Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN From: Nursalam AR
- 1b.
- Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN From: musimbunga@gmail.com
- 1c.
- Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN From: hamasahputri
- 1d.
- Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN From: Siu Elha
- 1e.
- Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN From: fiyan arjun
- 2a.
- (Catcil) Beruntung ya? From: Ramaditya Adikara
- 2b.
- Re: (Catcil) Beruntung ya? From: hamasahputri
- 2c.
- Re: (Catcil) Beruntung ya? From: Ramaditya Adikara
- 2d.
- Re: (Catcil) Beruntung ya? From: Hadian Febrianto
- 2e.
- Re: (Catcil) Beruntung ya? From: kelongpajaga@yahoo.co.id
- 2f.
- Re: (Catcil) Beruntung ya? From: fiyan arjun
- 2g.
- Foto HUT SK ke 5 From: Sisca Lahur
- 2h.
- Re: Foto HUT SK ke 5 From: ugikmadyo@gmail.com
- 2i.
- Re: Foto HUT SK ke 5 From: Siu Elha
- 2j.
- Re: Foto HUT SK ke 5 From: Sismanto
- 2k.
- Re: (Catcil) Beruntung ya? From: Nursalam AR
- 3a.
- Rindu di Ulang Tahun yang Lima From: musimbunga@gmail.com
- 3b.
- Re: Rindu di Ulang Tahun yang Lima From: Ramaditya Adikara
- 3c.
- Re: Rindu di Ulang Tahun yang Lima From: Nursalam AR
- 4.
- Tips Menulis From: Ardian Syam
- 5.
- (Ruang musik) Permainan suling penyemangat hari From: Ramaditya Adikara
- 6.
- Artikel: Siapa Bilang Dipromosi Itu Sulit? From: Dadang Kadarusman
- 7a.
- Re: Pengurus ESKA Tahun 2011 From: Siu Elha
- 8a.
- Re: Unjuk Bergabung From: Siu Elha
- 9.
- (CATCIL) Budo From: musimbunga@gmail.com
Messages
- 1a.
-
Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 3:08 am (PDT)
Hmm...saya menikmati tulisan Kang Hadian yang satu ini. Meski agak
berbeda dari langgam tulisan beliau yang biasa:D.
Tapi memang beda ya tulisan seorang budayawan^_^.
Tabik,
Nursalam AR
On 7/16/11, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com > wrote:
> Assalaamu'alaikum wr.wb.
>
> Semoga bisa menjadi inspirasi, selamat menik mati (eh menikmati).
>
> *LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN*
>
>
>
> Acara MILAD SK ke-5 baru saja selesai diselenggarakan, saya tidak akan
> membahas bagaimana persiapan acara atau perjalanan di tulisan ini, mungkin
> di tulisan lainnya (bisa jadi loh ya gak janji). Namun, saya mendapatkan
> satu hal yang sangat berkaitan dengan komunitas kita ini yaitu Sekolah
> Kehidupan, yaitu LUKISAN.
>
> Saat memasuki ruang utama acara Milad, kami (rombongan dari Bandung)
> disambut oleh Pak Sinang, Bunda Icha, Mbak Dyah F. dan pasukan SK yang sudah
> datang lebih awal dari kami. Setelah mendapatkan tempat duduk dan memesan
> minuman, mata saya tertuju kepada sederetan LUKISAN yang menempel di dinding
> depan saya duduk. Bukan suatu hal yang penting bagi saya menyebutkan isi
> LUKISAN itu adalah Band legenda yang terkenal seperti Beatles, The Rolling
> stones dll (sekali lagi, ga penting saya sebutkan seperti itu kan? halah
> sudah disebutkan juga).
>
> Bagi saya, Sekolah Kehidupan ini dapat diibaratkan lukisan yang menghiasi
> dinding. Setidaknya ada dua hal dari lukisan ini :
>
> *1. **Beraneka warna adalah simbol dari KEHIDUPAN*
>
> Dalam kehidupan kita selama ini pasti pernah merasa senang, sedih, marah,
> kecewa ataupun perasaan lainnya. Jika setiap perasaan dipasangkan dengan
> sebuah warna, pasti dalam kehidupan kita bercampur banyak warna. Dan coba
> kita bayangkan, jika dalam kehidupan kita hanya ada satu warna misalnya
> hitam yang menandakan kesedihan atau putih yang menandakan kegembiraan,
> apakah lukisan kehidupan kita ini sedap dipandang hanya dengan satu warna?
> Hmm saya agak ragu untuk menjawab itu enak dipandang mata.
>
> So, biarlah warna-warna ini menghiasi lukisan kehidupan kita, tinggal kita
> mengatur tata letak warna itu agar semakin memperindah lukisan.
>
>
>
> *2. **Bingkai adalah simbol dari SEKOLAH*
>
> Nah, dengan adanya warna-warni di lukisan kita, perlu kita batasi dengan
> sebuah bingkai. Mengapa? Tetaplah warna itu tidak keluar dari kanvas yang
> ada, maksudnya dengan segala macam perasaan yang ada semuanya tetap dibatasi
> dengan etika dan syari'at (bagi yang muslim). Bagaimana jadinya ketika tidak
> adanya batasan etika dan syari'at? Maka dengan mudahnya kita mencari kambing
> hitam dari setiap peristiwa, dan dalam kehidupan ini, bahwa kita tidak boleh
> mencari kambing hitam karena tidak semua kambing berwarna hitam (hehehe
> senyum dikit dong ah).
>
> Namun, ini menjadi satu hal yang lumrah terjadi di kehidupan masyarakat kita
> bahwa ketika ada satu hal yang tidak sesuai dengan harapan kita akan
> memudahkan kita mencari kambing hitam penyebab ini. Dan yang lebih parah
> adalah ujung-ujungnya kita bisa menyalahkan Allah SWT yang menciptakan kita
> dengan segala warna kehidupan (na'udzubillahi min dzalik).
>
>
>
> Di Sekolah Kehidupan ini, kita juga menyadari banyak warna yang menghiasi
> komunitas kita ini. Semuanya sangat indah jika dapat terintegrasi dengan
> baik. Menyadari kelebihan setiap anggota sehingga perpaduan warna inilah
> yang akan menjadi kunci kesuksesan di Sekolah Kehidupan. Apa jadinya ketika
> dalam sebuah lukisan pemandangan (rata-rata akan menggambar pemandangan
> gunung dengan matahari dan jalan berkelak-kelok menuju kaki gunung yang
> diiringi dengan hamparan sawah ini hasil para psikolog loh). Nah, bagaimana
> ketika warna biru langit maksa ingin mewarnai gunung, sehingga gunung
> berwarna biru langit? Hmm, terasa asing dan kurang nyaman dipandang walaupun
> ke depannya akan sangat memungkinkan ada yang nyaman dengan hal ini. Begitu
> juga di SK, ketika ada pemaksaan untuk penyeragaman kompetensi sepertinya
> akan menjadi hal yang kurang nyaman, namun itu akan menjadi nyaman tatkala
> anggota itu mau belajar keras untuk meningkatkan kompetensi. Dan keindahan
> semua warna ini dibingkai oleh visi dan misi Sekolah Kehidupan agar tidak
> keluar dari 'khitthah' (pinjam istilah mas Epri di MILAD SK-5).
>
>
>
> Adapun visi dan misi Sekolah Kehidupan (saya copas dari web SK, lihat
> www.sekolahkehidupan.com).
>
>
>
> VISI: Menjadi suatu milis tempat menimba ilmu kehidupan dengan cara
> bertukar pengalaman antar anggota, bebas dari unsur SARA, politik,
> dan pornografi.
>
>
>
> MISI: Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anggota
> menyampaikan pengalaman keseharian hidup dalam bentuk tulisan berupa cerita,
> kisah nyata, renungan, catatan harian, artikel inspirasi dan motivasi,
> dengan harapan dapat menjadi hikmah dan bermanfaat bagi kita semua.
>
>
>
> Dan informasi untuk semua anggota, dalam MILAD ke-5 kemarin, untuk wadah
> komunikasi kita tidak tertutup hanya di milis, tapi diperluas juga melalui
> Grup Facebook, Website dan grup BBM (BlackBerry Messenger). Oleh karena itu,
> dapat dioptimalkan semua ini dengan meng-add di grup FB berikut:
> http://www.facebook.com/hadian# !/groups/106704372730054 dan untuk yang
> menggunakan BlackBerry dan ingin berbagi di Grup BBM, silahkan share PIN
> BBnya melalui japri ke mbak Mimin minehaway@gmail.com atau ke saya agar
> dapat dimasukkan ke grup BBM.
>
>
>
> Kembali lagi ke lukisan SK, semoga perpaduan potensi semua anggota SK
> terjalin dalam perpaduan warna yang indah untuk amal yang indah dan tentunya
> ingin menuai hasil yang indah yaitu Surga-Nya, Amin. (saya bukan mengabsen
> Mbak Indah loh ya hehehe)
>
>
>
> Note: Untuk susunan pengurus yang sudah ditunjuk, akan diposting oleh Bang
> Fiyan Arjun.
>
>
> Wassalaamu'alaikum wr.wb
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. PHH Musthofa no.39
> Surapati Core Blok K-7 Bandung
> Ph: (+6222) 8724 1434
> Fax: (+6222) 8724 1435
>
--
www.nursalam.wordpress. com
- 1b.
-
Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN
Posted by: "musimbunga@gmail.com" musimbunga@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 3:33 am (PDT)
Aku warna unyuuuu hehe.. Anggun-anggun gima gituh
(Dilarang muntah)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: Nursalam AR <nursalam.ar@gmail.com >
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Sun, 17 Jul 2011 03:08:15
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN
Hmm...saya menikmati tulisan Kang Hadian yang satu ini. Meski agak
berbeda dari langgam tulisan beliau yang biasa:D.
Tapi memang beda ya tulisan seorang budayawan^_^.
Tabik,
Nursalam AR
On 7/16/11, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com > wrote:
> Assalaamu'alaikum wr.wb.
>
> Semoga bisa menjadi inspirasi, selamat menik mati (eh menikmati).
>
> *LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN*
>
>
>
> Acara MILAD SK ke-5 baru saja selesai diselenggarakan, saya tidak akan
> membahas bagaimana persiapan acara atau perjalanan di tulisan ini, mungkin
> di tulisan lainnya (bisa jadi loh ya gak janji). Namun, saya mendapatkan
> satu hal yang sangat berkaitan dengan komunitas kita ini yaitu Sekolah
> Kehidupan, yaitu LUKISAN.
>
> Saat memasuki ruang utama acara Milad, kami (rombongan dari Bandung)
> disambut oleh Pak Sinang, Bunda Icha, Mbak Dyah F. dan pasukan SK yang sudah
> datang lebih awal dari kami. Setelah mendapatkan tempat duduk dan memesan
> minuman, mata saya tertuju kepada sederetan LUKISAN yang menempel di dinding
> depan saya duduk. Bukan suatu hal yang penting bagi saya menyebutkan isi
> LUKISAN itu adalah Band legenda yang terkenal seperti Beatles, The Rolling
> stones dll (sekali lagi, ga penting saya sebutkan seperti itu kan? halah
> sudah disebutkan juga).
>
> Bagi saya, Sekolah Kehidupan ini dapat diibaratkan lukisan yang menghiasi
> dinding. Setidaknya ada dua hal dari lukisan ini :
>
> *1. **Beraneka warna adalah simbol dari KEHIDUPAN*
>
> Dalam kehidupan kita selama ini pasti pernah merasa senang, sedih, marah,
> kecewa ataupun perasaan lainnya. Jika setiap perasaan dipasangkan dengan
> sebuah warna, pasti dalam kehidupan kita bercampur banyak warna. Dan coba
> kita bayangkan, jika dalam kehidupan kita hanya ada satu warna misalnya
> hitam yang menandakan kesedihan atau putih yang menandakan kegembiraan,
> apakah lukisan kehidupan kita ini sedap dipandang hanya dengan satu warna?
> Hmm saya agak ragu untuk menjawab itu enak dipandang mata.
>
> So, biarlah warna-warna ini menghiasi lukisan kehidupan kita, tinggal kita
> mengatur tata letak warna itu agar semakin memperindah lukisan.
>
>
>
> *2. **Bingkai adalah simbol dari SEKOLAH*
>
> Nah, dengan adanya warna-warni di lukisan kita, perlu kita batasi dengan
> sebuah bingkai. Mengapa? Tetaplah warna itu tidak keluar dari kanvas yang
> ada, maksudnya dengan segala macam perasaan yang ada semuanya tetap dibatasi
> dengan etika dan syari'at (bagi yang muslim). Bagaimana jadinya ketika tidak
> adanya batasan etika dan syari'at? Maka dengan mudahnya kita mencari kambing
> hitam dari setiap peristiwa, dan dalam kehidupan ini, bahwa kita tidak boleh
> mencari kambing hitam karena tidak semua kambing berwarna hitam (hehehe
> senyum dikit dong ah).
>
> Namun, ini menjadi satu hal yang lumrah terjadi di kehidupan masyarakat kita
> bahwa ketika ada satu hal yang tidak sesuai dengan harapan kita akan
> memudahkan kita mencari kambing hitam penyebab ini. Dan yang lebih parah
> adalah ujung-ujungnya kita bisa menyalahkan Allah SWT yang menciptakan kita
> dengan segala warna kehidupan (na'udzubillahi min dzalik).
>
>
>
> Di Sekolah Kehidupan ini, kita juga menyadari banyak warna yang menghiasi
> komunitas kita ini. Semuanya sangat indah jika dapat terintegrasi dengan
> baik. Menyadari kelebihan setiap anggota sehingga perpaduan warna inilah
> yang akan menjadi kunci kesuksesan di Sekolah Kehidupan. Apa jadinya ketika
> dalam sebuah lukisan pemandangan (rata-rata akan menggambar pemandangan
> gunung dengan matahari dan jalan berkelak-kelok menuju kaki gunung yang
> diiringi dengan hamparan sawah ini hasil para psikolog loh). Nah, bagaimana
> ketika warna biru langit maksa ingin mewarnai gunung, sehingga gunung
> berwarna biru langit? Hmm, terasa asing dan kurang nyaman dipandang walaupun
> ke depannya akan sangat memungkinkan ada yang nyaman dengan hal ini. Begitu
> juga di SK, ketika ada pemaksaan untuk penyeragaman kompetensi sepertinya
> akan menjadi hal yang kurang nyaman, namun itu akan menjadi nyaman tatkala
> anggota itu mau belajar keras untuk meningkatkan kompetensi. Dan keindahan
> semua warna ini dibingkai oleh visi dan misi Sekolah Kehidupan agar tidak
> keluar dari 'khitthah' (pinjam istilah mas Epri di MILAD SK-5).
>
>
>
> Adapun visi dan misi Sekolah Kehidupan (saya copas dari web SK, lihat
> www.sekolahkehidupan.com).
>
>
>
> VISI: Menjadi suatu milis tempat menimba ilmu kehidupan dengan cara
> bertukar pengalaman antar anggota, bebas dari unsur SARA, politik,
> dan pornografi.
>
>
>
> MISI: Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anggota
> menyampaikan pengalaman keseharian hidup dalam bentuk tulisan berupa cerita,
> kisah nyata, renungan, catatan harian, artikel inspirasi dan motivasi,
> dengan harapan dapat menjadi hikmah dan bermanfaat bagi kita semua.
>
>
>
> Dan informasi untuk semua anggota, dalam MILAD ke-5 kemarin, untuk wadah
> komunikasi kita tidak tertutup hanya di milis, tapi diperluas juga melalui
> Grup Facebook, Website dan grup BBM (BlackBerry Messenger). Oleh karena itu,
> dapat dioptimalkan semua ini dengan meng-add di grup FB berikut:
> http://www.facebook.com/hadian# !/groups/106704372730054 dan untuk yang
> menggunakan BlackBerry dan ingin berbagi di Grup BBM, silahkan share PIN
> BBnya melalui japri ke mbak Mimin minehaway@gmail.com atau ke saya agar
> dapat dimasukkan ke grup BBM.
>
>
>
> Kembali lagi ke lukisan SK, semoga perpaduan potensi semua anggota SK
> terjalin dalam perpaduan warna yang indah untuk amal yang indah dan tentunya
> ingin menuai hasil yang indah yaitu Surga-Nya, Amin. (saya bukan mengabsen
> Mbak Indah loh ya hehehe)
>
>
>
> Note: Untuk susunan pengurus yang sudah ditunjuk, akan diposting oleh Bang
> Fiyan Arjun.
>
>
> Wassalaamu'alaikum wr.wb
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. PHH Musthofa no.39
> Surapati Core Blok K-7 Bandung
> Ph: (+6222) 8724 1434
> Fax: (+6222) 8724 1435
>
--
www.nursalam.wordpress. com
--------------------- --------- ------
Yahoo! Groups Links
- 1c.
-
Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN
Posted by: "hamasahputri" widayati_endah@yahoo.com hamasahputri
Sun Jul 17, 2011 3:42 am (PDT)
Sepakaaat juga.. :)warna2 itu semakin indah, ketika group Bandung melengkapi. Selalu, saya salut sama temen2 Bandung
yang kompak. Mereka lebih dateng duluan ketimbang kita2 yg di Jkt dan sekitarnya (kaya waktu sholat aja :D). Selalu, saya terkesan dengan senyumnya pak Teha yang mengayomi, Om Hadian yg humoris, Bunda Ammy yg penyayang, dsb2.. hehehe
Salam,
Bunda Nibras n Iam
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Nursalam AR <nursalam.ar@com ...> wrote:
>
> Hmm...saya menikmati tulisan Kang Hadian yang satu ini. Meski agak
> berbeda dari langgam tulisan beliau yang biasa:D.
>
> Tapi memang beda ya tulisan seorang budayawan^_^.
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
>
> On 7/16/11, Hadian Febrianto <hadianf@...> wrote:
> > Assalaamu'alaikum wr.wb.
> >
> > Semoga bisa menjadi inspirasi, selamat menik mati (eh menikmati).
> >
> > *LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN*
> >
> >
> >
> > Acara MILAD SK ke-5 baru saja selesai diselenggarakan, saya tidak akan
> > membahas bagaimana persiapan acara atau perjalanan di tulisan ini, mungkin
> > di tulisan lainnya (bisa jadi loh ya gak janji). Namun, saya mendapatkan
> > satu hal yang sangat berkaitan dengan komunitas kita ini yaitu Sekolah
> > Kehidupan, yaitu LUKISAN.
> >
> > Saat memasuki ruang utama acara Milad, kami (rombongan dari Bandung)
> > disambut oleh Pak Sinang, Bunda Icha, Mbak Dyah F. dan pasukan SK yang sudah
> > datang lebih awal dari kami. Setelah mendapatkan tempat duduk dan memesan
> > minuman, mata saya tertuju kepada sederetan LUKISAN yang menempel di dinding
> > depan saya duduk. Bukan suatu hal yang penting bagi saya menyebutkan isi
> > LUKISAN itu adalah Band legenda yang terkenal seperti Beatles, The Rolling
> > stones dll (sekali lagi, ga penting saya sebutkan seperti itu kan? halah
> > sudah disebutkan juga).
> >
> > Bagi saya, Sekolah Kehidupan ini dapat diibaratkan lukisan yang menghiasi
> > dinding. Setidaknya ada dua hal dari lukisan ini :
> >
> > *1. **Beraneka warna adalah simbol dari KEHIDUPAN*
> >
> > Dalam kehidupan kita selama ini pasti pernah merasa senang, sedih, marah,
> > kecewa ataupun perasaan lainnya. Jika setiap perasaan dipasangkan dengan
> > sebuah warna, pasti dalam kehidupan kita bercampur banyak warna. Dan coba
> > kita bayangkan, jika dalam kehidupan kita hanya ada satu warna misalnya
> > hitam yang menandakan kesedihan atau putih yang menandakan kegembiraan,
> > apakah lukisan kehidupan kita ini sedap dipandang hanya dengan satu warna?
> > Hmm saya agak ragu untuk menjawab itu enak dipandang mata.
> >
> > So, biarlah warna-warna ini menghiasi lukisan kehidupan kita, tinggal kita
> > mengatur tata letak warna itu agar semakin memperindah lukisan.
> >
> >
> >
> > *2. **Bingkai adalah simbol dari SEKOLAH*
> >
> > Nah, dengan adanya warna-warni di lukisan kita, perlu kita batasi dengan
> > sebuah bingkai. Mengapa? Tetaplah warna itu tidak keluar dari kanvas yang
> > ada, maksudnya dengan segala macam perasaan yang ada semuanya tetap dibatasi
> > dengan etika dan syari'at (bagi yang muslim). Bagaimana jadinya ketika tidak
> > adanya batasan etika dan syari'at? Maka dengan mudahnya kita mencari kambing
> > hitam dari setiap peristiwa, dan dalam kehidupan ini, bahwa kita tidak boleh
> > mencari kambing hitam karena tidak semua kambing berwarna hitam (hehehe
> > senyum dikit dong ah).
> >
> > Namun, ini menjadi satu hal yang lumrah terjadi di kehidupan masyarakat kita
> > bahwa ketika ada satu hal yang tidak sesuai dengan harapan kita akan
> > memudahkan kita mencari kambing hitam penyebab ini. Dan yang lebih parah
> > adalah ujung-ujungnya kita bisa menyalahkan Allah SWT yang menciptakan kita
> > dengan segala warna kehidupan (na'udzubillahi min dzalik).
> >
> >
> >
> > Di Sekolah Kehidupan ini, kita juga menyadari banyak warna yang menghiasi
> > komunitas kita ini. Semuanya sangat indah jika dapat terintegrasi dengan
> > baik. Menyadari kelebihan setiap anggota sehingga perpaduan warna inilah
> > yang akan menjadi kunci kesuksesan di Sekolah Kehidupan. Apa jadinya ketika
> > dalam sebuah lukisan pemandangan (rata-rata akan menggambar pemandangan
> > gunung dengan matahari dan jalan berkelak-kelok menuju kaki gunung yang
> > diiringi dengan hamparan sawah ini hasil para psikolog loh). Nah, bagaimana
> > ketika warna biru langit maksa ingin mewarnai gunung, sehingga gunung
> > berwarna biru langit? Hmm, terasa asing dan kurang nyaman dipandang walaupun
> > ke depannya akan sangat memungkinkan ada yang nyaman dengan hal ini. Begitu
> > juga di SK, ketika ada pemaksaan untuk penyeragaman kompetensi sepertinya
> > akan menjadi hal yang kurang nyaman, namun itu akan menjadi nyaman tatkala
> > anggota itu mau belajar keras untuk meningkatkan kompetensi. Dan keindahan
> > semua warna ini dibingkai oleh visi dan misi Sekolah Kehidupan agar tidak
> > keluar dari `khitthah' (pinjam istilah mas Epri di MILAD SK-5).
> >
> >
> >
> > Adapun visi dan misi Sekolah Kehidupan (saya copas dari web SK, lihat
> > www.sekolahkehidupan.com).
> >
> >
> >
> > VISI: Menjadi suatu milis tempat menimba ilmu kehidupan dengan cara
> > bertukar pengalaman antar anggota, bebas dari unsur SARA, politik,
> > dan pornografi.
> >
> >
> >
> > MISI: Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anggota
> > menyampaikan pengalaman keseharian hidup dalam bentuk tulisan berupa cerita,
> > kisah nyata, renungan, catatan harian, artikel inspirasi dan motivasi,
> > dengan harapan dapat menjadi hikmah dan bermanfaat bagi kita semua.
> >
> >
> >
> > Dan informasi untuk semua anggota, dalam MILAD ke-5 kemarin, untuk wadah
> > komunikasi kita tidak tertutup hanya di milis, tapi diperluas juga melalui
> > Grup Facebook, Website dan grup BBM (BlackBerry Messenger). Oleh karena itu,
> > dapat dioptimalkan semua ini dengan meng-add di grup FB berikut:
> > http://www.facebook.com/hadian# !/groups/106704372730054 dan untuk yang
> > menggunakan BlackBerry dan ingin berbagi di Grup BBM, silahkan share PIN
> > BBnya melalui japri ke mbak Mimin minehaway@... atau ke saya agar
> > dapat dimasukkan ke grup BBM.
> >
> >
> >
> > Kembali lagi ke lukisan SK, semoga perpaduan potensi semua anggota SK
> > terjalin dalam perpaduan warna yang indah untuk amal yang indah dan tentunya
> > ingin menuai hasil yang indah yaitu Surga-Nya, Amin. (saya bukan mengabsen
- 1d.
-
Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN
Posted by: "Siu Elha" siuelha@yahoo.com siuhik
Sun Jul 17, 2011 6:10 am (PDT)
saya justru curiganya ini tulisan pak Teha, disuruh mosting kang Hadian, mas Nur! hahaha, piss kang!
tulisan keren pisan euy! cm saya tetep hrs mikir panjang bahwa ini tulisan kang Hadian heheheh,
*menjura dalam2 utk kang Hadian
On Sun Jul 17th, 2011 6:08 AM EDT Nursalam AR wrote:
>Hmm...saya menikmati tulisan Kang Hadian yang satu ini. Meski agak
>berbeda dari langgam tulisan beliau yang biasa:D.
>
>Tapi memang beda ya tulisan seorang budayawan^_^.
>
>Tabik,
>
>Nursalam AR
>
>On 7/16/11, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com > wrote:
>> Assalaamu'alaikum wr.wb.
>>
>> Semoga bisa menjadi inspirasi, selamat menik mati (eh menikmati).
>>
>> *LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN*
>>
>>
>>
>> Acara MILAD SK ke-5 baru saja selesai diselenggarakan, saya tidak akan
>> membahas bagaimana persiapan acara atau perjalanan di tulisan ini, mungkin
>> di tulisan lainnya (bisa jadi loh ya⦠gak janji). Namun, saya mendapatkan
>> satu hal yang sangat berkaitan dengan komunitas kita ini yaitu Sekolah
>> Kehidupan, yaitu LUKISAN.
>>
>> Saat memasuki ruang utama acara Milad, kami (rombongan dari Bandung)
>> disambut oleh Pak Sinang, Bunda Icha, Mbak Dyah F. dan pasukan SK yang sudah
>> datang lebih awal dari kami. Setelah mendapatkan tempat duduk dan memesan
>> minuman, mata saya tertuju kepada sederetan LUKISAN yang menempel di dinding
>> depan saya duduk. Bukan suatu hal yang penting bagi saya menyebutkan isi
>> LUKISAN itu adalah Band legenda yang terkenal seperti Beatles, The Rolling
>> stones dll (sekali lagi, ga penting saya sebutkan seperti itu kan? â"halah
>> sudah disebutkan jugaâ").
>>
>> Bagi saya, Sekolah Kehidupan ini dapat diibaratkan lukisan yang menghiasi
>> dinding. Setidaknya ada dua hal dari lukisan ini :
>>
>> *1. **Beraneka warna adalah simbol dari KEHIDUPAN*
>>
>> Dalam kehidupan kita selama ini pasti pernah merasa senang, sedih, marah,
>> kecewa ataupun perasaan lainnya. Jika setiap perasaan dipasangkan dengan
>> sebuah warna, pasti dalam kehidupan kita bercampur banyak warna. Dan coba
>> kita bayangkan, jika dalam kehidupan kita hanya ada satu warna misalnya
>> hitam yang menandakan kesedihan atau putih yang menandakan kegembiraan,
>> apakah lukisan kehidupan kita ini sedap dipandang hanya dengan satu warna?
>> Hmm⦠saya agak ragu untuk menjawab itu enak dipandang mata.
>>
>> So, biarlah warna-warna ini menghiasi lukisan kehidupan kita, tinggal kita
>> mengatur tata letak warna itu agar semakin memperindah lukisan.
>>
>>
>>
>> *2. **Bingkai adalah simbol dari SEKOLAH*
>>
>> Nah, dengan adanya warna-warni di lukisan kita, perlu kita batasi dengan
>> sebuah bingkai. Mengapa? Tetaplah warna itu tidak keluar dari kanvas yang
>> ada, maksudnya dengan segala macam perasaan yang ada semuanya tetap dibatasi
>> dengan etika dan syariâat (bagi yang muslim). Bagaimana jadinya ketika tidak
>> adanya batasan etika dan syariâat? Maka dengan mudahnya kita mencari kambing
>> hitam dari setiap peristiwa, dan dalam kehidupan ini, bahwa kita tidak boleh
>> mencari kambing hitam karena tidak semua kambing berwarna hitam (heheheâ¦
>> senyum dikit dong ah).
>>
>> Namun, ini menjadi satu hal yang lumrah terjadi di kehidupan masyarakat kita
>> bahwa ketika ada satu hal yang tidak sesuai dengan harapan kita akan
>> memudahkan kita mencari kambing hitam penyebab ini. Dan yang lebih parah
>> adalah ujung-ujungnya kita bisa menyalahkan Allah SWT yang menciptakan kita
>> dengan segala warna kehidupan (naâudzubillahi min dzalik).
>>
>>
>>
>> Di Sekolah Kehidupan ini, kita juga menyadari banyak warna yang menghiasi
>> komunitas kita ini. Semuanya sangat indah jika dapat terintegrasi dengan
>> baik. Menyadari kelebihan setiap anggota sehingga perpaduan warna inilah
>> yang akan menjadi kunci kesuksesan di Sekolah Kehidupan. Apa jadinya ketika
>> dalam sebuah lukisan pemandangan (rata-rata akan menggambar pemandangan
>> gunung dengan matahari dan jalan berkelak-kelok menuju kaki gunung yang
>> diiringi dengan hamparan sawah⦠ini hasil para psikolog loh). Nah, bagaimana
>> ketika warna biru langit maksa ingin mewarnai gunung, sehingga gunung
>> berwarna biru langit? Hmm, terasa asing dan kurang nyaman dipandang walaupun
>> ke depannya akan sangat memungkinkan ada yang nyaman dengan hal ini. Begitu
>> juga di SK, ketika ada pemaksaan untuk penyeragaman kompetensi sepertinya
>> akan menjadi hal yang kurang nyaman, namun itu akan menjadi nyaman tatkala
>> anggota itu mau belajar keras untuk meningkatkan kompetensi. Dan keindahan
>> semua warna ini dibingkai oleh visi dan misi Sekolah Kehidupan agar tidak
>> keluar dari âkhitthahâ (pinjam istilah mas Epri di MILAD SK-5).
>>
>>
>>
>> Adapun visi dan misi Sekolah Kehidupan (saya copas dari web SK, lihat
>> www.sekolahkehidupan.com).
>>
>>
>>
>> VISI: Menjadi suatu milis tempat menimba ilmu kehidupan dengan cara
>> bertukar pengalaman antar anggota, bebas dari unsur SARA, politik,
>> dan pornografi.
>>
>>
>>
>> MISI: Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anggota
>> menyampaikan pengalaman keseharian hidup dalam bentuk tulisan berupa cerita,
>> kisah nyata, renungan, catatan harian, artikel inspirasi dan motivasi,
>> dengan harapan dapat menjadi hikmah dan bermanfaat bagi kita semua.
>>
>>
>>
>> Dan informasi untuk semua anggota, dalam MILAD ke-5 kemarin, untuk wadah
>> komunikasi kita tidak tertutup hanya di milis, tapi diperluas juga melalui
>> Grup Facebook, Website dan grup BBM (BlackBerry Messenger). Oleh karena itu,
>> dapat dioptimalkan semua ini dengan meng-add di grup FB berikut:
>> http://www.facebook.com/hadian# !/groups/106704372730054 dan untuk yang
>> menggunakan BlackBerry dan ingin berbagi di Grup BBM, silahkan share PIN
>> BBnya melalui japri ke mbak Mimin minehaway@gmail.com atau ke saya agar
>> dapat dimasukkan ke grup BBM.
>>
>>
>>
>> Kembali lagi ke lukisan SK, semoga perpaduan potensi semua anggota SK
>> terjalin dalam perpaduan warna yang indah untuk amal yang indah dan tentunya
>> ingin menuai hasil yang indah yaitu Surga-Nya, Amin. (saya bukan mengabsen
>> Mbak Indah loh ya⦠hehehe)
>>
>>
>>
>> Note: Untuk susunan pengurus yang sudah ditunjuk, akan diposting oleh Bang
>> Fiyan Arjun.
>>
>>
>> Wassalaamu'alaikum wr.wb
>>
>> --
>> Regards,
>> Hadian Febrianto, S.Si
>> PT SAGA VISI PARIPURNA
>> Jl. PHH Musthofa no.39
>> Surapati Core Blok K-7 Bandung
>> Ph: (+6222) 8724 1434
>> Fax: (+6222) 8724 1435
>>
>
>
>--
>www.nursalam.wordpress. com
>
>
>-------------------- --------- -------
>
>Yahoo! Groups Links
>
>
>
- 1e.
-
Re: [INSPIRASI] LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN
Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 8:13 am (PDT)
singkat dan padat. tapi warna yang aku suka hijau, biru dan hitam..itulah
warna khidupanku.Hehe
2011/7/17 Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com >
> **
>
>
> Assalaamu'alaikum wr.wb.
>
> Semoga bisa menjadi inspirasi, selamat menik mati (eh menikmati).
>
> *LUKISAN SEKOLAH KEHIDUPAN*
>
>
>
> Acara MILAD SK ke-5 baru saja selesai diselenggarakan, saya tidak akan
> membahas bagaimana persiapan acara atau perjalanan di tulisan ini, mungkin
> di tulisan lainnya (bisa jadi loh ya gak janji). Namun, saya mendapatkan
> satu hal yang sangat berkaitan dengan komunitas kita ini yaitu Sekolah
> Kehidupan, yaitu LUKISAN.
>
> Saat memasuki ruang utama acara Milad, kami (rombongan dari Bandung)
> disambut oleh Pak Sinang, Bunda Icha, Mbak Dyah F. dan pasukan SK yang sudah
> datang lebih awal dari kami. Setelah mendapatkan tempat duduk dan memesan
> minuman, mata saya tertuju kepada sederetan LUKISAN yang menempel di dinding
> depan saya duduk. Bukan suatu hal yang penting bagi saya menyebutkan isi
> LUKISAN itu adalah Band legenda yang terkenal seperti Beatles, The Rolling
> stones dll (sekali lagi, ga penting saya sebutkan seperti itu kan? halah
> sudah disebutkan juga).
>
> Bagi saya, Sekolah Kehidupan ini dapat diibaratkan lukisan yang menghiasi
> dinding. Setidaknya ada dua hal dari lukisan ini :
>
> *1. **Beraneka warna adalah simbol dari KEHIDUPAN*
>
> Dalam kehidupan kita selama ini pasti pernah merasa senang, sedih, marah,
> kecewa ataupun perasaan lainnya. Jika setiap perasaan dipasangkan dengan
> sebuah warna, pasti dalam kehidupan kita bercampur banyak warna. Dan coba
> kita bayangkan, jika dalam kehidupan kita hanya ada satu warna misalnya
> hitam yang menandakan kesedihan atau putih yang menandakan kegembiraan,
> apakah lukisan kehidupan kita ini sedap dipandang hanya dengan satu warna?
> Hmm saya agak ragu untuk menjawab itu enak dipandang mata.
>
> So, biarlah warna-warna ini menghiasi lukisan kehidupan kita, tinggal kita
> mengatur tata letak warna itu agar semakin memperindah lukisan.
>
>
>
> *2. **Bingkai adalah simbol dari SEKOLAH*
>
> Nah, dengan adanya warna-warni di lukisan kita, perlu kita batasi dengan
> sebuah bingkai. Mengapa? Tetaplah warna itu tidak keluar dari kanvas yang
> ada, maksudnya dengan segala macam perasaan yang ada semuanya tetap dibatasi
> dengan etika dan syari'at (bagi yang muslim). Bagaimana jadinya ketika tidak
> adanya batasan etika dan syari'at? Maka dengan mudahnya kita mencari kambing
> hitam dari setiap peristiwa, dan dalam kehidupan ini, bahwa kita tidak boleh
> mencari kambing hitam karena tidak semua kambing berwarna hitam (hehehe
> senyum dikit dong ah).
>
> Namun, ini menjadi satu hal yang lumrah terjadi di kehidupan masyarakat
> kita bahwa ketika ada satu hal yang tidak sesuai dengan harapan kita akan
> memudahkan kita mencari kambing hitam penyebab ini. Dan yang lebih parah
> adalah ujung-ujungnya kita bisa menyalahkan Allah SWT yang menciptakan kita
> dengan segala warna kehidupan (na'udzubillahi min dzalik).
>
>
>
> Di Sekolah Kehidupan ini, kita juga menyadari banyak warna yang menghiasi
> komunitas kita ini. Semuanya sangat indah jika dapat terintegrasi dengan
> baik. Menyadari kelebihan setiap anggota sehingga perpaduan warna inilah
> yang akan menjadi kunci kesuksesan di Sekolah Kehidupan. Apa jadinya ketika
> dalam sebuah lukisan pemandangan (rata-rata akan menggambar pemandangan
> gunung dengan matahari dan jalan berkelak-kelok menuju kaki gunung yang
> diiringi dengan hamparan sawah ini hasil para psikolog loh). Nah, bagaimana
> ketika warna biru langit maksa ingin mewarnai gunung, sehingga gunung
> berwarna biru langit? Hmm, terasa asing dan kurang nyaman dipandang walaupun
> ke depannya akan sangat memungkinkan ada yang nyaman dengan hal ini. Begitu
> juga di SK, ketika ada pemaksaan untuk penyeragaman kompetensi sepertinya
> akan menjadi hal yang kurang nyaman, namun itu akan menjadi nyaman tatkala
> anggota itu mau belajar keras untuk meningkatkan kompetensi. Dan keindahan
> semua warna ini dibingkai oleh visi dan misi Sekolah Kehidupan agar tidak
> keluar dari 'khitthah' (pinjam istilah mas Epri di MILAD SK-5).
>
>
>
> Adapun visi dan misi Sekolah Kehidupan (saya copas dari web SK, lihat
> www.sekolahkehidupan.com).
>
>
>
> VISI: Menjadi suatu milis tempat menimba ilmu kehidupan dengan cara
> bertukar pengalaman antar anggota, bebas dari unsur SARA, politik,
> dan pornografi.
>
>
>
> MISI: Memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anggota
> menyampaikan pengalaman keseharian hidup dalam bentuk tulisan berupa cerita,
> kisah nyata, renungan, catatan harian, artikel inspirasi dan motivasi,
> dengan harapan dapat menjadi hikmah dan bermanfaat bagi kita semua.
>
>
>
> Dan informasi untuk semua anggota, dalam MILAD ke-5 kemarin, untuk wadah
> komunikasi kita tidak tertutup hanya di milis, tapi diperluas juga melalui
> Grup Facebook, Website dan grup BBM (BlackBerry Messenger). Oleh karena itu,
> dapat dioptimalkan semua ini dengan meng-add di grup FB berikut:
> http://www.facebook.com/hadian# !/groups/106704372730054 dan untuk yang
> menggunakan BlackBerry dan ingin berbagi di Grup BBM, silahkan share PIN
> BBnya melalui japri ke mbak Mimin minehaway@gmail.com atau ke saya agar
> dapat dimasukkan ke grup BBM.
>
>
>
> Kembali lagi ke lukisan SK, semoga perpaduan potensi semua anggota SK
> terjalin dalam perpaduan warna yang indah untuk amal yang indah dan tentunya
> ingin menuai hasil yang indah yaitu Surga-Nya, Amin. (saya bukan mengabsen
> Mbak Indah loh ya hehehe)
>
>
>
> Note: Untuk susunan pengurus yang sudah ditunjuk, akan diposting oleh Bang
> Fiyan Arjun.
>
>
> Wassalaamu'alaikum wr.wb
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. PHH Musthofa no.39
> Surapati Core Blok K-7 Bandung
> Ph: (+6222) 8724 1434
> Fax: (+6222) 8724 1435
>
>
>
--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply. com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co. id
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
- 2a.
-
(Catcil) Beruntung ya?
Posted by: "Ramaditya Adikara" ramavgm@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 3:37 am (PDT)
Saya terinspirasi menuliskan ini saat kemarin pulang bareng Mbak Achi
dan Mas Agung di taksi. Kebetulan saat itu saya sedang bercanda
membahas tentang komentar orang saat melihat seorang pria menjalin
hubungan cinta dengan seorang wanita.
Yang menarik perhatian saya adalah ketika orang berkomentar seperti
ini, "Beruntung ya si pria mendapatkan si wanita," atau "beruntung ya
si wanita mendapatkan si pria?"
Kalimat tersebut, menurut pengetahuan saya, biasa dilontarkan
orang-orang apabila terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari sebuah
pasangan, misalnya sang prianya tampan namun sang wanitanya tidak
cantik, atau sang prianya penyandang cacat sementara sang wanitanya
berfisik sempurna.
Hal ini tentu saja sering saya alami.
Dulu saat pergi ke taman hiburan dan antre naik wahana, beberapa orang
di belakang antrean berbisik-bisik yang kira-kira bunyinya, "Kok mau
ya Mbak itu nuntun si Masnya? Beruntung ya Mas itu?" Kebetulan yang
menuntun saya adalah sahabat saya, tapi karena kami hanya berdua saja
(sahabat saya wanita) maka orang menyangka kami berpacaran.
Demikian juga sekarang, alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan
calon istri yang secara fisik memang cantik, dan secara rohani,
menurut saya, juga cantik (Jika ingin melihatnya silahkan search nama
"Isye Oktaviana" di Facebook).
Dalam beberapa event, saya pun kerap mendengar kalimat seperti di atas
terlontar, salah satunya adalah, "Beruntung ya tunanetra itu, dapat
pasangan cantik?"
Tak hendak mempermasalahkan soal komentar orang-orang yang bunyinya
demikian, karena saya termasuk karakter yang sangat terbuka atas
komentar orang lain. Namun, marilah kita baca sejenak kisah nyata yang
saya adaptasi dari komentar salah seorang rekan saya di Facebook.
Ada pasangan suami istri. Sang istri adalah wanita cantik yang punya
kedudukan tinggi di kantornya. Ia sangat pintar, supel, dan pandai
bergaul. Hal tersebut menjadikan sang istri dihormati, dikagumi, dan
punya banyak relasi. Boleh dibilang, sang istri ini adalah primadona,
karena punya kelebihan di berbagai bidang.
Sementara itu, sang suami hanyalah pekerja kantoran biasa, tidak
tampan, tidak pintar, dan tidak kaya. Boleh dibilang, posisinya
berbanding terbalik dengan sang istri.
Namun, sang istri tak pernah malu berjalan-jalan ke luar, menggandeng
tangan suaminya dengan mesra, dan mengedepankan sang suami dalam
berbagai kegiatan. Hal itu membuat orang-orang yang melihatnya
berkomentar, "Beruntung ya si suami mendapatkan istri yang sempurna?"
Hal tersebut terus berulang, sampai pada suatu hari, sang istri jatuh
sakit, dan penyakit itu sangat parah sehingga membuat sang istri harus
berhenti dari pekerjaannya.
Karena penyakitnya, lambat laun fisik sang istri tidak cantik lagi,
dan sangat tergantung pada suaminya untuk keperluan sehari-hari.
Namun, dengan setia, sang suami selalu menemani dan merawat istrinya.
Ia bahkan selalu membawa istrinya jalan-jalan ke luar rumah, sehingga
orang-orang dapat melihat kebersamaan mereka.
Pada saat itu, orang-orang pun berkomentar, "Beruntung ya si istri
mendapatkan pria yang setia?"
Apa yang dapat kita petik dari cerita di atas?
Untuk saya pribadi, hal ini menunjukkan bahwa ketika dua orang lawan
jenis memutuskan untuk menjalin hubungan yang dilandasi cinta, maka
keduanya telah berkomitmen untuk saling mengisi satu sama lain, saling
membagi kelebihan dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
Hal ini tak hanya berlaku untuk hubungan cinta, tapi juga antar
sahabat dan antar keluarga.
Maka, rasanya sulit bagi kita untuk menilai keberuntungan hanya
berdasar pada apa yang tampak secara fisik, karena boleh jadi pasangan
tersebut memutuskan untuk menjalani hubungan (baik percintan,
pertemanan, persahabatan, atau bentuk hubungan lainnya) dengan
kesadaran bahwa kedua belah pihak dapat saling menerima dan memberi.
Untuk saya pribadi, saya menjalani hubungan dengan kekasih saya bukan
atas dasar saya merasa beruntung punya kekasih yang cantik (walau
terkadang suka jingkrak-jingkrak sendiri sih, hehehe), dan menurut
penuturan kekasih saya, dia pun tidak menganggap pertemuannya dengan
saya adalah sebuah keberuntungan, karena menurutnya, kalau ada yang
untung berarti ada yang rugi.
Di sini kami saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah kesempurnaan.
Ya mungkin seperti dalam film Power Rangers dan sebangsanya, di mana
unit-unit kecil bersatu menjadi robot raksasa yang pilih tanding.
Nah, bagaimana dengan rekan-rekan? Semoga dapat menarik makna positif
berdasar pada keyakinan masing-masing.
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 2b.
-
Re: (Catcil) Beruntung ya?
Posted by: "hamasahputri" widayati_endah@yahoo.com hamasahputri
Sun Jul 17, 2011 4:58 am (PDT)
Hehe.. Kalo aku lebih suka menyebut : sama2 beruntung.
Tanpa bermaksud ada yg dirugikan, tapi memang keduanya
memiliki nilai lebih.
Saya selalu berpikir bahwa jodoh itu datang pada saat
yang tepat, dengan orang yang tepat.
Kita tunggu undangan darimu, ya!
Smoga langgeng dunia akhirat. Aamiin ;)
Salam,
Bunda Nibras n Iam
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Adikara <ramavgm@...com > wrote:
>
> Saya terinspirasi menuliskan ini saat kemarin pulang bareng Mbak Achi
> dan Mas Agung di taksi. Kebetulan saat itu saya sedang bercanda
> membahas tentang komentar orang saat melihat seorang pria menjalin
> hubungan cinta dengan seorang wanita.
>
> Yang menarik perhatian saya adalah ketika orang berkomentar seperti
> ini, "Beruntung ya si pria mendapatkan si wanita," atau "beruntung ya
> si wanita mendapatkan si pria?"
>
> Kalimat tersebut, menurut pengetahuan saya, biasa dilontarkan
> orang-orang apabila terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari sebuah
> pasangan, misalnya sang prianya tampan namun sang wanitanya tidak
> cantik, atau sang prianya penyandang cacat sementara sang wanitanya
> berfisik sempurna.
>
> Hal ini tentu saja sering saya alami.
>
> Dulu saat pergi ke taman hiburan dan antre naik wahana, beberapa orang
> di belakang antrean berbisik-bisik yang kira-kira bunyinya, "Kok mau
> ya Mbak itu nuntun si Masnya? Beruntung ya Mas itu?" Kebetulan yang
> menuntun saya adalah sahabat saya, tapi karena kami hanya berdua saja
> (sahabat saya wanita) maka orang menyangka kami berpacaran.
>
> Demikian juga sekarang, alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan
> calon istri yang secara fisik memang cantik, dan secara rohani,
> menurut saya, juga cantik (Jika ingin melihatnya silahkan search nama
> "Isye Oktaviana" di Facebook).
>
> Dalam beberapa event, saya pun kerap mendengar kalimat seperti di atas
> terlontar, salah satunya adalah, "Beruntung ya tunanetra itu, dapat
> pasangan cantik?"
>
> Tak hendak mempermasalahkan soal komentar orang-orang yang bunyinya
> demikian, karena saya termasuk karakter yang sangat terbuka atas
> komentar orang lain. Namun, marilah kita baca sejenak kisah nyata yang
> saya adaptasi dari komentar salah seorang rekan saya di Facebook.
>
> Ada pasangan suami istri. Sang istri adalah wanita cantik yang punya
> kedudukan tinggi di kantornya. Ia sangat pintar, supel, dan pandai
> bergaul. Hal tersebut menjadikan sang istri dihormati, dikagumi, dan
> punya banyak relasi. Boleh dibilang, sang istri ini adalah primadona,
> karena punya kelebihan di berbagai bidang.
>
> Sementara itu, sang suami hanyalah pekerja kantoran biasa, tidak
> tampan, tidak pintar, dan tidak kaya. Boleh dibilang, posisinya
> berbanding terbalik dengan sang istri.
>
> Namun, sang istri tak pernah malu berjalan-jalan ke luar, menggandeng
> tangan suaminya dengan mesra, dan mengedepankan sang suami dalam
> berbagai kegiatan. Hal itu membuat orang-orang yang melihatnya
> berkomentar, "Beruntung ya si suami mendapatkan istri yang sempurna?"
>
> Hal tersebut terus berulang, sampai pada suatu hari, sang istri jatuh
> sakit, dan penyakit itu sangat parah sehingga membuat sang istri harus
> berhenti dari pekerjaannya.
>
> Karena penyakitnya, lambat laun fisik sang istri tidak cantik lagi,
> dan sangat tergantung pada suaminya untuk keperluan sehari-hari.
> Namun, dengan setia, sang suami selalu menemani dan merawat istrinya.
> Ia bahkan selalu membawa istrinya jalan-jalan ke luar rumah, sehingga
> orang-orang dapat melihat kebersamaan mereka.
>
> Pada saat itu, orang-orang pun berkomentar, "Beruntung ya si istri
> mendapatkan pria yang setia?"
>
> Apa yang dapat kita petik dari cerita di atas?
>
> Untuk saya pribadi, hal ini menunjukkan bahwa ketika dua orang lawan
> jenis memutuskan untuk menjalin hubungan yang dilandasi cinta, maka
> keduanya telah berkomitmen untuk saling mengisi satu sama lain, saling
> membagi kelebihan dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
>
> Hal ini tak hanya berlaku untuk hubungan cinta, tapi juga antar
> sahabat dan antar keluarga.
>
> Maka, rasanya sulit bagi kita untuk menilai keberuntungan hanya
> berdasar pada apa yang tampak secara fisik, karena boleh jadi pasangan
> tersebut memutuskan untuk menjalani hubungan (baik percintan,
> pertemanan, persahabatan, atau bentuk hubungan lainnya) dengan
> kesadaran bahwa kedua belah pihak dapat saling menerima dan memberi.
>
> Untuk saya pribadi, saya menjalani hubungan dengan kekasih saya bukan
> atas dasar saya merasa beruntung punya kekasih yang cantik (walau
> terkadang suka jingkrak-jingkrak sendiri sih, hehehe), dan menurut
> penuturan kekasih saya, dia pun tidak menganggap pertemuannya dengan
> saya adalah sebuah keberuntungan, karena menurutnya, kalau ada yang
> untung berarti ada yang rugi.
>
> Di sini kami saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah kesempurnaan.
> Ya mungkin seperti dalam film Power Rangers dan sebangsanya, di mana
> unit-unit kecil bersatu menjadi robot raksasa yang pilih tanding.
>
>
> Nah, bagaimana dengan rekan-rekan? Semoga dapat menarik makna positif
> berdasar pada keyakinan masing-masing.
>
>
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>
- 2c.
-
Re: (Catcil) Beruntung ya?
Posted by: "Ramaditya Adikara" ramavgm@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 5:09 am (PDT)
Seuju bunda! :)
On 7/17/11, hamasahputri <widayati_endah@yahoo.com > wrote:
> Hehe.. Kalo aku lebih suka menyebut : sama2 beruntung.
> Tanpa bermaksud ada yg dirugikan, tapi memang keduanya
> memiliki nilai lebih.
>
> Saya selalu berpikir bahwa jodoh itu datang pada saat
> yang tepat, dengan orang yang tepat.
>
> Kita tunggu undangan darimu, ya!
> Smoga langgeng dunia akhirat. Aamiin ;)
>
>
> Salam,
> Bunda Nibras n Iam
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Adikara <ramavgm@...com >
> wrote:
>>
>> Saya terinspirasi menuliskan ini saat kemarin pulang bareng Mbak Achi
>> dan Mas Agung di taksi. Kebetulan saat itu saya sedang bercanda
>> membahas tentang komentar orang saat melihat seorang pria menjalin
>> hubungan cinta dengan seorang wanita.
>>
>> Yang menarik perhatian saya adalah ketika orang berkomentar seperti
>> ini, "Beruntung ya si pria mendapatkan si wanita," atau "beruntung ya
>> si wanita mendapatkan si pria?"
>>
>> Kalimat tersebut, menurut pengetahuan saya, biasa dilontarkan
>> orang-orang apabila terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari sebuah
>> pasangan, misalnya sang prianya tampan namun sang wanitanya tidak
>> cantik, atau sang prianya penyandang cacat sementara sang wanitanya
>> berfisik sempurna.
>>
>> Hal ini tentu saja sering saya alami.
>>
>> Dulu saat pergi ke taman hiburan dan antre naik wahana, beberapa orang
>> di belakang antrean berbisik-bisik yang kira-kira bunyinya, "Kok mau
>> ya Mbak itu nuntun si Masnya? Beruntung ya Mas itu?" Kebetulan yang
>> menuntun saya adalah sahabat saya, tapi karena kami hanya berdua saja
>> (sahabat saya wanita) maka orang menyangka kami berpacaran.
>>
>> Demikian juga sekarang, alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan
>> calon istri yang secara fisik memang cantik, dan secara rohani,
>> menurut saya, juga cantik (Jika ingin melihatnya silahkan search nama
>> "Isye Oktaviana" di Facebook).
>>
>> Dalam beberapa event, saya pun kerap mendengar kalimat seperti di atas
>> terlontar, salah satunya adalah, "Beruntung ya tunanetra itu, dapat
>> pasangan cantik?"
>>
>> Tak hendak mempermasalahkan soal komentar orang-orang yang bunyinya
>> demikian, karena saya termasuk karakter yang sangat terbuka atas
>> komentar orang lain. Namun, marilah kita baca sejenak kisah nyata yang
>> saya adaptasi dari komentar salah seorang rekan saya di Facebook.
>>
>> Ada pasangan suami istri. Sang istri adalah wanita cantik yang punya
>> kedudukan tinggi di kantornya. Ia sangat pintar, supel, dan pandai
>> bergaul. Hal tersebut menjadikan sang istri dihormati, dikagumi, dan
>> punya banyak relasi. Boleh dibilang, sang istri ini adalah primadona,
>> karena punya kelebihan di berbagai bidang.
>>
>> Sementara itu, sang suami hanyalah pekerja kantoran biasa, tidak
>> tampan, tidak pintar, dan tidak kaya. Boleh dibilang, posisinya
>> berbanding terbalik dengan sang istri.
>>
>> Namun, sang istri tak pernah malu berjalan-jalan ke luar, menggandeng
>> tangan suaminya dengan mesra, dan mengedepankan sang suami dalam
>> berbagai kegiatan. Hal itu membuat orang-orang yang melihatnya
>> berkomentar, "Beruntung ya si suami mendapatkan istri yang sempurna?"
>>
>> Hal tersebut terus berulang, sampai pada suatu hari, sang istri jatuh
>> sakit, dan penyakit itu sangat parah sehingga membuat sang istri harus
>> berhenti dari pekerjaannya.
>>
>> Karena penyakitnya, lambat laun fisik sang istri tidak cantik lagi,
>> dan sangat tergantung pada suaminya untuk keperluan sehari-hari.
>> Namun, dengan setia, sang suami selalu menemani dan merawat istrinya.
>> Ia bahkan selalu membawa istrinya jalan-jalan ke luar rumah, sehingga
>> orang-orang dapat melihat kebersamaan mereka.
>>
>> Pada saat itu, orang-orang pun berkomentar, "Beruntung ya si istri
>> mendapatkan pria yang setia?"
>>
>> Apa yang dapat kita petik dari cerita di atas?
>>
>> Untuk saya pribadi, hal ini menunjukkan bahwa ketika dua orang lawan
>> jenis memutuskan untuk menjalin hubungan yang dilandasi cinta, maka
>> keduanya telah berkomitmen untuk saling mengisi satu sama lain, saling
>> membagi kelebihan dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
>>
>> Hal ini tak hanya berlaku untuk hubungan cinta, tapi juga antar
>> sahabat dan antar keluarga.
>>
>> Maka, rasanya sulit bagi kita untuk menilai keberuntungan hanya
>> berdasar pada apa yang tampak secara fisik, karena boleh jadi pasangan
>> tersebut memutuskan untuk menjalani hubungan (baik percintan,
>> pertemanan, persahabatan, atau bentuk hubungan lainnya) dengan
>> kesadaran bahwa kedua belah pihak dapat saling menerima dan memberi.
>>
>> Untuk saya pribadi, saya menjalani hubungan dengan kekasih saya bukan
>> atas dasar saya merasa beruntung punya kekasih yang cantik (walau
>> terkadang suka jingkrak-jingkrak sendiri sih, hehehe), dan menurut
>> penuturan kekasih saya, dia pun tidak menganggap pertemuannya dengan
>> saya adalah sebuah keberuntungan, karena menurutnya, kalau ada yang
>> untung berarti ada yang rugi.
>>
>> Di sini kami saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah kesempurnaan.
>> Ya mungkin seperti dalam film Power Rangers dan sebangsanya, di mana
>> unit-unit kecil bersatu menjadi robot raksasa yang pilih tanding.
>>
>>
>> Nah, bagaimana dengan rekan-rekan? Semoga dapat menarik makna positif
>> berdasar pada keyakinan masing-masing.
>>
>>
>>
>> --
>> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
>>
>> - Eko Ramaditya Adikara
>> http://www.ramaditya.com
>>
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 2d.
-
Re: (Catcil) Beruntung ya?
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Sun Jul 17, 2011 5:15 am (PDT)
Hmm... Saya teringat dengan sebuah taushiyah (nasihat) seorang ustadz. Terkadang sebagai manusia, kita ingin mendapatkan pasangan kita sempurna, padahal tingkah laku kita tidak menunjukkan keseriusan untuk menuju kesempurnaan.
So, jodoh itu rahasia-Nya. Jangan menuntut pasangan kita lebih baik tatkala kita tidak memulainya. Bahkan ketika ada perilaku yang kurang baik, bisa jadi itu cerminan tingkah laku kita juga yang tidak kita sadari.
So, mau lebih beruntung? Saya tunggu undangannya. Hehehe
-----Original Message-----
From: Ramaditya Adikara <ramavgm@gmail.com >
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Sun, 17 Jul 2011 17:37:14
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Cc: <isye.oktaviana@gratika.co. >id
Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Beruntung ya?
Saya terinspirasi menuliskan ini saat kemarin pulang bareng Mbak Achi
dan Mas Agung di taksi. Kebetulan saat itu saya sedang bercanda
membahas tentang komentar orang saat melihat seorang pria menjalin
hubungan cinta dengan seorang wanita.
Yang menarik perhatian saya adalah ketika orang berkomentar seperti
ini, "Beruntung ya si pria mendapatkan si wanita," atau "beruntung ya
si wanita mendapatkan si pria?"
Kalimat tersebut, menurut pengetahuan saya, biasa dilontarkan
orang-orang apabila terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari sebuah
pasangan, misalnya sang prianya tampan namun sang wanitanya tidak
cantik, atau sang prianya penyandang cacat sementara sang wanitanya
berfisik sempurna.
Hal ini tentu saja sering saya alami.
Dulu saat pergi ke taman hiburan dan antre naik wahana, beberapa orang
di belakang antrean berbisik-bisik yang kira-kira bunyinya, "Kok mau
ya Mbak itu nuntun si Masnya? Beruntung ya Mas itu?" Kebetulan yang
menuntun saya adalah sahabat saya, tapi karena kami hanya berdua saja
(sahabat saya wanita) maka orang menyangka kami berpacaran.
Demikian juga sekarang, alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan
calon istri yang secara fisik memang cantik, dan secara rohani,
menurut saya, juga cantik (Jika ingin melihatnya silahkan search nama
"Isye Oktaviana" di Facebook).
Dalam beberapa event, saya pun kerap mendengar kalimat seperti di atas
terlontar, salah satunya adalah, "Beruntung ya tunanetra itu, dapat
pasangan cantik?"
Tak hendak mempermasalahkan soal komentar orang-orang yang bunyinya
demikian, karena saya termasuk karakter yang sangat terbuka atas
komentar orang lain. Namun, marilah kita baca sejenak kisah nyata yang
saya adaptasi dari komentar salah seorang rekan saya di Facebook.
Ada pasangan suami istri. Sang istri adalah wanita cantik yang punya
kedudukan tinggi di kantornya. Ia sangat pintar, supel, dan pandai
bergaul. Hal tersebut menjadikan sang istri dihormati, dikagumi, dan
punya banyak relasi. Boleh dibilang, sang istri ini adalah primadona,
karena punya kelebihan di berbagai bidang.
Sementara itu, sang suami hanyalah pekerja kantoran biasa, tidak
tampan, tidak pintar, dan tidak kaya. Boleh dibilang, posisinya
berbanding terbalik dengan sang istri.
Namun, sang istri tak pernah malu berjalan-jalan ke luar, menggandeng
tangan suaminya dengan mesra, dan mengedepankan sang suami dalam
berbagai kegiatan. Hal itu membuat orang-orang yang melihatnya
berkomentar, "Beruntung ya si suami mendapatkan istri yang sempurna?"
Hal tersebut terus berulang, sampai pada suatu hari, sang istri jatuh
sakit, dan penyakit itu sangat parah sehingga membuat sang istri harus
berhenti dari pekerjaannya.
Karena penyakitnya, lambat laun fisik sang istri tidak cantik lagi,
dan sangat tergantung pada suaminya untuk keperluan sehari-hari.
Namun, dengan setia, sang suami selalu menemani dan merawat istrinya.
Ia bahkan selalu membawa istrinya jalan-jalan ke luar rumah, sehingga
orang-orang dapat melihat kebersamaan mereka.
Pada saat itu, orang-orang pun berkomentar, "Beruntung ya si istri
mendapatkan pria yang setia?"
Apa yang dapat kita petik dari cerita di atas?
Untuk saya pribadi, hal ini menunjukkan bahwa ketika dua orang lawan
jenis memutuskan untuk menjalin hubungan yang dilandasi cinta, maka
keduanya telah berkomitmen untuk saling mengisi satu sama lain, saling
membagi kelebihan dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
Hal ini tak hanya berlaku untuk hubungan cinta, tapi juga antar
sahabat dan antar keluarga.
Maka, rasanya sulit bagi kita untuk menilai keberuntungan hanya
berdasar pada apa yang tampak secara fisik, karena boleh jadi pasangan
tersebut memutuskan untuk menjalani hubungan (baik percintan,
pertemanan, persahabatan, atau bentuk hubungan lainnya) dengan
kesadaran bahwa kedua belah pihak dapat saling menerima dan memberi.
Untuk saya pribadi, saya menjalani hubungan dengan kekasih saya bukan
atas dasar saya merasa beruntung punya kekasih yang cantik (walau
terkadang suka jingkrak-jingkrak sendiri sih, hehehe), dan menurut
penuturan kekasih saya, dia pun tidak menganggap pertemuannya dengan
saya adalah sebuah keberuntungan, karena menurutnya, kalau ada yang
untung berarti ada yang rugi.
Di sini kami saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah kesempurnaan.
Ya mungkin seperti dalam film Power Rangers dan sebangsanya, di mana
unit-unit kecil bersatu menjadi robot raksasa yang pilih tanding.
Nah, bagaimana dengan rekan-rekan? Semoga dapat menarik makna positif
berdasar pada keyakinan masing-masing.
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 2e.
-
Re: (Catcil) Beruntung ya?
Posted by: "kelongpajaga@yahoo.co.id" kelongpajaga@yahoo.co.id kelongpajaga
Sun Jul 17, 2011 7:46 am (PDT)
Tabek...,
cuma mau bilang ikutan setuju...
Salam...
-----Original message-----
From: Ramaditya Adikara
Sent: 17/07/2011, 7:09 PM
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Subject: Re: [sekolah-kehidupan] Re: (Catcil) Beruntung ya?
Seuju bunda! :)
On 7/17/11, hamasahputri <widayati_endah@yahoo.com > wrote:
> Hehe.. Kalo aku lebih suka menyebut : sama2 beruntung.
> Tanpa bermaksud ada yg dirugikan, tapi memang keduanya
> memiliki nilai lebih.
>
> Saya selalu berpikir bahwa jodoh itu datang pada saat
> yang tepat, dengan orang yang tepat.
>
> Kita tunggu undangan darimu, ya!
> Smoga langgeng dunia akhirat. Aamiin ;)
>
>
> Salam,
> Bunda Nibras n Iam
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , Ramaditya Adikara <ramavgm@...com >
> wrote:
>>
>> Saya terinspirasi menuliskan ini saat kemarin pulang bareng Mbak Achi
>> dan Mas Agung di taksi. Kebetulan saat itu saya sedang bercanda
>> membahas tentang komentar orang saat melihat seorang pria menjalin
>> hubungan cinta dengan seorang wanita.
>>
>> Yang menarik perhatian saya adalah ketika orang berkomentar seperti
>> ini, "Beruntung ya si pria mendapatkan si wanita," atau "beruntung ya
>> si wanita mendapatkan si pria?"
>>
>> Kalimat tersebut, menurut pengetahuan saya, biasa dilontarkan
>> orang-orang apabila terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari sebuah
>> pasangan, misalnya sang prianya tampan namun sang wanitanya tidak
>> cantik, atau sang prianya penyandang cacat sementara sang wanitanya
>> berfisik sempurna.
>>
>> Hal ini tentu saja sering saya alami.
>>
>> Dulu saat pergi ke taman hiburan dan antre naik wahana, beberapa orang
>> di belakang antrean berbisik-bisik yang kira-kira bunyinya, "Kok mau
>> ya Mbak itu nuntun si Masnya? Beruntung ya Mas itu?" Kebetulan yang
>> menuntun saya adalah sahabat saya, tapi karena kami hanya berdua saja
>> (sahabat saya wanita) maka orang menyangka kami berpacaran.
>>
>> Demikian juga sekarang, alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan
>> calon istri yang secara fisik memang cantik, dan secara rohani,
>> menurut saya, juga cantik (Jika ingin melihatnya silahkan search nama
>> "Isye Oktaviana" di Facebook).
>>
>> Dalam beberapa event, saya pun kerap mendengar kalimat seperti di atas
>> terlontar, salah satunya adalah, "Beruntung ya tunanetra itu, dapat
>> pasangan cantik?"
>>
>> Tak hendak mempermasalahkan soal komentar orang-orang yang bunyinya
>> demikian, karena saya termasuk karakter yang sangat terbuka atas
>> komentar orang lain. Namun, marilah kita baca sejenak kisah nyata yang
>> saya adaptasi dari komentar salah seorang rekan saya di Facebook.
>>
>> Ada pasangan suami istri. Sang istri adalah wanita cantik yang punya
>> kedudukan tinggi di kantornya. Ia sangat pintar, supel, dan pandai
>> bergaul. Hal tersebut menjadikan sang istri dihormati, dikagumi, dan
>> punya banyak relasi. Boleh dibilang, sang istri ini adalah primadona,
>> karena punya kelebihan di berbagai bidang.
>>
>> Sementara itu, sang suami hanyalah pekerja kantoran biasa, tidak
>> tampan, tidak pintar, dan tidak kaya. Boleh dibilang, posisinya
>> berbanding terbalik dengan sang istri.
>>
>> Namun, sang istri tak pernah malu berjalan-jalan ke luar, menggandeng
>> tangan suaminya dengan mesra, dan mengedepankan sang suami dalam
>> berbagai kegiatan. Hal itu membuat orang-orang yang melihatnya
>> berkomentar, "Beruntung ya si suami mendapatkan istri yang sempurna?"
>>
>> Hal tersebut terus berulang, sampai pada suatu hari, sang istri jatuh
>> sakit, dan penyakit itu sangat parah sehingga membuat sang istri harus
>> berhenti dari pekerjaannya.
>>
>> Karena penyakitnya, lambat laun fisik sang istri tidak cantik lagi,
>> dan sangat tergantung pada suaminya untuk keperluan sehari-hari.
>> Namun, dengan setia, sang suami selalu menemani dan merawat istrinya.
>> Ia bahkan selalu membawa istrinya jalan-jalan ke luar rumah, sehingga
>> orang-orang dapat melihat kebersamaan mereka.
>>
>> Pada saat itu, orang-orang pun berkomentar, "Beruntung ya si istri
>> mendapatkan pria yang setia?"
>>
>> Apa yang dapat kita petik dari cerita di atas?
>>
>> Untuk saya pribadi, hal ini menunjukkan bahwa ketika dua orang lawan
>> jenis memutuskan untuk menjalin hubungan yang dilandasi cinta, maka
>> keduanya telah berkomitmen untuk saling mengisi satu sama lain, saling
>> membagi kelebihan dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
>>
>> Hal ini tak hanya berlaku untuk hubungan cinta, tapi juga antar
>> sahabat dan antar keluarga.
>>
>> Maka, rasanya sulit bagi kita untuk menilai keberuntungan hanya
>> berdasar pada apa yang tampak secara fisik, karena boleh jadi pasangan
>> tersebut memutuskan untuk menjalani hubungan (baik percintan,
>> pertemanan, persahabatan, atau bentuk hubungan lainnya) dengan
>> kesadaran bahwa kedua belah pihak dapat saling menerima dan memberi.
>>
>> Untuk saya pribadi, saya menjalani hubungan dengan kekasih saya bukan
>> atas dasar saya merasa beruntung punya kekasih yang cantik (walau
>> terkadang suka jingkrak-jingkrak sendiri sih, hehehe), dan menurut
>> penuturan kekasih saya, dia pun tidak menganggap pertemuannya dengan
>> saya adalah sebuah keberuntungan, karena menurutnya, kalau ada yang
>> untung berarti ada yang rugi.
>>
>> Di sini kami saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah kesempurnaan.
>> Ya mungkin seperti dalam film Power Rangers dan sebangsanya, di mana
>> unit-unit kecil bersatu menjadi robot raksasa yang pilih tanding.
>>
>>
>> Nah, bagaimana dengan rekan-rekan? Semoga dapat menarik makna positif
>> berdasar pada keyakinan masing-masing.
>>
>>
>>
>> --
>> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
>>
>> - Eko Ramaditya Adikara
>> http://www.ramaditya.com
>>
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 2f.
-
Re: (Catcil) Beruntung ya?
Posted by: "fiyan arjun" fiyanarjun@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 7:47 am (PDT)
Terima kasih buat Mas Rama yang membuat tulisan ini membuat saya terharu
sekaligus juga memotivasi saya untuk mencari ketenangan hidup dan cari teman
hidup Cape hidup sendiri. Banyak fitnah. Banyak godaan. Dan juga banyak
pilihan...Hehe. Sekali lagi makasih Mas Rama atas tulisannya. Sukses selalu
buat Mas Rama. Salam buat bidadarinya yang setia Mbak Isye Oktaviana. Jaga
Mas Rama ya mbak Isye Oktaviana.Hehe. Semoga kalian berdua menjadi pasangan
yang abadi. Amin
2011/7/17 Ramaditya Adikara <ramavgm@gmail.com >
> **
>
>
> Saya terinspirasi menuliskan ini saat kemarin pulang bareng Mbak Achi
> dan Mas Agung di taksi. Kebetulan saat itu saya sedang bercanda
> membahas tentang komentar orang saat melihat seorang pria menjalin
> hubungan cinta dengan seorang wanita.
>
> Yang menarik perhatian saya adalah ketika orang berkomentar seperti
> ini, "Beruntung ya si pria mendapatkan si wanita," atau "beruntung ya
> si wanita mendapatkan si pria?"
>
> Kalimat tersebut, menurut pengetahuan saya, biasa dilontarkan
> orang-orang apabila terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari sebuah
> pasangan, misalnya sang prianya tampan namun sang wanitanya tidak
> cantik, atau sang prianya penyandang cacat sementara sang wanitanya
> berfisik sempurna.
>
> Hal ini tentu saja sering saya alami.
>
> Dulu saat pergi ke taman hiburan dan antre naik wahana, beberapa orang
> di belakang antrean berbisik-bisik yang kira-kira bunyinya, "Kok mau
> ya Mbak itu nuntun si Masnya? Beruntung ya Mas itu?" Kebetulan yang
> menuntun saya adalah sahabat saya, tapi karena kami hanya berdua saja
> (sahabat saya wanita) maka orang menyangka kami berpacaran.
>
> Demikian juga sekarang, alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan
> calon istri yang secara fisik memang cantik, dan secara rohani,
> menurut saya, juga cantik (Jika ingin melihatnya silahkan search nama
> "Isye Oktaviana" di Facebook).
>
> Dalam beberapa event, saya pun kerap mendengar kalimat seperti di atas
> terlontar, salah satunya adalah, "Beruntung ya tunanetra itu, dapat
> pasangan cantik?"
>
> Tak hendak mempermasalahkan soal komentar orang-orang yang bunyinya
> demikian, karena saya termasuk karakter yang sangat terbuka atas
> komentar orang lain. Namun, marilah kita baca sejenak kisah nyata yang
> saya adaptasi dari komentar salah seorang rekan saya di Facebook.
>
> Ada pasangan suami istri. Sang istri adalah wanita cantik yang punya
> kedudukan tinggi di kantornya. Ia sangat pintar, supel, dan pandai
> bergaul. Hal tersebut menjadikan sang istri dihormati, dikagumi, dan
> punya banyak relasi. Boleh dibilang, sang istri ini adalah primadona,
> karena punya kelebihan di berbagai bidang.
>
> Sementara itu, sang suami hanyalah pekerja kantoran biasa, tidak
> tampan, tidak pintar, dan tidak kaya. Boleh dibilang, posisinya
> berbanding terbalik dengan sang istri.
>
> Namun, sang istri tak pernah malu berjalan-jalan ke luar, menggandeng
> tangan suaminya dengan mesra, dan mengedepankan sang suami dalam
> berbagai kegiatan. Hal itu membuat orang-orang yang melihatnya
> berkomentar, "Beruntung ya si suami mendapatkan istri yang sempurna?"
>
> Hal tersebut terus berulang, sampai pada suatu hari, sang istri jatuh
> sakit, dan penyakit itu sangat parah sehingga membuat sang istri harus
> berhenti dari pekerjaannya.
>
> Karena penyakitnya, lambat laun fisik sang istri tidak cantik lagi,
> dan sangat tergantung pada suaminya untuk keperluan sehari-hari.
> Namun, dengan setia, sang suami selalu menemani dan merawat istrinya.
> Ia bahkan selalu membawa istrinya jalan-jalan ke luar rumah, sehingga
> orang-orang dapat melihat kebersamaan mereka.
>
> Pada saat itu, orang-orang pun berkomentar, "Beruntung ya si istri
> mendapatkan pria yang setia?"
>
> Apa yang dapat kita petik dari cerita di atas?
>
> Untuk saya pribadi, hal ini menunjukkan bahwa ketika dua orang lawan
> jenis memutuskan untuk menjalin hubungan yang dilandasi cinta, maka
> keduanya telah berkomitmen untuk saling mengisi satu sama lain, saling
> membagi kelebihan dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
>
> Hal ini tak hanya berlaku untuk hubungan cinta, tapi juga antar
> sahabat dan antar keluarga.
>
> Maka, rasanya sulit bagi kita untuk menilai keberuntungan hanya
> berdasar pada apa yang tampak secara fisik, karena boleh jadi pasangan
> tersebut memutuskan untuk menjalani hubungan (baik percintan,
> pertemanan, persahabatan, atau bentuk hubungan lainnya) dengan
> kesadaran bahwa kedua belah pihak dapat saling menerima dan memberi.
>
> Untuk saya pribadi, saya menjalani hubungan dengan kekasih saya bukan
> atas dasar saya merasa beruntung punya kekasih yang cantik (walau
> terkadang suka jingkrak-jingkrak sendiri sih, hehehe), dan menurut
> penuturan kekasih saya, dia pun tidak menganggap pertemuannya dengan
> saya adalah sebuah keberuntungan, karena menurutnya, kalau ada yang
> untung berarti ada yang rugi.
>
> Di sini kami saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah kesempurnaan.
> Ya mungkin seperti dalam film Power Rangers dan sebangsanya, di mana
> unit-unit kecil bersatu menjadi robot raksasa yang pilih tanding.
>
> Nah, bagaimana dengan rekan-rekan? Semoga dapat menarik makna positif
> berdasar pada keyakinan masing-masing.
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>
>
--
"Books inside you"
Fiyan 'Anju' Arjun
Anju Online Bookshop
Jl.Ulujami Rt.012/04 No.14 Jak- Sel
www.bukumurahku.multiply. com
fb:bujangkumbanf@yahoo.co. id
Tlp:(021) 7379858
Hp:0852-8758-0079
- 2g.
-
Foto HUT SK ke 5
Posted by: "Sisca Lahur" sapijinak2000@yahoo.com sapijinak2000
Sun Jul 17, 2011 6:48 pm (PDT)
Met pagi, semua.
Ini sebagian foto-foto HUT SK ke-5.
http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan/ photos/album/ 11042084/ pic/list
Bagi yang tidak dapat hadir,
silahkan disimak sebagai pengobat rindu.
Sisca Lahur - 2h.
-
Re: Foto HUT SK ke 5
Posted by: "ugikmadyo@gmail.com" ugikmadyo@gmail.com sinkzuee
Sun Jul 17, 2011 7:22 pm (PDT)
Mbak Sisca makasih foto-fotonya.
Benar-benar jadi pengobat rindu nih
Hehe
Ugik Madyo
SK Bandung
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: Sisca Lahur <sapijinak2000@yahoo.com >
Sender: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Date: Sun, 17 Jul 2011 18:48:09
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan@com yahoogroups. >com
Reply-To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Subject: [sekolah-kehidupan] Foto HUT SK ke 5
Met pagi, semua.
Ini sebagian foto-foto HUT SK ke-5.
http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan/ photos/album/ 11042084/ pic/list
Bagi yang tidak dapat hadir,
silahkan disimak sebagai pengobat rindu.
Sisca Lahur
- 2i.
-
Re: Foto HUT SK ke 5
Posted by: "Siu Elha" siuelha@yahoo.com siuhik
Sun Jul 17, 2011 7:47 pm (PDT)
keren mbakeee...
jd serasa hadir disana...(halahhhh:D)
_____________________ _________ __
From: Sisca Lahur <sapijinak2000@yahoo.com >
To: "sekolah-kehidupan@yahoogroups. " <sekolah-kehidupan@com yahoogroups. >com
Sent: Monday, July 18, 2011 8:48 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Foto HUT SK ke 5
Â
Met pagi, semua.
Ini sebagian foto-foto HUT SK ke-5.
http://groups.yahoo.com/ group/sekolah- kehidupan/ photos/album/ 11042084/ pic/list
Bagi yang tidak dapat hadir,
silahkan disimak sebagai pengobat rindu.
Sisca Lahur
- 2j.
-
Re: Foto HUT SK ke 5
Posted by: "Sismanto" sirilwafa@gmail.com siril_wafa
Sun Jul 17, 2011 7:51 pm (PDT)
Makasih mbak siska, atas poto-potonya.
salam,
Sis
- 2k.
-
Re: (Catcil) Beruntung ya?
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 8:37 pm (PDT)
Membaca tulisan Mas Rama ini, saya jadi teringat sebuah humor sufi.
Saat malam pertama, sang suami yang tampangnya pas-pasan juga miskin
berkata kepada istrinya yang molek dan kaya,"Istriku, aku benar-benar
bersyukur mendapatkanmu."
Istrinya pun menjawab bijak,"Kanda, ibarat sepasang sayap burung,
syukur itu selalu berpasangan dengan sabar. Jika engkau bersyukur
mendapatkanmu maka aku pun bersabar mendapatkanmu." ^_^
Dan saya setuju dengan Mbak Endah dan Sahabat SK yang lain, jodoh itu
datang di saat yang tepat dan dengan orang yang tepat.
Saya doakan semoga Mas Rama dan Mbak Isye ditakdirkan Allah untuk
berjodoh. Amin!
Tabik,
Nursalam AR
On 7/17/11, Ramaditya Adikara <ramavgm@gmail.com > wrote:
> Saya terinspirasi menuliskan ini saat kemarin pulang bareng Mbak Achi
> dan Mas Agung di taksi. Kebetulan saat itu saya sedang bercanda
> membahas tentang komentar orang saat melihat seorang pria menjalin
> hubungan cinta dengan seorang wanita.
>
> Yang menarik perhatian saya adalah ketika orang berkomentar seperti
> ini, "Beruntung ya si pria mendapatkan si wanita," atau "beruntung ya
> si wanita mendapatkan si pria?"
>
> Kalimat tersebut, menurut pengetahuan saya, biasa dilontarkan
> orang-orang apabila terdapat perbedaan yang cukup mencolok dari sebuah
> pasangan, misalnya sang prianya tampan namun sang wanitanya tidak
> cantik, atau sang prianya penyandang cacat sementara sang wanitanya
> berfisik sempurna.
>
> Hal ini tentu saja sering saya alami.
>
> Dulu saat pergi ke taman hiburan dan antre naik wahana, beberapa orang
> di belakang antrean berbisik-bisik yang kira-kira bunyinya, "Kok mau
> ya Mbak itu nuntun si Masnya? Beruntung ya Mas itu?" Kebetulan yang
> menuntun saya adalah sahabat saya, tapi karena kami hanya berdua saja
> (sahabat saya wanita) maka orang menyangka kami berpacaran.
>
> Demikian juga sekarang, alhamdulillah Allah mempertemukan saya dengan
> calon istri yang secara fisik memang cantik, dan secara rohani,
> menurut saya, juga cantik (Jika ingin melihatnya silahkan search nama
> "Isye Oktaviana" di Facebook).
>
> Dalam beberapa event, saya pun kerap mendengar kalimat seperti di atas
> terlontar, salah satunya adalah, "Beruntung ya tunanetra itu, dapat
> pasangan cantik?"
>
> Tak hendak mempermasalahkan soal komentar orang-orang yang bunyinya
> demikian, karena saya termasuk karakter yang sangat terbuka atas
> komentar orang lain. Namun, marilah kita baca sejenak kisah nyata yang
> saya adaptasi dari komentar salah seorang rekan saya di Facebook.
>
> Ada pasangan suami istri. Sang istri adalah wanita cantik yang punya
> kedudukan tinggi di kantornya. Ia sangat pintar, supel, dan pandai
> bergaul. Hal tersebut menjadikan sang istri dihormati, dikagumi, dan
> punya banyak relasi. Boleh dibilang, sang istri ini adalah primadona,
> karena punya kelebihan di berbagai bidang.
>
> Sementara itu, sang suami hanyalah pekerja kantoran biasa, tidak
> tampan, tidak pintar, dan tidak kaya. Boleh dibilang, posisinya
> berbanding terbalik dengan sang istri.
>
> Namun, sang istri tak pernah malu berjalan-jalan ke luar, menggandeng
> tangan suaminya dengan mesra, dan mengedepankan sang suami dalam
> berbagai kegiatan. Hal itu membuat orang-orang yang melihatnya
> berkomentar, "Beruntung ya si suami mendapatkan istri yang sempurna?"
>
> Hal tersebut terus berulang, sampai pada suatu hari, sang istri jatuh
> sakit, dan penyakit itu sangat parah sehingga membuat sang istri harus
> berhenti dari pekerjaannya.
>
> Karena penyakitnya, lambat laun fisik sang istri tidak cantik lagi,
> dan sangat tergantung pada suaminya untuk keperluan sehari-hari.
> Namun, dengan setia, sang suami selalu menemani dan merawat istrinya.
> Ia bahkan selalu membawa istrinya jalan-jalan ke luar rumah, sehingga
> orang-orang dapat melihat kebersamaan mereka.
>
> Pada saat itu, orang-orang pun berkomentar, "Beruntung ya si istri
> mendapatkan pria yang setia?"
>
> Apa yang dapat kita petik dari cerita di atas?
>
> Untuk saya pribadi, hal ini menunjukkan bahwa ketika dua orang lawan
> jenis memutuskan untuk menjalin hubungan yang dilandasi cinta, maka
> keduanya telah berkomitmen untuk saling mengisi satu sama lain, saling
> membagi kelebihan dan saling menutupi kekurangan masing-masing.
>
> Hal ini tak hanya berlaku untuk hubungan cinta, tapi juga antar
> sahabat dan antar keluarga.
>
> Maka, rasanya sulit bagi kita untuk menilai keberuntungan hanya
> berdasar pada apa yang tampak secara fisik, karena boleh jadi pasangan
> tersebut memutuskan untuk menjalani hubungan (baik percintan,
> pertemanan, persahabatan, atau bentuk hubungan lainnya) dengan
> kesadaran bahwa kedua belah pihak dapat saling menerima dan memberi.
>
> Untuk saya pribadi, saya menjalani hubungan dengan kekasih saya bukan
> atas dasar saya merasa beruntung punya kekasih yang cantik (walau
> terkadang suka jingkrak-jingkrak sendiri sih, hehehe), dan menurut
> penuturan kekasih saya, dia pun tidak menganggap pertemuannya dengan
> saya adalah sebuah keberuntungan, karena menurutnya, kalau ada yang
> untung berarti ada yang rugi.
>
> Di sini kami saling melengkapi, sehingga menjadi sebuah kesempurnaan.
> Ya mungkin seperti dalam film Power Rangers dan sebangsanya, di mana
> unit-unit kecil bersatu menjadi robot raksasa yang pilih tanding.
>
>
> Nah, bagaimana dengan rekan-rekan? Semoga dapat menarik makna positif
> berdasar pada keyakinan masing-masing.
>
>
>
> --
> "Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
>
> - Eko Ramaditya Adikara
> http://www.ramaditya.com
>
--
www.nursalam.wordpress. com
- 3a.
-
Rindu di Ulang Tahun yang Lima
Posted by: "musimbunga@gmail.com" musimbunga@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 6:17 am (PDT)
Rindu Menggebu : dua kata yang bisa saya ungkapkan saat ini, dengan segala kelebayan yang ada.
Mengenal SK pertama kali dari uni Asma, yang berawal dari lomba. Setelah beberapa lama berkutat di dunia maya akhirnya, tibalah milad yang bertempat di Kuningan (ini ultah ke 1 ato ke 2 ya? Ahaha faktor U). Dan ow, ow, ow.. kesan pertama begitu menggoda.
Bukan, bukan soal makanan yang menggoda, tapi persaudaraan yang terbentuk setelahnya. Saya kadang senyum-senyum sendiri antara lucu, bersyukur juga bingung, ternyata ada sebuah dunia yang melahirkan dunia baru, dunia maya yang melahirkan dunia nyata. Anehnya persaudaraan itu merambat dan mengakar sampai saat ini.
Awalnya, saya belajar banyak dari mereka lewat tulisan-tulisannya, saya belajar bagaimana memaknai hidup, saya banyak belajar berbagai hal di milis ini, walaupun saya waktu itu belum pernah tahu bagaimana bentuk kepala mereka dan batang hidungnya :D namun setelah beberapa kali kopdar, beberapa kali acara, ada sebuah ikatan yang merambat, mengakar, dan menjadi hubungan yang langgeng (kayak nikah aja ahaha). Justru ternyata, setelah di dunia nyata saya lebih banyak belajar dari mereka.
Rasa-rasanya saya banyak menemukan berbagai macam rasa di milis ini (mungkin babeh Hadian lebih senang menyebutnya warna). Saya banyak tertawa, saya banyak belajar bagaimana berbagi, saya belajar mencintai dan dicintai, dan saya belajar menaksir dan ditaksir (ngikik). Dan saya merasa saya banyak disayangi (gpp ya gr dikit), dan juga secara wajar saya pernah merasa sedih, terpuruk, mengalami problematika, tapi teman-teman di SK banyak yang menopang (secara pada gak kuat nopang saya kalo sendirian hihi).
Beberapa milad SK telah kita lalui bersama, mulai dari kuningan, situ gintung, lembang, Surabaya, namun sayangnya saya absen di ulang tahun yang ke-lima. Lebaykah saya kalo saya bilang saya ingin menangis kalo liat woro-woro milad sk yang ke5? Setelah banyak hal yang saya dapat di persaudaran itu, saya merasa tubuh saya ada di timur, tapi pikiran saya ada di barat hihi. Andaikan ada pintu kemana saja Doraemon rasa-rasanya Halmahera Jakarta bukan jarak yang jauh. (tabok muka, berhenti bayangin Doraemon).
Nampak-nampaknya euphoria milad ini justru membuat memori otak saya bernostalgi(L)a dengan beberapa hal yang pernah saya dapatkan dari milis ini. Simak beberapa hal berikut ini, (siapa tau nama Anda tercantum di sini) :
1. SK Bogor. Mas Catur, uni Asma, taufik.. hai brader, dimana kalian? Udah saking seringnya ketemu pas SK Bogor terbentuk rasa-rasanya ini tidak lagi bisa dibilang kopdar, nongkrong di wilayah bogor sampai merobohkan satu motor. (inget gak? Ahaha)
2. Gerembolan si berat. Gerombolan si berat tetap eksis di beberapa milad milis, tapi entah yang ke 5, sepikah tanpa kehadiran saya?
3. Pulsa. Beberapa orang yang saya kenal di SK pernah mengirimkan saya pulsa padahal di antaranya belum pernah saya lihat batang hidungnya, alasannya ada yang karena alasan salam persahabatan, ada yang karena saya jarang membalas karena gak ada pulsa (dulu keknya ini pas masih kere-kerenya hihi) dan ada juga yang ngirimin pulsa agar perjalanan menuju jenjang pernikahannya dilancarkan. Ckckck ini entah pada saking baiknya atau karena kebanyakan pulsa hehe.
4. Mencintai dan dicintai. Keknya bukan rahasia umum lagi ya beberapa orang di SK dapet jodohnya orang SK, lalu bagaimana dengan saya? Pernahkah saya merasa naksir di Sk?pernahkah saya merasa ditaksir? Dua-duanya pernah. Justru urusan ditaksir dan menaksir entah kenapa membuat saya dekat dengan beberapa teman putri di SK khusunya Novi. :D orang yang mendukung, tapi di lain sisi beberapa kali ngomelin saya :D I lop yu pul :P
5. Persaudaraaan. Saya pada akhirnya punya babeh angkat di mari. Juga punya om angkat (yang pernah ngongkosin saya ke Bali dalam rangka menghibur saya yang abis broken heart ahaha fyi, si om ini jarang mosting tapi merhatiin, lebih dari itu petuah-petuahnya luar biasa)
6. Perjalanan milad tak terlupakan. Sejauh ini perjalanan milad tak terlupakan yaitu Jakarta Trawas yang ditempuh dalam waktu 24 jam, bersama pejuang-pejuang luar biasa kang dani, mba Mimin, dan di kereta ketemu dengan mas Jonru dan mas Epri saat mereka mau isi pelatihan. Sayang kereta yang kami tumpangi mogok, walhasil saya, kang Dani, dan mba Mimin berhasil mbolangan cilacap trawas berbekal peluh, namun bahagia ketemu teman teman Sk.
7. SK Bandung dan bakso akung. Terima kasih untuk SK bandung yang telah memperkenalkan saya dengan bakso akung yang sampai Halmahera pun sering terbayang-bayang makannya.
8. Pak sinang dan keluarga. Hiyah.. di siang hari, di sebuah bimbel di sekitaran BSD, kagetlah saya menemukan satu anak yang kayaknya kenal sama bapaknya.yang bernama sama seperti saya : Nia. Walhasil di beberapa milad milis, saya sering mengharap bu Sinang membawa Nia serta, kangen dengan ketawa si bungsu yang pintar itu...
9. Mau nyapa semuanya, coba absen ah.. yuhu mas veby, Aga, mas Arief akhir, taufik,catur, kang dikdik, yayan, mas raul,fiyan, sisca, nop-nop, divin, aci, mas yons, mba april, mba ugik, mba lili, uni asma, mba wiwik, mas andri, mas nur, mas yudi, mba yuni, bu has, bun2 endah, sinta, mba mimin, retno, mba sya, mba siwi, mba dyah fitri, mba dyah dzakiatti, mba diah, mba dedew, mba indar, mba loiy, mas ramaditya, mas dayat,mba Lia, ramah, pak suhadi, mba ica, mba ela, teh gia, pa Teha, mba Anty dan smuanyaaaah.. saya hanya mau bilang : saya rindu.. ahiiy dan buat sahabat2 eska yang baru bergabung salam kenal ya..
Peluk kangen dari hutan hihi
*maaf jarang moderasi milis jaringan modem kacau nian di mari*
Powered by Telkomsel BlackBerry® - 3b.
-
Re: Rindu di Ulang Tahun yang Lima
Posted by: "Ramaditya Adikara" ramavgm@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 6:47 am (PDT)
hadir!
On 7/17/11, musimbunga@gmail.com <musimbunga@gmail.com > wrote:
>
> Rindu Menggebu : dua kata yang bisa saya ungkapkan saat ini, dengan segala
> kelebayan yang ada.
>
> Mengenal SK pertama kali dari uni Asma, yang berawal dari lomba. Setelah
> beberapa lama berkutat di dunia maya akhirnya, tibalah milad yang bertempat
> di Kuningan (ini ultah ke 1 ato ke 2 ya? Ahaha faktor U). Dan ow, ow, ow..
> kesan pertama begitu menggoda.
>
> Bukan, bukan soal makanan yang menggoda, tapi persaudaraan yang terbentuk
> setelahnya. Saya kadang senyum-senyum sendiri antara lucu, bersyukur juga
> bingung, ternyata ada sebuah dunia yang melahirkan dunia baru, dunia maya
> yang melahirkan dunia nyata. Anehnya persaudaraan itu merambat dan mengakar
> sampai saat ini.
>
> Awalnya, saya belajar banyak dari mereka lewat tulisan-tulisannya, saya
> belajar bagaimana memaknai hidup, saya banyak belajar berbagai hal di milis
> ini, walaupun saya waktu itu belum pernah tahu bagaimana bentuk kepala
> mereka dan batang hidungnya :D namun setelah beberapa kali kopdar, beberapa
> kali acara, ada sebuah ikatan yang merambat, mengakar, dan menjadi hubungan
> yang langgeng (kayak nikah aja ahaha). Justru ternyata, setelah di dunia
> nyata saya lebih banyak belajar dari mereka.
>
> Rasa-rasanya saya banyak menemukan berbagai macam rasa di milis ini (mungkin
> babeh Hadian lebih senang menyebutnya warna). Saya banyak tertawa, saya
> banyak belajar bagaimana berbagi, saya belajar mencintai dan dicintai, dan
> saya belajar menaksir dan ditaksir (ngikik). Dan saya merasa saya banyak
> disayangi (gpp ya gr dikit), dan juga secara wajar saya pernah merasa sedih,
> terpuruk, mengalami problematika, tapi teman-teman di SK banyak yang
> menopang (secara pada gak kuat nopang saya kalo sendirian hihi).
>
> Beberapa milad SK telah kita lalui bersama, mulai dari kuningan, situ
> gintung, lembang, Surabaya, namun sayangnya saya absen di ulang tahun yang
> ke-lima. Lebaykah saya kalo saya bilang saya ingin menangis kalo liat
> woro-woro milad sk yang ke5? Setelah banyak hal yang saya dapat di
> persaudaran itu, saya merasa tubuh saya ada di timur, tapi pikiran saya ada
> di barat hihi. Andaikan ada pintu kemana saja Doraemon rasa-rasanya
> Halmahera Jakarta bukan jarak yang jauh. (tabok muka, berhenti bayangin
> Doraemon).
>
> Nampak-nampaknya euphoria milad ini justru membuat memori otak saya
> bernostalgi(L)a dengan beberapa hal yang pernah saya dapatkan dari milis
> ini. Simak beberapa hal berikut ini, (siapa tau nama Anda tercantum di
> sini) :
>
> 1. SK Bogor. Mas Catur, uni Asma, taufik.. hai brader, dimana kalian? Udah
> saking seringnya ketemu pas SK Bogor terbentuk rasa-rasanya ini tidak lagi
> bisa dibilang kopdar, nongkrong di wilayah bogor sampai merobohkan satu
> motor. (inget gak? Ahaha)
> 2. Gerembolan si berat. Gerombolan si berat tetap eksis di beberapa milad
> milis, tapi entah yang ke 5, sepikah tanpa kehadiran saya?
> 3. Pulsa. Beberapa orang yang saya kenal di SK pernah mengirimkan saya pulsa
> padahal di antaranya belum pernah saya lihat batang hidungnya, alasannya ada
> yang karena alasan salam persahabatan, ada yang karena saya jarang membalas
> karena gak ada pulsa (dulu keknya ini pas masih kere-kerenya hihi) dan ada
> juga yang ngirimin pulsa agar perjalanan menuju jenjang pernikahannya
> dilancarkan. Ckckck ini entah pada saking baiknya atau karena kebanyakan
> pulsa hehe.
> 4. Mencintai dan dicintai. Keknya bukan rahasia umum lagi ya beberapa orang
> di SK dapet jodohnya orang SK, lalu bagaimana dengan saya? Pernahkah saya
> merasa naksir di Sk?pernahkah saya merasa ditaksir? Dua-duanya pernah.
> Justru urusan ditaksir dan menaksir entah kenapa membuat saya dekat dengan
> beberapa teman putri di SK khusunya Novi. :D orang yang mendukung, tapi di
> lain sisi beberapa kali ngomelin saya :D I lop yu pul :P
> 5. Persaudaraaan. Saya pada akhirnya punya babeh angkat di mari. Juga punya
> om angkat (yang pernah ngongkosin saya ke Bali dalam rangka menghibur saya
> yang abis broken heart ahaha fyi, si om ini jarang mosting tapi
> merhatiin, lebih dari itu petuah-petuahnya luar biasa)
> 6. Perjalanan milad tak terlupakan. Sejauh ini perjalanan milad tak
> terlupakan yaitu Jakarta Trawas yang ditempuh dalam waktu 24 jam, bersama
> pejuang-pejuang luar biasa kang dani, mba Mimin, dan di kereta ketemu dengan
> mas Jonru dan mas Epri saat mereka mau isi pelatihan. Sayang kereta yang
> kami tumpangi mogok, walhasil saya, kang Dani, dan mba Mimin berhasil
> mbolangan cilacap trawas berbekal peluh, namun bahagia ketemu teman
> teman Sk.
> 7. SK Bandung dan bakso akung. Terima kasih untuk SK bandung yang telah
> memperkenalkan saya dengan bakso akung yang sampai Halmahera pun sering
> terbayang-bayang makannya.
> 8. Pak sinang dan keluarga. Hiyah.. di siang hari, di sebuah bimbel di
> sekitaran BSD, kagetlah saya menemukan satu anak yang kayaknya kenal sama
> bapaknya.yang bernama sama seperti saya : Nia. Walhasil di beberapa milad
> milis, saya sering mengharap bu Sinang membawa Nia serta, kangen dengan
> ketawa si bungsu yang pintar itu...
> 9. Mau nyapa semuanya, coba absen ah.. yuhu mas veby, Aga, mas Arief akhir,
> taufik,catur, kang dikdik, yayan, mas raul,fiyan, sisca, nop-nop, divin,
> aci, mas yons, mba april, mba ugik, mba lili, uni asma, mba wiwik, mas
> andri, mas nur, mas yudi, mba yuni, bu has, bun2 endah, sinta, mba mimin,
> retno, mba sya, mba siwi, mba dyah fitri, mba dyah dzakiatti, mba diah, mba
> dedew, mba indar, mba loiy, mas ramaditya, mas dayat,mba Lia, ramah, pak
> suhadi, mba ica, mba ela, teh gia, pa Teha, mba Anty dan smuanyaaaah.. saya
> hanya mau bilang : saya rindu.. ahiiy dan buat sahabat2 eska yang baru
> bergabung salam kenal ya..
>
> Peluk kangen dari hutan hihi
> *maaf jarang moderasi milis jaringan modem kacau nian di mari*
>
>
>
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --------------------- --------- ------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 3c.
-
Re: Rindu di Ulang Tahun yang Lima
Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 9:16 pm (PDT)
Wah,wah, kebayang galau dan kangennya Nia ya:).
Didoakan deh semoga tahun ke depan atau di kopdar berikutnya kita
semua bisa ketemuan. Salah satunya di resepsi pernikahan Nia;). Amin!
*mengajak yang lain mengaminkan*
tabik,
Nursalam AR
On 7/17/11, musimbunga@gmail.com <musimbunga@gmail.com > wrote:
>
> Rindu Menggebu : dua kata yang bisa saya ungkapkan saat ini, dengan segala
> kelebayan yang ada.
>
> Mengenal SK pertama kali dari uni Asma, yang berawal dari lomba. Setelah
> beberapa lama berkutat di dunia maya akhirnya, tibalah milad yang bertempat
> di Kuningan (ini ultah ke 1 ato ke 2 ya? Ahaha faktor U). Dan ow, ow, ow..
> kesan pertama begitu menggoda.
>
> Bukan, bukan soal makanan yang menggoda, tapi persaudaraan yang terbentuk
> setelahnya. Saya kadang senyum-senyum sendiri antara lucu, bersyukur juga
> bingung, ternyata ada sebuah dunia yang melahirkan dunia baru, dunia maya
> yang melahirkan dunia nyata. Anehnya persaudaraan itu merambat dan mengakar
> sampai saat ini.
>
> Awalnya, saya belajar banyak dari mereka lewat tulisan-tulisannya, saya
> belajar bagaimana memaknai hidup, saya banyak belajar berbagai hal di milis
> ini, walaupun saya waktu itu belum pernah tahu bagaimana bentuk kepala
> mereka dan batang hidungnya :D namun setelah beberapa kali kopdar, beberapa
> kali acara, ada sebuah ikatan yang merambat, mengakar, dan menjadi hubungan
> yang langgeng (kayak nikah aja ahaha). Justru ternyata, setelah di dunia
> nyata saya lebih banyak belajar dari mereka.
>
> Rasa-rasanya saya banyak menemukan berbagai macam rasa di milis ini (mungkin
> babeh Hadian lebih senang menyebutnya warna). Saya banyak tertawa, saya
> banyak belajar bagaimana berbagi, saya belajar mencintai dan dicintai, dan
> saya belajar menaksir dan ditaksir (ngikik). Dan saya merasa saya banyak
> disayangi (gpp ya gr dikit), dan juga secara wajar saya pernah merasa sedih,
> terpuruk, mengalami problematika, tapi teman-teman di SK banyak yang
> menopang (secara pada gak kuat nopang saya kalo sendirian hihi).
>
> Beberapa milad SK telah kita lalui bersama, mulai dari kuningan, situ
> gintung, lembang, Surabaya, namun sayangnya saya absen di ulang tahun yang
> ke-lima. Lebaykah saya kalo saya bilang saya ingin menangis kalo liat
> woro-woro milad sk yang ke5? Setelah banyak hal yang saya dapat di
> persaudaran itu, saya merasa tubuh saya ada di timur, tapi pikiran saya ada
> di barat hihi. Andaikan ada pintu kemana saja Doraemon rasa-rasanya
> Halmahera Jakarta bukan jarak yang jauh. (tabok muka, berhenti bayangin
> Doraemon).
>
> Nampak-nampaknya euphoria milad ini justru membuat memori otak saya
> bernostalgi(L)a dengan beberapa hal yang pernah saya dapatkan dari milis
> ini. Simak beberapa hal berikut ini, (siapa tau nama Anda tercantum di
> sini) :
>
> 1. SK Bogor. Mas Catur, uni Asma, taufik.. hai brader, dimana kalian? Udah
> saking seringnya ketemu pas SK Bogor terbentuk rasa-rasanya ini tidak lagi
> bisa dibilang kopdar, nongkrong di wilayah bogor sampai merobohkan satu
> motor. (inget gak? Ahaha)
> 2. Gerembolan si berat. Gerombolan si berat tetap eksis di beberapa milad
> milis, tapi entah yang ke 5, sepikah tanpa kehadiran saya?
> 3. Pulsa. Beberapa orang yang saya kenal di SK pernah mengirimkan saya pulsa
> padahal di antaranya belum pernah saya lihat batang hidungnya, alasannya ada
> yang karena alasan salam persahabatan, ada yang karena saya jarang membalas
> karena gak ada pulsa (dulu keknya ini pas masih kere-kerenya hihi) dan ada
> juga yang ngirimin pulsa agar perjalanan menuju jenjang pernikahannya
> dilancarkan. Ckckck ini entah pada saking baiknya atau karena kebanyakan
> pulsa hehe.
> 4. Mencintai dan dicintai. Keknya bukan rahasia umum lagi ya beberapa orang
> di SK dapet jodohnya orang SK, lalu bagaimana dengan saya? Pernahkah saya
> merasa naksir di Sk?pernahkah saya merasa ditaksir? Dua-duanya pernah.
> Justru urusan ditaksir dan menaksir entah kenapa membuat saya dekat dengan
> beberapa teman putri di SK khusunya Novi. :D orang yang mendukung, tapi di
> lain sisi beberapa kali ngomelin saya :D I lop yu pul :P
> 5. Persaudaraaan. Saya pada akhirnya punya babeh angkat di mari. Juga punya
> om angkat (yang pernah ngongkosin saya ke Bali dalam rangka menghibur saya
> yang abis broken heart ahaha fyi, si om ini jarang mosting tapi
> merhatiin, lebih dari itu petuah-petuahnya luar biasa)
> 6. Perjalanan milad tak terlupakan. Sejauh ini perjalanan milad tak
> terlupakan yaitu Jakarta Trawas yang ditempuh dalam waktu 24 jam, bersama
> pejuang-pejuang luar biasa kang dani, mba Mimin, dan di kereta ketemu dengan
> mas Jonru dan mas Epri saat mereka mau isi pelatihan. Sayang kereta yang
> kami tumpangi mogok, walhasil saya, kang Dani, dan mba Mimin berhasil
> mbolangan cilacap trawas berbekal peluh, namun bahagia ketemu teman
> teman Sk.
> 7. SK Bandung dan bakso akung. Terima kasih untuk SK bandung yang telah
> memperkenalkan saya dengan bakso akung yang sampai Halmahera pun sering
> terbayang-bayang makannya.
> 8. Pak sinang dan keluarga. Hiyah.. di siang hari, di sebuah bimbel di
> sekitaran BSD, kagetlah saya menemukan satu anak yang kayaknya kenal sama
> bapaknya.yang bernama sama seperti saya : Nia. Walhasil di beberapa milad
> milis, saya sering mengharap bu Sinang membawa Nia serta, kangen dengan
> ketawa si bungsu yang pintar itu...
> 9. Mau nyapa semuanya, coba absen ah.. yuhu mas veby, Aga, mas Arief akhir,
> taufik,catur, kang dikdik, yayan, mas raul,fiyan, sisca, nop-nop, divin,
> aci, mas yons, mba april, mba ugik, mba lili, uni asma, mba wiwik, mas
> andri, mas nur, mas yudi, mba yuni, bu has, bun2 endah, sinta, mba mimin,
> retno, mba sya, mba siwi, mba dyah fitri, mba dyah dzakiatti, mba diah, mba
> dedew, mba indar, mba loiy, mas ramaditya, mas dayat,mba Lia, ramah, pak
> suhadi, mba ica, mba ela, teh gia, pa Teha, mba Anty dan smuanyaaaah.. saya
> hanya mau bilang : saya rindu.. ahiiy dan buat sahabat2 eska yang baru
> bergabung salam kenal ya..
>
> Peluk kangen dari hutan hihi
> *maaf jarang moderasi milis jaringan modem kacau nian di mari*
>
>
>
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> --------------------- --------- ------
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
--
www.nursalam.wordpress. com
- 4.
-
Tips Menulis
Posted by: "Ardian Syam" ardian.syam@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 7:47 am (PDT)
Teman-teman,
yang ingin tahu tentang dunia penulis, tips menulis dan visi tentang dunia
penerbitan, serta cerita pendek dan komunitas tulis menulis silakan cek di :
Facebook: http://www.facebook.com/MataPenaMag z
Twitter: @MataPenaMagz
Mail: MajalahMataPena@gmail.com
semoga berbagi hati dengan menulis dapat memberi manfaat bagi banyak orang.
gunakan Mata, gunakan Pena, gunakan Mata Pena
Salam
Ardian
- 5.
-
(Ruang musik) Permainan suling penyemangat hari
Posted by: "Ramaditya Adikara" ramavgm@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 4:01 pm (PDT)
Selamat pagi, rekan-rekan SK!
Ingin berbagi semangat di hari Senin ini lewat permainan suling dan
musik! Semoga ini bisa menambah semangat rekan-rekan sekalian! :)
http://www.youtube.com/watch? v=NbNYaz4rYO8
--
"Ramaditya Skywalker: The Indonesian Blind Blogger"
- Eko Ramaditya Adikara
http://www.ramaditya.com
- 6.
-
Artikel: Siapa Bilang Dipromosi Itu Sulit?
Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com dkadarusman
Sun Jul 17, 2011 7:54 pm (PDT)
Artikel: Siapa Bilang Dipromosi Itu Sulit?
Â
Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Â
Kita semua tahu jika kebanyakan karyawan tidak pernah dipromosikan. Ada pula yang jarang. Tetapi kita juga tahu jika ada orang-orang yang sering  mendapatkan promosi. Tentu saja, orang yang termasuk kelompok ketiga adalah mereka yang langka. Anda, termasuk kedalam kelompok yang mana? Jika Anda belum termasuk kelompok yang ketiga itu, maka ada baiknya Anda mengetahui beberapa faktor penting yang menyebabkan mengapa mereka bisa mudah mendapatkan promosi.
Â
Saya beruntung karena termasuk kelompok orang-orang yang langka itu. Bahkan, pernah sampai belum genap 6 bulan menangani suatu jabatan baru sudah ditawari lagi untuk menangani posisi lainnya. Semua itu berakhir ketika saya berkomitmen untuk mengejar mimpi saya sendiri, dan saya harus mengatakan;âmaaf, ini saaatnya untuk mengejar mimpi-mimpi pribadi saya sendiri. So let me say a good byeâ¦â  Beruntungkah saya dan orang-orang yang seperti saya lainnya? Mungkin iya. Tetapi, kelihatannya itu bukanlah seluruhnya soal keberuntungan. Ada sesuatu yang kami kondisikan sehingga kami mendapatkan kesempatan yang lebih besar dari kebanyakan karyawan lainnnya. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar bagaimana memperbesar peluang untuk mendapatkan promosi dalam pekerjaan; saya ajak untuk memulainya dengan mempraktekkan 5 pemahaman Natural Intelligence berikut ini: Â
Â
1.     Tebuslah kelangkaan dengan kelangkaan lagi. Jabatan yang lebih tinggi itu jumlahnya hanya sedikit alias langka. Maka untuk mendapatkannya Anda juga harus menjadi orang yang langka. Caranya? Jika jabatan yang lebih tinggi itu membutuhkan keterampilan yang tinggi, maka Anda harus memiliki keterampilan yang tinggi. Jika jabatan itu memerlukan kemampuan komunikasi yang tinggi, maka Anda harus memiliki kemampuan komunikasi yang tinggi. Jika jabatan tinggi itu membutuhkan keteladanan yang baik, maka Anda harus terlebih dahulu menunjukkan keteladanan. Jika jabatan yang tinggi itu butuh kemampuan memimpin yang solid, maka Anda harus memastikan bahwa diri Anda memiliki kemampuan memimpin yang juga solid. Jika Anda mampu âmenyamakan diriâ dengan jabatan yang Anda inginkan itu, maka cepat atau lambat; para pengambil keputusan di perusahaan Anda tahu bahwa Anda, adalah orang yang pantang mendapatkan jabatan itu. Karena Anda, telah berhasil menebuh
kelangkaan dengan kelangkaan juga.
Â
2.     Bersikaplah proaktif terhadap penugasan yang sulit. Keliru, jika kita mengira bahwa jabatan yang lebih tinggi selalu berarti kenikmatan yang lebih tinggi. Beberapa jabatan menyebabkan Anda naik gaji, tapi sekaligus kehilangan tunjangan tertentu sehingga boleh jadi take home pay Anda menurun. Beberapa jabatan lebih tinggi bisa jadi menyebabkan Anda bekerja lebih berat dan lebih lama. Beberapa jabatan yang lebih tinggi itu boleh jadi memposisikan diri Anda pada situasi yang lebih tidak nyaman. Faktanya, promosi jabatan tidak selalu soal âtempat yang lebih enakâ. Syukur jika demikian, namun jika untuk pengembangan karir jangka panjang Anda harus sedikit perih, maka saran saya persiapkanlah diri Anda untuk menikmati perih itu. Caranya? Jangan biarkan keadaan memaksa Anda untuk menjalani perih itu. Sebaliknya, bawalah diri Anda untuk secara proaktif menyongsongnya. Mengapa? Karena dengan sikap proaktif itu, Anda membawa serta seluruh jiwa
raga Anda secara suka rela. Dengan begitu, Anda  bisa lebih ringan hati dalam menjalaninya. Â
Â
3.     Bangunlah hubungan baik dengan atasan. Setiap promosi jabatan selalu melibatkan atasan Anda, baik secara langsung maupun tidak langsung. Meskipun bukan atasan Anda yang mempromosikan karena keterbatasan otoritas mereka, namun satu hal yang pasti; atasan Anda akan ditanya mengenai âkualitas kerjaâ Anda. Kualitas kerja tidak semata-mata berkaitan dengan penyelesaian tugas secara teknis, melainkan juga aspek-aspek lainnya dalam pekerjaan. Membangun hubungan yang baik dengan atasan itu tidak pernah membuat diri Anda kecewa lho. Bahkan boleh jadi, hubungan itu bisa semakin melapangkan jalan menuju promosi jabatan Anda. Hanya ada satu kondisi dimana Anda boleh membangkang kepada atasan Anda. Kondisi seperti apakah itu? Ketika atasan Anda memerintahkan Anda untuk melakukan hal-hal nista. Atasan Anda tidak memerintahkan hal-hal nista bukan? Maka bersikap koperatiflah dengan atasan Anda. Karena sikap koperatif Anda bisa menjadi landasan
terbangunnya hubungan yang baik dengan atasan.
          Â
4.     Bangunlah hubungan baik dengan departemen lain. Jabatan yang lebih tinggi itu kadang-kadang berada di departemen yang berbeda. Mungkin di departemen Anda tidak ada lowongan posisi yang lebih tinggi, padahal Anda sudah memiliki kualitas yang tinggi. Apakah Anda akan menunggu sampai jabatan itu ada, atau Anda bersedia untuk âmenjelajahâ ke departemen yang berbeda? Jika Anda memilih alternatif kedua, maka itu berarti Anda harus berlatih menikmati perubahan suasana, budaya, serta kebiasaan belajar Anda. Hal paling alami dalam melakukannya adalah dengan membiasakan diri untuk bergaul dan berinteraksi dengan kolega-kolega Anda di departemen lain. Biarkan diri Anda terekspos disana. Lebih baik lagi jika Anda bersedia terlibat dalam proyek-proyek mereka. âPerlihatkanlahâ kualitas diri Anda kepada penangambil keputusan di departemen itu. Saya jamin; Anda akan masuk kedalam âradarâ talenta mereka.
Â
5.     Berpikir â" bertindak â" beperilaku layaknya pemegang jabatan yang Anda incar. Jika Anda ingin menjadi seorang manager misalnya, maka Anda harus terlebih dahulu memperlihatkan bahwa Anda memiliki kualitas pemikiran sekelas seorang manager. Bertindaklah sekualitas manager, dan bersikaplah layaknya seorang manager yang hebat. Lho, tapi kan sekarang saya belum menjadi manager? Justru sebelum menjadi managerlah Anda harus membangun kemampuan itu. Karena jika Anda sudah terlanjur menjadi manager padahal belum mampu untuk itu, maka Anda akan menjadi bahan tertawaan anak buah Anda. Tetapi jika sebelum menjadi manager Anda sudah membuktikan âkualitas managerâ dalam diri Anda, maka semua orang juga tahu jika Anda memang pantas untuk mendapatkan jabatan itu. Ingin menjadi direktur? Hmmmh, caranya juga sama saja. Berpikir, bertindak, dan berperilakulah sekelas seorang direktur. Cepat atau lambat juga Anda akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi
direktur.
Â
Banyak orang yang berangan-angan untuk mendapatkan promosi jabatan yang lebih tinggi. Tetapi mereka membiarkan kualitas dirinya biasa-biasa saja. Mereka memperlihatkan perilaku negatif terhadap penugasan atau kebijakan perusahaan. Mereka juga tidak koperatif dengan atasannya. Enggan pula untuk berkolaborasi dengan kolega di departemen lain. Karyawan seperti ini laksana punguk merindukan bulan. Saya mengajak Anda yang ingin dipromosi untuk menggunakan teknik yang saya tawarkan diatas. Jika Anda berhasil untuk melakukannya, maka Anda akan mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk dipromosikan. Jadi, siapa bilang dipromosi itu sulit?
Â
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman  - 18 Juli 2011
Â
Catatan Kaki:
Cara paling logis untuk menuntut promosi jabatan adalah menunjukkan bahwa kualitas kerja dan pribadi kita sudah seperti pemegang jabatan itu.
Â
Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain.
Follow DK on Twitter @dangkadarusman
- 7a.
-
Re: Pengurus ESKA Tahun 2011
Posted by: "Siu Elha" siuelha@yahoo.com siuhik
Sun Jul 17, 2011 7:58 pm (PDT)
walopun gemuk tapi saya menangkap pesan semua lapisan dirangkul dengan hangat...hehehehe
selamat bertugas untuk pengurus baru, semoga Eska semakin berjaya...!!!
_____________________ _________ __
From: fiyan arjun <fiyanarjun@gmail.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Sunday, July 17, 2011 12:16 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Pengurus ESKA Tahun 2011
Â
Bismillah
Assalamualaikum Wr Wb
 Selamat Pagi, Siang, Petang dan Malam teman2 anggota ESKA semua. Inilah finalisasi
Pengurus ESKA Tahun 2011 yang dapat kami beritahukan. Dan inilah nama-nama pengurus tersebut di bawah ini sbb:
1. Ketua Umum: Sinang
Bulawan
2. Ketua Pengurus Pusat: Elisa Koraag
3. Sekretariat: Loiy dan Divin
4. Bendahara: Indarwati
- Wakil Bendahara: Endah
5. Acara: Dyah Fitrianti
6. Perlengkapan: Dyah Dzakiati dan Shinta
7. Publikasi dan Dolumentasi: Sisca Lahur
- Milis Eska: Fiyan Arjun
- Website: Yons Achmad
- FB Group: Novi Khansa
- BB Group: Mimin
8. Pemasaran: Elisa Koraag
9. Penerbitan: Dani Ardiansyah, Retnadi Nuraini, dan Yons Achmad
- Penulisan: Achi TM
- Sastra: Epri
10. Kegiatan Rohani: Yayan dan Yudhi
11. Pendidikan: Amy Ramadhia
12. Kegiatan Sosial: Lia Octavia dan Nia Robie
13. Kegiatan Budaya: Teha Sugiyo, Hadian, dan Ugik Madyo
14. Informasi dan Inovasi: Asma Sembiring dan Veby
15. Keanggotaan: Suhadi dan Siwi
16. Ketua Pengurus ESKA Luar Negeri: Febty dan Udo Yamin
16.Ketua Pengurus ESKA Daerah
- Jakarta: Nursalam
- Bogor dan Depok: Dani Ardiansyah
- Bandung: Hadian
- Yogya: Andi Pranolo
- Surabaya: Suhadi
- Medan: Anthy
- 8a.
-
Re: Unjuk Bergabung
Posted by: "Siu Elha" siuelha@yahoo.com siuhik
Sun Jul 17, 2011 8:05 pm (PDT)
Silahkan Mbak Tieta, Selamat datang di Eska....monggo ditunggu postingannya
_____________________ _________ __
From: Tieta Jung jung <tietajungjung@ymail.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Saturday, July 16, 2011 6:51 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Unjuk Bergabung
Â
Selamat Malam...Bolehkah saya bergabung dengan grup ini,,???
Trimakasih
- 9.
-
(CATCIL) Budo
Posted by: "musimbunga@gmail.com" musimbunga@gmail.com
Sun Jul 17, 2011 9:17 pm (PDT)
Mata bulatnya mengerjap-ngerjap ketika saya mendekatinya. Setelah dekat jaraknya, setelah ia mengenali saya, ia tersenyum ke arah saya. Saya pun tersenyum ke arahnya.
Tubuh putih berbalut baju berlengan panjang, rok panjang menutupi kakinya, dan kerudung di kepalanya, sesekali rambut pirangnya menyembul keluar. Matanya fokus, hanya beberapa centi dari buku yang ia pegang. Ia lancar membaca sebuah buku tentang kisah-kisah nabi, di sebuah perpustakaan.
Saya memperhatikannya. Seorang gadis kecil albino.
Budo, yang berarti albino, beberapa kali saya temukan di tempat ini. Ada kemungkinan, genetika menjadi penyebabnya karena tak jarang dari mereka kakak beradik albino, walaupun ayah dan ibunya tidak, namun mereka memiliki genetika itu dari keturunan jauh sebelumnya.
Ada beberapa murid-murid yang saya temukan di sini, susah sekali membaca, bahkan sampai di jenjang-jenjang yang terbilang besar, sekitar 4-5 SD. Banyak hal yang menyebabkannya, mulai dari kurang perhatiannya orang tua dalam mendidik hal-hal akademis dasar juga ketersediaan fasilitas yang amat minim, karena mereka harus pergi ke Ternate untuk sekedar mendapatkan toko buku, dengan ongkos pesawat sekitar Rp. 800.000 pulang pergi. Mereka di beri kenikmatan dengan tubuh yang normal, mereka tak perlu repot-repot dengan sinar matahari dan tidak perlu membaca dengan jarak hanya beberapa cm dari muka, bahkan tak perlu mengerjap-ngerjap untuk mengenali wajah orang yang berada di hadapannya.
Saat penerimaan siswa baru, ada satu test yang harus dilakukan para calon siswa, yaitu test menulis dan membaca. Seorang anak laki-laki albino, termasuk di antaranya. Beberapa guru kaget ketika itu, di hadapannya, lelaki kecil albino lancar dan lantang sekali membaca, sedangkan calon siswa lainnya banyak yang masih kebingungan membedakan huruf dan angka.
Lelaki kecil albino itu saya temui juga di perpustakaan. Saya memperhatikannya, tak ada beda dengan cara ia mengenali wajah saya, juga dalam membaca dengan menghadirkan buku hanya beberapa cm dari muka.
Di sela-sela keseriusan mereka menekuni buku yang mereka baca. Saya sedikit termenung, melihat kegigihan dari keterbatan mereka. Keterbatasan tak mengalahkan cita-cita dan semangatnya.
Bersyukur lagi, karena keterbatasan tak mengambil bahagia dari senyumnya. Mereka bisa menempatkan diri sebagai makhluk sosial di antara teman yang lainnya.
Halmahera Timur
18/07/2011
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar