Jumat, 15 Agustus 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2196

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (25 Messages)

1a.
[Ruang Musik] I Saved The World Today - Eurythmics From: Lia Octavia
1b.
Re: [Ruang Musik] I Saved The World Today - Eurythmics From: Nia Robiatun Jumiah
1c.
Re: [Ruang Musik] I Saved The World Today - Eurythmics From: fil_ardy
1d.
Re: [Ruang Musik] I Saved The World Today - Eurythmics From: Lia Octavia
2a.
Re: [Catatan Kaki] GIMANA DIADAKAN LOMBA RESENSI BUKU MENGGENGGAM CA From: fil_ardy
2b.
Re: [Catatan Kaki] GIMANA DIADAKAN LOMBA RESENSI BUKU MENGGENGGAM CA From: Nia Robiatun Jumiah
3a.
[Catatan Kaki] Team PH YRII Siapkan Film Pendek Pendidikan I From: Rumah Ilmu Indonesia
3b.
Re: [Catatan Kaki] Team PH YRII Siapkan Film Pendek Pendidikan I From: Hadian Febrianto
4a.
kumpulakn hp dan ID YM From: apriyanto aris
4b.
Re: kumpulakn hp dan ID YM From: Nia Robiatun Jumiah
5a.
Re: [Rampai] mengaji angka. From: fil_ardy
6a.
[catcil]Saat Harus Merelakannya Pulang From: sasa909691
6b.
Re: [catcil]Saat Harus Merelakannya Pulang From: Syafaatus Syarifah
7a.
Re: (catatan kaki) reza ervani: memuliakan para guru * From: Rumah Ilmu Indonesia
8.
"Ruang Lengang" di RRI Pro 2 FM dan Gramedia From: Epri Saqib
9.
[Catatan Kaki] Potret Indonesiaku Di usia 63 Tahun . From: '' Sweet ''
10a.
[Catatan Kaki]  Merdeka Indonesiaku!!! From: setyawan_abe
11a.
Ojo  Wedi Kalah, Yo nduk From: abinyajundi
11b.
Re: [TeKa] Ojo  Wedi Kalah, Yo nduk From: fil_ardy
11c.
Re: (TeKa) Ojo  Wedi Kalah, Yo nduk From: sismanto
11d.
[TeKa] Setelah Satu Bulan From: Ummu Alif
11e.
Re: [TeKa] Setelah Satu Bulan From: sismanto
11f.
Re: [TeKa] Setelah Satu Bulan From: fil_ardy
11g.
Re: Ojo  Wedi Kalah, Yo nduk From: Syafaatus Syarifah
11h.
Re: [TeKa] Setelah Satu Bulan From: Ummu Alif

Messages

1a.

[Ruang Musik] I Saved The World Today - Eurythmics

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Aug 14, 2008 10:49 pm (PDT)

*Ruang Musik
*

*Eurythmics - I Saved The World Today*

Sebuah lagu lawas yang dinyanyikan oleh kelompok musik yang didirikan sejak
1981 dengan penyanyi utamanya Annie Lennox ini bertutur bahwa betapa pun
berat beban yang harus ditanggung masing-masing orang dengan banyak ujian
dalam hidup, tetaplah harus disyukuri dan jangan pernah berhenti untuk
berbuat baik.

Sebuah pertanyaan yang patut menjadi perenungan bagi diri kita masing-masing
selama liburan akhir pekan ini. Did I save the world today?

****************

EURYTHMICS - I saved the world today

Monday finds you like a bomb
That's been left ticking there too long
you're bleeding
Some days there's nothing left to learn
From the point of no return

Hey hey i save the world today
Everybody's happy now
The bad thing's gone away
And the everybody's happy now
The good thing here to stay
Please let it stay

There's a million mouths to feed
And i've goy everything i need
I'm breathing
And there's a hurting thing inside
But i've got everything to hide
i'm grieving

Hey hey.....

Let it stay
Let it stay
Doo doo doo doo.....the good thing
1b.

Re: [Ruang Musik] I Saved The World Today - Eurythmics

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Thu Aug 14, 2008 11:00 pm (PDT)

kapan-kapan bahas 'we are alone' ya mba :)
hi..hi.. pengen tau lebih dalam

2008/8/15 Lia Octavia <liaoctavia@gmail.com>

> *Ruang Musik
> *
>
> *Eurythmics - I Saved The World Today*
>
> Sebuah lagu lawas yang dinyanyikan oleh kelompok musik yang didirikan sejak
> 1981 dengan penyanyi utamanya Annie Lennox ini bertutur bahwa betapa pun
> berat beban yang harus ditanggung masing-masing orang dengan banyak ujian
> dalam hidup, tetaplah harus disyukuri dan jangan pernah berhenti untuk
> berbuat baik.
>
> Sebuah pertanyaan yang patut menjadi perenungan bagi diri kita
> masing-masing selama liburan akhir pekan ini. Did I save the world today?
>
> ****************
>
>
> EURYTHMICS - I saved the world today
>
> Monday finds you like a bomb
> That's been left ticking there too long
> you're bleeding
> Some days there's nothing left to learn
> From the point of no return
>
> Hey hey i save the world today
> Everybody's happy now
> The bad thing's gone away
> And the everybody's happy now
> The good thing here to stay
> Please let it stay
>
> There's a million mouths to feed
> And i've goy everything i need
> I'm breathing
> And there's a hurting thing inside
> But i've got everything to hide
> i'm grieving
>
> Hey hey.....
>
> Let it stay
> Let it stay
> Doo doo doo doo.....the good thing
>
>
>
>
1c.

Re: [Ruang Musik] I Saved The World Today - Eurythmics

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Thu Aug 14, 2008 11:19 pm (PDT)

Wow
mantabs, Mbak Lia ^_^
tema lagunya pas dengan
kondisi saat ini. Save the world!

ada satu baris lirik yang ketinggalan
di paragraf pertama, Mbak
harusnya setelah
"From the point of no return"
ada kalimat
"You're leaving"

Heuheuheu, secara saya langsung
cari di youtube dan staytune.

Oke deh, gitu aja koreksinya ^_^

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Lia Octavia" <liaoctavia@...>
wrote:

> EURYTHMICS - I saved the world today
>
> Monday finds you like a bomb
> That's been left ticking there too long
> you're bleeding
> Some days there's nothing left to learn
> From the point of no return
>
> Hey hey i save the world today
> Everybody's happy now
> The bad thing's gone away
> And the everybody's happy now
> The good thing here to stay
> Please let it stay
>
> There's a million mouths to feed
> And i've goy everything i need
> I'm breathing
> And there's a hurting thing inside
> But i've got everything to hide
> i'm grieving
>
> Hey hey.....
>
> Let it stay
> Let it stay
> Doo doo doo doo.....the good thing
>

1d.

Re: [Ruang Musik] I Saved The World Today - Eurythmics

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Thu Aug 14, 2008 11:28 pm (PDT)

Yup. memang pantas banget dengan kondisi saat ini, Kang Dani.
Oh iya ya, maaf kalimat "you're leaving"nya ketinggalan ;))
nah buat sahabat-sahabat yg lain yg mau liat videonya di youtube, stay tune
ajah ^_^

Mbak Nia, iya insya Allah kita bahas "We Are Alone". Lagu yg aku banget yg
kita dengarkan bersama-sama di kediamannya Kang Dani beberapa bulan yg
lalu...

Dooo... the good thing! ^_^

On Fri, Aug 15, 2008 at 1:19 PM, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> wrote:

> Wow
> mantabs, Mbak Lia ^_^
> tema lagunya pas dengan
> kondisi saat ini. Save the world!
>
> ada satu baris lirik yang ketinggalan
> di paragraf pertama, Mbak
> harusnya setelah
>
> "From the point of no return"
> ada kalimat
> "You're leaving"
>
> Heuheuheu, secara saya langsung
> cari di youtube dan staytune.
>
> Oke deh, gitu aja koreksinya ^_^
>
> DANI
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com <sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> "Lia Octavia" <liaoctavia@...>
> wrote:
>
> > EURYTHMICS - I saved the world today
> >
> > Monday finds you like a bomb
> > That's been left ticking there too long
> > you're bleeding
> > Some days there's nothing left to learn
> > From the point of no return
> >
> > Hey hey i save the world today
> > Everybody's happy now
> > The bad thing's gone away
> > And the everybody's happy now
> > The good thing here to stay
> > Please let it stay
> >
> > There's a million mouths to feed
> > And i've goy everything i need
> > I'm breathing
> > And there's a hurting thing inside
> > But i've got everything to hide
> > i'm grieving
> >
> > Hey hey.....
> >
> > Let it stay
> > Let it stay
> > Doo doo doo doo.....the good thing
> >
>
>
>
2a.

Re: [Catatan Kaki] GIMANA DIADAKAN LOMBA RESENSI BUKU MENGGENGGAM CA

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Thu Aug 14, 2008 11:09 pm (PDT)

Usulan yang sangat mantabs, Bang Fy, Nihaw.
Saya setujuh, sekali. jadi karena Bang Fy yang usul
maka saya amanahkan Bang FY dan Nihaw, yang juga
sama-sama di departemen Humas sebagai PJ nya.

Kata babehnya Nihaw :"man huwa ushul fahuwa mas'ul"
jadi teknisnya seperti apa, silakan diatur yaq.

Kalo gitu, saya juga mo ikutan bikin resensi. Heuheuheu
ga mau kalah duuunks ^_^

Ditunggu Bang Fy, dan Nihaw.

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, bujang kumbang
<bujangkumbang@...> wrote:
>
> Ass wr wb
>  
> Pakabar semua.....Baik-baik aja kan....Oya, Pak Ketua ESKA dan Bu.
Sekre ESKA dan para ESKAVAGANZA.Gimana untuk menyambut 17 Agustus
2008 diadakan lomba resensi buku : MENGGENGGAM CAHAYA-nya Sekolah
Kehidupan. Dan bagi yang mendapatkan predikat 5 besar nanti akan
dikirimkan ke media? Bagaimanq usul saya?Ini kalo Pak Ketua ESKA dan
Bu Sekre ESKA setuju. Daripada mubazir bikin resensi buku itu di
millis lebih baik dilombakan untuk menyambut 17-an dan upayakan untuk
menggali potensi Sahabat ESKA yang sudah gape bikin resensi.  Ya
sebegitu aja usul dari saya. Kalo diterima syukur ya nggak dibalikin
aja...hehehe. Sukses untuk ESKAVAGANZA....I luv u all...i luv 
foll....Dukses untuk semuanya. Amin

2b.

Re: [Catatan Kaki] GIMANA DIADAKAN LOMBA RESENSI BUKU MENGGENGGAM CA

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Thu Aug 14, 2008 11:10 pm (PDT)

panitia kumaha? aku pengen ikutan juga..
hiks2...

Pada 15 Agustus 2008 13:09, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> menulis:

> Usulan yang sangat mantabs, Bang Fy, Nihaw.
> Saya setujuh, sekali. jadi karena Bang Fy yang usul
> maka saya amanahkan Bang FY dan Nihaw, yang juga
> sama-sama di departemen Humas sebagai PJ nya.
>
> Kata babehnya Nihaw :"man huwa ushul fahuwa mas'ul"
> jadi teknisnya seperti apa, silakan diatur yaq.
>
> Kalo gitu, saya juga mo ikutan bikin resensi. Heuheuheu
> ga mau kalah duuunks ^_^
>
> Ditunggu Bang Fy, dan Nihaw.
>
> DANI
>
> In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com <sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> bujang kumbang
> <bujangkumbang@...> wrote:
> >
> > Ass wr wb
> >
> > Pakabar semua.....Baik-baik aja kan....Oya, Pak Ketua ESKA dan Bu.
> Sekre ESKA dan para ESKAVAGANZA.Gimana untuk menyambut 17 Agustus
> 2008 diadakan lomba resensi buku : MENGGENGGAM CAHAYA-nya Sekolah
> Kehidupan. Dan bagi yang mendapatkan predikat 5 besar nanti akan
> dikirimkan ke media? Bagaimanq usul saya?Ini kalo Pak Ketua ESKA dan
> Bu Sekre ESKA setuju. Daripada mubazir bikin resensi buku itu di
> millis lebih baik dilombakan untuk menyambut 17-an dan upayakan untuk
> menggali potensi Sahabat ESKA yang sudah gape bikin resensi. Ya
> sebegitu aja usul dari saya. Kalo diterima syukur ya nggak dibalikin
> aja...hehehe. Sukses untuk ESKAVAGANZA....I luv u all...i luv
> foll....Dukses untuk semuanya. Amin
>
>
>
3a.

[Catatan Kaki] Team PH YRII Siapkan Film Pendek Pendidikan I

Posted by: "Rumah Ilmu Indonesia" rumahilmubandung@gmail.com   rezaervani

Thu Aug 14, 2008 11:15 pm (PDT)

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Dalam beberapa hari ini, team PH Yayasan Rumah Ilmu Indonesia (YRII)
sibuk melakukan kegiatan shooting film.

Tapi jangan membayangkan shooting-nya seperti shooting sinetron-sinetron
televisi atau film layar lebar. Shooting yang dimaksud adalah shooting
untuk Film Pendek Pendidikan pertama ala Rumah Ilmu Indonesia.

Aria Setyaningrum dan sahabat-sahabat dari Teknologi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang nantinya menjadi team PH
YRII menjadikan ini sebagai ujicoba pertama PH sebelum nantinya
melahirkan lebih banyak program-program serius.

Mimpinya, suatu saat ini ada peralatan lengkap di YRII yang mendukung
kegiatan produksi materi pembelajaran audio visual di PH YRII. Mengingat
alat-alat yang cukup tinggi harganya, maka kegiatan produksi ujicoba
inipun masih menggunakan peralatan sewaan. Tak mengapa, asalkan semangat
untuk terus berbuat bagi dunia pendidikan nasional terus mengalir.

Mohon doanya ya, semoga film pendek pendidikan YRII yang pertama ini
berhasil terselesaikan dengan baik.

Maju Terus Guru dan Dunia Edukasi Nasional

Salam,
Yayasan Rumah Ilmu Indonesia
www.rumahilmuindonesia.or.id
www.rumahilmuindonesia.net

3b.

Re: [Catatan Kaki] Team PH YRII Siapkan Film Pendek Pendidikan I

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Thu Aug 14, 2008 11:24 pm (PDT)

butuh bintang film utama?

hehehe...

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. Rereng Barong no.53 Bandung 40123
Ph/fax: (+6222) 2507537
4a.

kumpulakn hp dan ID YM

Posted by: "apriyanto aris" apri_eldurra@yahoo.com   apri_eldurra

Thu Aug 14, 2008 11:27 pm (PDT)

salam..kalo ID ikut dech...YM apri_eldurra...
but kalau HP gak usah aja yaa???...privasi banget

4b.

Re: kumpulakn hp dan ID YM

Posted by: "Nia Robiatun Jumiah" musimbunga@gmail.com

Fri Aug 15, 2008 1:57 am (PDT)

oke.. akan masuk database sk yang sudah mengirimkan baru::
1. ayu
2. bang fy
3. mas aris

Pada 15 Agustus 2008 13:15, apriyanto aris <apri_eldurra@yahoo.com> menulis:

> salam..kalo ID ikut dech...YM apri_eldurra...
> but kalau HP gak usah aja yaa???...privasi banget
>
>
>
5a.

Re: [Rampai] mengaji angka.

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Thu Aug 14, 2008 11:32 pm (PDT)

di angka (2) aku tersigap oleh tatapanmu, tajam
sambil terus menyodorkan lingga pada haus mereka.

Lalu bagaimana? Mereka tak punya stok sabar
dan akupun berganti rupa, meminjam jubah-Nya
untuk mengelabui para pendosa

Tak usah gusar, karena prodeoku adalah taman-taman
surga, bisa kupindahkan Hyat kedalamnya.
Thats why i keep smile ^_^

Hah! Belatiku lebih tajam dari kitabmu
menyayat tanpa nasihat.. menusuk tanpa petunjuk
tak perlu kau kaji lagi, karena aku sedang menggeliat
pada banyak angka yang tidak kau lihat.

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, jun an nizami <tinta_mirah@...>
wrote:
>
> Memakai baju mirip telanjang sambil bergoyang terlentang-lentang,aku
melihatmu di angka (2).
>
> Setengah santai menjadi raja,lalu berpaling ke angka (3),aku
melihat penjual santet dan ramal bercuap berkedok halal ..seenaknya
menjual tuhan.
>
> Jengah..lalu mulai berpindah ke angka (5),kembali aku melihat
pencuri-pencuri diarak namun bisa-bisanya sambil cengar-cengir.
>
> Oalah..di angka (1) masih menyiar kabar tentang IJRAIL yang kini
menjadi lebih sibuk mengiringi belati dan peluru-peluru luapan zaman.
> Segala angka akhirnya bersama-sama..menggempur jiwa.
> Menjadi tadarus yang melenakan.

> Salam_mirah: jun nizami.
> http://zunannizami.multiply.com

6a.

[catcil]Saat Harus Merelakannya Pulang

Posted by: "sasa909691" sasa909691@yahoo.com   sasa909691

Thu Aug 14, 2008 11:34 pm (PDT)

Saat Harus Merelakannya Pulang

Lima hari yang lalu, aku merasakan peristiwa menyedihkan yang selama
ini sangat tidak ingin kurasakan. Peristiwa ini sudah 3 kali terjadi
selama aku menikah. Dan selalu, peristiwa ini meluluhlantakkan
perasaanku, mengaduk-aduk batinku dan tentu saja membuatku tidak bisa
menahan air mata mengalir dan menderas di pipiku.

Hari selasa yang lalu, aku keguguran lagi. Ini bukan keguguran biasa,
melainkan keguguran yang ketiga kalinya dalam 16 bulan pernikahan
kami. Dan seperti dua keguguran sebelumnya, semua orang menyalahkanku
atas peristiwa ini. Hanya orangtuaku dan suamiku saja yang berusaha
membelaku dan terus memompakan optimis padaku. Selebihnya? Semua
menudingku. Aku yang egois tetap kerja, aku yang tetap nekat naik
motor, aku yang bermasalah dengan kandungan, aku yang… aku yang… itu
semua tudingan yang ditujukan padaku.

Menundukkan kepala dan diam. Hanya itu yang bisa kulakukan. Pengalaman
dua kali keguguran terdahulu mengajarkan padaku, tidak ada gunanya aku
membela diri dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tak ada
orang yang percaya karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya
terjadi. Ngotot menjelaskan dan membela diri saat mereka bertanya
sebab keguguranku hanya akan melelahkanku. Toh mereka masih tidak
percaya ketika kuceritakan hal yang sebenarnya.

Mereka tidak tahu bahwa keguguranku yang pertama saat hamil 16 minggu
karena ada kelainan kromosom pada janin yang kukandung. Apakah aku
yang menghendaki ini terjadi?

Lalu keguguran yang kedua saat hamil 7 minggu memang murni karena aku
kelelahan. Saking senengnya aku hamil lagi, aku sampai terlalu
bersemangat. Apalagi saat kehamilan kedua aku merasa jauh lebih sehat.
Lalu puncaknya, aku terburu-buru pulang sehabis pengajian di kampus
dan berlari mengejar bis dari jembatan penyeberangan. Bedrest pun
tidak membantu dalam kondisi ini. Kuakui, memang aku yang bersalah
dalam hal ini.

Keguguran ketiga lima hari yang lalu, masih kurang jelas apa
masalahnya. Saat mengetahui diriku hamil, aku langsung tidak bekerja.
Bedrest dan tidak melakukan apa-apa selain berbaring. Sampai migrainku
kumat, aku masih bertahan karena semua ini demi janin yang ada dalam
kandunganku. Kuakui memang saat kehamilan ketiga ini secara fisik aku
beristirahat, tetapi tidak dengan pikiranku.

Pikiranku tidak tenang, banyak masalah dan emosiku terguncang. Sampai
saat sedang emosi berat, aku terduduk lemas dan tidak kuat berjalan.
Puncak masalahnya adalah tudingan beberapa orang yang menyalahkanku
karena meminjamkan uang pada tetangga. Berhari-hari beberapa orang
menyalahkanku. Yah, memang benar kata bapakku. Aku tidak boleh
menyalahkan lingkungan. Aku yang harus cuek dan tidak memikirkan apa
kata orang sejauh aku tidak menyalahi mereka.

Terlepas dari sebab keguguranku tersebut, hatiku sedih luar biasa.
Semua orang yang pernah mengalaminya pasti bisa merasakan apa yang
kurasakan. Tiap mengetahui diriku hamil aku selalu bersemangat. Bahkan
sampai menulis diary kehamilan untuk kenang-kenangan dan (rencananya)
akan kuberikan anakku jika sudah lahir nantinya. Namun siapa yang tahu
rencanaNya? Selama tiga kali kehamilan, aku belum pernah berhasil
menyelesaikan diary tersebut. Semua terhenti ketika kehamilanku berhenti.

Kesedihan itu terus menyelimuti selama beberapa hari. Bukannya tak
ingin, aku terus berusaha untuk mengikhlaskan apa yang telah terjadi
padaku. Semua yang kualami sekarang ini juga terjadi atas kehendak dan
pengetahuan Yang Maha Kuasa. Aku berusaha keras untuk meyakini hal
itu. Seperti halnya Dia memberikan kehamilan padaku, maka Dia pula
yang mengambilnya dariku. Sebagai hamba, apa yang bisa kulakukan
selain merelakannya?

Tiap kali aku terpuruk dan merasa nelangsa, aku berusaha untuk berbaik
sangka pada Allah. Bahkan di setiap doaku aku masih mendoakan tiga
janin yang pernah singgah dalam rahimku.

Nduk, le, umi merelakanmu pulang duluan ke akhirat. Semoga nanti umi,
abi, kalian dan adik-adik kalian bisa bertemu di surga. Umi merelakan
kalian pulang duluan, mungkin ini yang terbaik bagi kita sekeluarga.
Umi tidak akan melupakan kalian karena kalian titipan terindah dari Allah.

Kamar dalam rumah kami, sabtu pagi 090808, 08:25 wib

6b.

Re: [catcil]Saat Harus Merelakannya Pulang

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Thu Aug 14, 2008 11:58 pm (PDT)

Terharu..
yang sabar ya mbak, semoga kondisi fisik dan psikis mbak segera pulih kembali
dan semoga segera memperoleh gantinya
amin

----- Original Message -----
From: sasa909691
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 15, 2008 1:34 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] [catcil]Saat Harus Merelakannya Pulang

Saat Harus Merelakannya Pulang

Lima hari yang lalu, aku merasakan peristiwa menyedihkan yang selama
ini sangat tidak ingin kurasakan. Peristiwa ini sudah 3 kali terjadi
selama aku menikah. Dan selalu, peristiwa ini meluluhlantakkan
perasaanku, mengaduk-aduk batinku dan tentu saja membuatku tidak bisa
menahan air mata mengalir dan menderas di pipiku.

.
7a.

Re: (catatan kaki) reza ervani: memuliakan para guru *

Posted by: "Rumah Ilmu Indonesia" rumahilmubandung@gmail.com   rezaervani

Thu Aug 14, 2008 11:35 pm (PDT)

Waduh Mbak Retno ...
Dimuat disini juga ya ...

Jadi pengen Ge Er ...:-)

Doakan bisa amanah ya ...

Salam Sayang,
Reza Ervani
Yayasan Rumah Ilmu Indonesia
www.rumahilmuindonesia.net
www.rumahilmuindonesia.or.id

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Bu CaturCatriks"
<punya_retno@...> wrote:
>
> Reza Ervani: Memuliakan Para Guru
>
> "Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa," begitulah
> penggalan lagu "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa". Hal yang justru tidak
> diamini oleh Reza Ervani. "Harus mulai dihilangkan citra bahwa guru
> adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kini kita harus membalas jasa guru
> dengan hal terbaik yang bisa kita berikan," komentarnya.
>
> Untuk itulah, ia mendirikan Rumah Ilmu Indonesia, sebuah komunitas
> yang diniatkan sebagai sentra pembelajaran para guru. Bersama
> pegiat-pegiat Rumah Ilmu Indonesia lainnya yang kebanyakan mahasiswa,
> mereka merancang berbagai program-pemberdayaan guru. Mulai dari
> membentuk komunitas belajar di internet, menggelar berbagai seminar
> atau workshop bagi guru, hingga pengembangan perpustakaan digital.
> "Guru memegang peranan sangat penting sebagai garda depan pentransfer
> ilmu pada anak-anak masa depan bangsa. Untuk itu, saya ingin guru
> lebih haus akan ilmu. Sekarang lihat guru Indonesia, kebanyakan ikut
> seminar, lebih pada ingin dapat sertifikat daripada ilmunya. Padahal,
> ilmu itu perlu didapat demi membangun generasi Indonesia. Klise sih,
> tapi itulah idealisme saya," ujar lulusan Jurusan Fisika Unjani
> angkatan 2001 ini di suatu kesempatan.
>
>
> When Training is not Enough
>
> Idealisme Reza terlahir dari sejumlah pengalaman pribadi. Tahun 2004
> misalnya. Kala itu, Reza tengah berkunjung ke daerah Cianjur Selatan.
> Di sana, ia bertemu seorang guru muda lulusan UPI. "Saya tanya kenapa,
> kok, mau ngajar di sini? Kata dia, karena itu daerah kelahirannya.
> Sederhana sekali," kenang Reza.
>
> Namun kejadian sederhana itu sangat membekas di benak Reza. " Dari
> situ timbul pertanyaan, lulusan UPI kan banyak, mengapa jarang yang
> mau ngajar pulang ke kampungnya? Bukan sekadar masalah gaji, tapi
> karena mereka tidak ada sarana untuk upgrading lagi. Buku modul
> pelajaran susah didapat, toko buku juga tak memadai," paparnya.
>
> Minimnya training untuk guru juga tak luput dari pengamatan Reza.
> "Training provider itu ada banyak. Tapi, kok, jarang yang mikir untuk
> men-training para guru? Mungkin anggapannya, itu lahan kering alias
> tidak ada duitnya. Nah, kalau gitu terus kapan guru Indonesia bakal
> bagusnya? Dari sanalah saya sendiri mencoba untuk memberi perhatian,"
> ujarnya.
>
> Ibarat janin dalam kandungan, misi idealis Reza inipun mulai
> "berbentuk". Pada bulan Januari 2007, bekerjasama dengan Dikti dan
> divisi training Salman ITB, Reza menggelar seminar diskusi bertajuk
> "Training is not Enough". Pada kesempatan itulah, untuk pertama
> kalinya Reza menggunakan nama "Rumah Ilmu". "Meski saat itu masih
> dalam bentuk kartu nama saja. Selanjutnya, saya coba mandiri,"
kenangnya.
>
> Kemandirian ini diawali dengan membuat milis
> rezaervani@yahoogroups.com pada bulan Februari 2007. Tak dinyana,
> empat bulan kemudian anggotanya membengkak jadi seribu orang. "Saya
> juga nggak nyangka! Mungkin karena isu pendidikannya. Saya suka
> masukin berkas-berkas tulisan pendidikan, saya fotokopi, scan, jadikan
> PDF, lalu saya posting. Saya juga masukin file-file tentang pedagogik,
> lalu mulai banyak guru dan dosen yang masuk," ungkap Reza. Respon
> positif inipun diteruskan Reza dengan pendirian website
> www.rezaervani.com, www.rumahilmuindonesia.net, dan
> www.rumahilmuindonesia.or.id
>
> Berangkat dari minimnya training provider bagi guru, dengan didanai
> donatur, Rumah Ilmu pun hadir dengan mulai memberi training motivasi
> dan seminar bagi para guru. Dengan mayoritas materi tentang pengasahan
> soft skill. Lagi-lagi, peminat training ini membengkak.
>
> Menengarai respon ini, Reza pun mulai mengembangkan sayap-sayap Rumah
> Ilmu. "Kalau mengandalkan donatur saja akan pendek nasibnya. Maka,
> sekarang ada sayap sosial dan sayap korporasi. Sayap sosial menangani
> beasiswa guru, forum ilmu, dsb. Sementara sayap korporasi di-set
> corporate yang targetnya untuk menyubsidi kegiatan sosial," ujarnya.
>
> Hingga kini, Rumah Ilmu yang sudah berdiri dalam bentuk yayasan ini
> telah mengembangkan banyak program. Beberapa diantaranya adalah
> Pendirian Sekolah dan PAUD di Bandung dan Jakarta Timur, Pengembangan
> PKBM di Bojong Gede Bogor, Beasiswa Pemberdayaan Pendidikan Masjid
> (BPPM), Siaran Pendidikan di Radio, Pengembangan Media Belajar
> berbasis Radio Komunitas, Pengembangan Perpustakaan Digital, dan masih
> banyak lagi. "Kalau melihat dari penguasaan teknologi, misalnya,
> anak-anak lulusan pendidikan guru terkini semakin bagus. Mereka sudah
> akrab dengan komputer dan internet. Tapi masalah muncul ketika mereka
> terjun ke lingkungan sekolah, di mana fasilitas masih minim. Mereka
> masuk ke sekolah yang tidak ada komputer, nanti lama-lama bisa mandek
> juga, enggak tahu perkembangan IT. Sekarang, guru juga tidak punya
> waktu untuk membaca. Karena gaji kecil, mereka cari uang tambahan,
> lalu tak ada waktu untuk menyerap ilmu. Padahal, harusnya guru tidak
> usah pusing, mikirnya ngajar aja. Di antara semua masalah itu,
> harusnya kita bisa memuliakan guru. Kita biasa melimpahkan tanggung
> jawab itu ke Dinas pendidikan, pemerintah, dsb.
> Akan tetapi, mana orang-orang muda yang peduli ke situ? Yang ingin
> "basah kuyup" peduli guru, bikin sesuatu yang bisa memperbaiki itu.
> Nah Rumah Ilmu itu inginnya sih bisa memulai itu," paparnya panjang
> lebar.
>
>
> Misi: Seribu Perpustakaan
>
> Diakui Reza, dari banyak layanan di websitenya, yang paling laku
> adalah perpustakaan. Meski websitenya baru berdiri pada tahun 2007,
> tapi Reza telah mengumpulkan kontennya sejak masih kuliah. "Waktu itu
> kan saya punya rental komputer, dan ada alat scanner. Jadi dulu,
> karena banyak yang suka pinjam buku saya, terus pada hilang. Saya
> pikir, kalau begitu terus nanti buku saya bisa habis. Makanya saya
> scanin aja. Kurang kerjaan kan? Tetapi ternyata ada manfaatnya. Buku
> itu bukan berbentuk PDF, tapi saya scan per halaman, lalu pakai OCR.
> Jadi, orang bisa baca per halaman di website ini," ujarnya.
>
> Tak cukup dengan satu perpustakaan di website, ia pun merancang seribu
> perpustakaan. "Logikanya sederhana saja. Kalau saya mau menyediakan
> satu judul buku untuk lima perpustakaan, berarti saya butuh lima buku.
> Kalau harga buku itu Rp 50 ribu, berarti saya harus sedia uang Rp 250
> ribu. Bayangkan, kalau ada 1 rak buku, kalau mau menyediakan
> perpustakaan dari Aceh sampai Papua, harus berapa uang yang
> disediakan? Mahal sekali. Yang murah adalah di-online-kan. Orang
> tinggal beli komputer yang Rp 1 juta, misalnya, dan punya koneksi
> internet, nanti bisa baca buku sampai puas," paparnya.
>
> Diakui Reza, memang ada permasalahan di UU HaKI. Namun syukurlah, ada
> semacam celah dimana jika bersifat untuk perpustakaan dan dunia
> pendidikan, maka itu tak termasuk dalam pelanggaran hak cipta.
> Kesimpulannya, koleksi buku ini hanya bisa untuk sekolah dan kampus
> alias lingkungan pendidikan. "Istilah saya adalah database bersama,
> yang disimpan dalam satu server, kemudian bisa diakses semua sekolah.
> Kita kasih saja password untuk sekolah itu, yang hanya bisa dipakai
> warga sekolah itu. Bayangkan ada berapa ratus juta yang bisa kita
> irit? Jadi, setiap sekolah bisa saling lihat koleksi. Itulah 1.000
> perpustakaan," jelasnya.
>
> Untuk memperkaya koleksinya, perpustakaan ini tentu butuh banyak
> tulisan dan materi pendidikan. Sayangnya, tak mudah mendorong orang
> untuk menulis. Untuk itulah, Reza melancarkan sejumlah strategi. Lomba
> menulis misalnya. Dari kategori Lomba Menulis Guru saja, berhasil
> diraup hampir 100 naskah pendidikan. "Dan sekarang lomba blog di
> rezaervani dot com yang diharapkan mampu menghasilkan lebih banyak
> naskah untuk database pendidikan ini. Ya, kalau bukan kita yang
> menulis materi-materi pendidikan, siapa lagi?" komentarnya.
> Database ini sendiri, nantinya dibuka bagi semua sekolah agar bisa
> digunakan bersama. Inilah yang disebut dengan database konten edukasi
> bersama. Saat ini telah diinisiasi kerjasama dengan beberapa sekolah
> Dasar dan Menengah di Bandung dan Jakarta sebagai pilot project
> pengembangan Database Pendidikan ini. "Mudah-mudahan bisa benar-benar
> tercapai di 1000 titik," harap Reza.
>
> Bagaimana dengan kendala akses internet? Tak semua orang memiliki dan
> menguasainya. "Yup, betul. Karena itulah Rumah Ilmu Indonesia juga
> membidik radio untuk menjadi media pembelajaran. Alhamdulillah, kini
> Rumah Ilmu Indonesia punya slot siaran di 1 radio komersil di Bandung,
> 1 Radio pemerintah di Bogor, 1 Radio Komunitas di Bogor dan terakhir 1
> radio komunitas lagi di Bandung. Mudah-mudahan ke depan kita bisa buat
> acara televisi,agar lebih banyak lagi yang bisa disumbangkan oleh
> Rumah Ilmu Indonesia untuk peningkatan tenaga edukasi nasional,"
> harapnya lagi.
>
> Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) bukan satu-satunya pihak
> yang terpikat dengan misi idealis ini. Masih ada sederet pihak
> lainnya, seperti Bank Muamalat Indonesia, South East Asia Minister of
> Education Organization Regional Open Learning Center (SEAMOLEC) di
> Ciputat, PERSADAINDO, perpustakaan berbagai kampus utama di Kota
> Bandung dan Makasar, Kadin Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Jawa Barat,
> SekolahKehidupan, IDVI, masjid Kampus dan masih banyak lagi.
>
> Guru sebagai Subjek
>
> Diakui Reza, dunia guru kini memang mulai diperhatikan banyak pihak.
> "Tapi itu belum cukup jika di sana guru hanya sebagai objek. Guru
> harus mulai berperan sebagai subjek. Kalau guru bisa menunjukkan
> eksistensinya dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
> pendidikan, maka kebijakan-kebijakan yang dibuat akan bisa lebih
> berpihak kepada mereka di lapangan nyata. Bukan lagi kebijakan yang
> diambil sepihak dengan system Top Down yang kadang tak mampu
> menyentuh akar permasalah pendidikan di bawahnya," ujar Reza.
>
> Salah upaya untuk meningkatkan peran serta guru dalam pengambilan
> keputusan pendidikan itu adalah dengan membuka seluas-luasnya
> kesempatan bagi mereka untuk belajar dan meningkatkan kemampuan diri.
> Untuk itu, Reza menyumbangkan beberapa idenya. "Karena disinilah
> pelatihan murah—bahkan gratis menjadi penting. Dimana guru tak hanya
> sekedar kejar sertifikasi, namun sungguh-sungguh meningkatkan
> kapasitas didiknya. Sumber bacaan juga hendaknya dipermudah dan
> dipermurah, kemudian fasilitas tambahan seperti kendaraan umum buat
> guru juga merupakan ide yang baik," komentarnya.
>
> Untuk mewujudkan ini, tentu diperlukan sinergi yang kompak antara
> pemerintah dengan masyarakat. "Lembaga non Pemerintah seperti Yayasan
> Rumah Ilmu Indonesia juga harus diberikan banyak ruang untuk
> berkembang, agar alternative solusi masalah pendidikan juga semakin
> banyak," saran Reza.
>
> Dengan makin banyaknya pihak yang langsung turun tangan dan tak hanya
> sekedar berwacana di tataran opini, insya Allah akan akan terjadi
> perubahan besar dan berdampak. Mengutip ujaran Reza. "Kalau gurunya
> pinter dan baik hati, maka siswanya juga bisa pintar dan baik hati.
> Kalau gurunya mengajar dengan benar, maka anaknya juga akan bisa
> belajar dengan baik."
>
> Bukan begitu ?
>
> BOKS: Narsis untuk Branding
> Dari sekian banyak respon positif tentang Rumah Ilmu Indonesia, toh
> tetap ada saja respons miring terhadap diri Reza. Salah satunya
> adalah, penggunaan nama pribadinya sebagai nama website dan milis.
> "Itu tampak terkesan narsis," komentar seorang wartawan kala
> mewawancarai Reza Ervani.
>
> Mendengarnya, Reza hanya menanggapi santai. "Ha ha ha, narsis? Iya
> kali, ya. Tapi narsis dalam bahasa pemasaran kan disebut Branding atau
> Pencitraan. Alhamdulillah pencitraan awal yang dimulai dari pribadi
> itu sedikit banyak berhasil membawa sahabat-sahabat milis menjadi
> komunitas dengan nama yang berbeda."
>
> Dari milis yang semula bertujuan untuk koleksi tulisan pribadi inilah,
> Reza menemukan banyak pembaca yang kemudian terkristal menjadi
> Komunitas Rumah Ilmu Indonesia. Umumnya mereka tertarik pada
> tulisan-tulisan Reza yang kerap mengupas tentang motivasi diri. Reza
> sendiri adalah seorang motivation trainer. Profesi itu sudah ia rintis
> sejak tahun 2002, saat dirinya duduk di bangku kuliah semester IV.
>
> Secara teknis, rezaervani.com merupakan server utama untuk beberapa
> website klien dan mitra Rumah Ilmu Indonesia. Saat ini sebenarnya
> sudah ada website utama Rumah Ilmu Indonesia yakni
> www.rumahilmuindonesia.net dan yang sedang dalam tahap registrasi
> adalah www.rumahilmuindonesia.or.id. "Semakin ke sini, saya bisa
> ngajak teman-teman, tapi tak lagi membawa Reza Ervani-nya. Jadikan
> milis itu sebagai sarana berbagi informasi saja. Mulai Desember 2007,
> tidak boleh bawa nama pribadi. Makanya, sekarang tidak ada lagi
> superman. Semoga orang nanti bisa lihat, ada yang lebih besar dari
> Reza Ervani-nya," tutupnya.
>
> * Tulisan ini juga dimuat di majalah Dian AlMahri edisi 2
>

8.

"Ruang Lengang" di RRI Pro 2 FM dan Gramedia

Posted by: "Epri Saqib" epri_tsi@yahoo.com   epri_tsi

Fri Aug 15, 2008 12:25 am (PDT)



Kawan-kawan sekalian,

Ikuti ya Radio Talk "Ruang Lengang" langsung dengan penulisnya Epri Tsaqib di Radio Pro 2 FM Gelombang 105.00 FM pada :

Hari/tgl                  : Minggu, 17 Agustus 2008

Waktu                   : Pukul 15.00 - 16.00 Wib

Anda bisa berinteraksi dengan menelpon ke nomor [021] 3866 708 atau ke [021] 345 - 0835 atau bisa juga sms ke 0811 800 105.

Bagi kamu yang belum memiliki bukunya bisa memperolehnya di Toko Buku terdekat di bawah ini :

Leksika 

 Jl. Raya Lenteng Agung No. 101 Jakarta Selatan 12610

Telp : 780-6566

 

Aksara  Kemang dan Aksara Plaza Indonesia Bunderan HI

Jl. Kemang Raya No. 8B
Kel. Bangka , Kec. Mampang Prapatan
Kota Jakarta Selatan 12730

 

Plaza Indonesia LB Unit 41-42A

Jl. MH. Thamrin No. 28-30
Kel. Gondangdia, Kec. Menteng
Kota Jakarta Pusat 10350

 

Toko Buku Bengkel Deklamasi [TIM,  Jose Rizal Manua]

Komplek Taman Ismail Marzuki [TIM]

Jl. Cikini Raya Jakarta Pusat

 

Gerai Buku dot com

www.geraibuku.com


email : geraibuku@gmail.com

telp : [021] 3099-8655

     5. Warung Apresiasi Bulungan

     

        
sebelah GOR Bulungan Jakarta Selatan [dekat Blok M Plaza]

    6. Toko-toko buku Gramedia di Jakarta

        Setahu saya sudah ada di Pondok Indah Mall, Gramedia Matraman, dan

        lain-lain.

    So, Stay Tune yah!! :)

http://epriabdurrahman.multiply.com/journal/item/169

9.

[Catatan Kaki] Potret Indonesiaku Di usia 63 Tahun .

Posted by: "'' Sweet ''" dyan177@yahoo.co.uk   dyan177

Fri Aug 15, 2008 12:31 am (PDT)

Genap 2 hari lagi Indonesia berumur 63 tahun .
Di usia 63 tahun ini Indonesia seakan masih tetap belajar berjalan ,belum seutuhnya bisa berdiri tegak.....
Kalau menurut ukuran usia Manusia seharusnyalah Indonesia sudah bener2 bisa berdiri dengan gagah dan kuat tak mudah goyah meski di terjang badai karena usia yg kian beranjak untuk terus belajar , namun kenyataan yg ada Indonesia masih ranum artinya belum bener2 matang...

Dalam usia yg kian senja ini Telah lewat tersia sia sekian dekade....

Telah mubazir sumber kekayaan karunia Pencipta
Telah kita bikin busuk seluruh sendi dan institusi
Nilai luhur cuma tersisa pada slogan di mulut berbuih

Di usia 63 tahun ini Indoensia memang belum mati
Namun ibu pertiwi kini berdiri gemetar dan goyah
Dengan wajah bopeng menatap dunia....
Dikhianati anak-anaknya yang manja, pongah dan dusta
Di haribaannya tergendong sejuta penyakit dan masalah .

Kemiskinan yang melahirkan keterbelakangan....
Pengangguran yang melahirkan rentetan kriminalitas dan hukum rimba..

Korupsi menyuburkan keserakahan, merusak solidaritas, melebarkan jarak antar manusia .
Praksis politik yang cuma punya satu wajah''kekuasaan''

Pendidikan yang hilang arah...
Pelayanan publik yang kurang memadai, prasarana yang renta, lilitan utang menggurita .
Koneksitas primordial yang eksklusif, primitif, teror
Rasa keadilan yang masih belum merata .

Hukum dan moral yang diperjual-belikan di pasar gelap
Barter duit dengan kekuasaan...
Pekik merdeka, padahal de fakto kita terjajah !!

Ketika kita mendongak...
Terpesona menatap merah-putih yang berkibar di pencakar langit dan kampung kumuh
Kita melupakan kontras yang manandai keduanya
Kita sejenak lupa bertanya tentang mimpi yang pernah diwariskan para pendiri kepada kita

Kita lupa bertanya makin dekatkah kita?
Atau mimpi itu tak lagi relevan untuk jaman ini...?
Lalu ketika kita tertunduk dalam hening cipta yang senyap...

Di depan kita terpampang potret panjang realita
Lihat itu:

Siswa belia yang putus asa karena biaya pendidikan kian tak terjangkau...
Orok merah yang dihardik di rumah sakit
Barisan pengemis di lampu merah
Gelandangan yang terkapar dalam lapar
Mendekap bumi di kolong jembatan
Di bawah tiang jalan layang
Di sepanjang bantaran kali dan rel kereta

Lihat yang ini:
Konglomerat penilap BLBI triliunan rupiah yg kasusnya baru sekarang di bongkar..
Para pejabat yang berlimpah mewah
Sumringah wakil rakyat di pusat belanja dunia pertama

Dulu kita miskin, miskin bersama....
Tapi kita punya sesuatu yang luhur, cita-cita bersama

Kemerdekaan harus ditebus dengan semua harga
Termasuk darah nyawa dan air mata
Demi mimpi hidup sejahtera....

Kini cita-cita itu telah sirna
Bertransformasi menjadi labirin target-target pribadi
Atas nama keserakahan, atas nama ambisi...
Kita gadaikan tuhan, kita gadaikan kemanusiaan...

Maka kini
Di tengah pekik menggema...Bergaung pula sebuah tanya

Masihkah kemerdekaan menjanjikan peluang perbaikan...?

Wahai Pemuda Dan Pemudi Indonesia , Mari bersama sama kita isi kemerdekaan ini dengan hal yang berguna bagi nusa dan bangsa...karena di pundakmulah kelangsungan hidup Indonesia ini .

Dan kita sebagai bangsa Indonesia yang telah merdeka wajib meneruskan cita cita para pendiri Negri ini karena kita juga termasuk pejuang pejuang Kehidupan .

Mari kita torehkan lukisan yang bermakna dalam kanvas Indonesia agar siapa pun yang nanti memotret Negri kita terlihat penuh keindahan .

Salm Merdeka Dari Pulau Formosa ^_^

10a.

[Catatan Kaki]  Merdeka Indonesiaku!!!

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Fri Aug 15, 2008 12:33 am (PDT)

'Alaikum salam wr wb

Topik bahasan yang sangat relevan dengan momment dimana Indonesia pernah
dianugerahiNYA dengan kemerdekaan dari cengkeraman penjajah, 63 tahun
lalu.

'Pandanglah laut sebagai pemersatu Nusantara' sangat relevan bagi bangsa
bahari yang besar ini, Indonesia Raya.

Dan sudah selayaknya sekiranya kita para pemuda juga bisa mengambil
hikmah dari para perintis dan pelaku sejarah, yang kemudian semoga kita
bisa sama2 melanjutkan perjuangan mereka. Perjuangan para 'founding
father', para sesepuh yang sudah memikirkan bentuk fisik negara yang
terdiri dari kepulauan dan lautan. Dan semoga para founding father tetap
berada ditengah-tengah kita dengan tausyiah, wejangan dan inspirasinya.

Salam Ta'dzim untuk para founding father, dan tetap merdeka :D

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, '' Sweet '' <dyan177@...>
wrote:
>
> Wa alaikum Salam,
> Â
> Indonesia memang sudah MERDEKA .
> Merdeka artinya bebas dari penjajahan serdadu2 bangsa asing , dan
seharusnyalah setiap kita sudah dapat menikmati kebebasan arti dari
kemerdekaan ini yg telah di rintis oleh para pejuang2 bangsa Indonesia .
> Â
> Sekarang tinggal kita2 ini yg harus mengisinya ....karena kita kita
juga adalah para PEJUANG KEHIDUPANÂ demi Indonesia semakin hari
semakin baik .
> Â
> Salam Merdeka dari tanah formosa  ^_^

> From: kicksoft21 kicksoft21@...
> Subject: [sekolah-kehidupan] Merdeka Indonesiaku!!!
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Friday, 15 August, 2008, 10:13 AM

> Assalamu'alaikum wr wb
>
> maaf sebelumnya ,saya murid yang nggak pernah hadir,di SK ini,
> cuma ingin mengetahui suatu hal yang mengenai Hari kemerdekaan RI.
>
> Ketika seseorang meneriakan suara merdeka .. merdeka... setiap tanggal
> di peringatinya hari kemerdekaan indonesia,di dalam era ini indonesia
> apakah sudah merdeka ,dan merdeka dari apa?.itu yang jadi pertanyaan
>
> Merdeka dari apa indonesia ini?
>
> mungkin ini merupakan topik menarik ,dari rekan SOBAT ada yang tahu
> coba kasih pengetahuan nya yah ,untuk bisa sharing ke SOBAT lannya
>
> ok,makasih sebelumnya
>
> wassalamu'alaikum wr wb

11a.

Ojo  Wedi Kalah, Yo nduk

Posted by: "abinyajundi" abinyajundi@yahoo.com   abinyajundi

Fri Aug 15, 2008 12:34 am (PDT)

Ojo Wedi Kalah, Yo Nduk!

Kedatangan Rafa masuk ke rumah dengan tergesa-gesa mencuri
perhatianku dan istri saat bersantai menonton acara TV kegemaran
kami malam itu.

"Kenapa Rafa? Ada Apa?". Tanyaku menyelidik.
"Rafa dipanggil sama Si Om! Suruh ikut lomba".Jawabnya dengan
sedikit ekspresi panik tergambar diwajahnya.

Malam itu didepan rumah kami memang sedang dilaksanakan acara lomba
tujuhbelasan yang diadakan RT kami. Panggilan dari Si Om , salah
satu tetangga RT yang menjadi panitia lomba lewat pengeras suara lah
yang ternyata membuat Rafa lari masuk ke rumah dan berhenti
menyaksikan perlombaan yang sedari tadi ia saksikan bersama Jundi.

"Kenapa Rafa nggak mau ikut lomba?" tanyaku kembali.
"Nggak ah. Nanti Rafa kalah". Jawabnya cepat. Terus terang jawaban
yang dilontarkannya cukup mengagetkanku. Setahuku Rafa termasuk anak
yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dibandingkan adiknya
Jundi. Kemanapun ia pergi ia lebih mudah membaur bermain bersama
anak-anak sebayanya sekalipun pada saat itu ia belum kenal satu sama
lain dengan mereka. Lagipula acara ini bukanlah acara yang pertama
kali dilakukannya. Dulu sewaktu masih tinggal di Bekasi, Rafa
termasuk anak yang rajin untuk ikut lomba-lomba tujuhbelasan semacam
ini, sekalipun hasilnya belumlah memuaskan, tapi paling tidak
kepercayaan dirinya terasah dari acara-acara semacam itu..

Bagiku, Rafa tidak ikut lomba tidak lah terlalu masalah buatku ,
namun alasannya yang "Takut Kalah" dan lari dari tantangan tulah
yang justru cukup mengusikku.

"Rafa, kalah tuh gak pa-pa kok. Abi gak marah kalau Rafa kalah"
kataku mencoba membujuk . Namun segala bujukan yang aku lontarkan
tidak memberi hasil. Ia tetap pada pendiriannya, sembunyi didalam
rumah demi menghindari panitia yang mengajaknya berlomba.. Baginya
kalah dalam perlombaan itu akan membuat malu dirinya, dan yang pasti
akan diledek kawan sebayanya. Maka, solusi agar ia tidak diledek
berarti dia tidak boleh kalah, titik. Dan dan jalan satu-satunya
yang aman untuk tidak kalah adalah dengan tidak ikut lomba
tujuhbelasan malam itu.

Aku yakin seberapa lama apapun aku cas cis cus tentang makna
kekalahan didepan Rafa apalagi dibumbui dengan bahasa-bahasa
menggurui yang tidak terjangkau oleh otak kecilnya, tak akan mampu
menggoyahkan pendiriannya, apalagi biasanya anak kecil lebih mudah
merekam dan mencerna apa yang tampak dalam penglihatannya dibanding
menasehatinya lewat mulut. Untuk itu aku harus berpikir keras untuk
mendapatkan cara jitu dalam menyampaikan kepada Rafa makna kekalahan
dan bagaimana bersikap seandainya pada kondisi kalah, menurut versi
seorang anak kecil tentunya..

Dan Alhamdulillah, saat itu pun tiba. Esoknya, saat lomba kembali
digelar, ada sesuatu yang istimewa, karena lomba malam itu
mengharuskan setiap orang tua yang ada di RT kami harus ikut lomba.
Dan lomba yang diadakan adalah lomba menangkap bola secara
berpasangan. Aku berpikir ini adalah momen yang tepat untuk
mengajarkan Rafa. Segera saja ku ajak istriku untuk ikut serta
sekalipun awalnya dia agak malu-malu, takut kelihatan culun,katanya.

Panitia pun memanggill nama kami untuk masuk dibarisan. Rafa
terlihat gembira sekali melihat Abi dan Umminya ikut lomba. Tak
berapa lama, kami pun mulai bersiap-siap. Aturannya adalah sang
suami melempar bola dengan posisi membelakangi istri dan sang istri
bertugas menangkap sebanyak – banyak bola lemparan dari suaminya.

Riuh sorak sorai penonton mengiringi para peserta. Kami berdua
sekuat tenaga melakukan yang terbaik agar bisa memenangi lomba,
begitu pula peserta lainnya. Tak ketinggalan, teriakan Rafa
mengiringi membakar semangat kami. Ah. terlihat gembira benar dia
malam itu. Satu persatu bola aku lempar dan berharap istriku dapat
menangkap semua bola yang aku lempar tapi sayangnya aku tidak tahu
seberapa heboh usaha dia menangkap bola lemparanku, karena dengan
posisi badan yang membelakanginya jelas aku tidak bisa melihat apa
yang ia lakukan.

Tak berapa lama panitia menghentikan aksi lempar-tangkap bola kami.
Selanjutnya satu persatu bola tiap perserta dihitung. Dan tibalah
saat giliran kami. Panitia pun mulai menghitung jumlah bola yang
kami dapat. Dan ternyata….kami kalah!. Bola yang didapatkan istriku
selisih dua bola lebih sedikit dari sang pemenang. Tapi aku
bersyukur karena dengan kekalahan kami ini kami bisa mendapatkan
kesempatan untuk menjelaskan kepada rafa tentang arti perjuangan dan
bagaimana menyikapinya saat menderita kekalahan.

"Wuih..Ummi hebat lho nangkapnya".teriak Rafa sambil memeluk umminya.
"Tapi kan Ummi kalah " kataku cepat sambil menyelidik ekspresinya.
"Gak..pa-pa kalah, tapi Ummikan tetap hebat" . Katanya sambil
tersenyum dan memeluk erat kembali umminya.
"Tuh kan kalah gak pa-pa kan?.Ummi tetap bisa ketawa tuh.Jadi besok
Rafa mau ikut lomba lagi ya?.Ga takut kalah lagi Ya?.Biar kalah Rafa
tetap hebat kok".Kataku sambil mencium pipi montoknya yang dibalas
dengan anggukan.

Ah.. aku bersyukur kekalahan kami paling tidak semoga bisa
memberikan "nasihat" yang baik dan mengena buat dirinya. Karena
diusianya yang sekarang jelas tidak bisa menemukan bagaimana cara
menemukan makna dari kekalahan Senyum kami yang selalu mengembang
sekalipun kami kalah dan bagaimana hebohnya kami beraksi dalam lomba
semoga bisa menjadi kesimpulan bagi dirinya bahwa ternyata proses
perjuangan itu nikmat dan kalah bukanlah sesuatu yang menakutkan
dan menyakitkan. Kami berharap dia dapat menangkap `pesan sederhana'
yang kami sampaikan lewat bahasa tubuh kami di usianya sekarang ini.

Menjadi seorang pemenang adalah hebat. Tapi menjadi orang yang bisa
belajar dari kekalahan dan kemudian berniat untuk berjuang dan
bangkit kembali menjadi pemenang bisa jadi, lebih hebat lagi. Karena
ketika seseorang bangkit, biasanya amunisi semangat menjadi berlipat
ganda dan semua proses yang dijalani pada fase perjuangan dilakukan
secara detail dan berbeda untuk menghindari kesalahan yang diperbuat
dari yang sebelumnya hingga tanpa disadari malah ia telah
melakukan lagkah-langkah yang ternyata menuju kepada titik
kesempurnaan.

"Rafa, dadi Ojo wedi kalah ya, nduk" Kataku sambil menuntunya masuk
ke dalam rumah.. Dalam hati aku berharap semoga pelajaran perjuangan
dan kekalahan kami malam ini bisa meninggalkan bekas dalam dirinya.
Dan aku hanya bisa berdoa semoga anak-anakku dijauhkan dari segala
kekalahan apalagi kekalahan yang paling besar yaitu ketika segala
amal tidak bernilai di sisiNYa dan ketika kaki tidak berhasil
menjejak surga.

Salam

Suhadi
penulis partikelir, tinggal di Sidoarjo

11b.

Re: [TeKa] Ojo  Wedi Kalah, Yo nduk

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Fri Aug 15, 2008 1:21 am (PDT)

Huaaaaaaaaa
Kak Rafaaa, akhirnya Abimu
muncul juga di SK, ini semua karena
ketakutanmu untuk sebuah kekalahan.

Tapi kok saya berfikir, kalo ketakutan
Rafa pada kekalahan dapat membuat Abinya
jadi produktif menulis, saya kira malah
bagus. Hahahaha, Becanda Paaaak Suhadiii.
Hehehe.

Saya suka dengan metode pembelajaran
yang diterapkan oleh Pak Suhadi terhadap
Rafa. Teori dan praktek, Apa istilah dalm
pendidikannya mas Sis? *nyari2 Mas Sismanto*.

Oke Raffaaa, jgn pernah takut kalaaaah!!
dan buatlah Abimu terus menuulis. Heuheuhue

DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "abinyajundi" <abinyajundi@...>
wrote:
>
> Ojo Wedi Kalah, Yo Nduk!
>
> Kedatangan Rafa masuk ke rumah dengan tergesa-gesa mencuri
> perhatianku dan istri saat bersantai menonton acara TV kegemaran
> kami malam itu.
>
> "Kenapa Rafa? Ada Apa?". Tanyaku menyelidik.
> "Rafa dipanggil sama Si Om! Suruh ikut lomba".Jawabnya dengan
> sedikit ekspresi panik tergambar diwajahnya.
tikan aksi lempar-tangkap bola kami.
> Selanjutnya satu persatu bola tiap perserta dihitung. Dan tibalah
> saat giliran kami. Panitia pun mulai menghitung jumlah bola yang
> kami dapat. Dan ternyata….kami kalah!. Bola yang didapatkan istriku
> selisih dua bola lebih sedikit dari sang pemenang. Tapi aku
> bersyukur karena dengan kekalahan kami ini kami bisa mendapatkan
> kesempatan untuk menjelaskan kepada rafa tentang arti perjuangan

11c.

Re: (TeKa) Ojo  Wedi Kalah, Yo nduk

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Fri Aug 15, 2008 1:46 am (PDT)

Tuh kan Kang Dani, pelajaran yang bagus dari orang tua kepada
anaknya. . . .

saya kira metode keteladanan yang Mas Suhadi ungkap menraik sekali
dan mengena. mengingatkan saya pada Bapak dulu, bedanya kalo Abinya
Rafa ini orang yang langsung menjelaskan tentang permasalahan kepada
Rafa. sementara kalau Bapak saya dulu, tidak memberikan penjelasan
terhadap apa yang Beliau perbuat.

sebagai anaknya, saya agak bingung juga. namun, lama-kelamaan saya
paham apa yang diperbuat Bapak. ternyata Beliau memberikan
keteladanan kepada saya tentang makna kehidupan tanpa berbicara,
hanya berbuat dan berbuat.

inilah bedanya Kang, bagaimana dengan Abinya Nibras sendiri? ^_^

Salam,


--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "abinyajundi"
<abinyajundi@...> wrote:
>
> Ojo Wedi Kalah, Yo Nduk!
>

11d.

[TeKa] Setelah Satu Bulan

Posted by: "Ummu Alif" ummu_alif@yahoo.com   ummu_alif

Fri Aug 15, 2008 2:05 am (PDT)

Setelah Satu Bulan Alif Sekolah

Alif, sulungku mulai sekolah tanggal 14 Juli 2008 di TKIT Cahaya
Ananda, Tanah Baru, Depok. Sulungku ini memang anak yang pemberani,
mandiri, dan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jika
anak-anak lain ingin selalu ditunggui di sekolah, lain dengan anakku
yang malah tak ingin umminya nongkrong di
sekolah berjam-jam. Alhamdulillah, begitu pikirku. Tetapi yang menjadi
kendala sehingga aku masih tetap berada di sekolah adalah justru Faris,
sang adik. Faris sama sekali tak mau keluar dari pagar sekolah. Ia
senang sekali melihat sang abang bersekolah dan mempunyai teman yang
banyak. Hal ini bertahan selama tiga hari karena bu guru dan Alif
sendiri sudah menegur kami untuk tidak di sekolah. "Mi, abang berani
kok di sekolah sendiri. Ummi nggak usah nungguin abang ya!", begitulah
komentar anakku yang senada dengan bu guru, "Mi, Alif pintar kok. Alif
nggak usah ditungguin di sekolah!". Aku tersenyum dan bilang pada bu
guru, "Iya, bu. Ini adiknya yang nggak mau pulang!", kataku. "Oh
gitu...", lanjut bu guru sambil tersenyum. Faris yang tampilannya
memakai sepatu, membawa tas, dan tempat air minum pun pernah dikira bu
guru adalah murid playgoup :) Begitulah, anak-anakku :)
Hari-hari
selanjutnya, sesudah mengantar abang ke sekolah. Aku harus menggendong
Faris dari sekolah sampai ke rumah walaupun anakku menangis tapi aku
selalu menjelaskan keadaannya dan berdoa agar anakku bisa memahami hal
ini.
Alhamdulillah, Alif sangat semangat sekolah. Bukan aku dan
abinya yang harus mendorong ia sekolah tapi semua kemauan itu datang
dari dirinya sendiri. Rencana awal, kami ingin Alif masuk TK saat
berumur lima tahun tapi Alif sudah minta sekolah lebih cepat. Dan
semangat sekolahnya memang patut diacungkan jempol. Pernah satu kali,
anakku tidak masuk sekolah karena sakit dan ia menangis meraung-raung
minta dimandikan dan diantar ke sekolah. Bahkan waktu hari libur pun,
ia menangis minta sekolah sampai aku harus menelpin bu guru kelasnya,
bu Shanty untuk menjelaskan padanya bahwa hari itu tanggal merah. Ya,
itulah abang Alif. Semoga semangat itu tak kenal padam, amin :)
Setiap
pulang sekolah pun, ada saja oleh-oleh yang Alif bawa ke rumah. Dari
nyanyian, hapalan hadits, hapalan doa, dan cerita mengenai teman-teman
dan gurunya. Untuk nyanyian, ini yang lucu. Semua lagu-lagu yang
diajarkan bu guru di sekolah dan dibawa pulang ke rumah oleh abangnya,
berhasil dihapal semua oleh Faris :) Ini sangat lucu karena aku dan
abinya berpikir bahwa Faris jadi ikut-ikutan pintar :)
Subhanallah,
sebulan ini aku dan abinya harus melatih diri menghadapi rutinitas baru
dan kebahagiaan memenuhi segenap jiwa raga kami.

11e.

Re: [TeKa] Setelah Satu Bulan

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Fri Aug 15, 2008 2:09 am (PDT)


Bu...Tekanya Faris lebih awal ya Bu?? berarti sama dengan saya waktu TK,
bermodal nekat dan seragam pinjaman tetangga, pada umur tiga tahun saya
minta sekolah TK. Walhasil, saya sekolah TK selama tiga tahun. dan
supaya naik SD, maka umur saya dituakan satu tahun ...^_^

Memang benar koq Bu, anak kalo belajar mulai dari kecil akan semudah
memahat di batu, beda kalo sudah dewasa seperti memahat di atas air
...Hi..hi... SULIT sekali...

thanks for sharing ya Bu.... ditunggu tulisan selanjutnya (*_*)

Salam,

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ummu Alif <ummu_alif@...>
wrote:
>
> Setelah Satu Bulan Alif Sekolah
>

11f.

Re: [TeKa] Setelah Satu Bulan

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Fri Aug 15, 2008 2:11 am (PDT)

Huaaaaaaa
Faris mau ikutan sekolah
kayak abangnya kali Ummi
sekalian aja, biar pinter dua-duanya

Hehehe,
DANI

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Ummu Alif <ummu_alif@...> wrote:
>
> Setelah Satu Bulan Alif Sekolah
>
>
> Alif, sulungku mulai sekolah tanggal 14 Juli 2008 di TKIT Cahaya
> Ananda, Tanah Baru, Depok. Sulungku ini memang anak yang pemberani,
> mandiri, dan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jika
> anak-anak lain ingin selalu ditunggui di sekolah, lain dengan anakku
> yang malah tak ingin umminya nongkrong di
> sekolah berjam-jam. Alhamdulillah, begitu pikirku. Tetapi yang

11g.

Re: Ojo  Wedi Kalah, Yo nduk

Posted by: "Syafaatus Syarifah" syarifah@gratika.co.id   sya4215

Fri Aug 15, 2008 2:14 am (PDT)

welcome back mas Suhadi..hehehe

jadi tergelitik komentar nih..

Mirza malah belum ngeh akan konsep menah kalah, baginya baik menang ataupun kalah ya tetap menang jadinya.. soalnya meski dia kalah di semua lomba 17an yang dia ikuti, tapi bundanya ini tetep bersorak2
norak sambil berujar "Mas Mirza hebat..go ..go.." (norak banget ya, orang ngira aku ini gila kali yee... wong anakkya jelas2 kalah kok
disoraki gitu..hehehe..)
Setiap selesai lomba (meski kalah) Mirza akan sumrigah sambil mengajak Toss..

----- Original Message -----
From: abinyajundi
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Sent: Friday, August 15, 2008 2:34 PM
Subject: [sekolah-kehidupan] Ojo Wedi Kalah, Yo nduk

Ojo Wedi Kalah, Yo Nduk!

Kedatangan Rafa masuk ke rumah dengan tergesa-gesa mencuri
perhatianku dan istri saat bersantai menonton acara TV kegemaran
kami malam itu.

.
11h.

Re: [TeKa] Setelah Satu Bulan

Posted by: "Ummu Alif" ummu_alif@yahoo.com   ummu_alif

Fri Aug 15, 2008 2:15 am (PDT)

Iya kang Dani. Doakan saja yah... :)

--- On Fri, 8/15/08, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> wrote:
From: fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [TeKa] Setelah Satu Bulan
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Friday, August 15, 2008, 2:11 AM

Huaaaaaaa

Faris mau ikutan sekolah

kayak abangnya kali Ummi

sekalian aja, biar pinter dua-duanya

Hehehe,

DANI

In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Ummu Alif <ummu_alif@. ..> wrote:

>

> Setelah Satu Bulan Alif Sekolah

>

>

> Alif, sulungku mulai sekolah tanggal 14 Juli 2008 di TKIT Cahaya

> Ananda, Tanah Baru, Depok. Sulungku ini memang anak yang pemberani,

> mandiri, dan cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jika

> anak-anak lain ingin selalu ditunggui di sekolah, lain dengan anakku

> yang malah tak ingin umminya nongkrong di

> sekolah berjam-jam. Alhamdulillah, begitu pikirku. Tetapi yang











Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Yahoo! Groups

Join people over 40

who are finding ways

to stay in shape.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: