Minggu, 17 Agustus 2008

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2200

sekolah-kehidupan

Messages In This Digest (11 Messages)

Messages

1a.

(Catatan Kaki) Tinta di Hari Merdeka, Indonesia Raya

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Sat Aug 16, 2008 11:07 pm (PDT)

Telah diciptakanNYA semesta dalam keseimbangan,

Proton - elektron, positif - negatif, langit - bumi, laki-perempuan

"Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam...."

Akankah kita syukuri dengan kolaborasi dan sinergi?

Dengan 'bersujud' kepadaNYA, semoga semua berarti, berenergi

'Gemah ripah loh jinawi' dalam pijakan kaki, bukan imagi

surga ukhrowi jadi 'mimpi' diri imani

ku tak mengerti

Ya..Ilahi Robbi, ku'pasrah diri'

Cukupkan energi dan rizki

DijalanMu yang Suci

Salam,

Merdekalah wahai diri

Merdekalah negeri

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, jun an nizami
<tinta_mirah@...> wrote:
>
> Salam miris untuk semua yang telah ku tulis.
> Salam_mirah untuk teras sebuah sekolah.ini akan menjadi sepajang
kenang paling indah bagi sebuah patah yang coba belajar menengadah.
> Hari itu,aku dapatkan kehangatan bulan dalam kebersamaan.dan
mendapatkan arti dalam indahnya bahu membahu.
> Namun maut pun adalah tik-tok jam dalam memburu waktu.ia tak mengenal
apa itu ikatan.ia juga buta atas sebuah pertautan..yang ia tahu,ia hanya
harus manut dalam tugas menjemput.persetan mau ataupun tidak..
>
>
> Nb: tetaplah dalam senyum-senyum yang memukau..kawan,jika sepasang
mata pena itu masih diperkenankan tak mati.
>
>
> Salam_mirah:jun nizami
> http://zunannizami.multiply.com
>
>
> ----- Original Message -----
> Subject: FW: Re: [sekolah-kehidupan] [tumpahan hati] tinta_mirah saya.
> Date: Sat, 16 Aug 2008 6:26:42
> From: jun an nizami tinta_mirah@...
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
>
> Syukron..sin!
> Namun..tantangan adalah hal yang terasa amat berat bagi seseorang yang
begitu pesimistis.
> Namun,semoga tulisan itu bukan menjadi salam pamit dari pena dan tinta
saya.
>
> ----- Original Message -----
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] [tumpahan hati] tinta_mirah saya.
> Date: Sat, 16 Aug 2008 4:39:17
> From: ukhti hazimah < ukhtihazimah@ yahoo.com >
> To: < sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com >
>
> Dengan itu, pena saya merasa merdeka . Closing yang menarik. Jadi
ingat aku pernah membuat tulisan dengan judul "Jangan Paksa Aku Menulis"
--tapi cuman aku koleksi di kompi --- isinya hampir mirip, yang
berakhirkan dengan aku ingin menulis dengan kebebasanku.
>
> Menulis memang akan terasa menyenangkan saat tak ada yang paksaan,
namun kondisi yang 'mengalir-tenang' itu, ada kalanya perlu ombak untuk
memunculkan kata 'tantangan' yang sekaligus melenyapka n kejemuan dalam
menulis. so, kemerdekaan itu akan terasa lebih lengkap jika disandingkan
dengan perjuangan. ---hayah...ngemeng epe---
>
> Tentang berbagi, sedikit teringat kata-kata mas epri di acara bedah
buku Lengang di Bandung yang dia ambil dari kata pengantar bukunya, "
Berbagi itu kata ajaib dari Tuhan untuk menciptakan banyak senyum di
dunia " --redaksional tepatnya daku lupa-- dan itulah yang mungkin bisa
jadi pegangan supaya tak ada kata berhenti untuk berbagi, termasuk dalam
menulis.
>
> oke! tulisan yang menarik 'n sorry klo sok teu, mbulet dKK
>
> -sinta-
>
>
> Keindahan selalu muncul saat kepala manusia berpikir positif ^_^
www.sinthionk. rezaervani. com www.sinthionk. multiply. com --- On Fri,
8/15/08, tinta_mirah <tinta_mirah@ yahoo.co. id> wrote:
> From: tinta_mirah <tinta_mirah@ yahoo.co. id> Subject:
[sekolah-kehidupan] [tumpahan hati] tinta_mirah saya. To:
sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com Date: Friday, August 15, 2008, 1:22
PM
>
> Mengapa ada sebutan penulis? Bukankah semua orang menulis? bagi
saya,di atas kertas,komputer, atau di dalam hati.dan sekalipun di atas
apapun.semua orang ialah penulis. Lalu mengapa ada sebutan penulis?Jika
ada sebutan "penulis",berarti bukankah harus ada sebutan" bukan
penulis"? Terlepas dari itu..terserahlah akan disebut penulis ataupun
bukan penulis.yang pasti,langkah kehidupan kita pun adalah untuk
menjalankan apa yang telah dituliskan. Bagi saya sendiri,sebagai penyair
kampung yang terjegal dalam mengecap rasa sekolah formal dan begitu jauh
dari tata belajar
> Change settings via the Web (Yahoo! ID required) Change settings via
email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
> Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
>
> Recent Activity
>
> 29
> New Members
>
> 1
> New Links
>
> 1
> New Files Visit Your Group
>
> Weight Loss Group
> on Yahoo! Groups
> Get support and
> make friends online.
>
> Find Balance
> on Yahoo! Groups
> manage nutrition,
> activity & well-being.
>
> Discover Tips
> on healthy living
> and healthy eating
> on Yahoo! Groups.
> .
>
> ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
> Nama baru untuk Anda!
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail.
> Cepat sebelum diambil orang lain!
> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
>
>
>
>
>
>
>
__________________________________________________________\
___
> Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
@rocketmail.
> Cepat sebelum diambil orang lain!
> http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
>

2a.

Re: Berita Duka Cita

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sat Aug 16, 2008 11:22 pm (PDT)

Innalillahi wa innaillaihi raji'uun, Turut berduka cita Mas Budiyo. semoga
amal ibdah Beliau diterima oleh Nya dan yang ditinggal diberi ketabahan..

Salam,

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Mas Badiyo <b4diyo@...> wrote:
>
> Innalillahi wa innaillaihi raji'uun
>
> Telah berpulang ke Rahmatullah, orang tua kami Bapak Mukhdori,  pada hari
Jum'at, 15 Agustus 2008, pukul . 17.30 WIB di RSUD Banyumas, Jawa Tengah.
Semoga Almarhum diampuni segala dosa dan kesalahannya, diterima alam
ibadahnya, dan diberikan tempat yang layak di sisih-Nya. Amin.
>
> Kami yang berduka cita,
>
> Badiyo
>

2b.

Re: Berita Duka Cita

Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Sun Aug 17, 2008 2:20 am (PDT)

"...tiap2 yang berjiwa pasti akan mati..."
Turut berbela sungkawa dan teriring doa, semoga Alloh mencatat beliau
sebagai salah satu penghuni Syurga-Nya kelak. Dan ketabahan Alloh
curahkan untuk kelurga Pak Badiyo...

salam,

budi_magni

3a.

Re: Menulislah Sekarang!

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Sat Aug 16, 2008 11:27 pm (PDT)

Lha ini khan sudah menulis ^_^
artikelnya bagus sekali....ditunggu tulisan berikutnya ya....
"lebih baik berkawan dengan waktu daripada dikejar-kejar waktu" ^_^

Salam,

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ecrivain della <della_ecrivain@...
> wrote:
>
> dari http://idemenulis.blogspot.com/
> Menulislah Sekarang!
>
> Waktu tak bisa dibeli. Ia selalu mengalir tanpa bisa dicegah, dihalang-
halangi, apalagi ditilang. Waktu selalu maju, tak pernah berhenti

3b.

Re: Menulislah Sekarang!

Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Sun Aug 17, 2008 1:25 am (PDT)

Setuju pak...
Maap, kadang waktu seperti mahluk Tuhan yang paling "angkuh". Bahkan
malaikat dan syetan pun tak mampu menghentikan "ke-angkuhan"nya.
Ia terus melenggang dan menghimpit setiap mahluk yang terlena dan
lalai akan dirinya(akan waktu. Berapa banyak orang yang teriak2
karena dikejar2 waktu? Berapa banyak orang jadi saling "sikut" juga
karena waktu yang memburu mereka...
Ups..maaf kok jadinya membahas tentang waktu...maap tidak
bermaksud "menyalahkan" waktu..sedikit cerita ttg realita..cie...gaya
bener..piss@-@

Terimakasih, untuk wejangannya...

salam,

budi_magni

4a.

(Konseling) Menangis Karena Terharu

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Sun Aug 17, 2008 12:02 am (PDT)

Menangis Karena Terharu
Oleh : M. Arif As-Salman
 
Usai shalat `Ashar, seperti biasa, beberapa orang mahasiwa melakukan kunjungan kerumah mahasiswa dalam rangka   az-ziyarah fillah. Kegiatan ini adalah rutinitas harian mereka. Dan kegiatan ini telah berlangsung bertahun-tahun. Dari sikap mereka tidak ada kesan bahwa mereka bosan dengan kegiatan tersebut, namun selalu ada keceriaan dari raut muka mereka ketika berkunjung kerumah mahasiswa. Dalam berkunjung pun mereka tidak membedakan asal negara, selama yang dikunjungi seorang muslim, maka ia adalah saudara yang layak untuk didatangi, yang harus dijalin hubungan silaturahmi dengannya.
Sebelum berkunjung biasanya mereka berkumpul , menanyakan tentang siapa yang telah dikunjungi kemaren, bagaimana keadaannya, tinggal dimana dan apa kuliahnya. Kemudian mereka juga membicarakan siapa yang akan dikunjungi pada hari berikutnya. Dan salah seorang dari mereka diminta untuk berbicara tentang keutamaan ziarah dan adab-adab dalam berziarah. Walau disampaikan dengan singkat , tapi jelas dan padat.
Ini bertujuan, agar setiap orang meluruskan niat hanya karena Allah semata, bukan mengharapkan yang lain. Kunjungan yang akan dilakukan haruslah berkesan positif. Ada nilai kebaikan yang ditinggalkan. Untuk mewujudkan hal tersebut setiap orang harus tahu adab-adab dalam berkunjung. Bagaimana sikap ketika berkunjung dengan yang lebih kecil, dengan yang sama besar, dengan yang lebih senior. Juga harus tahu bagaimana sikap ketika berkunjung pada orang kaya, orang terpandang dan pada orang miskin. Semuanya diuraikan dengan jelas sebelum berkunjung. Dan ini selalu diulang-ulang agar setiap orang senantiasa ingat.
Salah seorang dari mereka mengatakan, "Akhi, kita berkunjung karena Allah semata. Selama berkunjung,  setiap orang harus bisa menjaga sikap dan kata-katanya. Hendaklah kita mulai dengan saling kenal dengan kasih sayang yang tulus, ketika hati mereka telah bisa kita raih, mulailah memberi dorongan dan mengajak untuk melakukan kebaikan. Dan juga harus diingat, ketika orang yang kita kunjungi tidak berkenan menerima tamu, kita harus berlapang hati untuk pergi. Jangan sekali-kali berburuk sangka".
Pada hari itu, mereka telah sepakat untuk mengunjungi salah seorang yang rumahnya tidak jauh dari mesjid di kawasan Gami`, Hay `Asyir. Namanya Ardi-bukan nama sebenarnya-, seorang mahasiswa di Fak. Ushuluddin , Al-Azhar. "Walau rumah tidak berapa meter jaraknya dari mesjid, namun Ardi sangat jarang shalat di mesjid, ia lebih sering shalat dirumah , biasanya ia shalat ke mesjid pada hari jum`at saja", ungkap salah seorang yang tinggal serumah dengan Ardi. "Barangkali dengan kunjungan Antum , membuat hatinya tergerak untuk melangkah kemesjid", lanjutnya.
Alhamdulillah sore hari itu, Ardi ada dirumah, lagi nyantai dengan secangkir syai` `arusah dan ditangannya sebatang rokok. Ketika mereka  datang, ia segera memadamkan api rokoknya.
Kunjungan itu  dimulai dengan saling memperkenalkan diri satu persatu hingga sampai pada giliran Ardi. Ia sebenarnya adalah pemuda yang baik. Dari ceritanya , ia dahulu pernah jadi Bag. Pengajaran ketika masih mondok di Indonesia. Tak hanya itu, ia juga santri yang punya prestasi. Namun sesampai di Mesir, ia menemukan lingkungan yang kurang kondusif untuk belajar dan ibadah, sehingga keadaannya seperti saat ini. Ada keinginan dalam hatinya untuk berubah, namun belum ada yang merangkul tangannya. Alhamdulillah mereka melihat ada celah kebaikan dalam hati Ardi, hanya saja Ardi dikuasai oleh bisikan hawa nafsu dan godaan setan sehingga sulit baginya untuk berubah.
Mulailah salah seorang dari mereka berbicara, dengan nada suara yang lembut, penuh mahabbah dan kasih sayang, ia menyampaikan maksud kedatangan mereka ,
"Akhi Ardi, kami minta ma'af bila kedatangan kami disini mengganggu aktifitas Akhi, kami juga sangat berterima kasih Akhi sudah berkenan menyambut kehadiran kami, semoga Allah membalas kebaikan ini, amin.
Akhi, kami datang kesini, hanya semata-mata karena Allah, tidak ada maksud lain.Walau kita baru kenal, tapi itu tidak menghalangi kami untuk melangkah kesini. Dalam lubuk hati Akhi dan hati kami ada kalimat yang menyatukan hati-hati kita, yaitu, kalimat tauhid, La Ilaha Illallah. Akhi adalah saudara kami seiman dan seakidah. Sebagai seorang saudara kami ingin membina hubungan baik ini dan menjaganya. Sebagai wujud rasa syukur kita pada Allah atas karunia ini.
Akhi,  kami datang kesini bukan untuk berceramah atau menggurui akhi, mungkin dari segi ilmu Akhi lebih unggul dari kami, namun sebagai seorang muslim kita punya kewajiban untuk saling mengingatkan terhadap muslim yang lain.
Akhi, Allah adalah Pencipta kita, yang memberi kita kehidupan, yang memberi kita rezki dan  berbagai nikmat. Ia yang hanya patut kita puji, yang layak kita sembah, yang kepadaNya kita meminta dan mengadu.
Yang berbicara tidak melanjutkan kata-katanya, ia melihat Ardi meneteskan air mata. Ia takut, mungkin kata-katanya telah menyinggung perasaan Ardi. Kemudian ia berkata, "saya minta ma'af kalau kata-kata saya telah menyinggung perasaan Ardi". "Tidak, saya tidak apa-apa , silahkan dilanjutkan," Ardi membalas, sambil mengusap air matanya.
Kemudian yang berbicara tersebut  melihat pada teman-temannya, untuk menanyakan pendapat mereka, "lanjutkan saja akhi, tapi dipersingkat " ungkap salah seorang dari mereka".
Kemudian ia kembali berkata,
"Akhi, Rasulullah adalah Qudwah kita, hanya dengan menempuh jalan hidup beliau,  kita didunia akan selamat dan bahagia di akhirat. Kematian adalah haq, setiap yang bernyawa akan merasakannya, setiap kita akan kembali pada Allah, untuk mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya didunia. Dan sesungguhnya hanya dengan agama Allah lah kita akan berjaya dan berbahagia dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Hendaklah kita menjalankan semua perintah Allah dan meninggalkan segala bentuk laranganNya, agar kita selamat dari kemurkaan Allah di akhirat kelak.  
Mungkin, hanya ini yang ingin kami sampaikan, sebagai bentuk rasa cinta kami kepada seorang saudara fillah. Dan sekali lagi saya minta ma`af bila ada kata-kata yang telah menyinggung perasaan Akhi. Barangkali ada yang ingin Ardi sampaikan, sehingga kita saling mengingatkan".
Ardi masih menangis dan air matanya semakin berderai. Ia menggelengkan kepala, tanda tidak ada.
"Baiklah, kalau begitu kami minta izin dulu, namun sebelum pergi, bolehkah kami mengetahui apa yang menyebabkan Akhi menangis? kata salah seorang dari mereka.
Setelah menunggu beberapa saat dan tangisan Ardi sudah mulai berhenti, Ardi berkata,
"Ikhwaty yang dimuliakan Allah, tidak banyak yang akan saya sampaikan. Saya sangat berterima kasih dengan kunjungan Antum, semoga ini terus berlanjut. Saya sedikitpun tidak merasa terusik dengan kedatangan Antum. Bahkan saya sangat bahagia. Inilah yang saya tunggu sejak beberapa tahun saya di Mesir. Antum adalah orang-orang pertama yang datang karena Allah pada saya. Selama ini yang datang hanya untuk kepentingan dunia, materi, membawa hardisk berisi film-film, meminjam barang, meminjam uang, buku-buku dan lainnya.  Tapi Antum datang membawa cahaya, membawa agama yang telah hilang sekian lama dari saya, membawa kebaikan yang selama ini telah asing dari saya . Antum adalah orang-orang terbaik yang saya kenal. Saya sangat terkesan dan terharu dengan kunjungan ini. Semoga Allah memperbanyak orang-orang seperti Antum, amin.
Mendengar ucapan Ardi,  semua mereka menjadi ikut terharu, beberapa orang ikut menangis dan berucap syukur pada Allah. Mereka pun pulang dengan rasa bahagia. Pada hari tersebut kunjungan mereka sangat berkesan, sehingga membuat mereka semakin terdorong dan bersemangat  untuk terus melanjutkan kegiatan az-ziyarah fillah tersebut, ziarah yang penuh berkah, yang didalamnya terdapat nilai-nilai kebaikan. Yang dengannya orang yang lalai tersadarkan dan orang yang lupa teringatkan.
 
 
Cairo,13 Agustus 2008
www.marifassalman.multiply.com
 
 
 
 

4b.

Re: (Konseling) Menangis Karena Terharu

Posted by: "setyawan_abe" setyawan_abe@yahoo.com   setyawan_abe

Sun Aug 17, 2008 12:53 am (PDT)

Aqidah, Syari'ah, Muammalah (Idiologi/value, Aksi, Bermasyarakat)

Qoulan layiinan, Qoulan Syadiidan, Qoulan Kariiman (Kata yg
menghargai/lembut, jujur, memuliakan)
.....
.....

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "M.Arif As Salman"
<marif_assalman@...> wrote:
>
> Menangis Karena Terharu
> Oleh : M. Arif As-Salman
>
> Usai shalat `Ashar, seperti biasa, beberapa orang mahasiwa melakukan
kunjungan kerumah mahasiswa dalam rangka az-ziyarah fillah. Kegiatan
ini adalah rutinitas harian mereka. Dan kegiatan ini telah berlangsung
bertahun-tahun. Dari sikap mereka tidak ada kesan bahwa mereka bosan
dengan kegiatan tersebut, namun selalu ada keceriaan dari raut muka
mereka ketika berkunjung kerumah mahasiswa. Dalam berkunjung pun mereka
tidak membedakan asal negara, selama yang dikunjungi seorang muslim,
maka ia adalah saudara yang layak untuk didatangi, yang harus dijalin
hubungan silaturahmi dengannya.
> Sebelum berkunjung biasanya mereka berkumpul , menanyakan tentang
siapa yang telah dikunjungi kemaren, bagaimana keadaannya, tinggal
dimana dan apa kuliahnya. Kemudian mereka juga membicarakan siapa yang
akan dikunjungi pada hari berikutnya. Dan salah seorang dari mereka
diminta untuk berbicara tentang keutamaan ziarah dan adab-adab dalam
berziarah. Walau disampaikan dengan singkat , tapi jelas dan padat.
> Ini bertujuan, agar setiap orang meluruskan niat hanya karena Allah
semata, bukan mengharapkan yang lain. Kunjungan yang akan dilakukan
haruslah berkesan positif. Ada nilai kebaikan yang ditinggalkan. Untuk
mewujudkan hal tersebut setiap orang harus tahu adab-adab dalam
berkunjung. Bagaimana sikap ketika berkunjung dengan yang lebih kecil,
dengan yang sama besar, dengan yang lebih senior. Juga harus tahu
bagaimana sikap ketika berkunjung pada orang kaya, orang terpandang dan
pada orang miskin. Semuanya diuraikan dengan jelas sebelum berkunjung.
Dan ini selalu diulang-ulang agar setiap orang senantiasa ingat.
> Salah seorang dari mereka mengatakan, "Akhi, kita berkunjung karena
Allah semata. Selama berkunjung, setiap orang harus bisa menjaga sikap
dan kata-katanya. Hendaklah kita mulai dengan saling kenal dengan kasih
sayang yang tulus, ketika hati mereka telah bisa kita raih, mulailah
memberi dorongan dan mengajak untuk melakukan kebaikan. Dan juga harus
diingat, ketika orang yang kita kunjungi tidak berkenan menerima tamu,
kita harus berlapang hati untuk pergi. Jangan sekali-kali berburuk
sangka".
> Pada hari itu, mereka telah sepakat untuk mengunjungi salah seorang
yang rumahnya tidak jauh dari mesjid di kawasan Gami`, Hay `Asyir.
Namanya Ardi-bukan nama sebenarnya-, seorang mahasiswa di Fak.
Ushuluddin , Al-Azhar. "Walau rumah tidak berapa meter jaraknya dari
mesjid, namun Ardi sangat jarang shalat di mesjid, ia lebih sering
shalat dirumah , biasanya ia shalat ke mesjid pada hari jum`at saja",
ungkap salah seorang yang tinggal serumah dengan Ardi. "Barangkali
dengan kunjungan Antum , membuat hatinya tergerak untuk melangkah
kemesjid", lanjutnya.

5.

FW: [sekolah-kehidupan] Re: [tumpahan hati] tinta_mirah saya

Posted by: "jun an nizami" tinta_mirah@yahoo.co.id   tinta_mirah

Sun Aug 17, 2008 12:51 am (PDT)

Insya allah..kumpul lagi jika pena saya masih ada.atau jika pena saya dapat selamat untuk kembali ke teras sekolah ini.

Salam_mirah.

----- Original Message -----
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [tumpahan hati] tinta_mirah saya
Date: Sun, 17 Aug 2008 4:50:31
From: magnifico_99 <magnifico_99@yahoo.co.id>
To: <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>

duh mas Ar-Jun-a, kau benar2 misterius... .
Bahasamu menggugah, tapi saat berjumpa ma Mas Jun
aku "gedek2"(heran_ red). Tulisannya produktif tapi orangnya pendiam
banget...bahkan selama perjalanan bareng waktu milad kemaren satu2nya
orang yang ga bisa aku akses alias ajak ngobrol ya mas Jun. Ups..sory
bro, hiperbola banget ya....piss
Eh sapa tahu mas jun, ini sang "Arjuna" mencari Cinta-
Nya...he..he. ..ga nyambung ya?!

salam hangat
dalam naungan cinta-Nya...
Merdeka...

Budi_magni
Ps: kapan dunk kita ngumpul bareng2?

Yahoo! Toolbar kini dilengkapi Anti-Virus dan Anti-Adware gratis.
Download Yahoo! Toolbar sekarang.
http://id.toolbar.yahoo.com

6.

Berhati-hatilah kepada siapa Anda bercerita

Posted by: "M.Arif As Salman" marif_assalman@yahoo.com   marif_assalman

Sun Aug 17, 2008 12:52 am (PDT)

Berhati-hatilah kepada siapa Anda bercerita
Oleh : M. Arif As-Salman
Dalam beberapa hari ini Deni-bukan nama sebenarnya- terlihat murung. Wajahnya tidak secerah biasa. Ia lebih banyak diam dan sering menyendiri di kamar. Bahkan terkadang dalam diamnya itu Deni sering  meneteskan air mata. Sepertinya ada beban berat yang dipikul hatinya. Ada masalah yang mengganggu pikirannya. Tapi Deni tidak bercerita pada yang lain. Ia lebih memilih berdiam diri. Esoknya adalah hari pernikahan Ust. Harun-bukan nama sebenarnya-. Salah seorang senior yang sering membantu Deni. Beliau adalah orang terdekat dengan Deni. Tempat Deni bercerita dan menumpahkan segala keluhan jiwanya selama ini. Ust. Harun dikenal sangat baik, perhatian dan suka membantu. Saat ini beliau sedang menempuh jenjang S2, di Fak. Hadits, Universitas Al-Azhar, Kairo.
Teman-teman yang satu rumah dengan Deni pada heran, karena sikap Deni yang berbeda dari sebelumnya. Apakah karena ia belum dapat kiriman. Ataukah ada masalah lainnya. Beberapa orang sudah mencoba bertanya pada Deni  tentang permasalahan yang sedang ia hadapi. Tapi Deni selalu menolak untuk bercerita.
Keesokan harinya, acara aqad nikah Ust. Harun dilangsungkan di mesjid As-Salam dan sekaligus walimahan. Banyak tamu yang memadati ruangan. Bagaimana tidak, Ust. Harun adalah seorang aktivis di Kairo. Ia punya banyak teman dan kenalan. Tapi Deni tidak terlihat batang hidungnya. Entah kemana, ataukah Deni lagi kurang sehat. Ust. Harun juga sempat bertanya tentang Deni, tapi teman-teman yang satu rumah dengan Deni mengatakan bahwa mereka tidak mengetahuinya. "Tadi ia sudah siap-siap dan lebih dahulu keluar dari kami. Kami kira ia datang ketempat ini", ungkap salah seorang teman yang serumah dengan Deni.
Hari sudah larut malam, jam hampir menunjukkan pukul 12. Tapi Deni belum juga pulang. Teman-teman yang dirumah jadi cemas. Hp Deni sudah berkali-kali dihubungi tapi tidak ada jawaban.
Sekitar jam 2 malam Deni pulang kerumah. Teman yang sekamar dengan Deni belum tidur. Namanya Rasyid-bukan nama sebenarnya-. Sesampai di rumah Deni masih terlihat murung dan banyak diam. Rasyid mencoba mendekat dan bertanya lembut, "Deni, apa yang bisa saya Bantu"? "Tidak ada , makasih". "Tadi sore Antum kemana? Kok nggak kelihatan di acara walimahannya Ust. Harun"?
"Tadi sore saya ke mesjid Al-Azhar, mencari ketenangan".
"Sebenarnya apa permasalahan yang mengganggui pikiran Deni, kalau boleh saya tahu?Deni terdiam sejenak, ia menarik nafas dan menundukkan pandangan matanya. Air matanya kembali berderai.
"Deni, apa sebenarnya yang terjadi? Rasyid kembali bertanya sembari merangkul tangannya.
"Sebenarnya saya tidak mau bercerita pada siapapun. Ini permasalahan yang sangat pribadi. Tapi, mudah-mudahan dengan bercerita pada Akhi, hati saya lebih tenang, beban akan terasa ringan dan mungkin akhi nanti bisa memberi saya saran, nasehat dan menghibur hati saya."
"Insya Allah, semampu saya", kata Rasyid.
"Akhi, sejak dulu, ketika masih di pesantren  hati saya telah tertaut pada seorang wanita, saya sangat menyukainya. Saya menyukainya karena agama dan kebaikan budi pekertinya. Sayapun mengenal baik  orang tuanya. Perasaan itu tidak berhenti dan terus berlanjut sampai saya tiba di Mesir. Besar harapan di hati saya wanita tersebut juga ikut ke Mesir.  Sehingga di sini saya ingin memulai hubungan ini dan mengajaknya untuk menikah.  Saya datang lebih awal ke Mesir sedang ia datang kemudian. Ia datang dengan beasiswa Depag. Sedangkan saya berangkat dengan biaya pribadi.
Selama disini saya tetap menjaga hubungan baik dengannya. Dalam batas- batas yang tidak keluar dari syar`i. Saya ingin melangkah untuk melamarnya. Namun saya merasa kurang pede, saya perlu ada yang mendorong , memberi semangat dan kekuatan. Saya butuh tempat curhat dan berbagi. Alhamdulillah saya menemukan orangnya, yaitu Ust. Harun.
Berulang kali saya datang pada beliau dan menceritakan keinginan saya untuk menikah. Saya juga bercerita tentang wanita yang ingin saya lamar, tentang keluarganya, prestasinya, agamanya dan budi pekertinya. Tidak ada yang saya tutupi dan sembunyikan, saya lihatkan foto wanita itu , data dirinya dan data  keluarganya.
Namun apa yang terjadi? Tanpa saya ketahui, Ust. Harun segera mencari tahu tentang wanita tersebut. Sehingga sampailah beliau menelpon keluarganya. Dan beliau mengutarakan lamarannya pada keluarga wanita tersebut. Pihak keluarga wanita mencoba menanyakan pada si wanita dan akhirnya ia menyetujuinya.
Itulah yang membuat saya sangat bersedih dengan sikap Ust. Harun, kenapa beliau tega melakukan hal itu pada saya ?. Selama ini saya sangat percaya pada beliau. Tapi rupanya beliau juga tertarik dengan wanita pilihan saya tersebut.
Akhirnya saya tidak jadi untuk melangkah  karena didahului oleh Ust. Harun. Apa yang bisa saya lakukan sekarang, tidak ada. Hati saya serasa hancur. Harapan saya seakan telah pudar. Saya agak shock dengan kejadian ini. Berat bagi saya untuk mengikhlaskan pernikahan ini. Berat bagi saya untuk mengatakan pada kedua mempelai " Barakallahu lakuma ….."  .
Kaki saya sangat berat untuk melangkah menghadiri pernikahannya Ust. Harun. Saya tidak sanggup menyaksikan aqad nikah dan walimahan tersebut. Sampai saat ini hati saya masih sedih, saya tidak tahu harus kemana mengadu dan bercerita. Saya berharap akhi bisa membantu saya". Ia kembali menangis, ia tak sanggup menahan tumpahan air matanya
Rasyidpun jadi ikut terharu dengan cerita Deni. Rasyid tidak menduga Ust. Harun yang selama ini dikenal baik melakukan hal itu.
"Deni, sabar ya, segala sesuatunya telah ditentukan Allah. Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi Deni. Bisa jadi apa yang Deni pandang baik nenurut Deni, belum tentu baik dalam pandangan Allah dan begitu sebaliknya. Deni tidak usah terlalu berlarut dalam kesedihan. Setiap orang telah Allah tentukan jodohnya masing-masing. Saya yakin Allah telah menyiapkan yang terbaik untuk Deni. Tidak ada gunanya menangisi apa yang telah terjadi. Semua itu tidak akan mengubah apa-apa. Mintalah pada Allah agar diberikan ganti yang lebih baik. "
Deni pun mulai mengembang senyum dan berkata , " kata-kata akhi sungguh sangat berarti bagi saya, betul apa yang akhi katakan belum tentu apa yang baik menurut saya baik menurut Allah, insya Allah saya tidak akan bersedih lagi, saya akan  pasrah pada Allah, saya akan terus berdo`a pada Allah untuk memberikan yang terbaik untuk saya, insya Allah saya akan bersabar, syukran atas nasehat akhi."
"Dah, sekarang Deni berwuduk , shalat dua raka`at dan kemudian baca Al-qur'an , insya Allah hati Deni akan tenang kembali ".
"Iya akhi, sekali lagi jazakumullahu khairan".
Esoknya Deni kembali seperti biasa , ceria dan bersemangat, seperti tidak ada yang terjadi pada dirinya. Ya, karena semalam ia telah bersujud panjang dihadapan Allah, menumpahkan dan mengadukan segala resah hati pada Allah yang maha mengetahui segala isi hati dan segala sesuatu.
 
Cairo, 16 Agustus 2008
Sumber : Cerita seorang teman  
 
 
 
 
 

7a.

Re: [Catcil] Coklat  cap Ayam

Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Sun Aug 17, 2008 12:59 am (PDT)

Huwaa...aaa...
Kayaknya ada yang mo bagi2 coklat ke bandung nih...mau dunkkk
Besok waktu acara Kopdar di bandung nu luar bandung kudu bawa coklat..
Setuju?!!!
Jee..Piss@-@

Salam,

Budi_magni
yang lagi ngerayain kemerdekaan RI di halaman kampung

8a.

Re: (Canda) 13 Tips Ngegombal Di eSKa

Posted by: "magnifico_99" magnifico_99@yahoo.co.id   magnifico_99

Sun Aug 17, 2008 2:16 am (PDT)

"Om kok senyum2 sendiri di depan laptop??!"
"hek..eee....iya nih, emailnya lucu. Tapi kamu jangan ikutan baca.
Belum waktunya..."Ketusku...
"Om selalu gitu..kalo yang lucu dibaca sendiri, kalo yang sedih aja
dibagi2"

Bang Abe, terimakasih dah bikin aku tersenyum dan ketawa-ketiwi...

salam kemerdekaan,

budi_magni

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Dog Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about dogs.

Yahoo! Groups

Join a program

to help you find

balance in your life.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: