Jumat, 09 Januari 2009

[FISIKA] Digest Number 2637

Messages In This Digest (13 Messages)

Messages

1a.

Re: Bls: [FISIKA] Re: 50 LSM Rapatkan Barisan, Tolak PLTN

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Jan 7, 2009 4:39 pm (PST)

Masalah pengayaan bahan bakar (enrichment) Uranium memang menjadi salah satu titik penting dalam teknologi nuklir. Namun sejauh ini kita belum mendapatkan informasi lebih jelas tentang merk reaktor yang akan menjadi tulangpunggung PLTN di Indonesia. Jika memakai CANDU, omaka pengayaan Uranium tidak dibutuhkan, tetapi sebagai gantinya kita membutuhkan instalasi pengolahan air berat (D2O) ataupun membelinya langsung dari luar, dan itu mahal.

Pengayaan Uranium memang sensitif, namun sebenarnya teknologinya sudah umum diketahui dan sejauh ini ada "rumus umum" di antara sesama fisikawan (dan IAEA tentunya) tentang jumlah unit enrichment yang dibutuhkan untuk mencapai derajat nuclear power plant grade (2 - 3,8 % U-235) ataupun hingga nuclear weapon grade (> 60 % U-235). Yang dipersoalkan di Iran itu sebenarnya terfokus pada pembangunan recycle unit, sebab unit semacam ini biasanya memang baru dibangun oleh negara2 yang sudah "matang" dan berjibaku berpuluh tahun di lapangan teknologi nuklir, sementara Iran bisa dianggap baru kemarin sore. Dan dalam konteks geopolitik Timur Tengah, lagi2 Israel juga yang melempar batu sembunyi tangan dengan mencurigai kegiatan recycle ini, yang kemudian merembet ke enrichment dan akhirnya ke teknologi nuklir Iran secara keseluruhan. Ini memang sensitif. Sama sensitifnya dengan teknologi roket.

(Btw, sekedar informasi, dengan keberhasilan LAPAN meluncurkan roket2 eksperimentalnya, dan rencana untuk membangun SLV (Satelite Launch Vehicle alias roket peluncur satelit) nya sendiri, Indonesia mulai memasuki orbit "negara-negara yang dicurigai" dalam konteks Missile Technology Control Regiment (MTCR) sehingga kebutuhan akan perangkat instrumentasi, sistem kendali dan bahan bakar roket baik padat maupun cair menjadi sangat dipersulit).

Dan sepakat dengan mas Yorga, aspek paling kritikal dari rencana pembangunan PLTN di Indonesia terletak pada kemandirian energi. Tentu tidak lucu jika kita akhirnya menggunakan satu merk reaktor tertentu, namun berimplikasi pada kebutuhan bahan bakar nuklir dan perangkat lainnya yang harus dipasok oleh penjual yang bersangkutan, tanpa sedikitpun melihat pada potensi yang ada di bangsa sendiri. Di sini memang kita harus mencontoh India, yang memulai pengembangan teknologi nuklirnya pada saat yang bersamaan dengan Indonesia, namun pada saat bersamaan mereka mem-push industri berat dan pendukung dalam negeri, sehingga mereka kini relatif tak begitu tergantung pada pihak luar untuk merumuskan arah pengembangan teknologi nuklirnya.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: yyoorrggaa <yyoorrggaa@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 7, 2009 1:56:34 AM
Subject: Bls: [FISIKA] Re: 50 LSM Rapatkan Barisan, Tolak PLTN

Betul bang zul, itu dia masalahnya: siapa yang akan meng-enrich- nya?

Kasus Iran misalnya, dia memiliki tambang2 uranium alamiah. tetapi
saat mereka mengembangkan teknologi pengayaan sendiri, amerika dan
sekutu2nya bereaksi. Iran sanggup bertahan karena model politik yang
kuat, dan rakyat yang mendukung. Yg sayangnya hal ini barang mewah di
Indonesia.

Recycle bahan bakar nuklir, AFAIK, adalah mengekstrak componen
radioaktif dari sisa "pembakaran" Uranium. tujuan awalnya mengurangi
volume sampah2 radioaktif. hasilnya adalah reduksi volume 99%, keren
ya :-), tapi masalahnya ada 2.
1. setahu saya bahan bakar daur ulang ini memerlukan tipe reaktor
yang berbeda dengan reaktor yang biasa (saya kurang ingat tipe
reaktor apa). Jadi perlu dua tipe reaktor berbeda yang di bangun.
2. biaya dan teknologi daur ulang ini sangat tinggi. dan baru
dikuasai oleh Areva (prancis). sehingga untuk mendaur ulang ini nanti
kita harus tetap membayar mahal, dan mungkin lebih mahal dari uranium
baru.

jadi makin penasaran

wassalam
Yorga

--- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, Satria Zulkarnaen
<izoel13@... > wrote:
>
> AFAIK, Indonesia punya dua site yang sudah proven ada cadangan
uranium untuk bahan bakar PLTN. Tinggal siapa yg mau mencoba
menambang dan meng-enrich- nya. Selain itu, solusi kedua adalah
memberli bahan bakar dari luar negeri untuk cycle pertama saja,
karena sudah ada teknik untuk re-cycle bahan bakar nuklir.
Salahsatunya dengan memanfaatkan proses fisi yang lain di rantai
radioaktifnya. Buat yang terlibat langsung di nuklir, CMIIW.
>
> >>->>IZUL<<- <<$4+|~14< <
> ------------ --------- --
> Satria Zulkarnaen Bisri
> Graduate Student
> Low Temperature Condensed State Physics (Y. Iwasa Lab.)
> Institute for Materials Research
> Tohoku University, Japan
> URL: http://www-lab. imr.tohoku. ac.jp/~satria/ index.html
>
>
>
>
> ____________ _________ _________ __
> From: yyoorrggaa <yyoorrggaa@ ...>
> To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
> Sent: Tuesday, January 6, 2009 2:12:03 PM
> Subject: Bls: [FISIKA] Re: 50 LSM Rapatkan Barisan, Tolak PLTN
>
>
> Secara teknis saya sangat setuju dengan pembangunan PLTN di
Indonesia.
> Efisien, realatif sangaaat murah (setidaknya hari ini), bersih, dan
> aman. saya yakin itu.
>
> itulah sebabnya saya termasuk yang setuju dengan PLTN
>
> tapi ada satu hal yang saya pikir jadi sudut mati PLTN di Indonesia.
> Yaitu ketersediaan bahan bakar nuklirnya.
>
> darimanakah bahan bakar ini akan diperoleh?
> apakah kita akan "diizinkan" memiliki unit pengayaan sendiri?
> ataukah kita harus membeli uranium dari "mereka"?
> Siapkah kita "di-iran-kan" jika memaksa memiliki unit pengayaan
sendiri?
>
> karena jika bahan bakar nuklir ini dipasok 100% dari segelintir
> negara2 penguasa, maka sebenarnya qt telah menyerahkan ujung tali yg
> menjerat leher qt kepada mereka. secara politis, Indonesia tidak
akan
> pernah bisa bersikap beda atau menentang para pemilik teknologi itu.
> Ancamannya berat mas, om, mbak... terputusnya supply energi untuk
> daerah paling padat industrinya. dan itu bisa berarti kebangkrutan
> industri --> PHK masal --> dan terakhir anarki dimana-mana.
>
> juga patut diingat Nuklir selama ini murah karena kebanyakan negara
> takut membangun PLTN, sehingga bahan nuklir melimpah dan murah. Tapi
> jika harga minyak kembali naik dan banyak negara berlomba membangun
> PLTN untuk mencukupi kebutuhan energinya, maka akan terjadi
kekurangan
> suplay bahan nuklir yang berakibat meroketnya harga uranium bahan
> bakar itu. jika ini terjadi, PLTN yang semula diharapkan sebagai
> penghematan, akan menjadi mesin pemboros devisa yang tidak bisa
direm.
>
> jadi sikap saya hari ini adalah :
> Menolak pembangunan PLTN jika tidak membuat unit pembuatan bahan
bakarnya.
>
> hmmm... pilihan yang sulit memang :(
>
> wassalam
> Yorga
>
> --- In fisika_indonesia@ yahoogroups. com, "Tani Indrawan"
> <indrawan@ .> wrote:
> >
> > Saya sangat setuju PLTN..kapan lagi kita mau maju kalo Cuma
terus2an
> > pake sumber daya konvensional?
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
> > [mailto:fisika_ indonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of Akmal
Hamdani
> > Sent: Tuesday, December 23, 2008 2:42 PM
> > To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
> > Subject: Re: Bls: [FISIKA] Re: 50 LSM Rapatkan Barisan, Tolak PLTN
> >
> > sebenernya saya sendiri pro PLTN. tapi khawatir kalau dalam
> > pelaksanaannya masih banyak terjadi korupsi sana sini, kejadian
> > Chernobyl bukannya tidak mungkin terjadi.
> >
>

2a.

Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY Pilih Kasih kepada Korban Ge

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Jan 7, 2009 4:40 pm (PST)

Ya memang mengherankan dan menyebalkan. Gempa Gorontalo 17 November 2008 silam itu memang 'hanya' memiliki magnitude Mw 7,3 (bandingkan dengan Gempa Sorong 4 Januari 2009 yang magnitudenya Mw 7,6). Namun gempa Gorontalo lebih berdampak ke masyarakat setempat, mengingat menurut USGS Landscan 2005 terdapat sekurangnya 200 ribu jiwa yang bermukim di wilayah yang mengalami guncangan berskala 7 - 8 MMI alias setara dengan guncangan kuat yang menghantam Bantul dan sekitarnya dalam kejadian gempa Yogya 27 Mei 2006 silam. Sementara untuk kasus Gempa Sorong, juga ada 200 ribu jiwa yang terdampak, namun untuk intensitas guncangan yang lebih rendah yakni 'hanya' 5 - 6 MMI. Di sini seharusnya administrasi SBY (untuk tidak mengatakannya rezim) musti memiliki pengetahuan mendasar bahwa yang krusial dalam dampak gempa ke populasi adalah intensitas guncangannya (yang dinyatakan dalam skala MMI), bukan sekedar magnitudenya semata. Dan peta intensitas guncangan macam gini
mudah sekali didapatkan, baik lewat BMKG maupun lewat USGS.

Memamg secara politis magnitude Gempa Sorong jauh lebih tinggi, mengingat fokus dunia internasional lebih menyorot ke Papua ketimbang wilayah lainnya di Indonesia. Namun jika menggunakan paradigma politik sebagai panglima dalam prosedur penanganan bencana, mau jadi apa negeri ini ? mau mengulangi borok Lapindo lagi ?

Ya inilah tantangan ke depan bagi organisasi2 macam HAGI, IAGI dan AGI2 lainnya, untuk terus mengadvokasi dan mempersuasi administrasi pemerintahan soal penanganan bencana geologi. Nyaris sepanjang usia berdirinya republik ini, kita senantiasa mengalami bencana geologi dalam wujud gempa bumi. Jika penanganannya tidak kunjung membaik dari waktu ke waktu, ya banyak yang dipertaruhkan di masa depan...

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Agus Hamonangan <agushamonangan@yahoo.co.id>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 7, 2009 11:21:43 PM
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY Pilih Kasih kepada Korban Gempa

http://www.kompas. com/index. php/read/ xml/2009/ 01/06/19181161/ presiden. sby.pilih. kasih.pada. korban.gempa. .

PALU, SELASA — Bupati Buol Amran Natalipu dan mantan Direktur
Eksekutif Persatuan Bantuan Hukum Rakyat Sulawesi Tengah Muammar A
Koloi menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pilih kasih dalam
menangani korban gempa. SBY lebih mementingkan pencitraan diri di luar
negeri dalam menanggapi bencana Monokawari, Papua Barat.

Ketimbang gempa Buol, Gorontalo, dan Toli-Toli November lalu yang
skala dan kerusakannya lebih besar, Presiden jauh lebih tanggap
memerhatikan bencana di Manokwari dengan langsung mengirim empat
menteri dan bantuan, kata Amran Natalipu, Selasa (6/1) .

Amran dan Muammar mengungkapkan, hingga lebih sebulan gempa Buol yang
menyebabkan 1.500 rumah rusak, perwakilan pusat yang datang dari
Kementrian PU hanya staf di bawah dirjen. Tak satu pun menteri yang
berkunjung.

Senin lalu, atau cuma selang sehari setelah gempa di Manokwari, empat
menteri tiba dengan membawa bantuan bahan makanan, obat-obatan,
peralatan saat darurat, dan sejumlah uang tunai untuk para korban.
Mereka adalah Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Siti
Fadilah Supari, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri
Perhubungan Jusman Safeii Djamal, ditambah Ketua Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.

Amran dan Muammar mengingatkan, Manokwari dan Buol sama-sama bagian
dari NKRI dan sama-sama warga Indonesia. Anehnya, bencana di Manokwari
jauh lebih diperhatikan. "Asas keadilan seperti diabaikan,'' katanya.

Reny Sri Ayu Taslim

2b.

Bls: [FISIKA] Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY Pilih Kasih ke

Posted by: "Michael DeGuzman" deguzmanbusang@yahoo.com   deguzmanbusang

Wed Jan 7, 2009 6:41 pm (PST)

 
Apakah itu akan menjadi pekerjaan rutin,membosankan dan memboroskan dari setiap rezim yang berkuasa? Kenapa tidak semua perancangan tata letak kota diarahkan sejak awalnya hanya pada daerah yang secara geologi relatif aman. Supaya  tiap tahun anggaran dihabiskan tidak hanya untuk menangani masalah korban bencana yang memang tinggal didaerah2 rentan.
 
Pemerintah juga perlu diberi masukan ttg hal ini. Tapi resikonya dari populasi yang besar dan pusat2 pemerintahan di pesisir barat sumatera misalnya, andai direlokasi ke bagian sebelah timur yang relatif aman akan juga menimbulkan gejolak tercabutnya akar sosial, politik dan identitas masyarakatnya. 
 
Ada joke dari sesama kawan yang mengamati salah seorang kawan yang  kebetulan orang Minang (sekitar 2-3 tahun yang lalu). saat gunung Talang meletus keluarganya mengungsi ke Padang. tapi kemudian Padang diguncang gempa dan diisukan berpotensi tsunami maka keluarga kawan saya tsb kebingungan mau pindah kemana lagi kita? Tidak mudah mengungsi sekeluarga dari kakek nenek hingga anak cucu.
 
Salam
Guzman 

--- Pada Kam, 8/1/09, Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo.com> menulis:

Dari: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo.com>
Topik: [FISIKA] Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden SBY Pilih Kasih kepada Korban Gempa
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "Fisika" <fisika_indonesia@yahoogroups.com>, "Sains" <sains@yahoogroups.com>
Cc: "Rovicky Dwi Putrohari" <rovicky@gmail.com>, "wahyu budi" <wahyubudisetyawan@yahoo.com>, "Dirmawan" <lik_dir@yahoo.co.id>, "Agus Hendratno MT" <agushendratno@yahoo.com>, "Riyan Triyono" <triyono_dkp@yahoo.co.id>
Tanggal: Kamis, 8 Januari, 2009, 7:36 AM

Ya memang mengherankan dan menyebalkan. Gempa Gorontalo 17 November 2008 silam itu memang 'hanya' memiliki magnitude Mw 7,3 (bandingkan dengan Gempa Sorong 4 Januari 2009 yang magnitudenya Mw 7,6). Namun gempa Gorontalo lebih berdampak ke masyarakat setempat, mengingat menurut USGS Landscan 2005 terdapat sekurangnya 200 ribu jiwa yang bermukim di wilayah yang mengalami guncangan berskala 7 - 8 MMI alias setara dengan guncangan kuat yang menghantam Bantul dan sekitarnya dalam kejadian gempa Yogya 27 Mei 2006 silam. Sementara untuk kasus Gempa Sorong, juga ada 200 ribu jiwa yang terdampak, namun untuk intensitas guncangan yang lebih rendah yakni 'hanya' 5 - 6 MMI. Di sini seharusnya administrasi SBY (untuk tidak mengatakannya rezim) musti memiliki pengetahuan mendasar bahwa yang krusial dalam dampak gempa ke populasi adalah intensitas guncangannya (yang dinyatakan dalam skala MMI), bukan sekedar magnitudenya semata. Dan peta intensitas guncangan macam gini
mudah sekali didapatkan, baik lewat BMKG maupun lewat USGS.

Memamg secara politis magnitude Gempa Sorong jauh lebih tinggi, mengingat fokus dunia internasional lebih menyorot ke Papua ketimbang wilayah lainnya di Indonesia. Namun jika menggunakan paradigma politik sebagai panglima dalam prosedur penanganan bencana, mau jadi apa negeri ini ? mau mengulangi borok Lapindo lagi ?

Ya inilah tantangan ke depan bagi organisasi2 macam HAGI, IAGI dan AGI2 lainnya, untuk terus mengadvokasi dan mempersuasi administrasi pemerintahan soal penanganan bencana geologi. Nyaris sepanjang usia berdirinya republik ini, kita senantiasa mengalami bencana geologi dalam wujud gempa bumi. Jika penanganannya tidak kunjung membaik dari waktu ke waktu, ya banyak yang dipertaruhkan di masa depan...

Salam,

Ma'rufin

From: Agus Hamonangan <agushamonangan@ yahoo.co. id>
To: Forum-Pembaca- Kompas@yahoogrou ps.com
Sent: Wednesday, January 7, 2009 11:21:43 PM
Subject: [Forum-Pembaca- KOMPAS] Presiden SBY Pilih Kasih kepada Korban Gempa

http://www.kompas. com/index. php/read/ xml/2009/ 01/06/19181161/ presiden. sby.pilih. kasih.pada. korban.gempa. .

PALU, SELASA â€" Bupati Buol Amran Natalipu dan mantan Direktur
Eksekutif Persatuan Bantuan Hukum Rakyat Sulawesi Tengah Muammar A
Koloi menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pilih kasih dalam
menangani korban gempa. SBY lebih mementingkan pencitraan diri di luar
negeri dalam menanggapi bencana Monokawari, Papua Barat.

Ketimbang gempa Buol, Gorontalo, dan Toli-Toli November lalu yang
skala dan kerusakannya lebih besar, Presiden jauh lebih tanggap
memerhatikan bencana di Manokwari dengan langsung mengirim empat
menteri dan bantuan, kata Amran Natalipu, Selasa (6/1) .

Amran dan Muammar mengungkapkan, hingga lebih sebulan gempa Buol yang
menyebabkan 1.500 rumah rusak, perwakilan pusat yang datang dari
Kementrian PU hanya staf di bawah dirjen. Tak satu pun menteri yang
berkunjung.

Senin lalu, atau cuma selang sehari setelah gempa di Manokwari, empat
menteri tiba dengan membawa bantuan bahan makanan, obat-obatan,
peralatan saat darurat, dan sejumlah uang tunai untuk para korban.
Mereka adalah Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Siti
Fadilah Supari, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri
Perhubungan Jusman Safeii Djamal, ditambah Ketua Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.

Amran dan Muammar mengingatkan, Manokwari dan Buol sama-sama bagian
dari NKRI dan sama-sama warga Indonesia. Anehnya, bencana di Manokwari
jauh lebih diperhatikan. "Asas keadilan seperti diabaikan,'' katanya.

Reny Sri Ayu Taslim

__________________________________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai!
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com.
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
3a.

Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan

Posted by: "Michael DeGuzman" deguzmanbusang@yahoo.com   deguzmanbusang

Wed Jan 7, 2009 6:09 pm (PST)

 
 
Salam kenal semua,
 
Apakah karena itu pula dalam agama disunnahkan puasa diawal bulan dan ditengah bulan Hijriah? (supaya kita waspada dan selalu mengingat Allah?)
 
Waktu saya kerja survey di offshore memang untuk daerah2 tertentu (lautan lepas) adalah adalah masa2 menegangkan saat malam purnama atau awal bulan hijriah....
 
Melihat energi pasang yang begitu besar sangat mungkin gaya gravitasi membantu 'menggetarkan-menarik' zona-zona lemah (struktur) yang kompleks terutama di Indonesia bagian Timur. Faktor iklim juga kemungkinan sangat berpengaruh besar, karena di Indonesia timur biasanya hanya ada beberapa bulan tenang dari 12 bulan yang ada. Terutama daerah papua dan maluku utara. 

wass wr
 
Guzman

--- Pada Rab, 7/1/09, Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail.com> menulis:

Dari: Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail.com>
Topik: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini
Kepada: "Ma'rufin Sudibyo" <marufins@yahoo.com>, "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>, "Forum HAGI" <forum@hagi.or.id>, "geologiugm@freelists.org" <geologiugm@freelists.org>, "Serba_KL Serba_KL" <serba-KL@googlegroups.com>
Cc: "Rukyat" <rukyatulhilal@yahoogroups.com>, "Jogja Astroclub" <jogja_astroclub@yahoogroups.com>, "Astronomi Indonesia" <astronomi_indonesia@yahoogroups.com>, "Himpunan Astronom Amatir Jakarta" <haaj84@yahoogroups.com>, "Fisika" <fisika_indonesia@yahoogroups.com>, "Sains" <sains@yahoogroups.com>, "Forum Pembaca Kompas" <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com>, "Dr. Thomas Djamaluddin" <t_djamal@bdg.lapan.go.id>, "wahyu budi" <wahyubudisetyawan@yahoo.com>, "Dirmawan" <lik_dir@yahoo.co.id>, "Agus Hendratno MT" <agushendratno@yahoo.com>, "Ihda" <brother_ihda@yahoo.co.id>, "Sulistyowati" <al_ienz@yahoo.co.id>, "Ayah Abdillah H" <abdillahh@gmail.com>, "Iffah" <a.iffah@gmail.com>
Tanggal: Rabu, 7 Januari, 2009, 7:30 AM

Aseek ....
Ramalan Ki Jogelem dan Ki Dibyo masuk ke ranah praktisi :)
http://rovicky. wordpress. com/2008/ 12/18/ramalan- ki-jogelem- dan-ki-dibyo- tahun-2009/

RDP

On Wed, Jan 7, 2009 at 8:25 AM, Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo. com> wrote:

Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini
Selasa, 6 Januari 2009 | 21:53 WIB

BANDUNG â€" Fenomena bulan baru dan bulan purnama berpotensi dijadikan alternatif lain sistem peringatan dini menjelang kejadian bencana alam gempa bumi. Fenomena bulan baru dan purnama dikatakan berpotensi menyebabkan pelepasan energi di lempeng bumi.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaludin, Selasa (6/1), terkait alternatif astronomi dalam sistem peringatan dini gempa bumi.
Menurut Thomas, hal itu disebabkan perbedaan dua arah gaya bumi, menuju dan menjauhi bulan atau matahari. Hal itu dikatakannya rentan mengganggu atau melepaskan energi dalam struktur lempeng bumi, khususnya di daerah perbatasan waktu pagi dan magrib.
"Dengan adanya kejadian ini, sangat mungkin lempengan yang sudah rawan lantas bergerak," katanya.
Bulan purnama, dikatakan Thomas, terjadi ketika bumi berada di antara bulan dan matahari. Untuk Januari 2009, bulan purnama pada tanggal 11 Januari. Sementara itu, bulan baru ketika bulan berada di antara matahari dan bumi dan terjadi tanggal 26 Januari 2009.
Thomas memberikan beberapa contoh gempa bumi yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir. Beberapa di antaranya bahkan berkekuatan tinggi dan memakan banyak korban jiwa.
Di antaranya, gempa Alor pada 12 November 2004 terjadi menjelang bulan baru, 28 Ramadhan 1425 dan gempa Nabire pada 26 November 2004 terjadi menjelang purnama, 13 Syawal 1425.
Selain itu, gempa Aceh pada 26 Desember 2004 terjadi saat purnama, 14 Dzulqaidah 1425; gempa Simeulue pada 26 Februari 2005 terjadi setelah purnama, 16 Muharram 1426; dan gempa Nias pada 28 Maret 2005 terjadi setelah purnama, 17 Safar 1426. Gempa Mentawai pada 10 April 2005 terjadi pada bulan baru, 1 Rabiul Awal 1426, dan gempa Yogya pada 27 Mei 2006, terjadi menjelang bulan baru, 29 Rabiuts Tsaniah 1427, juga termasuk di dalamnya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan agar para ahli dan pakar gempa bumi bisa menimbang hal ini sebagai salah satu sumbangan peringatan dini gempa bumi. Diharapkan, dalam bulan baru dan purnama, kewaspadaan bisa ditingkatkan. Tujuannya, agar kejadian gempa bumi tidak menimbulkan korban.
Bagi masyarakat, hal ini bisa dijadikan pegangan. Bagi mereka yang hidup di daerah rawan bencana gempa bumi, hal ini merupakan sumbangan peringatan dini lainnya. Dengan begitu, mereka diharapkan bisa mandiri mempersiapkan sebelumnya atau menyelamatkan diri ketika terjadi gempa bumi.

--
"Terorisme atas nama negara lebih nyata ketimbang terorisme atas nama agama !"


__________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail.
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
4.

GMC 26 januari 2009 --> Re: Fwd: [Serba.Serbi-KL] Re: Bulan Baru dan

Posted by: "Ma'rufin Sudibyo" marufins@yahoo.com   marufins

Wed Jan 7, 2009 6:50 pm (PST)

Berikut peta tentang wilayah-wilayah yang tercover Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009 mendatang. Sumbernya dari NASA Goddard Spaceflight Center, dibuat oleh Fred Espenak. Ya gambar kan lebih bermakna dari 1.000 kata2 .

Dari peta ini kita bisa mengetahui bahwa lintasan bayangan umbra (bayangan inti) dalam Gerhana Matahari Cincin ini hanya selebar 280 km, namun kebetulan menyentuh wilayah Indonesia khususnya dari Selat Sunda hingga ke Kalimantan Timur. Di luar wilayah tersebut, gerhana tetap bisa dilihat, namun menampakkan dirinya dalam wujud gerhana sebagian. Misalnya saja seluruh kawasan Pulau Sumatra (selain Lampung dan Sumatra Selatan), dalam peta dilintasi garis biru muda sejajar umbra bernilai 0,6 dan 0,8. Artinya wilayah2 tersebut akan menyaksikan Matahari tertutupi bundaran Bulan antara 60 - 80 % (nilai persisnya bergantung pada posisi tiap titik di daerah tersebut). Demikian pula, sebagian besar Pulau Jawa akan menyaksikan Gerhana Matahari Cincin inis ebagai gerhana sebagian dimana Matahari tertutupi Bulan hingga > 80 %. Sebagai tambahan, magnitude Gerhana Matahari Cincin ini sendiri, yakni luas permukaan Matahari yang tertutupi bundaran Bulan, adalah 93 %.
Artinya di jalur umbra pun kita 'hanya' sanggup melihat 93 % cakram Matahari tertutupi Bulan, makanya disebut Gerhana Cincin.

Seluruh wilayah Indonesia ada di sebelah timur garis imajiner 09:30 UT, artinya puncak gerhana baru terjadi selepas pukul 16:30 WIB namun sebelum 16:55 WIB.

Saya ambil contoh misalnya lokasi pengamatan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Disini gerhana bisa diamati sejak pukul 15:21 WIB (ketika kontak umbra mulai terjadi, dimana cakram Bulan mulai menyentuh tepi piringan Matahari) dan berakhir pada pukul 17:52 WIB (ketika kontak umbra berakhir, dimana cakram Bulan tepat sepenuhnya meninggalkan piringan Matahari). Sementara puncak gerhana terjadi pada pukul 16:42 WIB. Untuk tempat2 lainnya di Pulau Sumatra dan Jawa dan Kalimantan (serta Semenanjung Malaysia), waktunya tidak berselisih jauh (paling hanya berbeda beberapa menit, tentu saja setelah dikonversikan dengan standar waktu setempat).

Untuk mangayubagyo Gerhana ini, ya silahkan dipersiapkan untuk melakukan pengamatan dan menjadi saksi hidup kejadian gerhana di Indonesia, yang memang jarang terjadi . Jangan lupa untuk mempersiapkan teknik khusus, karena kita mengamati Matahari, obyek terang yang bisa merusak mata. Untuk teknik pengamatan dan fotografinya (astrofotografi), mungkin pak Mutoha atau pak Jefferson Teng bisa menyampaikan tipsnya di sini ? Untuk anda2 yang Muslim, ya silahkan dikomunikasikan dengan Pengurus/Takmir Masjid setempat dimana anda beraktivitas agar turut menyelenggarakan Shalat Sunnah gerhana Matahari. Pak AR Sugeng Riyadi atau pak Ibnu Zahid atau pak Fikrizuhara Muzakkin atau yang lain mungkin bisa menyampaikan tata cara pelaksanaan shalat gerhana ?

Sebagai tambahan, di minggu keempat Januari 2009 itu diprediksikan siklus cuaca anomalik Madden Julian Oscillation yang mendatangkan curah hujan berintensitas tinggi di Indonesia telah kembali. Terlebih lagi gerhana terjadi ketika Matahari berada pada ketinggian nan rendah di atas horizon. Maka peluang langit tertutup awan cukup tinggi. Namun jangan pesimistis dulu lah. Di antara langit2 nyang gelap tertutup awan, tentu ada yang cerah dan bisa melihat gerhana.

Salam,

Ma'rufin

________________________________
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@gmail.com>
To: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo.com>
Sent: Thursday, January 8, 2009 12:26:13 AM
Subject: Fwd: [Serba.Serbi-KL] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

---------- Forwarded message ----------
From: Isra Ismail <isra.ismail@gmail.com>
Date: 2009/1/8
Subject: [Serba.Serbi-KL] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini
To: serba-KL@googlegroups.com

Pak Novan,

Ini informasinya.......

Isra

---------- Forwarded message ----------

Tahun 2009 tercatat ada dua gerhana yang akan melewati Indonesia , yaitu pada tanggal 26 Januari dan 21-22 Juli, sementara itu, gerhana matahari akan kembali
menyenggol kita pada tanggal 15 Januari 2010.

Fenomena ini sangat disayangkan untuk dilewatkan, karena gerhana matahari baru
akan menyapa kita kembali pada tahun 2016.

1. Gerhana 26 Januari 2009

Yang paling spesial dari ketiganya adalah Gerhana pada tanggal 26 Januari yang
jatuh pas di hari libur Imlek.
Gerhana ini dapat dilihat oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia (Dari Banda
Aceh sampai Ambon), beruntunglah mereka yang tinggal di daerah Lampung, Samarinda, dan Teluk
betung, karena bulan menutup hampir seluruh bagian matahari.
Gerhana ini terjadi pada waktu sore hari sekitaran pukul 3 - 4.
Berikut gambar-gambar mengenai Gerhana ini:

Yang perlu diperhatikan dari jenis gerhana ini adalah jenis gerhana ini adalah
gerhana matahari anular (bukan total) artinya ukuran bulan tidak cukup besar
untuk menutupi seluruh priringan matahari berbeda dengan gerhana matahari total
dimana bulan menutupi seluruh piringan matahari. Jadi, untuk melihatnya, perlu
digunakan lensa pelindung mata, serta bagi fotografer, ingat untuk melindungi
lensa kameranya sebelum mengabadikan fenomena langka ini.

Gerhana Matahari Anular

Gerhana Matahari Total

2. Gerhana Matahari 22 Juli 2009

Gerhana ini cuma dapat dinikmati oleh mereka-mereka yang tinggal di bagian
utara Indonesia seperti: Banda
Aceh, Jayapura, Manado, Medan, Padang, Palu, Pekanburu, Pontianak, Samarinda,
Sorong, Ternate. Jenis Gerhana ini adalah gerhana Matahari Total,
namun di Indonesia
, bulan hanya akan menutup sebagian kecil dari matahari. Jika ingin melihat
gerhana matahari total ini secara full, anda bisa ke Shanghai , karena disana, Bulan akan menutupi
seluruh bagian matahari.

3. Gerhana Matahari 15 Januari 2010

Fenomena alam ini cuman bisa dinikmatin oleh mereka yang tinggal di bagian
utara dan barat Indonesia seperti: Balikpapan, Banda Aceh, Tanjungkarang Telukbetung,
Bandung, Banjarmasin, Bengkulu, Jakarta, Manado, Medan, Padang, Palembang,
Palu, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Semarang, Surakarta, Yogyakarta. Bagian Timur Indonesia sudah
keburu malam ketika bayangan bulan melewati bagian sana .

Sama halnya dengan gerhana Juli 2009, bulan cuma akan menutup sebagian matahari
saja. Karena pusat jalur Gerhana Matahari ini melewati daerah India dan Cina sana
, sehingga di Indonesia
cuma kebagian sebagian kecil bayangan dari Bulan..

Akhirnya, setelah
sekian lama, Gerhana matahari akan segera menyapa Indonesia . Tidak
tanggung-tanggung, 3 gerhana matahari secara berturut-turut akan melewati Indonesia
dalam rentang waktu 2009 - 2010. Sayangnya, tidak semua bagian di wilayah Indonesia
dapat melihat fenomena ini. Karena, ketiga gerhana ini cuman melewati bagian
barat dan/atau utara indonesia
.

This email and any files transmitted with it are confidential and intended solely for the use of the individual or entity to whom they are addressed. If you have received this email in error please notify the system manager. This message contains confidential information and is intended only for the individual named. If you are not the named addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Mohon menggunakan mailist sesuai dengan peruntukannya.
IATMI-KL : IATMI-KL@googlegroups.com
Cerita santai : Guyonan-KL@googlegroups.com
Postingan bebas selama tak menyerang SARA : serba-KL@googlegroups.com
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

--
"Kekerasan atas nama negara lebih nyata ketimbang kekerasan atas nama agama !"

5a.

Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringa

Posted by: "Satria Zulkarnaen" izoel13@yahoo.com   izoel13

Wed Jan 7, 2009 6:50 pm (PST)

Iya gitu ada hubungannya antara bulan baru dan bulan purnama dengan gempa bumi/pelepasan energi di zona subduksi? Kok kayak agak skeptis saya. Mekanismenya gimana? Is it proven theory? Please let me know if there is an article in a peer-reviewed journal about it... Jangan2 itu cuman spekulasi.... Dari sudut pandang order of magnitude, kok seperti sulit ada kemungkinan hubungannya.

Tapi kalau misalkan tentang hubungan bulan baru dan bulan purnama dengan fenomena pasang surut permukaan laut (tide in and tide out), saya sih yakin, karena itu proven.

Please explain to me scientifically.

Maklum, saya bukan spesialis di bidang ini, tapi penasaran juga....

>>->>IZUL<<-<<$4+|~14<<
-----------------------
Satria Zulkarnaen Bisri
Graduate Student
Low Temperature Condensed State Physics (Y. Iwasa Lab.)
Institute for Materials Research
Tohoku University, Japan
URL: http://www-lab.imr.tohoku.ac.jp/~satria/index.html

________________________________
From: Michael DeGuzman <deguzmanbusang@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Cc: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo.com>; "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI <forum@hagi.or.id>; "geologiugm@freelists.org" <geologiugm@freelists.org>; Serba_KL Serba_KL <serba-KL@googlegroups.com>; Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail.com>; Rukyat <rukyatulhilal@yahoogroups.com>; Jogja Astroclub <jogja_astroclub@yahoogroups.com>; Astronomi Indonesia <astronomi_indonesia@yahoogroups.com>; Himpunan Astronom Amatir Jakarta <haaj84@yahoogroups.com>; Sains <sains@yahoogroups.com>; Forum Pembaca Kompas <forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com>; Dr. Thomas Djamaluddin <t_djamal@bdg.lapan.go.id>; wahyu budi <wahyubudisetyawan@yahoo.com>; Dirmawan <lik_dir@yahoo.co.id>; Agus Hendratno MT <agushendratno@yahoo.com>; Ihda <brother_ihda@yahoo.co.id>; Sulistyowati <al_ienz@yahoo.co.id>; Ayah Abdillah H <abdillahh@gmail.com>; Iffah <a.iffah@gmail.com>
Sent: Thursday, January 8, 2009 11:09:23 AM
Subject: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

Salam kenal semua,

Apakah karena itu pula dalam agama disunnahkan puasa diawal bulan dan ditengah bulan Hijriah? (supaya kita waspada dan selalu mengingat Allah?)

Waktu saya kerja survey di offshore memang untuk daerah2 tertentu (lautan lepas) adalah adalah masa2 menegangkan saat malam purnama atau awal bulan hijriah....

Melihat energi pasang yang begitu besar sangat mungkin gaya gravitasi membantu 'menggetarkan- menarik' zona-zona lemah (struktur) yang kompleks terutama di Indonesia bagian Timur. Faktor iklim juga kemungkinan sangat berpengaruh besar, karena di Indonesia timur biasanya hanya ada beberapa bulan tenang dari 12 bulan yang ada. Terutama daerah papua dan maluku utara.

wass wr

Guzman

5b.

Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringa

Posted by: "Michael DeGuzman" deguzmanbusang@yahoo.com   deguzmanbusang

Wed Jan 7, 2009 8:32 pm (PST)

 
Hmmm, saya agak ngeri juga kalau sudah ditanggapi oleh orang dengan kelas Ph.D dibidang Fisika seperti pak Satria, yg selalu membutuhkan analisa dan model matematis - fisis sampai hitungan orde detail. Saya juga belum banyak menggali jurnal2 seperti yang ditanyakan pak satria.
 
Saya cuma 'tukang survey' yang selalu mencoba mengamati kejadian-kejadian alam dan sebatas mempelajari referensi geologi lokal daerah yang saya survey. Kebiasaan saya cuma mengamati, melamun dan menuliskannya menjadi report, dari pekerjaan jalan2 di gunung ataupun kalau lagi di laut. Saya hanya menduga dari zona patahan2 lemah  yang ikut tertarik gravitasi selain dari rongga2 dan zona lemah yang semakin besar akibat subduksi maupun sesar-sesar lokal yang kompleks dalam orde yang sangat-sangat kecil dan belum bisa terukur dari teknologi yang ada sekarang, sehingga akhirnya pada periode tertentu energi terlepaskan.
 
Untuk pengukuran geodinamika secara geodetic di sea bed rasanya juga belum ada technology yang bisa mengukurnya. Technologi survey sea bad semacam ROV navigasinya pun masih di-kendalikan dari vessel dan belum ada yang mampu menghitung posisi kordinat (X,Y,Z) dalam ukuran yg sangat sangat micro. Survey geodetic di laut juga cuma menentukan X,Y,Z dengan compensator untuk koreksi naik turunnya gelombang yang mempengaruhi vessel dari MSL yg sebenarnya dalam orde cm. Sama sulitnya dengan mengukur positioning di dalam channel dalam underground mining, (walau sekarang kalau di mining sudah ada equipment-nya). saya juga berfikir andai ada teknologi yang bisa mengukur geodinamika di seabed pun pada kenyataannya akan sangat sulit. Karena sea bad walaupun kelihatanya statis tapi pengendapan2 yg sangat2 halus (silty) akan terus berlangsung. 
 
Andai saja seabed itu statis dan tidak diganggu oleh gelombang di permukaan laut sama sekali, mungkin posisi kordinat X,Y,Z akan ada teknologi yang bisa mengukurnya.
Ya semacam teknologi yang mengukur deformasi gunung berapi, dimana media pengamatannya tidak diganggu oleh media yg dinamis, sehingga orde cm ataupun dibawahnya pun masih bisa terukur.  
 
Untuk urusan analisa secara fisis dan modelnya mungkin lebih baik saya serahkan kepada para scientist yang berkutat pada penelitian sebagai makanan sehari-hari. Saya sebagai praktisi hanya bisa mengamati dari yg saya rasakan dan renungkan, dgn kadang2 dibantu oleh teknologi yang dipakai.
 
Salam hangat,
 
Guzman     
 

 

--- Pada Kam, 8/1/09, Satria Zulkarnaen <izoel13@yahoo.com> menulis:

Dari: Satria Zulkarnaen <izoel13@yahoo.com>
Topik: Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini (iya gitu???)
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 8 Januari, 2009, 9:33 AM

Iya gitu ada hubungannya antara bulan baru dan bulan purnama dengan gempa bumi/pelepasan energi di zona subduksi? Kok kayak agak skeptis saya. Mekanismenya gimana? Is it proven theory? Please let me know if there is an article in a peer-reviewed journal about it... Jangan2 itu cuman spekulasi... . Dari sudut pandang order of magnitude, kok seperti sulit ada kemungkinan hubungannya.

Tapi kalau misalkan tentang hubungan bulan baru dan bulan purnama dengan fenomena pasang surut permukaan laut (tide in and tide out), saya sih yakin, karena itu proven.

Please explain to me scientifically.

Maklum, saya bukan spesialis di bidang ini, tapi penasaran juga....

 >>->>IZUL<<-<<$4+|~14<<
------------ --------- --
Satria Zulkarnaen Bisri
Graduate Student
Low Temperature Condensed State Physics (Y. Iwasa Lab.)
Institute for Materials Research
Tohoku University, Japan
URL: http://www-lab. imr.tohoku. ac.jp/~satria/ index.html

From: Michael DeGuzman <deguzmanbusang@ yahoo.com>
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Cc: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo. com>; "iagi-net@iagi. or.id" <iagi-net@iagi. or.id>; Forum HAGI <forum@hagi.or. id>; "geologiugm@ freelists. org" <geologiugm@freelist s.org>; Serba_KL Serba_KL <serba-KL@googlegrou ps.com>; Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail. com>; Rukyat <rukyatulhilal@ yahoogroups. com>; Jogja Astroclub <jogja_astroclub@ yahoogroups. com>; Astronomi Indonesia <astronomi_indonesia @yahoogroups. com>; Himpunan Astronom Amatir Jakarta <haaj84@yahoogroups. com>; Sains <sains@yahoogroups. com>; Forum Pembaca Kompas <forum-pembaca- kompas@yahoogrou ps.com>; Dr. Thomas Djamaluddin <t_djamal@bdg. lapan.go. id>; wahyu budi <wahyubudisetyawan@ yahoo.com>; Dirmawan <lik_dir@yahoo. co.id>; Agus Hendratno MT <agushendratno@ yahoo.com>; Ihda <brother_ihda@ yahoo.co. id>; Sulistyowati <al_ienz@yahoo. co.id>; Ayah Abdillah H <abdillahh@gmail. com>; Iffah <a.iffah@gmail. com>
Sent: Thursday, January 8, 2009 11:09:23 AM
Subject: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

 
 
Salam kenal semua,
 
Apakah karena itu pula dalam agama disunnahkan puasa diawal bulan dan ditengah bulan Hijriah? (supaya kita waspada dan selalu mengingat Allah?)
 
Waktu saya kerja survey di offshore memang untuk daerah2 tertentu (lautan lepas) adalah adalah masa2 menegangkan saat malam purnama atau awal bulan hijriah....
 
Melihat energi pasang yang begitu besar sangat mungkin gaya gravitasi membantu 'menggetarkan- menarik' zona-zona lemah (struktur) yang kompleks terutama di Indonesia bagian Timur. Faktor iklim juga kemungkinan sangat berpengaruh besar, karena di Indonesia timur biasanya hanya ada beberapa bulan tenang dari 12 bulan yang ada. Terutama daerah papua dan maluku utara. 

wass wr
 
Guzman

Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
5c.

Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringa

Posted by: "Maryanto" maryanto7@yahoo.com   maryanto7

Thu Jan 8, 2009 12:11 am (PST)

Salam,

Sayangnya, kata scientific, logis, nalar, masih tergantung dari "seberapa data versi yang di universikan" orang itu. Dan tiap waktu, universi orang bisa berbeda, apalagi orang yang berbeda. Tak logis bagi seseorang, bisa saja itu logis bagi orang lain.

Versi-versi yang saya "unified" (universitiku),  yang saya buat sejak th 2004, ada dua publikasi pada th 2006, bisa di baca abstractnya di bawah, yang mungkin bisa menolong.

http://salamology.wordpress.com/2008/10/11/salam-theory-and-lindu-large-intensity-natural-disaster-underground/

http://salamology.wordpress.com/2008/10/11/redi-recorded-volcano-eruption-development-and-implications-merapi-and-breaking-plate-tectonic-orchestra/

Memang pernah terpikir, bahwa kenapa bulan purnama kok di sunatkan puasa, yang saya duga karena perlunya lebih berfikir pada hari-hari itu.

Bagaimana Mas Satria, ata yang lain?

Salam,
Maryanto.
http://salamology.wordpress.com/

________________________________
From: Satria Zulkarnaen <izoel13@yahoo.com>
To: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 8, 2009 9:33:08 AM
Subject: Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini (iya gitu???)

Iya gitu ada hubungannya antara bulan baru dan bulan purnama dengan gempa bumi/pelepasan energi di zona subduksi? Kok kayak agak skeptis saya. Mekanismenya gimana? Is it proven theory? Please let me know if there is an article in a peer-reviewed journal about it... Jangan2 itu cuman spekulasi... . Dari sudut pandang order of magnitude, kok seperti sulit ada kemungkinan hubungannya.

Tapi kalau misalkan tentang hubungan bulan baru dan bulan purnama dengan fenomena pasang surut permukaan laut (tide in and tide out), saya sih yakin, karena itu proven.

Please explain to me scientifically.

Maklum, saya bukan spesialis di bidang ini, tapi penasaran juga....

>>->>IZUL<<-<<$4+|~14<<
------------ --------- --
Satria Zulkarnaen Bisri
Graduate Student
Low Temperature Condensed State Physics (Y. Iwasa Lab.)
Institute for Materials Research
Tohoku University, Japan
URL: http://www-lab. imr.tohoku. ac.jp/~satria/ index.html

________________________________
From: Michael DeGuzman <deguzmanbusang@ yahoo.com>
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Cc: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo. com>; "iagi-net@iagi. or.id" <iagi-net@iagi. or.id>; Forum HAGI <forum@hagi.or. id>; "geologiugm@ freelists. org" <geologiugm@freelist s.org>; Serba_KL Serba_KL <serba-KL@googlegrou ps.com>; Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail. com>; Rukyat <rukyatulhilal@ yahoogroups. com>; Jogja Astroclub <jogja_astroclub@ yahoogroups. com>; Astronomi Indonesia <astronomi_indonesia @yahoogroups. com>; Himpunan Astronom Amatir Jakarta <haaj84@yahoogroups. com>; Sains <sains@yahoogroups. com>; Forum Pembaca Kompas <forum-pembaca- kompas@yahoogrou ps.com>; Dr. Thomas Djamaluddin <t_djamal@bdg. lapan.go. id>; wahyu budi <wahyubudisetyawan@ yahoo.com>; Dirmawan <lik_dir@yahoo. co.id>; Agus Hendratno MT <agushendratno@ yahoo.com>; Ihda <brother_ihda@ yahoo.co. id>; Sulistyowati <al_ienz@yahoo. co.id>; Ayah Abdillah H <abdillahh@gmail. com>; Iffah <a.iffah@gmail. com>
Sent: Thursday, January 8, 2009 11:09:23 AM
Subject: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

Salam kenal semua,

Apakah karena itu pula dalam agama disunnahkan puasa diawal bulan dan ditengah bulan Hijriah? (supaya kita waspada dan selalu mengingat Allah?)

Waktu saya kerja survey di offshore memang untuk daerah2 tertentu (lautan lepas) adalah adalah masa2 menegangkan saat malam purnama atau awal bulan hijriah....

Melihat energi pasang yang begitu besar sangat mungkin gaya gravitasi membantu 'menggetarkan- menarik' zona-zona lemah (struktur) yang kompleks terutama di Indonesia bagian Timur. Faktor iklim juga kemungkinan sangat berpengaruh besar, karena di Indonesia timur biasanya hanya ada beberapa bulan tenang dari 12 bulan yang ada. Terutama daerah papua dan maluku utara. 

wass wr

Guzman



5d.

Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringa

Posted by: "Michael DeGuzman" deguzmanbusang@yahoo.com   deguzmanbusang

Thu Jan 8, 2009 1:57 am (PST)

 
Mas maryanto, saya juga berfikir semua yang kita liat adalah nisbi dan relatif. Saya juga mengerti jalan kita-kita yg basic-nya fisika, yg awalnya serba 'refference' (base on international journal?), matematis, logis atau apapun basic awalnya, kemudian berubah menjadi "logis tapi berkemungkinan". sebagaimana jalan pikiran para geologist. Semua serba mungkin asal ada dasar pikiran logikanya (interpretasi) darimana asalnya.
 
Tapi pada tataran fisika murni pun sebenarnya kita harus membebaskan pikiran dengan me-logis-kan ide-ide kita dengan dasar atau fenomena-fenomena yg ada, dan matematika dan fisika hanyalah alat untuk kebebasan khayalan. 
 
Dalam dunia material ataupun di-fisika-kan menjadi fisika materal pun sebenarnya juga tidak exact kalau hanya base on refferences. Saya dulu belajar menganalisa karakteristik mineral alam dengan kandungan senyawa-senyawa atau unsur-unsur yang sama. Namun dari hasil analisa X-ray, setiap mineral mempunyai karakteristik yg berbeda (spectrum energi yg berbeda) walau kandungan dan nama mineralnya sama, ternyata tergantung dari mana mineral itu berasal. Mineral X dari daerah Bangka tentunya berbeda dgn mineral X dari Riau misalnya, walau rumus kimianya sama, komposisi2 nya juga sama. Akhirnya pada jarak yang satu meter pun akan berbeda karakteristiknya.
 
Mungkin kalau dalam dunia seismic, seperti mas maryanto jalani, kita mungkin memaksa alam dgn model wavelet extraction pada awalnya, sebelum kita memodelkan lapisan subsurface.
 
Kalau semua harus di-exact-kan jatuh2nya diperlukan 'tindakan', semisal ekstraksi ataupun 'pemaksaan model matematis' atau base on journal ilmiah dari peneliti2 terdahulu. Pikiran dan ide2 kita tidak akan pernah bebas. Dan kenyataanya alam tidak bisa dipaksa masuk dalam model matematis, fisika atau kimia berdasarkan logika yang dibuat manusia, kecuali dibuatkan asumsi-asumsi yang begitu banyak.      
   
Begitu kita sering berinteraksi  dengan alam secara langsung, kita pada akhirnya menjadi kecil untuk berani2nya memodelkan alam dgn model yg exact kecuali dgn asumsi2 yang kadang asumsi2nya pun kita tidak tahu. Semacam differential assumsi??
 
salam
 
Guzman

--- Pada Kam, 8/1/09, Maryanto <maryanto7@yahoo.com> menulis:

Dari: Maryanto <maryanto7@yahoo.com>
Topik: Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini (iya gitu???)
Kepada: fisika_indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 8 Januari, 2009, 11:20 AM

Salam,
 
Sayangnya, kata scientific, logis, nalar, masih tergantung dari "seberapa data versi yang di universikan" orang itu. Dan tiap waktu, universi orang bisa berbeda, apalagi orang yang berbeda. Tak logis bagi seseorang, bisa saja itu logis bagi orang lain.
 
Versi-versi yang saya "unified" (universitiku) ,  yang saya buat sejak th 2004, ada dua publikasi pada th 2006, bisa di baca abstractnya di bawah, yang mungkin bisa menolong.
 
http://salamology. wordpress. com/2008/ 10/11/salam- theory-and- lindu-large- intensity- natural-disaster -underground/

http://salamology. wordpress. com/2008/ 10/11/redi- recorded- volcano-eruption -development- and-implications -merapi-and- breaking- plate-tectonic- orchestra/
 
Memang pernah terpikir, bahwa kenapa bulan purnama kok di sunatkan puasa, yang saya duga karena perlunya lebih berfikir pada hari-hari itu.
 
Bagaimana Mas Satria, ata yang lain?
 
Salam,
Maryanto.
http://salamology. wordpress. com/
 

From: Satria Zulkarnaen <izoel13@yahoo. com>
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Sent: Thursday, January 8, 2009 9:33:08 AM
Subject: Re: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini (iya gitu???)

Iya gitu ada hubungannya antara bulan baru dan bulan purnama dengan gempa bumi/pelepasan energi di zona subduksi? Kok kayak agak skeptis saya. Mekanismenya gimana? Is it proven theory? Please let me know if there is an article in a peer-reviewed journal about it... Jangan2 itu cuman spekulasi... . Dari sudut pandang order of magnitude, kok seperti sulit ada kemungkinan hubungannya.

Tapi kalau misalkan tentang hubungan bulan baru dan bulan purnama dengan fenomena pasang surut permukaan laut (tide in and tide out), saya sih yakin, karena itu proven.

Please explain to me scientifically.

Maklum, saya bukan spesialis di bidang ini, tapi penasaran juga....

 >>->>IZUL<<-<<$4+|~14<<
------------ --------- --
Satria Zulkarnaen Bisri
Graduate Student
Low Temperature Condensed State Physics (Y. Iwasa Lab.)
Institute for Materials Research
Tohoku University, Japan
URL: http://www-lab. imr.tohoku. ac.jp/~satria/ index.html

From: Michael DeGuzman <deguzmanbusang@ yahoo.com>
To: fisika_indonesia@ yahoogroups. com
Cc: Ma'rufin Sudibyo <marufins@yahoo. com>; "iagi-net@iagi. or.id" <iagi-net@iagi. or.id>; Forum HAGI <forum@hagi.or. id>; "geologiugm@ freelists. org" <geologiugm@freelist s.org>; Serba_KL Serba_KL <serba-KL@googlegrou ps.com>; Rovicky Dwi Putrohari <rovicky@Gmail. com>; Rukyat <rukyatulhilal@ yahoogroups. com>; Jogja Astroclub <jogja_astroclub@ yahoogroups. com>; Astronomi Indonesia <astronomi_indonesia @yahoogroups. com>; Himpunan Astronom Amatir Jakarta <haaj84@yahoogroups. com>; Sains <sains@yahoogroups. com>; Forum Pembaca Kompas <forum-pembaca- kompas@yahoogrou ps.com>; Dr. Thomas Djamaluddin <t_djamal@bdg. lapan.go. id>; wahyu budi <wahyubudisetyawan@ yahoo.com>; Dirmawan <lik_dir@yahoo. co.id>; Agus Hendratno MT <agushendratno@ yahoo.com>; Ihda <brother_ihda@ yahoo.co. id>; Sulistyowati <al_ienz@yahoo. co.id>; Ayah Abdillah H <abdillahh@gmail. com>; Iffah <a.iffah@gmail. com>
Sent: Thursday, January 8, 2009 11:09:23 AM
Subject: Bls: [FISIKA] Re: Bulan Baru dan Purnama Jadi Alternatif Peringatan Dini

 
 
Salam kenal semua,
 
Apakah karena itu pula dalam agama disunnahkan puasa diawal bulan dan ditengah bulan Hijriah? (supaya kita waspada dan selalu mengingat Allah?)
 
Waktu saya kerja survey di offshore memang untuk daerah2 tertentu (lautan lepas) adalah adalah masa2 menegangkan saat malam purnama atau awal bulan hijriah....
 
Melihat energi pasang yang begitu besar sangat mungkin gaya gravitasi membantu 'menggetarkan- menarik' zona-zona lemah (struktur) yang kompleks terutama di Indonesia bagian Timur. Faktor iklim juga kemungkinan sangat berpengaruh besar, karena di Indonesia timur biasanya hanya ada beberapa bulan tenang dari 12 bulan yang ada. Terutama daerah papua dan maluku utara. 

wass wr
 
Guzman

Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
6a.

Re: Terikat ruang-waktu

Posted by: "Asis Pattisahusiwa" asisphysic04@gmail.com   aziz_physic04

Wed Jan 7, 2009 11:13 pm (PST)

masih adakah kemungkinan untuk memvisualisasikan dimensi yang > 3D?

kalo nggak ada, yah.... mungkin manusia ditakdirkan hanya untuk mengetahui
3D secara nyata....... selebihnya wallahu a'lam.

salam.

--
Asis Pattisahusiwa

Jurusan Fisika, F. MIPA, Universitas Pattimura - Ambon
7.

Lowongan PhD dan PostDoc di Div. Physics & Applied Physics, NTU Sing

Posted by: "Firdaus Prabowo" bowo_fis01@yahoo.com   bowo_fis01

Thu Jan 8, 2009 9:47 am (PST)

http://www1.spms.ntu.edu.sg/~cdohl/join.html

PostDoc position available

*
19.12.08: Postdoctoral Position on
Bubble Dynamics/Magnetic Bubbles

The Experimental Fluid Dynamics Group located in the Division of
Physics is looking for an outstanding curiosity driven personality
interested in bubble dynamics research. We offer an exciting research
environment and are competitive at the highest international level.
The main theme of the experimental research position is the study of
magnetic shelled bubbles but also offers you to study experimentally
bubble-cell interaction and cavitation in microfluidics.

Ideally you have research experience in fluid mechanics, in
particular in gas bubble dynamics, and/or microfluidics, and you are
comfortable with high-speed photography, image processing,
electronics, and numerical modeling.

The duration of the position is 18 months and you would ideally
start in March 2009. Yet, we collect applications until the position
is filled.

If you want to join our group, please apply with your C.V.
listing your education, research achievements, publications, and the
contacts to 3 referees. Send your application to Dr. Claus-Dieter Ohl
cdohl@ntu.edu.sg.

PhD Scholarship

* 19.12.08: Scholarship on PhD on magnetic bubbles available.

Keterangan tentang magnetic bubble:
http://www1.spms.ntu.edu.sg/~cdohl/magneticbubblesh.html

8.

Butuh info tentang kegiatan SCADA dan DCS di Indonesia

Posted by: "Haryo Sumowidagdo" haryo@fnal.gov   haryo_fnal

Thu Jan 8, 2009 11:09 am (PST)


Saya membutuhkan informasi dan gambaran tentang kegiatan penelitian
terapan dalam bidang SCADA dan DCS di Indonesia. Setahu saya biasanya
ini dikerjakan di departemen semacam Fisika Teknik, Teknik Elektro, dan
Fisika Instrumentasi. Hasil googling tidak memberikan informasi yang
cukup detail, terutama sekali saya membutuhkan

- fasilitas/infrastruktur yang tersedia untuk pengembangan SCADA/DCS.
baik perangkat keras maupun lunak.

- bidang terapan/industri apa saja yang menjadi fokus penelitian
SCADA/DCS di Indonesia (migas ? kimia ? transportasi ?). kalau ada
kasus konkret kerjas sama lebih bagus.

- departemen2 dan institusi2 (PT atau lab) yang aktif dalam bidang ini.

Bahkan kalau ada yang bisa memberikan informasi tentang kegiatan di
tempatnya sendiri, itu sudah membantu.

Saya tertarik dengan bidang ini karena selama ini pekerjaan saya disini
banyak terkait dengan kontrol dan instrumentasi: spesifiknya adalah
penulisan software untuk sistem kendali alat-alat eksperimen fisika
partikel.

thanks,

---
Haryo Sumowidagdo
Department of Physics and Astronomy
University of Califonia, Riverside

E-mail : haryo@fnal.gov CMS Experiment at CERN LHC
Web : http://home.fnal.gov/~haryo LHC Physics Center
Phone : +1 +630 840 8567 Fermilab MS 121
Fax : +1 +630 840 6736 Batavia, IL 60510, USA

# ``Jer basuki mawa beya'' -- (Javanese proverb) --

9.

Summer Studentship at CERN

Posted by: "Suharyo Sumowidagdo" Suharyo.Sumowidagdo@cern.ch   haryo_cern

Thu Jan 8, 2009 1:54 pm (PST)


https://ert.cern.ch/browse_www/wd_pds?p_web_site_id=1&p_web_page_id=6681&p_no_apply=&p_show=N

Studentships in Summer (Non Member State Nationals)

A limited number of studentships during the summer period are available. Full CERN financial support is offered to students in physics and engineering fields who are nationals of countries that are not Member States of CERN.
Students will join in the day-to-day work of research teams participating in experiments at CERN in Geneva, Switzerland.

Un nombre très limité de stages sont disponible pendant la période d'été. Le CERN accueille et finance entièrement des étudiants qui se spécialisent en physique ou sciences de l'ingénieur et qui sont ressortissants des pays non Membres de l'Organisation.Les étudiants sélectionnés auront une opportunité unique de participer au travail quotidien des différents groupes de recherche impliqués dans les expériences conduites au CERN, à Genève en Suisse.

The deadline for this application is fixed on 13 February 2009!

La date limite d'envoi des candidatures est fixée au 13 février 2009!

Catatan: Member States adalah negara-negara anggota CERN. Studentship ini ditujukan bagi siswa dari Non-Member States. Silakan cek entri Wikipedia untuk CERN (http://en.wikipedia.org/wiki/CERN) untuk informasi lebih lengkap.

Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice & more.

Health Groups

for people over 40

Join people who are

staying in shape.

Yahoo! Groups

Going Green Zone

Find ways to go green.

Join a green group.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke :
                     <fisika_indonesia-unsubscribe@yahoogroups.com>
===============================================================

Tidak ada komentar: