Jumat, 29 Juli 2011

[daarut-tauhiid] Kisah Umar dan Sepotong Kain

Kisah Umar dan Sepotong Kain

Ada sebuah kisah tentang seseorang yang bekerja di sebuah instansi negara di
negeri ini. Ketika baru beberapa pekan dia bekerja di instansi tersebut, ia
ditegur oleh atasannya karena yang bersangkutan memakai celana sedikit di
atas mata kaki. Hanya beberapa centimeter saja di atas mata kaki. Sang
atasan memanggil yang bersangkutan karena karyawan-karyawan lainnya mulai
banyak membicarakan yang bersangkutan. Oleh atasannya, orang itu ditanya
dengan sopan,"Kenapa mas fulan memakai celana yang sepertinya di atas mata
kaki yang orang-orang menyebutnya celana ngatung?"

Seseorang tersebut pun tersenyum mendengar pertanyaan dari atasannya. Ia
kemudian menjelaskan sedikit demi sedikit alasannya kenapa ia mengenakan
celana yang sedikit sekali di atas mata kaki. Mendengar penjelasan orang
itu, sang atasan pun memaklumi dan menasehatkan agar mempertahankannya.

Sekitar ribuan tahun silam, ada kisah menarik tentang sepotong kain di zaman
Umar bin Khattab RA mendekati ajal. Ketika itu, Umar bin Khattab RA berada
di hari menjelang kematiannya. Keadaan Umar benar-benar berada dalam keadaan
yang parah dan kepayahan. Sampai-sampai ada sebagian kaum muslimin yang
berkata, "Aku khawatir ia akan tewas."

Setelah itu, dibawakanlah kepada Umar minuman *nabidz* agar diminum oleh
beliau. Beliau pun langsung meminumnya, namun minuman tersebut keluar
kembali dari lubang tikaman di perutnya.

Kemudian dibawakan kepada beliau susu dan beliau pun meminumnya. Lagi-lagi,
susu tersebut juga keluar dari perutnya yang ditikam.

Dalam kondisi Umar yang seperti itu, tiba-tiba datang seorang pemuda dan
berkata kepada beliau "Bergembirahlah wahai amirul mu'minin dengan berita
gembira dari Allah untukmu, engkau adalah sahabat Rasulullah, pendahulu
Islam, engkau adalah pemimpin dan engkau berlaku adil, kemudian engkau
diberikan Allah syahadah (mati syahid)," Umar lalu menjawab "Aku berharap
seluruh perkara yang engkau sebutkan tadi cukup untukku, tidak lebih ataupun
kurang." Tatkala pemuda itu berbalik ternyata pakaiannya terjulur hingga
menyentuh lantai (bahasa kerennya isbal_pen).

Umar lantas memanggil pemuda itu dan berkata, "Wahai saudaraku, angkatlah
pakaianmu! Sesungguhnya hal itu akan lebih bersih bagi pakaianmu dan lebih
menaikkan ketaqwaanmu kepada Rabbmu", [Lihat kisahnya di Al-Bidayah Wan
Nihayah tulisan Ibnu Katsir].

Di tengah keadaan yang cukup kepayahan menjelang sakaratul maut, Umar masih
sempat mengingatkan seorang pemuda tentang gaya pakaiannya. Terdenger remeh
memang, tetapi hikmahnya adalah betapa Umar RA tidak pernah menganggap remeh
setiap permasalahan pun. Atau justru sebaliknya, justru itulah pesan Umar
terakhir yang penting karena biasanya orang banyak berpesan hal-hal yang
penting menjelang kematiannya. Barangkali di mata Umar, persoalan pakaian
bukanlah persoalan remeh temeh namun juga tetap penting dan perlu
diperhatikan. *Wallahu a'lam*.

*Ahmed Fikreatif* (Blogger/Narablog)

http://www.muslimdaily.net/artikel/islami/7552/kisah-umar-dan-sepotong-kain


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: