Rabu, 27 Agustus 2008

[daarut-tauhiid] Paradigma Dakwah Gerakan

Paradigma Dakwah Gerakan

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Pada permulaan abad 20 muncul fenomena dakwah yang bersifat gerakan,
dikenal dengan istilah dakwah harakah, yaitu Ikhwanul Muslimin di
Mesir, Jama`at Islami di Pakistan dan Nur Khuluq atau Harakah Nuriyah
di Turki, yakni di negeri dimana simpul-simpul kejayaan Islam
diporakporandakan oleh kolonialisme Barat. Pada masanya, dakwah
gerakan benar-benar merupakan paradigma baru. Jika dakwah konvensional
pada umumnya bersifat tabligh dan parsial, maka sebagaimana dikatakan
al Qahthani, dakwah gerakan lebih berorientasikan pada pengembangan
masyarakat Islam dengan sistematika mulai dari perbaikan individu
(ishlah al fard), perbaikan keluarga (ishlah al usrah), perbaikan
masyarakat (ishlah al mujtama`) dan perbaikan pemerintahan dan negara
(ishlah ad daulah).

Karakteristik Dakwah Gerakan
Menurut Mustafa Masyhur, dakwah harakah mendasarkan diri pada tiga
kekuatan sekaligus, yaitu (1) kekuatan akidah dan iman, (2) kekuatan
persatuan dan ikatan kaum muslimin (quwwat al wahdah wa at tarabbuth)
dan (3) kekuatan jihad (quwwat al jihad).
Menurut Fathi Yakan, ada empat ciri yang sangat menonjol dari dakwah
harakah, yaitu (1) murni dan otentik (dzatiyyah), yakni otentik
sebagai panggilan Tuhan, (2) mendorong kemajuan (taqaddumiyah), yakni
kemajuan yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, (3)
universal (syamilah) mencakup semua aspek kehidupan, memadukan tiga
sistem hidup (manhaj al hayat) yang terdiri dari tiga D; Din (agama),
Dunya (dunia) dan Daulah (pemerintahan negara) (4) menekankan
prinsip-prinsip agama yang luhur dan menjauhkan diri dari perbedaan
mazhab.

Menurut Sayyid Qutub, seorang aktivis dan arsitek dakwah gerakan di
Mesir, ada tiga ciri dakwah gerakan, yaitu (1) lebih menekankan pada
aksi ketimbang teori, wacana dan retorika, sebagaimana dakwah Nabi
yang tidak membangun wacana (la yuqim falsafatan) tetapi membangun
ummat (lakin yubni ummah). (2) dakwah gerakan membolehkan penggunaan
kekuatan fisik dalam bentuk jihad fisabilillah jika keadaan memaksa.
Jihad diperlukan untuk mengawal dakwah dan membela diri dari gangguan
fisik yang menghalangi dakwah. (3) dakwah gerakan sangat meniscayakan
organisasi dan jaringan (net¬working), dalam skala nasional, regional
maupun international. Menurut Sayyid Qutub, dakwah bukan saja tugas
individual, tetapi tugas dan kewajiban kolektip seluruh muslim.
Organisasi dakwah gerakan harus¬lah bersifat terbuka yang dibangun di
atas platform akidah tauhid dan ukuwwah Islam tanpa mengenal perbedaan
suku, ras dan warna kulit.

Da`i dakwah gerakan
Suatu pergerakan pasti memerlukan dukungan kader. Kader dakwah gerakan
adalah da'i, tetapi da`i dalam paradigma gerakan, yaitu pejuang dakwah
(mujahid ad da`wah). Di sini, da'i adalah seorang pejuang dan aktifis
pergerakan Islam, yang sudah membekali diri dengan ilmu, wawasan dan
ghirrah diniyyah sehingga tabah menghadapi ejekan, siksaan fisik
bahkan siap menjadi syahid. Semboyan mujahid dakwah adalah Allahu
maqshaduna (Allah tujuan kita), al Qur'an imamuna (al Qur'an imam
kita), was sunnah sabiluna (sunnah Nabi jalan kita) dan wa al mautu fi
sabililah amanuna (mati syahid harapan kita).

Kapan Dakwah Gerakan diperlukan ?
Pemberlakuan dakwah gerakan tidak sepanjang zaman, tetapi hanya jika
keadaan memaksa, yaitu : (1) ketika dakwah dihambat oleh kekuatan
fisik, sehingga sama sekali tidak ada peluang untuk menyebarkan Islam
(berdakwah) secara damai. (2) Ketika ada kesiapan pada kaum muslimin,
kesiapan mental, moral dan kekuatan. (3) Penggunaan kekuatan fisik
dalam dakwah gerakan bersifat darurat. Jika keadaan kembali menjadi
kondusip untuk berdakwah secara damai, maka penggunaan kekuatan fisik
harus dihentikan.

Problem ummat Islam diberbagai belahan bumi berbeda-beda, dan untuk
mengambil keputusan merespon keadaan sulit diperlukan pemikiran
men¬dalam serta ijtihad yang ikhthiyath (hati-hati). Bagi muslimin
Chehnya yang selama puluhan tahun dicengkeram Komunis Sovyet, maka
dakwah gerakan sudah merupakan keniscayaan. Meski demikian mujahid
dakwah di Chehnya harus siap dituduh sebagai teroris oleh Uni Sovyet
(dan Amerika), karena jarak antara pejuang dan teroris memang sangat
tipis. Semua pejuang kemerdekaan di negeri kita juga dicap sebagai
teroris dan ektremis oleh Penjajah Belanda. Di mata orang Palestina,
pejuang Hamas adalah mujahid dan Israel adalah teroris, tetapi dimata
Presiden Bush, Aril Sharon, Perdana Menteri Israel dipandang sebagai
tokoh perdamaian, dan Presiden Arafat (alm) dianggap sebagai teroris.
Begitu jugalah problem saudara muslim kita di Philipina Selatan,
Kasymir, Afganistan, dan tempat lainnya. Wallohu a`lam.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Salam Cinta,
agussyafii

Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
achmad.mubarok@yahoo.com atau http://mubarok-institute.blogspot.com

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Real Food Group

Share recipes

and favorite meals

w/ Real Food lovers.

Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: