Minggu, 11 Januari 2009

[daarut-tauhiid] OOT: Misy’al: Israel, Kalian Perpendek Umur Kalian



Misy'al: Israel, Kalian Perpendek Umur Kalian



Khalid Misy'al, kepala biro politik Hamas



Damaskus – Infopalestina: Khalid
Misy'al, ketua biro politik Hamas menegaskan bahwa kejahatan Israel di
Jalur Gaza gagal total mewujudkan tujuannya. Ia mengisyaratkan bahwa
Israel dalam perangnya kali ini telah menciptakan perlawanan di semua
rumah di semua negara. Padahal mereka ingin menghabisi perlawanan itu
sendiri.

Perang atas umat
Dalam
TV yang disiarkan pada Sabtu (10/1) di hari ke 15 perang Israel ke
Jalur Gaza, Misy'al mengatakan, harus disadari bahwa perang yang
disebut Israel sebagai perang atas Hamas tidaklah benar sebab, bukan
saja perang terhadap siapapun yang memiliki senjata di Jalur Gaza,
namun perang terhadap semua rakyat Palestina. Bahkan jika diamati
kedahsyatan perang ini, maka perlawanan di Jalur Gaza adalah yang
paling penting dalam publik Palestina. Ia adalah perang terhadap
masalah Palestina dan bangsa Arab semuanya. Ia menegaskan bahwa perang
ini bertujuan untuk memaksa Palestina dan memaksakan syarat-syarat
kekalahan serta memaksa kita melakukan perundingan dan perdamaian yang
hina berdasarkan keinginan Israel dan Amerika.

Perlawanan baik-baik saja dan akan menang
Misy'al
memberikan kabar gembira kepada bangsa Arab dan umat Islam bahwa
perlawanan di Jalur Gaza baik-baik saja. Ia menegaskan bahwa Israel
berusaha menjadikan Jalur Gaza sebagai panggung sandiwara untuk
mengembalikan kekuatan Israel di sana. Namun Israel dikagetkan dengan
perlawanan Palestina yang begitu tangguh di Gaza. Bahkan perlawanan di
Jalur Gaza akan menang.
Ia
mengisyaratkan bahwa sebuah pangkalan militer udara Israel di Makhayim
mendapatkan serangan peledakan oleh roket perlawanan Palestina pada
Sabtu sore kemarin. Padahal jarak dengan Jalur Gaza adalah 50 km.
Bahkan sejumlah serangan perlawanan Palestina berhasil mengubah rute
pesawat tempur Israel setelah mereka berhasil menyerang dengan
roketnya.
Ia menegaskan bahwa
perang yang begitu kuat sekarang dan memakan korban banyak di pihak
Palestina akan memperkuat perlawanan dalam menuntut permintaan mereka.
Sebabnya, perjuangan ini pasti akan dibalas dengan kemenangan dan
pembebasan blokade dari Jalur Gaza.

Tujuan Israel tidak tercapai
Misy'al
menegaskan bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza gagal dalam mencapai
tujuannya yang ditegaskan sejak awal. Mereka ingin menghentikan
kekuasaan Hamas di Jalur Gaza dan perlawanan di sana. Namun itu tidak
tercapai. Sebab roket perlawanan Palestina hingga sekarang tidak
berhenti.
Ia melanjutkan bahwa
Israel berhasil namun sangat keberhasilan yang sangat hina sebab mereka
melakukan kejahatan terhadap anak-anak dan wanita serta merusak
bangunan dan infrastruktur.
Misyal
menegaskan kepada Israel, "dengan kalian membunuh anak-anak dan wanita
serta orang tidak bersalah dan menenggelamkan Jalur Gaza dalam darah
sesungguhnya kalian ingin mendapatkan dukungan dari rakyat kalian dalam
pemilu mendatang. Kalian juga gagal dakam membentuk opini dunia. Karena
kalian menciptakan perlawanan di seluruh rumah di dunia ini. Bahkan
rakyat Arab tidak akan mau menerima perundingan dengan Israel.

Prakarsa gencatan senjata
Soal
gencatan senjata seperti gagasan Mesir, Perancis, Suriah, Turki dan
keputusan DK PBB no 1870, Misyal menegaskan bahwa semua gagasan itu
disampaikan ketika rakyat Palestina dan perlawanannya dengan tegar
menghadapi kejahatan Israel sementara Israel gagal. Ketika mereka dan
Amerika melihat bahaya perlawanan Palestina, maka mereka menerapkan
keputusan DK PBB itu. Setelah keganasan Israel begitu jelas, maka
Amerika berusaha memaksa Israel menerapkan keputusan tersebut.
Ia
menegaskan bahwa Israel harus menghentikan kejahatan sebelum meminta
kepada perlawanan menghentikan serangan roketnya. Sebab rakyat
Palestina dalam hal ini hanya korban. Israel harus menarik diri dari
Jalur Gaza, membebaskan blokade, sebab blokade inilah yang telah
menciptakan ledakan di kawasan, kemudian membuka perlintasan di sekitar
Jalur Gaza. Itulah tuntutan rakyat Palestina.

Kami tidak terima gencatan senjata permanen
Khalid
Misy'al menegaskan bahwa gerakan Hamas tidak akan menerima gencatan
senjata permanen. Sebab ia mengandung perampasan hak terhadap rakyat
Palestina dalam melakukan perlawanan terhadap penjajah. Selama ada
penjajahan maka harus ada perlawanan. Perlawanan tidak berhenti dengan
bantuan kemanusiaan. Tapi perlawanan berhenti dengan berhentinya
penjajahan.
Hamas juga menolak
pasukan internasional ke Jalur Gaza sebab itu dilakukan dalam rangka
menjaga keamanan Israel dan memukul perlawanan. Hamas menilai bahwa
pasukan internasional akan memaksakan rakyat Palestina sebagaimana
pasukan penjajah.
Soal perlintasan
Rafah, Misyal menegaskan bahwa sudah saatnya mengembalikan kesepakatan
perlintasan Rafah. Seharusnya Abbas mengatakan kepada dunia bahwa
pihaknya ingin saling memahami aspirasi Palestina dengan Hamas di Gaza
dalam menangani perlintasan Rafah termasuk dengan Mesir dan Eropa.
Kepada
dunia Arab, Misyal menyerukan, jika kalian membiarkan rakyat Palestina
dan mengecam kami maka kalian salah besar. Karenanya segeralah
mengoreksi kesalahan ini. Bangsa Arab harus membela rakyat Palestina
setelah kejahatan Israel dan kemenangan perlawanan Palestina. Kalian
jangan lagi bekerja sama dengan para pembunuh dan para thagut. Setelah
DK PBB gagal menghentikan Israel dalam kejahatannya, seharusnya kalian
sadar bahwa yang kalian bela seharusnya adalah Palestina.�� (bn-bsyr) 

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
===================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
===================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
===================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Group Charity

GiveWell.net

Identifying the

best non-profits

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: