Kamis, 14 Agustus 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2194

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (11 Messages)

Messages

1a.

[Rampai] A Little Note of Friendship

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Aug 14, 2008 12:35 am (PDT)

When I'm feeling blue
All I have to do
Is take a look around you
All my friends that stick like glue
May our friendship forever true

Jakarta, 14 Aug 2008 at 2.00 p.m.
Lia

http://mutiaracinta.multiply.com
www.edumuslim.org
1b.

Re: [Rampai] A Little Note of Friendship

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Thu Aug 14, 2008 1:33 am (PDT)

hugs to you..

(yang sudah mulai terkapar...)

2008/8/14 Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>

> When I'm feeling blue
> All I have to do
> Is take a look around you
> All my friends that stick like glue
> May our friendship forever true
>
> Jakarta, 14 Aug 2008 at 2.00 p.m.
> Lia
>
> http://mutiaracinta.multiply.com
> www.edumuslim.org
>
>
>
>
2a.

[Catatan Kaki Kaki] Meluruskan sejarah Teks Proklamasi Asli hasil Ra

Posted by: "caliyan" yayan_unj@yahoo.com   c_al_iyan

Thu Aug 14, 2008 1:14 am (PDT)

Pembentukan BPUPKI

Teks Asli Proklamasi Seharusnya:
sumber:
http://www.eramuslim.com/atk/pii/8810160307-penyimpangan-sekitar-teks-proklamasi-ri.htm

Adapun teks Proklamasi yang otentik, yang telah disepakati bersama
oleh BPUPKI pada 22 Juni 1945 itu sesuai dengan teks atau lafal Piagam
Jakarta.
Jelasnya, teks proklamasi itu haruslah berbunyi seperti di bawah ini:

PROKLAMASI

Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan perikemanusiaan dan peri keadilan. Dan perjuangan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang Negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas
berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan didorong oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka dengan ini rakyat
Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu, untuk
membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia, yang melindungi segenap
bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat, dengan berdasarkan kepada ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syari'at Islam bagi pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Jakarta, 22 Juni 1945

Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta, Mr. Ahmad Soebardjo, Abikusno
Tjokrosujoso, A.A. Maramis, Abdul Kahar Muzakir, H. Agus Salim, KH.
Wahid Hasjim, Mr. Muh Yamin.

Latar belakang dan sebab

Memasuki awal tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik
semakin terdesak. Angkatan Laut Amerika Serikat dipimpin Laksamana
Nimitz berhasil menduduki posisi penting di Kepulauan Mariana seperti
Saipan, Tidian dan Guan yang memberi kesempatan untuk Sekutu melakukan
serangan langsung ke Kepulauan Jepang. Sementara posisi Angkatan Darat
Amerika Serikat yang dipimpin oleh Jendral Douglas Mac Arthur melalui
siasat loncat kataknya berhasil pantai Irian dan membangun markasnya
di Holandia (Jayapura). Dari Holandia inilah Mac Arthur akan menyrang
Filipina untuk memenuhi janjinya. Di sisi lain kekuatan Angkatan Laut
Sekutu yang berpusa di Biak dan Morotai berhasil menghujani bom pada
pusat pertahanan militer Jepang di Maluku, Sulawesi, Surabaya dan
Semarang. Kondisi tersebut menyebabkan jatuhnya pusat pertahanan
Jepang dan merosotnya semangat juang tentara Jepang. Kekuatan tentara
Jepang yang semula ofensif berubah menjadi defensif (bertahan).

Kepada bangsa Indonesia, pemerintah militer Jepang masih tetap
menggembar gemborkan (meyakinkan) bahwa Jepang akan menang dalam
perang Pasifik. (untuk lebih jelasnya, Anda dapat membuka kembali
materi Perang Pasifik pada modul sebelumnya).

Pada tanggal 18 Juli 1944, Perdana Menteri Hideki Tojo terpaksa
mengundurkan diri dan diganti oleh Perdana Menteri Kaiso Kuniaki.
Dalam rangka menarik sipati bangsa Indonesia agar lebih meningkatkan
bantuannya baik moril maupun materiil, maka tanggal 19 September 1944
PM Kaiso Kuniaki mengeluarkan janji kemerdekaan kelak kemudian hari
bagi bangsa Indonesia. Janji kemerdekaan ini sering disebut dengan
istilah Deklarasi Kaiso.

Sejak saat itu pemerintah Jepang memberi kesempatan pada bangsa
Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan
Hinomaru (bendera Jepang), begitu pula lagu kebangsaan Indonesia Raya
boleh dinyanyikan setelah lagu Kimigayo. Di satu sisi ada sedikit
kebebasan, namun di sisi lain pemerintah Jepang semakin meningkatkan
jumlah tenga pemuda untuk pertahanan. Selain dari organisasi
pertahanan yang sudah ada ditambah lagi dengan organisasi lainnya
seperti: Barisan Pelajar ( Suishintai), Barisan Berani Mati (
Jikakutai) beranggotakan 50.000 orang yang diilhami oleh pasukan
Kamikase Jepang yang jumlahnya 50.000 orang (pasukan berani mati pada
saat penyerangan ke Pearl Harbour).

Pada tanggal 1 Maret 1945 Panglima tentara ke-16 Letnan Jendral
Keimakici Harada, mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia disingkat BPUPKI/Dokuritsu Junbi Cosakai.

Tujuan pembentukan badan tersebut adalah menyelidiki dan mengumpulkan
bahanbahan penting tentang ekonomi, politik dan tata pemerintahan
sebagai persiapan untuk kemerdekaan Indonesia. Sebagai bahan tambahan
wawasan Anda, simak gambar 12 &13 berikut ini.

Setelah Anda menyimak gambar 12 & 13 tsb, maka simaklah uraian materi
berikutnya.

Walaupun dalam penyusunan keanggotaan berlangsung lama karena terjadi
tawar menawar antara pihak Indonesia dan Jepang, namun akhirnya BPUPKI
berhasil dilantik 28 Mei 1945 bertepatan dengan hari kelahiran Kaisar
Jepang. Adapun keanggotaan yang terbentuk berjumlah 67 orang dengan
ketua Dr. K.R.T. Radjiman Widiodiningrat dan R. Suroso dan seorang
Jepang sebagai wakilnya Ichi Bangase ditambah 7 anggota Jepang yang
tidak memiliki suara. Ir. Soekarno yang pada waktu itu juga dicalonkan
menjadi ketua, menolak pencalonannya karena ingin memperoleh kebebasan
yang lebih besar dalam perdebatan, karena biasanya peranan ketua
sebagai moderator atau pihak yang menegahi dalam memberi keputusan
tidak mutlak.

Selama masa tugasnya BPUPKI hanya mengadakan sidang dua kali. Sidang
pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 di gedung
Chou Sang In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang sekarang dikenal dengan
sebutan Gedung Pancasila. Pada sidang pertama, Dr. KRT. Rajiman
Widyodiningrat selaku ketua dalam pidato pembukaannya menyampaikan
masalah pokok menyangkut dasar negara Indonesia yang ingin dibentuk
pada tanggal 29 Mei 1945.

Ada tiga orang yang memberikan pandangannya mengenai dasar negara
Indonesia yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr. Supomo dan Ir. Soekarno.

Orang pertama yang memberikan pandangannya adalah Mr. Muhammad Yamin.
Dalam pidato singkatnya, ia mengemukakan lima asas yaitu:
a. peri kebangsaan
b. peri ke Tuhanan
c. kesejahteraan rakyat
d. peri kemanusiaan
e. peri kerakyatan

Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Soepomo dalam pidatonya
mengusulkan pula lima asas yaitu:
a. persatuan
b. mufakat dan demokrasi
c. keadilan sosial
d. kekeluargaan
e. musyawarah

Pada sidang hari ketiga tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan
lima dasar negara Indonesia merdeka yaitu:
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme dan peri kemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang Maha Esa.

Kelima asas dari Ir. Soekarno itu disebut Pancasila yang menurut
beliau dapat diperas menjadi Tri Sila atau Tiga Sila yaitu:
a. Sosionasionalisme
b. Sosiodemokrasi
c. Ketuhanan yang berkebudayaan

Bahkan menurut Ir. Soekarno Trisila tersebut di atas masih dapat
diperas menjadi Eka sila yaitu sila Gotong Royong.

Anda masih ingat tentang dasar negara Indonesia Pancasila? Ternyata
konsep Pancasila diambil dari konsep Ir. Soekarno, dan kita selalu
mengenang tanggal 1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila.

Meskipun sudah ada tiga usulan tentang dasar negara, namun sampai 1
Juni 1945 sidang BPUPKI belum berhasil mencapai kata sepakat tentang
dasar negara. Maka diputuskan untuk membentuk panitia khusus yang
diserahi tugas untuk membahas dan merumuskan kembali usulan dari
anggota, baik lisan maupun tertulis dari hasil sidang pertama. Panitia
khusus ini yang Anda kenal dengan Panitia 9 atau panitia kecil yang
terdiri dari:
1. Ir. Soekarno (ketua)
2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)
3. KH. Wachid Hasyim (anggota)
4. Abdoel Kahar Muzakar (anggota)
5. Mr. A.A. Maramis (anggota)
6. Abikoesno Tjokrosoeyoso (anggota)
7. H. Agus Salim (anggota)
8. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
9. Mr. Muhammad Yamin (anggota).

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan mengadakan pertemuan.
Hasil dari pertemuan tersebut, direkomondasikan Rumusan Dasar Negara
yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi
a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemelukpemeluknya;
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
c. Persatuan Indonesia;
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan;
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Coba Anda perhatikan rumusan piagam Jakarta point pertama, konsep
inilah yang pada akhirnya mengalami perubahan karena adanya kritik
bahwa bangsa Indonesia majemuk dalam beragama. Di sisi lain konsep
tersebut saat ini sedang gencargencarnya untuk diusahakan kembali
yaitu upaya untuk menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya mengingat
agama Islam merupakan mayoritas di Indonesia. (Silahkan Anda analisa
sendiri bagaimana pendapat Anda tentang polemik/masalah di atas?)

Setelah piagam Jakarta berhasil disusun, BPUPKI membentuk Panitia
Perancang Undang-Undang Dasar. Ini merupakan sidangnya yang ke-2 pada
tanggal 10 - 16 Juli 1945. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dan
beranggotakan 19 orang. Pada sidang tanggal 11 Juli 1945, panitia
Perangcang UUD membentuk panitia kecil yang beranggotakan 7 orang.
a. Prof. Dr. Mr. Soepomo (ketua merangkap anggota)
b. Mr. Wongsonegoro
c. Mr. Achmad Soebardjo
d. Mr. A.A. Maramis
e. Mr. R.P. Singgih
f. H. Agus Salim
g. Dr. Sukiman.

Tugas panitia kecil adalah menyempurnakan dan menyusun kembali
rancangan UUD yang telah disepakati.

Selain panitia kecil di atas, adapula panitia Penghalus bahasa yang
anggotanya terdiri dari Prof. Dr. Mr. Soepomo, Prof. Dr. P.A.A.
Hoesein Djayadiningrat.

Tanggal 13 Juli 1945 panitia perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno
mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD.

Pada tanggal 14 Juli 1945 dalam rapat pleno BPUPKI menerima laporan
panitia perancang UUD yang dibacakan Ir. Soekarno. Dalam laporan
tersebut tiga masalah pokok yaitu:
a. pernyataan Indonesia merdeka
b. pembukaan UUD
c. batang tubuh UUD.

Konsep pernyataan Indonesia merdeka disusun dengan mengambil tiga
alenia pertama piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar
hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat piagam Jakarta.

Hasil kerja panitia perancang UUD yang dilaporkan akhirnya diterima
oleh BPUPKI. Kejadian ini merupakan momentum yang sangat penting
karena disinilah masa depan bangsa dan negara dibentuk.

sumber:http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=107&fname=sej204_16.htm

-http://ya2nya2n.multiply.com -

2b.

Re: [Catatan Kaki Kaki] Meluruskan sejarah Teks Proklamasi Asli hasi

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Aug 14, 2008 1:32 am (PDT)

ADA YANG MASIH RAGU TERIAK MERDEKA ?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "caliyan" <yayan_unj@...>
wrote:
>
> Pembentukan BPUPKI
>
> Teks Asli Proklamasi Seharusnya:
> sumber:
>
http://www.eramuslim.com/atk/pii/8810160307-penyimpangan-sekitar-teks-pr\
oklamasi-ri.htm

>
> Adapun teks Proklamasi yang otentik, yang telah disepakati bersama
> oleh BPUPKI pada 22 Juni 1945 itu sesuai dengan teks atau lafal Piagam
> Jakarta.
> Jelasnya, teks proklamasi itu haruslah berbunyi seperti di bawah ini:
>
> PROKLAMASI
>
> Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
> penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai
> dengan perikemanusiaan dan peri keadilan. Dan perjuangan kemerdekaan
> Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
> sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu gerbang Negara
> Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas
> berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan didorong oleh keinginan
luhur,
> supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka dengan ini rakyat
> Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Kemudian dari pada itu, untuk
> membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia, yang melindungi segenap
> bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk
> memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
> melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
> abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
> dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
> rakyat, dengan berdasarkan kepada ketuhanan, dengan kewajiban
> menjalankan syari'at Islam bagi pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan
> yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang
> dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
> serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
> Indonesia.
>
>

3a.

Re: For Sale: Buku Menggenggam Cahaya - Antologi Puisi dan Kisah Ins

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Thu Aug 14, 2008 1:24 am (PDT)

wah keren....

aku juga mau beli ah, biar menginspirasi juga

btw, aku kok bingung ya sama komen2 mas arif...

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Syafaatus Syarifah"
<syarifah@...> wrote:
>
> Ibuku di kampung kan aku kirimin buku ini, dan beliau udah baca..
> tadi sms gini
> "Makasih ya bukunya, bikin hidup jadi lebih semangat.."
>
> uhuy... makasih ya sahabat SK atas tulisan2 inspiratifnya yg bikin
ibuku jadi semangat menghadapi masa tuanya
> :)
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Lia Octavia
> To: sekolah kehidupan
> Sent: Wednesday, August 06, 2008 10:25 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] For Sale: Buku Menggenggam Cahaya -
Antologi Puisi dan Kisah Inspiratif - Sebuah Persembahan Cinta Antologi SK
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> FOR SALE
>
>
> Judul : MENGGENGGAM CAHAYA - ANTOLOGI PUISI DAN KISAH
INSPIRATIF
> Sebuah Persembahan Cinta Antologi Sekolah Kehidupan
>
> Penulis : Komunitas SekolahKehidupan.com
>
> Cetakan : Pertama, Juli 2008
>
> Penerbit : Sekolah Kehidupan
>
> Tebal : 190 halaman
>
> Harga : Rp. 30,000/buah (belum termasuk ongkos kirim)
>
>
> Dalam proses pembelajaran diri para insan yang arif dalam
menjalani kehidupannya di dunia ini, penuh dengan berbagai warna,
berbagai kisah, berbagai tantangan, berbagai pengalaman, yang penuh
hikmah di baliknya, yang hanya bisa dilihat melalui hati dan jiwa yang
bening. Jiwa yang senantiasa diliputi oleh cahaya Tuhan. Cahaya yang
senantiasa tergenggam dalam setiap niat dan usaha. Cahaya yang
menggulirkan cinta. Karena hidup adalah anugerah, hidup adalah
kesempatan, hidup adalah cinta.
>
>
>
> Semangat berkarya dan beramal yang telah mengilhami para anggota
komunitas Sekolahkehidupan.com untuk menerbitkan karya-karya sahabat
SK/MPers/Netters yang berserakan di dunia maya.
>
> Buku yang merangkum 19 kisah inspiratif dan 31 puisi yang ditulis
oleh sebagian besar anggota komunitas Sekolahkehidupan.com merupakan
salah satu ruang untuk mengambil hikmah-hikmah yang tersembunyi dalam
setiap peristiwa kehidupan dan mengambil pelajaran daripadanya.
>
> "Buku ini bukan hanya inspiratif,
> tapi juga menyemai banyak motivasi dan perenungan.
> Tak salah bila disebut Sekolah Kehidupan"
>
> (Melvy Yendra, penulis, editor, scriptwriter)
>
> "Hidup adalah suatu rangkaian proses yang berulang. Dari satu
generasi ke generasi, mulai dari terciptanya dunia, serta Adam dan
Hawa. Selama dunia belum kiamat, maka sekolah kehidupan akan tetap
ada. Tinggal kita saja yang harus menentukan. Ingin memanfaatkannya
atau tidak."
>
> (Sinang Bulawan, The Founder)
>
>
> ********
>
>
>
> Buku "Menggenggam Cahaya" yang keuntungan penjualannya akan
disumbangkan untuk amal melalui Yayasan Portal Infaq ini dapat dipesan
dan dibeli secara online melalui:
>
> 1) Epri Tsaqib melalui Gerai Buku Online di www.geraibuku.com atau
via email geraibuku@ gmail.com, atau sms di 08161123323
>
> ATAU
>
> 2) Lia via email antologi_sk@ yahoo.com atau sms di 08128146426
>
> (Untuk menghindari double pesanan, mohon untk menghubungi salah
satu contact person saja)
> Dengan menyebutkan jumlah buku yang dipesan dan alamat lengkap
pengiriman.
> Daftar ongkos kirim ke berbagai kota di Indonesia dapat dilihat
pada website TIKI di www.tikijne.co.id
>
> Pembayaran (harga buku ditambah ongkos kirim) dapat ditransfer
melalui rekening:
> Nama : Endah Widayati
> No. rek : 0080346719
> Bank : BCA
>
> atau
>
> Nama : Dani Ardiansyah
> No. rek : 6007006333
> Bank : Bank Syariah Mandiri (BSM)
>
> atau
>
> Nama : Epri Abdurrahman Rafi
> No. rek : 301 044 6022
> Bank : Bank Muamalat
>
> Buku-buku akan dikirimkan ke alamat pemesan setelah konfirmasi
pembayaran diterima.
>
> Konfirmasi pembayaran dapat langsung dikirim via sms ke Dani
Ardiansyah di 085694771764 atau di fax ke 021-6009305 atau dikirim via
email ke antologi_sk@ yahoo.com
>
>
> Salam
> Team Buku Antologi Sekolah Kehidupan
>

4a.

Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah >> tuk Mbak Novi

Posted by: "sasa909691" sasa909691@yahoo.com   sasa909691

Thu Aug 14, 2008 1:52 am (PDT)

ayok.. ayok.. kita masak bareng..
waktu belum nikah, aku paling ogah masak. ribet...:-)
ternyata setelah nikah, memasak itu nikmat... apalagi kalo suami
tambah lahap makannya... ribetnya jadi menyenangkan...

ini salah satu nilai plus, saat bekerja di rumah...:-)
ya nggak mbak?

wassalam

anisakuffa

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih"
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> Wah, welcome :D
>
> seru ya mbak
> emang kalau ngantor di rumah banyak tantangannya. GA berenti kerja
> atau malah tidur mulu, hehehe :P
>
> moga yang terbaik ya mbak icha
>
> btw. waktu itu aku OL-nya udah malam euy... maaf ya ga sms, hiks2,
>
> moga, aku bisa main ke sana ya mbak kapan2 :D
> ajarin masak, halah :P, soalnya sekarang juga kudu masak sendiri juga,
> heheh :D
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "sasa909691"
> <sasa909691@> wrote:
> >
> > Saat Memutuskan Bekerja di Rumah
> >
> > Enam bulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 februari 2008, resmi sudah
> > aku menjadi dosen biasa di Kampus. Segala tetek bengek (segala macam)
> > yang berkaitan dengan urusan Lab Arsitektur ataupun rapat koordinasi
> > dengan jurusan-jurusan lain di lingkungan Fakultas Teknik tak lagi
ada
> > dalam agendaku.
> >
> > Aku sangat menikmati kondisi baru yang kualami beserta konsekuensinya.
> > Aku bebas! Aku akan menikmati lagi masa-masa awal ketika aku mengajar
> > di kampus, mengembangkan bahan ajar, membuat modul, mengembangkan
> > diktat, membuat format powerpoint yang baru untuk menyampaikan materi
> > kuliah dan banyak hal lain yang sangat kusukai. Hal lain diluar
> > mengajar yang sangat kusukai dan bisa kulakukan dirumah adalah
> > mengelola jurnal ilmiah di kampusku.
> >
> > Dan yang terpenting, aku bisa mengerjakan sebagian pekerjaan itu
> > dirumah. Aku hanya perlu pergi ke kampus ketika jam mengajar dan saat
> > rapat rutin koordinasi dosen-dosen di Jurusan Arsitektur. Itu saja.
> >
> > Akhirnya kuputuskan cukup 3 hari saja aku mengajar ke kampus. Aku
> > padatkan jadual mengajarku dari pagi hingga sore. Dan sisa hari yang
> > lain dalam seminggu itu aku bisa bekerja di rumah.
> >
> > Saat memutuskan bekerja dirumah itulah, banyak kendala yang kemudian
> > timbul. Terkadang, suasana tidak kondusif untuk bekerja, mood yang
> > masih males-malesan karena beranggapan waktu masih longgar, juga
> > terkadang terlalu asik dengan pekerjaan rumah tangga sampai menggeser
> > target pekerjaan utama yang harusnya segera diselesaikan.
> >
> > Tapi ada enaknya juga bekerja di rumah. Salah satunya adalah aku bisa
> > mengembangkan hobi menulisku lagi. Juga mulai praktek memasak
> > resep-resep baru untuk menambah variasi pada menu masakanku yang
> > selama ini Cuma muter itu-itu saja. Selain itu aku juga punya waktu
> > lebih untuk berkunjung ke saudara-saudara suamiku (kebetulan
> > saudara-saudara suamiku berdekatan rumah dengan rumahku).
> >
> > Hari ini, aku mencoba melihat kembali sisi positif dan negatif dari
> > keputusanku (yang tentu saja sangat disetujui oleh suami) untuk
> > mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah. Kutimbang-timbang agaknya
> > lebih banyak sisi positifnya, nomor satu jelas suami tambah sayang.
> > Karena dengan bekerja dirumah, aku punya waktu lebih banyak untuk
> > keluarga kami. Aku juga bisa mempersiapkan segala kebutuhan suami
> > dengan lebih baik daripada saat aku bekerja full time 5 hari/minggu
> > dari dini hari sampai sore (bahkan terkadang malam hari).
> >
> > Sisi positif yang lain, aku jauh lebih sehat. Memang berat badanku
> > belum bisa pada posisi ideal, namun setidaknya sudah ada penambahan
> > berat badan. Migrainku juga sangat banyak berkurang, karena aku lebih
> > relaks (nggak tiap hari terjebak kemacetan.. &#61514;). Pola makanku
> mulai
> > teratur dan tidak sembarangan jajan diluar, jadi pencernaanku lebih
> > baik. Maagku juga alhamdulillah mulai jarang berkunjung.
> >
> > Emosiku pun lebih terkontrol. Jarang lagi marah-marah saat capek
> > sepulang kerja, atau ngomel-ngomel karena suami mengajak berangkat
> > pagi-pagi buta. Pernah juga aku jengkel sepulang kerja karena suami
> > terlambat menjemput dan aku harus menunggu sampai jam 8 malam di
> > masjid dekat kampusku. Saat mau marah itulah (tentu marahnya suami,
> > karena Cuma kami berdua dirumah) aku mikir, seharian dari pagi sampai
> > sore aku mengajar, ngomong terus nggak berhenti. Sebenarnya aku
> > capek, lagian tenagaku sudah terkuras banyak. Kalau aku marah
> > sekarang, toh itu tidak mengubah keadaan. Jangan-jangan malahan nanti
> > aku jadi tengkar nggak jelas sama suami.
> >
> > Kalau udah mikir begitu, aku nggak jadi marah. Apalagi kalau
> > kupandangi wajah suamiku yang pastinya jauh lebih capek daripada aku.
> > Tapi tetap saja dia nggak mengeluh saat mesti antar jemput aku.
> > Ditambah lagi suamiku yang rajin mendaratkan ciuman sayang di kening
> > dan mengusap rambutku. Apa alasanku untuk marah-marah lagi saat
> > akhirnya walau badan capek tapi hati senang?
> >
> > Dengan adanya waktu untuk menyalurkan hobiku (yang setelah menikah
> > bertambah satu hobiku yaitu beberes rumah), kurasakan hidupku jauh
> > lebih tenang. Hatiku jarang galau, beteku jarang datang, dan aku lebih
> > bersemangat lagi dalam beraktivitas.
> >
> > Kalau dirunut, masih banyak sisi positif yang bisa kutemukan selama 6
> > bulan ini saat aku memilih mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah.
> > Kalau ada sisi positif, pasti ada sisi negatifnya. Kira-kira apa sisi
> > negatifnya ya?
> >
> > Yang jelas, aku masih kesulitan mengatur waktu, karena terbiasa
> > bekerja dengan jam tertentu di kampus kemudian berubah bisa bekerja
> > pada jam berapa saja. Selain itu terkadang suasana tidak kondusif
> > untuk bekerja dan mood yang masih naik turun. Ada saat dimana aku
> > sedang semangat bekerja, eh tiba-tiba ada saudara atau tetangga yang
> > datang, karena disangka aku sedang libur dan santai dirumah. Kadang
> > juga hambatan terbesar justru dari diriku sendiri. Antara lain
> > kebiasaanku tidak bisa fokus bekerja ketika masih kulihat rumahku
> > berantakan atau ada file-file yang belum pada tempatnya. Selain itu
> > juga sifatku yang moody banget sering jadi penghalang.
> > Namun karena sudah kuputuskan akan bekerja di rumah, maka aku berusaha
> > mencari solusi untuk kendala-kendala tersebut. Sehingga dampak negatif
> > itu bisa di minimalisir.
> >
> > Pertama, saat kesulitan mengatur waktu. Yang kulakukan adalah membuat
> > jadual yang realistis. Di waktu luang sekali seminggu aku membuat
> > jadual tersebut. Biasanya hari sabtu atau ahad aku akan merinci
> > kegiatan dan pekerjaan yang harus kuselesaikan dalam seminggu. Lalu
> > kuatur kegiatan dan pekerjaan itu dengan hari-hari efektif aku bisa
> > mengerjakannya. Memang jadual ini kubuat agak longgar supaya jika
> > tiba-tiba ada pekerjaan atau kegiatan keluarga dadakan, aku masih bisa
> > menyelesaikannya. Bahkan kadang aku juga mengatur menu makanan untuk
> > seminggu kusesuaikan dengan belanjaan yang ada di kulkas.
> >
> > Kedua, saat situasi tidak kondusif, baik itu situasi internal dari
> > dalam diriku atau eksternal, maka aku harus menyelesaikannya dahulu
> > dan membuat situasi kembali kondusif.
> > Ketika sedang akan bekerja, namun tiba-tiba ada saudara atau tetangga
> > datang maka aku tetap akan menemuinya dan meninggalkan pekerjaanku
> > sejenak. Awalnya memang berat apalagi kalo mood lagi baik, Cuma
> > kupikir ini adalah konsekuensi bekerja di rumah dan aku harus bisa
> > mencari cara untuk mengatasinya. Toh ini juga sebuah konsekuensi yang
> > harus kita jalani ketika aku berjanji bersama dengan suami untuk
> > membentuk keluarga yang mandiri. Saat hak saudara dan tetangga
> > tersebut sudah kupenuhi, maka aku kembali beranjak dan bekerja
kembali.
> >
> > Ketika mood tidak kunjung datang akibat dari kondisi rumah yang
> > berantakan, setrikaan dan cucian numpuk atau file-file milikku dan
> > suamiku berantakan dll, maka tidak ada jalan lain selain aku harus
> > memilah mana yang perlu dan menyelesaikannya. Biasanya beberes rumah
> > menjadi hal yang paling dahulu kulakukan. Setelah itu memasak dan
> > mencuci piring. Sedangkan cucian dan setrikaan sering masuk dalam
> > daftar tunggu. Hanya cucian dan setrikaan aku rapihkan sehingga tidak
> > merusak mood.
> >
> > Mengenai file yang berantakan dan belum pada tempatnya, maka aku akan
> > berusaha sebisa mungkin segera menempatkan file yang penting ke
> > tempatnya dahulu. Jika tidak mungkin terselesaikan semua, maka sisanya
> > akan aku simpan di satu tempat tersendiri supaya tidak tercampur
> > dengan file lain. Pengaturan file ini sangat penting bagiku, karena
> > ketidakteraturan akan membingungkanku. Apalagi kalau aku tiba-tiba
> > membutuhkan file itu.
> > Ketiga, saat si moody itu datang. Ada waktu dimana aku semangat banget
> > kerja dan ide-ide meluncur sampai aku pusing sendiri. Saat seperti ini
> > aku tidak akan bisa menulis dan mengerjakan semua pekerjaanku. Yang
> > kulakukan justru membuka catatan harian dan menuliskan apa yang ada di
> > kepalaku. Jikalau tidak sempat, aku akan mengambil kertas dan polpen
> > lalu menuliskannya. Misalnya seperti ini :
> > Aku pengen ngerjain banyak hal :
> > - tilawah
> > - mengkliping
> > - nyalin catetan ngaji
> > - bikin bahan kuliah
> > - nulis proyek bareng echa
> > - masakin suami
> > - main ke tempat ponakan
> > - nyetrika
> > - dll
> >
> > Baru abis itu aku urutin mana yang paling penting untuk dilakukan,
> > kurang penting sampai yang nggak penting dan bisa ditunda. Langsung
> > deh aku kerjain sesuai urutan itu.
> >
> > Lha gimana kalau justru mood nggak dateng-dateng? Maunya badan tidur
> > melulu atau lihat TV melulu? Memang badan dan pikiran juga butuh
> > istirahat, juga butuh refreshing. Apa salahnya kita beri waktu bagi
> > badan dan pikiran untuk sejenak beristirahat? Abis itu kalau masih
> > saja badmood, biasanya aku justru tilawah, berdoa mohon sama Allah,
> > trus baca-baca buku atau tulisan yang bisa memotivasi aku. Tak jarang
> > juga jika semua cara itu sudah kulakukan dan aku masih badmood, aku
> > akan membuka catatan harian dan menuliskan perasaanku. Abis itu
> > biasanya tanpa kusadari perasaanku membaik dan badmood itu hilang.
> > Kendala yang masih belum bisa kucarikan solusi maksimal adalah kondisi
> > kesehatan terutama kondisi bola mataku. Memang kata dokter mata bentuk
> > bola mataku rentan terkena penyakit (termasuk minus tinggi), dan aku
> > harus menerimanya karena ini karunia dari Allah. Hanya saja ada saat
> > dimana aku sedang semangat bekerja di depan komputer dan tiba-tiba
> > bola mataku mengindikasikan mulai menegang maka aku harus segera
> > mengistirahatkannya. Alhamdulillah seringnya dengan ditetes timol
> > maleat dan dikompres zamzam sakitku mereda.
> >
> > Namun ada kalanya sakit itu semakin menjadi dan aku merasa kepalaku
> > berat dan limbung. Maka biasanya aku akan minta tolong suamiku memijit
> > tengkukku dan mengoleskan sesuatu yang panas. Jika cara ini juga tidak
> > bisa mengurangi sakitku, maka aku akan ke klinik dan minta di
> > akupuntur pada bagian kepala dan muka untuk mengurangi sakitku.
> > Biasanya sakit mataku ini dipicu oleh stress atau terlalu banyak di
> > depan komputer, jadi dokter pun menganjurkan aku untuk relaks dan
> > mengatur waktu ketika harus bekerja di depan komputer. Takarannya, 1
> > jam mengetik dengan layar datar/laptop, 15 menit istirahat. Begitu
> > seterusnya.
> >
> > Alhamdulillah setelah 6 bulan kulalui mengerjakan sebagian pekerjaan
> > di rumah, kurasakan banyak sisi positifnya. Jikalau ada sisi negatif,
> > aku sedang dalam proses berusaha untuk meminimalisir dan mencari
> > solusinya. Semoga saja dengan berkurangnya kegiatanku di luar rumah,
> > aku bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku. Karena aku
> > sadar bahwa diriku tak akan mampu bekerja penuh waktu di luar dan
> > dalam waktu yang bersamaan menjadi istri dan ibu yang didamba oleh
> > keluargaku. Harapan terbesarku, semoga Allah segera memberikan kami
> > keturunan setelah aku berusaha mengatur waktuku juga demi menanti
> > kehadiran buah hati kami.
> >
> > Anisakuffa
> > Kamar dalam dan Ruang tengah rumah kami
> > Dua Jum'at: 18 Juli 2008 dan 25 Juli 2008
> >
>

5a.

Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di Rumah >> Mbak Ain Nisa

Posted by: "sasa909691" sasa909691@yahoo.com   sasa909691

Thu Aug 14, 2008 1:58 am (PDT)

hehe. untuk perempuan apalagi emak-emak, emang paling asik kerja di
rumah. nikmat dah...:-)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ain Nisa <jurnalcahaya@...>
wrote:
>
> tetap berjuang ya mbak. jadi makin terinspirasi nih, kerja dari rumah
>
>
>
> ----- Original Message ----
> From: novi_ningsih <novi_ningsih@...>
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, August 13, 2008 11:45:36 AM
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [catcil] Saat memutuskan Bekerja di
Rumah
>
>
> Wah, welcome :D
>
> seru ya mbak
> emang kalau ngantor di rumah banyak tantangannya. GA berenti kerja
> atau malah tidur mulu, hehehe :P
>
> moga yang terbaik ya mbak icha
>
> btw. waktu itu aku OL-nya udah malam euy... maaf ya ga sms, hiks2,
>
> moga, aku bisa main ke sana ya mbak kapan2 :D
> ajarin masak, halah :P, soalnya sekarang juga kudu masak sendiri juga,
> heheh :D
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, "sasa909691"
> <sasa909691@ ...> wrote:
> >
> > Saat Memutuskan Bekerja di Rumah
> >
> > Enam bulan yang lalu, tepatnya tanggal 6 februari 2008, resmi sudah
> > aku menjadi dosen biasa di Kampus. Segala tetek bengek (segala macam)
> > yang berkaitan dengan urusan Lab Arsitektur ataupun rapat koordinasi
> > dengan jurusan-jurusan lain di lingkungan Fakultas Teknik tak lagi
ada
> > dalam agendaku.
> >
> > Aku sangat menikmati kondisi baru yang kualami beserta konsekuensinya.
> > Aku bebas! Aku akan menikmati lagi masa-masa awal ketika aku mengajar
> > di kampus, mengembangkan bahan ajar, membuat modul, mengembangkan
> > diktat, membuat format powerpoint yang baru untuk menyampaikan materi
> > kuliah dan banyak hal lain yang sangat kusukai. Hal lain diluar
> > mengajar yang sangat kusukai dan bisa kulakukan dirumah adalah
> > mengelola jurnal ilmiah di kampusku.
> >
> > Dan yang terpenting, aku bisa mengerjakan sebagian pekerjaan itu
> > dirumah. Aku hanya perlu pergi ke kampus ketika jam mengajar dan saat
> > rapat rutin koordinasi dosen-dosen di Jurusan Arsitektur. Itu saja.
> >
> > Akhirnya kuputuskan cukup 3 hari saja aku mengajar ke kampus. Aku
> > padatkan jadual mengajarku dari pagi hingga sore. Dan sisa hari yang
> > lain dalam seminggu itu aku bisa bekerja di rumah.
> >
> > Saat memutuskan bekerja dirumah itulah, banyak kendala yang kemudian
> > timbul. Terkadang, suasana tidak kondusif untuk bekerja, mood yang
> > masih males-malesan karena beranggapan waktu masih longgar, juga
> > terkadang terlalu asik dengan pekerjaan rumah tangga sampai menggeser
> > target pekerjaan utama yang harusnya segera diselesaikan.
> >
> > Tapi ada enaknya juga bekerja di rumah. Salah satunya adalah aku bisa
> > mengembangkan hobi menulisku lagi. Juga mulai praktek memasak
> > resep-resep baru untuk menambah variasi pada menu masakanku yang
> > selama ini Cuma muter itu-itu saja. Selain itu aku juga punya waktu
> > lebih untuk berkunjung ke saudara-saudara suamiku (kebetulan
> > saudara-saudara suamiku berdekatan rumah dengan rumahku).
> >
> > Hari ini, aku mencoba melihat kembali sisi positif dan negatif dari
> > keputusanku (yang tentu saja sangat disetujui oleh suami) untuk
> > mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah. Kutimbang-timbang agaknya
> > lebih banyak sisi positifnya, nomor satu jelas suami tambah sayang.
> > Karena dengan bekerja dirumah, aku punya waktu lebih banyak untuk
> > keluarga kami. Aku juga bisa mempersiapkan segala kebutuhan suami
> > dengan lebih baik daripada saat aku bekerja full time 5 hari/minggu
> > dari dini hari sampai sore (bahkan terkadang malam hari).
> >
> > Sisi positif yang lain, aku jauh lebih sehat. Memang berat badanku
> > belum bisa pada posisi ideal, namun setidaknya sudah ada penambahan
> > berat badan. Migrainku juga sangat banyak berkurang, karena aku lebih
> > relaks (nggak tiap hari terjebak kemacetan.. &#61514;). Pola makanku
> mulai
> > teratur dan tidak sembarangan jajan diluar, jadi pencernaanku lebih
> > baik. Maagku juga alhamdulillah mulai jarang berkunjung.
> >
> > Emosiku pun lebih terkontrol. Jarang lagi marah-marah saat capek
> > sepulang kerja, atau ngomel-ngomel karena suami mengajak berangkat
> > pagi-pagi buta. Pernah juga aku jengkel sepulang kerja karena suami
> > terlambat menjemput dan aku harus menunggu sampai jam 8 malam di
> > masjid dekat kampusku. Saat mau marah itulah (tentu marahnya suami,
> > karena Cuma kami berdua dirumah) aku mikir, seharian dari pagi sampai
> > sore aku mengajar, ngomong terus nggak berhenti. Sebenarnya aku
> > capek, lagian tenagaku sudah terkuras banyak. Kalau aku marah
> > sekarang, toh itu tidak mengubah keadaan. Jangan-jangan malahan nanti
> > aku jadi tengkar nggak jelas sama suami.
> >
> > Kalau udah mikir begitu, aku nggak jadi marah. Apalagi kalau
> > kupandangi wajah suamiku yang pastinya jauh lebih capek daripada aku.
> > Tapi tetap saja dia nggak mengeluh saat mesti antar jemput aku.
> > Ditambah lagi suamiku yang rajin mendaratkan ciuman sayang di kening
> > dan mengusap rambutku. Apa alasanku untuk marah-marah lagi saat
> > akhirnya walau badan capek tapi hati senang?
> >
> > Dengan adanya waktu untuk menyalurkan hobiku (yang setelah menikah
> > bertambah satu hobiku yaitu beberes rumah), kurasakan hidupku jauh
> > lebih tenang. Hatiku jarang galau, beteku jarang datang, dan aku lebih
> > bersemangat lagi dalam beraktivitas.
> >
> > Kalau dirunut, masih banyak sisi positif yang bisa kutemukan selama 6
> > bulan ini saat aku memilih mengerjakan (sebagian) pekerjaan dirumah.
> > Kalau ada sisi positif, pasti ada sisi negatifnya. Kira-kira apa sisi
> > negatifnya ya?
> >
> > Yang jelas, aku masih kesulitan mengatur waktu, karena terbiasa
> > bekerja dengan jam tertentu di kampus kemudian berubah bisa bekerja
> > pada jam berapa saja. Selain itu terkadang suasana tidak kondusif
> > untuk bekerja dan mood yang masih naik turun. Ada saat dimana aku
> > sedang semangat bekerja, eh tiba-tiba ada saudara atau tetangga yang
> > datang, karena disangka aku sedang libur dan santai dirumah. Kadang
> > juga hambatan terbesar justru dari diriku sendiri. Antara lain
> > kebiasaanku tidak bisa fokus bekerja ketika masih kulihat rumahku
> > berantakan atau ada file-file yang belum pada tempatnya. Selain itu
> > juga sifatku yang moody banget sering jadi penghalang.
> > Namun karena sudah kuputuskan akan bekerja di rumah, maka aku berusaha
> > mencari solusi untuk kendala-kendala tersebut. Sehingga dampak negatif
> > itu bisa di minimalisir.
> >
> > Pertama, saat kesulitan mengatur waktu. Yang kulakukan adalah membuat
> > jadual yang realistis. Di waktu luang sekali seminggu aku membuat
> > jadual tersebut. Biasanya hari sabtu atau ahad aku akan merinci
> > kegiatan dan pekerjaan yang harus kuselesaikan dalam seminggu. Lalu
> > kuatur kegiatan dan pekerjaan itu dengan hari-hari efektif aku bisa
> > mengerjakannya. Memang jadual ini kubuat agak longgar supaya jika
> > tiba-tiba ada pekerjaan atau kegiatan keluarga dadakan, aku masih bisa
> > menyelesaikannya. Bahkan kadang aku juga mengatur menu makanan untuk
> > seminggu kusesuaikan dengan belanjaan yang ada di kulkas.
> >
> > Kedua, saat situasi tidak kondusif, baik itu situasi internal dari
> > dalam diriku atau eksternal, maka aku harus menyelesaikannya dahulu
> > dan membuat situasi kembali kondusif.
> > Ketika sedang akan bekerja, namun tiba-tiba ada saudara atau tetangga
> > datang maka aku tetap akan menemuinya dan meninggalkan pekerjaanku
> > sejenak. Awalnya memang berat apalagi kalo mood lagi baik, Cuma
> > kupikir ini adalah konsekuensi bekerja di rumah dan aku harus bisa
> > mencari cara untuk mengatasinya. Toh ini juga sebuah konsekuensi yang
> > harus kita jalani ketika aku berjanji bersama dengan suami untuk
> > membentuk keluarga yang mandiri. Saat hak saudara dan tetangga
> > tersebut sudah kupenuhi, maka aku kembali beranjak dan bekerja
kembali.
> >
> > Ketika mood tidak kunjung datang akibat dari kondisi rumah yang
> > berantakan, setrikaan dan cucian numpuk atau file-file milikku dan
> > suamiku berantakan dll, maka tidak ada jalan lain selain aku harus
> > memilah mana yang perlu dan menyelesaikannya. Biasanya beberes rumah
> > menjadi hal yang paling dahulu kulakukan. Setelah itu memasak dan
> > mencuci piring. Sedangkan cucian dan setrikaan sering masuk dalam
> > daftar tunggu. Hanya cucian dan setrikaan aku rapihkan sehingga tidak
> > merusak mood.
> >
> > Mengenai file yang berantakan dan belum pada tempatnya, maka aku akan
> > berusaha sebisa mungkin segera menempatkan file yang penting ke
> > tempatnya dahulu. Jika tidak mungkin terselesaikan semua, maka sisanya
> > akan aku simpan di satu tempat tersendiri supaya tidak tercampur
> > dengan file lain. Pengaturan file ini sangat penting bagiku, karena
> > ketidakteraturan akan membingungkanku. Apalagi kalau aku tiba-tiba
> > membutuhkan file itu.
> > Ketiga, saat si moody itu datang. Ada waktu dimana aku semangat banget
> > kerja dan ide-ide meluncur sampai aku pusing sendiri. Saat seperti ini
> > aku tidak akan bisa menulis dan mengerjakan semua pekerjaanku. Yang
> > kulakukan justru membuka catatan harian dan menuliskan apa yang ada di
> > kepalaku. Jikalau tidak sempat, aku akan mengambil kertas dan polpen
> > lalu menuliskannya. Misalnya seperti ini :
> > Aku pengen ngerjain banyak hal :
> > - tilawah
> > - mengkliping
> > - nyalin catetan ngaji
> > - bikin bahan kuliah
> > - nulis proyek bareng echa
> > - masakin suami
> > - main ke tempat ponakan
> > - nyetrika
> > - dll
> >
> > Baru abis itu aku urutin mana yang paling penting untuk dilakukan,
> > kurang penting sampai yang nggak penting dan bisa ditunda. Langsung
> > deh aku kerjain sesuai urutan itu.
> >
> > Lha gimana kalau justru mood nggak dateng-dateng? Maunya badan tidur
> > melulu atau lihat TV melulu? Memang badan dan pikiran juga butuh
> > istirahat, juga butuh refreshing. Apa salahnya kita beri waktu bagi
> > badan dan pikiran untuk sejenak beristirahat? Abis itu kalau masih
> > saja badmood, biasanya aku justru tilawah, berdoa mohon sama Allah,
> > trus baca-baca buku atau tulisan yang bisa memotivasi aku. Tak jarang
> > juga jika semua cara itu sudah kulakukan dan aku masih badmood, aku
> > akan membuka catatan harian dan menuliskan perasaanku. Abis itu
> > biasanya tanpa kusadari perasaanku membaik dan badmood itu hilang.
> > Kendala yang masih belum bisa kucarikan solusi maksimal adalah kondisi
> > kesehatan terutama kondisi bola mataku. Memang kata dokter mata bentuk
> > bola mataku rentan terkena penyakit (termasuk minus tinggi), dan aku
> > harus menerimanya karena ini karunia dari Allah. Hanya saja ada saat
> > dimana aku sedang semangat bekerja di depan komputer dan tiba-tiba
> > bola mataku mengindikasikan mulai menegang maka aku harus segera
> > mengistirahatkannya . Alhamdulillah seringnya dengan ditetes timol
> > maleat dan dikompres zamzam sakitku mereda.
> >
> > Namun ada kalanya sakit itu semakin menjadi dan aku merasa kepalaku
> > berat dan limbung. Maka biasanya aku akan minta tolong suamiku memijit
> > tengkukku dan mengoleskan sesuatu yang panas. Jika cara ini juga tidak
> > bisa mengurangi sakitku, maka aku akan ke klinik dan minta di
> > akupuntur pada bagian kepala dan muka untuk mengurangi sakitku.
> > Biasanya sakit mataku ini dipicu oleh stress atau terlalu banyak di
> > depan komputer, jadi dokter pun menganjurkan aku untuk relaks dan
> > mengatur waktu ketika harus bekerja di depan komputer. Takarannya, 1
> > jam mengetik dengan layar datar/laptop, 15 menit istirahat. Begitu
> > seterusnya.
> >
> > Alhamdulillah setelah 6 bulan kulalui mengerjakan sebagian pekerjaan
> > di rumah, kurasakan banyak sisi positifnya. Jikalau ada sisi negatif,
> > aku sedang dalam proses berusaha untuk meminimalisir dan mencari
> > solusinya. Semoga saja dengan berkurangnya kegiatanku di luar rumah,
> > aku bisa menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku. Karena aku
> > sadar bahwa diriku tak akan mampu bekerja penuh waktu di luar dan
> > dalam waktu yang bersamaan menjadi istri dan ibu yang didamba oleh
> > keluargaku. Harapan terbesarku, semoga Allah segera memberikan kami
> > keturunan setelah aku berusaha mengatur waktuku juga demi menanti
> > kehadiran buah hati kami.
> >
> > Anisakuffa
> > Kamar dalam dan Ruang tengah rumah kami
> > Dua Jum'at: 18 Juli 2008 dan 25 Juli 2008
> >
>

6.

[artikel] Fw: Arti Sebutir Beras

Posted by: "abe setiawan" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Thu Aug 14, 2008 2:14 am (PDT)

[catatan moderator: harap selalu menyisipkan kategori tulisan pada subyek e-mail, sesuai dengan peraturan milis, thx]

--- On Thu, 8/14/08, arif <arife44@yahoo.com> wrote-- On Thu, 8/14/08,  <adindagolid@yahoo.com> wrote:

From: Djodi Ismanto <adindagolid@yahoo.com>
Subject: [Manager-Indonesia] Arti Sebutir Beras
To: "Manager Indonesia" <manager-indonesia@yahoogroups.com>, motivasiindo@gmail.com
Date: Thursday, August 14, 2008, 3:02 AM

Arti Sebutir Beras
 

Cina yang sekarang muncul sebagai negara super power dahulunya pernah sangat miskin. Dengan jumlah penduduk yang berjumlah 1 milyar kala itu bukan barang mudah bagi pemerintah Cina untuk mensejahterakan rakyatnya.

Hutang luar negeri dari negara tetangga terdekat pun menjadi gantungan yaitu dari negara super power Uni Sovyet.

Alkisah suatu hari terjadi perselisihan paham antara Mao Zedong pemimpin Cina era itu dengan pemimpin Sovyet. Perselisihan begitu panas sampai keluar statement dari pemimpin Sovyet, '

" Sampai rakyat Cina harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun, Cina tetap tidak akan mampu membayar hutangnya. !'

Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat Cina itupun disampaikan Mao kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio, perihal penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat Cina untuk bangkit dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.

Ajakan Mao kepada rakyatnya adalah menyisihkan 1 ( satu ) butir beras, ya, hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak. Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras.

Nah , beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk Cina tersebut, tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual. Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada negara pemberi hutang, yang telah menghina mereka.

Akhirnya Cina berhasil melunasi hutang mereka ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat.

Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme Cina untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.

Kiranya kisah di atas bisa dijadikan contoh bagi bangsa kita yang tengah terpuruk di antara bangsa-bangsa sekitarnya dan sebentar lagi akan merayakan Dirgahayu Kemerdekaannya yang ke – 63.

Potensi manusia Indonesia yang demikian besar selama ini tidak menjadi kekuatan bahkan sebaliknya menjadi beban karena masih banyaknya tikus yang berada di lumbung beras Republik Indonesia

Kita sering silau oleh hal-hal besar namun seringkali mengabaikan kekuatan dari hal kecil yang tidak dilakukan dengan sepenuh hati.

Sebutir padi sehari bisa membalik keadaan terhina menjadi terangkat.
Maukah kita ?

http://www.djodiism anto.blogspot. com/

7.

[insprasi] menulis di atas pasir

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Thu Aug 14, 2008 2:26 am (PDT)

Assalaamu'alaikum wr.wb.
Sahabat ini ada file yang bagus dari oleh-oleh pelatihan dulu.
Baru ditemukan malam tadi setelah bongkar2 file di komputer.

Silahkan menikmati

Wassalaamu'alaikum wr.wb

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537
8.

[Artikel] Fwd: [SSR-Klub] Kesempatan Menulis Resensi

Posted by: "Afriandi EP" afriandie@gmail.com   afriandie

Thu Aug 14, 2008 2:31 am (PDT)

FYI

--
Afriandi Eka Prasetya

be learning and be living
http://pondokecil.wordpress.com

---------- Forwarded message ----------
From: Safir Senduk dan Rekan <ssrekan@perencanakeuangan.com>
Date: Aug 14, 2008 2:40 PM
Subject: [SSR-Klub] Kesempatan Menulis Resensi
To: ssr-klub@yahoogroups.com, ssr-syariah@yahoogroups.com

KESEMPATAN MENULIS RESENSI

BUKU-BUKU PERENCANAAN KEUANGAN

SAFIR SENDUK & REKAN

Kabar Gembira…!!!

Bagi Anda yang tertarik untuk menuliskan resensi buku, kini Anda
berkesempatan untuk bisa menuliskan Resensi Buku-buku Perencanaan
Keuangan dari Safir Senduk & Rekan (judul apapun, siapapun
pengarangnya) dan mengirimkannya kepada kami. Semua resensi yang
dikirimkan akan dimuat di website www.perencanakeuangan.com . Sekali
lagi, semua resensi yang dikirimkan akan dimuat di website kami.

Syaratnya mudah sekali:

Buku-buku yang diresensi adalah buku-buku Perencanaan Keuangan dengan
judul apapun karya Safir Senduk, Ahmad Gozali maupun Eko Endarto
Panjang Resensi bebas, tidak mengikat
Kirimkan resensi tersebut ke alamat:

rakhmi@perencanakeuangan.com .

Sertakan juga Nama Lengkap, Foto Diri, dan Profil Pendek satu paragraf
mengenai diri Anda (plus nomor telepon dan alamat emailnya kalau Anda
memang ingin itu dicantumkan juga). Nama dan Foto Diri Anda serta link
ke resensi Anda akan ditaruh di halaman depan situs
perencanakeuangan.com .

Sekali lagi, semua resensi yang dikirimkan akan dimuat di website
kami. Kesempatan ini hanya terbuka bagi Anggota Milis SSR-Klub....!!!

Kami tunggu kiriman Anda.

Salam,

Moderator SSR-Klub

- MOHON DI FORWARD -

9.

(catatan kaki-nya Fiyan Arjun) NYANG MO JADI REPOTER SM REDAKTUR NEH

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Thu Aug 14, 2008 3:09 am (PDT)


dari millis tetangga siapa tahu berguna:

Lowongan di Tabloid Gaul

Dibutuhkan segera
 
1. Reporter, syarat
 Â  - diutamakan pria
 Â  - mempunyai kendaraan bermotor
 Â  - usia 24-25 thn
 Â  - pendidikan D3/S1
 
2. Redaktur, syarat
 Â  - pria/wanita
 Â  - pendidikan D3/S1
 Â  - Mempunyai pengalaman menulis seputar dunia remaja
 
CV dan aplikasi dikirim ke dodogaul@yahoo. com
 
Semua pertanyaan mengenai lowongan di atas dapat menghubungi dodo (085694437566)











__________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Learn to live

a full life with these

healthy living

groups on Yahoo!

Family Photos

Learn how to best

capture your

family moments.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: