Rabu, 07 Januari 2009

[daarut-tauhiid] Hari ke-12 Agresi Gaza, 685 Gugur Separohnya Anak-anak dan Wanita

Hari ke-12 Agresi Gaza, 685 Gugur Separohnya Anak-anak dan Wanita
[ 07/01/2009 - 11:03 ]


Gaza – Infopalestina: Jumlah korban terus meningkat dalam serangan berkelanjutan yang dilakukan militer Zionis Israel. Memasuki hari ke-12, Rabu (07/01), jumlah korban meninggal mencapai lebih 685 syuhada dan lebih 3100 lainnya luka-luka, separohnya adalah wanita dan anak-anak.
Direktur Pelayanan Ambulan dan Gawat Darurat Departemen Kesehatan Palestina, Dr. Muawiyah Husnain, mengatakan bahwa jumlah korban meninggal sesuai data yang masuk mencapai lebih 685 syuhada, separohnya wanita dan anak-anak. Jumlah korban luka juga meningkat mencapai lebih 3100 orang, sekitar 450 di antaranya dalam kondisi sangat kritis.
Israel memfokuskan serangan udara, darat dan laut ke rumah-rumah warga sipil Palestina dan sekolah-sekolah milik PBB yang menampung ratusan orang Palestina yang lari meninggalkan rumah-rumah mereka yang hancur akibat bombardemen Israel. Dalam sehari kemarin saja, lebih dari 135 warga Palestina gugur.
Pasukan militer Zionis Israel meningkatkan aksi pembantaiannya terhadap warga sipil Palestina setelah gagal menundukkan perlawanan dan mengalami kerugian dalam melancarkan agresi di timur dan utara Jalur Gaza.
Menteri Kesehatan Palestina Dr. Baseem Naeem sebelumnya telah menegaskan bahwa korban pembantaian terbuka yang dilakukan Zionis Israel di Jalur Gaza sejak hari Sabtu (27/12), terus bertambah banyak. Terlebih ada ratusan korban luka yang dalam kondisi kritis dan puluhan lainnya masih di bawah puing-puing reruntuhan.
Naeen menegaskan persediaan obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya sangat kurang untuk menghadapi kondisi darurat ini. Dia mengungakapkan ada 105 jenis obat-obatan utama yang stoknya nol, 225 kebutuhan medis lainnya stoknya juga nol. Sementara itu 93 bahan khusus laboratoriam stoknya juga nol.
Naeem mengatakan 50% mobil ambulan tidak bisa beroperasi karena tidak ada gas dan bahan bakar akibat blockade. Saat ini juga sangat dibutuhkan pembangkit listrik. Naeem menegaskan semua itu sudah terjadi sejak sebelum pembantaian yang dimulai Israel Sabtu lalu dan akibat blockade Israel.
Dia menyatakan pasukan penjajah Zionis Israel tidak hanya menggempur isntitusi-institusi dan gedung-gedung namun mulai mengempur fasilitas-fasilits sipil dan rumah-rumah warga. Ada puluhan peringatan untuk mengosongkan rumah dan ancaman kepada para penghuninya akan dihancurkan di atas kepala mereka. Dia meminta pengiriman tim medis Arab dan rumah sakit-rumah sakit lapangan untuk membantu pengobatan korban luka di saat-saat korban tiba. Dia mengimbau Negara-negara Arab untuk mengirim obat-obatan dan kebutuhan medis secepatnya dan mengganti kekurangan mobil ambulan dengan mengirim mobil ambulan yang siap beroperasi.
Pihak Mesir sendiri tetap menolak membuka pintu gerbang Rafah untuk pengiriman obat-obatan, peralatan medis serta tim medisnya ke Jalur Gaza. Mesir hanya mengizinkan pengiriman korban ke gerbang Rafah untuk kemudian diangkut ke Mesir atau Negara Arab lainnya.
Mengenai pengiriman korban luka melalui gerbag Rafah ke Mesir, Naeem mengatakan, "Ada kesulitan membawa korban ke luar Jalur Gaza. Padahal ada banyak korban luka yang sangat serius. Apapun upaya membawa korban dengan tidak aman justru membuat hidup mereka terancam bahaya. Kami masih ingat meninggalnya 6 korban luka di Arisy terakhir."
Dia mengatakan, "Kami siap membawa korban luka kapan kondisi mereka stabil." Dia menegaskan bahwa pemerintah Haniyah sudah meminta mobil ambulan Mesir masuk ke Gaza untuk mengevakuasi korban namun mereka menolak dengan alasan politik. Naeem mengatakan, "Siapa yang ingin membantu rakyat Palestina dalam ujian ini maka harus memudahkan sampainya tim dokter dan rumah sakit lapangan masuk secepatnya pada saat-saat sulit di Jalur Gaza."
Menurutnya, sudah ada ratusan dokter Arab yang menunjukkan kesiapan mereka untuk masuk ke Jalur Gaza. Sebagian mereka sudah bermalam di sisi perbatasan Mesir dari gerbang Rafah berharap bisa masuk. Namun otoritas Mesir menahan mereka.
Dia menambahkan, bahkan tim medis dari departemen kesehatan Palestina sudah berada di sisi Jalur Gaza dari gerbang Rfah sejak pagi untuk menerima bantuan medis Arab, namun otoritas Mesir tidak mengizinkan mereka masuk hingga saat ini.
Naeen mengucapkan terima kasih kepada Negara-negara yang sudah membantu seperti Qatar, Arab Saudi dan Libia. Namun pihaknya kembali meminta Mesir mempermudah masuknya bantuan ini dan membuka gerbang untuk masuk tim tim medis ke Jalur Gaza. (seto)


[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
website: http://dtjakarta.or.id/
===================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:daarut-tauhiid-digest@yahoogroups.com
mailto:daarut-tauhiid-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
daarut-tauhiid-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

Tidak ada komentar: