Rabu, 27 Agustus 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2219

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (18 Messages)

Messages

1a.

Re: [catcil] Berdamai dengan Rasa Kecewa

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Tue Aug 26, 2008 9:56 pm (PDT)

HIks
jadi tergerak menuliskan
perasaanku juga nih yang
harus berdamai dengan entah.
Well, TFS Mbak Sya, ternyat
kita memang harus banyak
menyaipkan ruang-ruang apik
itu dalam hati kita, bagaimanapun
kondisinya, kita yang menentukan.

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Syafaatus Syarifah"
<syarifah@...> wrote:
>
> Seorang teman lama menulis testimonialnya tentangku di situs
friendster yang kupunya. Isi testimonial itu mengatakan bahwa aku ini
adalah orang yang mudah down dan mudah kecewa. Seseorang yang lain
memberikan hasil hitungan-hitungan numerologynya kepadaku berupa
rangkaian kalimat yang menurutnya bukan ramalan tapi hasil analisa
metafisikanya tentang aku. Meski dari seluruh rangkaian kalimat yang
diberikannya padaku itu tidak semuanya tepat tapi ada satu point yang
ketika kubaca aku mengiyakannya. Satu point itu berbunyi bahwa aku
adalah orang yang mudah kecewa.

1b.

Re: [catcil] Berdamai dengan Rasa Kecewa

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Wed Aug 27, 2008 1:43 am (PDT)


Hiks..hiks bolehlah, Sms an lagi yuk Kang Dani...masih ada sisa, 3 sms
lagi masih bisa lah, mayan buat sarana nyambung silaturahmi, hehehehe +
:D

Assalamu'alaikum

Arif
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "fil_ardy" <fil_ardy@...>
wrote:
>
> HIks
> jadi tergerak menuliskan
> perasaanku juga nih yang
> harus berdamai dengan entah.
> Well, TFS Mbak Sya, ternyat
> kita memang harus banyak
> menyaipkan ruang-ruang apik
> itu dalam hati kita, bagaimanapun
> kondisinya, kita yang menentukan.
>
> DANI
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Syafaatus Syarifah"
> syarifah@ wrote:
> >
> > Seorang teman lama menulis testimonialnya tentangku di situs
> friendster yang kupunya. Isi testimonial itu mengatakan bahwa aku ini
> adalah orang yang mudah down dan mudah kecewa. Seseorang yang lain
> memberikan hasil hitungan-hitungan numerologynya kepadaku berupa
> rangkaian kalimat yang menurutnya bukan ramalan tapi hasil analisa
> metafisikanya tentang aku. Meski dari seluruh rangkaian kalimat yang
> diberikannya padaku itu tidak semuanya tepat tapi ada satu point yang
> ketika kubaca aku mengiyakannya. Satu point itu berbunyi bahwa aku
> adalah orang yang mudah kecewa.
>

2a.

Re: [Motivasi] Hidup Hanya Sebentar, Kita Tak Pantas Miskin -> Mas B

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Tue Aug 26, 2008 9:58 pm (PDT)

Kalo hidup ini
panjang, maka saya tidak
ingin kaya, Mas Blink
tapi ingin jadi milyuneer. Hahahaha

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, bApaKne vLeA <kampungcahaya@...>
wrote:
>
> kalau hidup ini panjang, tetep pengen kaya kan, mas dani? hehehe...
> salam manis dari jogja,
> ~blink~
>
>
>
>
> ----- Original Message ----
> From: fil_ardy <fil_ardy@...>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, August 27, 2008 10:47:29 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Motivasi] Hidup Hanya Sebentar,
Kita Tak Pantas Miskin
>
> Sepakat, Bang Hasan
> saya bertekad tidak
> ingin miskin. Karena hidup
> hanya sebentar.
>
> Saya ingin menjadi orang kaya
> yang bisa menggunakan kekayaannya
> sebaik-baiknya. Bukan hanya untuk
> diri sendiri, tapi juga demi ummat.
>
> Amiin
> (Ini adalah omongan orang miskin/belum menjadi kaya)
>
> DANI
>
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, hasan aspahani
> <hasanaspahani@> wrote:
> >
> > Hidup Hanya Sebentar, Kita Tak Pantas Miskin
> >
> > Oleh Hasan Aspahani
> >
> >
> > SINGKAT, MANFAAT. Berapa usia Anda sekarang? Berapa lama lagi kita
> akan hidup? Orang-orang Okinawa di Jepang dan penduduk Sardinia di
> Italia bisa mencapai 100 tahun. Tapi, rata-rata kita tak mencapai
> bilangan itu. Hidup Rasulullah Muhamad mencapai usia 60 tahun. Baiklah
> kita berpatokan pada angka itu. Sebuah bilangan yang amat singkat.
> >
> > Rasulullah Muhammad dalam usianya yang singkat itu berhasil
> mewariskan sebuah ajaran dan membangun sebuah peradaban. Kita tidak
> berkapasitas seperti nabi, tapi sama saja, hidup harus diisi.
> >
>
>
>
> ------------------------------------
>
> Yahoo! Groups Links
>

3.

[Sharing] Kisah IMD Di Kampung Halaman

Posted by: "Lia Indriati" eeya_este@yahoo.com   eeya_este

Tue Aug 26, 2008 10:08 pm (PDT)

Assalamu'alaikum,
 
Sekedar berbagi pengalaman melahirkan dengan Inisiasi Menyusu Dini di kampung halaman dan niatan mengikuti program ASI ekslusif buat si kecil tercinta. Semoga bermanfaat.
 
                                      Kisah IMD Di Kampung Halaman

Pemberian ASI adalah langkah terbaik untuk bayi. Pelajaran itu kami simpulkan dari referensi bacaan maupun konsultasi laktasi. Jadi tak ada alasan untuk tidak memberikan ASI bagi bayi. Dengan dukungan penuh dari suami, aku bertekad untuk melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sehingga bisa memberi ASI ekslusif  untuk si kecil, apapun kendalanya.
 
Bagi pasangan yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, mencari informasi tentang RS yang pro IMD atau dokter kandungan yang mendukung gerakan pemberian ASI bagi si kecil dengan mudah bisa didapatkan.
 
Namun lain ceritanya bagiku yang merencanakan kelahiran di kampung. Tepatnya di Ciamis. sebuah kota kecil dimana kedua orangtuaku tinggal. Aku tidak yakin sudah ada RS yang pro IMD dan ASI di sana. Ini terbukti dari cerita sahabat. Dimana Dokter kandungan yang membantu persalinannya bilang "Bu, anaknya harus dibiasakan minum sufor ya. Biar tidak kaget ketika nanti ditinggal kerja". Oups!!! Tidak! Bagaimana mungkin bisa dilakukan IMD. Karena pro ASI pun tidak.
 
Pesimisnya segera membayang di benak. Untungnya aku ingat bahwa ada saudara yang berprofesi sebagai bidan. Segera aku mencari tahu apakah di Ciamis sudah ada sosialisasi mengenai IMD. Jawabannya ternyata sangat melegakan. Ternyata sudah. Segera kusampaikan niat untuk bisa melahirkan dengan bantuan beliau. Sayang, rumahku berjauhan dengan tempat tinggalnya. Tentu sedikit menyulitkan jika aku kontraksi pada tengah malam. Walhasil, mamaku menyarankan untuk menggunakan jasa bidan terdekat saja.
 
Pertimbangan melahirkan di kampung halaman adalah selain ekonomis, juga kenyamanan psikologis. Didampingi oleh keluarga besar yang tentu akan sangat membantu. Dan berdasarkan pemeriksaan medis, Alhamdulillah kondisi kandunganku baik – baik saja, sehingga makin mantap keinginan untuk segera pulang kampung untuk persiapan menyambut kelahiran buah hati.
 
Berbagai persiapan kami lakukan begitu ijin cuti keluar. Mulai dari konsultasi dan cek rutin ke bidan terdekat. Sebelumnya, aku dan suami telah menyiapkan segala hal tentang IMD. Dari artikel hingga video. Aku juga mensosialisasikannya di lingkungan keluarga. Orang tuaku, kerabat dan siapapun, bahwa jika aku melahirkan, aku ingin melakukan IMD. Setelah tahu dan menyaksikan video IMD, mamaku memberi dukungan sepenuhnya. Dan meyakinkan bahwa bidan pun akan berusaha merealisasikan apa yang diinginkan pasiennya. Apalagi sekarang, dalam ilmu kebidanan diterapkan "sayang ibu, sayang bayi" (informasi ini aku peroleh dari saudaraku yang berprofesi bidan). Artinya, bidan harus bisa mengikuti keinginan pasien untuk kenyamanannya. Dari mulai posisi melahirkan yang ditentukan sendiri oleh si ibu, hingga perawatan setelah melahirkan (sebaiknya diberikan anestesi sebelum dijahit). Bahkan harus diusahakan tanpa induksi, karena hal itu akan sangat menyakitkan ibu.
 
Mengungkapkan sebuah keinginan, terkadang tidak semudah yang dibayangkan. Belum lagi menyusun tata bahasanya agar tidak terkesan menggurui. Setelah mereka – reka kata, ketika bidan tengah memeriksa detak janin, akhirnya keluar juga dari mulutku "maaf ibu. Nanti ketika saya melahirkan, saya ingin sekali melaksanakan IMD". Aku tunggu sejenak, melihat reaksi yang ditimbulkannya. Sengaja aku membuat pernyataan seperti itu, karena aku yakin beliau sebenarnya sudah tahu banyak tentang IMD. Beliau tersenyum. Bu bidan ini sangat sangat lembut. Tutur katanya santun. Menenangkan sekali. Maklum beliau bidan senior. Jam terbangnya tinggi. Terkadang aku jadi belepotan juga cari kata yang pas ketika berbicara dengan beliau. "Bagus neng. Bagus sekali jika neng ingin melakukan IMD. Memang, ilmu kebidanan itu selalu berubah seiring waktu. Jika dulu, cukup dengan ibu menyusui bayinya sesaat setelah melahirkan untuk dapat kolostrumnya. Sekarang justru bayi menyusu
di saat – saat kehidupan pertamanya". Lega sekali.
Benar dugaanku, beliau memang telah mengetahuinya "tapi neng, jika bayi langsung diletakkan di dada ibu tanpa memotong terlebih dahulu tali pusatnya, kita lihat kondisinya dulu nanti ya". Waduh! Bagaimana ibu ini. Kok terkesan ragu – ragu "tapi bu, saya mohon, saya bisa IMD nanti. Yang saya pahami. Tali pusat bayi dipotong terlebih dahulu juga tidak apa – apa jika tidak memungkinkan". Aku mulai ngotot. Lagi – lagi beliau Cuma tersenyum "baiklah. Nanti kita usahakan". Hhh!!! Musti terus diingetin nih pikirku. "Ehmm, sebelumnya apa sudah pernah ada bu yang melakukan IMD?", keluar juga pertanyaan itu. Penasaran soalnya. "Ehmmm sudah, sudah". Jawabnya terkesan tidak meyakinkan. Tapi aku positive thinking saja. Semoga memang aku bukan yg pertama kali melakukan IMD di desaku. Andaipun aku yang pertama -tanpa kuketahui-, semoga setelahnya setiap ibu melahirkan akan melakukan IMD tanpa harus diminta.
 
Pada hari H aku melahirkan, ternyata tidak serta merta aku bisa langsung IMD, meskipun dalam keadaan perut mulas, sempat juga kuutarakan "Ibu, jangan lupa saya mau IMD". Sebelumnya pun, aku sudah mempersiapkan diri dengan menggunakan baju bukaan depan untuk memudahkan prosesnya. Bahkan ketika sedang menikmati masa kontraksi, yang ada dalam pikiranku adalah lahiran normal dan lancar, terus bisa IMD, IMD dan IMD.
 
Kelegaan dan kebahagiaan menyergapku begitu bayi lahir, melenyapkan semua rasa sakit. Apalagi kemudian bayi montok yang masih berlumur darah dan lendir itu diletakkan di dadaku dengan tali pusat yang masih menyatu. Subhanallah, betapa indahnya. Begitu menakjubkan. Tapi belum juga si kecil merangkak rangkak, dengan cepat dia diangkat dari dadaku. Aku kaget. Sebenarnya aku masih punya banyak sisa tenaga untuk berdebat dengan bu bidan saat itu. Tapi demi melihat situasi dan mama yang 'agak' memohon padaku untuk mengikuti apa yang bu bidan katakan. Aku hanya mengangguk. Sesak dadaku. Aku nggak mau jika IMD ku gagal…
 
Segera setelah jagoanku diangkat, tali pusatnya digunting dan diikat lalu diberikan ke mamaku dengan tanpa dibersihkan. Ah! Masih ada kesempatan IMD pikirku. Asal jangan lebih dari 20 menit. Bu bidanpun seolah merasa bersalah. Dengan muka tegang beliau bilang "maaf ya neng. Plasentanya belum keluar, agak lengket, jadi harus diambil  ke dalam". Hhh!!! Rupanya ini yang membuat beliau tegang. Padahal dalam teori IMD. Dengan bayi diletakkan di atas dada dan dia menendang – nendang perut untuk mencapai payudara, maka pada saat itulah plasenta akan –terbantu- terdorong dan keluar. Untunglah, tidak sampai 15 menit, semuanya selesai. "IMD nya mau dilanjutkan neng?" kalimat itu yang keluar dari bu bidan. "tentu saja bu, saya mau anak saya IMD". Aduh! Ibu! IMD kan cita – cita saya sejak saya masih hamil. Ingin rasanya aku bilang begitu. Aku lihat ada keengganan sebenarnya aku meneruskan IMD. Aku tahu ini merepotkannya. Karena beliau sempat
bilang "Sebenarnya saya nggak sanggup jika melakukan IMD tanpa asisten". Oouuww!!! Mungkin bukan cuma bidanku yang bilang begitu. Mungkin banyak pelaku medis yang masih merasa 'ribet' jika harus diterapkan IMD  pada pasiennya. Wallahu'alam. Yang pasti pada saat itu, aku tidak peduli. Yang penting si kecil sudah di dadaku lagi. Dan tidak ada seorang pun yang boleh mengambilnya sampai dia menemukan sendiri puting dan menghisapnya.
 
Setiap detik rasanya tak ingin kulewatkan saat itu. Masih terasa bagaimana kakunya rambut – rambut halusnya karena darah dan lendir. Tangan mungilnya yang mengepal dan mulai dikecapnya. Matanya yang merem melek. Lidahnya yang menjilat – jilat dadaku. Kakinya menendang – nendang seolah merangkak. Dia menuju ke payudaraku sebelah kiri. Baru mau sampai, dia melorot lagi ke arah perut. Begitu terus sampai beberapa kali. Aku dengan semangat terus membisikinya bahwa dia pasti bisa. Sesaat sempat dia terdiam. Mungkin sedang mengumpulkan tenaga atau malah sedang mencari arah melalui instingnya. Bu bidan pun ikut takjub melihat si kecil yang merangkak mencari cari. Kepalanya tengok kanan kiri, kadang nyungsep di dada. Kemudian dia akan terpejam, hidungnya mengendus endus. Waktu 1 jam tak terasa sama sekali. Rasanya baru sekejap ketika dia mulai menyangga PD ku dengan tangan kanannya sementara mulutnya menganga lebar. Kuasa Allah, tangan mungilnya seolah
mendorong PD ku untuk masuk ke mulutnya. Dan hap!!! Dalam waktu 1 jam, Alhamdulillah, akhirnya dia berhasil menemukan sumber makanan pertamanya sendiri.
 
Lega…Benar – benar lega dan bahagia. Dengan perjuangan -yang hampir saja menggagalkan IMD ku-, aku bisa juga merasakan nikmatnya IMD. Dalam hal ini dukungan suami terutama, kemudian orangtua dan orang – orang terdekat adalah faktor penting dalam keberhasilan IMD. Selain itu faktor tempat yang dapat membuat ibu dan bayi merasa nyaman. Hal yang paling penting sebenarnya dukungan dari para pelaku medis yang sebenarnya lebih paham baik dari segi teori maupun praktek tentang IMD. Kini, aku sangat - sangat bersyukur si kecil  tumbuh sehat dan menggemaskan :).

 
Salam,

-indry-
http://cintasempurna.multiply.com
http://tawadhu.blogspot.com 
YM ID: l_indry99
 

4a.

Re: (Maklumat) Laporan donasi 1000 cinta utk 100 mushola, 27 Agustus

Posted by: "Bu CaturCatriks" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Tue Aug 26, 2008 10:31 pm (PDT)

alhamdulillah, siang ini (27/8) ada tambahan donasi dari mas noki
(kebon jeruk) sebesar 25 ribu.
jadi total sumbangan uang utk baksos: 450 ribu.
alhamdulillah.
semoga amal para donatur mdpat ganjaran yg setimpal dr alloh swt.
ammin.

-retnadi nur'aini-

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, CaturCatriks
<akil_catur@...> wrote:
>
> Assalamu'alaikum wr.wb
>
> Berikut laporan donasi per 27 Agustus 2008
>
> Alhamdulillah, hingga tanggal 27/8, SekolahKehidupan telah menerima
donasi uang sebesar Rp 425.000 dan 100 sajadah.
> Berikut rinciannya:
>
> - Donasi uang dari Nurwidya Fitriana (22/8): 75.000
> - Donasi uang dari Neni Widyaningsih (22/8): 300.000
> - Donasi uang anonim (19/8): 50.000
> - Donasi 100 sajadah dari Bpk M Saefudin
>
> Terima kasih kepada para donatur. Semoga amal cinta ini diberkahi
Alloh SWT.
> Amin.
>
>
>
>
> -Retnadi Nur̢۪aini (Bendahara 1000 Cinta utk 1000 Mushalla)-
>
>
----------------------------------------------------------
> Assalamu'alaikum wr.wb
>
> Menjelang Ramadhan yang penuh berkah ini, Komunitas Sekolah
Kehidupan.com mengadakan program "1000 Cinta untuk 1000 Mushalla",
yaitu bakti sosial (baksos) dengan membagikan perlengkapan shalat
(mukenah, sajadah, kain sarung, peci) dan Al Qur'an di tempat publik.
Tempat publik yang dimaksud adalah mushalla di terminal, stasiun, POM
bensin, dan tempat publik yang lain, yang dinilai tak lagi memiliki
alat shalat layak pakai.
>
> Waktu pelaksanaan baksos:
> * Tgl 6 September 2008 s/d 14 September 2008 serentak di
wilayah-wilayah Jabodetabek, Yogya, Surabaya, Kaltim (dan akan
menyusul Bandung, Mesir)
>
> Panitia menerima sumbangan dari sahabat-sahabat untuk disalurkan
melalui program ini berupa:
> 1) Perlengkapan shalat baru
> 2) Perlengkapan shalat bekas yang layak pakai dan dalam keadaan bersih
> 3) Wakaf Al Qur'an
> 4) Uang
>
> Sumbangan dapat diserahkan melalui para PJ wilayah yang terdekat
dengan kediaman teman-teman seperti di daftar berikut ini:
>
> Margo Widilaksono (PJ Jakarta Pusat)
> Jl Raden Saleh Gg. 8 No 150
> RT 021, RW 03
> Jakpus
> Tlp: 39899131/ 0813 11361916
>
> Dyah Zakiati ( PJ Jakarta Timur)
> Jl Kayu Manis I Lama No 15
> RT 10 RW 8
> Palmeriam, Matraman
> Jaktim
> HP: 0818 08358139
>
> Indarwati Harsono (PJ Depok)
> Jl Tanah Baru, Perum Depok Mulya III
> Blok AF No 1
> RT 02 RW 01
> HP: 0852 25162626
>
> Dani Ardiansyah (PJ Jakarta Selatan)
> Pondokan Bougenville
> Jl Pangkalan Jati II No B2
> Limo, Depok
> HP: 0856 94771764/ 0852 21615514
>
> Ayong (PJ Jakarta Utara)
> Jl Pluit Dalam 3 No 2
> RT 06 RW 08
> Penjaringan, Jakarta Utara
> HP: 0819 08606946
>
> Fiyan Arjun (PJ Kebayoran Lama, Ulujami, Ciledug dan sekitarnya)
> Jl. Ulujami Raya No.14
> Gg. Langgar Rt.012/04
> Ulujami-Pesanggrahan
> Jakarta Selatan 12250
> Telp: (021) 7379858
> Hp: 0858.8585.8160
>
> Kartina Haswanto (PJ Bekasi)
> Taman Bumyagara Blok Bumi Semeru D3 No. 31
> Jl. Mustika Jaya
> Bekasi Timur
> HP: 0811836247
>
> Divin Nahb (PJ Tangerang)
> Jl Nenas Raya 40
> RT 002 RW 05
> Kel. Cibodasari
> Kec. Cibodas
> Kota Tangerang, Banten 15138
> HP: 0856 93765775
>
> Andri Pranolo (PJ Yogya)
> Gendeng GK IV/ 953
> Yogyakarta 55225
> Telp. 0274 547015
> HP: 0813 92554050
>
> Suhadi (PJ Surabaya)
> Taman Suko Asri II Blok L 14
> RT 33 RW 8, Desa Suko
> Kec. Sukodono, Sidoarjo
> HP: 08121089865
>
> Sismanto (PJ Kalimantan Timur)
> Hotel Lumboe Room No. 210
> Jl. Apt. Pranoto 75 Sangatta
> Kutai Timur
> Kalimantan Timur 75611
> Tel: 0549-21221
>
> Taufik Mutsu (PJ Bogor)
> HP: 081388234002
> d/a. Beni Jusuf
> Ciomas Hills Kav A5 No. 47
> Bogor 16610
>
> Bunda Ami (PJ Bandung)
> Komp. Cipageran Asri H1 No. 6
> Cimahi
> HP: 08886090503
>
> Hadian (PJ Bandung)
> Jl. Mandala I No.42 RT.02/01
> Desa Mandalamekar
> Kec. Cimenyan
> Kab. Bandung 40193
> Tel: 022-7236126 / 081322360136
>
> Sumbangan berupa uang dapat ditransfer ke rekening Retnadi Nur'aini
di BNI, dgn no rek: 0108061745, BNI Cabang Senayan (Setelah transfer,
mohon konfirmasi by SMS ke 0812 10698852/ 0813 25494096 mengenai nama
dan besar jumlah transfer).
>
> atau
>
> Rekening Lia Octavia di BCA, dengan no rek: 0120075101
> atau Bank Syariah Mandiri, dengan no rek: 0657007300
> (Setelah transfer, mohon konfirmasi by SMS ke 08128146426 mengenai
nama dan besar jumlah transfer).
>
> Bantuan/sumbangan diterima oleh panitia baksos paling lambat tgl 5
September 2008.
>
> Bagi teman-teman yang ingin bergabung menjadi relawan dalam program
ini, dapat menghubungi Galih di 087877328607, email galih@ asmo.co.id.
>
> Semoga Allah memudahkan & meridhai niat baik kita semua..amiin...
>
> Salam Cinta
> Panitia 1000 Cinta untuk 1000 Mushalla
> Sekolahkehidupan.com
>
> CP. Galih 087877328607
> Retno 081210698852
> Lia Octavia 08128146426
>
>
>
>
__________________________________________________________
> Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail.
> Cepat sebelum diambil orang lain!
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
>

5.

Undangan Mini Bedah Buku Menggenggam Cahaya di Pasar Malam Reboan

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Tue Aug 26, 2008 10:57 pm (PDT)

Undangan Mini Bedah Buku Menggenggam Cahaya di acara sastra Reboan (PASAR MALAM APRESIASI SASTRA)

Komunitas
Sekolah Kehidupan bekerja sama dengan Komunitas Apresiasi Sastra
(Apsas) dan panitia PASAR MALAM (Paguyuban Sastra Rabu Malam/Reboan)
mengundang sahabat-sahabat untuk hadir pada acara mini bedah buku
Menggenggam Cahaya yang merupakan salah satu bagian dari rangkaian
acara sastra Reboan yang insya Allah akan diadakan pada:

Hari/tgl : Rabu / 27 Agustus 2008
Waktu : Pukul 20.00 WIB - selesai
Tempat : Warung Apresiasi (Wapress)
Bulungan (Samping SMUN 70)
Blok M, Jakarta Selatan
Pembicara : Kurnia Effendi (sastrawan)

Undangan ini terbuka untuk umum dan para pecinta sastra di mana pun berada serta tidak dipungut bayaran.

Salam
Komunitas Sekolah Kehidupan
CP. Dani Ardiansyah 085694771764

6a.

(catatan Kaki) Sebaik-baiknya Sahabat

Posted by: "agussyafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Tue Aug 26, 2008 11:30 pm (PDT)

Sebaik-baiknya Sahabat

Malam begitu larut. saya kedatangan seorang tamu yang sangat
bersahaja. kesahajaannya membuat kami merasa dekat. saya
memanggilnya pak haji. Dalam kesempatan itu pak haji mengatakan
bahwa sebaik-baiknya sahabat adalah al-Quran.

"Kenapa pak sebaik-baiknya sahabat adalah al-Quran?" tanya saya.

"Sebab al-Quran adalah sahabat yang membetulkan kita jika kita
salah langkah bukan menganggap apapun yang kita lakukan benar."jawab
pak haji.

Setelah mendengarkan jawaban pak haji, cukup lama saya
memikirkannya. saya kira yang dikatakan benar karena kita
membutuhkan sahabat yang mampu berkata jujur. mendapatkan sahabat
yang jujur berarti juga menjadi penerang hidup kita dan al-Quran
adalah sosok yang jujur dan berkata benar. jika kita salah langkah,
kita diingatkan.

Sebagaimana sabda Baginda Nabi SAW, "Sesungguhnya ucapan yang paling
baik adalah al-Quran (H.R Bukhori)

sumber, http://agussyafii.blogspot.com

Salam Cinta,
agussyafii

=======
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Yuk, Bersahabat Dengan

al-Quran" silahkan kirimkan dukungan dan komentar
anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431

6b.

Re: (catatan Kaki) Sebaik-baiknya Sahabat

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Tue Aug 26, 2008 11:46 pm (PDT)

Pak Agus, senang sekali Pak Agus sudah bergabung di sini. Selamat datang,
Pak, dan terima kasih sudah memposting tulisan-tulisan Bapak yang sangat
menginspirasi & memotivasi.
Ditunggu ya, Pak, tulisan-tulisan selanjutnya ^_^

Salam
Lia

2008/8/27 agussyafii <agussyafii@yahoo.com>

> Sebaik-baiknya Sahabat
>
> Malam begitu larut. saya kedatangan seorang tamu yang sangat
> bersahaja. kesahajaannya membuat kami merasa dekat. saya
> memanggilnya pak haji. Dalam kesempatan itu pak haji mengatakan
> bahwa sebaik-baiknya sahabat adalah al-Quran.
>
> "Kenapa pak sebaik-baiknya sahabat adalah al-Quran?" tanya saya.
>
> "Sebab al-Quran adalah sahabat yang membetulkan kita jika kita
> salah langkah bukan menganggap apapun yang kita lakukan benar."jawab
> pak haji.
>
> Setelah mendengarkan jawaban pak haji, cukup lama saya
> memikirkannya. saya kira yang dikatakan benar karena kita
> membutuhkan sahabat yang mampu berkata jujur. mendapatkan sahabat
> yang jujur berarti juga menjadi penerang hidup kita dan al-Quran
> adalah sosok yang jujur dan berkata benar. jika kita salah langkah,
> kita diingatkan.
>
> Sebagaimana sabda Baginda Nabi SAW, "Sesungguhnya ucapan yang paling
> baik adalah al-Quran (H.R Bukhori)
>
> sumber, http://agussyafii.blogspot.com
>
> Salam Cinta,
> agussyafii
>
> =======
> Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye "Yuk, Bersahabat Dengan
>
> al-Quran" silahkan kirimkan dukungan dan komentar
> anda di http://agussyafii.blogspot.com atau sms 087 8777 12 431
>
>
>
6c.

Re: (catatan Kaki) Sebaik-baiknya Sahabat

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Wed Aug 27, 2008 12:10 am (PDT)

beberapa kalimat saja sudah menggugah.....
ditunggu tulisan berikutnya pak..

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Lia
Octavia" <liaoctavia@...> wrote:
>
> Pak Agus, senang sekali Pak Agus sudah bergabung di sini. Selamat
datang,
> Pak, dan terima kasih sudah memposting tulisan-tulisan Bapak yang
sangat
> menginspirasi & memotivasi.
> Ditunggu ya, Pak, tulisan-tulisan selanjutnya ^_^
>
> Salam
> Lia
>
> 2008/8/27 agussyafii <agussyafii@...>
>
> > Sebaik-baiknya Sahabat
> >
> >

6d.

Re: (catatan Kaki) Sebaik-baiknya Sahabat

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Wed Aug 27, 2008 6:09 am (PDT)

he-euh satuju nih.. iya.. kata per kata benar2 memotivasi...

salam kenal
nia robie'

Pada 27 Agustus 2008 14:10, sismanto <siril_wafa@yahoo.co.id> menulis:

> beberapa kalimat saja sudah menggugah.....
> ditunggu tulisan berikutnya pak..
>
> Salam,
> Sis
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "Lia
> Octavia" <liaoctavia@...> wrote:
> >
> > Pak Agus, senang sekali Pak Agus sudah bergabung di sini. Selamat
> datang,
> > Pak, dan terima kasih sudah memposting tulisan-tulisan Bapak yang
> sangat
> > menginspirasi & memotivasi.
> > Ditunggu ya, Pak, tulisan-tulisan selanjutnya ^_^
> >
> > Salam
> > Lia
> >
> > 2008/8/27 agussyafii <agussyafii@...>
> >
> > > Sebaik-baiknya Sahabat
> > >
> > >
>
>
>
6e.

Re: (catatan Kaki) Sebaik-baiknya Sahabat

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Wed Aug 27, 2008 6:21 am (PDT)


iya aku setuju banget nih sama Obi :-)

ngomong2 mas Agus tinggal di mana nih

salam kenal yah....

yudhi

--- On Wed, 8/27/08, Nia Robiatun Jumiah <musimbunga@gmail.com> wrote:
he-euh satuju nih.. iya.. kata per kata benar2 memotivasi.. .

salam kenal
nia robie'

Pada 27 Agustus 2008 14:10, sismanto <siril_wafa@yahoo. co.id> menulis:
beberapa kalimat saja sudah menggugah... ..
ditunggu tulisan berikutnya pak..

Salam,
Sis

7a.

Karena Hidup Begitu Singkat....

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Tue Aug 26, 2008 11:52 pm (PDT)



http://epriabdurrahman.multiply.com/journal/item/174

Biasanya
kita baru begitu merasakan kehilangan seseorang setalah orang tersebut
sudah tidak ada lagi di dekat kita. Jarak bisa membuat apa yang tadinya
biasa saja menjadi jauh lebih berarti, menjadi lebih punya makna.

Kita
semua memahami 'waktu' yang diberikan pada kita tidaklah seberapa lama.
Coba anda ingat-ingat kapan terakhir anda bertemu dengan kawan lama
anda seperti teman SMU atau bahkan waktu anda di SMP dahulu,
wah...terasa sekali bukan bagaimana sang 'waktu' seperti seorang pelari
cepat yang sudah makan asam garam memenangi lomba olimpiade. Serasa
baru kemarin kita main basket atau main sepak bola bersamanya tapi kini
sudah sama-sama dewasa dan punya kehidupan masing-masing.

Begitulah
kira-kira juga dengan "Ramadhan" yang sebentar lagi akan kita jelang
dalam beberapa waktu lagi. Bila kita menganggap "Ramadhan" sebagaimana
seorang sahabat lama, maka setahun buat kita sudah sangat terlalu lama
untuk saling melepas rindu hingga waktunya tiba.

Ada
kerinduan, ada harapan, ada banyak rencana yang ingin kita kita lakukan
ketika kita berjumpa dengan sahabat yang membawa banyak kenangan dalam
hidup kita.

Bersama ramadhan, kita
punya cinta yang ingin digali, ada alunan kitab suci yang begitu syahdu
dibacakan dalam isak, ada malam-malam sunyi yang begitu mudah membuat
mata menetes dalam haru dan kerinduan kepadaNYA, ada rasa takut
kehilangan karena segera akan jauh lagi darinya.

Mungkin
karena begitulah hakikat waktu. Ia selalu terasa cepat ingin pergi.
Selalu saja bergegas pamit justru di saat kita begitu ingin melepaskan
kerinduan itu.

Karenanya sebelum segalanya berlalu begitu
cepat, di pintu ramadhan kali ini, saya dan segenap keluarga
mengucapkan permohonan maaf bila ada kealfaan dan kekhilafan dalam
ucapan dan tingkah laku selama ini. Mohon dibukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya. Mohon keikhlasannya.

Sunggguh saya hanya ingin lebih banyak belajar menghisab diri saya untuk kemudian lebih banyak berkarya lagi. Do'akan ya!

Salam

Epri Tsaqib

*Pic taken from : photobucket.com

7b.

Re: [Catatan Kaki] Karena Hidup Begitu Singkat....

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Wed Aug 27, 2008 12:22 am (PDT)

Ia sama-sama, Pak Epri
kami juga minta maaf setulus hati
jika ada salah dan khilaf, apalagi
sering berinteraksi semakin banyak
kekhilafan, namanya juga manusia.

Semoga mejelang ramadhan ini, kita
bisa semakin bijak menghadapi hidup
dan kehidupan. Dan semakin banyak
memupus EGO dengan istighfar. Amiin

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Epri Saqib <epri_tsi@...> wrote:

> http://epriabdurrahman.multiply.com/journal/item/174
>
> Biasanya
> kita baru begitu merasakan kehilangan seseorang setalah orang tersebut
> sudah tidak ada lagi di dekat kita. Jarak bisa membuat apa yang tadinya
> biasa saja menjadi jauh lebih berarti, menjadi lebih punya makna.

7c.

Re: [Catatan Kaki] Karena Hidup Begitu Singkat....

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Wed Aug 27, 2008 12:29 am (PDT)

sama-sama pak Ketua

mohon maaf tidak bisa datang ke Bandung, padahal saya termasuk yang menggagas acara itu.

istri dan anak-anak lebih layak untuk dibela kebutuhan dapurnya :)

semoga semua berjalan dengan baik dan lancar

ET

--- On Wed, 8/27/08, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> wrote:
From: fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Catatan Kaki] Karena Hidup Begitu Singkat....
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Wednesday, August 27, 2008, 3:22 AM

Ia sama-sama, Pak Epri

kami juga minta maaf setulus hati

jika ada salah dan khilaf, apalagi

sering berinteraksi semakin banyak

kekhilafan, namanya juga manusia.

Semoga mejelang ramadhan ini, kita

bisa semakin bijak menghadapi hidup

dan kehidupan. Dan semakin banyak

memupus EGO dengan istighfar. Amiin

DANI

In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Epri Saqib <epri_tsi@.. .> wrote:

> http://epriabdurrah man.multiply. com/journal/ item/174

>

> Biasanya

> kita baru begitu merasakan kehilangan seseorang setalah orang tersebut

> sudah tidak ada lagi di dekat kita. Jarak bisa membuat apa yang tadinya

> biasa saja menjadi jauh lebih berarti, menjadi lebih punya makna.











8.

[Maklumat] Katagorisasi Postingan

Posted by: "Kang Dani" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Wed Aug 27, 2008 1:14 am (PDT)

Assalamualaikum WrWb

Sahabat, just remind, untuk ketertiban bersama,
maka setiap postingan yang masuk ke milis harus
menggunakan label postingan seperti dibawah ini.
Bagi postingan yang tidak menggunakan label maka
akan dimoderasi oleh moderator dan di pasang label.

Harap maklum, ini semua demi kenyamanan kita bersama
dalam KBM di sekolah tercinta ini. Bukan untuk membuat
ribet dan menjadikan milis ini tidak bersahabat.

Kepada para moderator harap lebih jeli mengaprove imel
yang masuk. ^_^

Terima Kasih

DANI A

Penggantian istilah dan pengkodean

Istilah "Daftar Kelas" menjadi "Jadwal Mata Pelajaran Seminggu"
Istilah "Resensi Buku" menjadi [Ruang Baca]
Istilah "Resensi Film" menjadi [Bioskop]
Istilah "Inspirasi dan Motivasi" menjadi [Inspirasi] dan atau [Motivasi]
Istilah "Wanita, Keluarga dan Rumahtangga" menjadi [Ruang Keluarga]
Istilah "Pendidikan dan Anak" menjadi [TeKa]
Istilah "Diary" menjadi [Catcil]
Istilah "Puisi" menjadi [Rampai]
Istilah "Diary Pekerja" menjadi [Ruang Kantor]
Istilah "Penyejuk Iman" menjadi [Mimbar]
Istilah "Sastra dan Seni" menjadi [Bahasa]
Istilah apapun yang tak terdefinisi: [Catatan Kaki]
Istilah donasi buku menjadi [Perpustakaan]
Istilah "Wirausaha" menjadi [Garasi]
Istilah iuran SK menjadi [Tabungan]
Istilah "Humor" menjadi [Canda]
Istilah Postingan Fhoto2 Menjadi [Galeri]
Penyambutan terhadap anggota milis yang baru Subjeknya: [Ruang Tamu]

Tambahan subjek penulisan tiap minggu, utk artikel2 kesehatan [Sehat], juga artikel2 resensi musik [Ruang Musik]
Bagi para anggota SK yg ingin promosi buku/ tulisan, bisa posting dgn subject: [Etalase]
Bagi para anggota SK yang ingin berbagi kisah/catatan perjalanan, bisa diposting dengan subject [Kelana]
Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan kelahiran/kematian/pernikahan/ulang tahun, bisa diposting dengan istilah [Lonceng]
Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan ucapan syukur karena tulisan dimuat di media/dapat pekerjaan baru/dapat jodoh/dapat rejeki nomplok/lulus ujian/lulus kuliah/lulus sekolah, bisa diposting dengan istilah [Prestasi]

Dan semua tulisan yang bukan karya orisinil pengirim tulisan alias yang mengambil dari sumber lain diberi kode [Artikel]

Salam

KABINET SEKOLAH KEHIDUPAN 2008-2010
Ketua
Dani Ardiansyah
I-Moov Mobile Solution
Jl. Radio Dalam Raya No. 5H Lt. 4
HP: 085694771764

9a.

[Catcil] Nggak Sekolah ? So What Gitu Loh !!

Posted by: "Made Teddy Artiana" made.teddyartiana@yahoo.com

Wed Aug 27, 2008 2:50 am (PDT)

Nggak Sekolah ? So What Gitu Loh !!
By Made Teddy Artiana, S. Kom
 
 
"Gawat ! Adik gue DO, Mas", curhat salah seorang freelanche graphic designer yang bekerja pada kami. Berita yang tidak terlalu menarik sebenarnya dibanding aliran dana BI. "Emang dia kuliah dimana ?" sahut ku ngasal sekedar menanggapi. "Dia baru SMA. Karena hobby ngerakit motor. Dia jadi lupa sekolah dan akhirnya dipecat dari sekolah. Padahal sekolah khan mahal !!". Singkat cerita sang teman kemudian menceritakan lengkap tentang 'permasalahan' sang adik yang dia anggap sudah memusingkan keluarga. Akhirnya percakapan jadi menarik. Masih SMA dan dipecat gara-gara hobby nya dibidang automotif. Yang lebih menarik adalah ujung ceritanya (meskipun bukan berarti tamat). Sang adik akhirnya menciptakan sebuah motor. yang menjadi pemenang pertama perlombaan disebuah majalah otomotif terkenal.
 
Serupa tapi tak sama. Fenomena menarik dialami juga oleh artis Memes, istri Adie MS seorang composer ternama di tanah air. Anak mereka, tidak mau bersekolah lagi. Pasalnya, ia menganggap sekolah umum itu, tidak lain dan tidak bukan hanyalah buang waktu percuma. Kok bisa ? Begini penjelasan sangat-sangat logis sang anak. Ia hobby musik, cendrung tergila-gila dan ia ingin menghabiskan 50% waktu berharganya untuk mempelajari musik. Kalau saja ia terlahir dari keluarga yang buta musik, contoh dokter, pengacara atau bisnisman, mudah ditebak hal ini akan menyulut perang dunia dengan ortunya. Beruntung, anak ini punya mama penyanyi terkenal dan papa, komposer kenamaan. Jadi, walaupun tidak mudah (baca : tidak seperti yang lain), orang tuanya bisa mengerti.
 
Mirip dan agak menggelikan dibanding kedua contoh diatas. Sedari dulu, saya punya hobby  mengumpulkan artikel dari berbagai media. Internet, koran atau majalah. Beberapa tokoh terfavoritepun masuk DPO (Daftar Pencarian O..artikel). Gede Prama, siapa yang tidak kenal beliau. Pembicara sekaligus Sang Resi dalam hal manajemen, bisnis dan kehidupan, tentu saja masuk list. Bukan karena alasan kesukuan, tetapi memang saya pribadi mengganggap beliau termasuk asset berharga bangsa ini. Uniknya, disebuah artikel beliau pernah bertutur kurang lebih begini….(kalau keliru sedikit mohon dimaafkan ya Bli Gede…sesama orang Bali..tentu punya T yang mantep). "Kalau Anda mau sukses Anda harus berani lebih dari orang lain. Jika orang lain punya satu gelar, Anda harus punya dua…dsb..dsb". For your info, Gede Prama memang punya dua gelar yang beliau dapat dari luar negeri sana. Artikel itu membuat saya ingin kuliah lagi. Sarjana rasanya tidak cukup lagi. Lebih afdol
jika ditambah dengan sebuah gelar Master…minimal MM.  Lama berselang. Beberapa bulan selanjutnya Sang Resi menulis sebuah artikel yang agak mencengangkan, bagi saya pribadi tentunya. Artikel itu berjudul : Sekolah Bikin Muntah ! Dalam artikel tersebut Gede Prama menyamakan sekolah dengan sebuah kebiasaan 'jaman doeloe' di Bali sana. Pembelajaran guru dengan murid, disamakan dengan seorang anak balita yang memakan makanan yang sudah dikunyah oleh ibunya. Beliau juga menyebutkan betapa mereka yang bersekolah lama-lama dan tinggi-tinggi sebagian besar berubah jadi semacam monster 'pinter' sekaligus dingin dengan paradigma kaku yang akhirnya jadi mesin sok tahu. Terlalu terstruktur jika dibandingkan dengan keacak-randoman permasalahan dalam dunia bisnis sekarang ini. Ada apa dengan Bli Gede sebenarnya…? Mungkin hanya beliau yang tahu pasti. Apakah dalam perjalanan hidup beliau bertemu suatu permasalahan yang hanya dapat dipecahkan dengan cara
mengacak-acak otak pinter yang sudah kaku terstrutur ? Entahlah. Perjalanan saya tentunya masih seumur palawija jika dibanding dengan beliau.
 
Yang pasti jika boleh saja disimpulkan, sekolah umum sudah bukan lagi jamannya menjadi syarat dalam kehidupan ini. Bukan merupakan 'mas kawin' yang merupakan syarat mutlak sebuah perkawinan. Menjadi programer komputer misalnya, hanya membutuhkan seperangkat komputer dan buku-bukunya, tidak membutuhkan embel-embel S. Kom (Sarjana Komputer) yang muahaaaal padahal belum tentu menjadi jalan mutlak dan 'satu-satunya' bagi seseorang untuk sukses. Untuk yang satu itu sepertinya pengalaman pribadi J. Hal yang sama berlaku untuk beberapa profesi yang lain, memang tidak semua. Untuk jadi Marketing misalnya, memang harus belajar marketing, tetapi tidak harus berijasah marketing.. Untuk jadi pengusaha tidak mesti jebolan sekolah bisnis. Jika demikian berarti permasalahan BIAYA SEKOLAH yang seolah momok sebenarnya bukan kiamat bagi kaum kebanyakan. Punya uang ? Silakan sekolah. Nggak punya uang? Bukan masalah..ya nggak usah sekolah ! Belajarlah sendiri. Simple dan
nggak perlu pusing. Ketidakmampuan bersekolah atau kuliah tidak perlu melahirkan gejala minder wader muter kompleks (istilah saya pribadi). Pertama-tama bagi sang anak, kedua bagi orang tua. Jangan sampai, syarat basi (baca : titel, gelar dsb) membuat banyak orang tua stress dan tampak menjadi tiga kali lebih tua dari umur sebenarnya. Memang, persoalan sekolah lebih-lebih saat sekarang ini, lebih mirip hantu dibanding malaikat. Biaya sekolah seolah mampu menciptakan garis tegas diantara miskin dan kaya. Disini peran orang tua kembali sangat dibutuhkan. Memberikan arah dan pencerahan bagi kaum muda. Kemandirian untuk dapat belajar sendiri. Era agraris dan industri sudah berlalu, zaman sudah berudah, meskipun gaya pendidikan sekolah masih monoton.  Kita semua tentu berharap jangan sampai, era informasi dan hightech membuat sekolah tradisional tampak seperti babi gendut ditengah kumpulan kijang-kijang yang melompat indah kesana kemari. Atau seperti badut
tambun diantara kontes perut sixpack sebuah produk susu para lelaki. Sudah saatnya urutan "WATI-BUDI-IWAN" jaman kuda dulu diacak atau diganti dengan "WARNO-ANGEL-IJAH" dan kalimat "INI BUDI" diganti dengan kalimat yang lebih kritis seperti "MANA WARNO ?"
 
Menutup tulisan ini ada sebuah cerita sederhana menarik yang menggelitik. Adalah seorang pelajar yang duduk dikelas dua SMA. Berasal dari keluarga sederhana dan sama sekali tidak pandai di sekolahnya. Kini sudah punya penghasilan jutaan rupiah perbulan dari hasil menjadi guru privat musik  bagi anak-anak orang kaya. Berawal dari gitar 'cumi' tetangga (Cuma minjem), pemuda belia itu kini sudah mengambil alih peran orang tua dalam persoalan finansial.  Jadi seandainya saja Anda sepakat dengan saya, sekolah tentunya bukan TUHAN yang akhirnya menjadi penentu satu-satunya jalan hidup Anda. Jika satu hal itu membuat hidup yang indah ini menjadi begitu membebani Anda dengan sejuta syarat. Gampang…kalikan dia dengan NOL..! (alias lupakan saja).  Tidak ada selain TUHAN tentunya yang begitu menentukan dalam hidup ini, termasuk syarat berlebel : SEKOLAH. Semua ini tentunya bukan mengisyaratkan sentimen anti sekolah. Apalagi pelecehan terhadap profesi guru.
Sama sekali tidak. Justru ini sebaiknya dipahami dalam kerangka yang lebih luas dan postif tentunya. Karena sampai kapanpun pendidikan dan pembelajaran selalu mutlak perlu, tetapi 'sekolah'..sangat-sangat relatif.
 
(*** mta : teriring hormat yang dalam untuk para guru dipedalaman sana, yang membuat kaum terbelakang dan miskin mengeyam manisnya pendidikan***)

--
warm regards,
Made Teddy Artiana
photographer || graphic designer || writer
mobile. 0815 740 900 80 - 0813 178 227 20
email. teddyartiana_photography@yahoo.com

9b.

[Catatan Kaki] Tuhan Bilang, Jaga Kantorku

Posted by: "hasan aspahani" hasanaspahani@yahoo.com   hasanaspahani

Wed Aug 27, 2008 4:12 am (PDT)

Jangan salah tanggap. Mainkan saja imajinasi. Ini ada kuis di blog saya www.sejuta-puisi.blogspot.com. Sudah ada lima orang menanggapi. Silakan yang mau ikutan....

[Kuis # 002] Tuhan Bilang, Jaga Kantorku

Pertanyaan:

Seandainya kepada Anda Tuhan bilang, "hei, kamu, Aku mau pergi sebentar, tolong kamu jaga kantorku satu hari saja. Selama satu hari itu terserah kamu mau ngapain. Oke ya?" Nah, Anda tidak bisa menolak, karena itu kan perintah Tuhan. Saya mau tahu, apa yang akan Anda lakukan?

Kali ini tidak ada hadiah. Maaf. Meskipun saya akan menentukan pemenang nanti. Silakan mainkan imajinasi Anda, saya tunggu di KOMENTAR postingan ini....

10.

Antara aku, ayah atau kakek

Posted by: "ari purba" purba_ciput@yahoo.com   purba_ciput

Wed Aug 27, 2008 5:41 am (PDT)

walaupun belum menikah, apalagi memikirkan tentang pernikahan, tetapi tidak tau kenapa akhir-akhir ini aku sering kepikiran bagaimana nantinya keadaan anak-anak dan cucu-cucuku nantinya. Apakah kehidupan mereka akan sama dengan keadaanku sekarang yang penuh dengan ketidakpastian, pembangunan yang merusak alam, rasa kemanusian mulai hilang, atau jangan-jangan ketika jaman mereka nanti sudah seperti dalam film "i-robot", semua dikendalikan oleh mesin.

Bukan hanya itu, pikiranku lebih tertuju kepada bagaimana nantinya mereka menjalani kehidupan bermasyarakat. mungkin nantinya sebagian besar hidup mereka dihabiskan di depan komputer karena ketika keluar rumah sinar matahari sudah tidak ramah lagi, poplusi tidak terkendali dan kejahatan merajalela. ketika butuh sesuatu, maka tinggal pesan di dunia cyber, dan dalam beberapa saat sudah ada yang mengantarkan dan dia tidak berupa manusia, tetapi sebuah robot.

aku rasa, nantinya anak dan cucuku, tidak akan merasakan bagaimana rasanya capek dan nikmatnya naik gunung, karena sudah ada alat trasportasi menuju kesana. Tidak akan merasakan asyiknya bermain kelereng, gerobak sodor, perang-perangan, karet gelang ataupun layang-layang karena semua permainan itu sudah ada dalam komputer. Tidak akan merasakan nikmatnya renang di sungai ataupun main di sawah karena semua itu bisa dilakukan sambil duduk di depan monitor.

Teman mereka yang bentuknya manusia mungkin hanya beberapa saja, selebihnya teman-teman virtual yang mereka jumpai di dunia maya dan dengan perbandingan yang cukup signifikan. Gedung-gedung sekolah akan banyak yang tidak akan digunakan karena murid-muridnya akan belajar secara on-line dari rumah masing-masing. bahkan mungkin gurunya juga.

Mereka mungkin tidak akan merasakan bermain bola, voly, atau kerja bakti bersama dengan teman-teman sekampung karena nantinya mereka hidup di apartemen yang terkotak-kotak dengan dengan tingkat individual yang tinggi antar masing-masing anggota apartemen. Mungkin tetangga kamar saja tidak kenal. Disamping itu buat apa main bola secara nyata jika bisa dilakukan di komputer bahkan dengan orang-orang dari belahan dunia yang lain dan bisa memilih menjadi pemain ataupun jadi menejer, tidak capek pula.

pertemuan aku dan mereka secara "wujud" pun paling tidak akan berlangsung lama. Kenapa aku sebut wujud karena dengan kemajuan teknologi sekarang bisa melihat secara langsung, bahkan tidak menutup kemungkinan jaman mereka sudah bentuk hologram yang 3 dimensi. tetapi pasti aku akan tetap merindukan mereka untuk bertemu secara wujud karena berbicara menggunakan alat ada suatu perasaan yang kurang, seperti rasa yang timbul karna memegang rambutnya, mencium keningnya, ciuman di tanganku, keakraban yang tercipta dan rasa memiliki yang sangat.

cita-cita mereka pasti menjadi artis ataupun penyanyi, tidak seperti aku kecil dulu yang ingin menjadi dokter, polisi, pilot ataupun guru. Pekerjaan seperti guru, pilot, polisi lambat laun akan berkurang seiring dengan penggantian mereka dengan mesin. Mereka ingin menjadi artis dan penyanyi karena itu merupakan jalan tercepat untuk menjadi terkenal. Yang mereka pedulikan adalah sebuah popularitas, bukan sebuah kebermanfaatan bagi masyarakat.

Jika mereka sukses, maka mereka akan tinggal di apartemen, tetapi jika tidak mereka akan hidup di gorong-gorong atau bekas gedung. pada jaman mereka golongan masyarakat yang ada hanya golongan atas (kaya) dan golong bawah (miskin), tidak ada tengah-tengah. dan yang paling berkuasa adalah pengusaha trans nasional, dimana mereka bisa membeli apa saja, termasuk sebuah negera. militer dan polisi hanya dijadikan alat pelanggeng dominasi mereka. Bagi yang miskin yang mereka tunggu adalah seorang pemimpin yang akan mendorong mereka untuk melakukan sebuah perjuangan kelas yang akan menghancurkan kaum borjuis, seperti yang diramalkan Karl Marx, kemudian muncul masyarakat tanpa kelas.

ketika belajar agama, mereka tidak belajar dari para pengajar agama, karena para pengajar agama tersebut sibuk dengan urusan politik mereka, sudah melupakan umat dan ketika umat butuh, maka harus membayar. kemudian anak dan cucuku belajar dari buku ataupun kumpulan ceramah yang semuanya berbentuk digital. dengan belajar seperti itu mereka akan kehilangan makna yang terdapat dalam sebuah ayat dan mereka mulai menafsirkan sendiri makna ayat-ayat tersebut. maka tidak heran ketika jaman mereka nantinya akan muncul berbagai aliran-aliran baru dalam sebuah agama.

Mungkin ketika mereka kecil, aku akan bercerita tentang wayang, kuda lumping, tari-tari tradisional yang pernah ada di indonesia. kebudayaan tersebut sudah tinggal cerita dan videonya tertera di website. kemudian saya akan bercerita bahwa kubudayaan tradisional itu hilang karena dulu, anak muda yang seumuran dengan aku ini lebih suka akan budaya-budaya popular yang tidak mempunyai nilai sama sekali. aku pun akan merasa ikut bersalah.

kemudian aku akan bercerita tentang pengalamanku ketika menjadi penikmat alam. naik gunung, susur pantai dan menjelajah hutan dimana disana kita bisa bertemu dengan hewan-hewan dan tanaman liar yang beragam dan indah. mereka juga bisa menikmati, tetapi hanya sebatas monitor komputer. ketika berada dialam bebas aku merasa sangat kecil dan tempat pertama kali aku merasakan kalau Tuhan itu benar-benar ada. apakah semua rasa itu akan dirasakan oleh mereka?

ketika mulai membayangkan tentang ketuhanan, lamunan mulai terganggu. aku semakin tidak yakin apakah keturunanku nantinya akan masih mengenal Tuhan. Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. karena dengan perkembangan manusia yang semakin rasional dam kondisi saat ini, maka segala yang tidak rasional akan tidak dipercaya. mereka tidak percaya karena kenyataannya semakin banyak manusia yang miskin dan menderita sedangkan hanya segelintir orang saja yang hidup dengan berlimpah. terus apakah Tuhan masih Maha Pengasih dan Penyayang?

Bukankah pada jamanku sekarang ini uang telah menjadi tuhan? semua orang berusaha mencarinya dan merasa hidupnya tenang apabila sudah mendapatkannya. dengan uang semua bisa dibeli. padahal tidak, banyak hal yang bisa dibeli dengan uang. uang hanya membeli secara fisik, tetapi tidak secara batin. uang bisa beli tempat tidur, tetapi tidak bisa beli tidur. bisa beli tubuh, tetapi tidak bisa memaksa cinta. bisa beli istana, tetapi tidak bisa membeli kebahagiaan.

membayangkan uang membuat aku tersadar, ternyata sekarang aku sedang mencari uang untuk mempertahankan hidup... hidup untuk uang atau uang untuk hidup?? Ataukah mimpi menjadi ayah/kakek yang menjadikan uang?

Recent Activity
Visit Your Group
Biz Resources

Y! Small Business

Articles, tools,

forms, and more.

Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

Yahoo! Groups

Stay healthy

and discover other

people who can help.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: