yang disiapkan bisa sampai ke bangsa Rohingya. Tidak hanya demikian, relawan seperti DR Amir pun hnaya bisa menerima saja apabila ada pemotongan jatah berkunjung yakni pemotongan Visa berkunjungnya; misal dari tujuh hari menjadi lima hari dan sebagainya. Itu pun masih bersyukur tidak dipotong habis! Sikap ini diambil untuk menghindari konfrontasi dengan fihak pemerintah Myanmar. Menurut pengamatan DR Amir, umat Islam Rohingya ini menjalankan akidah keislamannya bagus, mereka berprinsip lebih baik tidak makan asal tidak menjual akidah mereka. Dengan kuatnya akidah mereka ini, tidak ada program kristenisasi di sana. Saat ini terdapat sekolah tahfiz pengungsi Rohingya di Kuala Lumpur dan selain dari Sekolah di Cheras Baru tersebut, ada sekolah bagi pengungsi Rohingya di Selayang. Foto-foto yang dikirimkan dari keluarga ustad Suhaili menunjukan tindakan keji tentara Myanmar kepada Bangsa Rohingya...saya tidak berani melihatnya. Menurut Pak Imam, tim kedua dari ACT akan berangkat ke Bangladesh dan Myanmar Rabu/Kamis minggu depan (8/9 Agustus 2012), insyaAllah bantuan kita akan yang akan dikirimkan ke ACT pada hari Selasa, 7 Agustus 2012 bisa membantu mengurangi kelaparan bangsa Rohingya. ACT sudah berdiri 7 tahun dan semakin diakui keberadaan sampai saat ini, banyak dokter yang ikut terlibat dan ratusan relawan yang membantu bakti sosial ACT...insyaAllah amanah. Sampai 4 Agustus 2012, sumbangan untuk muslim Rohingya mencapai RM 14,083, dengan perincian sbb: Via Renny Hamba Allah RM100 Hamba Allah RM50 Hamba Allah RM200 Hamba Allah RM1,000 Hamba Allah RM500 Hamba Allah RM100 Hamba Allah RM100 Jamaah tadarus gabungan RM650 Hamba Allah RM100 Hamba Allah RM1,000 Hamba Allah RM200 Hamba Allah RM100 Hamba Allah RM200 Hamba Allah RM250 Hamba Allah RM500 Hamba Allah RM1,000 Zakat Hamba Allah RM1,000 Hamba Allah RM750 Hamba Allah RM400 Hamba Allah RM100 Kajian tafsir kamis RM1,420 Hamba Allah USD 100 RM313 Hamba Allah RM750 Hamba Allah RM100 Hamba Allah RM1,000 Hamba Allah RM 200 __________ 12,083 Via the Eneng Hamba Allah RM250 Hamba Allah RM200 Hamba Allah RM150 Hamba Allah RM200 Hamba Allah RM100 Hamba Allah RM100 Hamba Allah RM200 Hamba Allah RM300 Hamba Allah RM500 _________ 2,000 ________ 14,083 Demikian sharing cerita tentang konflik etnis Rohingya, kesusahan yang diderita muslim Rohingya, para relawan yang berjuang untuk mendistribusikan bantuan secara langsung, sekolah pengungsi Rohingya dll, mohon kalau ada kelapangan rejeki ditunggu bantuannya untuk saudara-saudara kita muslim Rohingya yang sedang kelaparan dan kesusahan. Sebagian besar dari bangsa Rohingya tidak bisa baca tulis, karena itu mereka tidak pandai menyampaikan kesulitannya pada dunia international. Kita tetangga terdekatnya yang berkewajiban membantu. Kami tunggu bantuannya sampai Senin, 6 Agustus 2012. Terima kasih, jazakumullah khairan katsiran Bapak-bapak dan Ibu-ibu semua. Selamat berpuasa. Wassalamu'alaikum wr.wb. Renny Sriyanta Hadi
------------------------------------
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar