Messages In This Digest (25 Messages)
- 1a.
- Bls:[catatan kaki] bareng-bareng ke nikahan taufik--bwat Mbak Sya2 From: bujang kumbang
- 1b.
- Re: Bls:[catatan kaki] bareng-bareng ke nikahan taufik--bwat Mbak Sy From: asma_h_1999
- 2a.
- Re: bareng-bareng ke nikahan taufik From: Nia Robiatun Jumiah
- 2b.
- Re: bareng-bareng ke nikahan taufik From: asma_h_1999
- 3.
- OOT-14 Vacancies in Coal Mining – for operation on site and L From: Sari Radityo
- 4a.
- Re: [Ruang Kerja] SI DOEL PEMBURU BERITA From: fil_ardy
- 5a.
- Re: [Ruang Musik-1-] Uluran Tanganku by Sheila on 7 From: fil_ardy
- 5b.
- Re: [Ruang Musik-1-] Uluran Tanganku by Sheila on 7 From: Lia Octavia
- 6.1.
- [revisi] Maklumat Sekolah Kehidupan tertanggal 08-08-08 From: Lia Octavia
- 7a.
- [Ruang Kantor] Curhatan freelancer Ketika Rindu Ngantor From: novi khansa'
- 7b.
- Re: [Ruang Kantor] Curhatan freelancer Ketika Rindu Ngantor From: fil_ardy
- 7c.
- Re: [Ruang Kantor] Curhatan freelancer Ketika Rindu Ngantor From: novi_ningsih
- 8a.
- [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah From: sasa909691
- 8b.
- Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah From: novi_ningsih
- 8c.
- Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah From: setyawan_abe
- 8d.
- Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah From: Ain Nisa
- 8e.
- Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah From: Ain Nisa
- 9a.
- Re: [CATCIL] Dunia ini Berwarna oleh Para Sukarelawan From: fil_ardy
- 10.
- Ruang Lengang di RRI Pro 2 FM 105 FM Minggu ini From: Epri Saqib
- 11.1.
- Re: [Catatatn Kaki] Tukeran YM dan No HP From: april_reto
- 11.2.
- Re: [Catatatn Kaki] Tukeran YM dan No HP From: Andri Pranolo
- 12a.
- [Maklumat] Liat-liat website & blog SK yuk! From: Lia Octavia
- 12b.
- Re: [Maklumat] Liat-liat website & blog SK yuk! From: '' Sweet ''
- 13a.
- [Canda] Ayo Bersyukur! From: Hadian Febrianto
- 13b.
- Re: [Canda] Ayo Bersyukur! From: Nia Robiatun Jumiah
Messages
- 1a.
-
Bls:[catatan kaki] bareng-bareng ke nikahan taufik--bwat Mbak Sya2
Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id bujangkumbang
Tue Aug 12, 2008 8:37 pm (PDT)
yuk kita seperti dulu...
duh jadi kangen nih...
seperti waktu di Lembang...hehehe
sukses ya Mbak...
okay, ada lagi....
--- Pada Rab, 13/8/08, Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.co.id > menulis:
Dari: Syafaatus Syarifah <syarifah@gratika.co.id >
Topik: [sekolah-kehidupan] [catatan kaki] bareng-bareng ke nikahan taufik
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Tanggal: Rabu, 13 Agustus, 2008, 10:17 AM
mau dong bareng2...
biar sekalian kopdar SK
nunggu di mana ya? di Plasa Depok aja gimana?
----- Original Message -----
From: asma_h_1999
To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Sent: Wednesday, August 13, 2008 9:42 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] bareng-bareng ke nikahan taufik
Teman SK....
Pada mau janjian ga ke nikahan taufik...biar bisa ketemuan gitu. Jika
ya....mau janjian di mana dan jam berapa ? kalo gak salah acaranya
mulai dari jam 10 di rumah pengantin wanita, di depok. Kasih-kasih
kabar ya
Jika tidak, ya sudah...mau apa lagi gitu...
Salam
asma
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas.
Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
http://id.messenger.yahoo.com - 1b.
-
Re: Bls:[catatan kaki] bareng-bareng ke nikahan taufik--bwat Mbak Sy
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Wed Aug 13, 2008 12:03 am (PDT)
lho yan...itu kejadiannya kapan? kok aku ga ingat ya
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , bujang kumbangcom
<bujangkumbang@...> wrote:
>
>
> yuk kita seperti dulu...
> duh jadi kangen nih...
> seperti waktu di Lembang...hehehe
> sukses ya Mbak...
> okay, ada lagi....
> --- Pada Rab, 13/8/08, Syafaatus Syarifah <syarifah@...> menulis:
>
> Dari: Syafaatus Syarifah <syarifah@...>
> Topik: [sekolah-kehidupan] [catatan kaki] bareng-bareng ke nikahan
taufik
> Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
> Tanggal: Rabu, 13 Agustus, 2008, 10:17 AM
>
>
>
>
>
>
>
> mau dong bareng2...
> biar sekalian kopdar SK
> nunggu di mana ya? di Plasa Depok aja gimana?
> Â
>
> ----- Original Message -----
> From: asma_h_1999
> To: sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
> Sent: Wednesday, August 13, 2008 9:42 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] bareng-bareng ke nikahan taufik
>
>
>
> Teman SK....
>
> Pada mau janjian ga ke nikahan taufik...biar bisa ketemuan gitu.
Jika
> ya....mau janjian di mana dan jam berapa ? kalo gak salah acaranya
> mulai dari jam 10 di rumah pengantin wanita, di depok. Kasih-kasih
> kabar ya
>
> Jika tidak, ya sudah...mau apa lagi gitu...
>
> Salam
> asma
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
_____________________ _________ _________ _________ _________ _
______
> Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas.
> Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
> http://id.messenger.yahoo.com
>
- 2a.
-
Re: bareng-bareng ke nikahan taufik
Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com
Tue Aug 12, 2008 8:43 pm (PDT)
aku gak bisa euy.. ngajar dulu...:)
Pada 13 Agustus 2008 09:42, asma_h_1999 <asma_h_1999@yahoo.com > menulis:
> Teman SK....
>
> Pada mau janjian ga ke nikahan taufik...biar bisa ketemuan gitu. Jika
> ya....mau janjian di mana dan jam berapa ? kalo gak salah acaranya
> mulai dari jam 10 di rumah pengantin wanita, di depok. Kasih-kasih
> kabar ya
>
> Jika tidak, ya sudah...mau apa lagi gitu...
>
> Salam
> asma
>
>
>
- 2b.
-
Re: bareng-bareng ke nikahan taufik
Posted by: "asma_h_1999" asma_h_1999@yahoo.com asma_h_1999
Wed Aug 13, 2008 12:11 am (PDT)
Ok deh deh nia
lain kali moga bisa bareng yach
wassalam
asma
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Nia Robiatun Jumiah"com
<musimbunga@...> wrote:
>
> aku gak bisa euy.. ngajar dulu...:)
>
> Pada 13 Agustus 2008 09:42, asma_h_1999 <asma_h_1999@...> menulis:
>
> > Teman SK....
> >
> > Pada mau janjian ga ke nikahan taufik...biar bisa ketemuan gitu.
Jika
> > ya....mau janjian di mana dan jam berapa ? kalo gak salah
acaranya
> > mulai dari jam 10 di rumah pengantin wanita, di depok. Kasih-
kasih
> > kabar ya
> >
> > Jika tidak, ya sudah...mau apa lagi gitu...
> >
> > Salam
> > asma
> >
> >
> >
>
- 3.
-
OOT-14 Vacancies in Coal Mining – for operation on site and L
Posted by: "Sari Radityo" sariradityo@yahoo.com.sg sariradityo
Tue Aug 12, 2008 8:45 pm (PDT)
A mining company, member of a fast growing mining group company intending to commence operation in East & Central Kalimantan. We are looking for dynamic and highly motivated professionals with successful track record to join and grow with the company.
1. Operation General Manager (site)
A senior position reporting to the Board of Directors. Responsible for all aspect of mining operations, including mine planning, budgeting, production and cost control.
2. Human Resources General Manager ( Jakarta )
A senior position responsible at a corporate level for developing and implementing effective HR Management. He may provide advice and services to executive management
3. General Counsel ( Jakarta )
A senior position responsible to the Directors for corporate legal matters, including public offering and corporate restructuring
4. Legal Officer ( Jakarta )
To administer legal documentation, licenses, business contract drafting and document filing.
5. Mine Manager (site)
Responsible for site operations, including mine planning, production and QC
6. Mine Plan Engineer (site)
Duties include to prepare long term pit design and calculation of minable reserve
7. Senior Geologist (site)
Duties include setting exploration targets, producing data for coordination with mine planning, directing geologist in data collection, collation and analysis.
8. Senior Mine Engineer (site)
Responsible for technical advice, planning and improve mining methods, prepare medium and long term planning, preparing drilling plans and directing junior engineers.
9. Wellsite Geologist (site)
Responsible for daily drilling activities, and to provide description of coal cutting and core for sampling preparation
10. Data Management & Data Controlling ( Jakarta )
In coordination with wellsite geologists, to control and verify drilling data
11. Finance & Accounting Manager ( Jakarta )
Reporting to the Finance Director
Responsible for financial reporting, budget and operational finance
12. Accounting Staff ( Jakarta )
To handle daily transactions in finance and accounting
13. Personnel Administration ( Jakarta )
To handle daily transaction in Finance activities and HR administration
1. Secretary ( Jakarta )
Untuk informasi selengkapnya silahkan kunjungi http://www.infokarir-peluang. blogspot. com
- 4a.
-
Re: [Ruang Kerja] SI DOEL PEMBURU BERITA
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Tue Aug 12, 2008 9:09 pm (PDT)
Huaaaaaaaaaa
Bang Fy, nuhun untuk persembahannya
jadi GR kita. Well, kalo saya boleh berandai2
saya sudah membayangkan keberhasilan
karir kepenulisan Bang Fy di masa depan.
Ibarat pisau, maka Bang Fy sedang ditempa
si pandai besi, nah sekarang adalah tahap
pengasahan agar makin tajam.
Lalu matau pisaumu siap menebas leher-leher (
ngutip puisinya Mbak Siwi)
cerita, kisah, koran, majalah dan lain sebagainya
Oke, Brow. Teteup
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , fiyan arjun <paman_sam2@com ...>
wrote:
>
>
> SI DOEL PEMBURU BERITAFiyan Arjunhttp://sebuahrisalah. multiply. comid
ym:paman_sam2
> Nb:
> Tulisan ini saya persembahkan buat ESKAVAGANZA
> khususnya ketua Eska dan serta segenap jajarannya periode tahun
2008-2010 dan
> juga orang-orang yang telah berbaik kepada Fiyan Arjun serta Sahabat
ESKA semua.
> I luv foll I luv all Thanks a lot Thanks for giving do'a serta
keikhlasannya.
> Hanya Sang Khalik yang dapat membals kebaikan Sahabat ESKA
> semuany
>
- 5a.
-
Re: [Ruang Musik-1-] Uluran Tanganku by Sheila on 7
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Tue Aug 12, 2008 9:15 pm (PDT)
Huhuuuuy
Mantaaabz, beginilah penulis
dengerin lagu, jadi tulisan
dengerin gosip, jadi tulisan
dengerin ngaji, jadi tulisan
Kureeeeen. SK semakin berwarna
ayoooo yang lainnya, bioskop kok ga
belum ada ya?
DANI
In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "caliyan" <yayan_unj@.com ..> wrote:
>
> [Ruang Musik] Uluran Tanganku by Sheila on 7
>
> Teman kecil kau terdiam tak berdaya,
> Izinkanku membantu beri seteguk susu,
>
- 5b.
-
Re: [Ruang Musik-1-] Uluran Tanganku by Sheila on 7
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Tue Aug 12, 2008 11:26 pm (PDT)
iya bener, Kang Dani... mantap!
utk yg bioskop, mungkin temen-temen lagi seneng nonton & belum sempet
posting tulisannya (kayak aku hehehe...)
Lia
2008/8/13 fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com >
> Huhuuuuy
> Mantaaabz, beginilah penulis
> dengerin lagu, jadi tulisan
> dengerin gosip, jadi tulisan
> dengerin ngaji, jadi tulisan
>
> Kureeeeen. SK semakin berwarna
> ayoooo yang lainnya, bioskop kok ga
> belum ada ya?
>
> DANI
>
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups. <sekolah-kehidupan%com 40yahoogroups. com>,
> "caliyan" <yayan_unj@...> wrote:
> >
> > [Ruang Musik] Uluran Tanganku by Sheila on 7
> >
> > Teman kecil kau terdiam tak berdaya,
> > Izinkanku membantu beri seteguk susu,
> >
>
>
>
- 6.1.
-
[revisi] Maklumat Sekolah Kehidupan tertanggal 08-08-08
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Tue Aug 12, 2008 9:17 pm (PDT)
*REVISI*
*MAKLUMAT SEKOLAH KEHIDUPAN TERTANGGAL 08-08-08*
Milis Sekolah Kehidupan yang berlandaskan prinsip "Comfort, Fun, And Welfare
Home", memiliki banyak ruang kelas sebagai tempat belajarnya, maka
diputuskan bahwa semua email yang dikirim ke milis ini *harus* mencantumkan
label/istilah dalam subjek email, sesuai dengan panduan di bawah ini.
Penggantian label/istilah ini akan disosialisasikan selama satu bulan penuh
ke milis ini sehingga semua sahabat sudah terbiasa menggunakan istilah dalam
subjek emailnya.
Bagi sahabat yang tidak menggunakan label/istilah dalam subjek emailnya akan
dimoderasi, supaya moderator bisa membantu mencantumkan label/istilah
sebelum meneruskannya ke milis. Jika ada pertanyaan tentang penggunaan
label/istilah ini, sila kirim email ke moderator.
* *
- Penggantian istilah
1. Istilah "Daftar Kelas" menjadi "*Jadwal Mata Pelajaran Seminggu*"
2. Istilah "Resensi Buku" menjadi "*Ruang Baca"*
3. Istilah "Resensi Film" menjadi " " *atau "Bioskop"*
4. Istilah "Inspirasi dan Motivasi" menjadi "*Inspirasi"* dan atau *
"Motivasi*"
5. Istilah "Wanita, Keluarga dan Rumahtangga" menjadi *"Ruang Keluarga"*
6. Istilah "Pendidikan dan Anak" menjadi *"TeKa"*
7. Istilah "Diary" menjadi *"Catcil"*
8. Istilah "Puisi" menjadi *"Rampai"*
9. Istilah "Diary Pekerja" menjadi *"Ruang Kantor"*
10. Istilah "Penyejuk Iman" menjadi *"Mimbar" *
11. Istilah "Sastra dan Seni" menjadi *" Bahasa"*
12. Istilah apapun yang tak terdefinisi: *"Catatan Kaki"*
13. Istilah donasi buku menjadi *"Perpustakaan"*
14. Istilah "Wirausaha" menjadi *"Garasi"*
15. Istilah iuran SK menjadi *"Tabungan"*
16. Istilah "Humor" menjadi *"Canda"*
17. Istilah Postingan Fhoto2 Menjadi *"Galeri"*
Penyambutan terhadap anggota milis yang baru Subjeknya: *"Ruang Tamu" *
- Tambahan subjek penulisan tiap minggu, utk artikel2 kesehatan *
("Sehat"),* juga artikel2 resensi musik *("Ruang Musik")*
- Bagi para anggota SK yg ingin promosi buku/ tulisan, bisa posting dgn
subject: *"Etalase" *
- Bagi para anggota SK yang ingin berbagi kisah/catatan perjalanan, bisa
diposting dengan subject *"Kelana" ***
- Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan
kelahiran/kematian/pernikahan/ ulang tahun, bisa diposting dengan istilah
*"Lonceng" ***
Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan ucapan syukur karena tulisan
dimuat di media/dapat pekerjaan baru/dapat jodoh/dapat rejeki nomplok/lulus
ujian/lulus kuliah/lulus sekolah, bisa diposting dengan istilah *"Prestasi"*
Salam
KABINET SEKOLAH KEHIDUPAN 2008-2010
- 7a.
-
[Ruang Kantor] Curhatan freelancer Ketika Rindu Ngantor
Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Tue Aug 12, 2008 9:32 pm (PDT)
�Duh, ketiduran�
Jam di Handphone
masih menunjukkan pukul 4 pagi. Iya, harusnya malam itu aku tidak tidur, kalau
pun tidur tidak perlu sampai pukul 4. Ada
deadline yang menunggu, yang harus
aku rapikan dan print. Ada
tagihan yang musti aku hitung. Ada
janji hari ini dan banyak hal lain yang musti aku kerjakan.
�
***
�
Terkadang di kala menekuni pekerjaan, terbersit
keinginan untuk kembali berkantor. Apalagi, ketika berada pada posisi butuh
pertimbangan, bimbingan, ada yang harus dipikirkan dan banyak lagi. Apalagi,
kalau tiba-tiba komputer ngadat, printer error,
dan hanya bisa tanya sana,
tanya sini�
Seringnya kakak perempuanku jadi �korban� dimintai
pendapat karena ibu lebih sering bilang �nggak ngerti�� Tapi, ibu tetap yang no
satu untuk urusan kepedulian dan perhatian�
Two tumbs up for you, mom� ;)
Hehe, padahal konsekuensi freelancer, ya kerja sendiri dan mandiri.
�
***
Aku resign
dari sebuah penerbit akhir tahun 2004. Awalnya karena aku mau meneruskan kuliah
S1. Apa daya, nilaiku tak bisa dikonversi dan enggan kuliah lama (4 tahun, bo� D3 yang kemaren ga kepake sama sekali, hiks). Jadilah, aku cari �ilmu� yang lain, tapi tentunya aku harap
bisa tetap bekerja di sebuah penerbit yang lebih dekat rumah (penerbit
sebelumnya cukup jauh dan butuh waktu 3-4 jam perjalanan pulang balik).
Rupanya, Allah berkehendak lain, ketika akhirnya aku diterima di sebuah
pesantren terbuka (semacam mahad) dan punya jadwal kuliah yang nanggung
(berangkat dari rumah pukul 2.00, pulang pukul setengah 9 malam, sudah termasuk
perjalanan), aku masih bisa tetap bekerja.
�
Alhamdulillah, dua bulan sebelum aku mulai kuliah,
penerbit tempat aku bekerja dulu, menjadikan aku outsourcer untuk layout isi buku, sesuai dengan pekerjaanku
terdahulu. Kalau tidak salah, order pertama itu Februari 2005 dan pembuatan
nota pertama Maret 2005 dengan nama Khansa�Kreatif. Sebenarnya nama Khansa
ingin aku gunakan untuk nama pena kalau aku menulis nanti, tapi rupanya aku
belum menulis-nulis, jadilah aku pakai nama ini untuk usaha jasa desain dan editing dengan filosofi yang terus
kupegang untuk cita-citaku. Berjalannya waktu, ketidaksengajaan ini terus
berlanjut, ditambah, ada rekan semasa kuliah yang juga memakai jasaku. Jadilah,
aku mengurus dua proyek buku. Dari mulai cari illustrator dan desainer cover, memilah naskah, mengedit, membuat
kata pengantar, sinopsis dan mengumpulkan hingga jadi. Mengatur waktu
pengerjaan proyek, menghitung biaya dan banyak lagi. Hingga, ketika salah satu
buku akan naik cetak, aku sakit hampir sebulan.
�
Sebagai freelancer,
kalau tak bekerja, aku tak dapat uang, dan tentunya tidak ada tunjangan. Tapi,
Allah mahabaik, aku mendapat full
gratis pengobatan dan perawatan karena saat itu wabah demam berdarah (Februari
2006). Sejak itu, aku selalu ingat untuk makan dan istirahat. Yup, dengan kerja
freelance begini, aku harus terbiasa
ditekan deadline, ditambah lagi kerja
dengan penerbitan yang punya timeline
sendiri. Yah, tidak hanya outsourcer,
sewaktu aku masih bekerja di penerbit, aku pun beberapa kali bawa pekerjaan ke
rumah dan lembur di hari Sabtu.
***
Ketika rindu berkantor, Allah mewujudkan impianku di
Tahun 2005. Aku dapat tawaran bekerja lagi setelah pengajuan proposal kerja
sama. Saat itu klien sudah lumayan. Hampir tiap bulan ada pemasukan dan
catatannya sendiri kadang membuatku berpikir, kerja, kuliah jalan terus, nilai
lumayan, hingga karena sakit, aku harus rela menjadi peringkat terbuncit di
kelas. Down pastinya, tapi pekerjaan
kembali menjadi pelarian� Aku pun mulai sibuk lagi. Bekerja kantor tiga kali
sepekan, kuliah sore hingga malam dan bekerja di rumah. Lelah pastinya, tapi
aku merasa senang,walau kadang ada amanah dan kuliah pesantren yang
terbengkalai. Hingga hari ini tugas akhirku yang idealis tak kunjung selesai.
Bandel, nih� :(.
Hmmm, masa menganggur bakda lulus D3 sekitar 4 bulan
menjadi pengalaman yang tidak mengenakkan. Aku benar-benar stres dan tak ingin
lagi mengalami masa itu hingga aku ingin terus bekerja�
�
Aku nikmati masa-masa ngantor. Makan siang bareng,
kerja bareng hingga ritmenya pun mulai melelahkan. Dua atau tiga kali aku harus
pulang di atas pukul 12 malam. Masuk angin, magh, diare jadi langganan lagi.
Terlebih aku suka lupa makan, lupa istirahat dan lupa waktu. Setahun berlalu,
keadaan perusahaan tampaknya juga tak memungkinkan aku terus berada di sana. Pekerjaan di rumah
pun sering bentrok hingga aku mulai kehilangan salah satu klien. Masalah dengan
tim juga menambah pertimbangan untuk resign.
Yah, bulan Mei 2007, aku resmi resign
lagi setelah setahun� ngantor. Aku
berpikir, rasanya terlalu lelah untuk berada di atas dua perahu. Walau kadang
keadaannya saling mendukung, tak jarang juga saling berbenturan.
�
Aku kembali ke rumah. Saat itu, aku masih memiliki tim
khusus. Lagi-lagi, ada cobaan baru, dengan resign-nya
aku dari kantor, otomatis, posisiku berbeda dengan dua partnerku. Berkali-kali
menyatukan visi dan misi, tapi tak jua bertemu. Isi kepalaku makin beda dan
keadaan merongrong aku. Aku jelas-jelas mendapatkan uang hanya dari kerjaan freelance, gayaku beda, cara kerjaku
beda, keadaan benar-benar tidak sama. Salah satu partner tidak bisa produktif
setelah menikah dan hamil. Pekerjaan di kantornya sendiri juga sudah cukup
banyak. Lagi-lagi timpang. Akhirnya, sampai pada keputusan kami berpisah. Nama
Khansa�Kreatif kini hanya aku yang menyandangnya. Tapi, alhamdulillah,
persahabatan kami jalan terus dan hingga kini aku masih tetap bekerja sama dan
sering bertukar pikiran dengan mereka. Dini, ade� kalian benar-benar sahabat
yang terbaik :)
�
Yah, begitu banyak yang terjadi hingga hari ini.
Kadang rindu berkantor terobati saat aku mengantar pekerjaan ke tempat klien.
Bahkan aku pun pernah kerja di tempat karena beberapa hal. Rindu terobati
ketika makan siang bareng, lembur bareng, dan bisa bertukar pikiran.
Teman-teman yang ngantor begitu solid dan seru. Kayaknya, enak aja, biasa kerja
sendiri dan hanya ditemani winamp, bisa rame-rame dengan teman-teman.
�
Hmmm, tapi terlepas dari semua itu aku bersyukur, di
ruangan 3 x 3 yang hanya tertutup tirai sudah menjadi tempat beraneka ragam
aktivitasku. Bekerja, belajar, membaca, menulis, membuat buletin sekolah dan
segala aktivitas yang memang kuinginkan ketika aku memutuskan bekerja di rumah.
�
Aku bisa menikmati pagi di depan rumah, menghirup
udara segar, bersepeda sambil mencari sarapan pagi dan tak perlu terburu-buru
di tengah kemacetan Jakarta.
Yah, syukur itu nikmat karena menurutku, merupakan sebuah pilihan berkantor di mana saja,
di rumah atau di perusahaan� tinggal bagaimana kita menyikapi, menjalani, dan menikmatinya.
:)
�
�
*Sebuah tulisan untuk memotivasi diri dan berusaha untuk
tetap optimis
~syukur itu nikmat
nikmatnya bersyukur
~semangatkan hidupmu
hidupkan semangatmu
�
SEMANGAAAAAAAAAAT
�
novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply. com
http://novikhansa.wordpress. com/
- 7b.
-
Re: [Ruang Kantor] Curhatan freelancer Ketika Rindu Ngantor
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Tue Aug 12, 2008 9:45 pm (PDT)
Jangan mau Noop
udah enak tau jadi freelancer
ga terikat ini itu
kerja semauanya
dan hal-hal enak lainnya
Yang harus dilakukan kalo rindu ngantor
ya tinggal melakukan pendisiplinan jam kerja
aja. Lakukan selayaknya ketika kerja di kantor
yang membedakan adalah, sekarang u are the Bos!!
Enak toh??
DANI
In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , novi khansa' <novi_ningsih@com ...>
wrote:
> "Duh, ketiduran"
>
> Jam di Handphone
> masih menunjukkan pukul 4 pagi. Iya, harusnya malam itu aku tidak
tidur, kalau
> pun tidur tidak perlu sampai pukul 4. Ada
> deadline yang menunggu, yang harus
> aku rapikan dan print. Ada
> tagihan yang musti aku hitung. Ada
> janji hari ini dan banyak hal lain yang musti aku kerjakan.
- 7c.
-
Re: [Ruang Kantor] Curhatan freelancer Ketika Rindu Ngantor
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Tue Aug 12, 2008 9:48 pm (PDT)
:D
hehehe, kan kadang2 aja rindu ngantornya, tapi abis itu tidur lagi,
halah... :D
eits, jangan lupa, bos, anak buah, OB, kurir... semuaaaaaaa...
seru, sih :D
soal disiplin :D
hehe, enak kerja malam-pagi :D
bingung kalo kerja eight to five :D
hehe, thank u :D
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "fil_ardy" <fil_ardy@..com .> wrote:
>
> Jangan mau Noop
> udah enak tau jadi freelancer
> ga terikat ini itu
> kerja semauanya
> dan hal-hal enak lainnya
>
> Yang harus dilakukan kalo rindu ngantor
> ya tinggal melakukan pendisiplinan jam kerja
> aja. Lakukan selayaknya ketika kerja di kantor
> yang membedakan adalah, sekarang u are the Bos!!
>
> Enak toh??
>
> DANI
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , novi khansa' <novi_ningsih@com >
> wrote:
>
> > "Duh, ketiduran"
> >
> > Jam di Handphone
> > masih menunjukkan pukul 4 pagi. Iya, harusnya malam itu aku tidak
> tidur, kalau
> > pun tidur tidak perlu sampai pukul 4. Ada
> > deadline yang menunggu, yang harus
> > aku rapikan dan print. Ada
> > tagihan yang musti aku hitung. Ada
> > janji hari ini dan banyak hal lain yang musti aku kerjakan.
>
- 8a.
-
[catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah
Posted by: "sasa909691" sasa909691@yahoo.com sasa909691
Tue Aug 12, 2008 9:36 pm (PDT)
Saat Memutuskan Bekerja di Rumah
Enam bulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 februari 2008, resmi sudah
aku menjadi dosen biasa di Kampus. Segala tetek bengek (segala macam)
yang berkaitan dengan urusan Lab Arsitektur ataupun rapat koordinasi
dengan jurusan-jurusan lain di lingkungan Fakultas Teknik tak lagi ada
dalam agendaku.
Aku sangat menikmati kondisi baru yang kualami beserta konsekuensinya.
Aku bebas! Aku akan menikmati lagi masa-masa awal ketika aku mengajar
di kampus, mengembangkan bahan ajar, membuat modul, mengembangkan
diktat, membuat format powerpoint yang baru untuk menyampaikan materi
kuliah dan banyak hal lain yang sangat kusukai. Hal lain diluar
mengajar yang sangat kusukai dan bisa kulakukan dirumah adalah
mengelola jurnal ilmiah di kampusku.
Dan yang terpenting, aku bisa mengerjakan sebagian pekerjaan itu
dirumah. Aku hanya perlu pergi ke kampus ketika jam mengajar dan saat
rapat rutin koordinasi dosen-dosen di Jurusan Arsitektur. Itu saja.
Akhirnya kuputuskan cukup 3 hari saja aku mengajar ke kampus. Aku
padatkan jadual mengajarku dari pagi hingga sore. Dan sisa hari yang
lain dalam seminggu itu aku bisa bekerja di rumah.
Saat memutuskan bekerja dirumah itulah, banyak kendala yang kemudian
timbul. Terkadang, suasana tidak kondusif untuk bekerja, mood yang
masih males-malesan karena beranggapan waktu masih longgar, juga
terkadang terlalu asik dengan pekerjaan rumah tangga sampai menggeser
target pekerjaan utama yang harusnya segera diselesaikan.
Tapi ada enaknya juga bekerja di rumah. Salah satunya adalah aku bisa
mengembangkan hobi menulisku lagi. Juga mulai praktek memasak
resep-resep baru untuk menambah variasi pada menu masakanku yang
selama ini Cuma muter itu-itu saja. Selain itu aku juga punya waktu
lebih untuk berkunjung ke saudara-saudara suamiku (kebetulan
saudara-saudara suamiku berdekatan rumah dengan rumahku).
Hari ini, aku mencoba melihat kembali sisi positif dan negatif dari
keputusanku (yang tentu saja sangat disetujui oleh suami) untuk
mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah. Kutimbang-timbang agaknya
lebih banyak sisi positifnya, nomor satu jelas suami tambah sayang.
Karena dengan bekerja dirumah, aku punya waktu lebih banyak untuk
keluarga kami. Aku juga bisa mempersiapkan segala kebutuhan suami
dengan lebih baik daripada saat aku bekerja full time 5 hari/minggu
dari dini hari sampai sore (bahkan terkadang malam hari).
Sisi positif yang lain, aku jauh lebih sehat. Memang berat badanku
belum bisa pada posisi ideal, namun setidaknya sudah ada penambahan
berat badan. Migrainku juga sangat banyak berkurang, karena aku lebih
relaks (nggak tiap hari terjebak kemacetan.. ). Pola makanku mulai
teratur dan tidak sembarangan jajan diluar, jadi pencernaanku lebih
baik. Maagku juga alhamdulillah mulai jarang berkunjung.
Emosiku pun lebih terkontrol. Jarang lagi marah-marah saat capek
sepulang kerja, atau ngomel-ngomel karena suami mengajak berangkat
pagi-pagi buta. Pernah juga aku jengkel sepulang kerja karena suami
terlambat menjemput dan aku harus menunggu sampai jam 8 malam di
masjid dekat kampusku. Saat mau marah itulah (tentu marahnya suami,
karena Cuma kami berdua dirumah) aku mikir, seharian dari pagi sampai
sore aku mengajar, ngomong terus nggak berhenti. Sebenarnya aku
capek, lagian tenagaku sudah terkuras banyak. Kalau aku marah
sekarang, toh itu tidak mengubah keadaan. Jangan-jangan malahan nanti
aku jadi tengkar nggak jelas sama suami.
Kalau udah mikir begitu, aku nggak jadi marah. Apalagi kalau
kupandangi wajah suamiku yang pastinya jauh lebih capek daripada aku.
Tapi tetap saja dia nggak mengeluh saat mesti antar jemput aku.
Ditambah lagi suamiku yang rajin mendaratkan ciuman sayang di kening
dan mengusap rambutku. Apa alasanku untuk marah-marah lagi saat
akhirnya walau badan capek tapi hati senang?
Dengan adanya waktu untuk menyalurkan hobiku (yang setelah menikah
bertambah satu hobiku yaitu beberes rumah), kurasakan hidupku jauh
lebih tenang. Hatiku jarang galau, beteku jarang datang, dan aku lebih
bersemangat lagi dalam beraktivitas.
Kalau dirunut, masih banyak sisi positif yang bisa kutemukan selama 6
bulan ini saat aku memilih mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah.
Kalau ada sisi positif, pasti ada sisi negatifnya. Kira-kira apa sisi
negatifnya ya?
Yang jelas, aku masih kesulitan mengatur waktu, karena terbiasa
bekerja dengan jam tertentu di kampus kemudian berubah bisa bekerja
pada jam berapa saja. Selain itu terkadang suasana tidak kondusif
untuk bekerja dan mood yang masih naik turun. Ada saat dimana aku
sedang semangat bekerja, eh tiba-tiba ada saudara atau tetangga yang
datang, karena disangka aku sedang libur dan santai dirumah. Kadang
juga hambatan terbesar justru dari diriku sendiri. Antara lain
kebiasaanku tidak bisa fokus bekerja ketika masih kulihat rumahku
berantakan atau ada file-file yang belum pada tempatnya. Selain itu
juga sifatku yang moody banget sering jadi penghalang.
Namun karena sudah kuputuskan akan bekerja di rumah, maka aku berusaha
mencari solusi untuk kendala-kendala tersebut. Sehingga dampak negatif
itu bisa di minimalisir.
Pertama, saat kesulitan mengatur waktu. Yang kulakukan adalah membuat
jadual yang realistis. Di waktu luang sekali seminggu aku membuat
jadual tersebut. Biasanya hari sabtu atau ahad aku akan merinci
kegiatan dan pekerjaan yang harus kuselesaikan dalam seminggu. Lalu
kuatur kegiatan dan pekerjaan itu dengan hari-hari efektif aku bisa
mengerjakannya. Memang jadual ini kubuat agak longgar supaya jika
tiba-tiba ada pekerjaan atau kegiatan keluarga dadakan, aku masih bisa
menyelesaikannya. Bahkan kadang aku juga mengatur menu makanan untuk
seminggu kusesuaikan dengan belanjaan yang ada di kulkas.
Kedua, saat situasi tidak kondusif, baik itu situasi internal dari
dalam diriku atau eksternal, maka aku harus menyelesaikannya dahulu
dan membuat situasi kembali kondusif.
Ketika sedang akan bekerja, namun tiba-tiba ada saudara atau tetangga
datang maka aku tetap akan menemuinya dan meninggalkan pekerjaanku
sejenak. Awalnya memang berat apalagi kalo mood lagi baik, Cuma
kupikir ini adalah konsekuensi bekerja di rumah dan aku harus bisa
mencari cara untuk mengatasinya. Toh ini juga sebuah konsekuensi yang
harus kita jalani ketika aku berjanji bersama dengan suami untuk
membentuk keluarga yang mandiri. Saat hak saudara dan tetangga
tersebut sudah kupenuhi, maka aku kembali beranjak dan bekerja kembali.
Ketika mood tidak kunjung datang akibat dari kondisi rumah yang
berantakan, setrikaan dan cucian numpuk atau file-file milikku dan
suamiku berantakan dll, maka tidak ada jalan lain selain aku harus
memilah mana yang perlu dan menyelesaikannya. Biasanya beberes rumah
menjadi hal yang paling dahulu kulakukan. Setelah itu memasak dan
mencuci piring. Sedangkan cucian dan setrikaan sering masuk dalam
daftar tunggu. Hanya cucian dan setrikaan aku rapihkan sehingga tidak
merusak mood.
Mengenai file yang berantakan dan belum pada tempatnya, maka aku akan
berusaha sebisa mungkin segera menempatkan file yang penting ke
tempatnya dahulu. Jika tidak mungkin terselesaikan semua, maka sisanya
akan aku simpan di satu tempat tersendiri supaya tidak tercampur
dengan file lain. Pengaturan file ini sangat penting bagiku, karena
ketidakteraturan akan membingungkanku. Apalagi kalau aku tiba-tiba
membutuhkan file itu.
Ketiga, saat si moody itu datang. Ada waktu dimana aku semangat banget
kerja dan ide-ide meluncur sampai aku pusing sendiri. Saat seperti ini
aku tidak akan bisa menulis dan mengerjakan semua pekerjaanku. Yang
kulakukan justru membuka catatan harian dan menuliskan apa yang ada di
kepalaku. Jikalau tidak sempat, aku akan mengambil kertas dan polpen
lalu menuliskannya. Misalnya seperti ini :
Aku pengen ngerjain banyak hal :
- tilawah
- mengkliping
- nyalin catetan ngaji
- bikin bahan kuliah
- nulis proyek bareng echa
- masakin suami
- main ke tempat ponakan
- nyetrika
- dll
Baru abis itu aku urutin mana yang paling penting untuk dilakukan,
kurang penting sampai yang nggak penting dan bisa ditunda. Langsung
deh aku kerjain sesuai urutan itu.
Lha gimana kalau justru mood nggak dateng-dateng? Maunya badan tidur
melulu atau lihat TV melulu? Memang badan dan pikiran juga butuh
istirahat, juga butuh refreshing. Apa salahnya kita beri waktu bagi
badan dan pikiran untuk sejenak beristirahat? Abis itu kalau masih
saja badmood, biasanya aku justru tilawah, berdoa mohon sama Allah,
trus baca-baca buku atau tulisan yang bisa memotivasi aku. Tak jarang
juga jika semua cara itu sudah kulakukan dan aku masih badmood, aku
akan membuka catatan harian dan menuliskan perasaanku. Abis itu
biasanya tanpa kusadari perasaanku membaik dan badmood itu hilang.
Kendala yang masih belum bisa kucarikan solusi maksimal adalah kondisi
kesehatan terutama kondisi bola mataku. Memang kata dokter mata bentuk
bola mataku rentan terkena penyakit (termasuk minus tinggi), dan aku
harus menerimanya karena ini karunia dari Allah. Hanya saja ada saat
dimana aku sedang semangat bekerja di depan komputer dan tiba-tiba
bola mataku mengindikasikan mulai menegang maka aku harus segera
mengistirahatkannya. Alhamdulillah seringnya dengan ditetes timol
maleat dan dikompres zamzam sakitku mereda.
Namun ada kalanya sakit itu semakin menjadi dan aku merasa kepalaku
berat dan limbung. Maka biasanya aku akan minta tolong suamiku memijit
tengkukku dan mengoleskan sesuatu yang panas. Jika cara ini juga tidak
bisa mengurangi sakitku, maka aku akan ke klinik dan minta di
akupuntur pada bagian kepala dan muka untuk mengurangi sakitku.
Biasanya sakit mataku ini dipicu oleh stress atau terlalu banyak di
depan komputer, jadi dokter pun menganjurkan aku untuk relaks dan
mengatur waktu ketika harus bekerja di depan komputer. Takarannya, 1
jam mengetik dengan layar datar/laptop, 15 menit istirahat. Begitu
seterusnya.
Alhamdulillah setelah 6 bulan kulalui mengerjakan sebagian pekerjaan
di rumah, kurasakan banyak sisi positifnya. Jikalau ada sisi negatif,
aku sedang dalam proses berusaha untuk meminimalisir dan mencari
solusinya. Semoga saja dengan berkurangnya kegiatanku di luar rumah,
aku bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku. Karena aku
sadar bahwa diriku tak akan mampu bekerja penuh waktu di luar dan
dalam waktu yang bersamaan menjadi istri dan ibu yang didamba oleh
keluargaku. Harapan terbesarku, semoga Allah segera memberikan kami
keturunan setelah aku berusaha mengatur waktuku juga demi menanti
kehadiran buah hati kami.
Anisakuffa
Kamar dalam dan Ruang tengah rumah kami
Dua Jum'at: 18 Juli 2008 dan 25 Juli 2008
- 8b.
-
Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah
Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com novi_ningsih
Tue Aug 12, 2008 9:45 pm (PDT)
Wah, welcome :D
seru ya mbak
emang kalau ngantor di rumah banyak tantangannya. GA berenti kerja
atau malah tidur mulu, hehehe :P
moga yang terbaik ya mbak icha
btw. waktu itu aku OL-nya udah malam euy... maaf ya ga sms, hiks2,
moga, aku bisa main ke sana ya mbak kapan2 :D
ajarin masak, halah :P, soalnya sekarang juga kudu masak sendiri juga,
heheh :D
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "sasa909691"com
<sasa909691@...> wrote:
>
> Saat Memutuskan Bekerja di Rumah
>
> Enam bulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 februari 2008, resmi sudah
> aku menjadi dosen biasa di Kampus. Segala tetek bengek (segala macam)
> yang berkaitan dengan urusan Lab Arsitektur ataupun rapat koordinasi
> dengan jurusan-jurusan lain di lingkungan Fakultas Teknik tak lagi ada
> dalam agendaku.
>
> Aku sangat menikmati kondisi baru yang kualami beserta konsekuensinya.
> Aku bebas! Aku akan menikmati lagi masa-masa awal ketika aku mengajar
> di kampus, mengembangkan bahan ajar, membuat modul, mengembangkan
> diktat, membuat format powerpoint yang baru untuk menyampaikan materi
> kuliah dan banyak hal lain yang sangat kusukai. Hal lain diluar
> mengajar yang sangat kusukai dan bisa kulakukan dirumah adalah
> mengelola jurnal ilmiah di kampusku.
>
> Dan yang terpenting, aku bisa mengerjakan sebagian pekerjaan itu
> dirumah. Aku hanya perlu pergi ke kampus ketika jam mengajar dan saat
> rapat rutin koordinasi dosen-dosen di Jurusan Arsitektur. Itu saja.
>
> Akhirnya kuputuskan cukup 3 hari saja aku mengajar ke kampus. Aku
> padatkan jadual mengajarku dari pagi hingga sore. Dan sisa hari yang
> lain dalam seminggu itu aku bisa bekerja di rumah.
>
> Saat memutuskan bekerja dirumah itulah, banyak kendala yang kemudian
> timbul. Terkadang, suasana tidak kondusif untuk bekerja, mood yang
> masih males-malesan karena beranggapan waktu masih longgar, juga
> terkadang terlalu asik dengan pekerjaan rumah tangga sampai menggeser
> target pekerjaan utama yang harusnya segera diselesaikan.
>
> Tapi ada enaknya juga bekerja di rumah. Salah satunya adalah aku bisa
> mengembangkan hobi menulisku lagi. Juga mulai praktek memasak
> resep-resep baru untuk menambah variasi pada menu masakanku yang
> selama ini Cuma muter itu-itu saja. Selain itu aku juga punya waktu
> lebih untuk berkunjung ke saudara-saudara suamiku (kebetulan
> saudara-saudara suamiku berdekatan rumah dengan rumahku).
>
> Hari ini, aku mencoba melihat kembali sisi positif dan negatif dari
> keputusanku (yang tentu saja sangat disetujui oleh suami) untuk
> mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah. Kutimbang-timbang agaknya
> lebih banyak sisi positifnya, nomor satu jelas suami tambah sayang.
> Karena dengan bekerja dirumah, aku punya waktu lebih banyak untuk
> keluarga kami. Aku juga bisa mempersiapkan segala kebutuhan suami
> dengan lebih baik daripada saat aku bekerja full time 5 hari/minggu
> dari dini hari sampai sore (bahkan terkadang malam hari).
>
> Sisi positif yang lain, aku jauh lebih sehat. Memang berat badanku
> belum bisa pada posisi ideal, namun setidaknya sudah ada penambahan
> berat badan. Migrainku juga sangat banyak berkurang, karena aku lebih
> relaks (nggak tiap hari terjebak kemacetan.. ). Pola makanku
mulai
> teratur dan tidak sembarangan jajan diluar, jadi pencernaanku lebih
> baik. Maagku juga alhamdulillah mulai jarang berkunjung.
>
> Emosiku pun lebih terkontrol. Jarang lagi marah-marah saat capek
> sepulang kerja, atau ngomel-ngomel karena suami mengajak berangkat
> pagi-pagi buta. Pernah juga aku jengkel sepulang kerja karena suami
> terlambat menjemput dan aku harus menunggu sampai jam 8 malam di
> masjid dekat kampusku. Saat mau marah itulah (tentu marahnya suami,
> karena Cuma kami berdua dirumah) aku mikir, seharian dari pagi sampai
> sore aku mengajar, ngomong terus nggak berhenti. Sebenarnya aku
> capek, lagian tenagaku sudah terkuras banyak. Kalau aku marah
> sekarang, toh itu tidak mengubah keadaan. Jangan-jangan malahan nanti
> aku jadi tengkar nggak jelas sama suami.
>
> Kalau udah mikir begitu, aku nggak jadi marah. Apalagi kalau
> kupandangi wajah suamiku yang pastinya jauh lebih capek daripada aku.
> Tapi tetap saja dia nggak mengeluh saat mesti antar jemput aku.
> Ditambah lagi suamiku yang rajin mendaratkan ciuman sayang di kening
> dan mengusap rambutku. Apa alasanku untuk marah-marah lagi saat
> akhirnya walau badan capek tapi hati senang?
>
> Dengan adanya waktu untuk menyalurkan hobiku (yang setelah menikah
> bertambah satu hobiku yaitu beberes rumah), kurasakan hidupku jauh
> lebih tenang. Hatiku jarang galau, beteku jarang datang, dan aku lebih
> bersemangat lagi dalam beraktivitas.
>
> Kalau dirunut, masih banyak sisi positif yang bisa kutemukan selama 6
> bulan ini saat aku memilih mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah.
> Kalau ada sisi positif, pasti ada sisi negatifnya. Kira-kira apa sisi
> negatifnya ya?
>
> Yang jelas, aku masih kesulitan mengatur waktu, karena terbiasa
> bekerja dengan jam tertentu di kampus kemudian berubah bisa bekerja
> pada jam berapa saja. Selain itu terkadang suasana tidak kondusif
> untuk bekerja dan mood yang masih naik turun. Ada saat dimana aku
> sedang semangat bekerja, eh tiba-tiba ada saudara atau tetangga yang
> datang, karena disangka aku sedang libur dan santai dirumah. Kadang
> juga hambatan terbesar justru dari diriku sendiri. Antara lain
> kebiasaanku tidak bisa fokus bekerja ketika masih kulihat rumahku
> berantakan atau ada file-file yang belum pada tempatnya. Selain itu
> juga sifatku yang moody banget sering jadi penghalang.
> Namun karena sudah kuputuskan akan bekerja di rumah, maka aku berusaha
> mencari solusi untuk kendala-kendala tersebut. Sehingga dampak negatif
> itu bisa di minimalisir.
>
> Pertama, saat kesulitan mengatur waktu. Yang kulakukan adalah membuat
> jadual yang realistis. Di waktu luang sekali seminggu aku membuat
> jadual tersebut. Biasanya hari sabtu atau ahad aku akan merinci
> kegiatan dan pekerjaan yang harus kuselesaikan dalam seminggu. Lalu
> kuatur kegiatan dan pekerjaan itu dengan hari-hari efektif aku bisa
> mengerjakannya. Memang jadual ini kubuat agak longgar supaya jika
> tiba-tiba ada pekerjaan atau kegiatan keluarga dadakan, aku masih bisa
> menyelesaikannya. Bahkan kadang aku juga mengatur menu makanan untuk
> seminggu kusesuaikan dengan belanjaan yang ada di kulkas.
>
> Kedua, saat situasi tidak kondusif, baik itu situasi internal dari
> dalam diriku atau eksternal, maka aku harus menyelesaikannya dahulu
> dan membuat situasi kembali kondusif.
> Ketika sedang akan bekerja, namun tiba-tiba ada saudara atau tetangga
> datang maka aku tetap akan menemuinya dan meninggalkan pekerjaanku
> sejenak. Awalnya memang berat apalagi kalo mood lagi baik, Cuma
> kupikir ini adalah konsekuensi bekerja di rumah dan aku harus bisa
> mencari cara untuk mengatasinya. Toh ini juga sebuah konsekuensi yang
> harus kita jalani ketika aku berjanji bersama dengan suami untuk
> membentuk keluarga yang mandiri. Saat hak saudara dan tetangga
> tersebut sudah kupenuhi, maka aku kembali beranjak dan bekerja kembali.
>
> Ketika mood tidak kunjung datang akibat dari kondisi rumah yang
> berantakan, setrikaan dan cucian numpuk atau file-file milikku dan
> suamiku berantakan dll, maka tidak ada jalan lain selain aku harus
> memilah mana yang perlu dan menyelesaikannya. Biasanya beberes rumah
> menjadi hal yang paling dahulu kulakukan. Setelah itu memasak dan
> mencuci piring. Sedangkan cucian dan setrikaan sering masuk dalam
> daftar tunggu. Hanya cucian dan setrikaan aku rapihkan sehingga tidak
> merusak mood.
>
> Mengenai file yang berantakan dan belum pada tempatnya, maka aku akan
> berusaha sebisa mungkin segera menempatkan file yang penting ke
> tempatnya dahulu. Jika tidak mungkin terselesaikan semua, maka sisanya
> akan aku simpan di satu tempat tersendiri supaya tidak tercampur
> dengan file lain. Pengaturan file ini sangat penting bagiku, karena
> ketidakteraturan akan membingungkanku. Apalagi kalau aku tiba-tiba
> membutuhkan file itu.
> Ketiga, saat si moody itu datang. Ada waktu dimana aku semangat banget
> kerja dan ide-ide meluncur sampai aku pusing sendiri. Saat seperti ini
> aku tidak akan bisa menulis dan mengerjakan semua pekerjaanku. Yang
> kulakukan justru membuka catatan harian dan menuliskan apa yang ada di
> kepalaku. Jikalau tidak sempat, aku akan mengambil kertas dan polpen
> lalu menuliskannya. Misalnya seperti ini :
> Aku pengen ngerjain banyak hal :
> - tilawah
> - mengkliping
> - nyalin catetan ngaji
> - bikin bahan kuliah
> - nulis proyek bareng echa
> - masakin suami
> - main ke tempat ponakan
> - nyetrika
> - dll
>
> Baru abis itu aku urutin mana yang paling penting untuk dilakukan,
> kurang penting sampai yang nggak penting dan bisa ditunda. Langsung
> deh aku kerjain sesuai urutan itu.
>
> Lha gimana kalau justru mood nggak dateng-dateng? Maunya badan tidur
> melulu atau lihat TV melulu? Memang badan dan pikiran juga butuh
> istirahat, juga butuh refreshing. Apa salahnya kita beri waktu bagi
> badan dan pikiran untuk sejenak beristirahat? Abis itu kalau masih
> saja badmood, biasanya aku justru tilawah, berdoa mohon sama Allah,
> trus baca-baca buku atau tulisan yang bisa memotivasi aku. Tak jarang
> juga jika semua cara itu sudah kulakukan dan aku masih badmood, aku
> akan membuka catatan harian dan menuliskan perasaanku. Abis itu
> biasanya tanpa kusadari perasaanku membaik dan badmood itu hilang.
> Kendala yang masih belum bisa kucarikan solusi maksimal adalah kondisi
> kesehatan terutama kondisi bola mataku. Memang kata dokter mata bentuk
> bola mataku rentan terkena penyakit (termasuk minus tinggi), dan aku
> harus menerimanya karena ini karunia dari Allah. Hanya saja ada saat
> dimana aku sedang semangat bekerja di depan komputer dan tiba-tiba
> bola mataku mengindikasikan mulai menegang maka aku harus segera
> mengistirahatkannya. Alhamdulillah seringnya dengan ditetes timol
> maleat dan dikompres zamzam sakitku mereda.
>
> Namun ada kalanya sakit itu semakin menjadi dan aku merasa kepalaku
> berat dan limbung. Maka biasanya aku akan minta tolong suamiku memijit
> tengkukku dan mengoleskan sesuatu yang panas. Jika cara ini juga tidak
> bisa mengurangi sakitku, maka aku akan ke klinik dan minta di
> akupuntur pada bagian kepala dan muka untuk mengurangi sakitku.
> Biasanya sakit mataku ini dipicu oleh stress atau terlalu banyak di
> depan komputer, jadi dokter pun menganjurkan aku untuk relaks dan
> mengatur waktu ketika harus bekerja di depan komputer. Takarannya, 1
> jam mengetik dengan layar datar/laptop, 15 menit istirahat. Begitu
> seterusnya.
>
> Alhamdulillah setelah 6 bulan kulalui mengerjakan sebagian pekerjaan
> di rumah, kurasakan banyak sisi positifnya. Jikalau ada sisi negatif,
> aku sedang dalam proses berusaha untuk meminimalisir dan mencari
> solusinya. Semoga saja dengan berkurangnya kegiatanku di luar rumah,
> aku bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku. Karena aku
> sadar bahwa diriku tak akan mampu bekerja penuh waktu di luar dan
> dalam waktu yang bersamaan menjadi istri dan ibu yang didamba oleh
> keluargaku. Harapan terbesarku, semoga Allah segera memberikan kami
> keturunan setelah aku berusaha mengatur waktuku juga demi menanti
> kehadiran buah hati kami.
>
> Anisakuffa
> Kamar dalam dan Ruang tengah rumah kami
> Dua Jum'at: 18 Juli 2008 dan 25 Juli 2008
>
- 8c.
-
Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah
Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com setyawan_abe
Tue Aug 12, 2008 9:59 pm (PDT)
Iya setuju, kadang mood dan phobi itu menjadi cukup berarti. Mungkin
kitta pernah lihat kecoa? sebagian dari kita melihat itu makhluk,
makhluk yg indah, dielus2nya tuh makhluk, dipeluknya tuh hewan, yaaa
lihat saja selungkup tubuhnya begitu mulus berkilau, indah banget khan?
padahal kagak pernah mandi. Begitulah makhluk CiptaanNYA, tiada yang
sia-sia.
Tapi bagi sebagian yang lain? jangankan pegang sentuh, atau tunjukkan
tampak bentuk, lah cuman ceritain doang, cuman diceritain loh, eh bukan
cuman diteriakin...Kecoa!!! !!!, hehehehe ngacir bo', ngacirrrrr, suwir
kiwir..., yah begitulah phobi, jangan pada phobi ya?
Padahal realita sedemikian adanya, nah paradigma? itu mental blok, ato
juga blok-blok yang lain, yang jelas mah itu beban yang kita gendong,
membebani otak, membebani hati, membebani diri.
TTDJ aja ya, TTDJ dan DEDIDORES ding, haTi haTi Dijalan Diringi dO'a
REStu maksudna mah...
Nuhun pisan
abe
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "sasa909691" <sasa909691@com ...>
wrote:
>
> Alhamdulillah setelah 6 bulan kulalui mengerjakan sebagian pekerjaan
> di rumah, kurasakan banyak sisi positifnya. Jikalau ada sisi negatif,
> aku sedang dalam proses berusaha untuk meminimalisir dan mencari
> solusinya. Semoga saja dengan berkurangnya kegiatanku di luar rumah,
> aku bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku. Karena aku
> sadar bahwa diriku tak akan mampu bekerja penuh waktu di luar dan
> dalam waktu yang bersamaan menjadi istri dan ibu yang didamba oleh
> keluargaku. Harapan terbesarku, semoga Allah segera memberikan kami
> keturunan setelah aku berusaha mengatur waktuku juga demi menanti
> kehadiran buah hati kami.
>
> Anisakuffa
> Kamar dalam dan Ruang tengah rumah kami
> Dua Jum'at: 18 Juli 2008 dan 25 Juli 2008
>
- 8d.
-
Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah
Posted by: "Ain Nisa" jurnalcahaya@yahoo.com jurnalcahaya
Tue Aug 12, 2008 10:35 pm (PDT)
tetap berjuang ya mbak. jadi makin terinspirasi nih, kerja dari rumah
----- Original Message ----
From: novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Wednesday, August 13, 2008 11:45:36 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah
Wah, welcome :D
seru ya mbak
emang kalau ngantor di rumah banyak tantangannya. GA berenti kerja
atau malah tidur mulu, hehehe :P
moga yang terbaik ya mbak icha
btw. waktu itu aku OL-nya udah malam euy... maaf ya ga sms, hiks2,
moga, aku bisa main ke sana ya mbak kapan2 :D
ajarin masak, halah :P, soalnya sekarang juga kudu masak sendiri juga,
heheh :D
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "sasa909691"
<sasa909691@ ...> wrote:
>
> Saat Memutuskan Bekerja di Rumah
>
> Enam bulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 februari 2008, resmi sudah
> aku menjadi dosen biasa di Kampus. Segala tetek bengek (segala macam)
> yang berkaitan dengan urusan Lab Arsitektur ataupun rapat koordinasi
> dengan jurusan-jurusan lain di lingkungan Fakultas Teknik tak lagi ada
> dalam agendaku.
>
> Aku sangat menikmati kondisi baru yang kualami beserta konsekuensinya.
> Aku bebas! Aku akan menikmati lagi masa-masa awal ketika aku mengajar
> di kampus, mengembangkan bahan ajar, membuat modul, mengembangkan
> diktat, membuat format powerpoint yang baru untuk menyampaikan materi
> kuliah dan banyak hal lain yang sangat kusukai. Hal lain diluar
> mengajar yang sangat kusukai dan bisa kulakukan dirumah adalah
> mengelola jurnal ilmiah di kampusku.
>
> Dan yang terpenting, aku bisa mengerjakan sebagian pekerjaan itu
> dirumah. Aku hanya perlu pergi ke kampus ketika jam mengajar dan saat
> rapat rutin koordinasi dosen-dosen di Jurusan Arsitektur. Itu saja.
>
> Akhirnya kuputuskan cukup 3 hari saja aku mengajar ke kampus. Aku
> padatkan jadual mengajarku dari pagi hingga sore. Dan sisa hari yang
> lain dalam seminggu itu aku bisa bekerja di rumah.
>
> Saat memutuskan bekerja dirumah itulah, banyak kendala yang kemudian
> timbul. Terkadang, suasana tidak kondusif untuk bekerja, mood yang
> masih males-malesan karena beranggapan waktu masih longgar, juga
> terkadang terlalu asik dengan pekerjaan rumah tangga sampai menggeser
> target pekerjaan utama yang harusnya segera diselesaikan.
>
> Tapi ada enaknya juga bekerja di rumah. Salah satunya adalah aku bisa
> mengembangkan hobi menulisku lagi. Juga mulai praktek memasak
> resep-resep baru untuk menambah variasi pada menu masakanku yang
> selama ini Cuma muter itu-itu saja. Selain itu aku juga punya waktu
> lebih untuk berkunjung ke saudara-saudara suamiku (kebetulan
> saudara-saudara suamiku berdekatan rumah dengan rumahku).
>
> Hari ini, aku mencoba melihat kembali sisi positif dan negatif dari
> keputusanku (yang tentu saja sangat disetujui oleh suami) untuk
> mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah. Kutimbang-timbang agaknya
> lebih banyak sisi positifnya, nomor satu jelas suami tambah sayang.
> Karena dengan bekerja dirumah, aku punya waktu lebih banyak untuk
> keluarga kami. Aku juga bisa mempersiapkan segala kebutuhan suami
> dengan lebih baik daripada saat aku bekerja full time 5 hari/minggu
> dari dini hari sampai sore (bahkan terkadang malam hari).
>
> Sisi positif yang lain, aku jauh lebih sehat. Memang berat badanku
> belum bisa pada posisi ideal, namun setidaknya sudah ada penambahan
> berat badan. Migrainku juga sangat banyak berkurang, karena aku lebih
> relaks (nggak tiap hari terjebak kemacetan.. ). Pola makanku
mulai
> teratur dan tidak sembarangan jajan diluar, jadi pencernaanku lebih
> baik. Maagku juga alhamdulillah mulai jarang berkunjung.
>
> Emosiku pun lebih terkontrol. Jarang lagi marah-marah saat capek
> sepulang kerja, atau ngomel-ngomel karena suami mengajak berangkat
> pagi-pagi buta. Pernah juga aku jengkel sepulang kerja karena suami
> terlambat menjemput dan aku harus menunggu sampai jam 8 malam di
> masjid dekat kampusku. Saat mau marah itulah (tentu marahnya suami,
> karena Cuma kami berdua dirumah) aku mikir, seharian dari pagi sampai
> sore aku mengajar, ngomong terus nggak berhenti. Sebenarnya aku
> capek, lagian tenagaku sudah terkuras banyak. Kalau aku marah
> sekarang, toh itu tidak mengubah keadaan. Jangan-jangan malahan nanti
> aku jadi tengkar nggak jelas sama suami.
>
> Kalau udah mikir begitu, aku nggak jadi marah. Apalagi kalau
> kupandangi wajah suamiku yang pastinya jauh lebih capek daripada aku.
> Tapi tetap saja dia nggak mengeluh saat mesti antar jemput aku.
> Ditambah lagi suamiku yang rajin mendaratkan ciuman sayang di kening
> dan mengusap rambutku. Apa alasanku untuk marah-marah lagi saat
> akhirnya walau badan capek tapi hati senang?
>
> Dengan adanya waktu untuk menyalurkan hobiku (yang setelah menikah
> bertambah satu hobiku yaitu beberes rumah), kurasakan hidupku jauh
> lebih tenang. Hatiku jarang galau, beteku jarang datang, dan aku lebih
> bersemangat lagi dalam beraktivitas.
>
> Kalau dirunut, masih banyak sisi positif yang bisa kutemukan selama 6
> bulan ini saat aku memilih mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah.
> Kalau ada sisi positif, pasti ada sisi negatifnya. Kira-kira apa sisi
> negatifnya ya?
>
> Yang jelas, aku masih kesulitan mengatur waktu, karena terbiasa
> bekerja dengan jam tertentu di kampus kemudian berubah bisa bekerja
> pada jam berapa saja. Selain itu terkadang suasana tidak kondusif
> untuk bekerja dan mood yang masih naik turun. Ada saat dimana aku
> sedang semangat bekerja, eh tiba-tiba ada saudara atau tetangga yang
> datang, karena disangka aku sedang libur dan santai dirumah. Kadang
> juga hambatan terbesar justru dari diriku sendiri. Antara lain
> kebiasaanku tidak bisa fokus bekerja ketika masih kulihat rumahku
> berantakan atau ada file-file yang belum pada tempatnya. Selain itu
> juga sifatku yang moody banget sering jadi penghalang.
> Namun karena sudah kuputuskan akan bekerja di rumah, maka aku berusaha
> mencari solusi untuk kendala-kendala tersebut. Sehingga dampak negatif
> itu bisa di minimalisir.
>
> Pertama, saat kesulitan mengatur waktu. Yang kulakukan adalah membuat
> jadual yang realistis. Di waktu luang sekali seminggu aku membuat
> jadual tersebut. Biasanya hari sabtu atau ahad aku akan merinci
> kegiatan dan pekerjaan yang harus kuselesaikan dalam seminggu. Lalu
> kuatur kegiatan dan pekerjaan itu dengan hari-hari efektif aku bisa
> mengerjakannya. Memang jadual ini kubuat agak longgar supaya jika
> tiba-tiba ada pekerjaan atau kegiatan keluarga dadakan, aku masih bisa
> menyelesaikannya. Bahkan kadang aku juga mengatur menu makanan untuk
> seminggu kusesuaikan dengan belanjaan yang ada di kulkas.
>
> Kedua, saat situasi tidak kondusif, baik itu situasi internal dari
> dalam diriku atau eksternal, maka aku harus menyelesaikannya dahulu
> dan membuat situasi kembali kondusif.
> Ketika sedang akan bekerja, namun tiba-tiba ada saudara atau tetangga
> datang maka aku tetap akan menemuinya dan meninggalkan pekerjaanku
> sejenak. Awalnya memang berat apalagi kalo mood lagi baik, Cuma
> kupikir ini adalah konsekuensi bekerja di rumah dan aku harus bisa
> mencari cara untuk mengatasinya. Toh ini juga sebuah konsekuensi yang
> harus kita jalani ketika aku berjanji bersama dengan suami untuk
> membentuk keluarga yang mandiri. Saat hak saudara dan tetangga
> tersebut sudah kupenuhi, maka aku kembali beranjak dan bekerja kembali.
>
> Ketika mood tidak kunjung datang akibat dari kondisi rumah yang
> berantakan, setrikaan dan cucian numpuk atau file-file milikku dan
> suamiku berantakan dll, maka tidak ada jalan lain selain aku harus
> memilah mana yang perlu dan menyelesaikannya. Biasanya beberes rumah
> menjadi hal yang paling dahulu kulakukan. Setelah itu memasak dan
> mencuci piring. Sedangkan cucian dan setrikaan sering masuk dalam
> daftar tunggu. Hanya cucian dan setrikaan aku rapihkan sehingga tidak
> merusak mood.
>
> Mengenai file yang berantakan dan belum pada tempatnya, maka aku akan
> berusaha sebisa mungkin segera menempatkan file yang penting ke
> tempatnya dahulu. Jika tidak mungkin terselesaikan semua, maka sisanya
> akan aku simpan di satu tempat tersendiri supaya tidak tercampur
> dengan file lain. Pengaturan file ini sangat penting bagiku, karena
> ketidakteraturan akan membingungkanku. Apalagi kalau aku tiba-tiba
> membutuhkan file itu.
> Ketiga, saat si moody itu datang. Ada waktu dimana aku semangat banget
> kerja dan ide-ide meluncur sampai aku pusing sendiri. Saat seperti ini
> aku tidak akan bisa menulis dan mengerjakan semua pekerjaanku. Yang
> kulakukan justru membuka catatan harian dan menuliskan apa yang ada di
> kepalaku. Jikalau tidak sempat, aku akan mengambil kertas dan polpen
> lalu menuliskannya. Misalnya seperti ini :
> Aku pengen ngerjain banyak hal :
> - tilawah
> - mengkliping
> - nyalin catetan ngaji
> - bikin bahan kuliah
> - nulis proyek bareng echa
> - masakin suami
> - main ke tempat ponakan
> - nyetrika
> - dll
>
> Baru abis itu aku urutin mana yang paling penting untuk dilakukan,
> kurang penting sampai yang nggak penting dan bisa ditunda. Langsung
> deh aku kerjain sesuai urutan itu.
>
> Lha gimana kalau justru mood nggak dateng-dateng? Maunya badan tidur
> melulu atau lihat TV melulu? Memang badan dan pikiran juga butuh
> istirahat, juga butuh refreshing. Apa salahnya kita beri waktu bagi
> badan dan pikiran untuk sejenak beristirahat? Abis itu kalau masih
> saja badmood, biasanya aku justru tilawah, berdoa mohon sama Allah,
> trus baca-baca buku atau tulisan yang bisa memotivasi aku. Tak jarang
> juga jika semua cara itu sudah kulakukan dan aku masih badmood, aku
> akan membuka catatan harian dan menuliskan perasaanku. Abis itu
> biasanya tanpa kusadari perasaanku membaik dan badmood itu hilang.
> Kendala yang masih belum bisa kucarikan solusi maksimal adalah kondisi
> kesehatan terutama kondisi bola mataku. Memang kata dokter mata bentuk
> bola mataku rentan terkena penyakit (termasuk minus tinggi), dan aku
> harus menerimanya karena ini karunia dari Allah. Hanya saja ada saat
> dimana aku sedang semangat bekerja di depan komputer dan tiba-tiba
> bola mataku mengindikasikan mulai menegang maka aku harus segera
> mengistirahatkannya . Alhamdulillah seringnya dengan ditetes timol
> maleat dan dikompres zamzam sakitku mereda.
>
> Namun ada kalanya sakit itu semakin menjadi dan aku merasa kepalaku
> berat dan limbung. Maka biasanya aku akan minta tolong suamiku memijit
> tengkukku dan mengoleskan sesuatu yang panas. Jika cara ini juga tidak
> bisa mengurangi sakitku, maka aku akan ke klinik dan minta di
> akupuntur pada bagian kepala dan muka untuk mengurangi sakitku.
> Biasanya sakit mataku ini dipicu oleh stress atau terlalu banyak di
> depan komputer, jadi dokter pun menganjurkan aku untuk relaks dan
> mengatur waktu ketika harus bekerja di depan komputer. Takarannya, 1
> jam mengetik dengan layar datar/laptop, 15 menit istirahat. Begitu
> seterusnya.
>
> Alhamdulillah setelah 6 bulan kulalui mengerjakan sebagian pekerjaan
> di rumah, kurasakan banyak sisi positifnya. Jikalau ada sisi negatif,
> aku sedang dalam proses berusaha untuk meminimalisir dan mencari
> solusinya. Semoga saja dengan berkurangnya kegiatanku di luar rumah,
> aku bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku. Karena aku
> sadar bahwa diriku tak akan mampu bekerja penuh waktu di luar dan
> dalam waktu yang bersamaan menjadi istri dan ibu yang didamba oleh
> keluargaku. Harapan terbesarku, semoga Allah segera memberikan kami
> keturunan setelah aku berusaha mengatur waktuku juga demi menanti
> kehadiran buah hati kami.
>
> Anisakuffa
> Kamar dalam dan Ruang tengah rumah kami
> Dua Jum'at: 18 Juli 2008 dan 25 Juli 2008
>
- 8e.
-
Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah
Posted by: "Ain Nisa" jurnalcahaya@yahoo.com jurnalcahaya
Tue Aug 12, 2008 10:35 pm (PDT)
tetap berjuang ya mbak. jadi makin terinspirasi nih, kerja dari rumah
----- Original Message ----
From: novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com >
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups. com
Sent: Wednesday, August 13, 2008 11:45:36 AM
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah
Wah, welcome :D
seru ya mbak
emang kalau ngantor di rumah banyak tantangannya. GA berenti kerja
atau malah tidur mulu, hehehe :P
moga yang terbaik ya mbak icha
btw. waktu itu aku OL-nya udah malam euy... maaf ya ga sms, hiks2,
moga, aku bisa main ke sana ya mbak kapan2 :D
ajarin masak, halah :P, soalnya sekarang juga kudu masak sendiri juga,
heheh :D
--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "sasa909691"
<sasa909691@ ...> wrote:
>
> Saat Memutuskan Bekerja di Rumah
>
> Enam bulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 februari 2008, resmi sudah
> aku menjadi dosen biasa di Kampus. Segala tetek bengek (segala macam)
> yang berkaitan dengan urusan Lab Arsitektur ataupun rapat koordinasi
> dengan jurusan-jurusan lain di lingkungan Fakultas Teknik tak lagi ada
> dalam agendaku.
>
> Aku sangat menikmati kondisi baru yang kualami beserta konsekuensinya.
> Aku bebas! Aku akan menikmati lagi masa-masa awal ketika aku mengajar
> di kampus, mengembangkan bahan ajar, membuat modul, mengembangkan
> diktat, membuat format powerpoint yang baru untuk menyampaikan materi
> kuliah dan banyak hal lain yang sangat kusukai. Hal lain diluar
> mengajar yang sangat kusukai dan bisa kulakukan dirumah adalah
> mengelola jurnal ilmiah di kampusku.
>
> Dan yang terpenting, aku bisa mengerjakan sebagian pekerjaan itu
> dirumah. Aku hanya perlu pergi ke kampus ketika jam mengajar dan saat
> rapat rutin koordinasi dosen-dosen di Jurusan Arsitektur. Itu saja.
>
> Akhirnya kuputuskan cukup 3 hari saja aku mengajar ke kampus. Aku
> padatkan jadual mengajarku dari pagi hingga sore. Dan sisa hari yang
> lain dalam seminggu itu aku bisa bekerja di rumah.
>
> Saat memutuskan bekerja dirumah itulah, banyak kendala yang kemudian
> timbul. Terkadang, suasana tidak kondusif untuk bekerja, mood yang
> masih males-malesan karena beranggapan waktu masih longgar, juga
> terkadang terlalu asik dengan pekerjaan rumah tangga sampai menggeser
> target pekerjaan utama yang harusnya segera diselesaikan.
>
> Tapi ada enaknya juga bekerja di rumah. Salah satunya adalah aku bisa
> mengembangkan hobi menulisku lagi. Juga mulai praktek memasak
> resep-resep baru untuk menambah variasi pada menu masakanku yang
> selama ini Cuma muter itu-itu saja. Selain itu aku juga punya waktu
> lebih untuk berkunjung ke saudara-saudara suamiku (kebetulan
> saudara-saudara suamiku berdekatan rumah dengan rumahku).
>
> Hari ini, aku mencoba melihat kembali sisi positif dan negatif dari
> keputusanku (yang tentu saja sangat disetujui oleh suami) untuk
> mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah. Kutimbang-timbang agaknya
> lebih banyak sisi positifnya, nomor satu jelas suami tambah sayang.
> Karena dengan bekerja dirumah, aku punya waktu lebih banyak untuk
> keluarga kami. Aku juga bisa mempersiapkan segala kebutuhan suami
> dengan lebih baik daripada saat aku bekerja full time 5 hari/minggu
> dari dini hari sampai sore (bahkan terkadang malam hari).
>
> Sisi positif yang lain, aku jauh lebih sehat. Memang berat badanku
> belum bisa pada posisi ideal, namun setidaknya sudah ada penambahan
> berat badan. Migrainku juga sangat banyak berkurang, karena aku lebih
> relaks (nggak tiap hari terjebak kemacetan.. ). Pola makanku
mulai
> teratur dan tidak sembarangan jajan diluar, jadi pencernaanku lebih
> baik. Maagku juga alhamdulillah mulai jarang berkunjung.
>
> Emosiku pun lebih terkontrol. Jarang lagi marah-marah saat capek
> sepulang kerja, atau ngomel-ngomel karena suami mengajak berangkat
> pagi-pagi buta. Pernah juga aku jengkel sepulang kerja karena suami
> terlambat menjemput dan aku harus menunggu sampai jam 8 malam di
> masjid dekat kampusku. Saat mau marah itulah (tentu marahnya suami,
> karena Cuma kami berdua dirumah) aku mikir, seharian dari pagi sampai
> sore aku mengajar, ngomong terus nggak berhenti. Sebenarnya aku
> capek, lagian tenagaku sudah terkuras banyak. Kalau aku marah
> sekarang, toh itu tidak mengubah keadaan. Jangan-jangan malahan nanti
> aku jadi tengkar nggak jelas sama suami.
>
> Kalau udah mikir begitu, aku nggak jadi marah. Apalagi kalau
> kupandangi wajah suamiku yang pastinya jauh lebih capek daripada aku.
> Tapi tetap saja dia nggak mengeluh saat mesti antar jemput aku.
> Ditambah lagi suamiku yang rajin mendaratkan ciuman sayang di kening
> dan mengusap rambutku. Apa alasanku untuk marah-marah lagi saat
> akhirnya walau badan capek tapi hati senang?
>
> Dengan adanya waktu untuk menyalurkan hobiku (yang setelah menikah
> bertambah satu hobiku yaitu beberes rumah), kurasakan hidupku jauh
> lebih tenang. Hatiku jarang galau, beteku jarang datang, dan aku lebih
> bersemangat lagi dalam beraktivitas.
>
> Kalau dirunut, masih banyak sisi positif yang bisa kutemukan selama 6
> bulan ini saat aku memilih mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah.
> Kalau ada sisi positif, pasti ada sisi negatifnya. Kira-kira apa sisi
> negatifnya ya?
>
> Yang jelas, aku masih kesulitan mengatur waktu, karena terbiasa
> bekerja dengan jam tertentu di kampus kemudian berubah bisa bekerja
> pada jam berapa saja. Selain itu terkadang suasana tidak kondusif
> untuk bekerja dan mood yang masih naik turun. Ada saat dimana aku
> sedang semangat bekerja, eh tiba-tiba ada saudara atau tetangga yang
> datang, karena disangka aku sedang libur dan santai dirumah. Kadang
> juga hambatan terbesar justru dari diriku sendiri. Antara lain
> kebiasaanku tidak bisa fokus bekerja ketika masih kulihat rumahku
> berantakan atau ada file-file yang belum pada tempatnya. Selain itu
> juga sifatku yang moody banget sering jadi penghalang.
> Namun karena sudah kuputuskan akan bekerja di rumah, maka aku berusaha
> mencari solusi untuk kendala-kendala tersebut. Sehingga dampak negatif
> itu bisa di minimalisir.
>
> Pertama, saat kesulitan mengatur waktu. Yang kulakukan adalah membuat
> jadual yang realistis. Di waktu luang sekali seminggu aku membuat
> jadual tersebut. Biasanya hari sabtu atau ahad aku akan merinci
> kegiatan dan pekerjaan yang harus kuselesaikan dalam seminggu. Lalu
> kuatur kegiatan dan pekerjaan itu dengan hari-hari efektif aku bisa
> mengerjakannya. Memang jadual ini kubuat agak longgar supaya jika
> tiba-tiba ada pekerjaan atau kegiatan keluarga dadakan, aku masih bisa
> menyelesaikannya. Bahkan kadang aku juga mengatur menu makanan untuk
> seminggu kusesuaikan dengan belanjaan yang ada di kulkas.
>
> Kedua, saat situasi tidak kondusif, baik itu situasi internal dari
> dalam diriku atau eksternal, maka aku harus menyelesaikannya dahulu
> dan membuat situasi kembali kondusif.
> Ketika sedang akan bekerja, namun tiba-tiba ada saudara atau tetangga
> datang maka aku tetap akan menemuinya dan meninggalkan pekerjaanku
> sejenak. Awalnya memang berat apalagi kalo mood lagi baik, Cuma
> kupikir ini adalah konsekuensi bekerja di rumah dan aku harus bisa
> mencari cara untuk mengatasinya. Toh ini juga sebuah konsekuensi yang
> harus kita jalani ketika aku berjanji bersama dengan suami untuk
> membentuk keluarga yang mandiri. Saat hak saudara dan tetangga
> tersebut sudah kupenuhi, maka aku kembali beranjak dan bekerja kembali.
>
> Ketika mood tidak kunjung datang akibat dari kondisi rumah yang
> berantakan, setrikaan dan cucian numpuk atau file-file milikku dan
> suamiku berantakan dll, maka tidak ada jalan lain selain aku harus
> memilah mana yang perlu dan menyelesaikannya. Biasanya beberes rumah
> menjadi hal yang paling dahulu kulakukan. Setelah itu memasak dan
> mencuci piring. Sedangkan cucian dan setrikaan sering masuk dalam
> daftar tunggu. Hanya cucian dan setrikaan aku rapihkan sehingga tidak
> merusak mood.
>
> Mengenai file yang berantakan dan belum pada tempatnya, maka aku akan
> berusaha sebisa mungkin segera menempatkan file yang penting ke
> tempatnya dahulu. Jika tidak mungkin terselesaikan semua, maka sisanya
> akan aku simpan di satu tempat tersendiri supaya tidak tercampur
> dengan file lain. Pengaturan file ini sangat penting bagiku, karena
> ketidakteraturan akan membingungkanku. Apalagi kalau aku tiba-tiba
> membutuhkan file itu.
> Ketiga, saat si moody itu datang. Ada waktu dimana aku semangat banget
> kerja dan ide-ide meluncur sampai aku pusing sendiri. Saat seperti ini
> aku tidak akan bisa menulis dan mengerjakan semua pekerjaanku. Yang
> kulakukan justru membuka catatan harian dan menuliskan apa yang ada di
> kepalaku. Jikalau tidak sempat, aku akan mengambil kertas dan polpen
> lalu menuliskannya. Misalnya seperti ini :
> Aku pengen ngerjain banyak hal :
> - tilawah
> - mengkliping
> - nyalin catetan ngaji
> - bikin bahan kuliah
> - nulis proyek bareng echa
> - masakin suami
> - main ke tempat ponakan
> - nyetrika
> - dll
>
> Baru abis itu aku urutin mana yang paling penting untuk dilakukan,
> kurang penting sampai yang nggak penting dan bisa ditunda. Langsung
> deh aku kerjain sesuai urutan itu.
>
> Lha gimana kalau justru mood nggak dateng-dateng? Maunya badan tidur
> melulu atau lihat TV melulu? Memang badan dan pikiran juga butuh
> istirahat, juga butuh refreshing. Apa salahnya kita beri waktu bagi
> badan dan pikiran untuk sejenak beristirahat? Abis itu kalau masih
> saja badmood, biasanya aku justru tilawah, berdoa mohon sama Allah,
> trus baca-baca buku atau tulisan yang bisa memotivasi aku. Tak jarang
> juga jika semua cara itu sudah kulakukan dan aku masih badmood, aku
> akan membuka catatan harian dan menuliskan perasaanku. Abis itu
> biasanya tanpa kusadari perasaanku membaik dan badmood itu hilang.
> Kendala yang masih belum bisa kucarikan solusi maksimal adalah kondisi
> kesehatan terutama kondisi bola mataku. Memang kata dokter mata bentuk
> bola mataku rentan terkena penyakit (termasuk minus tinggi), dan aku
> harus menerimanya karena ini karunia dari Allah. Hanya saja ada saat
> dimana aku sedang semangat bekerja di depan komputer dan tiba-tiba
> bola mataku mengindikasikan mulai menegang maka aku harus segera
> mengistirahatkannya . Alhamdulillah seringnya dengan ditetes timol
> maleat dan dikompres zamzam sakitku mereda.
>
> Namun ada kalanya sakit itu semakin menjadi dan aku merasa kepalaku
> berat dan limbung. Maka biasanya aku akan minta tolong suamiku memijit
> tengkukku dan mengoleskan sesuatu yang panas. Jika cara ini juga tidak
> bisa mengurangi sakitku, maka aku akan ke klinik dan minta di
> akupuntur pada bagian kepala dan muka untuk mengurangi sakitku.
> Biasanya sakit mataku ini dipicu oleh stress atau terlalu banyak di
> depan komputer, jadi dokter pun menganjurkan aku untuk relaks dan
> mengatur waktu ketika harus bekerja di depan komputer. Takarannya, 1
> jam mengetik dengan layar datar/laptop, 15 menit istirahat. Begitu
> seterusnya.
>
> Alhamdulillah setelah 6 bulan kulalui mengerjakan sebagian pekerjaan
> di rumah, kurasakan banyak sisi positifnya. Jikalau ada sisi negatif,
> aku sedang dalam proses berusaha untuk meminimalisir dan mencari
> solusinya. Semoga saja dengan berkurangnya kegiatanku di luar rumah,
> aku bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku. Karena aku
> sadar bahwa diriku tak akan mampu bekerja penuh waktu di luar dan
> dalam waktu yang bersamaan menjadi istri dan ibu yang didamba oleh
> keluargaku. Harapan terbesarku, semoga Allah segera memberikan kami
> keturunan setelah aku berusaha mengatur waktuku juga demi menanti
> kehadiran buah hati kami.
>
> Anisakuffa
> Kamar dalam dan Ruang tengah rumah kami
> Dua Jum'at: 18 Juli 2008 dan 25 Juli 2008
>
- 9a.
-
Re: [CATCIL] Dunia ini Berwarna oleh Para Sukarelawan
Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com fil_ardy
Tue Aug 12, 2008 9:40 pm (PDT)
Meski terkadang sulit sekali
membuka hati dalam memberi dan memberi.
Semoga kita tidak termasuk orang yang suka menghitung-hitung pemberian
kita.
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka
tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut
pemberiannya dan dengan tidak menyakiti, mereka memperoleh pahala di
sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
mereka bersedih hati." (Al-Quran, Al-Baqarah: 262).
Terimakasih, untuk catatan kecilnya pagi ini, Kang Reza ^_^
Keep Sharing!
DANI
--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups. , "Rumah Ilmu Indonesia"com
<rumahilmubandung@...> wrote:
>
> Dunia ini Berwarna oleh Para Sukarelawan
> Oleh : Reza Ervani <http://www.rumahilmuindonesia. >net/
>
> Jika anda penggiat atau setidaknya pengguna berbagai macam CMS Open
> Source seperti Joomla, Wordpress, dan Drupal, tentu akrab dengan
> berbagai macam plugin, themes, modul, ekstension yang gratis.
>
> Terkadang plugin yang ada sangatlah rumit, tapi memberikan kekuatan
> tersendiri pada tampilan website atau blog pribadi kita. Kekayaan
> imajinasi seakan-akan menjelma ke dalam muara aplikasi-aplikasi
> istimewa.
- 10.
-
Ruang Lengang di RRI Pro 2 FM 105 FM Minggu ini
Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com epri_tsi
Tue Aug 12, 2008 9:45 pm (PDT)
Kawan-kawan sekalian,
Ikuti ya Radio Talk "Ruang Lengang" langsung dengan penulisnya Epri Tsaqib di Radio Pro 2 FM Gelombang 105.00 FM pada :
Hari/tgl : Minggu, 17 Agustus 2008
Waktu : Pukul 15.00 - 16.00 Wib
Anda bisa berinteraksi dengan menelpon ke nomor [021] 3866 708 atau ke [021] 345 - 0835 atau bisa juga sms ke 0811 800 105.
Bagi kamu yang belum memiliki bukunya bisa memperolehnya di Toko Buku terdekat di bawah ini :
Leksika
Jl. Raya Lenteng Agung No. 101 Jakarta Selatan 12610
Telp : 780-6566
Aksara Kemang dan Aksara Plaza Indonesia Bunderan HI
Jl. Kemang Raya No. 8B
Kel. Bangka, Kec. Mampang Prapatan
Kota Jakarta Selatan 12730
Plaza Indonesia LB Unit 41-42A
Jl. MH. Thamrin No. 28-30
Kel. Gondangdia, Kec. Menteng
Kota Jakarta Pusat 10350
Toko Buku Bengkel Deklamasi [TIM, Jose Rizal Manua]
Komplek Taman Ismail Marzuki [TIM]
Jl. Cikini Raya Jakarta Pusat
Gerai Buku dot com
www.geraibuku.com
email : geraibuku@gmail.com
telp : [021] 3099-8655
5. Warung Apresiasi Bulungan
sebelah GOR Bulungan Jakarta Selatan [dekat Blok M Plaza]
So, Stay Tune yah!! :)
http://epriabdurrahman.multiply. com/journal/ item/169
- 11.1.
-
Re: [Catatatn Kaki] Tukeran YM dan No HP
Posted by: "april_reto" april_reto@yahoo.com april_reto
Tue Aug 12, 2008 10:18 pm (PDT)
ikut jugaaaaaaaaaaa
YM: april_reto
- 11.2.
-
Re: [Catatatn Kaki] Tukeran YM dan No HP
Posted by: "Andri Pranolo" apranolo@gmail.com and_pci
Wed Aug 13, 2008 3:04 am (PDT)
nunut... *and_pci *(Andri Pranolo Cinta "Indonesia")
Merdeka..!
On Wed, Aug 13, 2008 at 12:18 PM, april_reto <april_reto@yahoo.com > wrote:
> ikut jugaaaaaaaaaaa
>
> YM: april_reto
>
>
>
--
Andri Pranolo
Gendeng GK IV/953, Yogyakarta 55225
Telp. (+62)274-547015/ (+62)81392554050)
http://apranolo.staff.ugm. ac.id
- 12a.
-
[Maklumat] Liat-liat website & blog SK yuk!
Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com octavialia
Tue Aug 12, 2008 11:50 pm (PDT)
Sahabat-sahabat SK yang baik,
Pengen tahu lebih lanjut segala sesuatu tentang SK termasuk artikel-artikel
sahabat dan kegiatan SK? Meluncur ke website SK dan blog SK yuk!
Ada apa aja sih di blog SK? Berita-berita terbaru tentunya...^_^
* Ada makalah workshop penulisan PROFEC 2008 yang pernah diposting di milis.
Buat yang belum sempat mengunduhnya, bisa langsung liat di *
http://www.sekolah-kehidupan. com/index. php?act=r_ artikel_full& suser=&sId= &vId=114
** Ada susunan Kabinet SK 2008-2010
*
http://www.sekolah-kehidupan. com/index. php?act=r_ artikel_full& suser=&sId= &vId=112
*
* Ada penulis artikel inspiratif & penyair-penyair SK yang tulisannya
tergabung di buku antologi SK Menggenggam Cahaya
*
http://www.sekolah-kehidupan. com/index. php?act=r_ artikel_full& suser=&sId= &vId=111
*
* Ada profil Bintang SK 2008
Dan masih banyak lagi...
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk kita meluncur ke sana...
www.sekolah-kehidupan. com
http://sekolahkehidupan.multiply. com
Salam kehidupan
Lia
- 12b.
-
Re: [Maklumat] Liat-liat website & blog SK yuk!
Posted by: "'' Sweet ''" dyan177@yahoo.co.uk dyan177
Wed Aug 13, 2008 2:28 am (PDT)
Siappp............meluncur ke TKP *lhoo.....*
Thanks Yach Lia , nambah ilmu buat renungan ^_^
<)^^(>
(( 'o' ))
=(,,)=(,,)=
(´´•.¸(´´•.¸ ¸.•´´) ¸.•´´)
> '''-_-'''It' s Me'''-_-''' »
(¸.•´´(¸.•´´ ´´•.¸)´´ •.¸)
http://sweety177. multiply. com/
http://www.friendst er.com/dyan177
YM = sweety9621
--- On Wed, 13/8/08, Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com > wrote:
From: Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com >
Subject: [sekolah-kehidupan] [Maklumat] Liat-liat website & blog SK yuk!
To: "sekolah kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups. >com
Date: Wednesday, 13 August, 2008, 1:50 PM
Sahabat-sahabat SK yang baik,
Pengen tahu lebih lanjut segala sesuatu tentang SK termasuk artikel-artikel sahabat dan kegiatan SK? Meluncur ke website SK dan blog SK yuk!
Ada apa aja sih di blog SK? Berita-berita terbaru tentunya...^ _^
* Ada makalah workshop penulisan PROFEC 2008 yang pernah diposting di milis. Buat yang belum sempat mengunduhnya, bisa langsung liat di http://www.sekolah- kehidupan. com/index. php?act=r_ artikel_full&suser=&sId= &vId=114
* Ada susunan Kabinet SK 2008-2010
http://www.sekolah- kehidupan. com/index. php?act=r_ artikel_full&suser=&sId= &vId=112
* Ada penulis artikel inspiratif & penyair-penyair SK yang tulisannya tergabung di buku antologi SK Menggenggam Cahaya
http://www.sekolah- kehidupan. com/index. php?act=r_ artikel_full&suser=&sId= &vId=111
* Ada profil Bintang SK 2008
Dan masih banyak lagi...
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk kita meluncur ke sana...
www.sekolah- kehidupan. com
http://sekolahkehid upan.multiply. com
Salam kehidupan
Lia
Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
- 13a.
-
[Canda] Ayo Bersyukur!
Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com hadian.kasep
Wed Aug 13, 2008 2:26 am (PDT)
Banyak yang terjadi di setiap selasa-an. Pasti tiap pekan ada yang baru.
Mulai dari cerita kabayan, cerita-cerita unik pribadi hingga taushiyah. Pada
pekan ini saya mendapatkan ide menarik.
Seseorang berkata, "Hendaknya kita senantiasa bersyukur sudah menikah dengan
istri kita. Sesuai dengan Firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7 yang
artinya *Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."*.
Jadi ketika kita bersyukur dengan kondisi sekarang dengan satu istri maka
Allah akan menambahnya..."
Pasti tau respon di forum itu...
Ingat don't try it at home.... very dangerous
--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537
- 13b.
-
Re: [Canda] Ayo Bersyukur!
Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com
Wed Aug 13, 2008 2:31 am (PDT)
gak rela punya ummi dua...
hiks..
lho ko aku yang gak rela? hi..hi..
babeh..babeh.. heran deh nih orang...
Pada 13 Agustus 2008 16:26, Hadian Febrianto <hadianf@gmail.com > menulis:
> Banyak yang terjadi di setiap selasa-an. Pasti tiap pekan ada yang baru.
> Mulai dari cerita kabayan, cerita-cerita unik pribadi hingga taushiyah. Pada
> pekan ini saya mendapatkan ide menarik.
>
>
>
> Seseorang berkata, "Hendaknya kita senantiasa bersyukur sudah menikah
> dengan istri kita. Sesuai dengan Firman Allah dalam surat Ibrahim ayat 7
> yang artinya *Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
> "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
> kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
> sangat pedih."*. Jadi ketika kita bersyukur dengan kondisi sekarang dengan
> satu istri maka Allah akan menambahnya..."
>
>
>
> Pasti tau respon di forum itu...
>
>
>
> Ingat don't try it at home.... very dangerous
>
>
> --
> Regards,
> Hadian Febrianto, S.Si
> PT SAGA VISI PARIPURNA
> Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
> Ph/fax: (+6222) 2507537
>
>
Need to Reply?
Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Individual | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar