Selasa, 26 Agustus 2008

[daarut-tauhiid] Menyongsong Jamuan Ramadhan


http://www.dtjakarta.or.id/content/view/44/33/

Oleh : Aa Gym

"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"
(Q.S. Al-Baqarah [2]:183).

SEMOGA Allah memberikan umur kepada kita untuk bisa menikmati jamuan
Allah --bulan Ramadhan-- yang sangat spektakuler, yang membuat
orang-orang putus harapan bisa berharap, dan yang putus asa bisa
bangkit. Kalau Saudara begitu banyak mengalami kesulitan, seakan tidak
ada lagi harapan, maka Ramadhan adalah saat di mana Allah tidak akan
mengecewakan hamba-hamba-Nya. Karena itu, seharusnya kita bersimbah air
mata karena kerinduan yang mendalam ingin mendapatkan jaminan Allah SWT.

Ketika seorang dermawan yang mulia akhlaknya akan menjamu seseorang,
kita akan sangat bahagia karena dijamu oleh orang yang kita segani.
Apalagi ini jamuan dari pencipta alam semesta yang Mahatahu lumuran dosa
kita, yang Mahatahu segala derita dan harapan kita. Amatlah rugi andai
kata kita tidak termasuk orang yang merasa sangat ingin memasuki
Ramadhan ini dalam keadaan siap.

Khotbah Rasulullah

SAYA ingin mengutip sebuah hadis yang cukup panjang, yaitu khotbah
Rasulullah SAW menjelang bulan Ramadhan. Khotbah ini diriwayatkan Imam
Ali R.A.

"Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang
membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang paling mulia di sisi
Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama, malam-malam di
bulan Ramadhan adalah malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya
adalah jam yang paling utama.

"Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan
dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu menjadi tasbih, tidurmu
menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah, Rab-mu dengan hati yang tulus dan hati yang
suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan saum dan membaca kitab-Nya.
Sungguh celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan
yang agung ini.

"Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan dan kehausan pada
hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakan
orangtuamu. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga
lidahmu. Tahan pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya.
Dan tahan pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu
mendengarkannya.

"Kasihilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim akan dikasihani
manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah
tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu salatmu karena saat itulah saat
yang paling utama ketika Allah Azza Wajalla memandang hamba-hamba-Nya
dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka menyeru-Nya, Dia
menyambut ketika mereka memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa
ketika mereka bermunajat kepada-Nya.

"Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal
kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat
karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah, Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia
tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam mereka
dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul'alamin.

"Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi makan untuk berbuka
kepada kaum mukmin yang melaksanakan saum di bulan ini, maka di sisi
Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi
ampunan atas dosa-dosa yang lalu. Para sahabat bertanya, 'Kami semua
tidak akan mampu berbuat demikian.' Lalu Rasulullah melanjutkan
khotbahnya. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan
sebiji kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan
setitik air.

"Wahai manusia! Barang siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini,
dia akan berhasil melewati shiraatalmustaqim, pada hari ketika kaki-kaki
tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang
dimiliki tangan kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan
meringankan pemeriksaannya di hari kiamat.

"Barang siapa yang menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan
murkanya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa yang memuliakan
anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya di hari berjumpa
dengan-Nya, dan barang siapa yang menyambungkan tali silaturahmi di
bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia
berjumpa dengan-Nya. Dan barang siapa yang memutuskan silaturahmi di
bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.

"Siapa yang melakukan salat sunat di bulan Ramadhan, Allah akan
menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa yang
melakukan salat fardu, baginya ganjaran seperti 70 salat fardu di bulan
yang lain.

"Barang siapa yang memperbanyak salawat kepadaku di bulan ini, Allah
akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan.
Barang siapa yang pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya
sama dengan mengkhatamkan Al-Quran di bulan-bulan yang lain.

"Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka
mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.
Pintu-pintu neraka tertutup maka mohonkanlah kepada Rab-mu agar tidak
akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah
kepada Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu.

"Lalu Amirulmukminin Ali bin Abi Thalib berdiri dan berkata: 'Ya
Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini.' Rasul yang mulia
menjawab, 'Ya Abul Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah
menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah SWT"

Persiapan

APA yang harus kita persiapkan menjelang bulan Ramadhan? Tampaknya,
mulai saat ini kita harus menjaga diri dari apa pun yang Allah haramkan.
Rasanya, tidak perlu kita menonton TV sampai larut malam. Lebih baik
kita isi dengan membaca Al-Quran atau berzikir. Bagaimana mungkin kita
membiarkan malam-malam kita diisi dengan tidur pulas sedangkan Allah
menyiapkan sepertiga malam terakhir menjadi saat yang disukai Allah.

Usahakanlah untuk mulai saum dari apa pun yang tidak disukai Allah.
Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus berupaya agar Allah Yang
Maha Menyaksikan benar-benar melihat diri kita menjadi orang yang
bersiap-siap menyambut jamuan Allah. Kita akan senang jikalau orang yang
akan kita jamu datang dalam keadaan siap.

Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang tidak layak kita
dengar. Usahakan untuk sehemat mungkin berkata-kata yang tidak perlu.
Untuk apa menambah-nambah kekotoran diri dengan kata-kata yang tidak
berguna. Berkatalah benar atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan
ini kecuali kata-kata yang disukai Allah.

Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang penuh berkah di
bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat, tidak ada yang haram di rumah
kita. Bukalah lemari kita, kalau ada yang diragukan segera keluarkan.
Lihatlah dapur kita, kalau ada barang yang kita ragukan segera
keluarkan. Jangan pernah kita dijamu Allah ketika pada diri kita melekat
pakaian yang haram.

Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku yang bukan milik
kita? Kalau ada segera kembalikan. Karena buat apa kita menyimpan
sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga semuanya bersih dari yang
haram. Bahkan selain bersih dari yang haram, kita bersihkan diri kita
dari sesuatu yang berlebihan. Kalau celana, sarung, pakaian, dan
kerudung kita terlalu banyak, segera keluarkan. Daripada tidak kita
pakai, lebih baik dimanfaatkan orang yang membutuhkan.

Sebelum Ramadhan tiba, bebaskan rumah kita dari hal yang sia-sia. Karena
siapa lagi yang kita cari keridhaannya selain Allah. Senangkah bila
rumah kita dipuji manusia tapi dibenci Allah?

Tidak usah takut kehabisan pakaian karena Allah-lah pemberi rezeki dan
tidak mungkin Allah melalaikan orang yang menafkahkan rezekinya di jalan
Allah. Yakinlah, Allah tidak akan pernah lupa membalasnya. Allah tahu
kapan kita membutuhkannya karena Dialah pengatur rezeki yang hakiki.

Ramadhan adalah saat di mana kita menjadi paling dermawan dalam hidup
kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan rezekinya di bulan Ramadhan.
Tidak sulit bagi Allah untuk membalas setiap hamba-hamba-Nya.

Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di bulan Ramadhan karena
menginginkan jodoh, sepanjang kita ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah
yang menyuruh kita menikah dan Dialah yang menciptakan kita
berpasang-pasangan, kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan
kepada-Nya. Yang pasti, Allah tidak akan mengecewakan kalau kita
bersungguh-sungguh kepada-Nya.

Mulai sekarang, sembari membersihkan rumah, bersihkan pula pikiran dan
hati kita dari pikiran negatif. Jangan pernah berpikir benci kepada
seseorang karena bisa mengotori hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang
yang pemaaf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam.

Mulai sekarang, latihlah untuk tidak celetak-celetuk asal bicara. Hujan
mau besar atau kecil tidak usah dikomentari. Tidak ada lagi kata-kata
yang membuat Allah tidak suka.

Alangkah bagusnya pabila kita minta maaf kepada orangtua menjelang bulan
Ramadhan. Ziarah ke makam orangtua kita bagi yang sudah meninggal. Minta
ampunlah kalau kita belum sungguh-sungguh membahagiakan orangtua kita.
Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya
minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk kepada adik
dan anak-anak kita.

Yang sering zalim ke pembantunya segeralah minta maaf. Minta maaflah
dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta maaf terlebih dulu, kita akan
lebih ringan memasuki Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi
pemaaf dengan segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita.

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan (Q.S. Ali Imran [3]:133-134).

Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang akan membuat kita
akrab dengan Allah. Selalu siapkan Al-Quran di tas, di meja kerja, dan
di kamar tidur agar kita bisa dengan mudah membacanya. Begitu juga
dengan buku-buku tentang keutamaan bulan Ramadhan. Sediakan juga
anggaran khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang
lain. Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama
dengan satu hari saum.

Buat juga daftar orang yang harus kita kunjungi, seperti kakek, nenek,
bibi, dan keluarga kita yang lainnya. Terutama keluarga kita yang sedang
berada di rumah sakit. Tiap detik harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa
silaturahmi. Termasuk silaturahmi kepada ulama. Kunjungi juga
orang-orang duafa yang sengsara dan dililit utang. Mudah-mudahan,
Ramadhan kita menjadi penebar rahmat kepada orang-orang yang duafa.

Bulan Ampunan

Nah sahabat. Kita tidak akan pernah berjumpa dengan kemudahan ampunan
kecuali di bulan Ramadhan ini. Sebanyak dan semelimpah apapun dosa kita,
sungguh Allah menjanjikan ampunan-Nya di bulan Ramadhan ini.

Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan maksiat, maka
ketahuilah ampunan Allah di bulan Ramadhan lebih dahsyat daripada
dahsyatnya dosa-dosa kita.

Kalau kita merasa jauh dari rahmat Allah, hidup gersang dan kering, maka
Ramadhan adalah sarana yang paling cepat untuk mendapatkan rahmat dari
Allah SWT.

Kalau kita dililit utang piutang, maka Allah adalah Dzat Mahakaya yang
menjanjikan terkabulnya doa dan dilunasinya apa yang kita butuhkan.
Karena itu sungguh sangat rugi andaikata kita tidak bergembira ria dan
tidak bersemangat dalam menghadapi bulan yang penuh berkah ini.

Ramadhan diawali dengan adzan berkumandang, maka itulah saat syetan
dibelenggu, dimulainya hitungan pahala amal yang berbeda, dibukanya
pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka.

Maka sudah selayaknya kita harus sangat bersungguh-sungguh berharap agar
Allah menjamu kita dengan menyiapkan diri menjadi orang yang layak
dijamu oleh Allah.

*** Arsip Artikel Humas DT Jakarta

Jadwal Kegiatan DT Jakarta :
http://www.dtjakarta.or.id/jadwal

Silaturahmi Buku Tamu :
http://www.dtjakarta.or.id/bukutamu

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Search Ads

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Moderator Central

Yahoo! Groups

Join and receive

produce updates.

Yahoo! Groups

Wellness Spot

A resource for living

the Curves lifestyle.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: