Selasa, 19 Agustus 2008

[daarut-tauhiid] Mengenali Orang Yang Mendapati Syafaat

Mengenali Orang Yang Mendapati Syafaat

Sumber dari : http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content
<http://www.jkmhal.com/main.php?sec=content&cat=2&id=9085> &cat=2&id=9085

Sudah disinggung sebelumnya hadits Abu Sa'id al-Khudri bahwa Nabi SAW
bersabda, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman berkata, 'Ya Tuhan kami,
mereka itu adalah saudara kami. Mereka berpuasa, shalat dan berhaji bersama
kami. Kenapa Engkau masukan mereka ke neraka? Allah berfirman, 'Pergilah dan
keluarkan siapa yang kalian kenal…'"

Diriwayatkan oleh Muslim sebuah hadits dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW
bersabda, "…Di anatara mereka ada orang yang lewat sampai selamat. Ketika
Allah selesai memutusi di antara hamba-hamba, dan berkehendak untuk
mengeluarkan penghuni neraka yang Dia kehendaki dengan rahmat-Nya, Dia lalu
menyuruh malaikat untuk mengeluarkan seseorang yang tidak pernah
mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun diantara orang-orang Islam yang
ingin Dia rahmati. Di neraka Allah mengenali mereka dari bekas sujud. Api
akan membakar manusia kecuali bagian bekas sujud, dan Allah memang melarang
api membakarnya. Mereka dikeluarkan dari neraka dalam keadaam masih
terbakar. Setelah dituangi dengan air kehidupan mereka tumbuh seperti
endapan yang diseret aliran banjir…"

Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya ada suatu kaum yang ketika dikeluarkan dari neraka dalam
keadaan hanya terbakar sedikit saja pada bagian wajah mereka, lalu mereka
masuk surga."

(Pasal 1) Menurut saya, hadits ini merupakan dalil sangat kuat yang
menunjukkan bahwa orang-orang Islam yang melakukan dosa-dosa besar itu wajah
mereka tidak menjadi hitam, mata mereka tidak biru, dan mereka tidak
dibelenggu, seperti yang terjadi pada orang-orang kafir. Hal itu ditetapkan
berdasarkan hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari
kiamat nanti sesungguhnya syafaat juga akan diberikan kepada orang-orang
dari umatku yang melakukan dosa-dosa besar lalu mati sebelum bertobat.
Mereka berada di pintu pertama neraka jahanam. Wajah mereka tidak hitam,
mata mereka tidak biru, mereka tidak dibelenggu dengan belenggu-belenggu,
mereka tidak berkawan dengan para setan, mereka tidak dipukul dengan godam,
dan tidak dilemparkan ke dasar neraka. Di anatara mereka ada yang tinggal di
dalamnya hanya satu jam kemudian keluar. Di anatara mereka ada yang tinggal
di dalamnya selama sehari kemudian keluar. Di anatara mereka ada yang
tinggal di dalamnya selama sebulan kemudian keluar. Di anatara mereka ada
yang tinggal di dalamnya selama setahun kemudian keluar. Di anatara mereka
ada yang tinggal di dalam neraka adalah seperti dunia sejak diciptakan
sampai hari kefanaannya, yaitu selama tujuh ribu tahun." Hadits yang
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dalam kitabnya Nawadir al-Ushul ini sebenarnya
cukup panjang.

Abu Hamid al-Ghazali dalam kitabnya Kasyfu Ulum al-Akhirta, mengutip hadits
riwayat Abu Nu'aim, mengatakan, "Di akhirat kelak, orang-orang yang
melakukan dosa-dosa besar dari umat Muhammad yang sudah menjadi kakek, yang
sudah menjadi nenek, yang sudah dewasa, yang wanita, dan juga yang muda,
semuanya akan didatangkan. Ketika melihat mereka, Malaikat Malik penjaga
neraka bertanya, "Hai orang-orang yang celaka, kalian ini siapa? Kenapa aku
tidak melihat tangan kalian diikat dengan belenggu-belenggu dan
rantai-rantai? Kenapa wajah kalian tidak berwarna hitam? Dan hal apa yang
terbaik yang pernah kalian lakukan?' Mereka menjawab, "Hai Malaikat Malik,
kami adalah umat Muhammad yang celaka. Biarkan kami menangisi dosa-dosa
kami." Malaikat Malik berkata kepada mereka, "Menangislah, karena tangis
kalian sudah tidak ada gunanya."

Saat ini banyak orang tua yang sambil memegang jenggotnya berkata dengan
nada menyesal, 'Aduh masa mudaku...! Aduh lama nian kerugianku...! Aduh
kekuatanku sudah melemah...! Banyak orang dewasa yang mengeluh, 'Aduh cobaan
ini bakal panjang sekali...!' Banyak anak muda mengeluh, 'Aduh menyesal
aku...! 'Dan banyak yang sambil memegang ubun-ubun serta rambutya juga
mengeluh, 'Aduh, buruk nian nasibku......'

Setelah hal itu berlangsung selama seratus tahun, tiba-tiba terdengar seruan
dari sisi Allah, 'Hai Malaikat Malik, masukkan mereka ke pintu pertama
neraka.' Ketika neraka hendak menyiksa mereka, mereka serentak berkata,
'Tidak ada Tuhan selain Allah.' Sehingga, neraka lalu menjauh dari mereka
selama lima ratus tahun. Mereka kemudian menangis dengan suara keras.
Kemudian terdengar lagi seruan dari sisi Allah, 'Hai neraka, azablah mereka!
Hai Malaikat Malik, masukkan mereka ke pintu pertama neraka.'

Pada saat itu terdengar dentang suara lonceng seperti halilintar yang
menyambar. Dan ketika neraka hendak membakar hati mereka, Malaikat Malik
membentaknya berkata, 'Jangan kamu bakar sebuah hati yang berisi Al-Qur' an
dan iman!' Tidak lama kemudian muncul serombongan Malaikat Zabaniah dengan
memhawa air panas yang siap dituangkan ke perut mereka. Tetapi, Malaikat
Malik membentak rombongan Malaikat Zabaniyah tersebut seraya berkata,
'Jangan kalian masukkan air panas itu ke sebuah perut yang dibuat kosong
oleh bulan Ramadhan, dan jangan sampai ada api yang membakar sebuah kening
yang digunakan untuk bersujud kepada Allah!' Rombongan Malaikat Zabaniyah
lalu mengembalikan air panas tersebut ke dalam neraka seperti sebuah malam
yang sangat kelam, sementara iman tampak berkilauan di dalam hati."

Semoga Allah menyelamatkan kita darinya, dan janganlah Allah menjadikan kita
termasuk orang yang masuk neraka dan terbakar di dalamnya.

(Pasal 2). Kalimat 'Ketika Allah selesai memutusi ..... " dalam riwayat di
atas perlu dicermati dengan seksama. Disebutkan dalam Al-Qur'an surah
ar-Rahmaan ayat 31, "Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu, hai
manusia dan jin." Maksudnya, Allah sangat serius dalam mengancam
hamba-hamba-Nya yang kafir sehingga benar-benar menyita perhatian-Nya,
kendatipun tidak ada sesuatu pun yang sampai menyita perhatian Allah, karena
hal itu mustahil bagi-Nya.

Ada yang mengatakan bahwa makna kalimat dalam riwayat tadi ialah bermaksud.
Jadi dengan kata lain disebutkan, "Ketika Allah bermaksud melaksanakan
sanksi hukuman atas kalian...." Arti kalimat "Allah selesai memutusi di
antara hamba¬.-hamba-Nya ... " ialah selesai menghisab dan mengadili di
antara mereka, karena Allah tidak mungkin disibukkan oleh satu urusan untuk
urusan yang lain. Mahasuci Allah dari hal itu

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about dogs.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: