Oleh Mursidah Noor Qomariah
Pekan lalu dalam sebuah forum ukhuwah, saya dan teman-teman
mendiskusikan perihal makna kehidupan, ada banyak hal yang kami bahas
saat itu, mulai dari ujian kehidupan, kelalaian kita pada akhirat,
hingga kesibukan kita pada dunia hingga lupa pada tujuan sebenarnya
hidup di dunia.
Dari pembahasan panjang tersebut ada sebuah kalimat terlontar dari
seorang teman, bahwa dalam menjalani hidup ini, menjaga hati – hati
ini, ia hanya memanjatkan satu permohonan pada Tuhan: ia hanya minta
diberikan teman yang sholeh. Jodoh yang sholeh? Bukan, bukan itu yang
dimaksud, melainkan ia ingin selalu berada bersama orang-orang sholeh,
karena ia yakin dengan bersama orang sholeh insya Allah ia akan selalu
terjaga, terjaga untuk selalu mengingatNya.
Subhanallah.. satu hal yang hampir terabaikan dalam muhasabah diri
ini.. ya, siapakah sahabat ku saat ini? Apakah mereka membuat saya
lebih mengenal Tuhan? Lebih dekat pada nilai – nilai Nya?Adakah mereka
orang- orang sholeh? Padahal Rosulullah pernah bersabada bahwasannya
jika ingin mengetahui tentang seseorang, maka lihatlah sahabatnya.
Berteman dengan orang – orang sholeh merupakan bagian dari penjagaan
diri ini, bahkan dalam sebuah nasyid pun dikatakan bahwa salah satu
obat hati adalah berkumpul dengan orang – orang sholeh.
Saya teringat saat menginjakkan kaki di kota ini, saya langsung
ingin segera mencari komunitas yang dulu diamanatkan oleh guru ngaji
sebelumya, saya berharap bersama mereka setidaknya mampu menjaga ghiroh
diri ini untuk lebih mendekatkan diri padaNya. Segala puji bagi Allah
jua yang kemudian akhirnya memperkenankan saya berada pada komunitas
ini.
Kemudian apakah berarti kita tidak berteman dengan orang yang
menurut kita tidak sholeh? Masya Allah, tidak, kesholehan setiap
pribadi hanya Allah lah yang berhak menilainya, namun jika kita melihat
teman – teman kita jauh dari nilai - nilai Islam, maka kewajiban kita
untuk dekat dengannya, menjadikannya objek dakwah kita.
Untuk urusan ini saya lebih sepakat memposisikannya sebagai mad'u
(objek dakwah) bukan sahabat, karena sekuat apa pun kita, yang kita
butuhkah adalah sahabat yang sesungguhnya yakni orang – orang sholeh
yang saling menjaga dan mengingatkan kita untuk selalu berada dalam
koridor Tuhan.
Bersahabat dengan orang – orang sholeh, akan membawa pada semangat
Fastabiqulkhairat, kesholehan bukan untuk diri sendiri, tapi bagaimana
membangun kesholehan sosial. Masya Allah berat sekali sepertinya...tapi
yakinlah di mana ada kemauan ada seribu jalan, bila tidak ada kemauan
maka di situlah ada seribu alasan..
sumber : eramuslim.com
-------------
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar