Senin, 26 Januari 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2493

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (12 Messages)

Messages

1.

(oot) facebook jurnal komunikasi

Posted by: "Yon's Revolta" kolumnis@gmail.com   freelance_corp

Sun Jan 25, 2009 5:17 am (PST)

teman-teman semua...

sekarang jurnal komunikasi hadir di facebook.
untuk diskusi rutin bulanan akan dimulai bulan februari 2009
silakan bergabung untuk berbagi seputar kajian komunikasi. terimaksih.

http://www.facebook.com/group.php?gid=118915515715

salam
yon's
http://jurnalkomunikasi.com

2.1.

File - Moderator Sekolah Kehidupan

Posted by: "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" sekolah-kehidupan@yahoogroups.com

Sun Jan 25, 2009 6:09 am (PST)


(Moderator) INFO: Cara Mudah Baca Email

Para anggota milis sekolah-kehidupan Yth.,

Dari pengamatan yang kami lakukan, jumlah postingan yang masuk ke milis kita rata-rata 20-30 email sehari baik berupa artikel maupun postingan lainnya. Sehubungan dengan itu maka kami menyarankan bagi semua anggota agar email-box tidak cepat penuh maka disarankan agar mengubah status posting-emailnya dari individual email menjadi digest atau web-only. Tetapi dari pengalaman yang kami lakukan, hal yang terbaik bila kita memilih option web-only. Dengan pilihan ini maka kita hanya bisa membaca seluruh postingan dengan cara membuka mail site, juga untuk membalas postingan, serta mengirim email langsung ke si penulis.

1. Cara mengubah sistem info email dari individual email ke digest atau web-only
Ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan,
Sign in dulu, kemudian klik Edit Membership
Kemudian di bawah ubah pilihan dari individual email ke pilihan digest atau web-only.
Kemudian akhiri dengan klik tanda SAVE

2. Cara mudah untuk membuka mail-group.
Bila kita sudah ingin memilih dengan web-only, berarti informasi semua postingan harus
dilihat di mail site. Untuk itu ketik http://groups.yahoo.com/group/sekolah-kehidupan.
Sign in dulu, kemudian klik view all, untuk melihat semua postingan dari dulu yang paling
lama sampai yang terbaru.
Untuk memudahkan membuka mail-site kita di waktu-waktu berikutnya maka alamat mail
tadi yang di awali dengan http://....., sebaiknya di book-mark atau di masukkan dalam
daftar favorite (ada di ujung atas sebelah kiri layar monitor). Klik Favorites, dan add.

Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih.

Salam Hormat,
Moderator Bersama


3.

(Catcil) Photo yang mampu merubah hidupku..

Posted by: "aris El Durra" apri_eldurra@yahoo.com   aris_eldurra

Sun Jan 25, 2009 6:31 am (PST)

Photo yang mampu merubah hidupku..

Ada photo-photo yang mampu merubah perjalanan hidupku. Salah satunya
adalah foto Muhmmad El Durra (bocah Palestina yang syahid 30 September
2000). Foto itu menjadi sebuah foto dalam dompetku hingga sekarang
ini. Namanya pun ketika aku belum punya usaha, aku bilang dalam hati
suatu hari ketika aku buat usaha aku akan menggunakan nama ini. EL
DURRA. Dan Alhamdulillah nama el durra menjadi nama sebuah icon di
keluargaku. 3 tahun ini, rintisan usaha sudah mulai berkembang step by
step. Di tahun akan ketiga ini setidaknya sudah ada 3 salon muslimah,
1 Toko Foto copy dan sebuah warnet dengan nama yang sama EL DURRA.
Seolah nama itu selalu mengingatkan komitmenku ketika terkadang
terlupa. Komitmen untuk selalu peduli dengan kampung akhirat. Komitmen
tuk peduli dengan Palestina.

Foto yang lainnya adalah foto bayi Palestina yang lubang dadanya.
Sampai hari ini, masih terngiang-iang dalam ingatanku.
Dan yang terakhir sebuah foto. Saya tak tahu seberapa jauhnya foto itu
mampu merubahku kelak. Tapi yang jelas dengan mata. Keberanianku tuk
berbuat sesuatu seolah-olah bangkit. Semangatku membara. Ketika dan
ketika aku lihat foto itu.
Sebuah keberanian luar biasa yang sebelumnya tak terpikir dalam diriku
akan bisa seperti ini. Hingga foto itu pulalah yang menjadi back
ground sentral dalam poster yang kubuat untuk bisa berbuat sesuatu
buat Palestina.

Aku harus berbuat semampuku tuk Palestina yang kian membara. Hingga
lahirlah sebuah poster ini. Sebuah poster yang di buat tuk
menginspirasi orang lain pula agar lebih peduli terhadap saudara kita
di Palestina. Mer-C aku sambangi. UNs aku nego. Tempat usaha muslim
aku ajak kerja sama. Organisassi muslim aku coba tuk kerja sama tuk
Palestina. Suatu saat aku ingin ada di sana. Aku ingin bersama mereka.
Dan bahkan syahid ditengah berjuang bersama mereka. Sebuah mimpiku
sejak remaja dulu.

Foto ini juga akan menjadi sahabat Muhammad El Durra dalam dompetku..

Palestina…

Pengorbanan harus ada di sana. Harus ada sebuah usaha dengan
pengorbanan darah kita. Kalau tidak kita lalu siapa lagi.

Save Palestine…..

My poster :
http://www.4shared.com/file/82407161/33590f61/posterr_biqmap.html

renungan hati yang gusar di malam ini. Hati yang terus membara dan
akan terus bertanya. Sampai di mana kepedulianmu.

Aris el durra
Goresancinta.multiply.com

4.

[rampai] puisi tanpa judul (untuk palestina)

Posted by: "Meidha Audina" sanguiney_dha@yahoo.com   sanguiney_dha

Sun Jan 25, 2009 6:31 am (PST)

Kutulis sebuah puisi tanpa judul ini
Dengan segala kegundahan hati
Kutulis sebuah puisi tanpa judul ini
Dengan segala keresahan jiwa
Kutulis sebuah puisi tanpa judul ini
Dengan segala kebingungan diri
Kutulis sebuah puisi tanpa judul ini
Seperti di ujung nyawa
Apa pedulimu wahai kau penguasa?
Aku tak akan menyakitimu
Meski kau yang menyakiti kerabatku
Menghancurkan negeri tak berdosa
Membuat mereka tak bernyawa
Mereka di ujung nyawa
Siapa yang meneror?
Siapa yang diteror?
Siapa yang salah?
Siapa yang menyalahkan?
Kutulis sebuah puisi tanpa judul ini
Agar kau tak lagi merasa berkuasa

5.

isi pulsa dapat uang yook..

Posted by: "ali muddin" ali1984_2002@yahoo.com   ali1984_2002

Sun Jan 25, 2009 6:47 am (PST)

salam,

membaca judul ini jangan langsung main delete dulu. baca dulu ya. ini menarik kok! yang jelas ini bukan MLM!

sadar atau tidak, kita selalu kan isi pulsa di luar? dan kita tidak dapat bonus apa-apa dari itu semua. nah, padahal ada caranya lho biar isi pulsa sekalian dapat bonus.

coba klik disini deh:

http://KlubPulsa.com/?id=ali1984

ntar bisa kontak saya di no HP 085277719784.

salam

alimuddin
085277719784

nulis nulis. bisnis tetap bisnis. menulis adalah ladang kepuasan batin. bukan untuk mencari uang.

6a.

Re: [Ruang Kantor] Gimana Sih Marah Yang Bener  ? ^_^

Posted by: "Pritha Khalida" pritha07@yahoo.com   pritha07

Sun Jan 25, 2009 6:55 am (PST)

Menurut saya marah itu sesuatu yang relatif. Dalam artian perwujudannya bisa berbeda untuk setiap orang tergantung dari karakternya.
 
Misalnya aja untuk orang yang temperamen, saat dia sedang enggak dalam keadaan marah pun, biasanya akan tetap terlihat menakutkan buat orang yang melihatnya. Sementara buat orang yang penyabar (mungkin seperti mbak Anty), meskipun lagi marah tetap aja akan mengundang komentar "segitu doang marahnya?"
 
Secara pribadi, saya mungkin lebih dekat skalanya ke tipe pertama. Yaa, meskipun bukan marah secara hebat, tapi saya bisa cepat bete kalau ada persoalan yang 'ganggu'. Dan itu bikin saya selalu bertanya-tanya pada mereka yang nggak gampang marah, "gimana sih cara kalian melakukan itu?"
 
Dan hasil bertanya tersebut, saya dapet satu masukan berharga. Mereka ternyata bukan Menahan Amarah tetapi Mengendalikan Amarah.
 
Beda banget, kan?
 
Katanya begini, kalau menahan merah itu sifatnya sementara dan ada unsur keterpaksaaan. Misalnya karena nggak enak marah sama orang yang lebih tua atau merasa nggak pantas marah di suatu tempat umum. Selanjutnya saat udah menemukan waktu dan tempat yang menurutnya 'tepat', maka amarah itu bisa meledak. Yang lebih gawat, kalau ada orang yang 'lemah' di dekatnya, maka ia bisa menjadi pelampiasan.
 
Sementara mengendalikan marah enggak begitu. Hal ini disebabkan kurang lebih dari keikhlasan dan perasaan empati. Contohnya "Ah ngapain sih marah-marah cuma karena hal seperti itu? enggak guna." atau jika menanggapi kemarahan orang lain, perasaan yang muncul adalah "wajar dia marah, toh kalo saya ada di posisi dia pun pasti bakal marah juga"
 
Kondisi ideal menurut saya tentu saja Mengendalikan marah apabila dibandingkan dengan menahan marah atau bahkan marah! Yang mana kayaknya nggak gampang untuk dipraktekkan.
 
Kembali ke masalah Mba Anty... Aduh Mba, kayaknya enggak usah repot-repot untuk bisa marah deh! Kalau memang karakternya sudah seperti itu, ya jalani aja. Malah menurut saya Mbak itu udah bisa mempraktekan mengendalikan marah. Menunggu sampai masalah 'mendingin' baru diomongin baik-baik. It's cool!
 
Lain halnya kalo Mbak Anty justru bermasalah dengan membiasakan sikap seperti ini. Misalnya dengan gini jadi sering dimanfaatkan orang atau malah stress sendiri. Jika begini, mungkin sudah saatnya berubah. Enggak usah marah (kalau emmang itu sulit untuk anda), tapi bergeserlah ke bersikap tegas/asertif. Bicarakan apa yang anda mau dengan jelas dan tanpa basa-basi. Dengan begitu orang akan tau bahwa anda serius dan tidak bisa dianggap remeh.
 
Begitu pendapat saya, semoga bisa bermanfaat

Salam,
Pritha Khalida
www.prithakhalida.com
www.prithamori.blogspot.com
 

--- On Sat, 24/1/09, hariyanty thahir <anty_th@yahoo.com> wrote:

From: hariyanty thahir <anty_th@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Ruang Kantor] Gimana Sih Marah Yang Bener ? ^_^
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Saturday, 24 January, 2009, 4:26 PM

Sering aq dengar rekan ku bilang, "Kak, kalau mau marah ya marah aja,
jangan di pendam".
Trus kemaren bahkan ada yang nangis karena merasa bersalah tapi aq
ngga marah.
Duh bingung deh

Aq orang yang selalu berusaha menahan marah. Aq selalu berfikir, tiap
marah akan menimbulkan luka. Maka jika kesalahan masih bisa di
tolerir, walau hati qu kesal, lebih baik aq menyimpannya dalam hati
sampai nanti jika waktunya sudah tepat, aq akan ajak orang tersebut
tuk bicara.

Namun, "anak - anak" qu malah aneh melihat sikap qu.
Sampai ada yang bilang "Kak, aq pengen liat kk marah".
Dan saat aq ngomel, dia bilang "Yah, masak cuma segitu marahnya?"

Lha ... aq bingung

Mereka bilang, marahku ngga boleh di tahan karena berakibat ke tekanan
darahku.
Padahal tensi ku memang sering tinggi.
Tapi setau ku bukan karena menahan marah.

Dalam kamus qu, ini adalah mengendalikan rasa.
Bagaimana agar aq tidak langsung reaktif dengan marah jika ada hal
yang tidak berkenan bagiku.
Karena toh pandangan qu tak selalu benar kan?

Sehingga ketika ada sedikit saja ada marah dalam hatiku, aq mencoba
untuk diam beberapa menit sambil menghela nafas.
Mungkin ini yang mereka katakan menahan marah

So ...
teman2, bisa berikan opini tentang hal ini pada qu ???
aq kan mau tampak awet muda dengan selalu mengumbar senyum, bukan
mengumbar marah ...

Aq juga ngga mau ada yang nangis baik di depan atau belakang qu karena
merasa bersalah namun aq ngga marah.

Aq tunggu tips nya ya ^_^

antz

New Email names for you!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
7.

Satu detik kemudian

Posted by: "interaktif" diifaa_03@yahoo.com   diifaa_03

Sun Jan 25, 2009 6:56 am (PST)

Satu detik kemudian
Siapa yang tahu apa yang akan terjadi satu detik kemudian. Hidup ini memang penuh misteri, sesuatu yang kita rencanakan dengan matang tiba- tiba berubah dengan kejadian kecil yang tidak terduga dan tidak kita inginkan. Setelah hampir satu jam menempuh perjalanan akhirnya kami sampai juga di sebuah bangunan yang bisa dikatakan tua dan bercat serba putih. Banyak dokter dan juga perawat lalu lalang. Ada yang berlari- lari dengan tergesa - gesa dengan membawa kereta dorong karena ada orang kecelakan yang butuh segera di tolong.
Setelah lama berputar - putar mencari kamar Flamboyan karena memang kami tidak akrab dengan rumah sakit yang sangat besar ini, kami dikejutkan dengan pemandangan yang menyayat jiwa. Para korban kecelakan dengan berbagai macam penyakit yang diderita mereka, ada yang kakinya patah, tangannya patah ataupun batok kepalanya retak. Sesekali terdengar teriakan - teriakan karena tidak kuat menahan rasa sakit. Banyak para penunggu yang dengan seenaknya tidur di sembarang tempat karena memang tidak ada ruang yang pantas untuk mereka.
Terlihat seorang laki- laki yang wajahnya pernah kami akrabi tiba - tiba menjadi asing bagi kami pada awalnya. Kepalanya menjadi agak membesar dari sebelumnya, kepalanya tak berpenghuni lagi alias gundul, hanya terlihat bekas jahitan dikepalanya akibat keretakan batok kepalanya. Hidungnya di balut dengan perban putih karena tulang hidungnya rusak akibatnya lehernya di lubangi untuk mengambil oksigen dari luar. Ada jahitan hitam pada kelopak matanya.  Nafasnya terenggah - enggah dan sepertinya hal itu adalah sesuatu yang sulit dilakukannya. Ada semacam asap yang keluar dari sebuah mesin yang konon katanya untuk mendinginkan tubuhnya. Asap itu kemudian di masukkan melalui leher yang telah lubangi oleh dokter yang mengoperasinya. Ia kini berjuang mempertahankan hidupnya.
Sungguh keadaan yang tak pernah sekalipun terlintas dalam benak kami. Dia yang sebelumnya gagah dan bertubuh atletis kini terbaring lemah dan tak berdaya. Sampai 2 minggu setelah kecelakaan yang menimpanya ia tak juga sadarkan diri. Meski jelas terlihat ia sering menggerak - gerakkan tubuhnya.
Dia korban tabrak lari yang entah kemana orang yang secara tak sengaja mencederainya. Pagi itu ia sudah berpamitan kepada istrinya untuk bersepeda bersama teman- temannya. Kegiatan yang dilakukan tak hanya mengisi liburan saja tetapi menambah keakraban. Namun siapa sangka ternyata dari situlah awal musibah itu. Ketika di jalan ada sepeda motor yang melaju dengan kencangnya hingga menabrak Andi yang sedang bersepeda. Ia terpental dan terbentur benda keras. Darah keluar dari otaknya. Karena rumah sakit daerah yang ditempatnya tak mampu mengoperasinya akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit ibu kota.
Kita memang tidak tahu apa yang akan menimpa kita di detik berikutnya maka sangatlah bijak jika kita berusaha untuk tidak membiarkan waktu berlalu dengan kesia-siaan dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Karena kita tidak tahu kapan kita akan meninggalkan dunia ini.
" Maka gunakanlah waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu"   

New Email names for you!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
8.

Buletin Eska jadi bahan kajian sebuah halaqoh...

Posted by: "aris El Durra" apri_eldurra@yahoo.com   aris_eldurra

Sun Jan 25, 2009 6:58 am (PST)

sahabat Eska..
Alhamdulillah sudah 3 bulan ini buletin eska solo terbit.. Banyak
respon positif yang masuk ke meja redaksi.

Salah satunya adalah apa yang kami dapatkan kemarin ketika bertemu
dengan seseorang yang merupakan salah satu sahabat kami.
dia bercerita kalau buletin eskanya di bawa oleh adiknya dalam sebuah
Haloqoh. Kebetulan adiknya bersekolah di salah satu SMP swasta di
Solo. rencanya buletin itu akan di bagikan kepada teman-temannya di
halaqoh itu.
di awal sesi halaqoh murobiyahnya bilang kalau hari ini dia
sebenarnya gak punya materi tuk di sampaikan. akhirnya adik sahabat
saya ini bilang spontan, gimana kalau diskusikan buletin ini sambil
menunjukkan buletinnya. Ringkas cerita jadi dech di bacakan buletin
itu..
tak beberapa lama setelah di bacakan( bahkan diceritakan semuanya)
merasa terharu dan mengeluarkan air matanya ketika di bacakan sebuah
cerita di dalam buletin itu. Sebuah cerita yang saya ambil dari milis
Eska yang sudah di bukukan. Komentar positifpun terus berdatangan.
Buletin eska ludes bak kacang goreng. Sampai sekarang pun masih ada
yang terus minta buletin itu. Padahal mulai edisi kemarin oplahnya
dah aku jadikan dua kali lipat.

Saya terus merenung-renungkan apa yang terjadi dari kejadian-kejadian
itu. Dan saya katakan "sebuah cerita yang di tulis dengan hati, maka
ketika di baca oleh orang lain akan sampai juga ke hatinya". saya
katakan lagi bukan saya yang bikin cerita tapi sahabat lainnya yang
menulisnya dengan hatinya. Semakin cerita dalam buletin itu di tulis
bukan dengan kata-kata yang di rangkai semata tapi dengan hati, maka
responnya juga akan semakin positif.
Jadi menulislah dengan HATI...

Ke depan semoga sebuah komunitas Eska Solo, benar-benar bisa
terwujud. Sampai sekarang pun saya hanya mengetahui seorang sahabat
saja yang bergabung di milis Eska dari Solo (mas Adi). Sahabat-
sahabat saya yang ada di Remaja Masjid, yang ikut bantu penyebaran
maupun marketing buletin eskapun masih belum bergabung dengan milis
eska. Saya sendiri maklum, faktor selalu berinteraksi dengan internet
membuat mereka belum bisa bergabung. Dan rata-rata (bisa dikatakan
semuanya kecuali saya dan dua orang saja) masih berstatus sebagai
pelajar. Atas kerja keras mereka pula buletin ini dapat tersebar luas
di daerah kami. Tak ayal memang kalau sebenarnya buletin eska masih
nebeng nama dengan Remaja Masjid kami. Atau bisa di katakan
sebenarnya ini buletin anak Remaja masjid dan eska numpang di
sana..he..he.. tak lebih tepatnya sekarang ini keadaannya seperti dua
mata koin yang tak bisa di pisahkan.

coba sahabat lihat di susunan redaksi buletin kami :

Pimpinan Redaksi : Aris El Durra
Staf redaksi : Dwi
Design and lay out : Romadi El Durra
Sirkulasi dan Distribusi : Andri (koordinator area masjid), Tri &
Aji (koordinator area sekolah), Dania, Azka, Ervan, Irvan, Bayu, Ayu,
Wantik, Ambar, Faiz, Fahri, Dhimas, Awan, Tutik, Dewi, Rustanti,
Resi, Hanang, Fitri, Inti, Akbar, Ana, Pristi, Puput, Arini El
Durra, Adi Solo serta anggota Kabinet Risma 2008-2009.
Divisi marketing : Dio (koordinator marketing), Hermawan, Yoyok,
Podo, Bandi.

Banyak tho ???..he..he..he..
Semuanya adalah anak-anak Remaja masjid di kampung kami. Dan semuanya
bekerja dalam ambil bagian untuk marketing maupun distribusi.
Dalam prakteknya, untuk penggarapannya masih saya handle. sedangkan
untuk layoutnya kakak saya yang handle. Termasuk juga sponsorship.

Dan diantara semua yang tertulis itu, yang ikut gabung di milis Eska
hanya saya dan mas Adi Solo. Saya menantikan sahabat-sahabat lainnya
dari Solo ??.

Alhamdulillah meski demikian semuanya dapat berjalan dengan lancar
sampai detik ini. Dan memang saya sampai ekstrim bilang taruhlah cuma
ada saya, maka saya harus tetap berusaha untuk tetap memberi manfaat
buat sesama termasuk dengan salah satu caranya dengan buletin ini.
Karena saya yakin Allah ada dan mendampingi saya. Jadi tinggal minta
bantuan aja dong..mudah kan..

Saya tak tahu kedepan bagaimana jadinya. Tapi paling tidak Saya telah
berusaha untuk mencoba memberi manfaat untuk sesama.

Paling tidak saya bisa mengubah DUNIA, meski DUNIA saya
sendiri..he..he...

Buat teman-teman..
Maafkan saya yang sering bolos di kelas... Sampaikan salam saya buat
yang ngajar di kelas kalau saya masih pengin sekolah.Semoga tidak
banyak ngantukan seperti hari-hari kemarin....
Ayooo Sekolaaah..he..he..he..

9a.

cerpen. komentari juga  blog q di http://kumpulan-q.blogspot.com

Posted by: "radinal88" radinal88@yahoo.co.id   radinal88

Sun Jan 25, 2009 6:59 am (PST)

SENANDUNG CINTA
Suasana hatiku bergejolak. Sebuah lamaran pernikahan hinggap untuk
pertama kali dalam diriku. Lamaran dari seorang lelaki, teman kecilku,
yang baru keluar dari dunia gelap. Tadi siang, ia mendatangi ibuku dan
menyatakan niatnya untuk mempersuntingku. Selanjutnya, ibuku
menanyakan kesiapanku untuk dijadikan istrinya. Bingung, itulah yang
kurasakan sekarang. Hatiku bergejolak.
Lelaki itu bernama Andre. Lengkapnya Andre Saputra. Ia seorang lelaki
yang ditinggal kedua orang tuanya dan juga saudara-saudaranya karena
bergelimang didunia kemerlap. Ia pecandu narkoba dan juga mantan
bandar judi. Ia pernah ditahan selama sepuluh tahun disebuah lembaga
permasyarakatan dan kini, setelah ia keluar dari lembaga
permasyarakatan tersebut, ia berniat taubat dari kebiasaannya dan
ingin memulai hidup baru sebagai manusia yang baik dan normal.
Ia ingin kembali kepada kemanusiaan yang sesungguhnya. Ia ingin punya
istri, punya anak, dan akhirnya mempunyai keluarga kembali. Ia tidak
ingin mencicipi dunia gemerlap untuk kesekian kalinya. Ia ingin hidup
normal. Lantas, ia meminangku. Inilah yang menjadi permasalahannya.
Aku akan menikah dengan orang yang pernah berada didunia gelap,
dipenuhi oleh kejahatan. Bagaimana kelak bila aku sudah dinikahinya?
Akan kembalikah ia kepada dunia lamanya?
Tetapi, dilain pihak ada juga keinginan dari dalam hatiku untuk
menerima pinangannya. Selain karena niatnya untuk kembali kepada
kehidupan normal, ada keinginan dalam diriku untuk membantunya dan
membimbingnya. Bukankah bila aku berhasil membimbingnya aku akan
mendapat pahala yang besar? Hatiku kembali berkecamuk. Dua hal yang
berlawanan berperang dalam celah pikiranku hingga membuatku bingung.
**
"Tetanggaku gadis yang shaleh. Lulusan salah satu pesantren ternama
di Indonesia. Otaknya cemerlang, ibadahnya pun bagus." Indah, temanku
mulai bercerita. "Tetapi, ia menikah dengan seorang mantan pecandu
narkoba. Niatnya, sama sepertimu, yaitu untuk berdakwah sekaligus
membimbing suami. Tetapi, namanya istri, akhirnya harus mengikuti
suami. Ia akhirnya menjadi pecandu narkoba juga dan bahkan kini, ia
menjadi wanita malam. Bukankah masih banyak lelaki lain yang baik dan
shaleh yang bisa kau nikahi?" Indah berhenti sejenak.
"Segala sesuatu yang baik harus dimulai dengan sesuatu yang baik
pula. Niatmu baik untuk menikahinya tetapi kita belum tahu niatnya
dalam menikahimu. Jangan-jangan ini hanyalah permainannya dan
akhirnya, seperti tetanggaku tadi, kamu dijadikan…, naudzu billah,
Hifni!" nasehatnya lagi.
"Lagi pula, umurmu masih 21 tahun. Belum terlalu tua untuk menunda
sebuah pernikahan. Bukankah lebih baik kamu menunda pernikahanmu
terlebih dulu untuk mendapatkan yang lebih baik darinya? Semoga
nantinya kamu mendapatkan yang lebih baik lagi?"
"Amin!" doaku dalam hati.
**
"Dakwah, bila itu kita lakukan terhadap ummat islam sendiri,
pekerjaan yang wajar. Akan tetapi bila dakwah yang kita lakukan
terhadap non-muslim, inilah pekerjaan yang mulia dan tentunya
mendapatkan ganjaran yang lebih. Seperti itu pula halnya dengan
keadaanmu sekarang. Seorang lelaki yang ingin kembali kepada jalan
yang benar, dan membutuhkan bimbingan, kenapa kita acuhkan? Kenapa
tidak kita bimbing sehingga kita bersama-sama dengannya berada dijalan
yang benar? Lagi pula, dia sudah menunjukkan niat baiknya untuk
bertobat. Apa lagi yang harus kamu tunggu? Korbankanlah dirimu dijalan
dakwah! Bukankah dakwah pekerjaan yang mulia?" Anisa, temanku yang
lain, menasehati.
"Menjadi istri bukanlah berarti harus mengikuti suami kemanapun ia
pergi. Seorang istri juga mempunyai hak untuk menolak bahkan melarang
suami melakukan hal-hal yang batil. Dengan menerima pinangan lelaki
tersebut, bukan berarti kamu harus mengikuti lelaki tersebut kemanapun
kehidupannya. Bila ia kembali mengkonsumsi narkoba, bukankah kamu
mempunyai hak untuk melarangnya bahkan meninggalkannya? Dan bila kamu
melarangnya dan ia mengikuti, bukankah kamu menyelamatkan jiwanya?
Sungguh mulia orang yang membantu sesama. Rasulullah bahkan bersabda
bahwa keimanan orang dianggap sempurnya ketika ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Tidakkah ini kesempatan
untukmu untuk menyempurnakan keimananmu?" lanjutnya.
"kalaulah tidak sekarang, yakinkah kamu akan mendapat kesempatan
seperti ini kelak? Ya, kalau kamu dapat menjamin kamu akan hidup esok
hari atau bahkan sesudah pertemuan kita ini. Jodoh, rizki, dan
kematian ditangan Allah dan Allah pastilah telah menyiapkan jodoh yang
terbaik bagi dirimu. Hifni, yakinlah, Allah itu tidak akan menyiapkan
jodoh yang tidak sesuai denganmu." Annisa mengakhiri nasehatnya.
**
Lelaki tersebut datang untuk mendapatkan jawaban. Ia datang
menggunakan baju koko putih dan celana hitam. Wajahnya bersih, tidak
seperti ketika ia menjadi pecandu narkoba. Ketika mataku melihatnya,
ada cahaya yang menarik dalam dirinya. Tetapi, nasehat dari Indah
datang mengingatkanku.
"Bu! Izinkan Hifni memikirkannya dua hari lagi!" jawabku.
Kulihat Andre tersenyum. Tidak ada raut kecewa dalam dirinya.
**
Untuk kedua kalinya aku istikharah dan untuk kedua kalinya pula
hatiku lebih condong untuk menerima pinangan Andre. Entah kenapa,
walaupun nasehat Indah sering bermain didalam hatiku, nasehat Annisa
kurasa lebih rasional dan lebih baik untuk dijalankan. Akhirnya, aku
memantapkan diri untuk menerima pinangannya. Siang ini, ia akan datang
untuk ketiga kalinya dan aku akan menerimanya.
**
Kini aku dan Andre telah berada dipelaminan. Pesta pernikahan kami
dilaksanakan dengan sesederhana mungkin. Keluarga Andre, yang
dahulunya meninggalkannya, pun datang menghadiri pernikahan ini.
Alunan musik gambus menyelingi riuh rendah suara undangan. Terkadang,
ada suara-suara yang menyuruh kami berdua, sebagai pengantin, untuk
menyumbangkan waktu, walaupun itu semua kami jawab dengan senyuman dan
penolakan.
Satu per satu para undangan menyalamiku dan Andre. Teman-temanku pun
datang. Annisa, kembali menyemangatiku. Ia membuat keyakinanku
bertambah. Ia merubah pandanganku terhadap Andre. Andre bukanlah
seorang yang begitu jahat. Ia hanya membutuhkan bimbingan untuk
kembali ke jalan-Nya. Ia hanya membutuhkan bimbingan, hanya itu.
Sementara Indah, ia hanya datang sejenak dan langsung pergi
meninggalkan pestaku. Tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, semoga ini
semua tidak merusak pertemananku dengannya.
&#1645;&#1645;
"Oe…oe…." Suara itu begitu melegakan jiwaku.
Anakku lahir. Laki-laki. Ia mirip ayahnya. Alhamdulillah, pernikahan
kami barakah. Tidak ada permasalahan serius yang merusak rumah tangga
kami. Andre, benar-benar kembali kejalan-Nya. Ia menjadi suami yang
baik bagiku, dan kini ia akan menjadi ayah, bagi anak pertama kami.
Kulihat wajah Andre yang menimang-nimang bayiku, begitu meneduhkan.
Bersih layaknya bayiku yang baru lahir.
"Siapa Namanya, Dik?" tanyanya padaku tersenyum.
"Asyraff al-Bashir!" jawabku tenang. "Pandangan paling mulia. Aku
ingin dia memiliki pandangan yang mulia walaupun terhadap orang yang
dianggap hina, sebagaimana aku dulu!" hujjah-ku.
"Amin…." Ucapnya seraya mengecup dahiku.
Surabaya, 21 Desember 2008. pukul 20.46.

9b.

Bku balas ya kak,mia_soriso@yahoo.co.id

Posted by: "my kartika" mia_soriso@yahoo.co.id   mia_soriso

Mon Jan 26, 2009 2:08 am (PST)

assallamualaikum wr.wb
 
ketika mey membaca cerpen kakak air mata mey mulai runtuh.Melihat keraguan yang akhirnya terjawab.Kebahgaiaanlah yang menjadi jawaban keraguan kakak selama ini.Jujur kak selama ini mey selalu takut dengan menikah.Apalagi mey pernah punya cowok yang kurang lebih seperti suami kakak dulu.Dan saat ini dia sedang berlayar di italia.Apakah kakak punya solusi,apabila suatu saat nanti dia kembali ke indonesia dan memingang mey apa yang harus mey perbuat?.mengingat duni palayaran yang begitu glamour dan banyak sekali kemaksiatan didalamnya.Dulu dia pernah mengaku pada mey, ingin mempunyai istri yang ahli agama karena dia ingin kembali ke jalanNya.Dan meskipun mey udah putus dengan dia tapi mey masih sayang kak.Dan pernah mey mimpi bahwa dia juga masih sayang sama mey.Apa yang harus mey lakukan kak?
 
jujur cerpen kakak bagus sekali.terima kasih sarannya ya kak.salam buat si kecil^_^

Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik. Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
10.

Kekuatan Tradisi Sastra Indonesia di Jawa Barat

Posted by: "Anwar Holid" wartax@yahoo.com   wartax

Mon Jan 26, 2009 2:08 am (PST)

Kekuatan Tradisi Sastra Indonesia di Jawa Barat
--Oleh Anwar Holid

Majelis Sastra Bandung mengadakan diskusi untuk menggali akar tradisi dan tonggak-tonggak sastra Indonesia yang terjadi di Jawa Barat.

BANDUNG - Aku melangkah cepat-cepat begitu turun dari angkot di jalan Aceh, soalnya titik-titik hujan sebesar biji jagung sudah mulai berjatuhan, kuatir sampai di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) dalam keadaan basah kuyup. Untunglah aku menang, dan sampai di pintu gedung itu bertemu dengan Matdon (Rais 'Am Kyai Majelis sastra Bandung), sekalian salaman dengan Wawan Juanda dari Republik Entertainment. Di gedung itu sudah berdatangan sejumlah orang, terutama anak-anak ASAS dari UPI.

"Habis dari mana nih, pakai batik segala?" kata seseorang. Aku memang mengenakan batik biru; sebuah baju aneh untuk datang ke acara sastra. Dengan baju ini, dulu banyak orang mengira aku adalah seorang PNS. "Habis dari kondangan," jawabku tertawa. Aku disarankan mengenakan batik oleh penata kostum, yang aku turuti dengan senang hati karena itu membuat aku lebih rapi. Kadang-kadang, aku ingin sesekali malah pakai dasi dan lebih rapi lagi, seperti pernah aku lakukan dulu waktu kerja di M_. Tapi sekarang aku tak punya dasi. Entah ke mana dasi milikku dulu.

Waktu memutuskan akan datang ke acara di hari Minggu, 25 januari 2009 ini, aku bingung dengan tema diskusi: menengok tradisi sastra di Jawa Barat. Tema ini penuh jebakan. Dalam kepalaku ada dua pertanyaan: tradisi sastra yang mana? Sastra Indonesia atau sastra Sunda. Apalagi yang bicara adalah Soni Farid Maulana dan Hawe Setiawan. Yang pertama terkenal sebagai penyair kawakan, yang kedua dikenal sebagai kritikus dan pegiat budaya Sunda. Benar juga, ketika memulai bicara, Hawe mengungkapkan kekhawatiran serupa. Untunglah, rupanya Majelis Sastra Bandung ingin membicarakan tradisi sastra Indonesia di Jawa Barat.

Soni Farid Maulana membicarakan dinamika Bandung sebagai pusat puisi, penyair, dan gerakan puisi. Cakupan pembicaraannya nyaris khusus mencuplik tentang Bandung. Salah satu yang dia ungkap ialah fakta betapa sejumlah sastrawan yang tumbuh di Bandung akhirnya hijrah ke berbagai kota---terutama Jakarta--ketika ada tawaran atau kesempatan yang lebih menarik ada di sana.

Sementara Hawe Setiawan melihat tradisi dari sudut pandang yang jauh lebih luas dan menyeluruh. Menurut Hawe, ada empat hal yang harus diperhatikan bila kita mau bicara soal tradisi, yaitu:
1/ Lokasi penulis, terutama dalam hal geografis; tradisi sastra di Jawa Barat tidak hanya terjadi di Bandung, melainkan di kota-kota lain, baik itu Tasik, Cirebon, Garut, dan semua wilayah Jawa Barat.

2/ Genre; sastra ialah mencakup semua turunannya, bukan hanya puisi; ada prosa dan drama di sana.

3/ Bahasa; bukan hanya bahasa Indonesia yang aktif digunakan oleh penduduk Jawa Barat, melainkan juga bahasa ibunya, yaitu Sunda. Bahkan ada sebagian orang Sunda keturunan Cina yang menulis dalam bahasa Mandarin, aktif berkarya di media internasional, dan mendapat reputasi mengagumkan di sana. Hawe menyatakan, sejumlah sastrawan Jawa Barat menulis secara bilingual, tapi ada juga yang memilih bahasa Sunda. Atau ketika muda menulis dalam bahasa Indonesia, dan ketika memasuki masa tua menulis dalam bahasa Sunda. Tradisi ini telah berlangsung cukup lama.

4/ Tradisi itu sendiri, bahwa tradisi merupakan proses, semangat kolektif, memiliki sejarah yang panjang, didukung oleh politik, industri, dan media.

Hawe menautkan kekuatan tradisi itu dengan Bandung sebagai kota yang industri kreatifnya sudah maju. Dia menyebut soal DIY (do it yourself), kerajinan, industri fashion & clothing, musik, makanan, seni, dan kreatif lain. Tapi sastra, seperti apa? Yang paling menonjol dalam amatan keduanya ialah tradisi kreatif dalam komunitas, gerakan, dan perayaan yang sudah tumbuh, sementara industri belum.

Lontaran pembicaraan ini membuatku bertanya: dengan persoalan bahasa dan potensi kreativitasnya, kenapa sastrawan Bandung gagal menjadikan sastra sebagai penopang hidupnya, kenapa para sastrawan gagal hidup layak dari kegiatan sastranya? Kenapa industri sastra tidak tumbuh di Bandung, agar para sastrawan bisa mendapat bagian keuntungan finansial yang pantas dari aktivitasnya. Kalau para seniman lain bisa hidup dari kegiatannya, kenapa sastrawan tidak?

Hawe dan Soni sepakat bahwa persoalan finansial dan ekonomi, kaya-miskin, bukanlah bagian dari proses kreatif sastra. Aku juga sepakat soal ini, tapi itu membuatku miris. Mendadak aku ingat pernyataan Saut Situmorang: bahwa sastrawan yang hebat ialah sastrawan yang hanya peduli pada kualitas pencapaian sastranya, tak peduli tubuhnya hancur oleh apa pun.

Diskusi berlangsung dalam guyuran hujan, dalam ruangan pengadilan dahulu Bung Karno dan kawan-kawan digugat oleh pemerintah kolonial Belanda. Penyelenggara acara ini, Majelis Sastra Bandung, didirikan oleh Matdon dan kawan-kawan di GIM, melontarkan slogan "ruang sastra yang sebenarnya." Mereka berniat mengadakan acara serupa setiap bulan; tapi Hawe menyarankan agar acara lebih diarahkan ke workshop alih-alih bedah karya. Di luar forum, setelah acara selesai, Hawe menyatakan mimpinya mendirikan Bandung Editors Club, sebuah lembaga yang dia harapkan bisa jadi barometer perbukuan di Indonesia.[]

Kontak Majelis Sastra Bandung: 022-70014086

Oleh Anwar Holid, bekerja sebagai editor, penulis, & publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

Copyright © 2009, oleh Anwar Holid

Anwar Holid, penulis & penyunting, eksponen TEXTOUR, Rumah Buku.

Kontak: wartax@yahoo.com | (022) 2037348 | 08156140621 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141

11.

[catcil] Power of Blind

Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com   bangaswi

Mon Jan 26, 2009 2:08 am (PST)

Saat bersepeda Sabtu pagi (24/1) saya melihat sesuatu yang mendebarkan di jalan raya, tepatnya di dekat perempatan Jl. Ahmad Yani - Jl. Supratman. Seorang buta dengan langkah yang pasti menyeberangi Jl. Ahmad Yani yang padat tanpa bantuan seorang pun. Otomatis, kendaraan yang lalu-lalang, baik beroda dua maupun beroda empat pun berjalan perlahan-lahan agar orang buta itu minimal tidak terserempet. Luar biasa!

Apa yang bisa ditangkap dari kejadian itu?

Sesuatu yang ada di dunia memiliki dua sisi yang saling berseberangan, seperti halnya ada hitam dan putih. Orang buta pun bisa seperti itu. Kekurangannya sudah jelas, yaitu tidak dapat melihat. Namun di balik itu, masih tersimpan kelebihan yang mungkin tidka terkirakan oleh akal manusia. Kalau kita menilik sejarah superhero Indonesia ke belakang, kita mengenal Si Buta dari Goa Hantu. Kendati buta, tetapi dia memiliki pendengaran yang sangat tajam, bahkan melebihi pendengaran orang normal. Begitu pula dengan Dare Devil yang merupakan superhero Barat. Atau dalam dunia nyata, kita lihat penyanyi seperti Stevie Wonder yang suaranya begitu merdu, termasuk pedangdut Ona Sutra jika sobat baraya senang dengan musik dangdut.

Sobat baraya bisa memakai ilmu kebutaan untuk menapak hidup yang jauh lebih baik lagi. Saat kita takut, secara otomatis mayoritas dari kita akan segera menutup mata. Menutup mata atau membutakan diri, secara tidak langsung memberikan kenyamanan untuk tidak melihat hal-hal yang membuatnya takut. Sama dengan orang yang menutup telinga saat mendengar sesuatu yang tidak mengenakkan atau menyakitkan. Begitu pula dengan orang yang menyeberang jembatan yang sangat tinggi, keberaniannya akan muncul saat dirinya tidak perlu melihat ke bawah, tetapi cukuplah dengan melihat ke depan atau membayangkan sesuatu yang sangat menyenangkan.

Jadi, sudah saatnya kita membutakan diri sesaat untuk sesuatu yang lebih baik lagi. Butakanlah penglihatan kita, pendengaran kita, perasaan kita, atau ketidaknyamanan kita. Seseorang yang baru lulus sarjana dan belum mendapatkan pekerjaan yang cocok bisa membutakan rasa malunya untuk, misalnya, berdagang kupat tahu atau lainnya di pinggir jalan. Mungkin saja itu jalan hidupnya yang harus dilewati sebelum meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Butakanlah untuk sesuatu yang luar biasa di depan sana, sesuatu yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Pandangan orang buta yang pertama diceritakan sudah jelas-jelas gelap. Yang ada hanyalah suara kendaraan yang lalu-lalang di sekitarnya. Jadi, apa lagi yang ditakutkannya selain berjalan secara konstan dengan harapan para pengendara mau bertenggang rasa terhadap dirinya. Saya yakin orang buta itu mempunyai rasa takut saat menyeberang. Akan tetapi, rasa takut itu dibutakan demi tujuan yang lebih berarti, yaitu dia bisa menyeberang jalan dan bisa melanjutkan perjalanannya yang belum usai.

Jadi, sudah siapkah sobat baraya untuk membutakan diri?[]

Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog [http://bangaswi.com/]

Recent Activity
Visit Your Group
Share Photos

Put your favorite

photos and

more online.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

10 Day Club

on Yahoo! Groups

Share the benefits

of a high fiber diet.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: