Selasa, 26 Juli 2011

[daarut-tauhiid] Jalan Berpulang

Jalan Berpulang (Mengenang para syuhada di Somalia)

Ukasyah


*Jalan Berpulang*

(Arrahmah.com) – Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, segala keagungan
adalah milik Allah, dan shalawat dan salam semoga tercurahkan untuk
Rasulullah.

Gelombang peluru terus berdesingan di hari Senin pagi yang bersejarah ketika
handphoneku berdering keras seperti mempunyai berita yang akan menjelaskan
rasa tidak nyaman yang aku rasakan. Si penelepon menginformasikan bahwa
salah seorang saudara yang terhormat di pasukan kami terbunuh di garis depan
di pertempuran hari itu. Beberapa jam berikutnya, aku mendengar beberapa
komandan dan ulama kami syahid di jalan Allah, dari Tanah Dua Migrasi (*
Somalia*).

Setelah itu, aku mendengar sebuah berita yang amat menyedihkan dari
semuanya, yaitu klaim dari Obama bahwa Syaikh kami Usamah bin Ladin telah
syahid di Pakistan. Takut karena aku makin lemah karena berita-berita yang
menyedihkan tersebut, aku *silent* kan handphoneku dan beralih kepada musuh
yang kami lawan dengan fokus.

Tetapi kematian-kematian (berpulangnya) Mujahidin terus berkecamuk di
pikiranku, sampai aku mengingatkan diriku sendiri bahwa hakikat dari jalan
ini adalah kepulangan orang-orang, dari kehidupan ini ke kehidupan yang
kekal, sedangkan arena jihad adalah *platform* untuk kepulangan yang cepat
langsung menuju tingkatan paling tinggi di Surga Firdaus – dengan izin
Allah.

Kepulangan para Mujahidin kami yang tercinta dan keinginan orang-orang di
belakang mereka untuk takdir yang sama adalah bukti yang jelas betapa
kuatnya kecintaan mereka untuk bertemu Allah yang Maha Kuasa. Mereka
bergegas mencari syahid adalah buah dari keikhlasan mereka terhadap *Dien*Allah.

Ketika salah seorang Mujahidin terbunuh, terlinang beberapa tetes airmata
karena kesedihan tercampur dengan kebahagiaan atas kepulangan mereka, yang
mana perjuangan mereka melawan pasukan salib dan Zionist berlanjut tanpa
jeda sedikitpun.

Hari itu pada saat kami kehilangan beberapa saudara kami, kami melanjutkan
misi dan tugas kami seperti tidak ada sesuatu yang serius terjadi. Kami
kuburkan syuhada-syuhada tersebut dengan penuh keikhlasan terhadap apa yang
telah Allah takdirkan. Semua orang merasa sedih yang mana berubah menjadi
kebencian yang bertambah kepada musuh-musuh Allah.

Kami sempat melawan orang-orang murtad beberapa saat yang lalu yang
menjatuhkan bendera hitam Tauhid dan menginjak-nginjaknya, tanpa peduli
dengan kesucian tulisan di atas bendera tersebut. Darah saudara kami menetes
demi menegakkan bendera Tauhid sekali lagi di daerah itu, dan jika mereka
diberi kehidupan sekali lagi mereka tetap akan melakukan hal yang sama.

Ini dapat dilakukan karena keyakinan yang tepatri kuat di dalam hati setiap
orang beriman dan pejuang untuk Allah. Ada anggota di pasukan kami
bermigrasi jauh dari *Australia*, ketika yang lain enak-enakan hidup nyaman
di *London* dan *Minneapolis*. Beberapa anggota ada yang tua sampai berumur
60 tahunan, dan beberapa yang lain malah belum berumur 18 tahun.

Tetapi mereka didorong oleh faktor yang sama yaitu sebuah keyakinan yang
sangat luar biasa yang tidak memiliki penghalang bahasa, kebudayaan atau
daerah, dan keyakinan itu tidak meminta kurang melainkan pengorbanan
habis-habisan.

Itu adalah sebuah keyakinan yang menyadarkan anggotanya bahwa berhubung
kematian adalah pasti, cepat atau lambat semua orang akan merasakannya, lalu
kenapa tidak mati dengan kemuliaan syahid karena membela agama Allah yang
Maha Tinggi?!

Semua Mujahid memegang keyakinan di dalam hatinya bahwa Allah Sang Pencipta,
Sang Pemilik, dan Pemelihara bumi ini, sehingga hanya perintahNya yang harus
dipatuhi dan kalimatNya harus dipelihara. Ini bukan sekedar keyakinan yang
tidak memiliki tempat di kehidupan sehari-hari orang beriman, tetapi
merupakan kompas hidup bagi setiap pemegang keyakinan tersebut. Kompas yang
bekerja sebagai pembimbing untuk setiap pemegangnya, baik dia itu berkulit
hitam atau putih, miskin atau kaya, muda atau tua; di setiap lahan
kehidupan, dari timur ke barat bumi ini dan sepanjang abad maupun
millennium.

*Keyakinan ini atau disebut "TAUHID"*, tidak pernah membolehkan
pengusungnya untuk duduk-duduk santai, ketika mereka mendengar seruan Allah
yang Maha Kuasa untuk berdiri dan usaha bersungguh-sungguh dan berperang
walau mengorbankan nyawanya dan semuanya yang mereka punya demi menegakkan
kalimat Allah di bumi ini.

Karena Akidah yang kuat itulah mendorong orang-orang beriman tak terhitung
banyaknya sepanjang sejarah untuk bergerak maju melalui semua lembah dan
mendaki semua bukit di muka bumi ini, sedang mereka menghadapi
bermacam-macam cobaan, tragedi, semua karena untuk menegakkan panji Tauhid.
Berjuta-juta ekspedisi di jalan jihad terjadi sejak zaman Nabi Musa dan
seterusnya. Pertarungan-pertarungan dihadapi, begitu banyak perperangan
mendapatkan kemenangan dan beberapa mendapatkan kekalahan, begitu banyak
tanah-tanah luas yang tersebar di benua-benua dikuasai, dan banyak bangsa
dibuat masuk ke dalam pangkuan Islam. Dua kerajaan paling kuat dan paling
ditakuti dipaksa berlutut terhadap pasukan Tauhid yang selalu maju, satu
demi satu.

Banyak pionir Tauhid yang berpulang, ketika memegang *Dien* Allah melalui
platform Jihad, dengan tiket ke Surga yang dijanjikan. Kemuliaan-kemuliaan
tampak di wajah mereka dan tindakan mereka. Salah satunya adalah seorang
remaja yang meninggalkan kesempatan untuk menikmati masa muda dan
kenikmatannya di *Inggris*. Dia bertekad untuk mencari kenikmatan dari
Allah, dan ridho Allah terhadap perjuangannya, karena itulah dia bermigrasi
ke arena jihad Somalia, mendapatkan pelatihan, berperang dan terbunuh dalam
pengabdiannya untuk zat yang paling dicintainya: Allah yang Maha Agung dan
Maha Suci.

Pemuda itu adalah pemimpin dari unit kami, tetapi bukan sembarang pemimpin.
Pionir tauhid lainnya pada hari itu adalah seorang ayah tiga anak berumur 40
tahunan yang merupakan anggota dari pasukanku. Dia meninggalkan hidupnya
yang nyaman di Amerika hanya untuk memulai kehidupan baru di akhirat yang
kekal.

Seorang qori Qur'an yang terkenal meninggalkan studinya di *Kairo* untuk
meninggikan Al-Qur'an di kehidupan setiap hari manusia. Tidak pernah akan
kulupakan sholat Subuh ketika dia yang menjadi imam, membacakan ayat-ayat
terakhir dari Surat Ibrahim dengan suara yang lembut, dalam, tetapi
bertenaga. Semua orang tersebut dan orang-orang lain sebelum dan setelah
mereka, mengukir jalan untuk generasi dibelakang mereka, jalan Jihad, penuh
dengan kesyahidan, sehingga membuatku memilih tema untuk makalah ini yaitu "
*The Path of Departures*" (Jalan Berpulang)

Banyak di antara mereka yang berpulang dalam kelompok yang besar sekaligus,
seperti 70 syuhada di Uhud, syahid di sumur Ma'unah, ratusan ulama Sahabat
pada hari Yamamah, para pejuang di hari Jabiyah, orang-orang beriman yang
meneteskan darah mereka di negri syuhada di Andalusia, dan beberapa
perjalanan lain yang tidak dapat dihitung ketika mereka meninggalkan rumah
mereka dan tidak pernah kembali lagi.

Dua dekade yang lalu di Afghanistan, umat Islam secara umum, dan para
Mujahid di garis depan pada khususnya, menyampaikan salam terakhirnya untuk
untuk Mujahid terakhir di antara sejuta lebih orang yang berpulang di jalan
Allah di *Afghanistan*. Sekarang hampir setiap minggu kami memiliki
kafilah-kafilah yang berpulang dari jalan jihad kami, mengingatkan kami
kembali dan kembali bahwa jalan ini adalah jalan syuhada.

Setiap hari, kami memiliki kafilah berangkat ke surga … sebagai syuhada;
Ridho dengan mereka Zat Yang Maha Mengetahui.

Apa yang bisa kukatakan terhadap apa yang telah mereka bangun … ekspresi
melemah dan tinta telah kering.

Mereka tidak pernah disibukkan dengan ilusi-ilusi yang mengitari mereka …
Tidak pula kemewahan atau lagu-lagu

Mereka korbankan jiwa mereka untuk mendukung Dien mereka …dan tidak
terpengaruh oleh serpihan-serpihan kehidupan

Mereka mendapatkan syahid yang merupakan impian mereka semua … dan pada
malam itu impian mereka terwujud

Dengan keyakinan yang tidak tergoyahkan bahwa jalan syuhada adalah rute
menuju kemenangan terbesar di dua kehidupan, komandan-komandan arena jihad
berserta pasukan Tauhid, dengan dukungan oleh ulama-ulama yang benar,
semuanya berpulang dari hidup ini mendapatkan impian mereka dari dulu.
Beberapa di antara mereka hanya menghabiskan satu hari di jalan ini,
berperang hanya di satu perperangan, lalu mendapatkan syahid.

Bahkan faktanya beberapa dari komandan saya pada hari itu, hanya
menghabiskan beberapa menit saja bertarung di garis depan perperangan, lalu
langsung dipilih oleh Yang Maha Pengasih sebagai tamu-Nya yang terhormat
pada malam itu. Sedangkan yang lain seperti Syaikh Usamah, menghabiskan
puluhan tahun mencari hari dimana mereka mendapatkan syahid.

Allah yang Maha Perkasa dan Agung berfirman: "Jika kamu (pada perang Uhud)
mendapatkan luka maka sesungguhnya kaum kafir itupun mendapat luka yang
serupa (pada perang Badar). Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami
pergilirkan diantara manusia (agar mendapat pelajaran); dan supaya Allah
membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya
sebagian kamu dijadikan-Nya syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang
yang zalim." (QS. Ali-Imran(3):140)

Itu adalah kehendak Allah siapa yang dicabut nyawanya kapan dan di mana. *Apa
yang perlu kita khawatirkan sebagai hamba Allah adalah, bekal apa yang telah
kita persiapkan untuk hari itu*. Karena kami kehilangan beberapa saudara
kami, pemimpin dan ulama pada dekade ini gara-gara gaya barbarian baru
perang salib, dan walau banyak di antara posisi mereka dapat dipegang,
pengganti mereka sangat dibutuhkan.

Kami sangat percaya dan kami diyakinkan oleh sejarah lagi dan lagi walau
kehilangan beberapa orang hebat, ada pemimpin-pemimpin yang lebih hebat
dibentuk oleh perang untuk masa mendatang. Kalian orang-orang beriman
mungkin adalah sosok yang kami cari itu. Karena kesulitan yang ummat ini
hadapi, kontribusi apapun untuk Jihad dan Mujahidin menghentikan serangan
musuh-musuh kita adalah penting. Jangan pernah duduk malas-malasan!

*Baca dan menulislah, serta sebarkan semuanya yang berhubungan dengan Jihad
kita*. Belajar, berlatih dan mendapat semua itu bisa membantu dan menolong
untuk tujuan kita yang mulia yaitu menegakkan kalimat "*La Ilaha illa Allah*
"

Seperti yang telah dikatakan komandan *Abu Mus'ab al-Zarqawi* yang kami
hormati: "Jadikan seluruh dunia tahu bahwa metodologi kita (Tauhid dan
Jihad) tidak akan pernah menyerah pada penghambaan… dan rahim-rahim yang
melahirkan Khalid bin Walid dan yang serupanya tetap masih melahirkan
orang-orang seperti mereka, melawan arogansi kebatilan dan kedustaan."

Batalion orang-orang beriman akan selalu bergerak menghancurkan siapa pun
yang berdiri melawan mereka. Untuk itulah, orang-orang murtad dari tanah
muslim dan tuan mereka, Zionis dan salibis akan musnah di bawah tebasan
orang-orang beriman, cepat atau lambat –tanpa ragu– dengan izin Allah.

Dan semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Rasulullah dan keluarganya
dan sahabat-sahabatnya yang suci lagi benar, dan segala puji bagi Allah,
Tuhan Semesta Alam.

*Ditulis oleh saudara Mujahid*

*Abu Yaser Al-Maqdishy*

* *

*Diterjemahkan oleh Awang*

* *

*9 Sya'ban 1432/10 Juli 2011*

*Mogadishu**, Somalia*

(Theunjustmedia/arrahmah.com)

http://arrahmah.com/read/2011/07/23/14207-jalan-pemberangkatan-mengenang-para-syuhada-di-somalia.html


NB:

apabila ada kata-kata...

- ke surga

- menjadi syuhada

- mati syahid

Sepemahaman saya bermaksud doa & harapan, bukan kepastian yang mutlak.


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: