Rabu, 20 Juli 2011

[sekolah-kehidupan] Digest Number 3442

Messages In This Digest (16 Messages)

Messages

1a.

Catatan yang tercecer Sabtu 16 Juli 201

Posted by: "Elisa Koraag" elisa201165@yahoo.com   elisa201165

Tue Jul 19, 2011 8:22 am (PDT)



Catatan yang tercecer Sabtu 16 Juli 201by Elisa Koraag on Tuesday, July 19, 2011 at 4:02pm

Sejujurnya,
Sabtu sore, 16 Juli 2011 badanku serasa luluh lantak ketika meluncur
menuju Retro Café Bidakara. Karena semalam lewat pk. 12 baru aku bisa
tidur. Aku pulang lewat dari pk. 22.00 malam, Setelah , berkordinasi dan
mempersiapkan tenda, panggung, sound system, catering dll untuk puncak
acara HUT SMAN 32. Tempat aku menamatkan sekolah menengah 27 tahun yang
lalu. Yah puncak acaranya di gelar psejak pagi  Sabtu 16 Juli 2011
sekaligus penutupan rangkaian acara yg di mulai 11 Juni 2011. Matahari
belum lagi terbit ketika alarm hpku berbunyi. Sejujurnya aku merasa
tidak tidur. Karena kepalaku penat dengan berbagai pemikiran. Syukur
Acara berlangsung meriah dan bisa dibilang sukses. Sebelum pukul 15,
semua sudah usai. Lega  dan plong!Sekitar pukul setengah 4 sore,
belahan jiwaku sudah berdiri di depan gerbang sekolah menjemputku.
Mengenakan t-shirt yang sama, menyongsong dengan senyum penuh kasih. Ah
gagah dia. Aku serasa anak sma yang dijemput pacaranya. Padahal
kedua buah hati kami Bas dan Van, tengah lelap di mobil. Berusaha tak
membangunkan keduanya, aku memasukkan peralatan yang aku bawa dari
rumah. Cantikku Van, terusik, menggeliat dan terbangun "Mama!" sapanya
dengan pandangan sayu. "Ya, cantik. bobo lagi perjalanan masih cukup
lama karena pasti macet!" jawabku menenangkan. Cuaca yang
sejak pagi cerah dan terang benderang, mulai tersapu awan gelap diikuti
gemuruh petir. Syukur tak putus ku naikkan kepada Dia sang Pemilik
Kehidupan. Karena acara sejak pagi hingga usia tetap dalam keadaan
cerah. Manakala acara usai, panggung dan tenda sudah diturunkan, baru
hujan itu tercurah. Diiringi lagu-lagu manis yang mengalun
dari sebuah stasiun radio, belahan jiwaku menyarankan aku untuk
istirahat dan berusaha tidur. Ingin sekali ku tidur tapi lebih besar
keinginan ku bercerita tentang acara di SMA ku. Tapi rasa lelah lebih
kuat mencengkram fisik dan mataku. Maka perlahan mata ini terpejam. Memasuki
perkantoran bidakara, terasa usapan lembut di lenganku. "Ma sudah
sampai!" bisik suamiku. Mataku masih enggan membuka tapi suara Van di
bangku belakang mamaksaku membuka mata. "Sudah sampai mama, aku mau
ganti baju!" Ujar Van. Belum lagi aku menjawab, Van sudah berbicara lagi
"aku bangunkan kakak yah!" dan tanpa menunggu jawabanku Van sudah
membangunkan kakaknya. Walau kami orang Jakarta, kami
sempat terputar-putar di sekitar perkantoran Bidakara. Malam itu ada 2
hajatan pernikahan. Tak ayal perparkiran menjadi penuh. Bahkan tak
sedikit parkir kosong tapi bertanda no pol mobil seseorang dan kamipun
tak dapat menempati. Setelah berputar beberapa kali, akhirnya dapat juga
parkirannya. Sempat mengontak Mimin untuk memastikan lokasi dan Tlp
dari Pak teha yang mengabarkan masih otw. Aku
berbondong-bondong dengan suami dan kedua buah hati kami mencari toilet.
Maka berbenahlah kami di sana. Waktu menunjukan pukul setengah enam
lewat saat melalui pintu Retro Café. Mataku langsung menangkap sosok
yang tak  asing, Kepsek SK Pak Sinang duduk bersama EO SK Mba Dyah.
Nampak jua Mba Loiy dengan suami, Ramaditya skywalker bersama Isye
"kawan ketemu dewasa", Achi dengan Suami (Agung) dan buah hati mereka
Abi. Ada juga Mas Yon, Mas Epri, Mas Yudi. Serasa berada di tengah
keluarga sendiri. Nyaman dan tentram. Jujur tak ada
rencana apa-apa dalam benak ini saat mendatangi pertemuan SK. Kedatangan
ku di dorong rasa rindu pada semua sahabat dan suasana yang terbangun
saat berkumpul. Satu persatu para sahabat bermunculan. Penghuni SK baru
Eva dan Lisa, lalu Fiyan dan Mimin, Si sapi jinak lalu rombongan
Bandung. Di susul kel. Yayan, Sinta dan Miza buah hati mereka. Tak lama
Nursalam, Yuni dan jagoan kecilnya Alham. Tak lama Kel Indar dan Kel
Dani. Muncul juga Dyah Z, Novi khansa. Sosok lain yg juga ku rindu tapi
tak kunjung datang, mereka adalah  sosok Mas Aji, Sosok Inga Febty,
Retnadi, Lia Octavia dan banyak lagi. Dalam hati aku mengabsen mereka.
Nia Robie, Ugik Madyo, Taufik "the botol", April, Siwi, Suhadi, Galih,
Budi, Nia, Gya, Anthy dan banyak lagi. Walau mereka tak sempat hadir
karena kesibukan dan aktivitas masing-masing, doaku untuk mereka. Semoga
umur kami dipanjangkan dan diberi kesempatan tuk bertemu.MC
tunggal Achi memulai acara di saat belum semua berkumpul, yah acara tak
dapat menunggu semua kumpul karena waktu berjalan terus. Sedikit kilas
bernostalgia dari Mas Epri, Asma, aku, bunda Ami juga kesan pendatang
baru Lisa. Mengutip kata Indar "Cinta itu masih ada," kental terasa
dalam sukmaku. Saat Rama  berbicara, sedikit banyak terasa
ngilu disukmaku. Karena ia mampu menterrtawakan kekurangannya. Ia yang tunanetra, sangat optimis menjalani hidup. Hingga
terasa sebagai pecut bagiku yang belum melakukan apa-apa. Permainan
sulingnya, mengingatkan kita pada Kitaro. Kalau menurut suamiku itu
adalah voice of nature. Langgam iramanya selaras dan sepadu dengan
symphoni alam. Pak teha, masih berbicara dari sudut yang sama, SK bukan
tempat belajar tapi SK tempat berbagi. Menikmati santap
malam bersama, lalu kejutan-kejutan muncul saat Pak Kepsek mengeluarkan
reformasi untuk SK. Beliau turun gunung untuk memimpin langsung dan
merinding sekujur tubuh ini, ketika beliau menunjukku untuk memegang
posis ketua pelaksana sekaligus marketing bagi SK yang harus bergeliat
bangun untuk mulai berorientasi pada bisnis! Satu persatu,
nama dan posisi di sebut. Sejumlah tantangan dilemparkan Pak Sinang.
Mulailah kepalaku berdenyut lebih cepat, berpacu dengan rencana program
yang harus di susun, didiskusikan dan di realisasikan. Tapi aku tahu,
banyak orang di SK yang bersedia turun tangan, bahu membahu, membangun
SK untuk menjadi besar dan kuat. Agar menjadi rumah bagi semua. Saat
berpamitan setelah mendapatkan sebuah buku sebagai bagian dari tukar
menukar kado, sepotong doa kunaikkan. Tuhan terima kasih untuk keluarga
yang mendukungku. Untuk Suami dan kedua anak-anakku. Yang sabar
menghadapiku yang dalam lelah kadang menjadi emosi dan tak rasional tapi
mereka setia mendampingiku. Terima kasih untuk keluarga Besar SK, yang
karena cinta kami terikat dalam sebuah kesatuan untuk berbagi. HPku
berbunyi, sepotong pesan singkat, "sudah dimana"? Oh No.., aku harusnya
datang ke tempat tujuan yang ketiga Restaurant Bandar Jakarta Alam
Sutera untuk makan malam bersama keluarga besarku karena ultah salah
satu keponakanku. Dengan permohonan maaf, ku replay pesan singkat itu.
Mohon maaf, rasanya tak akan sampai kami ke sana, karena ini masih di
Gator Soebroto. Tapi suamiku paling tak mau kehilangan silahturahmi. Dengan
meningkatkan kewaspaan, memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Pukul 22
lewat, kami langsung menuju rumah ibuku. Tuhan maha baik. Sebagian
keluargaku masih berkumpul. Lelah ini terbayar lunas, saat aku berada di
pelukan ibu. Yang sudah hampir 2 bulan tak aku kunjungi. Sebenarnya
lebih tepat aku yang memeluk ibu. Sosoknya yang kecil, tenggelam dalam
dekapku. Merasakan hangat tubuhnya, menawar rasa lelah dan beban ini.
Terima kasih Tuhan. Kau sempurnakan hari ini dalam kasih ibu.Hanya
15 menit kami di sini, memberi kesempatan Bas dan Van menyapa
tante-tante dan om-omnya serta sepupu mereka. Liburan kenaikan kelas
kemarin, Bas dan Van di rumah nenek mereka dari pihak suamiku di Bogor.
Maka baru kali ini mereka bertemu dengan keluarga dari pihaku. Menjelang
tengah malam, kamipun tiba di istana mungil kami. Sebuah rumah mungil
berkamar tidur dua. Aku membereskan barang-barang yang akan di turunkan
dari mobil, sementara suamiku bergantian menurunkan Bas dan Van. Aku
membimbing mereka kekamar mandi, berganti pakaian, memberi mereka
masing-masing segelas susu hangat, menemani mereka menggosok gigi lalu
 mengantarkan ke duanya ke tempat tidur. Perjalanan
panjang hari ini, sangat melelahkan. Tapi amanah yang dipercayakan
membuat hidupku penuh tantangan dan semangat.  Semoga Tuhan memberi
kekuatan dan tetap mebimbingku. Pelukan erat suamiku dan bisikannya yang
mengatakan "Kamu bisa!" mengantarku dalam lelap.(Icha Koraag)
1b.

Re: Catatan yang tercecer Sabtu 16 Juli 201

Posted by: "Siu Elha" siuelha@yahoo.com   siuhik

Tue Jul 19, 2011 6:44 pm (PDT)



ahh Bundaaaa....:(( miss you too! jadi inget pertemuan kita di rumahku, BUnda bela-belain mampir ke rumah krn saya yang nggak bisa ke tempat Bunda...aihh jadi tambah kangennn, 

yaa Bunda pasti bisa!, siap mendukung Bunda, untuk Eska!

________________________________
From: Elisa Koraag <elisa201165@yahoo.com>
To: Sekolah Kehidupan <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>; vanenbas <vanenbas@bundagaul.multiply.com>; rumahkitabersama@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, July 19, 2011 10:21 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Catatan yang tercecer Sabtu 16 Juli 201

 
Catatan yang tercecer Sabtu 16 Juli 201
by Elisa Koraag on Tuesday, July 19, 2011 at 4:02pm
1c.

Re: Catatan yang tercecer Sabtu 16 Juli 201

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Jul 19, 2011 6:49 pm (PDT)



Nah,ini kayaknya versi editan dari note di FB nih:). Nama anak saya
sudah ditulis tepat,begitu juga Miza-nya Mas Yayan & Mbak Sinta.

Selamat bertugas, Bunda Icha. Moga Tuhan berikan kekuatan untuk
mengemban amanah ini sampai waktu yang tidak ditentukan^_^.

Tabik,

Nursalam AR

On 7/19/11, Elisa Koraag <elisa201165@yahoo.com> wrote:
> Catatan yang tercecer Sabtu 16 Juli 201by Elisa Koraag on Tuesday, July 19,
> 2011 at 4:02pm
>
> Sejujurnya,
> Sabtu sore, 16 Juli 2011 badanku serasa luluh lantak ketika meluncur
> menuju Retro Caf� Bidakara. Karena semalam lewat pk. 12 baru aku bisa
> tidur. Aku pulang lewat dari pk. 22.00 malam, Setelah , berkordinasi dan
> mempersiapkan tenda, panggung, sound system, catering dll untuk puncak
> acara HUT SMAN 32. Tempat aku menamatkan sekolah menengah 27 tahun yang
> lalu. Yah puncak acaranya di gelar psejak pagi Sabtu 16 Juli 2011
> sekaligus penutupan rangkaian acara yg di mulai 11 Juni 2011. Matahari
> belum lagi terbit ketika alarm hpku berbunyi. Sejujurnya aku merasa
> tidak tidur. Karena kepalaku penat dengan berbagai pemikiran. Syukur
> Acara berlangsung meriah dan bisa dibilang sukses. Sebelum pukul 15,
> semua sudah usai. Lega dan plong!Sekitar pukul setengah 4 sore,
> belahan jiwaku sudah berdiri di depan gerbang sekolah menjemputku.
> Mengenakan t-shirt yang sama, menyongsong dengan senyum penuh kasih. Ah
> gagah dia. Aku serasa anak sma yang dijemput pacaranya. Padahal
> kedua buah hati kami Bas dan Van, tengah lelap di mobil. Berusaha tak
> membangunkan keduanya, aku memasukkan peralatan yang aku bawa dari
> rumah. Cantikku Van, terusik, menggeliat dan terbangun �Mama!� sapanya
> dengan pandangan sayu. �Ya, cantik. bobo lagi perjalanan masih cukup
> lama karena pasti macet!� jawabku menenangkan. Cuaca yang
> sejak pagi cerah dan terang benderang, mulai tersapu awan gelap diikuti
> gemuruh petir. Syukur tak putus ku naikkan kepada Dia sang Pemilik
> Kehidupan. Karena acara sejak pagi hingga usia tetap dalam keadaan
> cerah. Manakala acara usai, panggung dan tenda sudah diturunkan, baru
> hujan itu tercurah. Diiringi lagu-lagu manis yang mengalun
> dari sebuah stasiun radio, belahan jiwaku menyarankan aku untuk
> istirahat dan berusaha tidur. Ingin sekali ku tidur tapi lebih besar
> keinginan ku bercerita tentang acara di SMA ku. Tapi rasa lelah lebih
> kuat mencengkram fisik dan mataku. Maka perlahan mata ini terpejam. Memasuki
> perkantoran bidakara, terasa usapan lembut di lenganku. �Ma sudah
> sampai!� bisik suamiku. Mataku masih enggan membuka tapi suara Van di
> bangku belakang mamaksaku membuka mata. �Sudah sampai mama, aku mau
> ganti baju!� Ujar Van. Belum lagi aku menjawab, Van sudah berbicara lagi
> �aku bangunkan kakak yah!� dan tanpa menunggu jawabanku Van sudah
> membangunkan kakaknya. Walau kami orang Jakarta, kami
> sempat terputar-putar di sekitar perkantoran Bidakara. Malam itu ada 2
> hajatan pernikahan. Tak ayal perparkiran menjadi penuh. Bahkan tak
> sedikit parkir kosong tapi bertanda no pol mobil seseorang dan kamipun
> tak dapat menempati. Setelah berputar beberapa kali, akhirnya dapat juga
> parkirannya. Sempat mengontak Mimin untuk memastikan lokasi dan Tlp
> dari Pak teha yang mengabarkan masih otw. Aku
> berbondong-bondong dengan suami dan kedua buah hati kami mencari toilet.
> Maka berbenahlah kami di sana. Waktu menunjukan pukul setengah enam
> lewat saat melalui pintu Retro Caf�. Mataku langsung menangkap sosok
> yang tak asing, Kepsek SK Pak Sinang duduk bersama EO SK Mba Dyah.
> Nampak jua Mba Loiy dengan suami, Ramaditya skywalker bersama Isye
> �kawan ketemu dewasa�, Achi dengan Suami (Agung) dan buah hati mereka
> Abi. Ada juga Mas Yon, Mas Epri, Mas Yudi. Serasa berada di tengah
> keluarga sendiri. Nyaman dan tentram. Jujur tak ada
> rencana apa-apa dalam benak ini saat mendatangi pertemuan SK. Kedatangan
> ku di dorong rasa rindu pada semua sahabat dan suasana yang terbangun
> saat berkumpul. Satu persatu para sahabat bermunculan. Penghuni SK baru
> Eva dan Lisa, lalu Fiyan dan Mimin, Si sapi jinak lalu rombongan
> Bandung. Di susul kel. Yayan, Sinta dan Miza buah hati mereka. Tak lama
> Nursalam, Yuni dan jagoan kecilnya Alham. Tak lama Kel Indar dan Kel
> Dani. Muncul juga Dyah Z, Novi khansa. Sosok lain yg juga ku rindu tapi
> tak kunjung datang, mereka adalah sosok Mas Aji, Sosok Inga Febty,
> Retnadi, Lia Octavia dan banyak lagi. Dalam hati aku mengabsen mereka.
> Nia Robie, Ugik Madyo, Taufik �the botol�, April, Siwi, Suhadi, Galih,
> Budi, Nia, Gya, Anthy dan banyak lagi. Walau mereka tak sempat hadir
> karena kesibukan dan aktivitas masing-masing, doaku untuk mereka. Semoga
> umur kami dipanjangkan dan diberi kesempatan tuk bertemu.MC
> tunggal Achi memulai acara di saat belum semua berkumpul, yah acara tak
> dapat menunggu semua kumpul karena waktu berjalan terus. Sedikit kilas
> bernostalgia dari Mas Epri, Asma, aku, bunda Ami juga kesan pendatang
> baru Lisa. Mengutip kata Indar �Cinta itu masih ada,� kental terasa
> dalam sukmaku. Saat Rama berbicara, sedikit banyak terasa
> ngilu disukmaku. Karena ia mampu menterrtawakan kekurangannya. Ia yang
> tunanetra, sangat optimis menjalani hidup. Hingga
> terasa sebagai pecut bagiku yang belum melakukan apa-apa. Permainan
> sulingnya, mengingatkan kita pada Kitaro. Kalau menurut suamiku itu
> adalah voice of nature. Langgam iramanya selaras dan sepadu dengan
> symphoni alam. Pak teha, masih berbicara dari sudut yang sama, SK bukan
> tempat belajar tapi SK tempat berbagi. Menikmati santap
> malam bersama, lalu kejutan-kejutan muncul saat Pak Kepsek mengeluarkan
> reformasi untuk SK. Beliau turun gunung untuk memimpin langsung dan
> merinding sekujur tubuh ini, ketika beliau menunjukku untuk memegang
> posis ketua pelaksana sekaligus marketing bagi SK yang harus bergeliat
> bangun untuk mulai berorientasi pada bisnis! Satu persatu,
> nama dan posisi di sebut. Sejumlah tantangan dilemparkan Pak Sinang.
> Mulailah kepalaku berdenyut lebih cepat, berpacu dengan rencana program
> yang harus di susun, didiskusikan dan di realisasikan. Tapi aku tahu,
> banyak orang di SK yang bersedia turun tangan, bahu membahu, membangun
> SK untuk menjadi besar dan kuat. Agar menjadi rumah bagi semua. Saat
> berpamitan setelah mendapatkan sebuah buku sebagai bagian dari tukar
> menukar kado, sepotong doa kunaikkan. Tuhan terima kasih untuk keluarga
> yang mendukungku. Untuk Suami dan kedua anak-anakku. Yang sabar
> menghadapiku yang dalam lelah kadang menjadi emosi dan tak rasional tapi
> mereka setia mendampingiku. Terima kasih untuk keluarga Besar SK, yang
> karena cinta kami terikat dalam sebuah kesatuan untuk berbagi. HPku
> berbunyi, sepotong pesan singkat, �sudah dimana�? Oh No.., aku harusnya
> datang ke tempat tujuan yang ketiga Restaurant Bandar Jakarta Alam
> Sutera untuk makan malam bersama keluarga besarku karena ultah salah
> satu keponakanku. Dengan permohonan maaf, ku replay pesan singkat itu.
> Mohon maaf, rasanya tak akan sampai kami ke sana, karena ini masih di
> Gator Soebroto. Tapi suamiku paling tak mau kehilangan silahturahmi. Dengan
> meningkatkan kewaspaan, memacu mobil dengan kecepatan tinggi. Pukul 22
> lewat, kami langsung menuju rumah ibuku. Tuhan maha baik. Sebagian
> keluargaku masih berkumpul. Lelah ini terbayar lunas, saat aku berada di
> pelukan ibu. Yang sudah hampir 2 bulan tak aku kunjungi. Sebenarnya
> lebih tepat aku yang memeluk ibu. Sosoknya yang kecil, tenggelam dalam
> dekapku. Merasakan hangat tubuhnya, menawar rasa lelah dan beban ini.
> Terima kasih Tuhan. Kau sempurnakan hari ini dalam kasih ibu.Hanya
> 15 menit kami di sini, memberi kesempatan Bas dan Van menyapa
> tante-tante dan om-omnya serta sepupu mereka. Liburan kenaikan kelas
> kemarin, Bas dan Van di rumah nenek mereka dari pihak suamiku di Bogor.
> Maka baru kali ini mereka bertemu dengan keluarga dari pihaku. Menjelang
> tengah malam, kamipun tiba di istana mungil kami. Sebuah rumah mungil
> berkamar tidur dua. Aku membereskan barang-barang yang akan di turunkan
> dari mobil, sementara suamiku bergantian menurunkan Bas dan Van. Aku
> membimbing mereka kekamar mandi, berganti pakaian, memberi mereka
> masing-masing segelas susu hangat, menemani mereka menggosok gigi lalu
> mengantarkan ke duanya ke tempat tidur. Perjalanan
> panjang hari ini, sangat melelahkan. Tapi amanah yang dipercayakan
> membuat hidupku penuh tantangan dan semangat. Semoga Tuhan memberi
> kekuatan dan tetap mebimbingku. Pelukan erat suamiku dan bisikannya yang
> mengatakan �Kamu bisa!� mengantarku dalam lelap.(Icha Koraag)

--
www.nursalam.wordpress.com

2a.

Bls: [sekolah-kehidupan] Membaca Milis SK

Posted by: "veby" vbi_djenggotten@yahoo.com   vbi_djenggotten

Tue Jul 19, 2011 3:32 pm (PDT)



"Yang perlu disadari bahwa kehadiran milis
ini pertama-tama adalah untuk belajar
hidup dan kehidupan. Yang sering dikelirukan oleh penghuni milis, di sini
kita belajar menulis atau menjadi penulis. Ini jelas kelirumologi. Jadi jika
Anda ingin belajar menulis bukan di sini tempatnya."

Ikut mengamini...:)

comic(ing) everything
www.haltebikumiku.com

--- Pada Kam, 14/7/11, Teha Sugiyo <kembangpring049@yahoo.co.id> menulis:

Dari: Teha Sugiyo <kembangpring049@yahoo.co.id>
Judul: [sekolah-kehidupan] Membaca Milis SK
Kepada: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Tanggal: Kamis, 14 Juli, 2011, 2:05 AM

 

Inspirasi

MEMBACA MILIS SK

Oleh Teha Sugiyo

 

"Pada saatnya, kau harus siap untuk
dibaca". (Jeihan).

 

Hari
ini, 14 Juli 2011, milis kita telah genap berusia 5 tahun. Sebagaimana usia
seorang manusia, menurut para pakar pendidikan anak usia dini, usia 5 tahun
masih dalam rentang "golden age",
usia emas. Konon, para pakar pendidikan anak usia dini belum bersepakat untuk
batasan usia emas itu. Ada yang mengungkapkan antara 0-6 tahun, ada pula yang
berpendapat antara 0-8 tahun.  Yang jelas
pada usia emas itu yang perlu ditanamkan adalah justru hal-hal positif sebagai
fondasi dasar untuk membangun hidup dan kehidupan selanjutnya. Sebab, pada masa
usia emas itu, anak mampu menyerap segala pengaruh yang datang kepada dirinya.
Oleh karena itu para pakar PAUD menyarakan agar pada masa itu anak diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk belajar 
hal-hal positif secara optimal, sehingga kualitas yang dihasilkannya
menjadi prima. Dengan munculnya Direktorat PAUD pada Kemendiknas, sejak 31
Agustus 2005 dideklarasikan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia
Dini, yang secara khusus mempedulikan pendidikan anak usia dini demi membangun
pribadi generasi masa depan.  Jika
fondasinya rapuh, maka bangunan kehidupan ini gampang ambruk. Jika fondasinya
kokoh kuat, maka bangunan itu akan tahan banting, tahan gempa, tahan terhadap badai
dan taufan yang bakal melanda.

 

Menatap
kembali perjalanan milis SK, kita pun dibuat "ngeh", bahwa apa  yang kita alami selama 5 tahun ini, tak jauh
beda dengan perjalanan seorang anak balita. Pada awal jadinya, kita laksana
seorang bayi yang rakus dalam pembelajaran. Segala sesuatu kita caplok dan
masukkan ke mulut karena kita lapar dan haus akan sesuatu untuk bertumbuh.
Beruntung kita memiliki founder dan
tim moderator yang sadar akan adanya bahaya. Pemahaman dan kepeduliannya agar
"bayi SK" tidak melenceng dari visi dan misinya,  tidak tercemar oleh hal-hal negatif yang dapat
merusak pertumbuhannya, maka dengan sikap "tega" dan "rela" hal-hal yang
meracuni pertumbuhan itu dibabat habis. Tega untuk memangkas pengaruh-pengaruh
negatif yang coba menelusup dan mencoba menghancurkan pertumbuhan. Rela untuk
menyirami, menyiangi memberikan "pupuk" kasih sayang agar tumbuh kembangnya
sang bayi sesuai dengan harapan. Dan hal itu telah kita alami dengan sukses!

 

Sekedar
menyegarkan kembali ingatan kita tentang visi dan misi itu, mari kita renungkan
ulang apa yang telah ditancapkan oleh founder kita.

Visi: Menjadi suatu milis tempat menimba ilmu kehidupan dengan cara bertukar
pengalaman antaranggota, bebas dari unsur SARA, politik, dan pornografi.

 

Misi: Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anggota menyampaikan
pengalaman keseharian hidup dalam bentuk tulisan berupa cerita, kisah nyata,
renungan, catatan harian, artikel inspirasi dan motivasi, dengan harapan dapat
menjadi hikmah dan bermanfaat bagi kita semua.

 

Selanjutnya,
Milis ini mempunyai tujuan mulia, yaitu selain tempat pembelajaran, juga
sebagai media penyalur hobi tulis menulis bagi seluruh anggotanya sehingga
memberikan kesempatan untuk tumbuh berkembang menjadi penulis-penulis handal di
waktu akan datang, baik dalam mempertahankan nama Milis maupun menggapai
harapan individu setiap anggota agar dikenal oleh masyarakat luar secara
luas.

 

Yang perlu disadari bahwa kehadiran milis
ini pertama-tama adalah untuk belajar
hidup dan kehidupan. Yang sering dikelirukan oleh penghuni milis, di sini
kita belajar menulis atau menjadi penulis. Ini jelas kelirumologi. Jadi jika
Anda ingin belajar menulis bukan di sini tempatnya. Ada banyak tempat lain yang
membuat keprigelan dan keterampilan Anda di bidang tulis menulis diasah menjadi
lebih handal. Di sini kita belajar  hidup
dan kehidupan. Tak soal Anda tidak dapat menulis. Tak jadi masalah tulisan Anda
belepotan. Jika hal itu diungkapkan secara tulus jujur, justru di sinilah letak
pembelajaran kita. Kita belajar nilai-nilai perilaku yang membuat kita lebih
manusiawi. Kita belajar nilai perilaku manusia yang dapat diukur  baik buruknya 
menurut norma agama, hukum, etika, kesopanan, budaya, adat istiadat. Kita
belajar mewujudkan perilaku positif, perbuatan, perkataan, pikiran, sikap,
perasaan, kepribadian. Kita  belajar
untuk taat kepada Tuhan YME, toleransi, disiplin, harga diri, tanggung jawab,
potensi diri, cinta dan kasih sayang, kebersamaan dan gotong royong,
kesetiakawanan, saling menghormati, tata krama dan sopan santun, kejujuran.

Kita belajar melakukan apa yang kita
katakan, dan mengatakan apa yang kita lakukan! "Satunya kata dan perbuatan".
Bukankah ini indah? Dan inilah cita-cita yang ingin diwujudkan oleh pendiri
milis ini.

 

Tak perlu dengan teriak-teriak
"mewujudkan masyarakat madani". Tak perlu unjuk rasa dengan slogan dan wacana
gemerlap ala orde baru: "menuju masyarakat adil makmur, membangun akhlak
bangsa, mempertahankan pendidikan budi pekerti". Tapi dengan gaya tersendiri
kita coba menyalakan lilin di tengah kegelapan, tanpa memaki-maki kegelapan
itu. Kita coba melakukan secara sederhana dan bersahaja apa yang terbaik yang
dapat kita lakukan. Kita belajar menghargai sesama rekan, kita melakukan apa
yang kita katakan, kita bareng-bareng coba empati kepada saudara yang
membutuhkan pertolongan. Kita coba bersehati untuk membangun persaudaraan,
persahabatan yang penuh kehangatan, kepedulian, kita coba untuk saling asah,
asih, asuh. Belajar dan menjadi manusia pembelajar, mengasah pikiran, perasaan,
dan hati. Saling mengasihi satu sama lain, terlebih yang berkekurangan. Saling
mengasuh, mengingatkan, memperhatikan dalam sinergi dan kerjasama yang
harmonis. Dengan demikian kita membangun komunitas yang sehat dan positif untuk
diterapkan dalam keseharian hidup dan kehidupan kita.

 

Tidak menutup kemungkinan dalam
kebersamaan dan kepedulian itu sekaligus kita juga berbagi. Berbagi informasi,
berbagi poengalaman, berbagi pengetahuan dan keterampilan. Di sinilah letak
pembelajaran, termasuk juga pembelajaran dalam mengungkapkan gagasan, perasaan
dan perilaku. Pada ranah ini, jika kita jeli, kita juga dapat belajar untuk
menjadi penulis handal.

 

Terlalu dini kita menilai? Tidak!
Setiap langkah, kita  perlu mengevaluasi
agar langkah selanjutnya lebih baik. Lalu bagaimana jika pada 2 tahun terakhir
ini kita serasa ngos-ngosan atau kehabisan energi? Tidak! Itulah hidup. Dan
semuanya masih normal saja. Dalam pertumbuhan memang ada kalanya grafiknya
menanjak cepat, ada kalanya meluncur tajam. Itu sah saja. Yang jelas sebelum
kita meluncur ke bawah, sebaiknya kita sadar untuk mengerem dan bertahan agar
tidak ambruk. Kalau pun kita tersungkur kita tetap tegar. Bukankah orang yang
kuat itu bukan mereka yang menang, melainkan orang yang tetap tegar ketika
mereka jatuh?

 

Jadi momen ini sangatlah tepat untuk
dijadikan tonggak untuk menutup pintu masa lalu dan menapaki pintu masa depan
yang penuh ketidakpastian. Stop berbagai perasaan, kecurigaan dan
pikiran-pikiran negatif, mari kita lakukan rekonsiliasi untuk membangun kembali
hidup dan kehidupan milis ini menjadi lebih bermakna, sehingga seperti yang
dikatakan Jeihan pada awal tulisan ini, pada saatnya, kita siap untuk dibaca!

 

Post
Scriptum:

Beruntung milis ini
dihuni juga para pakar yang tak diragukan lagi kehebatannya. OLeh karena itu
izinkan saya mengusulkan bagaimana kalau mereka diundang untuk berbagi
dengan kita. Saya kira mereka tentu tidak keberatan jika waktunya pas.
Mereka yang saya maksudkan adalah Pak Ikhwan Sopa, Pak Made Teddy Tertiana,
Pak Rachmadsyah dsb.Selamat menempuh
hidup baru bagi rekan sejawat, Andri Pranolo dan Andini. Semoga dalam
kebersamaan dapat saling ikhlas dan memaafkan dalam membangun sinergi
menggapai masa depan yang diidamkan!Selamat Ulang Tahun
bagi Milis kita tercinta ini! Semoga pada tahun-tahun mendatang penuh
keberkahan bagi siapa saja yang menghuninya, sehingga setiap orang mampu
menorehkan karya besarnya yang melegenda, yang akan dicatat dalam "Buku
Kehidupan" masing-masing!Selamat Berjuang dan
Jabat Erat dalam kebersamaan!

 

 

 

3a.

Re: Membaca Milis SK

Posted by: "Sismanto" sirilwafa@gmail.com   siril_wafa

Tue Jul 19, 2011 3:40 pm (PDT)



Sepakat sekali Pak Teha atas undanganya kepada para pakar yang tak diragukan
lagi kehebatannya , saya juga mengucapkan ulang tahun SK yang ke-5 semoga
menjadi semakin berkah....

Salam,
Sismanto
4a.

(Catcil) Momen Terbaik

Posted by: "Siu Elha" siuelha@yahoo.com   siuhik

Tue Jul 19, 2011 7:04 pm (PDT)



Dulu saat Mas Gangga lulus TK saya memberikan kenang-kenangan Ustadzah-ustadzahnya Kumpulan cerita kami (saya dan Mas Gangga) dalam 'Catatan Cinta Bunda'. Maka ketika Juni 2011 kemaren Gautama -adiknya- juga lulus TK saya merasa nggak adil kalau tidak bisa mempersembahkan kenang-kenangan yang sama kepada para Ustadzahnya. Karena di sekolah anak-anak 'haram' hukumnya memberikan 'hadiah' kepada para Ustadzahnya. Maka sebagai persembahan terima kasih saya yang mendalam kepada seluruh Ustadzahnya, saya mengumpulkan artikel momen2 saya dengan Gautama dan jadilah Ebook yang saya kemas dalam sebuah CD sederhana itu terwujud, 'Rekaman Cinta Bunda'.

Dan cerita dibawah adalah salah satu artikel dalam ebook 'Rekaman Cinta Bunda' yang berisi 18 kisah. Semoga berkenan.

Momen Terbaik
by : Siu Elha
 
Saya merasa menjadi
Bunda yang sangat beruntung, dianugerahi anak-anak yang tak sekedar menjadi
penyejuk mata namun juga guru sejati saya. Semakin saya meyakini bahwa
merekalah yang banyak memberi, bukan kami orangtuanya.
 
Momen bersama anak-anak
bila kita mampu menangkapnya sekecil apapun kejadian selalu akan memberi
hikmah. Pembelajaran buat kami orangtuanya. Karena sekolah untuk menjadi
orangtua itu tidak akan pernah bisa ditamatkan, kecuali pembelajaran seumur
hidup. Tergantung dari sisi mana kita memaknai, sebagai suatu beban atau sebuah
kenikmatan dan cara untuk berkomunikasi dengan Nya.
 
***
 
"Apa warna kesukaan
Bunda?" tanya Gautama dalam sebuah even Family Gathering, dimana dia terlibat
untuk ikut outbond.
"Emm… Biru" jawabku.
Maka dari tangan
mungil yang disembunyikan di belakang punggungnya tersembullah bola plastik
materi outbond berwarna biru!
 
Selanjutnya hati saya
meleleh, seperti es krim yang terkena udara terbuka. Dia tertawa cekikikan
melihat saya takjub dengan apa yang ditunjukkan pada saya, dan saya memeluknya
dalam keharuan yang tak terbahasakan.

 
Disaat outbond dimana
itu sebuah momen yang mungkin dia bisa saja asyik dengan dunianya tanpa
menghiraukan orang lain hatta saya Bundanya, karena saking asyiknya. Dia masih
mengingat saya, bahkan mengingat warna kesukaan saya. Subhanallah, dan betapa
itu turut andil besar melelehkan airmata saya tiba-tiba.
 
***
 
Atau ketika dia sakit,
saya membawanya ke dokter, sepulang kantor sendirian, karena sang Ayah sedang
bertugas hingga malam. Karena saya tidak mau bolak-balik keluar rumah, maka
saya memutuskan untuk sekalian menebus resep obat di apotik sambil masih
mengikutsertakan dia naik motor. Badannya masih panas, dan saya tahu kepalanya
terasa pusing karena tadi sebelum ke dokter dia mengeluhkannya. Tapi
Subhanallah dia tanpa mengeluh sedikitpun menunggui saya mengantri obat,
sesekali tiduran di bangku kayu yang kebetulan kosong disampingnya. Hanya diam
membisu menikmati rasa sakit yang tengah menderanya. Melihat pemandangan seperti
itu saja saya sudah mau nangis. "Terimakasih Nak atas sepenuh kesabaranmu
melalui rasa sakit yang kau rasakan, Bunda belajar atas kesabaranmu!"
 
Momen penuh cinta itu
belum berhenti sampai disitu, disaat badan capek dan hati yang letih meraja,
kami pulang kerumah, sambil membawa obat dari apotik. Kami masuk rumah, dia
segera berbaring dikamar, sedangkan saya menyiapkan obat-obatan yang harus
diminumnya. Giliran membuka segel obat syrup saya mengalami kesulitan, dengan
sedikit menggerutu saya memaksakan membukanya, tiba-tiba tubuh lemah lunglai
dan wajah kemerahan karena suhu tubuhnya yang tinggi itu membuka mulut,
"Mungkin belum baca Bismillah Bunda", kata Gautama lirih. Dan ajaibnya ketika
saya benar-benar memenuhi sarannya, segel itu terbuka dengan mudahnya, Wallahu
a'lam.
 
Ya Allah, malam itu
sepertinya Engkau tengah mengajarkan kepadaku lewat tubuh mungil itu. Tentang
arti kesabaran, tentang arti dzikir yang sebenarnya. Hanya mengingatMu dalam
kondisi apapun. Sesulit apapun keadaannya ketika semua bermuara padaMu. Ketika
saya sedang lelah, ketika masalah hadir, dia mengingatkan saya untuk selalu
mengingatMu. Malam itu saya jatuh tersungkur dalam sujud saya.
 
Momen awal tahun 2010

Siwi LH
Salam Berkah dan Sukses
www.cahayabintang.wordpress.com
www.wedangpokak.wordpress.com
id ym : siuhik
4b.

Re: (Catcil) Momen Terbaik

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Jul 19, 2011 11:41 pm (PDT)



Ini pasangan ibu dan anak penulis nampaknya ya?:)

Sewaktu acara SK di Lembang (2007), saya lihat Mbak Siwi akrab betul
dengan putranya. sayang waktu itu tak sempat ngobrol dan berkenalan
dengan Mas Gangga.

Btw, anak memang sering menjadi cermin tempat kita melihat diri kita
sendiri dan menyadari kesalahan atau kekeliruan kita. Seperti beberapa
bulan lalu saat saya pulang kantor malam2, sekitar jam 9 malam, dengan
kondisi lapar dan kecapekan, dan Alham (mungkin karena kangen)
menarik2 tangan saya mengajak bermain. Saya tampik, dan bilang untuk
menunggu setelah saya makan. Alham tetap ngotot. Sampai saya kesal,
dan melotot kesal ke arahnya. Eh, Alham, dengan santai, malah
bilang,"Abi, jangan malah..." Mata besarnya membelalak lucu dengan
senyuman mautnya.

Wah, saat itu saya jadi malu sendiri.

Hmm..kita memang kadang harus rela berguru dari anak sendiri:).

Tabik,

Nursalam AR

On 7/20/11, Siu Elha <siuelha@yahoo.com> wrote:
> Dulu saat Mas Gangga lulus TK saya memberikan kenang-kenangan
> Ustadzah-ustadzahnya Kumpulan cerita kami (saya dan Mas Gangga) dalam
> 'Catatan Cinta Bunda'. Maka ketika Juni 2011 kemaren Gautama -adiknya- juga
> lulus TK saya merasa nggak adil kalau tidak bisa mempersembahkan
> kenang-kenangan yang sama kepada para Ustadzahnya. Karena di sekolah
> anak-anak 'haram' hukumnya memberikan 'hadiah' kepada para Ustadzahnya. Maka
> sebagai persembahan terima kasih saya yang mendalam kepada seluruh
> Ustadzahnya, saya mengumpulkan artikel momen2 saya dengan Gautama dan
> jadilah Ebook yang saya kemas dalam sebuah CD sederhana itu terwujud,
> 'Rekaman Cinta Bunda'.
>
> Dan cerita dibawah adalah salah satu artikel dalam ebook 'Rekaman Cinta
> Bunda' yang berisi 18 kisah. Semoga berkenan.
>
>
>
> Momen Terbaik
> by : Siu Elha
>
> Saya merasa menjadi
> Bunda yang sangat beruntung, dianugerahi anak-anak yang tak sekedar menjadi
> penyejuk mata namun juga guru sejati saya. Semakin saya meyakini bahwa
> merekalah yang banyak memberi, bukan kami orangtuanya.
>
> Momen bersama anak-anak
> bila kita mampu menangkapnya sekecil apapun kejadian selalu akan memberi
> hikmah. Pembelajaran buat kami orangtuanya. Karena sekolah untuk menjadi
> orangtua itu tidak akan pernah bisa ditamatkan, kecuali pembelajaran seumur
> hidup. Tergantung dari sisi mana kita memaknai, sebagai suatu beban atau
> sebuah
> kenikmatan dan cara untuk berkomunikasi dengan Nya.
>
> ***
>
> �Apa warna kesukaan
> Bunda?� tanya Gautama dalam sebuah even Family Gathering, dimana dia
> terlibat
> untuk ikut outbond.
> �Emm� Biru� jawabku.
> Maka dari tangan
> mungil yang disembunyikan di belakang punggungnya tersembullah bola plastik
> materi outbond berwarna biru!
>
> Selanjutnya hati saya
> meleleh, seperti es krim yang terkena udara terbuka. Dia tertawa cekikikan
> melihat saya takjub dengan apa yang ditunjukkan pada saya, dan saya
> memeluknya
> dalam keharuan yang tak terbahasakan.
>
>
> Disaat outbond dimana
> itu sebuah momen yang mungkin dia bisa saja asyik dengan dunianya tanpa
> menghiraukan orang lain hatta saya Bundanya, karena saking asyiknya. Dia
> masih
> mengingat saya, bahkan mengingat warna kesukaan saya. Subhanallah, dan
> betapa
> itu turut andil besar melelehkan airmata saya tiba-tiba.
>
> ***
>
> Atau ketika dia sakit,
> saya membawanya ke dokter, sepulang kantor sendirian, karena sang Ayah
> sedang
> bertugas hingga malam. Karena saya tidak mau bolak-balik keluar rumah, maka
> saya memutuskan untuk sekalian menebus resep obat di apotik sambil masih
> mengikutsertakan dia naik motor. Badannya masih panas, dan saya tahu
> kepalanya
> terasa pusing karena tadi sebelum ke dokter dia mengeluhkannya. Tapi
> Subhanallah dia tanpa mengeluh sedikitpun menunggui saya mengantri obat,
> sesekali tiduran di bangku kayu yang kebetulan kosong disampingnya. Hanya
> diam
> membisu menikmati rasa sakit yang tengah menderanya. Melihat pemandangan
> seperti
> itu saja saya sudah mau nangis. �Terimakasih Nak atas sepenuh kesabaranmu
> melalui rasa sakit yang kau rasakan, Bunda belajar atas kesabaranmu!�
>
> Momen penuh cinta itu
> belum berhenti sampai disitu, disaat badan capek dan hati yang letih meraja,
> kami pulang kerumah, sambil membawa obat dari apotik. Kami masuk rumah, dia
> segera berbaring dikamar, sedangkan saya menyiapkan obat-obatan yang harus
> diminumnya. Giliran membuka segel obat syrup saya mengalami kesulitan,
> dengan
> sedikit menggerutu saya memaksakan membukanya, tiba-tiba tubuh lemah lunglai
> dan wajah kemerahan karena suhu tubuhnya yang tinggi itu membuka mulut,
> �Mungkin belum baca Bismillah Bunda�, kata Gautama lirih. Dan ajaibnya
> ketika
> saya benar-benar memenuhi sarannya, segel itu terbuka dengan mudahnya,
> Wallahu
> a�lam.
>
> Ya Allah, malam itu
> sepertinya Engkau tengah mengajarkan kepadaku lewat tubuh mungil itu.
> Tentang
> arti kesabaran, tentang arti dzikir yang sebenarnya. Hanya mengingatMu dalam
> kondisi apapun. Sesulit apapun keadaannya ketika semua bermuara padaMu.
> Ketika
> saya sedang lelah, ketika masalah hadir, dia mengingatkan saya untuk selalu
> mengingatMu. Malam itu saya jatuh tersungkur dalam sujud saya.
>
> Momen awal tahun 2010
>
>
>
> Siwi LH
> Salam Berkah dan Sukses
> www.cahayabintang.wordpress.com
> www.wedangpokak.wordpress.com
> id ym : siuhik

--
www.nursalam.wordpress.com

4c.

Re: (Catcil) Momen Terbaik

Posted by: "Siu Elha" siuelha@yahoo.com   siuhik

Wed Jul 20, 2011 12:59 am (PDT)



wah maaf Mas Salam kayaknya bhs saya memang ambigu kyaknya, hehehe...

maksud tulisan ini "Kumpulan cerita kami (saya dan Mas Gangga) dalam
> 'Catatan Cinta Bunda'." maksudku semuanya tulisan saya, cuma mengisahkan momen saya dengan Mas Gangga, hehehe maafin ye...

salam towel buat Alham ya?....
makasih sudah dibaca...:D

 
Siwi LH
Salam Hebat Penuh Berkah
www. cahayabintang.wordpress.com (diary saya)
www. wedangpokak.wordpress (bakulan saya)
id ym siuhik

________________________________
From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, July 20, 2011 1:40 PM
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Momen Terbaik

Ini pasangan ibu dan anak penulis nampaknya ya?:)

Sewaktu acara SK di Lembang (2007), saya lihat Mbak Siwi akrab betul
dengan putranya. sayang waktu itu tak sempat ngobrol dan berkenalan
dengan Mas Gangga.

Btw, anak memang sering menjadi cermin tempat kita melihat diri kita
sendiri dan menyadari kesalahan atau kekeliruan kita. Seperti beberapa
bulan lalu saat saya pulang kantor malam2, sekitar jam 9 malam, dengan
kondisi lapar dan kecapekan, dan Alham (mungkin karena kangen)
menarik2 tangan saya mengajak bermain. Saya tampik, dan bilang untuk
menunggu setelah saya makan. Alham tetap ngotot. Sampai saya kesal,
dan melotot kesal ke arahnya. Eh, Alham, dengan santai, malah
bilang,"Abi, jangan malah..." Mata besarnya membelalak lucu dengan
senyuman mautnya.

Wah, saat itu saya jadi malu sendiri.

Hmm..kita memang kadang harus rela berguru dari anak sendiri:).

Tabik,

Nursalam AR

On 7/20/11, Siu Elha <siuelha@yahoo.com> wrote:
> Dulu saat Mas Gangga lulus TK saya memberikan kenang-kenangan
> Ustadzah-ustadzahnya Kumpulan cerita kami (saya dan Mas Gangga) dalam
> 'Catatan Cinta Bunda'. Maka ketika Juni 2011 kemaren Gautama -adiknya- juga
> lulus TK saya merasa nggak adil kalau tidak bisa mempersembahkan
> kenang-kenangan yang sama kepada para Ustadzahnya. Karena di sekolah
> anak-anak 'haram' hukumnya memberikan 'hadiah' kepada para Ustadzahnya. Maka
> sebagai persembahan terima kasih saya yang mendalam kepada seluruh
5a.

Re: (catatan penulis) Hari Ini Aku Telah Memutuskan Rezeki Orang Lai

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Jul 19, 2011 11:50 pm (PDT)



Memang dilematis yah. Tapi, Insya Allah, Bang Karim turut mendoakan
ente kok, Yan, agar makmur rejeki jadi bisa beli korannya lagi:).

Perjuangan tukang koran memang berat. Seribu dua ribu berharga banget
*ingat pengalaman jual koran saat SD*. Untuk itu pula, tadi pagi
tukang koran langganan saya di Stasiun Lenteng Agung (tiap hari saya
naik KRL dari Lenteng Agung ke Dukuh Atas) bela-belain mengejar KRL
yang mulai berjalan meninggalkan peron, dan menyodorkan koran yang
biasa saya beli sedetik sebelum pintu tertutup. "Boss, bayarnya besok
aja!" teriaknya. Maklum, tadi saya sampai stasiun tepat saat KRL pukul
7.30 hendak berangkat, sehingga saya lekas berlari dan melompat naik.
Alhasil, pemandangan pagi tadi adalah adegan 2 orang kejar-kejaran.
Saya mengejar KRL sementara si tukang koran mengejar saya:).

Tabik,

Nursalam AR

On 7/18/11, bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co.id> wrote:
> Hari Ini Aku Telah Memutuskan Rezeki Orang Lain Jahat! Tak punya rasa
> kemanusiaan. Tak berempati. Silakan
> Anda berkomentar seperti itu. Dan aku akan menerimanya dengan senang
> hati! Agar aku bisa ber-intropeksi diri kembali atau sebagainya. Itu
> yang sangat aku sukai. Kenapa tidak kalau aku (memang) bersalah dalam
> posisi itu--dan aku harus melakukan hal itu. Lalu bagaimana jika dalam
> posisi itu aku tidak (benar-benar) bersalah? Inilah perkara yang
> sebenarnya terjadi...Dan tidak mudah untuk dikatakan apalagi
> menghakimi! ** Bang
> Karim, begitu namanya! Begitu jika kali datang tiap seminggu dua kali
> disaat embun pagi masih bermanja bergelantung di dedaunan. Bang
> Karim. Ya, ia adalah seorang tukang koran. Tukang koran yang tiap pagi
> selalu berteriak di muka halaman rumahku. "Koran...koran....! Pak-Bu
> korannya nggak!" Dan begitulah tiap kali ia berteriak
> disaat embun pagi masih bermanja bergelantung di dedaunan. Dan aku
> pasti selalu mendengar teriakannya itu. Tapi sayangnya saya hanya
> mendengar teriakan Bang Karim saja yang sedang memanggil seisi kampung
> dengan suara bassnya agar mau melirik koran yang ia bawa pagi itu.
> Lagi-lagi aku tidak membeli korannya! Dikarenakan aku sudah
> berlangganan koran secara eceran di loper koran tepatnya di pangkalan
> ojek. Ya, berlangganan eceran yang hanya seminggu dua
> kali--saya lakukan lalu menuju loper koran yang berada di pangkal ojek.
> Tidak jauh dari rumahku. Namun karena aku tiap kali
> melihat ia berteriak koran, koran, di muka rumah akhirnya aku pun
> berempati. Aku akhirnya berlangganan dengannya walau terpaksa aku
> harus �beralih� rezeki bukan lagi kepada langganan loper koran yang
> sudah lama kuberlangganan. Ya, karena aku ingin berbagi rezeki juga
> dengan Pak Karim, tukang koran yang kutasir berusia 45-an �yang sering
> kali berteriak di muka rumah tiap pagi. Dan dua bulan lebihlah akhirnya
> aku berlangganan juga dengannya. Berlangganan koran hanya setiap
> seminggu dua kali kulakukan Dua bulan lebihlah akhirnya aku menjadi
> pelanggannya. Tapi tidak untuk hari ini Senin (18/07). Aku
> sudah memutuskan untuk tidak berlangganan dengannya. Walau aku tahu
> selama dua bulan lebih itu ia mendapatkan rezeki dariku�dengan cara
> membeli korannya secara langganan walau tidak tiap hari. Tapi apa mau
> dikata karena kebutuhanlah yang menjadi faktor itu. Karena kebutuhanlah
> pula aku harus perhatikan! Walau aku tahu secara tidak langsung telah
> memutuskan rezeki dariku. Namun karena kondisiku yang harus lebih
> mengambil priroitas yang utama. Kebutuhan yang semakin mendesak dan
> butuh pengeluaran lebih banyak maka aku dengan berat hati memutuskan
> berlangganan untuk membeli koran darinya. Padahal koran adalah salah
> satu referensiku untuk bahan-bahan aku menulis. Karena sebagai penulis,
> mahasiswa dan guru ekskul Jurnalistik Cilik (Writing Club) aku harus
> banyak baca dan mendapatkan wawasan dari luar. Yakni, membaca koran.
> Bukankan membaca koran kita juga akan mendapatkann ilmu? Dan ilmu
> adalah jendela dunia, bukan begitu? �Pak, maaf ya saya
> ridak bisa langganan koran sama Bapak lagi. Maaf ya Pak semoga Bapak
> bisa dapat langganan lebih seusai saya tidak berlangganan dengan saya.� Dan
> pagi itu pun aku hanya dapat melihat awan mendung di muka Pak Karim.
> Walau ia tersenyum padaku saat aku membayar uang koran yang sudah
> kubeli dari tangan yang sudah mengeriput[] Ulujami, Kamar Inspirasi, 18 Juli
> 2011

--
www.nursalam.wordpress.com

6.

Re: [pembacaasmanadia] Re:(catatan penulis) Hari Ini Aku Telah: To:

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Wed Jul 20, 2011 12:57 am (PDT)



Terharu? Bagian kejar-kejarannya?:)

Wah, ditodong nulis nih? Hmm...nggak janji dalam waktu dekat ya.
Mengorek pedihnya masa lalu sih *tsaah*

Btw, namanya Uda Koran,hehe...Ane gak tau tuh siapa nama tukang koran
langganan. Gak kenalan secara formal sih. Hanya tahu ia rumahnya di
Cilebut dan merantau dari Padang. Kapan2 ente main2 deh ke Stasiun
Lenteng. Dia adanya pagi, jam 8 dah pindah mangkal ke Stasiun Pasar
Minggu.

Tabik,

Nursalam AR

On 7/20/11, bujang kumbang <bujangkumbang@yahoo.co.id> wrote:
> jadi terharu baca komen abang
> wah ceritain dunk Bang buat tulisan
> pasti inspiratif banget
> kalo boleh tahu nama tukang korannya siapa, Bang?
> ditunggu tulisan ya Bang
> sukses selalu buat abang
> amin
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

--
www.nursalam.wordpress.com

7a.

Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN

Posted by: "Ramaditya Adikara" ramavgm@gmail.com

Wed Jul 20, 2011 1:05 am (PDT)



Bunda, saya datang tepat waktu lho?

On 7/17/11, hamasahputri <widayati_endah@yahoo.com> wrote:
> Sepakaaat juga.. :)warna2 itu semakin indah, ketika group Bandung
> melengkapi. Selalu, saya salut sama temen2 Bandung
> yang kompak. Mereka lebih dateng duluan ketimbang kita2 yg di Jkt dan
> sekitarnya (kaya waktu sholat aja :D). Selalu, saya terkesan dengan
> senyumnya pak Teha yang mengayomi, Om Hadian yg humoris, Bunda Ammy yg
> penyayang, dsb2.. hehehe
>
> Salam,
>
> Bunda Nibras n Iam
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Nursalam AR <nursalam.ar@...>
> wrote:
>>
>> Hmm...saya menikmati tulisan Kang Hadian yang satu ini. Meski agak
>> berbeda dari langgam tulisan beliau yang biasa:D.
>>
>> Tapi memang beda ya tulisan seorang budayawan^_^.
>>
>> Tabik,
>>
>> Nursalam AR
>>
>> On 7/16/11, Hadian Febrianto <hadianf@...> wrote:
>> > Assalaamu'alaikum wr.wb.
>> >
>> > Semoga bisa menjadi inspirasi, selamat menik mati (eh menikmati).
>> >
>> > *LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN*
>> >
>> >
>> >
>> > Acara MILAD SK ke-5 baru saja selesai diselenggarakan, saya tidak akan
>> > membahas bagaimana persiapan acara atau perjalanan di tulisan ini,
>> > mungkin
>> > di tulisan lainnya (bisa jadi loh ya� gak janji). Namun, saya
>> > mendapatkan
>> > satu hal yang sangat berkaitan dengan komunitas kita ini yaitu Sekolah
>> > Kehidupan, yaitu LUKISAN.
>> >
>> > Saat memasuki ruang utama acara Milad, kami (rombongan dari Bandung)
>> > disambut oleh Pak Sinang, Bunda Icha, Mbak Dyah F. dan pasukan SK yang
>> > sudah
>> > datang lebih awal dari kami. Setelah mendapatkan tempat duduk dan
>> > memesan
>> > minuman, mata saya tertuju kepada sederetan LUKISAN yang menempel di
>> > dinding
>> > depan saya duduk. Bukan suatu hal yang penting bagi saya menyebutkan isi
>> > LUKISAN itu adalah Band legenda yang terkenal seperti Beatles, The
>> > Rolling
>> > stones dll (sekali lagi, ga penting saya sebutkan seperti itu kan?
>> > �halah
>> > sudah disebutkan juga�).
>> >
>> > Bagi saya, Sekolah Kehidupan ini dapat diibaratkan lukisan yang
>> > menghiasi
>> > dinding. Setidaknya ada dua hal dari lukisan ini :
>> >
>> > *1. **Beraneka warna adalah simbol dari KEHIDUPAN*
>> >
>> > Dalam kehidupan kita selama ini pasti pernah merasa senang, sedih,
>> > marah,
>> > kecewa ataupun perasaan lainnya. Jika setiap perasaan dipasangkan dengan
>> > sebuah warna, pasti dalam kehidupan kita bercampur banyak warna. Dan
>> > coba
>> > kita bayangkan, jika dalam kehidupan kita hanya ada satu warna misalnya
>> > hitam yang menandakan kesedihan atau putih yang menandakan kegembiraan,
>> > apakah lukisan kehidupan kita ini sedap dipandang hanya dengan satu
>> > warna?
>> > Hmm� saya agak ragu untuk menjawab itu enak dipandang mata.
>> >
>> > So, biarlah warna-warna ini menghiasi lukisan kehidupan kita, tinggal
>> > kita
>> > mengatur tata letak warna itu agar semakin memperindah lukisan.
>> >
>> >
>> >
>> > *2. **Bingkai adalah simbol dari SEKOLAH*
>> >
>> > Nah, dengan adanya warna-warni di lukisan kita, perlu kita batasi dengan
>> > sebuah bingkai. Mengapa? Tetaplah warna itu tidak keluar dari kanvas
>> > yang
>> > ada, maksudnya dengan segala macam perasaan yang ada semuanya tetap
>> > dibatasi
>> > dengan etika dan syari'at (bagi yang muslim). Bagaimana jadinya ketika
>> > tidak
>> > adanya batasan etika dan syari'at? Maka dengan mudahnya kita mencari
>> > kambing
>> > hitam dari setiap peristiwa, dan dalam kehidupan ini, bahwa kita tidak
>> > boleh
>> > mencari kambing hitam karena tidak semua kambing berwarna hitam (hehehe�
>> > senyum dikit dong ah).
>> >
>> > Namun, ini menjadi satu hal yang lumrah terjadi di kehidupan masyarakat
>> > kita
>> > bahwa ketika ada satu hal yang tidak sesuai dengan harapan kita akan
>> > memudahkan kita mencari kambing hitam penyebab ini. Dan yang lebih parah
>> > adalah ujung-ujungnya kita bisa menyalahkan Allah SWT yang menciptakan
>> > kita
>> > dengan segala warna kehidupan (na'udzubillahi min dzalik).
>> >
>> >
>> >
>> > Di Sekolah Kehidupan ini, kita juga menyadari banyak warna yang
>> > menghiasi
>> > komunitas kita ini. Semuanya sangat indah jika dapat terintegrasi dengan
>> > baik. Menyadari kelebihan setiap anggota sehingga perpaduan warna inilah
>> > yang akan menjadi kunci kesuksesan di Sekolah Kehidupan. Apa jadinya
>> > ketika
>> > dalam sebuah lukisan pemandangan (rata-rata akan menggambar pemandangan
>> > gunung dengan matahari dan jalan berkelak-kelok menuju kaki gunung yang
>> > diiringi dengan hamparan sawah� ini hasil para psikolog loh). Nah,
>> > bagaimana
>> > ketika warna biru langit maksa ingin mewarnai gunung, sehingga gunung
>> > berwarna biru langit? Hmm, terasa asing dan kurang nyaman dipandang
>> > walaupun
>> > ke depannya akan sangat memungkinkan ada yang nyaman dengan hal ini.
>> > Begitu
>> > juga di SK, ketika ada pemaksaan untuk penyeragaman kompetensi
>> > sepertinya
>> > akan menjadi hal yang kurang nyaman, namun itu akan menjadi nyaman
>> > tatkala
>> > anggota itu mau belajar keras untuk meningkatkan kompetensi. Dan
>> > keindahan
>> > semua warna ini dibingkai oleh visi dan misi Sekolah Kehidupan agar
>> > tidak
>> > keluar dari `khitthah' (pinjam istilah mas Epri di MILAD SK-5).
>> >
>> >
>> >
>> > Adapun visi dan misi Sekolah Kehidupan (saya copas dari web SK, lihat
>> > www.sekolahkehidupan.com).
>> >
>> >
>> >
>> > VISI: Menjadi suatu milis tempat menimba ilmu kehidupan dengan cara
>> > bertukar pengalaman antar anggota, bebas dari unsur SARA, politik,
>> > dan pornografi.
>> >
>> >
>> >
>> > MISI: Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anggota
>> > menyampaikan pengalaman keseharian hidup dalam bentuk tulisan berupa
>> > cerita,
>> > kisah nyata, renungan, catatan harian, artikel inspirasi dan motivasi,
>> > dengan harapan dapat menjadi hikmah dan bermanfaat bagi kita semua.
>> >
>> >
>> >
>> > Dan informasi untuk semua anggota, dalam MILAD ke-5 kemarin, untuk wadah
>> > komunikasi kita tidak tertutup hanya di milis, tapi diperluas juga
>> > melalui
>> > Grup Facebook, Website dan grup BBM (BlackBerry Messenger). Oleh karena
>> > itu,
>> > dapat dioptimalkan semua ini dengan meng-add di grup FB berikut:
>> > http://www.facebook.com/hadian#!/groups/106704372730054 dan untuk yang
>> > menggunakan BlackBerry dan ingin berbagi di Grup BBM, silahkan share PIN
>> > BBnya melalui japri ke mbak Mimin minehaway@... atau ke saya agar
>> > dapat dimasukkan ke grup BBM.
>> >
>> >
>> >
>> > Kembali lagi ke lukisan SK, semoga perpaduan potensi semua anggota SK
>> > terjalin dalam perpaduan warna yang indah untuk amal yang indah dan
>> > tentunya
>> > ingin menuai hasil yang indah yaitu Surga-Nya, Amin. (saya bukan
>> > mengabsen
>
>

--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"

- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com

8a.

[Info Eska] Gabung Grup Whatsapp 'SK Family' yuk!

Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com   mine_haway

Wed Jul 20, 2011 1:27 am (PDT)



Dear All,

Selain group FB dan group BB, SK juga punya group Whatsapp lho...
Buat kalian yang sudah install whatsapp dan pengin gabung, silakan kirim no
hp kalian ke email hadianf@gmail.com
Kang Hadian itu owner group WA 'SK family'

Buat yang belum install, tapi pengin gabung.
Silakan berkunjung ke web www.*whatsapp*.com <http://www.whatsapp.com>
Kalo pake BB bisa download via appworld, pake android bisa cari di market
dll

Sekian infonya.Gabung yuk ya yuk :D

BR//Mimin

--
http://min-shop.com
http://id-networkers.com
8b.

Re: [Info Eska] Gabung Grup Whatsapp 'SK Family' yuk!

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Wed Jul 20, 2011 1:29 am (PDT)



Tinggal nunggu Group SK di Google+ nih...

tabik,

Nursalam AR
- yang baru jajal Google+ (Facebook versi Google) -

On 7/20/11, Mimin <minehaway@gmail.com> wrote:
> Dear All,
>
> Selain group FB dan group BB, SK juga punya group Whatsapp lho...
> Buat kalian yang sudah install whatsapp dan pengin gabung, silakan kirim no
> hp kalian ke email hadianf@gmail.com
> Kang Hadian itu owner group WA 'SK family'
>
> Buat yang belum install, tapi pengin gabung.
> Silakan berkunjung ke web www.*whatsapp*.com <http://www.whatsapp.com>
> Kalo pake BB bisa download via appworld, pake android bisa cari di market
> dll
>
> Sekian infonya.Gabung yuk ya yuk :D
>
> BR//Mimin
>
> --
> http://min-shop.com
> http://id-networkers.com
>

--
www.nursalam.wordpress.com

8c.

Re: [Info Eska] Gabung Grup Whatsapp 'SK Family' yuk!

Posted by: "musimbunga@gmail.com" musimbunga@gmail.com

Wed Jul 20, 2011 1:34 am (PDT)



Huaaa google + blom punya :( jaringan di mari kacau
Powered by Telkomsel BlackBerry�

-----Original Message-----
From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Wed, 20 Jul 2011 15:29:46
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Info Eska] Gabung Grup Whatsapp 'SK Family' yuk!

Tinggal nunggu Group SK di Google+ nih...

tabik,

Nursalam AR
- yang baru jajal Google+ (Facebook versi Google) -

On 7/20/11, Mimin <minehaway@gmail.com> wrote:
> Dear All,
>
> Selain group FB dan group BB, SK juga punya group Whatsapp lho...
> Buat kalian yang sudah install whatsapp dan pengin gabung, silakan kirim no
> hp kalian ke email hadianf@gmail.com
> Kang Hadian itu owner group WA 'SK family'
>
> Buat yang belum install, tapi pengin gabung.
> Silakan berkunjung ke web www.*whatsapp*.com <http://www.whatsapp.com>
> Kalo pake BB bisa download via appworld, pake android bisa cari di market
> dll
>
> Sekian infonya.Gabung yuk ya yuk :D
>
> BR//Mimin
>
> --
> http://min-shop.com
> http://id-networkers.com
>


--
www.nursalam.wordpress.com

8d.

Re: [Info Eska] Gabung Grup Whatsapp 'SK Family' yuk!

Posted by: "Mimin" minehaway@gmail.com   mine_haway

Wed Jul 20, 2011 2:15 am (PDT)



2011/7/20 <musimbunga@gmail.com>

> **
>
>
> ** Huaaa google + blom punya :( jaringan di mari kacau
>
Hehe...musti bangun tower-nya dulu.

> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
> *Sender: * sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> *Date: *Wed, 20 Jul 2011 15:29:46 +0700
> *To: *<sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> *ReplyTo: * sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> *Subject: *Re: [sekolah-kehidupan] [Info Eska] Gabung Grup Whatsapp 'SK
> Family' yuk!
>
>
>
> Tinggal nunggu Group SK di Google+ nih...
>
Wah nanti SK jadi punya banyak group.
Bolehlah buat lingkaran ESKA
Saya sudah ada akun di G+ sih, tapi temannya masih dikit.
Pake email ini juga.
Boleh absen di sini, atau japri nanti saya tambahkan ke lingkaran

--
http://min-shop.com
http://id-networkers.com
8e.

Re: [Info Eska] Gabung Grup Whatsapp 'SK Family' yuk!

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Wed Jul 20, 2011 2:17 am (PDT)



Grup di Google+ masih pusing euy... Bingung operasikannya... Heuheuheu... Kagak ngerti

Bang Nursalam dah ngerti?


-----Original Message-----
From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com>
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Wed, 20 Jul 2011 15:29:46
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [Info Eska] Gabung Grup Whatsapp 'SK Family' yuk!

Tinggal nunggu Group SK di Google+ nih...

tabik,

Nursalam AR
- yang baru jajal Google+ (Facebook versi Google) -

On 7/20/11, Mimin <minehaway@gmail.com> wrote:
> Dear All,
>
> Selain group FB dan group BB, SK juga punya group Whatsapp lho...
> Buat kalian yang sudah install whatsapp dan pengin gabung, silakan kirim no
> hp kalian ke email hadianf@gmail.com
> Kang Hadian itu owner group WA 'SK family'
>
> Buat yang belum install, tapi pengin gabung.
> Silakan berkunjung ke web www.*whatsapp*.com <http://www.whatsapp.com>
> Kalo pake BB bisa download via appworld, pake android bisa cari di market
> dll
>
> Sekian infonya.Gabung yuk ya yuk :D
>
> BR//Mimin
>
> --
> http://min-shop.com
> http://id-networkers.com
>


--
www.nursalam.wordpress.com

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Small Business Group

Share experiences

with owners like you

Drive Traffic

Sponsored Search

can help increase

your site traffic.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: