Senin, 11 Agustus 2008

[daarut-tauhiid] Bunda, Jangan marah lagi ya??

Bunda, Jangan Marah lagi ya?
Oleh Irma Yusnita

----------------
Saya mungkin termasuk orang yang mempunyai kadar kesabaran yang
tipis sehingga rasa marah gampang sekali tersalut. Sedikit saja yang
tidak berkenan di hati saya sering sekali menjadi pemicu naiknya darah
sampai ke ubun-ubun. Tapi walau semarah apapun saya berusaha untuk
tidak mengeluarkan kata-kata yang kasar atau sampai memukul anak saya
yang tingkahnya benar-benar sangat menguji tingkat kesabaran saya.

Caca putri saya sebenarnya bukan anak yang nakal. Menurut saya dia
adalah anak yang unik dan memiliki energi yang tidak pernah habis. Dia
suka sekali melakukan sesuatu yang terkadang menurut saya terlalu
berlebihan misalnya dia suka bermain dengan semua mainan yang dia
miliki hingga ruang tengah rumah kami penuh dengan mainannya yang
bermacam-macam.

Dia juga sangat suka menyimpan benda tak terpakai bekas ayahnya
bekerja seperi bekas suntikan infus tinta printer atau kotak-kotak
wadah tinta infus. Semua kotak kemudian diisinya dengan pernak-pernik,
bros, pensil warna, gunting kuku, minyak kayu putih dan barang-barang
lainnya bahkan pernah sampai jilbab dan pakaian dalamnya dia masukkan
ke dalam kotak bekas tersebut. Ketika saya memerlukan benda tersebut
saya harus gerilya mencari dan membongkar kotak tersebut satu persatu.

Di situlah saya merasa tingkat kesabaran saya di uji. Biasanya saya
akan melakukan pencarian dengan mulut yang tidak berhenti berpetuah
padanya. Alhamdulillah Caca selalu mendengarkan dan kalau saya sudah
mengatakan lain kali nggak boleh lagi ya? Dia akan menjawab iya. Tapi
itu hanya jawabannya saja karena setelah itu pasti akan kejadian lagi
kalau dia mendapatkan kotak yang baru.

Namun setelah tiga minggu sekolah di SDIT Nurul Ilmi Tenggarong,
terlihat perubahan sikap Caca, dia jarang bermain atau menghamburkan
mainannya. Kalaupun bermain yang dia lakukan adalah mewarnai atau
menggambar sesuatu di bukunya. Cuma sekarang dia agak susah diajak
istirahat siang padahal jam belajar di sekolahnya cukup panjang untuk
ukuran anak sd setingkat kelas 1. Kalau dulu saya kurang sabar ketika
mengingatkan dia untuk tidak menghamburkan mainannya. Nah kalau
sekarang kesabaran saya diuji saat mengajaknya tidur siang. Maksud saya
adalah supaya capeknya bisa hilang dan bisa belajar dengan segar saat
malam hari.. ehh.. caca malah ngeyel dan bilang nggak mau. Kejadian
seperti ini terulang sampai beberapa hari dan membuat suara saya mulai
agak meninggi dan terdengar kencang.

"Bun, Laa taghdhab fa lakal jannah, janganlah kamu marah maka bagimu surga" Caca berkata pada saya suatu hari. Dia mengucapkan hadist yang sudah dipelajarinya di sekolah.

Subhanallah, saya yang awalnya mau meneruskan ucapan dengan
bermacam-macam petuah yang mungkin membosankan baginya jadi berhenti
sejenak dan saya tatap wajahnya. Caca membalas tatapan saya dengan
wajah khasnya sambil mengangkat alis dan mengangguk. Dia kemudian
tersenyum.

"Bunda, jangan marah lagi ya?" katanya.

Saya tersenyum dan mengalah.

"Iya deh, ntar Bunda nggak akan marah-marah lagi kecuali...." saya menggantung kalimat saya.

"Kalau Caca nakal." Caca meneruskan kalimat saya.

"Kalau begitu sekarang waktunya...." saya kembali tidak meneruskan kalimat saya.

Caca tersenyum dan berkata, " tidur."

"Tapi sama ayah juga ya, " lanjutnya lagi.

Tanpa menunggu persetujuan saya dia langsung memanggil ayahnya yang sedang asyik bekerja di depan komputer.

Perubahan sikap caca membuat saya berpikir untuk merubah cara saya
menghadapi dan membimbingnya. Saya tahu sikap yang keras dan
memarahinya tidak menjadi solusi yang baik. Yang harus saya pelajari
lebih banyak adalah bagaimana menjadi lebih sabar dan bersikap lemah
lembut dalam mengingatkannya.

"Innallaaha yuhibbur rifqa fil amri kullih"

Sesungguhnya Allah menyukai kelembutan dalam semua urusan. (HR Jama'ah)

Terima kasih ya Nak sudah mengingatkan Bunda. Semoga caca menjadi anak yang sholehah, penyabar dan juga pintar, amin...
sumber:eramuslim.com
-----------
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Find Balance

on Yahoo! Groups

manage nutrition,

activity & well-being.

Yahoo! Groups

Everyday Wellness Zone

Check out featured

healthy living groups.

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: