Jumat, 01 Agustus 2008

[daarut-tauhiid] " Be a Specific"

" Be a Specific"

Seorang teman pernah berkeluh kesah dengan guru ngajinya mengenai perekonomian keluarga yang tidak pernah meningkat, tanya jawabpun berlangsung sampai pada suatu pertanyaan yang membuat saya ingat sampai sekarang yaitu " apa isi dari doa mu " tanya sang ustadz , sambil malu-malu teman saya menjawab " Ya Allah berilah hamba rezki yang halal " , "hanya itu ?" tanya sang ustadz " ngga sih cuma kurang lebih seperti itulah, stadz " sahut teman. Sang Ustadz hanya tersenyum " ya berarti gak ada yang salah dan doa mu juga sudah terkabul kan ?" , " loh kok gitu stadz ?" tanya teman penasaran " ya rezki itukan banyak macamnya, kamu masih bisa makan, itu rezki, bisa melihat juga rezki yang belum tentu semua orang bisa, bisa berjalan juga rezki, kesehatan juga rezki " terang sang ustadz " tapikan bukan itu yang saya maksud stadz " jawab teman karena merasa dialihkan kemana-mana "loh jika yang kamu maksud bukan itu terus yang kamu maksud sudah di kasih tau belum sama Allah" si ustadz berkelit " Allah kan maha tahu isi hati manusia stadz", " kalo gitu untuk apa kamu berdoa ?" teman hanya terdiam, kemudian sang ustadz melanjutkan " berkeluh kesah adalah sifat manusia, dan Allah ingin tidak ada tempat mengadu selain diriNya oleh sebab itu memintalah lebih spesifik , jelaskan sedetail-detail nya seperti seorang anak yang mengadu kepada ibunya, jika kamu tau apa yakan diminta maka kamu akan tau apa yang akan didapatkan"

Redaksi suatu kata memang bisa sangat berpengaruh , ada suatu anekdot yang bersifat agak sarkastik tapi lumayan buat jadi gambaran pentingnya suatu redaksi kata.

suatu ketika ada seorang bapak tua yang datang ke dokter karena mengeluhkan penyakit di tubuhnya dan setibanya di rumah sakit sang dokter bertanya " sakit apa pak ?" , " loh bapak kan dokter semestinya saya yang bertanya saya sakit apa, kalo saya tau, saya gak akan kedokter tapi ke apotik"

Setiap orang menginginkan kejelasan namun tidak setiap orang bisa memberikan penjelasan yang terperinci walaupun itu mengenai apa yang diinginkannya, karena keterbukaan juga memerlukan sebuah pengertian. Seperti penerapan adab orang tua kepada anaknya yang jika tidak di jaga maka adab itu justru menjadi sekat pemisah yang membuat si anak tidak terbuka kepada orang tuanya. Hal serupa juga bisa terjadi antara hamba dan Penciptanya dimana komunikasi yang terjadi seperti dibatasi oleh prasangka sang hamba sendiri yang termakan pakem-pakem bahasa tekstual sehingga keinginan nuraninya terabaikan.

Oleh sebab itu jadilah " be a specific" baik itu dalam rencana, keinginan dan pemberian informasi kepada orang lain, sehingga terjadi komunikasi yang lebih terarah baik secara vertikal maupun horisontal

salam

David

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Women of Curves

Discuss food, fitness

and weight loss.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: