Jumat, 30 Januari 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2498

Messages In This Digest (23 Messages)

1.
[ruang tamu] lam kenal semua From: yudi sulistiant
2a.
Re: [catcil] Lupa From: Lia Octavia
2b.
Re: [catcil] Lupa From: Lia Octavia
2c.
Re: [catcil] Lupa From: aris El Durra
2d.
Re: [catcil] Lupa From: Rini Agus Hadiyono
3a.
Mbak Ugik Sakit From: Divin Nahb
3b.
Re: Mbak Ugik Sakit From: aris El Durra
3c.
Mbak Ugik Sakit From: mee_sue
4a.
Re: Profesi Penulis From: sismanto
4b.
Re: Profesi Penulis From: shinta.afifah
4c.
Re: Profesi Penulis From: Rini Agus Hadiyono
4d.
Re: Profesi Penulis From: sismanto
5a.
Re: Karir di Masa Krisis: Jalan Terus atau...? From: ayu astriani
6.
[Catcil] SEKEDAR MENOLONG From: Zakiyatuzzahra Kiki
7.
(Ruang Lobi) karya tulis From: radinal88
8.
[Catcil]Mulai Hari Ini Icha Punya Ayah From: muhamad agus syafii
9.
Fw: (Promo) Netty Catering From: Fanni Kurniawan
10.
(Catcil) : Today's Mind Munchies From: Adjie
11a.
Re: Salam kenal ..... From: ayu astriani
12.
[Renungan] Sholat Jum'at dan Kaum Marginal From: Agung Argopo
13.
(Inspirasi) Utamakan Kualitas From: teha
14.
Rekonstruksi Syar'iy Dalam Ilmu Psikologi From: muhamad agus syafii
15.
[Catcil]Makna Senyuman From: muhamad agus syafii

Messages

1.

[ruang tamu] lam kenal semua

Posted by: "yudi sulistiant" asadihati@yahoo.com   asadihati

Thu Jan 29, 2009 5:11 am (PST)

maaf kalau sering dibelakang komputer belakangan ini...
adakah berita terbaru untuk SK di jakarta..???
oya maaf mau nanya untuk lomba the amazing mom kirimkanke antologi.penerbitan@gmail.com bukan..???
maaf mau coba-coba ngikutin lomba, sambil tau kemampuan ^_^

2a.

Re: [catcil] Lupa

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Jan 29, 2009 5:12 am (PST)

heuheuheu... teman-teman SMA-ku yg ketemuan sama aku itu mah cowok semua,
Mas Adjie. Jadi bisa dipastikan mereka bukan penggemar Yanto, malah mungkin
rival-rivalnya dulu.. karena setelah kami ngobrol-ngobrol, aku baru inget
kejadian2 waktu SMA.
aku baru inget memang banyak yg ngejar2 Yanto. Orangnya emang keren dan
tampan, Mas Adjie hehehehe ^_^

wah boleh juga tipsnya, Mas Adjie.. simpen data2nya di temporary internet
file di kompi otak dan kalau udah ga connected lagi, langsung dihapus ya?
^_^
makasih Mas Adjie... ^_^

Salam
Lia

On 1/29/09, Adjie <inner_coach@yahoo.com> wrote:
>
>
> Hehehee, menarik Mbak Lia.
>
> Kalau sedikit kesan khusus terhadap seseorang / sesuatu, mungkin cepat
> kita jadi lupa ya Mbak. jangan-jangan kawan-kawan Anda yang masih ingat
> si cowok itu adalah para penggemarnya ?
>
> Di sisi lain kemampuan mengingat nama itu bisa membantu kita untuk punya
> banyak penggemar lho.
>
> Waktu masih sering "mengamen", jadi kawan belajar sejumlah perusahaan
> saya mengandalkan kemampuan mengingat nama peserta sebagai salah satu
> nilai jual. Saya mentargetkan dalam 2 jam materi pendahuluan saya
> harus mengingat 25 nama yang hadir. Biasa, saya memaksa mencari tanda
> khusus , ciri khas setiap orang dimaksud. So far berjalan mulus koq.
>
> Bisa menyapa dengan nama mereka sejauh yang saya alami membantu kita
> berinteraksi lebih hangat. dan ini jadi modal saya membangun relasi
> dalam 3 hingga 5 hari program pelatihan yang saya jalankan.
>
> Tapi itu semua masih berhenti di short term memory saja alias ingatan
> jangka pendek. biasanya selepas pelatihan, nama-nama mereka dengan
> cepat terhapus. Otak saya dengan cepat memformat ulang, hard disk di
> kepala kembali kosong, dan nama mereka hilang dari jejak di kepala.
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> Lia Octavia <liaoctavia@...>
> wrote:
> >
> > *LUPA*
> >
> >
> > "Lia, loe masih inget gue ga?" tanya seorang laki-laki muda bertubuh
> > jangkung dan berkulit putih bersih. Saat itu saya bertemu dengan
> beberapa
> > teman SMA di sebuah resto di Mal Taman Anggrek karena kebetulan ada
> teman
> > SMA-ku yang baru pulang dari luar negeri dan pengen ketemuan.
> >
> > Saya menatap wajah laki-laki itu. Siapa ya? Benak saya sibuk
> mencari-cari
> > keterangan tentang orang itu tetapi saya sama sekali tidak tahu siapa
> dia.
> > Teman-teman saya mulai tersenyum-senyum melihat saya menatap orang itu
> > dengan wajah bingung.
> >
> > "Hm... siapa ya? Apa anak dari kelas Sos-1 atau Sos-2 ya? Kayaknya sih
> bukan
> > anak IPA. Tapi kok aku nggak inget sama sekali ya?" pikir saya.
> >
> > "Hayoo... loe lupa ya? Gue kan yang suka ke kelas loe dan minjem
> catatan
> > loe. Gue juga sering minjem hasil kertas ulangan loe dan elo
> marah-marah
> > karena kertas ulangan loe jadi lecek setelah gue pinjem," ujarnya
> berusaha
> > mengingatkan saya.
> >
> > "Minjem catatan? Kertas ulangan? Kayaknya seluruh anak IPS di
> sekolahku
> > sering meminjam semua catatan dan kertas ulanganku," pikirku lagi.
> >
> > "Waaah Lia, loe bener-bener lupa ya? ini kan si Yanto!" seru salah
> seorang
> > temenku yang tidak sabar melihat saya yang masih tidak ingat juga.
> >
> > "Yanto?" tanya saya bingung.
> >
> > "Iyah Yanto," jawab laki-laki muda tampan itu sambil tersenyum manis
> dan
> > bergaya di hadapan saya. "Inget ngga?"
> >
> > "Wah mulai tebar pesona nih," pikir saya. Sayang sekali walau ia sudah
> > tersenyum semanis gula dan bergaya bak foto model, saya masih tetap
> tidak
> > mengingatnya.
> >
> > "Ngga," jawab saya polos.
> >
> > Spontan orang itu cemberut dan seluruh teman-teman saya tertawa
> keras-keras.
> >
> >
> > "Lia, itu kan si Yanto yang jadi idola para perempuan penghuni kelas
> IPS.
> > Kasian deh dilupain! Emang enak! Biasanya si yanto ngga pernah
> dilupain
> > cewek. Hahahahaha" begitu jawab teman-teman saya.
> >
> > Saya memang tidak mudah mengingat nama-nama apalagi banyak nama dalam
> waktu
> > singkat atau orang itu sudah lama tidak bertemu dengan saya. Di suatu
> bedah
> > buku di MP Book Point dimana saya menjadi moderatornya, saya langsung
> lupa
> > nama-nama para penanya, padahal belum satu menit mereka menyebutkan
> > nama-nama mereka. Berhubung para hadirin kebanyakan anak sekolah, saya
> > memanggil mereka semua dengan sebutan De'.
> > Sampai ada yang protes dan bertanya "Kak, kok saya dipanggil ade terus
> sih?"
> > ^_^
> >
> > Yah begitulah. Namanya manusia tidak luput dari salah dan lupa. Oleh
> sebab
> > itu saya sangat salut pada mereka yang selalu ingat nama-nama
> orang-orang
> > yang pernah singgah dalam kehidupannya. ^_^
> >
> > Jakarta, 29 Januari 2009 at 3.00 p.m.
> >
> > http://mutiaracinta.multiply.com
> >
>
>
>
2b.

Re: [catcil] Lupa

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Jan 29, 2009 5:14 am (PST)

hmmm... obat lupa yang paling manjur adalah.... menulis!
karena bila kita menuliskan segala sesuatunya, insya Allah ngga bakal lupa
hehehehe ^_^

salam
Lia

On 1/29/09, yudhi mulianto <yudhi_sipdeh@yahoo.com> wrote:
>
> yah namanya juga lupa...pastinya tidak ingat, jadi piye ?
>
>
> senangnya bisa bertemu teman lama:-)
>
>
> Teman baru boleh lupa...tapi teman lama jangan sampai lupa dong
> he..he..he..
>
>
> syukur-syukur bisa ingat semuanya. Ternyata ngga cuma mba Lia nih yang
> suka lupa, saya sendiri juga sering lupa.
>
>
> samapai sekarang saya masih bertanya-tanya apa ya obat lupa yang paling
> manjur.
>
>
>
>
> salam
>
>
> yudhi
>
> ------------------------------
> *From:* Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>
> *To:* "sekolah-kehidupan@yahoogroups.com" <
> sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> *Sent:* Thursday, January 29, 2009 3:13:01 PM
> *Subject:* [sekolah-kehidupan] [catcil] Lupa
>
> *LUPA*
>
>
> "Lia, loe masih inget gue ga?" tanya seorang laki-laki muda bertubuh
> jangkung dan berkulit putih bersih. Saat itu saya bertemu dengan beberapa
> teman SMA di sebuah resto di Mal Taman Anggrek karena kebetulan ada teman
> SMA-ku yang baru pulang dari luar negeri dan pengen ketemuan.
>
> Saya menatap wajah laki-laki itu. Siapa ya? Benak saya sibuk mencari-cari
> keterangan tentang orang itu tetapi saya sama sekali tidak tahu siapa dia.
> Teman-teman saya mulai tersenyum-senyum melihat saya menatap orang itu
> dengan wajah bingung.
>
> "Hm... siapa ya? Apa anak dari kelas Sos-1 atau Sos-2 ya? Kayaknya sih
> bukan anak IPA. Tapi kok aku nggak inget sama sekali ya?" pikir saya.
>
> "Hayoo... loe lupa ya? Gue kan yang suka ke kelas loe dan minjem catatan
> loe. Gue juga sering minjem hasil kertas ulangan loe dan elo marah-marah
> karena kertas ulangan loe jadi lecek setelah gue pinjem," ujarnya berusaha
> mengingatkan saya.
>
> "Minjem catatan? Kertas ulangan? Kayaknya seluruh anak IPS di sekolahku
> sering meminjam semua catatan dan kertas ulanganku," pikirku lagi.
>
> "Waaah Lia, loe bener-bener lupa ya? ini kan si Yanto!" seru salah seorang
> temenku yang tidak sabar melihat saya yang masih tidak ingat juga.
>
> "Yanto?" tanya saya bingung.
>
> "Iyah Yanto," jawab laki-laki muda tampan itu sambil tersenyum manis dan
> bergaya di hadapan saya. "Inget ngga?"
>
> "Wah mulai tebar pesona nih," pikir saya. Sayang sekali walau ia sudah
> tersenyum semanis gula dan bergaya bak foto model, saya masih tetap tidak
> mengingatnya.
>
> "Ngga," jawab saya polos.
>
> Spontan orang itu cemberut dan seluruh teman-teman saya tertawa
> keras-keras.
>
> "Lia, itu kan si Yanto yang jadi idola para perempuan penghuni kelas IPS.
> Kasian deh dilupain! Emang enak! Biasanya si yanto ngga pernah dilupain
> cewek. Hahahahaha" begitu jawab teman-teman saya.
>
> Saya memang tidak mudah mengingat nama-nama apalagi banyak nama dalam waktu
> singkat atau orang itu sudah lama tidak bertemu dengan saya. Di suatu bedah
> buku di MP Book Point dimana saya menjadi moderatornya, saya langsung lupa
> nama-nama para penanya, padahal belum satu menit mereka menyebutkan
> nama-nama mereka. Berhubung para hadirin kebanyakan anak sekolah, saya
> memanggil mereka semua dengan sebutan De'.
> Sampai ada yang protes dan bertanya "Kak, kok saya dipanggil ade terus
> sih?" ^_^
>
> Yah begitulah. Namanya manusia tidak luput dari salah dan lupa. Oleh sebab
> itu saya sangat salut pada mereka yang selalu ingat nama-nama orang-orang
> yang pernah singgah dalam kehidupannya. ^_^
>
> Jakarta, 29 Januari 2009 at 3.00 p.m.
>
> http://mutiaracinta .multiply. com <http://mutiaracinta.multiply.com/>
>
>
>
>
2c.

Re: [catcil] Lupa

Posted by: "aris El Durra" apri_eldurra@yahoo.com   aris_eldurra

Thu Jan 29, 2009 7:42 am (PST)

Iya mbak Lia.. Kok sama dengan saya nich...

saya justru ingin masukan dari teman-teman tentang lupanya saya
terhadap sebuah "Nama".
Seperti yang mbak Lia alami, terkadang justru kelupaan saya lebih
parah coz dia teman dekat kita. tapi kita lupa namanya.
Yang pernah saya lakukan atasinya adalah dengan (pertama) teknik
asosiasi (Tapi terkadang malas juga mikirin asosiasiny-so gak begitu
jalan), terus langkah (kedua) aku bikin sebuah buku berisi nama-nama
teman plus sesuatu yang bisa mengingatkan saya example : mbak Lia
pengingatnya yang anaknya pendiam, kalem, berkacata mata, pernah
ngantuk di kelas wkt pelajaran Kimia di kelas (misalnya itu ). dan
yang teknik kedua ini saya lakukan sampai sekarang but kelemahannya
aku ingatnya kalau pas buka buku catetannya, kelebihannya detail
sekali ketika habis baca bisa ingat polah dan tingkah serta facenya
dan keunikannya. Sampai sekarang bukunya masih ada tuch dan dah
banyak daftr teman-teman yang saya catat. Bayangkan saya harus catat
seluruh teman sekantor (RS), teman SMU, mahad, SMP, SD, pasien, teman
kumpul di masyarakat, dstnya. Nach ini dia kelemahannya teknik ini,
terlalu banyak file yang perlu di catat dan terkadang atau lebih
sering saya malas tuk nulisnya...

ADAKAH pengalaman dari teman-teman yang lain tuk atasi seperti
ini ??..
sebenarnya penyakit lupaku sich bisa di bilang cukup parah, aku
bahkan dulu waktu SMA pernah sampai parkiran di SMA Lupa... LUPA BAWA
TAS Sekolah... Tapi saya paling gak enak dan merasa bersalah kalau
lupa dengan "nama"..So Ada solusi lain gak ??...

goresancinta.multiply.com

2d.

Re: [catcil] Lupa

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Thu Jan 29, 2009 3:19 pm (PST)

Lia yang baik dan santun,
masih mending lho tingkat lupanya ini..
aku jauuh lebih parah. Ketemu teman di FB, main approve aja karena
liat list friendsnya banyak yang sama. Udah haha-hihi saling berbalas
komen di Wall dan status..lho, sebenernya ini siapa ya? Apa lagi kalo
namanya nggak terlalu familiar *yah, semisal nama Rini..kan rada-rada
massal gitu*. Eeh, begitu diliat profilnya..ternyata kakak kelas di
kampus dan omongan kami kemaren-maren sudah melampaui 'batas yang
semestinya'. Kacau, kacau..
Pada kasusku, lupa bertetangga dekat dengan ketidakpedulian:)

salam,
Rinurbad

3a.

Mbak Ugik Sakit

Posted by: "Divin Nahb" divin_nahb_dn@yahoo.com   divin_nahb_dn

Thu Jan 29, 2009 7:44 am (PST)

Buat Mbak Ugik yang cantiknya seharum kasturi
Semoga lekas sembuh.
Meski tak pula sekuntum bunga kuberikan padamu
Tapi selaksa cinta doa kupersembahkan padamu

Mbak Ugik cayang, semangat ya!!!
Kami di sini menantimu!!!

Salam cayang,

Divin Nahb

3b.

Re: Mbak Ugik Sakit

Posted by: "aris El Durra" apri_eldurra@yahoo.com   aris_eldurra

Thu Jan 29, 2009 12:11 pm (PST)

Semoga lekas sembuh mbak UGik... doa kami semua tuk kesembuhan mbak
UGIK.. Semangat...(pinjam istilahnya mbak nopie)..

3c.

Mbak Ugik Sakit

Posted by: "mee_sue" mee_sue@yahoo.com   mee_sue

Thu Jan 29, 2009 4:51 pm (PST)

Syafakillah...Semoga cepet sembuh, Mbak Ugik.. Saya juga dua minggu lalu sempat kena tipes, alhamdulillah dikasih jalan kesembuhan lewat obat dari cacing itu (apa ya namanya?)
 
Salam,
Mida
 

4a.

Re: Profesi Penulis

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Thu Jan 29, 2009 4:49 pm (PST)

Makasih postingannya Bang aswi. lain kali jangan lupa dikasih label ya
:)
saya tertarik dengan tulisan Njenengan bahwa "Saya termasuk orang yang
tidak setuju dengan anggapan bahwa pengarang telah mati setelah karyanya
selesai"

bagaimana dengan Ronald Bartez dalam karyanya "the Dead of Author" ?

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Bang Aswi <bangaswi@...>
wrote:
>
> Semua penulis akan mati.
>
> Hanya karyanyalah yang akan abadi.
>
> Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti.
> (Ali bin Abi Thalib)
> Selasa (27/1) siang, saya berkunjung ke rumah seorang sahabat lama,
yaitu Kang Irfan

4b.

Re: Profesi Penulis

Posted by: "shinta.afifah" shinta.afifah@yahoo.com   shinta.afifah

Thu Jan 29, 2009 6:21 pm (PST)

Semua penulis akan mati.

Hanya karyanyalah yang akan abadi.
Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti.
(Ali bin Abi Thalib)

.....................................................................
Saya justru tertarik dengan kata-kata itu....
"Semua penulis akan mati, hanya karyanyalah yang abadi...."

Dari situ saya berpikir dengan menulis kita bisa menumpahkan dan
mewariskan ide-ide yang berguna untuk keturunan kita selanjutnya....
bisa dibilang kalo karya tulisan kita bermanfaat untuk orang , bisa
dikatakan amal juga khan dan mudah2n pahala terus mengalir walaupun
kita sudah meninggal....

=salam kenal=
seseorang yang sedang belajar mengeluarkan ide-ide dari pikiran dan
merangkainya dalam sebuah kalimat kalimat hikmah

4c.

Re: Profesi Penulis

Posted by: "Rini Agus Hadiyono" rinurbad@yahoo.com   rinurbad

Thu Jan 29, 2009 6:23 pm (PST)

Maaf Mas Sis,
maksudnya Roland Barthes, bukan?
http://en.wikipedia.org/wiki/Death_of_the_author

salam,
Rinurbad

4d.

Re: Profesi Penulis

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Thu Jan 29, 2009 9:24 pm (PST)

Iya Mbak Rin, Makasih atas koreksiannya :)

membaca tulisannya Bang Aswi,saya jadi teringat dengan beliau. mohon
petunjuknya.

Salam,
Sis

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Rini Agus Hadiyono"
<rinurbad@...> wrote:
>
> Maaf Mas Sis,
> maksudnya Roland Barthes, bukan?
> http://en.wikipedia.org/wiki/Death_of_the_author
>
> salam,
> Rinurbad
>

5a.

Re: Karir di Masa Krisis: Jalan Terus atau...?

Posted by: "ayu astriani" ayuastriani@ymail.com   ayuastriani@ymail.com

Thu Jan 29, 2009 4:51 pm (PST)

gimana caranya daftar di milis sekolah kehidupan.
cZ aQ maw ikutan lombanya,,,,

--- On Thu, 1/29/09, Cahyo Sukaryo <cahyo.sukaryo@medcoenergi.com> wrote:
From: Cahyo Sukaryo <cahyo.sukaryo@medcoenergi.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Karir di Masa Krisis: Jalan Terus atau...?
To:
Date: Thursday, January 29, 2009, 6:30 AM

Karir di Masa Krisis: Jalan Terus atau...?
 
oleh Lucky Palupi,
Senior Consultant, Human Capital Recruiting
Indonesia
http://www.hcrindon esia.com/
Kamis, 29 Jan 2009
 
*artikel ini akan dibawakan secara online di Radio Female Bandung pada
hari ini (29 Jan 2009), pk 13.30 wib*
 
Di masa krisis seperti ini, banyak peramalan mengenai prospek bisnis muncul.. Dibawakan oleh para ahli, dimuat di televisi, situs-situs bisnis, maupun media lain. Di luar dari
beberapa bisnis yang diperkirakan tetap akan cemerlang,  bagaimana dengan bisnis lain yang tidak masuk kategori tersebut ? Apakah karyawan/wati- nya harus pasrah dengan keadaan (baca: dipecat, dibekukan)? Apakah lantas tidak ada pilihan untuk pengembangan karir?

Pertanyaan yang harus terbetik saat ini bukanlah karir apa yang bisa dipilih, melainkan:
"Apakah saya ingin tetap mengikuti jalur karir tradisional?"
Kalur karir tradisional adalah jenjang kerja yang umumnya terjadi di sebuah organisasi. Mulai dari staf, naik jadi Supervisor, Asisten Manajer, Manajer, lalu mungkin jadi Direktur.

Melihat kondisi saat ini, jawabannya adalah
TIDAK. Bukan karena kita berada dalam kondisi krisis, tapi ini merupakan tren yang memang terjadi tanpa maupun dengan adanya krisis.

Kita sering terjebak pada
Entitlement Philosophy, di mana sebagai karyawan kita merasa berhak. Berhak untuk dapat bonus, tunjangan, pujian, termasuk kenaikan jabatan. Kita merasa bahwa organisasi adalah
tempat bergantung hidup, pembuat segala keputusan karir. Pandangan semacam ini tak lagi relevan dengan kecepatan perkembangan zaman. Apalagi di masa krisis, apakah kita masih menggantungkan diri pada organisasi yang bahkan kita tidak tahu berapa lagi ia dapat
bertahan di tengah badai?
Portfolio career, begitulah istilah yang diberikan oleh Charles
Handy untuk kecenderungan karir masa kini. Kita tidak perlu lagi bergantung pada orang lain, institusi, atau organisasi untuk ¡memberi' kita hidup. Tren karir ini berprinsip pada:
"Melakukan hal-hal yang berarti untuk diri sendiri."
Apa itu yang berarti bagi diri kita. Hanya kita yang bisa menjawab. Berati/meaningful untuk masa kini dan masa depan, atau meaningful untuk masa kini saja. Contohnya: Saya baru
saja menikah. Membina rumah tangga baru erat kaitannya dengan kebutuhan finansial. Saya tidak memungkiri bahwa butuh uang lebih untuk memulai kehidupan baru ini.Jadi sah-sah saja kalau nanti saya pindah ke tempat lain dengan alasan uang. Atau, saya tidak pindah,
tetapi melakukan inovasi dalam perusahaan, mengambil kerja freelance, dsb. 

Kesimpulannya, bukan krisis yang harus kita takuti dalam kehidupan berkarir.. Tetapi kita harus takut jika suatu hari kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Takulah ketika
kita tidak dapat menghadapi kenyataan bahwa diri kita tidak mampu!
Pertanyaan utama yang harus diajukan ke diri masing-masing saat ini adalah: "Siapkah saya
menghadapi kenyataan diri sendiri?"
Kalau sudah dapat menjawab pertanyaan tersebut, selamat! Anda termasuk orang-orang yang akan bertahan di masa sulit ini.
 
 
 
 

This e-mail and any information contained are confidential and legally privileged. It is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. If you are
not the intended recipient, you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this e-mail is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this e-mail in error, please notify
us immediately by responding to this e-mail or by telephone MedcoEnergi IS Division Helpdesk on +62 21 83991234 then delete this email including any attachment(s) from your system. MedcoEnergi does not accept liability for damage caused by any of the foregoing.
This e-mail is from PT MedcoEnergi Internasional Tbk and Subsidiaries, having Registered Address at Graha Niaga Level 16, Jakarta, Indonesia.











6.

[Catcil] SEKEDAR MENOLONG

Posted by: "Zakiyatuzzahra Kiki" qq_zahr2007@yahoo.co.id

Thu Jan 29, 2009 4:51 pm (PST)

Bukan rahasia lagi, seringkali sebuah niatan yang baik kepada
seseorang, dinilai tidak sebagaimana mestinya. Demikian juga ketika
kita ingin membantu seseorang. Kalau tidak dinilai punya pamrih
tertentu, bisa juga dipandang sebagai penghinaan. Sebenarnya, apapun
penilaian orang terhadap niatan kita, tidak perlu menjadi sesuatu yang
meresahkan kita.

Seperti yang temanku [Joko] semalam ceritakan tentang kenalan barunya.
Temanku yang cowok jomblo sukses ini mengenal gadis muda belia [karena
ceritanya lewat telepon, banyak awal cerita yang tidak dapat kudengar
dengan jelas]. Singkat cerita cewek [sebut saja Mawar] itu menceritakan
perjalanan hidupnya hingga ia terjerumus pada dunia yang sering menuai
penilaian negatif, diskriminatif dan stigmatis. Semula ia dijebak dan
dibohongi oleh temannya hingga terdampar di kota temanku berdomisili.

Dalam beberapa kali obrolan ringan dengan Joko menangkap keinginan
Mawar untuk mempunyai pekerjaan. Ini pas, pikir Joko. Karena dari dalam
hatinya sendiri ia punya niatan untuk membantu Mawar hingga bisa keluar
dari pekerjaan itu. Beberapa waktu kemudian Mawar kembali menghubungi
temanku itu dan mengatakan akan mencoba menerima tawarannya. Tapi
tampak ada keraguan ketika Joko mengatakan kalau kemungkinan gajinya
tidak sebesar pendapatannya selama ini, ya...... kira-kira hanya berkisar
10-15%.

Masih menurut cerita mawar, biasanya ia mengirimkan sekitar 30-50%
pendapatannya ke orang tua. Artinya kalau pada akhirnya hanya
mendapatkan seperti yang Joko ungkapkan, mana cukup? "Ya dicoba dulu ya
kang. Nanti kalau ternyata gak cukup, ya aku akan nyambi," katanya.
Temanku sangat memahami maksudnya.

"Bagaimana pendapatmu, Cut," tanya temanku. Emh, bukan tanpa alasan
kalau Joko menanyakan hal itu ke aku karena sekitar setahun aku
berinteraksi intens dengan dunia prostitusi.

Secara pribadi, aku menghargai setiap pilihan yang dilandasi kesadaran
akan pemahaman konsekuensi. Tentunya bukan hanya dalam kehidupan di
dunia, namun juga di akhirat. Aku pun sangat meyakini, selalu ada
kemungkinan seseorang untuk berubah menjadi lebih baik. SELALU ADA!!!!
Allah sendiri tidak pernah menutup kemungkinan itu dengan kebebasan
yang diberikan. Namun, Allah pun memberi keistimewaan bagi hambanya
yang mempunyai tekad dan melakukan perubahan dari kejahiliyahan,
berproses terus untuk menjadi lebih baik, serta meningkatkan ilmu dan
amal. Allah sendiri yang mengajarkan kepada hambaNya untuk bertanggung
jawab terhadap kebebasan yang dimiliki dan pilihan yang dilakukan,
tidak dengan memaksa.

Interaksiku dengan mereka pun memberikan pelajaran yang teramat
berharga, mencoba memahami apa yang berada dalam hati, pikiran dan
kehidupan mereka. Maka pendapat dan pandanganku, bukan lah bermaksud
mendeskreditkan mereka.

Namun demikianlah, dalam dunia mereka, "kejujuran" ibarat berlian yang
terbenam dalam lumpur. Perlu sebuah perjuangan dan strategi untuk
menemukannya. Sekali dua kali berbicara dengan mereka, masih sulit kita
mempercayainya. Tentu saja bukan tanpa alasan mereka menutupi banyak
hal tentang dirinya. Meski bukan bermaksud mencari kambing hitam, pada
kenyataannya stigma, diskrimanasi dan diskredit yang dilakukan
masyarakat "memaksa" mereka melakukannya.

Mengapa sih mereka terjun ke pekerjaan yang jelas-jelas dilarang agama?
Sederhana, pasti jawaban yang paling mudah adalah soal keterdesakan
ekonomi. Oooo, benarkah demikian? Setelah sekian lama, kita akan
menemukan beberapa persoalan hidupnya yang melatarbelakangi keputusan
beresiko ini. Seperti rasa putus asa karena rumah tangganya yang
berantakan, suami atau pacarnya yang selingkuh bahkan menikah lagi,
pacarnya atau orang terdekatnya (saudara bahkan ayahnya) yang menodai
kehormatannya bahkan tega dengan sengaja menjerumuskannya ke kehidupan
prostitusi [dan trafiking], berbagai bentuk penghinaan dan penolakan
dari orang terdekat [orang tua, mertua, suami/pacar], sulitnya
menemukan jenis pekerjaan yang sesuai [biasanya memang mereka mencari
pekerjaan yang lebih memiliki prestise dibanding sekedar bertani,
pedagang kelontong], memiliki keinginan [angan-angan] yang terlalu
tinggi atau hedonis [biasanya memiliki sifat konsumtif yang tinggi],
dan mungkin masih ada beberapa alasan lain. Disini aku tidak berbicara
tentang angka, tapi bahwa alasan itu ada.........

Alasan ini akan berpengaruh terhadap kuat lemahnya dia terhadap
pekerjaannya. Selain itu, pengalamannya [menyenangkan ataukah
traumatis] selama menjalani pekerjaan, dan faktor usia [yang
berpengaruh terhadap daya saing dengan sesama] akan menjadi bahan
pertimbangan ketika ia memutuskan untuk alih profesi.

Sehingga ketika kita akan menawarkan pekerjaan baru untuk dia, aku
sangat yakin perlu beberapa tahapan yang memakan waktu. Ibaratnya
seperti pengguna narkoba yang ingin berhenti, maka perlu tahapan
rehabilitasi yang itu cukup berat, bukan hanya bagi pengguna, namun
juga yang mendapinginya. Tapi toh, kemungkingan itu ada. Dan tidak
sedikit pula pecandu yang bisa melepaskan diri dari ketergantungannya
bahkan kemudian membantu pecandu lain untuk mengikuti jejaknya.

Kurasa ini penggalan cerita ini tidak menyurutkan Joko dan Joko-Joko
yang lain untuk "menolong" mereka menemukan dunia baru [bukan berarti
dunia tanpa resiko, tapi pilihan dan keputusan hidup yang diridloiNya]
dengan strategi, tahapan dan pendekatan yang menyelamatkan, baik untuk
"penolong" [ceileeeeeee] maupun yang "ditolong" [duh sebegitunya ya.........].

Kamis, 29/01/2009 10:21:33

http://umizakyzahra.multiply.com/journal/item/23

Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
7.

(Ruang Lobi) karya tulis

Posted by: "radinal88" radinal88@yahoo.co.id   radinal88

Thu Jan 29, 2009 4:51 pm (PST)

teman-temanku
klo ada waktu
silahkan mampir ke blog q
http://kumpulan-q.blogspot.com

8.

[Catcil]Mulai Hari Ini Icha Punya Ayah

Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Thu Jan 29, 2009 8:38 pm (PST)

Mulai Hari Ini Icha Punya Ayah

By: agussyafii

Malam itu Icha bercerita pada kami (saya, istri & hana, putri saya) bahwa dirinya sehabis olah raga icha membeli nasi uduk. "Bunda, icha tadi makan nasi uduk dua bungkus. beli cuman satu, sama nenek penjualnya ditambah satu lagi karena icha anak yatim.."kata Icha dengan polosnya.

Melihat wajah Icha ada rasa haru menghinggapi diri saya, "Icha mulai hari ini Icha punya ayah. Pak agus, ayahnya Icha. Jika ada orang yang memberikan sesuatu karena Icha anak yatim tidak usah diterima, katakan terima kasih. Icha minta ama ayah apa yang diperlukan ya.."

Mata Icha berbinar-binar. Wajahnya terlihat senyumannya yang manis. Sejak Icha tinggal bersama kami nilai sekolah membaik dan yang paling penting memunculkan rasa percaya diri. banyak asumsi dimasyarakat bahwa memberikan uang kepada anak yatim seolah semua masalah selesai. Bahkan persepsi memberikan materi secara tunai bukan hanya tidak mendidik bagi anak-anak yatim namun juga merusak mentalitas anak-anak. Anak-anak yatim membutuhkan kasih sayang dan perhatian orang tua.

kasih sayang dan perhatian kami sebagai orang tua kami wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, Setiap kali Icha berangkat sekolah istri saya selalu membekali dengan makanan agar Icha tidak jajan disekolah bahkan mengajarkan untuk berbagi dengan teman-temannya dengan seperti itu Icha tidak lagi menjadi obyek belas kasihan orang-orang disekitarnya.

Pagi tadi ketika saya mengantar Icha ke sekolah, saya bertemu dengan seorang teman lama tak pernah berjumpa. Duduk Di depan motor hana, duduk dibelakang Icha. teman bertanya, "Mas agus, kemana?" "Mau mengantar Icha ke sekolah.." "Loh, anaknya sudah gede ya..kelas berapa?"katanya.

"Iya, ini anak saya, kelas V SD.." jawab saya. wajah Icha tersenyum saat teman berpamitan. Icha memeluk erat, motor melaju menuju sekolah bersama ayah dan Hana, adiknya. hati saya bertekad, mulai sekarang Icha punya ayah, tidak ada airmata yang mengalir, tidak ada duka, tidak ada belas kasihan, ayah akan selalu melindungi Icha. Kata saya dalam hati.

------
"Ya Alloh, Izinkan kami mencintaiMu hanya karenaMu, Jadikanlah cintaMu menerangi hidup kami dan anak-anak kami supaya kelak mereka menjadi anak yang sholeh dan mencintaiMu hanya karenaMu" (doa seorang ayah).

Wassalam,
agussyafii

---

Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye kegiatan "Untukmu Ananda." kegiatan "Untukmu Ananda." Kegiatan memuliakan anak-anak yatim. Pada tanggal 14 Februari 2009. selanjutnya silahkan kirimkan dukungan dan kepedulian anda kepada "Untukmu Ananda" di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.blogspot.com

9.

Fw: (Promo) Netty Catering

Posted by: "Fanni Kurniawan" fanniid@yahoo.com

Thu Jan 29, 2009 10:31 pm (PST)



Pak MM numpang promo ya kalo gak berkenan tolong di delete aja ^^ . thx

Teman-teman yang lagi nyari catering mulai dari Rp. 10.000 enak dan bersih, selain itu kita juga menjaga kesehatan karena tidak memakai Micin terlalu banyak ^^, untuk kamu yang  males keluar kantor krn panas/hujan, dll ^^ atau yang butuh lunch box untuk acara seminar/meeting/talk show, dll, silahkan  menghubungi Netty Catering di 021-94108196 atau 0818-163225 ym : fannid atau kunjungi blok kami www.nettycatering.blogspot.com untuk melihat daftar menu kita.

 
Dan buat yang butuh catering untuk acara wedding/pernikahan/ulang tahun/ dan lain-lain juga bisa menghubungi kami yah, harga bisa disesuaikan dengan budget lho ^^
 
Kami juga melayani untuk bufeet/pransmanan juga ^^
 
Jangan lupa yah kunjungi blog kami ....

FYI catering kita berlokasi di Sunter Jaya, daerah hantaran kita meliputi sunter, kemayoran, pasar baru, roxy, senen, cempaka mas, sudirman, jemb. 5, harmoni, Gajah Mada, Pademangan, Mangga Dua, Glodok, dll ....

 C u there ^^
 
Salam,
Netty Catering

10.

(Catcil) : Today's Mind Munchies

Posted by: "Adjie" inner_coach@yahoo.com   inner_coach

Thu Jan 29, 2009 11:39 pm (PST)



(PROAKTIF)

Inisiatif, mulai duluan, proaktif adalah satu kawanan. Mudah diucapkan
namun berat akan konsekuensinya. Ketika kita proaktif kadang itu
berarti membuka kesalahan. Berat karena harus berhadapan dengan borok.
Namun tetap menguntungkan karena kita tahu ada kesalahan yang harus
segera diperbaiki

(KOOPERATIF)

Terhadap orang yang sedang sakit dan tersakiti, kadang kita masih
mengharapkan sebuah sikap kooperatif. Kadang kita tak adil melalui
tindakan kita sendiri yang tidak kooperatif yang membuat masalah jadi
makin rumit.

(KEMISKINAN)

Kita harus belajar maklum, ketika kemiskinan dengan gagahnya
mengalahkan harga diri, tata krama dan ewuh pekewuh

(LAPAR)

Maslow mungkin masih perlu diingat jasanya, terutama saat kita mengamati
banyak perilaku manusia yang lapar. Yang kurang penuh perutnya akan
berkutat pada tindakan yang membantunya untuk kenyang. Yang pada korupsi
mungkin juga punya masalah dengan perutnya. Untuk orang jenis terakhir
ini, perut mereka tak punya batas. Terus saja lapar dan korupsi

(TANYA)

Kadang kita ingin orang lain mencari tahu dan bertanya apa yang belum
mereka mengerti. Sayangnya kita sering lupa bahwa orang butuh bekal awal
sebelum ia mampu melakukan eksplorasi sendiri.

(MUASAL)

Kadang kita terkejut, heran, gumun terhadap hal-hal yang menurut kita
ajaib dan tak berdasar. Padahal, kalau kita mau lebih detil
menelusurinya maka akan ditemukan penyebab, muasal sebuah kejadian.
Bahkan sampai pada alasan spiritual

(CANDA)

Membuat orang lain ditertawakan kadang dengan cepat membuat kita senang.
Namun perlahan aku sadari itu justru sebuah kekalahan. Ada sesak
mengganjal, saat orang lain seakan jadi korban

(TAWA)

Ditertawakan dan mentertawakan ternyata sama sakitnya. Yang satu jadi
korban id, yang ke dua sedih di bawah amatan super ego

Leave Your Feedback on my blog : www.resiliency.wordpress.com
<http://www.resiliency.wordpress.com/>

11a.

Re: Salam kenal .....

Posted by: "ayu astriani" ayuastriani@ymail.com   ayuastriani@ymail.com

Thu Jan 29, 2009 11:44 pm (PST)

assalmualaikum,,,
salam kenal juga,,, sy punya ide cerita tapi saya gak tahu giman cara menulisnya dengan bahasa saya sendiri....
bantu yah???

--- On Tue, 1/27/09, Ai Syaadah <aisy_55@yahoo.co.id> wrote:
From: Ai Syaadah <aisy_55@yahoo.co.id>
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Salam kenal .....
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Tuesday, January 27, 2009, 8:37 AM

iya neh...pengen rasanya ikut lomba nulis...dikepala jg sk ada bnyk ide...cuma sayang..terkadang suka ga smpet menuangkannya dlm bntuk tulisan...jdinya suka greget sndiri nih....

terkadang aku mrasa punya beban (jeile smpe kpikiran) klo punya ide yg kurasa bgus tp smpe ga bisa tercurahkan lwt sebuah tulisan....

o, iya...tmn2 bleh panggil teh Ai (aku asli sunda..dr bdg)...atw boleh jg mba or ibu soale aku dah ibu2 jg ko yg punya baby 8 bln hehe...

--- Pada Sel, 27/1/09, Nia Robie' <musimbunga@gmail. com> menulis:
Dari: Nia Robie' <musimbunga@gmail. com>
Topik: Re: [sekolah-kehidupan] Salam kenal .....
Kepada:
sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Tanggal: Selasa, 27 Januari, 2009, 3:24 PM

salam kenal juga mba/bu Ai..
yuks seneng banget mba/bu Ai mari kita belajar bersama
ada lomba Amazing Moms juga loh mba:)
sama insyaAlloh mau ada kegiatan di lapas anak tangerang...
pantengin aja SK hehe
salam kenal

nia robie'
humas sk dan salah satu moderator

2009/1/27 Ai Syaadah <aisy_55@yahoo. co.id>

Salam kenal buat smua...
sbenarnya dah agak lama gabung tp baru kali ni bisa gabung menyapa smua....

aku sneng bngt bisa gabung dimilis ini...
bisa bny bljr tentang berbagai hal dalam kehidupan yang ga pernah selalu bisa diraih lewat bngku skolah.....

dsni jg aku bisa shring n belajar menulis..menulis dan menulis lagi...
mohon dukungan dari semuanya ya...

Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!



















Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah












12.

[Renungan] Sholat Jum'at dan Kaum Marginal

Posted by: "Agung Argopo" gopo_alhusna@yahoo.co.id   gopo_alhusna

Fri Jan 30, 2009 12:34 am (PST)

Ini sekedar renungan untuk diri sendiri yang sebenarnya sudah mengendap 3 minggu di dalam hati dan kepala.
 
3 Minggu yang lalu, pada hari jum'at. Aku pergi ke tukang foto copian untuk menggandakan novelku yang hendak aku kirim ke penerbit. Aku belum sadar kalau hari itu adalah hari jum'at. Selama berjalan kaki melewati 500 meter, aku bertemu dengan sebuah masjid, kerumunan laki-laki yang berduyun-duyun berjalan menuju masjid membuat aku sadar kalau sekarang adalah hari Jum'at. Sudah kewajiban bagi setiap laki-laki muslim untuk sholat jum'at. Di depan rumahku, juga ada masjid yang baru setengah jadi, tetapi sudah sering dijadikan tempat untuk sholat jum'at. Dua gang, jauh dari masjidku, aku melintasi seorang pedagang tape. Dia sudah tua sekali, ubannya sudah banyak, keriputnya membuat wajahnya terlihat mengiba, peluh bercucuran, siang itu panas sekali. Dia berhenti di tengah jalan, mengibas-ngibaskan tapenya dengan plastik agar tak ada lalat datang. Matanya menatapku, seolah berharap aku mau beli. Ia memakai peci jadi tak berlebihan kalau aku menebak dia
adalah seorang muslim? Sholat jum'at sudah dimulai, dari speaker terdengar imam masjid memulai sholat dan lelaki tua kurus tirus itu tidak sholat jum'at? Aku jadi termenung... dia kaum marjinal... dia pasti sedang hidup susah, kenapa dia tidak mengadu kepada Allah?
 
Di minggu kedua. Aku sedang berada di kontrakanku. Pagi-pagi sekali, aku melihat tetangga kontrakanku sedang membetulkan genteng rumahnya. Aku mengontrak di sebuah perdesaan, di mana banyak rumah-rumah dibangun sendiri dan kadang bergotong royong dengan tetangga/saudara. Tetanggaku itu awal tahun ini sudah kena PHK, Istrinya sering mengeluh, selama mereka berumah tangga mereka hanya tinggal di bilik rumah setengah jadi. Suaminya hanya buruh dan tidak pernah naik pangkat, ekonomi selalu pas-pasan, setelah di PHK dalam kondisi negara susah seperti ini, hidup mereka menjadi lebih susah. Hari itu hari Jum'at, aku melihat tetanggaku masih memotong bambu dengan saudaranya yang lain padahal adzan sholat jum'at sudah berkumandang. Hmm... kupikir, mereka akan datang telat saat ceramah nanti. Aku sengaja tidak menutup pintu kontrakan, penasaran, apakah Bapak itu sholat atau tidak? Nyatanya sampai jam setngah satu dia masih asyik istirahat sambil ngopi dan ngobrol
dengan istri dan saudaranya. Ya Allah, lemahnya aku tidak berani untuk mengingatkan. Padahal jelas-jelas sebagai tetangga, aku tahu kalau dia seorang muslim.
 
Minggu ini, hari Jum'at ini, sekarang, di rumah orang tuaku, aku bertemu dengan seorang kuli keliling. Sebut saja Pak Kas, profesinya adalah kuli panggilan, biasa dipakai oleh orang tuaku untuk membetulkan ledeng, membuat tembok, merenovasi rumah, ngecat dan lain-lain. Warga lain di sekitar komplek juga sering memanggil dia. Istrinya adalah tukang cuci baju di rumahku. Anaknya sudah 5 yang terakhir masih bayi berumur 5 bulan. Dia juga sudah punya cucu berumur 1 tahun. Umurnya sudah cukup tua, istrinya sering cerita tentang kehidupan mereka yang susah. Sampai sekarang saja mereka masih ngontrak, bersama anak, menantu dan cucu mereka. Terbayangkan betapa sulitnya kehidupan mereka. Tetapi di saat masjid di depan rumahku sedang menyelenggarakan sholat jum'at, Pak Kas datang ke rumahku, padahal rumahku tepat di depan masjid, apakah dia tidak merasa risih melihat jamaah sholat jum'at sedang sama-sama bersujud kepada Allah sedangkan dia meminta pekerjaan pada
Ibuku? Padahal aku tahu persis dia orang Islam. Aku hanya bisa bertanya, "ngga sholat jumat, pak?" pak Kas hanya menjawab dengan diam alias mengacuhkan aku.
 
Dari sanalah tumpukan di kepalaku berputar-putar. Mengapa selama tiga minggu ini, setiap orang yang kudapati tidak sholat jum'at adalah kaum marginal? Orang-orang yang sedang susah dalam hidup, orang-orang yang seharusnya lebih banyak bersujud dan meminta kepada Allah agar mereka ditolong Allah, tetapi mereka meninggalkan sholat Jum'at. Entahlah bagaimana dengan sholat-sholat yang lain....
 
Ini hanyalah sebuah perenungan kecil. Di saat aku juga sedang susah, aku membaca sebuah pesan : Agar ditolong Allah, sholatlah tepat waktu, jangan pernah meninggalkan sholat, bersedekahlah, rajin Sholat Tahajud dan Dhuha.
 
***
 
salam
Achi TM
Mamanya Abiy

Warnai pesan status dengan Emoticon. Sekarang bisa dengan Yahoo! Messenger baru http://id.messenger.yahoo.com
13.

(Inspirasi) Utamakan Kualitas

Posted by: "teha" teha.sugiyo@toserbayogya.com

Fri Jan 30, 2009 1:06 am (PST)

/Inspirasi/

*UTAMAKAN KUALITAS*

Sekarang ini kita memasuki abad "super". Perubahan di segala bidang,
supercepat. Perkembangan teknologi, supercanggih. Persaingan bisnis,
superketat. Kejahatan, supermerajalela. Jadi? Dibutuhkan seorang
individu yang berkualitas super. Jika seseorang masih mengandalkan
kekuatan diri sendiri, kualitas super tidak pernah diperoleh. Akibatnya,
dia akan menjadi superbingung, superputusasa, superstress, yang
ujung-ujungnya dapat mengantarkan kepada kondisi /stroke,/ dan berakhir
pada /stop../. /game over./..

Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Baik Rick Warren maupun Laura Nash dan Scotty McLennan, mengusulkan
untuk menggunakan senjata pamungkas yang ampuh bernama "nilai-nilai
spiritualitas" untuk menjawab berbagai tuntutan "super" itu. Nilai-nilai
ini berakar pada nilai-nilai religi.

/Spiritualitas,/ oleh Roy Sembel dipelesetkan menjadi *superitualitas,
*harus menjadi jiwa dari tujuan yang akan dicapai. Manusia tanpa tujuan,
ibarat kapal tanpa kemudi, kata Thomas Carlyle. Rick Warren
melengkapinya dengan mengatakan, bahwa tanpa tujuan kehidupan tidak
memiliki makna. Tanpa makna kehidupan tidak memiliki harapan. Tanpa
harapan tidak ada kehidupan, karena harapan tidak berbeda dengan udara
dan air dalam kehidupan ini. Jadi, tujuan erat kaitannya dengan
eksistensi hidup, karena tujuan memberi makna bagi kehidupan kita.

Tujuan memberi energi. Energi membuat kita dapat beraktivitas. Dengan
memiliki tujuan hidup, bangun pagi menjadi lebih bergairah, hidup
menjadi lebih menyenangkan, kesulitan bukan merupakan hambatan, tetapi
merupakan tantangan yang harus diatasi. Pekerjaan bukan merupakan beban,
melainkan kewajiban, kesempatan dan anugerah. Dengan tujuan, segalanya
menjadi lebih indah. Semakin jelas tujuan, semakin besar harapan
dimunculkan, dan semakin kuat energi dibangkitkan.

Tujuan memberi fokus, yang membantu kita untuk lebih memusatkan
perhatian, pikiran dan energi, sehingga kita semakin dekat dengan
pencapaian. Kita menjadi lebih fokus dan selektif mengambil tindakan.
Tanpa tujuan yang jelas kita mudah menghabiskan waktu dan energi untuk
berganti-ganti arah hidup: berganti profesi, pekerjaan, hubungan atau
lingkungan. Kekuatan yang terfokus merupakan kekuatan dahsyat untuk
menggerakkan hidup, meraih tujuan hidup. Itulah yang dilakukan oleh
orang-orang sukses, dari dulu sampai sekarang.

Cara pandang /superitualitas /mengubah cara pandang lama menjadi baru;
melakukan terobosan yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin, yang
tidak lazim menjadi lazim. Cara pandang lama dalam bisnis adalah : raup
keuntungan sebanyak-banyaknya, kompetisi yang sengit, performa keuangan
dan perebutan kekuasaan, telah menceburkan para pelaku bisnis dalam
kehidupan yang penuh ketegangan, dan keputusasaan. Cara pandang ini
harus dibuang jauh-jauh dan diubah dengan cara pandang baru, yaitu cara
pandang /spiritualitas./

Laura Nash dan Scotty McLennan menasihati kita jika ingin menerapkan
cara pandang spiritualitas dalam bisnis, untuk melakukan hal-hal berikut:

1.

*Profit Sharing*. Paradigma /profit taking/, hanya memikirkan
profit bagi diri sendiri, perlu diubah menjadi /profit sharing/,
yaitu memberi profit bagi pihak-pihak terkait yang membantu
kelancaran operasonal usaha: karyawan, supplier dan distributor.

2.

*Sinergi.* Dulu, kerjasama dengan pesaing dianggap tabu, maka
tidak berlaku. Sekarang, pesaing bisa bekerjasama secara positif
untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Misalnya, sinergi
dalam membentuk kawasan bisnis bersama, menetapkan harga bersama,
dan sinergi dalam pemberian fasilitas bersama bagi pelanggan.

3.

*Power Sharing.* Dulu, kekuasaan ada pada puncak pimpinan dalam
suatu perusahaan. Sekarang, kondisi ini perlu diubah. Dalam
mengendalikan kegiatan bisnis, pimpinan puncak suatu perusahaan
tidak dapat bergerak tanpa dukungan seluruh jajaran dalam
perusahaan. Seorang atasan tidak bisa lagi kerja sendirian. Setiap
departemen atau bagian memerlukan dukungan dari departemen atau
bagian lainnya. Kondisi pasar yang superkompleks, dengan perubahan
supercepat memerlukan kerjasama dalam tim yang solid. Tim yang
berkualitas hanya mungkin jika diisi oleh individu yang berkualitas.

4.

*Ethical Performance. *Jika dulu prestasi finansial dijadikan
patokan dasar satu-satunya untuk mengukur kesuksesan suatu bisnis,
sekarang kriteria itu perlu dilengkapi dengan standar etika yang
menjadi kompas penunjuk arah sukses perusahaan. Perusahaan dengan
standar implementasi etika yang tingi dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat untuk senantiasa berbisnis dengannya.

Ingin sukses dan berkualitas di dunia yang semakin serba "super"?
Milikilah kekuatan super! Kekuatan super bukan berakar pada fisik kita
sebagai manusia, tetapi kekuatan yang berasal dari nilai-nilai
spriritualitas!

* *

Selamat menjadi manusia *berkualitas *yang bersumber pada nilai-nilai
*Spiritualitas!*

/
live as if you were to die tomorrow
learn as if you were to live forever
(Mahatma Gandhi)/

14.

Rekonstruksi Syar'iy Dalam Ilmu Psikologi

Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Fri Jan 30, 2009 1:51 am (PST)

Rekonstruksi Syar'iy Dalam Ilmu Psikologi

Oleh; Prof. Dr.Achmad Mubarok,MA
Disampaikan dalam Kajian Ilmiah PsikologiIslami yang diselenggarakan oleh Fusi Fakultas Psikologi UI, 21Desember 2008-12-20

Pendahuluan

Psikologi (Ilmu Jiwa) tidakberbicara tentang jiwa, tetapi berbicara tentang tingkah laku (TL) manusia dengan asumsi bahwa TL manusia itu merupakan gejala dari jiwanya.
 
Psikologi  lahir dari kultur sekuler di Barat dimana ilmuwan berseberangan dengan agama (Gereja),oleh karena itu  Psikologi tidak mengenal iman, Tuhan, dosa  akhirat dan seterusnya.

Manusia dalam konsep Psikologi adalah  tak lebih sebagai mazkluk dunia, oleh karena itu TL yang diteliti juga dalam perspektip horizontal.Tidak mengherankan jika psikolog Barat tida mampu menguraikan makna senyum Amrozi

Memang ada Psikologi Agama di Barat, tetapi juga tidak membahas agama,yang dibahas adalah apa pengaruh keyakinan agama terhadapTL.

Sejarah Keilmuan dalam Sejarah Islam

Berbeda dengan sejarah Barat dimana ilmuwan bermusuhan dengan agama (Gereja), dalam sejarah Islam, motivasi ilmu pengetahuan justeru datang dari ayat al Qur¢an, oleh karena itu pengembang ilmu pengetahuan dalam sejarah Islam adalah para ulama. Ilmu seperti Psikologi tidak lahir meski term jiwa (nafs) lebih dari 300 kali  disebut dalam al Qur¢an dan lebih banyak lagi di dalam hadis. Jiwa manusia (nafs)  dipelajari dalamkonteks hubungan manusia dengan Tuhan (vertikal), oleh karena itu ilmu yang lahir dalamkaitan jiwa adalah ilmu akhlak dan ilmu tasauf.

Ilmu Akhlak berbicara tentang perbuatan baik (akhlak alkarimah) dan perbuatan buruk (akhlak almazmaumah) dan bagaimana membentuk perilaku baik, termasuk perilaku manusia kepada Tuhan.

Ilmu Tasauf yang dapat disebut sebagai filsafat akhlak berbicara tentang bagaimana jiwa manusia dapat merasa dekat dengan Tuhan

Sejarah Psikologi Islam.
Kajian Psikologi Islammulai dilakukan sekitar 1950 di Barat oleh mahasiswa muslim yang studi di Barat.

Tahapan kajian itu melalui; (a)  terkagum-kagum dulu kepada teori2 psikologi, kemudian (b) mencocok-cocokkan dengan konsep alQur¢an (ayatisasi), dan (c) mengkritisi teori Barat, dan (d) menawarkan paradigma baru Psikologi

Ketika muncul gerakan Islamisasi Ilmu, tiga ilmu star bersama,yaitu Ekonomi Islam, Psikologi Islam dan Sosiologi Islam. Ekonomi Islamberjalan lebih cepat karena mempunyai media,yaitu bank Islam atau Bank Syari`ah.

Di Barat perkembangan Psikologi Islam terhenti pada penerbitan literatur bernuansa psikologiIslam, sementara di Mesir,Pakistan,Libia, Sudan, Malaysia dan Indonesia kajianPsikologiIslamlebih pesat dengan fokus yang berbeda-beda. Indonesia termasuk paling meriah dalam kontribusinya.

Perbandingan etos pengembangan keilmuan, ibarat psikologi  itu sepeda motor,Barat langsung menaikisepeda motor itu ke berbagaimedan tanpamembaca manualnya. Oleh karena itu Barat kaya dengan penelitian empirik, dan cabang2 psikologi sesuai denganmedan yang merekalalui. Sementara itu di dunia Islam, ketikamelihat sepeda motor mereka mencarimanualnya,kemudian membacanya dengan tekun, tetapi sedikit sekali menaikinya. Oleh karena itu ilmuwan psikologiIslammiskin dengan penelitian lapangan, pengetahuannya lebih banyak normatipbersumber dari manualnya.. Sebagai contoh di dunia baru ada dua profesor bidang psikologi Islam, dan kebetulan keduanya dari Indonesia.

Konsep Psikologi Islam

Ada perbedaan muatan dalam nama;Psikologi Islami dan Psikologi Islam. Yang pertama masih tahap mencocok-cocokkan,yang kedua sudah dalam tahap menawarkan paradigma baru Psikologi.

Psychology merupakan produk dari renungan, pengalaman,penelitian dan laboratorium. Sedangkan Psikology Islambersumber dari manual manusia,yaitu apa kata Alqur.an tentang manusia (wahyu)  diperjelas dengan hadis, ditambah pengalaman dan (masih sedikit) penelitian.

KonsepPsikologi Barat lebih bersifat trial and error karena memang produk fikiran, sedangkan konsep Psikologi Islam berbasis keyakinan atas kebenaran wahyu.

Meski demikian,banyak sekali mutiara ilmu dalamPsikologiBarat,oleh karena itu Teori Psikologi Barat bisa digunakan sebagai alat bantu dalam menggali konsep Psikologi Islam dari alQur¢an

Dasar dari konsepPsikologi Islam adalah  konsep manusia.Ada perbedaan mendasar antara konsep manusia menurut Psikologi dengan konsepmanusia menurut al Qur¢an.

Manusia menurut teori psikologi barat adalah; homo volens (dikendalikan dari dalam), homomechanicus (dikendalikan dariluar) ,homo sapens (makhlukberfikir) dan homo ludens (makhluk yang mengerti makna hidup).

Menurut Al Qur`an manusia adalah hamba Alloh (`abdulloh) sekaligus khalifatullah (wakil Tuhan), memiliki dimensi sangat kecil (hamba) dan dimensi sangat besar (wakilTuhan)

TeoriPsikoanalisamisalnya memperkenalkan struktur Id, ego dan super ego pada manusia,sedangkan al Qur¢an memperkenalkan  sistemnafsani yang terdiridari subsistem `aql, qalb, bashirah, syahwat dan hawa.

Banyak sekali statemens psikologis dalam al Qur¢an dan hadis, tetapi sayang belumdi persepsi dengan perspektip psikologi , karena para ulama memang tidakmemilikiperspektip psikologi.

Contoh hadis yang menyatakan. : Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan sorga bagi orang kafir (addunya sijnul mu¢minin wa jannatulkafirin).Ulama lebih memahaminya sebagai hadis tasauf,padahal ia adalah hadis psikologi.. Di psikologi ada hollowmen, di alQur¢an ada wa af¢idatuhum hawa (hatinya kosong).. Karakteristik nafs, `aql,qalb, syahwat dan hawa disebut dengan sangat terperinci dalamal Qur¢an, tetapi belum difahami dengan perspektip psikologi..

Langkah yang diperlukan untuk mengembangkan Psikologi Islam

1.    Perdalam metode tafsir tematik untuk memahami karakteristik jiwa
2.    Buka program studi Psikolologi Islam di PT
3.    Perbanyak lembaga konseling Islam
4.    Hidupkan  asosiasi Psikologi Islam
5.    Perbanyak penelitian lapangan
6.    Sosialisasikan melalui jurnal,buku, seminar dan website/blogsite

sumber, http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii

15.

[Catcil]Makna Senyuman

Posted by: "muhamad agus syafii" agussyafii@yahoo.com   agussyafii

Fri Jan 30, 2009 1:52 am (PST)

Makna Senyuman

By:agussyafii

Ditengah kesibukan teman-teman mengurus Ananda selalu berhiaskan senyuman. Senyuman Mbak Meidy, Mbak tien, Mbak Pungky, Mbak Asih, Mbak Mimin, Mas Erry, Mas budi, dan wabil khusus rika, istriku tercinta yang setiap hari mesti keliling dari rumah ke rumah anak-anak ananda memiliki sebuah makna.

Makna senyuman itu apa yang telah ditunjukkan Thariq dengan membakar kapal. Cermin semangat dan daya juang yang tinggi. makna senyuman itu sebuah militansi. Seorang Mujahid berarti memiliki semangat yang tinggi dalam memperjuangkan apa yang diyakininya benar. Daya juang yang tinggi tercermin dari kesiapan mereka mengorbankan apa yang dimilikinya, harta juga jiwa untuk keridhaan Alloh SWT.

"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau berat dan berjihadlah dengan harta dam dirimu dijalan Alloh. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (QS.9:41).

Api semangat menyala-nyala dalam dada Thariq beserta segenap pasukannya seolah itu kami, semua teman2 pengurus Ananda. Api itu terus menyala membakar spirit kami, sebagaimana mereka, Thariq dan pasukannya mencapai perjuangan menjadi "result" yang diharapkan yaitu menaklukkan Spanyol.

Demikian juga Che Guevara mengatakan, "Siapapun yang menentang kedholiman adalah sahabatku." Che Guevara berjuang melawan setiap kedholiman demikian juga Thariq Bin Ziyyad, Mahatma Gandhi, Para pejuang HAMAS yang mempersiapkan diri menjadi martir bagi cita-cita perjuangan. Sebagaimana dalam syair Victor Hugo:

"Kalau mereka itu seribu, aku akan menjadi salah satu dari mereka.
kalau mereka seratus, aku akan menjadi salah satu dari mereka.
kalau mereka sepuluh, aku akan menjadi salah satu dari mereka.
Dan kalau mereka seorang saja, maka akulah orangnya."

Bahan bakar yang tiada habis yang menyalakan api semangat juang. Militansi seorang mujahid yang tumbuh diatas iman akan terus tumbuh dengan zikr. Makin banyak mengingat Alloh, semakin yakin akan pertolonganNya. Karena mujahid akan konsisten menghadapi fase-fase perjuangan dan selalu "result oriented" yaitu keridhaan Alloh semata. Itulah makna senyuman buat kami.

Wassalam,
agussyafii

---

Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye kegiatan "Untukmu Ananda." kegiatan "Untukmu Ananda." Kegiatan memuliakan anak-anak yatim. Pada tanggal 14 Februari 2009. selanjutnya silahkan kirimkan dukungan dan kepedulian anda kepada "Untukmu Ananda" di 087 8777 12 431 atau di http://agussyafii.blogspot.com

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

discuss everything

related to dogs.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: