Senin, 25 Agustus 2008

[daarut-tauhiid] Sunnatullah dan Nasib

Sunnatullah dan Nasib

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Nasib manusia sering disebut dengan kalimat suratan nasib atau suratan
tangan, atau suratan takdir, yang menggambarkan bahwa nasib manusia
telah tertulis di lauh mahfudz sebagai takdir, dan manusia tak berdaya
mengubahnya. Jika kita menengok al Qur'an maka kita jumpai bahwa
penjelasan tentang takdir dan nasib itu tidaklah hitam putih, karena
di satu sisi diungkapkan bahwa setiap peristiwa yang terjadi di alam
raya hingga selembar daun yang jatuh pasti bertitik tolak dari
kehendak Allah (qudrat iradat Allah) dan tidak terlepas dari kendali
pengawasan Allah serta tersurat dalam ketetapan yang jelas (fi kitabin
mubin).

Sementara di sisi lain diungkapkan bahwa manusia memiliki daya pilih
dan daya upaya, bebas menentukan perbuatannya dan mampu mempengaruhi
masa depan dan nasibnya dan dapat pula mengubahnya sendiri. Al Qur'an
surat al Kahfi ayat 29 misalnya memberi kebebasan memilih kepada
manusia untuk beriman atau kafir, faman sya'a fal yu'min, waman sya'a
fal yakfur.

Dua pola ungkapan al Qur'an itu kemudian melahirkan pola-pola
pemikiran yang berlainan. Pertama pola kepercayaan "Jabbbariah" yang
mengatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan secara pasti dan tetap
oleh Allah Yang Maha Pencipta dimana manusia tinggal menjalani
ketentuan-ketentuan itu sepenuhnya tanpa daya pilih dan tanpa daya
upaya. Pola kedua adalah kepercayaan "Qadariyah" yang mengatakan bahwa
manusialah yang menentukan segala-galanya,

nasibnya tergantung pada pilihan dan usahanya karena manusia memiliki
kebebasan untuk menentukan kebebasannya. Pola ketiga disebut
kepercayaan "Ahlussunnah wal Jamaah", yang mengatakan bahwa ada
keterbatasan dalam diri manusia, sehingga daya pilih dan daya upaya
yang dimilikinya menjadi tidak mutlak, sekalipun keduanya sangat
penting artinya sebagai landasan taklif (penunaian tugas yang
diamanatkan Allah kepada manusia).

Kepercayaan yang benar tentang takdir itu adalah bagian dari ilmu yang
utuh, yang mendorong manusia untuk bekerja keras, cermat dan tertib
dengan segala daya dan dana yang ada padanya berdasarkan pilihannya
yang timbul dari kesadaran akan amanah taklif yang diembannya untuk
meningkatkan kualitas dirinya dalam menggapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat. Wallohu a`lam.

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Salam Cinta,
agussyafii

Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
achmad.mubarok@yahoo.com atau http://mubarok-institute.blogspot.com

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Moderator Central

Yahoo! Groups

Join and receive

produce updates.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: