Jumat, 23 Januari 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2488

Messages In This Digest (25 Messages)

Messages

1a.

(OOT) Terima Kasih Gaza

Posted by: "apriyanto aris" apri_eldurra@yahoo.com   aris_eldurra

Thu Jan 22, 2009 6:41 am (PST)

Iya saya sangat setuju... bahkan saya merasakan apa yang terjadi di Gaza kemarin ditujukan kepada kita... Yaa...kepada kita.... Lebih besar tujuan Allah adalah kepada kita... Dimanakah bentuk kepedulian kita kepada sesama saudara kita. sejauh manakah keimanan kita...
Kalau anak-anak dan penduduk di Gaza, kemarin dah selesai urusannya. Ketika mereka meninggal maka mereka syahid. SELESAI. kebahagian yang mereka peroleh. Tapi kita ???..
Bagi penduduk Gaza di sana yang masih hidup adalah sebagai lahan jihad mereka.
Allah secara langsung sebenarnya justru mengarahkan tujuan hakekat dari kejadian itu adalah kepada kita. Kepada kita yang MASIH HIDUP.
Apa yang Kamu lakukan Fulan / Fulanah ketika saudaramu di Gaza di bantai ??
Apa yang telah kamu perbuat ??
Insya Allah.. Allah  akan menanyakan hal itu kepada kita..
Jadi apa jawaban kita kelak ???

aris el durra
goresancinta.multiply.com

2a.

IMAJINER DOA/ Ratih Sanggarwati/

Posted by: "FITRI ARLinkaSARI" fitri_arlinkasari@yahoo.com   fitri_arlinkasari

Thu Jan 22, 2009 12:52 pm (PST)



 

IMAJINER DOA

    oleh:/ Ratih Sanggarwati/

 

    Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis:*

    "Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami

    yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku."*

 

    Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:*

    "Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat

    mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku

    yang tidak pernah putus."*

 

    Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir*:

    "Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami

    yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah...."*

 

    Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah:*

    "Ya Allah..... jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral

    Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.."*

 

    Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah
beranjak
remaja:*

    "Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg

    mengkhawatirkanku.

    Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat

    buah yang

    sedang ranum."*

 

    Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa:*

    "Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka,

    yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga

   
kami."*

 

    Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:*

    "Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan

    perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya."*

 

    Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:*

    "Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama

    pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria

    wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku."*

 

    Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum

    dan berkata..... .*

 

    "Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik

    dan sholehah?

    Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?"

 

    "Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada

    suamimu. Jangan egois begitu...... .. masak engkau ingin anak yang

    sholehah

    hanya karena
engkau ingin mereka mendoakanmu.. ...tentu mereka menjadi

    sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah

    aturan-Ku."

 

    "Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa?.......

    prestige? ........ atau....mode? .....atau engkau tidak mau direpotkan

    dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga

    harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha

    mengkhatamkannya. "

 

    "Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan

    mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat?

    Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan

    umat-Ku."

 

    "Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau

    tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah

    kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia

    akan dapatkan."


 

    "Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang

    memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap

    mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia

    melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. "

 

    "Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah

    kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi

    amanahnya."*

 

    Lantas...... aku
malu......
dengan imajinasi do'a-ku sendiri....

    Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA... .....

 

    Maafkan aku ya Allah......*     

          

 

 

Assalamu'alaikum. . ..

 

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:

 

"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah".

 

"Tekan 1 untuk 'meminta'.

Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.

Tekan 3 untuk
'mengeluh'.


Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

 Atau....

 Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:

"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain.

Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

 Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat  

respons seperti ini:

"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,

 Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,

 Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,

 Tekan 3.
Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,

 Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka,  

silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!"

 Atau bisa juga Anda mendengar ini :

 Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini.  

Silakan mencoba kembali esok hari."

 atau...

Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari  

Senin setelah pukul 9 pagi."

 Alhamdulillah. .... Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya


setiap saat!!!

 

Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda.  

Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.

 

Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara  

pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434

 2 : shalat Subuh

 4 : shalat Zuhur

 4 : shalat Ashar

 3 : shalat Maghrib

 4 : shalat
Isya


 

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan

nomor ini : 28443483

 

2 : shalat Subuh

 8 : Shalat Dhuha

 4 : shalat Zuhur

 4 : shalat Ashar

 3 : shalat Maghrib

 4 : shalat Isya

 8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)

 3 : Shalat Witir

 

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim &  

Hadist
Rasul"

 

Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.

 Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak  

terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari

setahun !!!

 

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita.  Mana tahu  

mungkin mereka sedang

membutuhkannya Sabda Rasulullah S.A.W :

"Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan  

Malaikat serta diampuni

dosa-dosanya walau sebanyak buih laut"

 

7 Kalimah ALLAH:

 

1. Mengucap "Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.

 2. Mengucap " Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.

 3. Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.

 4. Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.

 5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu  

tak disukai  dan tak diingini. 

6. M engucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika
menghadapi dan
 

menerima musibah..

7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah " sepanjang siang

dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya...

 

Dari tafsir Hanafi,

mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. ...

mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu... mudah-mudahan jadi bisa,  

karena sudah biasa.

 Sekarang anda mempunyai 2 pilihan :

 

1. Biarkan E-mail ini tetap dalam mailbox anda.

2. Forward E-mail ini ke sejumlah orang yang anda kenal dan Insya-Allah
 


ridha Allah akan dianugerahkan kepada setiap orang yang Anda kirim.

 

Wassalaamu'alaikum.

 





Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. br>
Cepat sebelum diambil orang lain!

Get your new Email address!

Grab the Email name you've always wanted before someone else does!

2b.

Re: IMAJINER DOA/ Ratih Sanggarwati/

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Thu Jan 22, 2009 3:58 pm (PST)

bisa jadi inspirasi buat novel ini mbak, makasih ya:)

ditunggu tulisan berikutnya ya

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, FITRI ARLinkaSARI
<fitri_arlinkasari@...> wrote:
>
>

3a.

[Catcil] Dari Angkot ke Angkot

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Thu Jan 22, 2009 3:27 pm (PST)

Aku
bisa dibilang malas keluar rumah, tapi begitu keluar rumah, langsung ke
mana-mana :D Bisa dari pagi sampe malam. Kadang suka lupa waktu,
tahu-tahu angkot menuju rumah udah abis aja :D, heheh. Walau sadar
juga, ga mau pulang malam-malam mulu karena ada-ada aja yang ditemuin
di jalan :P Kecuali mungkin pas ada barengan.

Beberapa
hari lalu sebenarnya ga niat pulang malam, tapi iseng-iseng dari
Lenteng mampir ke Depok. hihihi, aneh ya, mampir :D. yah, secara suka
iseng mau sekalian jalan aja gitu. Kayak kalo pas lagi ke daerah Cinere
mampir ke kontrakan mba Endah dan Dani. Pas ke Lenteng mampir ke rumah
mbak Yuni dan mas Nursalam. Atau lagi pas di Depok mampir ke kosan
waktu masih kuliah dulu :D Hmmm, ke mana lagi, ya :D

Nah,
awalnya emang cuma mampir, jadi bakda Maghrib pamit sama ummi untuk
balik. Padahal sih sama ummi ga boleh balik, disuruh nginep aja. Tapi,
kepikiran rumah aja gitu. Tsaaaah, pan anak rumahan sekarang :D
Akhirnya, pulang, deh... Kalau udah sampe Depok suka malas naik kereta.
Jadi, milih jalur darat, halah.. emang kereta jalaur apaan.. jalur rel
:D

Nah, akhirnya naik angkot menuju jalan baru. Di sini suka ga
ada bus ke tol jatibening. Patas-patas ke Bekasi banyaknya lewat tol
Cikunir. Mau ga mau cari bus ke UKI dan ntar nyambung lagi. Kalo masih
belum malam banget, sih oke aja, tapi emang walau udah malam pilihannya
juga itu doank, kecuali kalau pulangnya ke rumah kakak. Banyak angkot
menuju Pondok Gede. Hmmm, tapi lagi-lagi, gw kan anak rumahan :P

Hmmm,
setelah sampai UKI, lebih milih naik angkot yang langsung sampe
Kelurahan, so ga perlu naik angkot lagi atau kalo cape bener, bisa naik
ojek, atau kalau mau mampir belanja juga bisa, cuci mata cari makanan
yang enak :D

Nah, ga tahu kenapa saat itu, susah banget angkot itu pada di-stop. Padahal baru jam berapa
ya... mungkin karena banyak polisi juga kali ya... Yo, wes terpilihlah,
angkot dengan nopol XXXX, halah kayak ngapalin aja :D. Saat itu masih
ada penumpangnya, tapi pas sampe Cawang, si ibu itu turun. Lha, terus,
apa yang terjadi? Si abang angkot meratiin banget ada berapa jumlah
pesaing. Dia sempet ngajak ngomong kira-kira ada berapa angkot dengan
nomor yang sama di depan dia. Lha, gw kan kacamata kuda, dia bilang
tiga, tapi yang keliatan cuma berapa gitu :P

Hmm, alamat sampe
rumah cepet, nih, secara dia ngebut gitu... tapi ternyata.. karena aku
cuma satu-satunya penumpang. Dia pun ngajak jalan-jalan, halah...

Hmmm,
dasar apes, si abang angkot pun cari penumpang. Bayangin aja gw diajak
muterin lagi tuh Cawang. Emang sih udah izin, tapi kebat-kebit juga,
secara cuma aku penumpang di situ. Tapi, emang dasar dodol, malah
kepikiran berpetualang yang ada di otak. DODOL. Saat itu udah pukul 8
lewat.

Nah, berhubung ada polisi di sekitar Cawang, si sopir
malah ngetem gitu dengan akting mobil mogok. Cukup lama yang bikin
akhirnya gw mikir... "kenapa juga, gw ga turun dan cari angkot lain..."
Cari-cari ongkos, cuma nemu receh 1.500. Aah, gapapa kali ya, toh belum
jauh-jauh banget. Dan, saat mikir aku akan turun itu, si abang mikrolet
itu udah beberapa kali ditegor temennya yang mau ke arah Cililitan,
mereka nyuruh aku pindah ke angkot mereka. Doeh, kesannya gw setia
banget sama ni angkot, kagak turun juga... Sebeeel, tapi bodoh....

Akhirnya,
aku pun turun, dan menyerahkan uang 1.500 itu, ke abang angkot yang
sedang berakting buka kap mobilnya. "Ga usah aja, pegang aja. Kalo ga
ada polisi, saya langsung muter" gitu deh kira-kira katanya. Oke,
deh... aku pun langsung nyebrang untuk cari angkot lain dengan nomor
yang sama. Ga lama, rintik hujan, sempet buka payung bentaran dan agak
ribet ketika mau jalan ke arah kolong cawang.

Akhirnya, begitu
liat angkot di depan mata, aku urung jalan ke tempat angkot biasa
ngetem dan milih angkot itu... Dan tahukah siapa sopir angkot itu?????
Yah, si abang yang tadi... Huaaaaaaa... kenapa dia lagi, sodara-sodara?
Gw baru sadar bener pas di dalam angkot. Fiyuh... rada malu juga, tapi
mau gimana. Dan berkat kegigihan si sopir itu, dia akhirnya berhasil
ngumpulin penumpang hingga penuh. Doeh, gw setia banget sama ni
angkot... fiyuh...

Hmm, sambil mikir, ni si abang angkot inget
muka aku ga ya... Aahh, bodok amat, deh.. emang dasar nasib harus naik
angkot yang ini. Padahal, aku perhatiin kemudian, angkot dengan nomor
yang sama berderet-deret gitu.

Akhirnya, terpikir begini. Dari
awal, emang Allah sudah menetapkan rezekinya buat si abang ntu lewat
aku. Jadi, dari awal aku udah naik angkot dia, walau banyak angkot
lainnya. Nah, ketika akhirnya aku memilih untuk turun dan cari angkot lain, ternyata tanpa sadar, aku naik lagi angkot dia... Hmmm, emang rezeki itu ga tertukar ya, walau mungkin nominalnya kecil, tapi ketika Allah sudah menetapkan, ya itu terjadi...

:D
dan pulangnya pun, aku segera bercerita pada emak :D
mungkin ibuku mikir, ni anak ada-ada aja yang ditemuin di jalan. Waktu itu, ketiduran di stasiun,
trus, kebablasan, trus, banyak, deh... :P Jadi ingat, kalo ibu suka
mewanti-wanti untuk selalu zikir di jalan, dll... hehehe.. Insya Allah,
bu.. zikir, tapi emang ada-ada aja yang ditemuin di jalan :D

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.rezaervani.com/

3b.

Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Thu Jan 22, 2009 4:15 pm (PST)

Berarti angkot sebagai dewa penyelamat yach :)

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, novi khansa'
<novi_ningsih@...> wrote:
>
> Aku
> bisa dibilang malas keluar rumah, tapi begitu keluar rumah, langsung ke
> mana-mana :D Bisa dari pagi sampe malam. Kadang suka lupa waktu,
> tahu-tahu angkot menuju rumah udah abis aja :D, heheh. Walau sadar

3c.

Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot

Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com   bangaswi

Thu Jan 22, 2009 4:29 pm (PST)

Pengalaman yang asyik dan unik. Jarang lagi menemukan hal seperti itu di kemudian hari. ingat 3 T = Teliti, Telaah, lalu Tulislah. Waduh, rumus dari mana lagi ini? Nggak tau, kepengen nulis aja. Oke, copyright saya. Mencantumkan ini harus menyertakan nama Bang Aswi ya? Back to Novi's Story. Salut deh untuk keberanian (atau ketidakngehan) Novi. ^_^

Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog [http://bangaswi.com/]

--- On Thu, 1/22/09, novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
From: novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Dari Angkot ke Angkot
To: "sekolah
kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
Date: Thursday, January 22, 2009, 3:27 PM

Aku
bisa dibilang malas keluar rumah, tapi begitu keluar rumah, langsung ke
mana-mana :D Bisa dari pagi sampe malam. Kadang suka lupa waktu,
tahu-tahu angkot menuju rumah udah abis aja :D, heheh. Walau sadar
juga, ga mau pulang malam-malam mulu karena ada-ada aja yang ditemuin
di jalan :P Kecuali mungkin pas ada barengan.

Beberapa
hari lalu sebenarnya ga niat pulang malam, tapi iseng-iseng dari
Lenteng mampir ke Depok. hihihi, aneh ya, mampir :D. yah, secara suka
iseng mau sekalian jalan aja gitu. Kayak kalo pas lagi ke daerah Cinere
mampir ke kontrakan mba Endah dan Dani. Pas ke Lenteng mampir ke rumah
mbak Yuni dan mas Nursalam. Atau lagi pas di Depok mampir ke kosan
waktu masih kuliah dulu :D Hmmm, ke mana lagi, ya :D

Nah,
awalnya emang cuma mampir, jadi bakda Maghrib pamit sama ummi untuk
balik. Padahal sih sama ummi ga boleh balik, disuruh nginep aja. Tapi,
kepikiran rumah aja gitu. Tsaaaah, pan anak rumahan sekarang :D
Akhirnya, pulang, deh... Kalau udah sampe Depok suka malas naik kereta.
Jadi, milih jalur darat, halah.. emang kereta jalaur apaan.. jalur rel
:D

Nah, akhirnya naik angkot menuju jalan baru. Di sini suka ga
ada bus ke tol jatibening. Patas-patas ke Bekasi banyaknya lewat tol
Cikunir. Mau ga mau cari bus ke UKI dan ntar nyambung lagi. Kalo masih
belum malam banget, sih oke aja, tapi emang walau udah malam pilihannya
juga itu doank, kecuali kalau pulangnya ke rumah kakak. Banyak angkot
menuju Pondok Gede. Hmmm, tapi lagi-lagi, gw kan anak rumahan :P

Hmmm,
setelah sampai UKI, lebih milih naik angkot yang langsung sampe
Kelurahan, so ga perlu naik angkot lagi atau kalo cape bener, bisa naik
ojek, atau kalau mau mampir belanja juga bisa, cuci mata cari makanan
yang enak :D

Nah, ga tahu kenapa saat itu, susah banget angkot itu pada di-stop. Padahal baru jam berapa
ya... mungkin karena banyak polisi juga kali ya... Yo, wes terpilihlah,
angkot dengan nopol XXXX, halah kayak ngapalin aja :D. Saat itu masih
ada penumpangnya, tapi pas sampe Cawang, si ibu itu turun. Lha, terus,
apa yang terjadi? Si abang angkot meratiin banget ada berapa jumlah
pesaing. Dia sempet ngajak ngomong kira-kira ada berapa angkot dengan
nomor yang sama di depan dia. Lha, gw kan kacamata kuda, dia bilang
tiga, tapi yang keliatan cuma berapa gitu :P

Hmm, alamat sampe
rumah cepet, nih, secara dia ngebut gitu... tapi ternyata.. karena aku
cuma satu-satunya penumpang. Dia pun ngajak jalan-jalan, halah...

Hmmm,
dasar apes, si abang angkot pun cari penumpang. Bayangin aja gw diajak
muterin lagi tuh Cawang. Emang sih udah izin, tapi kebat-kebit juga,
secara cuma aku penumpang di situ. Tapi, emang dasar dodol, malah
kepikiran berpetualang yang ada di otak. DODOL. Saat itu udah pukul 8
lewat.

Nah, berhubung ada polisi di sekitar Cawang, si sopir
malah ngetem gitu dengan akting mobil mogok. Cukup lama yang bikin
akhirnya gw mikir... "kenapa juga, gw ga turun dan cari angkot lain..."
Cari-cari ongkos, cuma nemu receh 1.500. Aah, gapapa kali ya, toh belum
jauh-jauh banget. Dan, saat mikir aku akan turun itu, si abang mikrolet
itu udah beberapa kali ditegor temennya yang mau ke arah Cililitan,
mereka nyuruh aku pindah ke angkot mereka. Doeh, kesannya gw setia
banget sama ni angkot, kagak turun juga... Sebeeel, tapi bodoh....

Akhirnya,
aku pun turun, dan menyerahkan uang 1.500 itu, ke abang angkot yang
sedang berakting buka kap mobilnya. "Ga usah aja, pegang aja. Kalo ga
ada polisi, saya langsung muter" gitu deh kira-kira katanya. Oke,
deh... aku pun langsung nyebrang untuk cari angkot lain dengan nomor
yang sama. Ga lama, rintik hujan, sempet buka payung bentaran dan agak
ribet ketika mau jalan ke arah kolong cawang.

Akhirnya, begitu
liat angkot di depan mata, aku urung jalan ke tempat angkot biasa
ngetem dan milih angkot itu... Dan tahukah siapa sopir angkot itu?????
Yah, si abang yang tadi... Huaaaaaaa... kenapa dia lagi, sodara-sodara?
Gw baru sadar bener pas di dalam angkot. Fiyuh... rada malu juga, tapi
mau gimana. Dan berkat kegigihan si sopir itu, dia akhirnya berhasil
ngumpulin penumpang hingga penuh. Doeh, gw setia banget sama ni
angkot... fiyuh...

Hmm, sambil mikir, ni si abang angkot inget
muka aku ga ya... Aahh, bodok amat, deh.. emang dasar nasib harus naik
angkot yang ini. Padahal, aku perhatiin kemudian, angkot dengan nomor
yang sama berderet-deret gitu.

Akhirnya, terpikir begini. Dari
awal, emang Allah sudah menetapkan rezekinya buat si abang ntu lewat
aku. Jadi, dari awal aku udah naik angkot dia, walau banyak angkot
lainnya. Nah, ketika akhirnya aku memilih untuk turun dan cari angkot lain, ternyata tanpa sadar, aku naik lagi angkot dia... Hmmm, emang rezeki itu ga tertukar ya, walau mungkin nominalnya kecil, tapi ketika Allah sudah menetapkan, ya itu terjadi...

:D
dan pulangnya pun, aku segera bercerita pada emak :D
mungkin ibuku mikir, ni anak ada-ada aja yang ditemuin di jalan. Waktu itu, ketiduran di stasiun,
trus, kebablasan, trus, banyak, deh... :P Jadi ingat, kalo ibu suka
mewanti-wanti untuk selalu zikir di jalan, dll... hehehe.. Insya Allah,
bu.. zikir, tapi emang ada-ada aja yang ditemuin di jalan :D

novi_khansa' kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi. multiply. com
http://novikhansa. rezaervani. com/











3d.

Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Thu Jan 22, 2009 4:31 pm (PST)


Hehehe...
saya kok bingung 3 T itu maksudnya apa? :D
Tulisan saya berantakan banget, ya
hehe, kebiasaan nih kalo nulis diary emang suka ngalir aja...

makasi komennya...
banyak pengalaman seru selama berpetualang naik angkot

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Bang Aswi <bangaswi@...> wrote:
>
> Pengalaman yang asyik dan unik. Jarang lagi menemukan hal seperti
itu di kemudian hari. ingat 3 T = Teliti, Telaah, lalu Tulislah.
Waduh, rumus dari mana lagi ini? Nggak tau, kepengen nulis aja. Oke,
copyright saya. Mencantumkan ini harus menyertakan nama Bang Aswi ya?
Back to Novi's Story. Salut deh untuk keberanian (atau ketidakngehan)
Novi. ^_^
>
> Bang Aswi - Pekerja Buku
> Blog [http://bangaswi.com/]
>
>
> --- On Thu, 1/22/09, novi khansa' <novi_ningsih@...> wrote:
> From: novi khansa' <novi_ningsih@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Dari Angkot ke Angkot
> To: "sekolah
> kehidupan" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> Date: Thursday, January 22, 2009, 3:27 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Aku
> bisa dibilang malas keluar rumah, tapi begitu keluar rumah, langsung ke
> mana-mana :D Bisa dari pagi sampe malam. Kadang suka lupa waktu,
> tahu-tahu angkot menuju rumah udah abis aja :D, heheh. Walau sadar
> juga, ga mau pulang malam-malam mulu karena ada-ada aja yang ditemuin
> di jalan :P Kecuali mungkin pas ada barengan.
>
> Beberapa
> hari lalu sebenarnya ga niat pulang malam, tapi iseng-iseng dari
> Lenteng mampir ke Depok. hihihi, aneh ya, mampir :D. yah, secara suka
> iseng mau sekalian jalan aja gitu. Kayak kalo pas lagi ke daerah Cinere
> mampir ke kontrakan mba Endah dan Dani. Pas ke Lenteng mampir ke rumah
> mbak Yuni dan mas Nursalam. Atau lagi pas di Depok mampir ke kosan
> waktu masih kuliah dulu :D Hmmm, ke mana lagi, ya :D
>
> Nah,
> awalnya emang cuma mampir, jadi bakda Maghrib pamit sama ummi untuk
> balik. Padahal sih sama ummi ga boleh balik, disuruh nginep aja. Tapi,
> kepikiran rumah aja gitu. Tsaaaah, pan anak rumahan sekarang :D
> Akhirnya, pulang, deh... Kalau udah sampe Depok suka malas naik kereta.
> Jadi, milih jalur darat, halah.. emang kereta jalaur apaan.. jalur rel
> :D
>
> Nah, akhirnya naik angkot menuju jalan baru. Di sini suka ga
> ada bus ke tol jatibening. Patas-patas ke Bekasi banyaknya lewat tol
> Cikunir. Mau ga mau cari bus ke UKI dan ntar nyambung lagi. Kalo masih
> belum malam banget, sih oke aja, tapi emang walau udah malam pilihannya
> juga itu doank, kecuali kalau pulangnya ke rumah kakak. Banyak angkot
> menuju Pondok Gede. Hmmm, tapi lagi-lagi, gw kan anak rumahan :P
>
> Hmmm,
> setelah sampai UKI, lebih milih naik angkot yang langsung sampe
> Kelurahan, so ga perlu naik angkot lagi atau kalo cape bener, bisa naik
> ojek, atau kalau mau mampir belanja juga bisa, cuci mata cari makanan
> yang enak :D
>
> Nah, ga tahu kenapa saat itu, susah banget angkot itu pada di-stop.
Padahal baru jam berapa
> ya... mungkin karena banyak polisi juga kali ya... Yo, wes terpilihlah,
> angkot dengan nopol XXXX, halah kayak ngapalin aja :D. Saat itu masih
> ada penumpangnya, tapi pas sampe Cawang, si ibu itu turun. Lha, terus,
> apa yang terjadi? Si abang angkot meratiin banget ada berapa jumlah
> pesaing. Dia sempet ngajak ngomong kira-kira ada berapa angkot dengan
> nomor yang sama di depan dia. Lha, gw kan kacamata kuda, dia bilang
> tiga, tapi yang keliatan cuma berapa gitu :P
>
> Hmm, alamat sampe
> rumah cepet, nih, secara dia ngebut gitu... tapi ternyata.. karena aku
> cuma satu-satunya penumpang. Dia pun ngajak jalan-jalan, halah...
>
> Hmmm,
> dasar apes, si abang angkot pun cari penumpang. Bayangin aja gw diajak
> muterin lagi tuh Cawang. Emang sih udah izin, tapi kebat-kebit juga,
> secara cuma aku penumpang di situ. Tapi, emang dasar dodol, malah
> kepikiran berpetualang yang ada di otak. DODOL. Saat itu udah pukul 8
> lewat.
>
> Nah, berhubung ada polisi di sekitar Cawang, si sopir
> malah ngetem gitu dengan akting mobil mogok. Cukup lama yang bikin
> akhirnya gw mikir... "kenapa juga, gw ga turun dan cari angkot lain..."
> Cari-cari ongkos, cuma nemu receh 1.500. Aah, gapapa kali ya, toh belum
> jauh-jauh banget. Dan, saat mikir aku akan turun itu, si abang mikrolet
> itu udah beberapa kali ditegor temennya yang mau ke arah Cililitan,
> mereka nyuruh aku pindah ke angkot mereka. Doeh, kesannya gw setia
> banget sama ni angkot, kagak turun juga... Sebeeel, tapi bodoh....
>
> Akhirnya,
> aku pun turun, dan menyerahkan uang 1.500 itu, ke abang angkot yang
> sedang berakting buka kap mobilnya. "Ga usah aja, pegang aja. Kalo ga
> ada polisi, saya langsung muter" gitu deh kira-kira katanya. Oke,
> deh... aku pun langsung nyebrang untuk cari angkot lain dengan nomor
> yang sama. Ga lama, rintik hujan, sempet buka payung bentaran dan agak
> ribet ketika mau jalan ke arah kolong cawang.
>
> Akhirnya, begitu
> liat angkot di depan mata, aku urung jalan ke tempat angkot biasa
> ngetem dan milih angkot itu... Dan tahukah siapa sopir angkot itu?????
> Yah, si abang yang tadi... Huaaaaaaa... kenapa dia lagi, sodara-sodara?
> Gw baru sadar bener pas di dalam angkot. Fiyuh... rada malu juga, tapi
> mau gimana. Dan berkat kegigihan si sopir itu, dia akhirnya berhasil
> ngumpulin penumpang hingga penuh. Doeh, gw setia banget sama ni
> angkot... fiyuh...
>
> Hmm, sambil mikir, ni si abang angkot inget
> muka aku ga ya... Aahh, bodok amat, deh.. emang dasar nasib harus naik
> angkot yang ini. Padahal, aku perhatiin kemudian, angkot dengan nomor
> yang sama berderet-deret gitu.
>
> Akhirnya, terpikir begini. Dari
> awal, emang Allah sudah menetapkan rezekinya buat si abang ntu lewat
> aku. Jadi, dari awal aku udah naik angkot dia, walau banyak angkot
> lainnya. Nah, ketika akhirnya aku memilih untuk turun dan cari
angkot lain, ternyata tanpa sadar, aku naik lagi angkot dia... Hmmm,
emang rezeki itu ga tertukar ya, walau mungkin nominalnya kecil, tapi
ketika Allah sudah menetapkan, ya itu terjadi...
>
> :D
> dan pulangnya pun, aku segera bercerita pada emak :D
> mungkin ibuku mikir, ni anak ada-ada aja yang ditemuin di jalan.
Waktu itu, ketiduran di stasiun,
> trus, kebablasan, trus, banyak, deh... :P Jadi ingat, kalo ibu suka
> mewanti-wanti untuk selalu zikir di jalan, dll... hehehe.. Insya Allah,
> bu.. zikir, tapi emang ada-ada aja yang ditemuin di jalan :D
>
>
>
>
>
> novi_khansa' kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi. multiply. com
> http://novikhansa. rezaervani. com/
>

3e.

Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot

Posted by: "Bang Aswi" bangaswi@yahoo.com   bangaswi

Thu Jan 22, 2009 4:38 pm (PST)

3T itu maksudnya bahwa apa yang sudah jadi pengalaman nyata haruslah menjadi pembelajaran (terutama) untuk diri sendiri, dan agar tidak hilang momen itu, alangkah lebih baik jika dituliskan sehingga menjadi pembelajaran untuk orang lain. Begitu!

Bang Aswi - Pekerja Buku
Blog [http://bangaswi.com/]

--- On Thu, 1/22/09, novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
From: novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com>
Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot
To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 22, 2009, 4:31 PM

Hehehe...

saya kok bingung 3 T itu maksudnya apa? :D

Tulisan saya berantakan banget, ya

hehe, kebiasaan nih kalo nulis diary emang suka ngalir aja...

makasi komennya...

banyak pengalaman seru selama berpetualang naik angkot

--- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Bang Aswi <bangaswi@.. .> wrote:

>

> Pengalaman yang asyik dan unik. Jarang lagi menemukan hal seperti

itu di kemudian hari. ingat 3 T = Teliti, Telaah, lalu Tulislah.

Waduh, rumus dari mana lagi ini? Nggak tau, kepengen nulis aja. Oke,

copyright saya. Mencantumkan ini harus menyertakan nama Bang Aswi ya?

Back to Novi's Story. Salut deh untuk keberanian (atau ketidakngehan)

Novi. ^_^

>

> Bang Aswi - Pekerja Buku

> Blog [http://bangaswi. com/]

>

>

> --- On Thu, 1/22/09, novi khansa' <novi_ningsih@ ...> wrote:

> From: novi khansa' <novi_ningsih@ ...>

> Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Dari Angkot ke Angkot

> To: "sekolah

> kehidupan" <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>

> Date: Thursday, January 22, 2009, 3:27 PM

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

>

> Aku

> bisa dibilang malas keluar rumah, tapi begitu keluar rumah, langsung ke

> mana-mana :D Bisa dari pagi sampe malam. Kadang suka lupa waktu,

> tahu-tahu angkot menuju rumah udah abis aja :D, heheh. Walau sadar

> juga, ga mau pulang malam-malam mulu karena ada-ada aja yang ditemuin

> di jalan :P Kecuali mungkin pas ada barengan.

>

> Beberapa

> hari lalu sebenarnya ga niat pulang malam, tapi iseng-iseng dari

> Lenteng mampir ke Depok. hihihi, aneh ya, mampir :D. yah, secara suka

> iseng mau sekalian jalan aja gitu. Kayak kalo pas lagi ke daerah Cinere

> mampir ke kontrakan mba Endah dan Dani. Pas ke Lenteng mampir ke rumah

> mbak Yuni dan mas Nursalam. Atau lagi pas di Depok mampir ke kosan

> waktu masih kuliah dulu :D Hmmm, ke mana lagi, ya :D

>

> Nah,

> awalnya emang cuma mampir, jadi bakda Maghrib pamit sama ummi untuk

> balik. Padahal sih sama ummi ga boleh balik, disuruh nginep aja. Tapi,

> kepikiran rumah aja gitu. Tsaaaah, pan anak rumahan sekarang :D

> Akhirnya, pulang, deh... Kalau udah sampe Depok suka malas naik kereta.

> Jadi, milih jalur darat, halah.. emang kereta jalaur apaan.. jalur rel

> :D

>

> Nah, akhirnya naik angkot menuju jalan baru. Di sini suka ga

> ada bus ke tol jatibening. Patas-patas ke Bekasi banyaknya lewat tol

> Cikunir. Mau ga mau cari bus ke UKI dan ntar nyambung lagi. Kalo masih

> belum malam banget, sih oke aja, tapi emang walau udah malam pilihannya

> juga itu doank, kecuali kalau pulangnya ke rumah kakak. Banyak angkot

> menuju Pondok Gede. Hmmm, tapi lagi-lagi, gw kan anak rumahan :P

>

> Hmmm,

> setelah sampai UKI, lebih milih naik angkot yang langsung sampe

> Kelurahan, so ga perlu naik angkot lagi atau kalo cape bener, bisa naik

> ojek, atau kalau mau mampir belanja juga bisa, cuci mata cari makanan

> yang enak :D

>

> Nah, ga tahu kenapa saat itu, susah banget angkot itu pada di-stop.

Padahal baru jam berapa

> ya... mungkin karena banyak polisi juga kali ya... Yo, wes terpilihlah,

> angkot dengan nopol XXXX, halah kayak ngapalin aja :D. Saat itu masih

> ada penumpangnya, tapi pas sampe Cawang, si ibu itu turun. Lha, terus,

> apa yang terjadi? Si abang angkot meratiin banget ada berapa jumlah

> pesaing. Dia sempet ngajak ngomong kira-kira ada berapa angkot dengan

> nomor yang sama di depan dia. Lha, gw kan kacamata kuda, dia bilang

> tiga, tapi yang keliatan cuma berapa gitu :P

>

> Hmm, alamat sampe

> rumah cepet, nih, secara dia ngebut gitu... tapi ternyata.. karena aku

> cuma satu-satunya penumpang. Dia pun ngajak jalan-jalan, halah...

>

> Hmmm,

> dasar apes, si abang angkot pun cari penumpang. Bayangin aja gw diajak

> muterin lagi tuh Cawang. Emang sih udah izin, tapi kebat-kebit juga,

> secara cuma aku penumpang di situ. Tapi, emang dasar dodol, malah

> kepikiran berpetualang yang ada di otak. DODOL. Saat itu udah pukul 8

> lewat.

>

> Nah, berhubung ada polisi di sekitar Cawang, si sopir

> malah ngetem gitu dengan akting mobil mogok. Cukup lama yang bikin

> akhirnya gw mikir... "kenapa juga, gw ga turun dan cari angkot lain..."

> Cari-cari ongkos, cuma nemu receh 1.500. Aah, gapapa kali ya, toh belum

> jauh-jauh banget. Dan, saat mikir aku akan turun itu, si abang mikrolet

> itu udah beberapa kali ditegor temennya yang mau ke arah Cililitan,

> mereka nyuruh aku pindah ke angkot mereka. Doeh, kesannya gw setia

> banget sama ni angkot, kagak turun juga... Sebeeel, tapi bodoh....

>

> Akhirnya,

> aku pun turun, dan menyerahkan uang 1.500 itu, ke abang angkot yang

> sedang berakting buka kap mobilnya. "Ga usah aja, pegang aja. Kalo ga

> ada polisi, saya langsung muter" gitu deh kira-kira katanya. Oke,

> deh... aku pun langsung nyebrang untuk cari angkot lain dengan nomor

> yang sama. Ga lama, rintik hujan, sempet buka payung bentaran dan agak

> ribet ketika mau jalan ke arah kolong cawang.

>

> Akhirnya, begitu

> liat angkot di depan mata, aku urung jalan ke tempat angkot biasa

> ngetem dan milih angkot itu... Dan tahukah siapa sopir angkot itu?????

> Yah, si abang yang tadi... Huaaaaaaa... kenapa dia lagi, sodara-sodara?

> Gw baru sadar bener pas di dalam angkot. Fiyuh... rada malu juga, tapi

> mau gimana. Dan berkat kegigihan si sopir itu, dia akhirnya berhasil

> ngumpulin penumpang hingga penuh. Doeh, gw setia banget sama ni

> angkot... fiyuh...

>

> Hmm, sambil mikir, ni si abang angkot inget

> muka aku ga ya... Aahh, bodok amat, deh.. emang dasar nasib harus naik

> angkot yang ini. Padahal, aku perhatiin kemudian, angkot dengan nomor

> yang sama berderet-deret gitu.

>

> Akhirnya, terpikir begini. Dari

> awal, emang Allah sudah menetapkan rezekinya buat si abang ntu lewat

> aku. Jadi, dari awal aku udah naik angkot dia, walau banyak angkot

> lainnya. Nah, ketika akhirnya aku memilih untuk turun dan cari

angkot lain, ternyata tanpa sadar, aku naik lagi angkot dia... Hmmm,

emang rezeki itu ga tertukar ya, walau mungkin nominalnya kecil, tapi

ketika Allah sudah menetapkan, ya itu terjadi...

>

> :D

> dan pulangnya pun, aku segera bercerita pada emak :D

> mungkin ibuku mikir, ni anak ada-ada aja yang ditemuin di jalan.

Waktu itu, ketiduran di stasiun,

> trus, kebablasan, trus, banyak, deh... :P Jadi ingat, kalo ibu suka

> mewanti-wanti untuk selalu zikir di jalan, dll... hehehe.. Insya Allah,

> bu.. zikir, tapi emang ada-ada aja yang ditemuin di jalan :D

>

>

>

>

>

> novi_khansa' kreatif

> ~Graphic Design 4 Publishing~

> YM : novi_ningsih

> http://akunovi. multiply. com

> http://novikhansa. rezaervani. com/

>











3f.

Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Thu Jan 22, 2009 4:41 pm (PST)


Oooh, gitu
sama donk prinsipnya sama saya :D
saya seneng banget nulis apa yang bisa saya temukan dan saya alami di
mana saja. Biasanya dalam bentuk diary gitu... kali aja nanti bisa
jadi inspirasi untuk penulisan dan tentunya moga aja bisa berguna buat
orang lain yang membaca.

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Bang Aswi <bangaswi@...> wrote:
>
> 3T itu maksudnya bahwa apa yang sudah jadi pengalaman nyata haruslah
menjadi pembelajaran (terutama) untuk diri sendiri, dan agar tidak
hilang momen itu, alangkah lebih baik jika dituliskan sehingga menjadi
pembelajaran untuk orang lain. Begitu!
>
> Bang Aswi - Pekerja Buku
> Blog [http://bangaswi.com/]
>
>
> --- On Thu, 1/22/09, novi_ningsih <novi_ningsih@...> wrote:
> From: novi_ningsih <novi_ningsih@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Thursday, January 22, 2009, 4:31 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Hehehe...
>
> saya kok bingung 3 T itu maksudnya apa? :D
>
> Tulisan saya berantakan banget, ya
>
> hehe, kebiasaan nih kalo nulis diary emang suka ngalir aja...
>
>
>
> makasi komennya...
>
> banyak pengalaman seru selama berpetualang naik angkot
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Bang Aswi <bangaswi@ .>
wrote:
>
> >
>
> > Pengalaman yang asyik dan unik. Jarang lagi menemukan hal seperti
>
> itu di kemudian hari. ingat 3 T = Teliti, Telaah, lalu Tulislah.
>
> Waduh, rumus dari mana lagi ini? Nggak tau, kepengen nulis aja. Oke,
>
> copyright saya. Mencantumkan ini harus menyertakan nama Bang Aswi ya?
>
> Back to Novi's Story. Salut deh untuk keberanian (atau ketidakngehan)
>
> Novi. ^_^
>
> >
>
> > Bang Aswi - Pekerja Buku
>
> > Blog [http://bangaswi. com/]
>
> >
>
> >
>
> > --- On Thu, 1/22/09, novi khansa' <novi_ningsih@ ...> wrote:
>
> > From: novi khansa' <novi_ningsih@ ...>
>
> > Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Dari Angkot ke Angkot
>
> > To: "sekolah
>
> > kehidupan" <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
>
> > Date: Thursday, January 22, 2009, 3:27 PM
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Aku
>
> > bisa dibilang malas keluar rumah, tapi begitu keluar rumah,
langsung ke
>
> > mana-mana :D Bisa dari pagi sampe malam. Kadang suka lupa waktu,
>
> > tahu-tahu angkot menuju rumah udah abis aja :D, heheh. Walau sadar
>
> > juga, ga mau pulang malam-malam mulu karena ada-ada aja yang ditemuin
>
> > di jalan :P Kecuali mungkin pas ada barengan.
>
> >
>
> > Beberapa
>
> > hari lalu sebenarnya ga niat pulang malam, tapi iseng-iseng dari
>
> > Lenteng mampir ke Depok. hihihi, aneh ya, mampir :D. yah, secara suka
>
> > iseng mau sekalian jalan aja gitu. Kayak kalo pas lagi ke daerah
Cinere
>
> > mampir ke kontrakan mba Endah dan Dani. Pas ke Lenteng mampir ke rumah
>
> > mbak Yuni dan mas Nursalam. Atau lagi pas di Depok mampir ke kosan
>
> > waktu masih kuliah dulu :D Hmmm, ke mana lagi, ya :D
>
> >
>
> > Nah,
>
> > awalnya emang cuma mampir, jadi bakda Maghrib pamit sama ummi untuk
>
> > balik. Padahal sih sama ummi ga boleh balik, disuruh nginep aja. Tapi,
>
> > kepikiran rumah aja gitu. Tsaaaah, pan anak rumahan sekarang :D
>
> > Akhirnya, pulang, deh... Kalau udah sampe Depok suka malas naik
kereta.
>
> > Jadi, milih jalur darat, halah.. emang kereta jalaur apaan.. jalur rel
>
> > :D
>
> >
>
> > Nah, akhirnya naik angkot menuju jalan baru. Di sini suka ga
>
> > ada bus ke tol jatibening. Patas-patas ke Bekasi banyaknya lewat tol
>
> > Cikunir. Mau ga mau cari bus ke UKI dan ntar nyambung lagi. Kalo masih
>
> > belum malam banget, sih oke aja, tapi emang walau udah malam
pilihannya
>
> > juga itu doank, kecuali kalau pulangnya ke rumah kakak. Banyak angkot
>
> > menuju Pondok Gede. Hmmm, tapi lagi-lagi, gw kan anak rumahan :P
>
> >
>
> > Hmmm,
>
> > setelah sampai UKI, lebih milih naik angkot yang langsung sampe
>
> > Kelurahan, so ga perlu naik angkot lagi atau kalo cape bener, bisa
naik
>
> > ojek, atau kalau mau mampir belanja juga bisa, cuci mata cari makanan
>
> > yang enak :D
>
> >
>
> > Nah, ga tahu kenapa saat itu, susah banget angkot itu pada di-stop.
>
> Padahal baru jam berapa
>
> > ya... mungkin karena banyak polisi juga kali ya... Yo, wes
terpilihlah,
>
> > angkot dengan nopol XXXX, halah kayak ngapalin aja :D. Saat itu masih
>
> > ada penumpangnya, tapi pas sampe Cawang, si ibu itu turun. Lha, terus,
>
> > apa yang terjadi? Si abang angkot meratiin banget ada berapa jumlah
>
> > pesaing. Dia sempet ngajak ngomong kira-kira ada berapa angkot dengan
>
> > nomor yang sama di depan dia. Lha, gw kan kacamata kuda, dia bilang
>
> > tiga, tapi yang keliatan cuma berapa gitu :P
>
> >
>
> > Hmm, alamat sampe
>
> > rumah cepet, nih, secara dia ngebut gitu... tapi ternyata.. karena aku
>
> > cuma satu-satunya penumpang. Dia pun ngajak jalan-jalan, halah...
>
> >
>
> > Hmmm,
>
> > dasar apes, si abang angkot pun cari penumpang. Bayangin aja gw diajak
>
> > muterin lagi tuh Cawang. Emang sih udah izin, tapi kebat-kebit juga,
>
> > secara cuma aku penumpang di situ. Tapi, emang dasar dodol, malah
>
> > kepikiran berpetualang yang ada di otak. DODOL. Saat itu udah pukul 8
>
> > lewat.
>
> >
>
> > Nah, berhubung ada polisi di sekitar Cawang, si sopir
>
> > malah ngetem gitu dengan akting mobil mogok. Cukup lama yang bikin
>
> > akhirnya gw mikir... "kenapa juga, gw ga turun dan cari angkot
lain..."
>
> > Cari-cari ongkos, cuma nemu receh 1.500. Aah, gapapa kali ya, toh
belum
>
> > jauh-jauh banget. Dan, saat mikir aku akan turun itu, si abang
mikrolet
>
> > itu udah beberapa kali ditegor temennya yang mau ke arah Cililitan,
>
> > mereka nyuruh aku pindah ke angkot mereka. Doeh, kesannya gw setia
>
> > banget sama ni angkot, kagak turun juga... Sebeeel, tapi bodoh....
>
> >
>
> > Akhirnya,
>
> > aku pun turun, dan menyerahkan uang 1.500 itu, ke abang angkot yang
>
> > sedang berakting buka kap mobilnya. "Ga usah aja, pegang aja. Kalo ga
>
> > ada polisi, saya langsung muter" gitu deh kira-kira katanya. Oke,
>
> > deh... aku pun langsung nyebrang untuk cari angkot lain dengan nomor
>
> > yang sama. Ga lama, rintik hujan, sempet buka payung bentaran dan agak
>
> > ribet ketika mau jalan ke arah kolong cawang.
>
> >
>
> > Akhirnya, begitu
>
> > liat angkot di depan mata, aku urung jalan ke tempat angkot biasa
>
> > ngetem dan milih angkot itu... Dan tahukah siapa sopir angkot itu?????
>
> > Yah, si abang yang tadi... Huaaaaaaa... kenapa dia lagi,
sodara-sodara?
>
> > Gw baru sadar bener pas di dalam angkot. Fiyuh... rada malu juga, tapi
>
> > mau gimana. Dan berkat kegigihan si sopir itu, dia akhirnya berhasil
>
> > ngumpulin penumpang hingga penuh. Doeh, gw setia banget sama ni
>
> > angkot... fiyuh...
>
> >
>
> > Hmm, sambil mikir, ni si abang angkot inget
>
> > muka aku ga ya... Aahh, bodok amat, deh.. emang dasar nasib harus naik
>
> > angkot yang ini. Padahal, aku perhatiin kemudian, angkot dengan nomor
>
> > yang sama berderet-deret gitu.
>
> >
>
> > Akhirnya, terpikir begini. Dari
>
> > awal, emang Allah sudah menetapkan rezekinya buat si abang ntu lewat
>
> > aku. Jadi, dari awal aku udah naik angkot dia, walau banyak angkot
>
> > lainnya. Nah, ketika akhirnya aku memilih untuk turun dan cari
>
> angkot lain, ternyata tanpa sadar, aku naik lagi angkot dia... Hmmm,
>
> emang rezeki itu ga tertukar ya, walau mungkin nominalnya kecil, tapi
>
> ketika Allah sudah menetapkan, ya itu terjadi...
>
> >
>
> > :D
>
> > dan pulangnya pun, aku segera bercerita pada emak :D
>
> > mungkin ibuku mikir, ni anak ada-ada aja yang ditemuin di jalan.
>
> Waktu itu, ketiduran di stasiun,
>
> > trus, kebablasan, trus, banyak, deh... :P Jadi ingat, kalo ibu suka
>
> > mewanti-wanti untuk selalu zikir di jalan, dll... hehehe.. Insya
Allah,
>
> > bu.. zikir, tapi emang ada-ada aja yang ditemuin di jalan :D
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > novi_khansa' kreatif
>
> > ~Graphic Design 4 Publishing~
>
> > YM : novi_ningsih
>
> > http://akunovi. multiply. com
>
> > http://novikhansa. rezaervani. com/
>
> >
>

3g.

Balasan: [sekolah-kehidupan] Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot

Posted by: "Ratno fadillah" duniafadil@yahoo.co.id   duniafadil

Thu Jan 22, 2009 5:56 pm (PST)

Oh, gitu ya, Novi.

Nama sopir angkotnya sapa.
Sempet kenalan nggak?

novi_ningsih <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
Oooh, gitu
sama donk prinsipnya sama saya :D
saya seneng banget nulis apa yang bisa saya temukan dan saya alami di
mana saja. Biasanya dalam bentuk diary gitu... kali aja nanti bisa
jadi inspirasi untuk penulisan dan tentunya moga aja bisa berguna buat
orang lain yang membaca.

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Bang Aswi <bangaswi@...> wrote:
>
> 3T itu maksudnya bahwa apa yang sudah jadi pengalaman nyata haruslah
menjadi pembelajaran (terutama) untuk diri sendiri, dan agar tidak
hilang momen itu, alangkah lebih baik jika dituliskan sehingga menjadi
pembelajaran untuk orang lain. Begitu!
>
> Bang Aswi - Pekerja Buku
> Blog [http://bangaswi.com/]
>
>
> --- On Thu, 1/22/09, novi_ningsih <novi_ningsih@...> wrote:
> From: novi_ningsih <novi_ningsih@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Re: [Catcil] Dari Angkot ke Angkot
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Thursday, January 22, 2009, 4:31 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Hehehe...
>
> saya kok bingung 3 T itu maksudnya apa? :D
>
> Tulisan saya berantakan banget, ya
>
> hehe, kebiasaan nih kalo nulis diary emang suka ngalir aja...
>
>
>
> makasi komennya...
>
> banyak pengalaman seru selama berpetualang naik angkot
>
>
>
> --- In sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com, Bang Aswi <bangaswi@ .>
wrote:
>
> >
>
> > Pengalaman yang asyik dan unik. Jarang lagi menemukan hal seperti
>
> itu di kemudian hari. ingat 3 T = Teliti, Telaah, lalu Tulislah.
>
> Waduh, rumus dari mana lagi ini? Nggak tau, kepengen nulis aja. Oke,
>
> copyright saya. Mencantumkan ini harus menyertakan nama Bang Aswi ya?
>
> Back to Novi's Story. Salut deh untuk keberanian (atau ketidakngehan)
>
> Novi. ^_^
>
> >
>
> > Bang Aswi - Pekerja Buku
>
> > Blog [http://bangaswi. com/]
>
> >
>
> >
>
> > --- On Thu, 1/22/09, novi khansa' <novi_ningsih@ ...> wrote:
>
> > From: novi khansa' <novi_ningsih@ ...>
>
> > Subject: [sekolah-kehidupan] [Catcil] Dari Angkot ke Angkot
>
> > To: "sekolah
>
> > kehidupan" <sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com>
>
> > Date: Thursday, January 22, 2009, 3:27 PM
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Aku
>
> > bisa dibilang malas keluar rumah, tapi begitu keluar rumah,
langsung ke
>
> > mana-mana :D Bisa dari pagi sampe malam. Kadang suka lupa waktu,
>
> > tahu-tahu angkot menuju rumah udah abis aja :D, heheh. Walau sadar
>
> > juga, ga mau pulang malam-malam mulu karena ada-ada aja yang ditemuin
>
> > di jalan :P Kecuali mungkin pas ada barengan.
>
> >
>
> > Beberapa
>
> > hari lalu sebenarnya ga niat pulang malam, tapi iseng-iseng dari
>
> > Lenteng mampir ke Depok. hihihi, aneh ya, mampir :D. yah, secara suka
>
> > iseng mau sekalian jalan aja gitu. Kayak kalo pas lagi ke daerah
Cinere
>
> > mampir ke kontrakan mba Endah dan Dani. Pas ke Lenteng mampir ke rumah
>
> > mbak Yuni dan mas Nursalam. Atau lagi pas di Depok mampir ke kosan
>
> > waktu masih kuliah dulu :D Hmmm, ke mana lagi, ya :D
>
> >
>
> > Nah,
>
> > awalnya emang cuma mampir, jadi bakda Maghrib pamit sama ummi untuk
>
> > balik. Padahal sih sama ummi ga boleh balik, disuruh nginep aja. Tapi,
>
> > kepikiran rumah aja gitu. Tsaaaah, pan anak rumahan sekarang :D
>
> > Akhirnya, pulang, deh... Kalau udah sampe Depok suka malas naik
kereta.
>
> > Jadi, milih jalur darat, halah.. emang kereta jalaur apaan.. jalur rel
>
> > :D
>
> >
>
> > Nah, akhirnya naik angkot menuju jalan baru. Di sini suka ga
>
> > ada bus ke tol jatibening. Patas-patas ke Bekasi banyaknya lewat tol
>
> > Cikunir. Mau ga mau cari bus ke UKI dan ntar nyambung lagi. Kalo masih
>
> > belum malam banget, sih oke aja, tapi emang walau udah malam
pilihannya
>
> > juga itu doank, kecuali kalau pulangnya ke rumah kakak. Banyak angkot
>
> > menuju Pondok Gede. Hmmm, tapi lagi-lagi, gw kan anak rumahan :P
>
> >
>
> > Hmmm,
>
> > setelah sampai UKI, lebih milih naik angkot yang langsung sampe
>
> > Kelurahan, so ga perlu naik angkot lagi atau kalo cape bener, bisa
naik
>
> > ojek, atau kalau mau mampir belanja juga bisa, cuci mata cari makanan
>
> > yang enak :D
>
> >
>
> > Nah, ga tahu kenapa saat itu, susah banget angkot itu pada di-stop.
>
> Padahal baru jam berapa
>
> > ya... mungkin karena banyak polisi juga kali ya... Yo, wes
terpilihlah,
>
> > angkot dengan nopol XXXX, halah kayak ngapalin aja :D. Saat itu masih
>
> > ada penumpangnya, tapi pas sampe Cawang, si ibu itu turun. Lha, terus,
>
> > apa yang terjadi? Si abang angkot meratiin banget ada berapa jumlah
>
> > pesaing. Dia sempet ngajak ngomong kira-kira ada berapa angkot dengan
>
> > nomor yang sama di depan dia. Lha, gw kan kacamata kuda, dia bilang
>
> > tiga, tapi yang keliatan cuma berapa gitu :P
>
> >
>
> > Hmm, alamat sampe
>
> > rumah cepet, nih, secara dia ngebut gitu... tapi ternyata.. karena aku
>
> > cuma satu-satunya penumpang. Dia pun ngajak jalan-jalan, halah...
>
> >
>
> > Hmmm,
>
> > dasar apes, si abang angkot pun cari penumpang. Bayangin aja gw diajak
>
> > muterin lagi tuh Cawang. Emang sih udah izin, tapi kebat-kebit juga,
>
> > secara cuma aku penumpang di situ. Tapi, emang dasar dodol, malah
>
> > kepikiran berpetualang yang ada di otak. DODOL. Saat itu udah pukul 8
>
> > lewat.
>
> >
>
> > Nah, berhubung ada polisi di sekitar Cawang, si sopir
>
> > malah ngetem gitu dengan akting mobil mogok. Cukup lama yang bikin
>
> > akhirnya gw mikir... "kenapa juga, gw ga turun dan cari angkot
lain..."
>
> > Cari-cari ongkos, cuma nemu receh 1.500. Aah, gapapa kali ya, toh
belum
>
> > jauh-jauh banget. Dan, saat mikir aku akan turun itu, si abang
mikrolet
>
> > itu udah beberapa kali ditegor temennya yang mau ke arah Cililitan,
>
> > mereka nyuruh aku pindah ke angkot mereka. Doeh, kesannya gw setia
>
> > banget sama ni angkot, kagak turun juga... Sebeeel, tapi bodoh....
>
> >
>
> > Akhirnya,
>
> > aku pun turun, dan menyerahkan uang 1.500 itu, ke abang angkot yang
>
> > sedang berakting buka kap mobilnya. "Ga usah aja, pegang aja. Kalo ga
>
> > ada polisi, saya langsung muter" gitu deh kira-kira katanya. Oke,
>
> > deh... aku pun langsung nyebrang untuk cari angkot lain dengan nomor
>
> > yang sama. Ga lama, rintik hujan, sempet buka payung bentaran dan agak
>
> > ribet ketika mau jalan ke arah kolong cawang.
>
> >
>
> > Akhirnya, begitu
>
> > liat angkot di depan mata, aku urung jalan ke tempat angkot biasa
>
> > ngetem dan milih angkot itu... Dan tahukah siapa sopir angkot itu?????
>
> > Yah, si abang yang tadi... Huaaaaaaa... kenapa dia lagi,
sodara-sodara?
>
> > Gw baru sadar bener pas di dalam angkot. Fiyuh... rada malu juga, tapi
>
> > mau gimana. Dan berkat kegigihan si sopir itu, dia akhirnya berhasil
>
> > ngumpulin penumpang hingga penuh. Doeh, gw setia banget sama ni
>
> > angkot... fiyuh...
>
> >
>
> > Hmm, sambil mikir, ni si abang angkot inget
>
> > muka aku ga ya... Aahh, bodok amat, deh.. emang dasar nasib harus naik
>
> > angkot yang ini. Padahal, aku perhatiin kemudian, angkot dengan nomor
>
> > yang sama berderet-deret gitu.
>
> >
>
> > Akhirnya, terpikir begini. Dari
>
> > awal, emang Allah sudah menetapkan rezekinya buat si abang ntu lewat
>
> > aku. Jadi, dari awal aku udah naik angkot dia, walau banyak angkot
>
> > lainnya. Nah, ketika akhirnya aku memilih untuk turun dan cari
>
> angkot lain, ternyata tanpa sadar, aku naik lagi angkot dia... Hmmm,
>
> emang rezeki itu ga tertukar ya, walau mungkin nominalnya kecil, tapi
>
> ketika Allah sudah menetapkan, ya itu terjadi...
>
> >
>
> > :D
>
> > dan pulangnya pun, aku segera bercerita pada emak :D
>
> > mungkin ibuku mikir, ni anak ada-ada aja yang ditemuin di jalan.
>
> Waktu itu, ketiduran di stasiun,
>
> > trus, kebablasan, trus, banyak, deh... :P Jadi ingat, kalo ibu suka
>
> > mewanti-wanti untuk selalu zikir di jalan, dll... hehehe.. Insya
Allah,
>
> > bu.. zikir, tapi emang ada-ada aja yang ditemuin di jalan :D
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > novi_khansa' kreatif
>
> > ~Graphic Design 4 Publishing~
>
> > YM : novi_ningsih
>
> > http://akunovi. multiply. com
>
> > http://novikhansa. rezaervani. com/
>
> >
>





---------------------------------
Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda?
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!
4.

[Catcil] Kapan Menikah ?

Posted by: "arief budi setyawan" arife44@yahoo.com   arife44

Thu Jan 22, 2009 3:55 pm (PST)

Ketika kita bicara tentnag IPTEK, modernisasi, dan globalisasi misalnya,
maka secara `tak sadar' sering kita terbawa ke persepsi
westernisasi. Dan sebaliknya, jika kita bicara budaya timur, kita
seolah gengsi, karenapersepsikita tentang budaya timur adalah budaya
budaya yang primordial, kampungan dsb.

Betulkah selamanya demikian? Lalu bagaimana dengan Jepang, yang mampu
mengawinkan kemajuan IPTEK dengan kekokohan memegang budaya local nya

Bagaimana dengan kita dan kekitaan kita Indonesia? IPTEK
yangkeponthal-ponthal, budaya hancur. Jadilah jurus "Cinta Ditolak
Dukun Bertindak" jadi andalan, sedangkan menyekutukan Tuhan adalah
dosa tak terampunkan. Atau yang lebih sedikit intelek mungkin, : menguji
coba bom rakitan sendiri di rumah tetangga sebelah; Seperti BALITA
ingusan menyanyikan lagu cinta yang tak paham makna, karena ia sekedar
latah. Atau salam yang pada hakikatnya adalah do'a bagi saudara
namun digemakan kasar kem(a/e)rahan.

Bukankah Jepang saja perlu waktu 30tahun untuk membuat Kanon seperti
yangdimiliki Barat? Lalu kalau kita saja masih enggan memulai, kira-kira
kapan kita bisa adaptif terhadap Zaman?

Tentang Perubahan

Kita sering bicara perubahan; perubahan apa, seperti apa dan kemana?.
Perubahan apapun, baik yang menyangkut SDM maupun institusi atau lembaga
tak bias begitu saja memutus kaitan dengan tatanan dan system nilai,
karena disana ada penghubung antara kemarin dan esok.

Jika ada sebagian yang berniat baik untuk mengembangkan good governance,
tapi menjadi ironis jika cara-carfa yang dipakai dalam prosesnya
`tidak good'. Misalnya kamapnye hanya menjadi ajang pembodohan
masyarakat, suap sana-sini, lha katanya anti korupsi Bung? Anehnya lagi
sebagian mayarakat yang sering menghujat korupsi juga ikut terlibat,
menerima dan ujung-ujungnya'Yes Sir'. Enggan antri dan akhirnya
nyrobot nomer antrian. Bukankah Ibdak bi nafsik adalah memulai dari diri
sendiri?

Selanjutnya recruitment CPNS bukan karena bersandar pada kapabilitas
tapi tipu-tipu uang saku. Jadilah pemerintahan hasil pemilihan
masyarakat. Siapa salah? Hai Bung sepertinya `Iedul Qurban telah
berlalu, tak perlu terlalu banyak cari kambing, apalagi kambing hitam.
Karena yang kita sekarang cari adalah kambing putih (?).

Sudut pandang pertanyaan-pertanyaan kita tentang kontras-kontras social
semacam itu adalah fakta temuan social dalam keseharian, tidak rasional
dan sering tidak bermoral. Terkesan lucu jadinya, sok kebaratan tapi
gaptek. Atau minjem istilah Butet `Masih kental dengan peninggalan
penjajah tapi sok nasionalis'.

Bagaimana dengan krisis ekonomi dan moral bangsa(t). "Krisis
ekonomi yang mengubah nalar perilaku bangsa atau sebaliknya, nalar
perilaku bangsa yang mengakibatkan krisis multidimensi?"

Sepertinya diperlukan sikap emosional-rasional yang seimbang, untuk
berusaha meletakkan masalah dan solusi pada tempatnya, kontekstual.
Sehingga akal-budi tidak bisa dipisah satu dengan yang lainnya. Akal
semata bisa membekukan hati; Hati semata? Bukankah IPTEK adalah sarana
memakmurkan dunia?

Disinilah `Mind on-hearth on-hand on'dibutuhkan dalam satu paket
yang integral. Sehingga muncul hasil : Cipta-Rasa-Karsa dalam pola
hubungan vertical-horisontal-alam/Tuhan-Manusia-Alam dengan pertimbangan
system nilai dari : Sains-Budaya-Masyarakat-Teknologi-SDA. Yang
selanjutnya mungkin bisa kita sebut : Intellectual Wisdom :

"Intellectual, is to be understood as often covering a much wider
range of thoughts, belief, feelings and other intangibles than come to
mind in such expressions as "the intellectual view of life" or
"reasoning on an intellectual level" (Bartholomew, 1985).

Yang lagi-lagi menjadi tanda tanya selanjutnya adalah, mengapa
intellectual wisdom ini cenderung lebih diadaptasi oleh `Swasta'
dibanding (-jauh-) dengan para pemegang amanah rakyat?bukankah di pundak
para pemegang amanah tersebut hajat hidup bangsa dititipkan?. Atau
justru masalahnya ada pada `pelabelan' Negeri-Swasta tersebut?

CSR (Company Social Responsibilities) adalah contoh lain yang
dicontohkan swasta dalam aksi cepat tanggap terhadap masalah-masalah
social, mencoba membantu pemerintah. Dengan begitu apakah koruptor masih
cukup pekak telinganya? Mungkin telinganya masih dua, tapi nuraninya
entah kemana? Berangkat dari korupsi, pulangnya ke korupsi juga. Apakah
kita masih juga membukakan pintu keberangkatan semacam itu?

Kembali, bicara tentang intelektualitas dan SDM, yang tentu saja berkait
dengan pendidikan. Merujuk pada Higher education long term strategic
(HELTS) atau yang dikenal juga dengan kerangka Pengembangan Pendidikan
Tinggi Jangka Panjang IV (2003-2010), dikatakan,

"Universities will have develop a learning system which can help
graduates learn beyond their skill and expertise:

1. The system must balance between the short-term needsof the
labor market for specialized experts and the long-term benefit from
soft skill as a future investment.
2. The learning system hasto bring into classroom not only
factual knowledge or hardskill, but also soft skill derived from
experiential knowledge, which can help students to familiarize with
tension of innovation and motional difficulties during his/her
interaction with society.

Kalau kita mencoba menarik benang putihnya, maka muatannya ada pada :
self knowledge dan self identity. Yang berarti berkait erat
dengan'keyakinan' : Matematika-filsafat-bahasa, yang merupakan
dasar dalam pembentukan kemampuan : pikir-moral-komunikasi. Dan
terimplementasi serasi `unity in harmony'

Lalu pernah juga diluncurkan issue : `Menuju kampus riset', tapi
dalam implementasinya sepertinya masih setengah hati, pemerintahpun
terkesan tak peduli. Why, what,whom, when,how dan seterusnya.

Jika India, Pakistan sukses dengan bom atom maupun roket, atau China
yang juga sukses dengan eksplorasi luar angkasanya. Bagaimana dengan
Indonesia yangmasih suka berantem dan juga korupsinya?

Jika Negara maju berangkat dari akar masalah guna mencari solusi dengan
visi-nya. Mungkin bangsa ini masih berkutat dengan masalah, berangkat
dari permukaan dan kental dengan azas (me)manfaat(kan).

Dengan apa kita bisa? mungkin dengan semangat (ke)keluarga(an). Sebuah
kekuatan bernama keluarga, mungkin lebih memotivasi kebangkitan bersama.

Apakah Indonesia sudah berkeluarga? Jika dalam keluarga, ada ayah dan
ibu. Mungkin hampir mirip juga begitu, akan sebuah bangsa. Pemimpin
adalah seorang ayah, dan ilmuwan,ulama,cendekiawan, budayawan,
pengusaha, dkk adalah ibu bagi anggota keluarga yang lain. Bernaung
bersama di rumah bangsa.

Baitii jannatii, semoga bukan lagi mimpi.

QS. 6 : 132

QS. 34 :37

QS. 13 : 4

QS. 29 : 49

Panggung Sandiwara

Dunia ini panggung sandiwara

ceritanya mudah berubah
kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani

setiap kita dapat satu peranan
yang harus kita mainkan
ada peran wajar dan ada peran berpura-pura

mengapa kita bersandiwara ?

peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak
peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
dunia ini penuh peranan
dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

mengapa kita bersandiwara ?

SEKITAR KITA

Selama dunia masih berputar

perbedaan tak pernah pudar

terbawa keangkuhan manusia

tak ingin membagi rasa

bukalah mata hati kita

bayangkan masa depan dunia

bersatu rasa untuk melangkah

demi meraih harapan

dunia yang indah

bayangkanlah kita semua

berjalan bersama

menuju hidup damai sejahtera

sempatkanlah untuk melihat

di sekitar kita

ada kesenjangan antara manusia

lihat sekitar kita ..

adakah sepercik bahagia

yang tersisa di hati kita

bergandeng tangan dekatkan hati

tiada perbedaan dalam cinta dan kasih

Don't Sleep Away The Night

Tomorrow's near, never I felt this way
Tomorrow, how empty it'll be that day
It tastes a bitter, obvious to tears to dried
To know that you're my only light
I love you, oh I need you
Oh, yes I do

Don't sleep away this night my baby
Please stay with me at least 'till dawn
It hurts to know another hour has gone by
And every minute is worthwhile
Oh, I love you

How many lonely days are there waiting for me
How many seasons will flow over me
'till the motions make my tears run dry
at the moments I should cry
for I love you, oh I need you
Oh, yes I do

Don't sleep away this night my baby
Please stay with me at least 'till dawn
It hurts to know another hour has gone by
And every minute is worthwhile
It makes me so afraid

Don't sleep away this night my baby
Please stay with me at least 'till dawn
It hurts to know another hour has gone by
The reason is still I love you

http://teknofood.blogspot.com <http://teknofood.blogspot.com/>
http://jalanku.multiply.com <http://jalanku.multiply.com/>
http://ariefbudi.wordpress.com <http://ariefbudi.wordpress.com/>

"...Bila engkau penat menempuh jalan panjang, menanjak dan berliku..
dengan perlahan ataupun berlari, berhenti dan duduklah diam.. pandanglah
ke atas.. 'Dia' sedang melukis pelangi untukmu.."
5a.

Re: Melalui Ujian Tuhan Menjadi Nyata

Posted by: "sismanto" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Thu Jan 22, 2009 4:11 pm (PST)

Makasih inspirasi dan pencerahannya pak rahmad. terkadang kita tidak
sadar harus diuji dulu baru nyata, harus jatuh dulu baru tahu dan
paham. harus .......baru. dan seterusnya.

sis.

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, rahmad nurdin
<rahmad.aceh@...> wrote:
>
> *Melalui Ujian Tuhan Menjadi Nyata*
>
> Baru saja banjir menyapa ibu kota. Pelumpang dikejutkan dengan

5b.

Re: Melalui Ujian Tuhan Menjadi Nyata

Posted by: "rahmad nurdin" rahmad.aceh@gmail.com   rahmadsyah_tcc

Thu Jan 22, 2009 8:00 pm (PST)

Pak Sismanto yang baik...

Sepatutnyalah kita mensyukuri ujian. Karena ia menerbangkan kita kembali
kepada sang Khalik. terkadang saking terlenanya, mata jadi kabur. Para
shahabat yang sibuk menjalankan bisnis, dari kota timur menuju kota barat.
pertemuan dengan anak dan istri terkadang sangat minim. tiba-tiba Allah
tinggikan suhu badannya.

Bagi pensyukur nikmat tuhan, akan berkata. Terima kasih ya Allah, selama ini
aku lupa akan karunia istri dan anak yang menetramkan batin.
--
RAHMADSYAH
Certified Master NLP Practitioner I 081511448147 I Motivator & Trauma
Therapist
www.rahmadsyah.co.cc

2009/1/23 sismanto <siril_wafa@yahoo.co.id>

> Makasih inspirasi dan pencerahannya pak rahmad. terkadang kita tidak
> sadar harus diuji dulu baru nyata, harus jatuh dulu baru tahu dan
> paham. harus .......baru. dan seterusnya.
>
> sis.
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> rahmad nurdin
> <rahmad.aceh@...> wrote:
> >
> > *Melalui Ujian Tuhan Menjadi Nyata*
>
> >
> > Baru saja banjir menyapa ibu kota. Pelumpang dikejutkan dengan
>
>
>
6.

(Sekolah Kehidupan): Norman Vincent Peale

Posted by: "Pandika Sampurna" pandika_sampurna@yahoo.com   pandika_sampurna

Thu Jan 22, 2009 4:36 pm (PST)

Saya percaya kepada kemenangan. Saya berkeyakinan bahwa manusia diturunkan ke dunia untuk mengatasi, untuk menaklukkan dirinya sendiri, lingkungannya, untuk menjadikan sesuatu dari dirinya sendiri yang berarti.

7.

[ruang lobby] salam kenal

Posted by: "yay -" lavorchid@gmail.com   ndukayoe_2004

Thu Jan 22, 2009 6:59 pm (PST)

assalamu'alaikum wr. wb

salam kenal buat semua temen2 yang ada di sekolah ini. Ikut gabung
bersekolah ya dan mohon bimbingannya.

terima kasih

wassalamu'alaikum wr. wb
8a.

(Catatan Kaki) Pahlawan Amerika Sejati

Posted by: "Jojo_Wahyudi@manulife.com" Jojo_Wahyudi@manulife.com

Thu Jan 22, 2009 6:59 pm (PST)

Pahlawan Amerika Sejati

oleh Jojo Wahyudi Jumat, 23/01/2009 08:14 WIB
www.eramuslim.com

Saya masih ingat, ketika "dia" Pahlawan Amerika itu di terjunkan seorang
diri di belantara Vietnam
yang saat itu sedang berkecamuk perang dahsyat yg tidak akan bisa dilupakan
oleh dunia, terlebih Negeri Paman Sam sendiri.
Dahsyatnya lagi dia terjun ke sarang musuh tanpa kawalan F 16 atau
sebangsanya,
dan juga tidak menaiki pesawat Air Force One kebanggaan Amerika itu.
Dia hanya berbekal parasut, beberapa senpi "senjata api" dan pelurunya,
sebuah bazoka, sebilah pisau komando,
dan busur serta anak panahnya. Tidak lupa ikat kepala keberuntungan yang
selalu terikat di antara rambut gondrongnya.
Tidak seperti tentara Amerika yg di kirim ke Afganistan atau Iraq, yang
dipersenjatai lengkap,
di dukung tank paling mutakhir, di kawal black hawk heli tempur yg katanya
belum ada bandingannya.

Boleh dibilang dia adalah sosok pahlawan Amerika yang sejati dambaan setiap
orang plus idola remaja,
bayangkan dia tidak gentar sedikitpun saat di terjunkan ke "sarang" nya
pembenci Amerika saat itu.
Apa yang berbau Amerika akan langsung di bantai habis oleh Vietkong tanpa
pandang bulu,
tanpa banyak kata-kata atapun tanpa demo-demoan kayak mahasiswa & kelompok2
yang ada di negeri kita
yang cuma bisa membakar bendera, atribut ataupun gambar presiden negeri adi
kuasa itu.

Misinya cuma satu, membebaskan tawanan Amerika yang menurut laporan
Intelijen (CIA) masih banyak
di kamp-kamp tahanan milik Vietkong yang notabene kaki tangan Uni Sovyet
musuh bebuyutan dunia barat.

Hebat nian dia, tidak geli tubuhnya di tempeli lintah dalam kubangan
kotoran babi saat tertawan laskar Vietkong,
bahkan tidak gentar saat di interogasi dengan kekerasan seperti di stroom,
di popor senapan dll

Dia bisa bertempur di segala medan.
Bisa tiba-tiba muncul dari balik semak-semak,
bisa tiba2 meloncat bagai ikan memangsa serangga dari bawah air,
bisa membuat perangkap dari kayu dan pepohonan yg ada di hutan,
bisa mengemudikan helikopter,
bahkan hanya dengan helikopter angkut biasa bisa mengalahkan helikopter
tempur
...................................................................
juga tentu saja sebagai seorang Amerika sejati.....
bisa menaklukkan hati wanita di mana dia berada.

Singkat kata, Sang Pahlawan bisa membawa pulang tawanan yg di sandera
Vietkong
walau ada yang dalam keadaan tidak bernyawa.
Tetapi itu tadi, saking heroiknya dia
berani-beraninya dia menjotos atasan/komandan di markas tentara Amerika
yang telah memberikan informasi yang keliru dan tidak segera menjemputnya
beserta tawanan yang sudah berhasil dia bebaskan.

Klop, berani melawan "musuh" di sarangnya
berani pula menentang "atasan" yg salah dalam kemanusiaan
yang selalu meng-atasnamakan prosedur ketimbang HAM.

......................................................................

Tetapi "sayang"nya........
Pahlawan Amerika Sejati itu cuma ada dalam
film garapan Hollywood
Pahlawan itu bernama "Rambo"

Berbeda dengan "Pahlawan Amerika" saat ini
yang selalu depresi saat di kirim ke medan perang,
selalu mengalami stress dan mengalami gangguan mental
saat pulang dari medan tempur,
yang bisa-bisanya menganggap wanita dan anak-anak
sebagai musuh, sehingga dengan brutal membunuhi mereka.

Berbeda pula dengan "orang nomor satu" di Amerika yang baru saja lengser ke
prabon : mister bush,
yang membutuhkan sebulan lebih persiapan hanya untuk kunjungan 6 jam di
Bogor,
yang membutuhkan dana hingga miliaran, hanya untuk landasan khusus di Kebun
Raya kebanggaan Indonesia,
yang merugikan pedagang pasar Anyar hingga puluhan miliar karena tak
boleh berdagang,
yang membuat banyak ruas jalan di tutup,
yang mengungsikan pasien dari rumah sakit Salak,
yang membuat pegawai kantor di liburkan,
bahkan anak-anak di larang ke sekolah,
yang percaya saja laporan intelijen-nya walau keliru.

Tetapi itulah...........
mereka tetap "Pahlawan Amerika"
walaupun tidak "Sejati"

Wassallam,

jojo_wahyudi@manulife.com

(teringat dalam perjalanan KRL dari Bojong Ke Cikini, 20 April 2006 pk
06.30 WIB, dilansir kembali saat Inaugurasi 20 Januari 2009)

9a.

[Lonceng] Mohon Do'a, Putra Mas Adjie kena DB

Posted by: "Adjie" inner_coach@yahoo.com   inner_coach

Thu Jan 22, 2009 7:53 pm (PST)

Dear Sahabat

Kata banyak orang memang lagi musim. Sayangnya musim yang satu ini
justru bikin senewen banyak orang. Beda dengan musim durian import
atau mangga gincu dan mangga gedong dari Cirebon.

Setelah panas mendadak sejak malam Minggu kemarin, 3 kali ke dokter
dan dua kali cek darah, positif jagoan saya kena DB. Trombosit nya
terjun bebas dari range normal.

Coba cek beberapa RS di kawasan Depok, ternyata juga gak mudah
dapatnya. Jadilah mesti antri dan booking untuk dapat kamar. Setelah
bengong lebih dari 3 jam di RS, akhirnya dapat juga kamar yang
dicari.

Kasihan juga si jagoan satu ini. Akhir minggu ini rencananya kami
hendak bermalam di seputaran Ancol, berenang, kumpul bareng beberapa
kerabat sekaligus bikin syukuran kecil ulang tahunnya. Gak jadi ke
hotel malah bermalam di RS. Ihikkk

Alhamdulillah, semenjak cairan infus masuk, suhu tubuh jagoan ini
mulai normal. mulai bertahan dekat angka 36 derajat. Trombosit masih
turun, tapi itu wajar kata dokter yang tenang-tenang saja karena
sudah terbiasa.

Membaiknya kondisi di atas tentu tak lepas dari doa Sahabat
sekalian. Jadi saya sampaikan terima kasih untuk kehangatan jenis
ini.

Sekali terima kasih atas perhatian Sahabat sekalian

Salam,
adjie

Terima kasih untuk semua perhatian Sahabat sekalian.

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Divin Nahb
<divin_nahb_dn@...> wrote:
>
> Semoga anak Mas Adjie segera sembuh.
> Sabar ya... Mas, ujian kembali datang pada Mas dan keluarga.
>
> Aku doakan semoga semua kembali baik
> Dan dapat tertawa dalam keluarga yang hangat. Amien
>
>
> Salam
>
>
> Divin Nahb
>

9b.

Re: [Lonceng] Mohon Do'a, Putra Mas Adjie kena DB

Posted by: "rah_ma18" rah_ma18@yahoo.co.id   rah_ma18

Thu Jan 22, 2009 10:50 pm (PST)

Assalamu'alaikum....
Bagaimana kabar sikecil ? Semoga cepet sembuh ya mas.
Salam buat si kecil, bilang harus mau maem n mimik obat
biar ntar bisa main lagi ma temen-temen ^_~

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "asma_h_1999"
<asma_h_1999@...> wrote:
>
> Dear Mas Aji
>
> Bagaimana kondisi puteranya ? semoga lekas pulih ya.
>
> Wassalam
> asma
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "sismanto"
> <siril_wafa@> wrote:
> >
> > Waalaikumsalam wr. wb.
> >
> > Mas Adjie. Semoga putranya cepat diberi kesembuhan yach... Amin
> >
> >
> >
> > --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Kang Dani <fil_ardy@>
> wrote:
> >
>

10a.

(CatCil) : Today's Mind Munchies

Posted by: "Adjie" inner_coach@yahoo.com   inner_coach

Thu Jan 22, 2009 7:56 pm (PST)


(LEMBURAN)

Kadang kita tidak punya patokan, yang kemudian mengarahkan kita jadi
bersikap tak adil. Ada yang mengeluh pendapatan orang lain lebih besar,
karena lemburannya juga banyak. Ada pekerja kecil yang tak mau banyak
lembur, karena membuatnya tak punya waktu untuk keluarga dan kehidupan
pribadi. Mau pilih banyak lembur ?

(BATAS ATAS)

Ini hanya sedikit kisah nyata yang saya temui, yang menegaskan tak ada
batas atas bagi harapan kita. Di sebuah perusahaan salah satu bosnya
bergaji 20 kali lipat dari gaji seorang operator produksi. Bayangkan !
Saya coba menerima kenyataan ketika dapat kabar si Bos masih meminta
gaji lebih besar lagi. Dan sejak itu saya tak boleh heran kalau karyawan
kecil minta kenaikan gaji !

(KETERLALUAN)

Keterlaluan adalah sebuah konsep yang ambigu. Ukurannya ndak jelas,
standarnya bisa sangat subjektif. Ada yang merasa sangat berjasa, maka
meminta uang jasa. Ada yang merasa bekerja keras, maka menolak keras
saat kena PHK. Pengusaha teriak menyebut pekerja keterlaluan dengan
banyak tuntutannya. Pekerja berteriak tak kalah keras, menyebut
pengusaha keterlaluan teganya mem-PHK

(KECIL)

Menyenangkan bisa menawarkan alternatif yang bisa membantu orang lain.
Sekecil apapun menurut kita ternyata bisa sangat bermakna bagi orang
yang berkepentingan.

(GERUTU)

Menggerutu sering bersahabat

(JAKET)

Kalau musim dingin atau akan berkunjung ke tempat berudara dingin, jaket
menjadi salah satu teman yang harus disiapkan. Namun kita ternyata juga
butuh jaket siap pakai untuk suhu apa saja. Jaket itu adalah jaket
mental yang akan membantu kita untuk menangkis gempuran psikologis yang
liar berkeliaran di keseharian kita. Gempuran itu bisa berupa
komentar-komentar miring, sinis dan negatif, yang bisa berasal dari
kawan-kawan sekeliling Anda

Leave Your Feedback on my blog : www.resiliency.wordpress.com
<http://www.resiliency.wordpress.com/>

11.

[sekolah kehidupan] [rampai] MAKAM

Posted by: "Susanti" susanti@shallwinbatam.com

Thu Jan 22, 2009 8:46 pm (PST)

MAKAM

Sehari setelah kau dimakamkan,
aku masih tak sempat menangis
mawar merah dan kresan kesukaanmu
tak jadi kutaburkan di atas kuburan
karena orang-orang mengatakan
bahwa aku salah warna
memangnya yang mati siapa?
kau pun pasti memakiku jika kuberikan kamboja
atau hanya sekedar bunga terompet

Nanti saja kuberikan bunga lily atau kenanga
bila paper-ku sudah selesai
mungkin semester depan

-sky-

Nah, sekarang giliran saya yang minta dikomentari.
Sok, ditunggu kritikannya,kesan, dan pesan.
Puisi ini dibuat jaman smu dulu.
12a.

Re: [Etalase] Lomba Menulis "The Amazing of Moms"

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Thu Jan 22, 2009 8:48 pm (PST)

semangat mba!
inspirasi kudu diusahakan hehe

salam
nia robie'

departemen humas sk

Pada 22 Januari 2009 10:32, hawa_sh2000 <hawa_sh2000@yahoo.com> menulis:

> pengen ikutan lombanya, tapi kok buntu nih... sampai sekarang belum
> dapat ide sama sekali.
>
>
>
13a.

Re: Fw: [Maklumat] Label Istilah Judul Posting

Posted by: "Nia Robie'" musimbunga@gmail.com

Thu Jan 22, 2009 8:51 pm (PST)

hmm..
salam kenal mba Ami..
kalo untuk iuran sebenarnya
untuk saat ini belum berjalan
kalo iurannya dalam bentuk postingan bagaimana?
hehe
maksudnya
kita akan sangat berbahagia kalo mba Ami bisa berbagi lewat tulisan kepada
sahabat2 sk yang lain
kalo mba mau baca-baca dulu juga boleh :)

salam kenal
nia robie'
salah satu humas departemen sk

Pada 22 Januari 2009 10:21, Haryatmi Sulistya <amilistya@yahoo.com> menulis:

> Anggota Kabinet SK yth
>
> Thanks 4 maklumatnya
> Saya AMI di Jakarta, sebagai anggota yang baru nyemplung bulan ini saya
> ingin bertanya. Berapa Iuran sebagai murid SK ? Maaf saya baru tahu setelah
> membaca maklumat bahwa ada istilah Tabungan unruk Iuran SK
> Dan apabila tidak terlalu aktif posting bisa di DO?
>
> Tengkiuuuu....
>
> Ami
>
> --- On *Thu, 1/22/09, Humas Sekolahkehidupan <
> humas.sekolahkehidupan@yahoo.com>* wrote:
>
> From: Humas Sekolahkehidupan <humas.sekolahkehidupan@yahoo.com>
> Subject: [sekolah-kehidupan] Fw: [Maklumat] Label Istilah Judul Posting
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Thursday, January 22, 2009, 2:52 AM
>
>
>
>
>
>
>
> Milis Sekolah Kehidupan yang berlandaskan prinsip "Comfort, Fun,
> And Welfare Home", memiliki banyak ruang kelas sebagai tempat belajarnya,
> maka diputuskan bahwa semua email yang dikirim ke milis ini *harus*mencantumkan label/istilah dalam subjek email, sesuai dengan panduan di
> bawah ini.
>
> Penggantian label/istilah ini akan disosialisasikan selama satu bulan penuh
> ke milis ini sehingga semua sahabat sudah terbiasa menggunakan istilah dalam
> subjek emailnya.
>
> Bagi sahabat yang tidak menggunakan label/istilah dalam subjek emailnya
> akan dimoderasi, supaya moderator bisa membantu mencantumkan label/istilah
> sebelum meneruskannya ke milis. Jika ada pertanyaan tentang penggunaan
> label/istilah ini, sila kirim email ke moderator.
>
> **Penggantian Istilah Judul Posting
>
> 1. Istilah "Daftar Kelas" menjadi "*Jadwal Mata Pelajaran Seminggu*"
> 2. Istilah "Resensi Buku" menjadi "*Ruang Baca"*
> 3. Istilah "Resensi Film" menjadi " " *atau "Bioskop"*
> 4. Istilah "Inspirasi dan Motivasi" menjadi "*Inspirasi"* dan atau *
> "Motivasi*"
> 5. Istilah "Wanita, Keluarga dan Rumahtangga" menjadi *"Ruang Keluarga"
> *
> 6. Istilah "Pendidikan dan Anak" menjadi *"TeKa"*
> 7. Istilah "Diary" menjadi *"Catcil"*
> 8. Istilah "Puisi" menjadi *"Rampai"*
> 9. Istilah "Diary Pekerja" menjadi *"Ruang Kantor"*
> 10. Istilah "Penyejuk Iman" menjadi *"Mimbar" *
> 11. Istilah "Sastra dan Seni" menjadi *" Bahasa"*
> 12. Istilah apapun yang tak terdefinisi: *"Catatan Kaki"*
> 13. Istilah donasi buku menjadi *"Perpustakaan"*
> 14. Istilah "Wirausaha" menjadi *"Garasi"*
> 15. Istilah iuran SK menjadi *"Tabungan"*
> 16. Istilah "Humor" menjadi *"Canda"*
> 17. Istilah Postingan Fhoto2 Menjadi *"Galeri"*
> 18. Penyambutan terhadap anggota milis yang baru Subjeknya: *"Ruang
> Tamu" *
> 19. Tambahan subjek penulisan tiap minggu, utk artikel2 kesehatan *
> ("Sehat"),* juga artikel2 resensi musik *("Ruang Musik")*
> 20. Bagi para anggota SK yg ingin promosi buku/ tulisan, bisa posting
> dgn subject: *"Etalase" *
> 21. Bagi para anggota SK yang ingin berbagi kisah/catatan perjalanan,
> bisa diposting dengan subject *"Kelana" ***
> 22. Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan kelahiran/kematian/
> pernikahan/ ulang tahun, bisa diposting dengan istilah *"Lonceng" ***
>
> Bagi para anggota SK yang ingin mengumumkan ucapan syukur karena tulisan
> dimuat di media/dapat pekerjaan baru/dapat jodoh/dapat rejeki nomplok/lulus
> ujian/lulus kuliah/lulus sekolah, bisa diposting dengan istilah *
> "Prestasi"*
>
>
> Salam
>
> KABINET SEKOLAH KEHIDUPAN 2008-2010
>
>
>
> **
>
>
>
>
>
>
>
13b.

Re: Fw: [Maklumat] Label Istilah Judul Posting

Posted by: "amilistya" amilistya@yahoo.com   amilistya

Thu Jan 22, 2009 11:05 pm (PST)

Jeng Nia Robbie

Trim ya penjelasannya.
So pasti saya akan agak rajinan posting ke SK. Kemarin kemarin
paling seminggu sekali
Hare gene ada yang gratiiissss, nambah teman and ngasah kemampuan
menulis. 2 Thumbs Up buat para aktivisnya
BTW saya juga mau iklanin Buku karya saya sekalian nanti di Etalase,
siapa tahu ada yang berminat

Kapan ya SK KopDar?

Tengkiuuuuuu sayaaaang....

Ami

In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robie'" <musimbunga@...>
wrote:
>
> hmm..
> salam kenal mba Ami..
> kalo untuk iuran sebenarnya
> untuk saat ini belum berjalan
> kalo iurannya dalam bentuk postingan bagaimana?
> hehe
> maksudnya
> kita akan sangat berbahagia kalo mba Ami bisa berbagi lewat
tulisan kepada
> sahabat2 sk yang lain
> kalo mba mau baca-baca dulu juga boleh :)
>
>
> salam kenal
> nia robie'
> salah satu humas departemen sk
>
>
>

14a.

Re: [catcil] Nikmatnya jadi si BUNGSU!

Posted by: "end_dagh" end_dagh@yahoo.com   end_dagh

Thu Jan 22, 2009 10:49 pm (PST)

Terimakasih ^_~
Iya mbak,, skalian mengingatkan yg punya adek. Kan kseringannya tuh si
bungsu sering di "iri" kan kberadaannya, hehehe

15a.

Cerita ringan...

Posted by: "endah puspitasari" end_dagh@yahoo.com   end_dagh

Thu Jan 22, 2009 10:59 pm (PST)


    Di suatu sore.."Ca, jangan manjat2 dong nak, nanti jatuh, lagian kamu kan cewek.."
Si caca dg bingungnya menatap sang ibu. "Emang talo tewek gak bole mandat ya buk?" Talo Towok buk?? Boleh ya buk?? Napa boleh buk?? Si Ibu: "pokoknya gak boleh!"
   Di suatu siang.."Ca!! Aduh..anak ibu sayang,,kalo kencing kamu harus duduk dong sayang.. kamu kan cewek. Pantang loh kencing bediri.."
Si caca bingung lagi, mencoba bertanya: "Napa gak bole buk?" Bang Ikcan?bole ya buk?" Malen caca liat bang ikcan kentingnya bedili lho.. Caca berusaha membela diri.
"Aduuhhh, kamu tu ca, kalo di bilangin slalu menjawab ya! Pokoknya kamu tu gak boleh. Bang Iksan kan laki-laki, cowok, ya boleh!!
"Ca,,kasih mainan bang iksannya sayang..caca main boneka aja, pistolannya biar bang iksan aja yang maenin.."
caca terus berlari, ibu pun mengejarnya. sambil sesekali melirik ke belakang caca bermain sperti bang iksan yang sering di lihatnya. "Dol..dol..dol.. caca tembak ibu. Ibu kan ceweknya, caca mau jadi laki-laki aja, bial bica mandat!! kencing bedili cama main pistolan kayak bang ikcan
Dol..Dol..Dol..
   

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Group Charity

Hands On Network

Volunteering has

never been so easy

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: