Rabu, 26 Agustus 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2788

Messages In This Digest (16 Messages)

Messages

1a.

[info] Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Aug 25, 2009 8:04 am (PDT)



Hanya meneruskan, info lengkap klik dihttp://pesantrenkilatexecutive.blogspot.com/

Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H

 
Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H

.O {color:black; font-size:149%;} a:link {color:#CCCCFF !important;} a:active {color:#3333CC !important;} a:visited {color:#B2B2B2 !important;} Bulan
Ramadhan selalu mendapat tempat tersendiri bagi umat Muslim. Bulan
agung yang penuh rahmat dan ampunan ini dapat menjadi moment yang tepat
untuk pembinaan bagi generasi muda dalam memperbaiki kualitas keimanan,
menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama dan meningkatkan kecintaan
kepada Allah SWT.

Dalam rangka menyemarakkan Ramadhan 1430 H, Remaja Islam Sunda
Kelapa (RISKA) kembali akan mengadakan kegiatan "Ngariung Ramadhan di
PARIS" dengan tema "Express Your Life With Islam" untuk ketiga kalinya.

Acara
ini merupakan salah satu kegiatan positif dan bermanfaat dalam bulan
Ramadhan adalah mengikuti kajian atau diskusi keislaman yang akan
menambah kecintaan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Kegiatan Ngariung Ramadhan ini bertujuan untuk:

Menyemarakkan bulan Ramadhan 1430 H dengan alternatif kegiatan yang bermanfaat bagi generasi muda dalam mengisi bulan Ramadhan.Menumbuhkan rasa cinta dan taqwa pada Allah SWT.Menjadikan Ramadhan sebagai titik awal perubahan bagi generasi muda untuk menjadi lebih baik.Mengajak generasi muda untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menghadapi permasalahan zaman yang semakin kompleks.Menjalin silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.

Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal : Sabtu / 29 Agustus 2009

Waktu : 08:00 s/d 21:00 WIB

Tempat : Hotel Sofyan Cikini

Jl. Cikini Raya No.79, Jakarta Pusat

Infak : Rp 145.000

Bentuk Kegiatan

Curhat / Tanya Jawab "All About Islam"Talk ShowGames & DoorprizePutar FilmTausiyah NgabuburitBuka BersamaTarawih bersamaAcara Ngariung Ramadhan ini akan diisi oleh beberapa narasumber:

Ustadz Reza M Syarif

Ustadz Ahmad Hadi Wibawa (Aa Hadi)

Oki Setiana Dewi (pemeran Anna Alfathunnisa dalam film Ketika Cinta Bertasbih) Elang Gumilang (Mahasiswa, Pengusaha muda)Moderator Talkshow : Boim Lebon 'Lupus'

Rundown acara:

08.00-09.00 Registrasi Baru dan Registrasi Ulang 09.00-09.30 Pembukaan dan Tilawah 09.30-12.00 Sharing interaktif "The Way of Life – Be Positive Minded!" Narasumber : Ust. Reza M. Syarif 12.00-13.00 Istirahat, Sholat Dzuhur, dan Tadarus 13.00-15.30 Talk Show "Islam Is My Inspiration" Narasumber : Oki Setiana (Pemeran Anna Althafunnisa dalam 'Ketika Cinta Bertasbih') : Elang Gumilang (Mahasiswa Entrepeneur Property Beromzet Miliaran Rupiah) Moderator : Boim LeBon 'Lupus' 15.30-16.30 Istirahat dan Sholat Ashar 16.30-17.45 Siraman Rohani "Proud to Be a Muslim" Pembicara : Ust. Ahmad Hadi Wibawa (Aa' Hadi) 17.45-19.15 Persiapan Buka Bersama, Sholat Maghrib, dan Buffet Dinner 19.15-20.15 Sholat Isya' dan Tarawih 20.15-21.00 Feedback dan Penutupan

Untuk Informasi, dapat menghubungi :

Ibnu : 0817165582

Neni : 081376806875

Winda : 08161105606

Sekretariat RISKA : Jl. Taman Sunda Kelapa No.16 Menteng, Jakarta
Pusat Telp. 021-31905839

email: parisriska@gmail.com

blogspot: pesantrenkilatexecutive.blogspot.com

Posted by
Pesantren Kilat for Executive with PARIS

at
9:49 PM

***

"Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
(Syekh Muhammad Al Ghazali)

***

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

1b.

Re: [info] Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 25, 2009 2:29 pm (PDT)



Infonya menarik. Tapi mungkin maksudnya 'Pesantren Kilat Ramadhan for
Executives" ya?:p. Kalo "Executive Ramadhan" entah makhluk apa ya? Apakah
sejenis "Executive Director"?hehe...

Btw, daripada salah kaprah begitu, kenapa juga ga pake bahasa Indonesia
aja?^_^

Tabik,

Nursalam AR
-yang sensitif dengan bahasa -:))

On 8/25/09, novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Hanya meneruskan, info lengkap klik di
> http://pesantrenkilatexecutive.blogspot.com/
>
>
>
>
> Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H<http://pesantrenkilatexecutive.blogspot.com/2009/08/pesantren-kilat-for-executive-ramadhan.html>
> Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H
>
> Bulan Ramadhan selalu mendapat tempat tersendiri bagi umat Muslim. Bulan
> agung yang penuh rahmat dan ampunan ini dapat menjadi moment yang tepat
> untuk pembinaan bagi generasi muda dalam memperbaiki kualitas keimanan,
> menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama dan meningkatkan kecintaan kepada
> Allah SWT.
>
> Dalam rangka menyemarakkan Ramadhan 1430 H, Remaja Islam Sunda Kelapa
> (RISKA) kembali akan mengadakan kegiatan �Ngariung Ramadhan di PARIS� dengan
> tema �Express Your Life With Islam� untuk ketiga kalinya.
>
> Acara ini merupakan salah satu kegiatan positif dan bermanfaat dalam bulan
> Ramadhan adalah mengikuti kajian atau diskusi keislaman yang akan menambah
> kecintaan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
>
> Kegiatan Ngariung Ramadhan ini bertujuan untuk:
>
> - Menyemarakkan bulan Ramadhan 1430 H dengan alternatif kegiatan yang
> bermanfaat bagi generasi muda dalam mengisi bulan Ramadhan.
> - Menumbuhkan rasa cinta dan taqwa pada Allah SWT.
> - Menjadikan Ramadhan sebagai titik awal perubahan bagi generasi muda
> untuk menjadi lebih baik.
> - Mengajak generasi muda untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam
> menghadapi permasalahan zaman yang semakin kompleks.
> - Menjalin silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.
>
>
> Waktu dan Tempat
>
> Hari / Tanggal : Sabtu / 29 Agustus 2009
> Waktu : 08:00 s/d 21:00 WIB
> Tempat : Hotel Sofyan Cikini
> Jl. Cikini Raya No.79, Jakarta Pusat
> Infak : Rp 145.000
>
> Bentuk Kegiatan
>
> - Curhat / Tanya Jawab �All About Islam�
> - Talk Show
> - Games & Doorprize
> - Putar Film
> - Tausiyah Ngabuburit
> - Buka Bersama
> - Tarawih bersama
>
> Acara Ngariung Ramadhan ini akan diisi oleh beberapa narasumber:
>
> - Ustadz Reza M Syarif
> <http://www.blogger.com/%27http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=>
> - Ustadz Ahmad Hadi Wibawa (Aa Hadi)
> - Oki Setiana Dewi <http://selebriti.kapanlagi.com/oki_setiana_dewi/>(pemeran Anna Alfathunnisa dalam film Ketika Cinta Bertasbih)
> - Elang Gumilang<http://thefreshinspiration.wordpress.com/2009/08/08/elang-gumilang-mahasiswa-beromzet-milyaran/>(Mahasiswa, Pengusaha muda)
> - Moderator Talkshow : Boim Lebon 'Lupus'
>
> Rundown acara:
>
> 08.00-09.00 Registrasi Baru dan Registrasi Ulang
>
> 09.00-09.30 Pembukaan dan Tilawah
>
> 09.30-12.00 Sharing interaktif �The Way of Life � Be Positive Minded!�
>
> Narasumber : Ust. Reza M. Syarif
>
> 12.00-13.00 Istirahat, Sholat Dzuhur, dan Tadarus
>
> 13.00-15.30 Talk Show �Islam Is My Inspiration�
>
> Narasumber : Oki Setiana (Pemeran Anna Althafunnisa dalam �Ketika Cinta
> Bertasbih�)
>
> : Elang Gumilang (Mahasiswa Entrepeneur Property Beromzet Miliaran Rupiah)
>
> Moderator : Boim LeBon �Lupus�
>
> 15.30-16.30 Istirahat dan Sholat Ashar
>
> 16.30-17.45 Siraman Rohani �Proud to Be a Muslim�
>
> Pembicara : Ust. Ahmad Hadi Wibawa (Aa� Hadi)
>
> 17.45-19.15 Persiapan Buka Bersama, Sholat Maghrib, dan Buffet Dinner
>
> 19.15-20.15 Sholat Isya� dan Tarawih
>
> 20.15-21.00 Feedback dan Penutupan
>
> Untuk Informasi, dapat menghubungi :
> Ibnu : 0817165582
> Neni : 081376806875
> Winda : 08161105606
> Sekretariat RISKA : Jl. Taman Sunda Kelapa No.16 Menteng, Jakarta Pusat
> Telp. 021-31905839
> email: parisriska@gmail.com
> blogspot: pesantrenkilatexecutive.blogspot.com
>
> Posted by Pesantren Kilat for Executive with PARIS at 9:49 PM<http://pesantrenkilatexecutive.blogspot.com/2009/08/pesantren-kilat-for-executive-ramadhan.html>
>
>
> ***
>
> "Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
> (Syekh Muhammad Al Ghazali)
>
> ***
>
>
>
>
> novi_khansa'kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi.multiply.com
> http://novikhansa.wordpress.com/
>
>
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
1c.

Re: [info] Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Aug 25, 2009 2:37 pm (PDT)



heheheh :D
aku juga cuma copas, disurun forward sama temen :P

*merajuk karena ga meratiin sama sekali, hehe...

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
>
> Infonya menarik. Tapi mungkin maksudnya 'Pesantren Kilat Ramadhan for
> Executives" ya?:p. Kalo "Executive Ramadhan" entah makhluk apa ya? Apakah
> sejenis "Executive Director"?hehe...
>
> Btw, daripada salah kaprah begitu, kenapa juga ga pake bahasa Indonesia
> aja?^_^
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
> -yang sensitif dengan bahasa -:))
>
> On 8/25/09, novi khansa' <novi_ningsih@...> wrote:
> >
> >
> >
> > Hanya meneruskan, info lengkap klik di
> > http://pesantrenkilatexecutive.blogspot.com/
> >
> >
> >
> >
> > Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H<http://pesantrenkilatexecutive.blogspot.com/2009/08/pesantren-kilat-for-executive-ramadhan.html>
> > Pesantren Kilat for Executive Ramadhan 1430 H
> >
> > Bulan Ramadhan selalu mendapat tempat tersendiri bagi umat Muslim. Bulan
> > agung yang penuh rahmat dan ampunan ini dapat menjadi moment yang tepat
> > untuk pembinaan bagi generasi muda dalam memperbaiki kualitas keimanan,
> > menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama dan meningkatkan kecintaan kepada
> > Allah SWT.
> >
> > Dalam rangka menyemarakkan Ramadhan 1430 H, Remaja Islam Sunda Kelapa
> > (RISKA) kembali akan mengadakan kegiatan "Ngariung Ramadhan di PARIS" dengan
> > tema "Express Your Life With Islam" untuk ketiga kalinya.
> >
> > Acara ini merupakan salah satu kegiatan positif dan bermanfaat dalam bulan
> > Ramadhan adalah mengikuti kajian atau diskusi keislaman yang akan menambah
> > kecintaan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
> >
> > Kegiatan Ngariung Ramadhan ini bertujuan untuk:
> >
> > - Menyemarakkan bulan Ramadhan 1430 H dengan alternatif kegiatan yang
> > bermanfaat bagi generasi muda dalam mengisi bulan Ramadhan.
> > - Menumbuhkan rasa cinta dan taqwa pada Allah SWT.
> > - Menjadikan Ramadhan sebagai titik awal perubahan bagi generasi muda
> > untuk menjadi lebih baik.
> > - Mengajak generasi muda untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam
> > menghadapi permasalahan zaman yang semakin kompleks.
> > - Menjalin silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah.
> >
> >
> > Waktu dan Tempat
> >
> > Hari / Tanggal : Sabtu / 29 Agustus 2009
> > Waktu : 08:00 s/d 21:00 WIB
> > Tempat : Hotel Sofyan Cikini
> > Jl. Cikini Raya No.79, Jakarta Pusat
> > Infak : Rp 145.000
> >
> > Bentuk Kegiatan
> >
> > - Curhat / Tanya Jawab "All About Islam"
> > - Talk Show
> > - Games & Doorprize
> > - Putar Film
> > - Tausiyah Ngabuburit
> > - Buka Bersama
> > - Tarawih bersama
> >
> > Acara Ngariung Ramadhan ini akan diisi oleh beberapa narasumber:
> >
> > - Ustadz Reza M Syarif
> > <http://www.blogger.com/%27http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=>
> > - Ustadz Ahmad Hadi Wibawa (Aa Hadi)
> > - Oki Setiana Dewi <http://selebriti.kapanlagi.com/oki_setiana_dewi/>(pemeran Anna Alfathunnisa dalam film Ketika Cinta Bertasbih)
> > - Elang Gumilang<http://thefreshinspiration.wordpress.com/2009/08/08/elang-gumilang-mahasiswa-beromzet-milyaran/>(Mahasiswa, Pengusaha muda)
> > - Moderator Talkshow : Boim Lebon 'Lupus'
> >
> > Rundown acara:
> >
> > 08.00-09.00 Registrasi Baru dan Registrasi Ulang
> >
> > 09.00-09.30 Pembukaan dan Tilawah
> >
> > 09.30-12.00 Sharing interaktif "The Way of Life – Be Positive Minded!"
> >
> > Narasumber : Ust. Reza M. Syarif
> >
> > 12.00-13.00 Istirahat, Sholat Dzuhur, dan Tadarus
> >
> > 13.00-15.30 Talk Show "Islam Is My Inspiration"
> >
> > Narasumber : Oki Setiana (Pemeran Anna Althafunnisa dalam `Ketika Cinta
> > Bertasbih')
> >
> > : Elang Gumilang (Mahasiswa Entrepeneur Property Beromzet Miliaran Rupiah)
> >
> > Moderator : Boim LeBon `Lupus'
> >
> > 15.30-16.30 Istirahat dan Sholat Ashar
> >
> > 16.30-17.45 Siraman Rohani "Proud to Be a Muslim"
> >
> > Pembicara : Ust. Ahmad Hadi Wibawa (Aa' Hadi)
> >
> > 17.45-19.15 Persiapan Buka Bersama, Sholat Maghrib, dan Buffet Dinner
> >
> > 19.15-20.15 Sholat Isya' dan Tarawih
> >
> > 20.15-21.00 Feedback dan Penutupan
> >
> > Untuk Informasi, dapat menghubungi :
> > Ibnu : 0817165582
> > Neni : 081376806875
> > Winda : 08161105606
> > Sekretariat RISKA : Jl. Taman Sunda Kelapa No.16 Menteng, Jakarta Pusat
> > Telp. 021-31905839
> > email: parisriska@...
> > blogspot: pesantrenkilatexecutive.blogspot.com
> >
> > Posted by Pesantren Kilat for Executive with PARIS at 9:49 PM<http://pesantrenkilatexecutive.blogspot.com/2009/08/pesantren-kilat-for-executive-ramadhan.html>
> >
> >
> > ***
> >
> > "Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
> > (Syekh Muhammad Al Ghazali)
> >
> > ***
> >
> >
> >
> >
> > novi_khansa'kreatif
> > ~Graphic Design 4 Publishing~
> > YM : novi_ningsih
> > http://akunovi.multiply.com
> > http://novikhansa.wordpress.com/
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
>
> --
> "Open up your mind and fly!"
>
> Nursalam AR
> Penerjemah, Penulis & Editor
> 0813-10040723
> 021-92727391
> www.nursalam.multiply.com
> www.facebook.com/nursalam.ar
>

2.

Fwd: [fkmui96] "Cukup Itu Berapa?"

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 25, 2009 11:00 am (PDT)



Maaf,sekadar meneruskan.

Moga ada manfaatnya.

Tabik,

Nursalam AR

---------- Forwarded message ----------
From: SIRAIT Maria <maria.sirait@saipem.co.id>
Date: Aug 25, 2009 8:48 AM
Subject: [fkmui96] "Cukup Itu Berapa?"
To:

*"Cukup Itu Berapa?"*

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia,

barangkali adalah kata
"cukup".

*Kapan kita bisa berkata cukup?

*Hampir semua pegawai merasa

gajinya belum bisa dikatakan
sepadan dengan kerja kerasnya.

Pengusaha hampir selalu merasa

pendapatan perusahaannya masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang dan kurang.

*Kapankah kita bisa berkata cukup?*

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup hanya bisa diucapkan

oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut berkata cukup.

*Mengucapkan kata cukup *

*bukan berarti kita berhenti
berusaha dan berkarya.
*
"Cukup"

jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi,

mandeg dan berpuas diri.

Mengucapkan kata cukup

*membuat kita melihat *

*apa yang telah kita terima,*

bukan apa yang belum kita dapatkan.

Jangan biarkan kerakusan manusia

membuat kita sulit´berkata cukup.

*Belajarlah mencukupkan diri *

*dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, *

*maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.*

Belajarlah untuk berkata "Cukup"

---------------------------------------------
Save a tree... please don't print this e-mail unless you really need to...
---------------------------------------------
This message and any attachments (the "message") are confidential and
intended solely for the addressees.
Any unauthorised use or dissemination is prohibited.
Messages are susceptible to alteration. SAIPEM Group shall not be liable for
the message if altered, changed or falsified.
If you are not the intended addressee of this message, please cancel it
immediately and inform the sender.
---------------------------------------------

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
3a.

[catcil] A S I H

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Tue Aug 25, 2009 11:36 am (PDT)





Asih namanya. Aku mengenalnya beberapa tahun silam saat ada Pemilu. Berlanjut, ternyata kami kembali dipertemukan dalam sebuah forum pengajian. Ada yang berbeda dari Asih. Dia tak sesegar ketika pertama kali bertemu. Baru aku ketahui kemudian, Asih habis sakit tipes. Berat badannya turun delapan kilo. Pucat sekali wajahnya. Jika Asih tak hadir dalam pengajian, bisa dipastikan dia sedang check-up. Biasanya itu hari Sabtu.

Asih yang kukenal adalah seorang guru SMP di sebuah sekolah swasta. Perawakan Asih yang imut nyaris sama dengan para murid SMP. Lucu aja, membayangkan Asih berjalan beriringan dengan para muridnya. Mana gurunya, mana muridnya. :)

***

Ramadhan tahun kemarin, aku, Asih dan beberapa remaja masjid di sekitar kompleks perumahan mengadakan SALAMAN (Pesantren Kilat Ramadhan). Beberapa waktu sebelum Ramadhan kami mengadakan rapat. Saat tarhib ramadhan, aku dan Asih serta beberapa ikhwan kebagian untuk menghadiri sekaligus membagikan pamflet pesantren kilat.

Hari demi hari menjelang Ramadhan hingga bulan Ramadhan rapat-rapat terus jalan. Banyak hal yang harus disiapkan untuk acara Sanlat itu. Apalagi, Sanlat ini baru terselenggara lagi setelah beberapa kali Ramadhan tak pernah diadakan.

Aku dan Asih sempat saling memberi kabar via SMS hingga akhirnya Sanlat terselenggara. Pada hari pertama Asih tidak hadir, begitu juga hari ke-2. Aku menanyakan kepada adiknya, ke mana Asih? Apakah sedang check-up. Aku lupa jawaban adiknya Asih. Seingatku Asih ke rumah sakit. Itu saja. Saat itu dengan SDM yang terbatas akhirnya pesantren kilat terselenggara dengan baik. Memang masih ada kekurangan acara di sana-sini, tapi alhamdulillah ini adalah salah satu acara yang berkesan bagiku.

Tak berapa lama setelah Sanlat, aku memilih untuk tinggal di rumah kakak di Pondok Gede. Pada pertengahan Ramadhan, aku jatuh sakit. Mengikuti acara Sanlat adalah salah satu kenekatanku karena setelah penutupan, aku kembali ambruk. Hingga pada suatu malam.

Malam ke-25 Ramadhan dering telepon mengejutkanku. Dari nomor yang tak dikenal.

"Halo"

"assalamu'alaykum ini Mimi"

"Asih meninggal… baru aja, Asih Rohmani, temen kita"

Aku tak bisa banyak berkata-kata hingga kemudian Mimi menyuruhku menjarkom berita itu ke teman-teman satu majelis dan organisasi.
Aku masih tak percaya hingga air mataku mengalir begitu saja. Asih temanku, tetanggaku, sahabatku meninggal… padahal baru kemarin kami kerja bareng di pesantren kilat, baru beberapa hari dia mengkhawatirkan kesehatanku dan menyarankan aku untuk banyak istirahat. Baru sebulan yang lalu kami hadir dalam tarhib ramadhan dan beberapa kali bertemu ketika aku ingin berangkat ke kantor klien. Asih…

Dering telepon kembali berbunyi. Dari seorang ikhwan di Kompleks perumahan, mengabarkan kalau Asih meninggal, menyusul ikhwan lainnya mengabari…

Kepalaku masih terasa berat, badan juga masih lemah, otakku lelah berpikir hingga aku mulai menghubungi sahabatku. Aku masih tak sanggup untuk meng SMS mereka, aku butuh untuk curhat, aku butuh didengarkan. Satu demi satu, aku menelepon mereka, tak ada yang mengangkat hingga ketika aku menelepon seorang sahabat.

"Teteh, Asih meninggal"

Suara tangisku makin tak tertahan mengabarkan berita duka itu.

"Paru-paru bocor, teh….."

Kemudian, aku meng-SMS temanku satu per satu. Dering telepon pun mulai berbunyi. Beberapa di antara mereka sedang iktikaf. Rasanya sungguh tak percaya. Asih, sahabat kami, telah meninggalkan kami selama-lamanya.

Aku sedih teramat dalam. Aku sedih karena aku tak tahu sejak kapan Asih masuk Rumah Sakit. Aku hanya tahu, hari Sabtu itu jadwal check up Asih. Aku hanya tahu, Asih memang pernah sakit. Aku hanya tahu Asih pernah sakit tipes dan berat tubuhnya turun 8 kilo. Selanjutnya, kami tak pernah tahu.

Saat Pesantren Kilat, Asih tak bisa hadir, kami hanya memaklumi karena mungkin Asih check-up, tapi kami tidak pernah tahu kalau penyakit Asih separah itu. Asih masuk Rumah Sakit hari Jumat dan meninggal  kamis malam.

Saat takziyah, baru aku ketahui kemudian kalau Asih memang sempat mengeluhkan sakit kepalanya. Rasanya pusing dan gelap hingga dia tak bisa berjalan menuju pasar dekat kompleks. Seorang temanku membantunya membelanjakan barang yang ingin dia beli. Asih pun sempat meminta air putih karena tak tahan dan memilih berbuka. Dan yang paling membuatku sedih, Asih sempat mengkhawatirkan keadaan aku yang sedang sakit. Asiiih…

***

Aku masuki rumah itu, sudah ramai dengan banyak orang.  Terbujur kaku tubuh seorang yang aku kenal. Aku tak sanggup lama berada di sana hingga setelah usai bersalaman dengan ibunda Asih, aku dan teman-teman pun keluar menuju masjid untuk sholat. Rasanya masih terharu, sedih, dan banyak yang tak bisa kami ungkapkan hingga setiap kali mengingat, aku masih terus menangis…

Asih, kami tak pernah tahu dengan sakit paru-parumu…
kami tak pernah tahu di balik pucat wajahmu
kami tak pernah tahu di balik sedih dirimu…

Aku masih ingat ketika kita rapat di rumahku
aku masih ingat, ketika kamu meminjam buku-buku itu
aku masih ingat, ketika kita ikut tarhib ramadhan bersama
aku masih ingat….

Aku memang tak begitu dekat denganmu
tapi aku sangat kehilangan dirimu…
Moga Allah memberikan yang terbaik….

Moga Allah menempatkan Asih di surga-Nya…
Aamiin…

Mengenang Asih (malam ke-25 Ramadhan tahun lalu)

***

"Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
(Syekh Muhammad Al Ghazali)

***

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

3b.

Re: [catcil] A S I H

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Tue Aug 25, 2009 8:05 pm (PDT)



Semoga Asih mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Amiin
Merinding karena haru, Nop. Sesuatu yang datangnya tidak
terduga memang sering mendatangkan ketidaksiapan. Rasa tak
percaya kalo orang yang dekat dengan kita ternyata telah pergi.

Ajal... demikianlah ia...
jika sampai waktuku.. tulis juga ya, Nop.
dan tolong hibur Nibras dan Bundanya :)

Dani

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, novi khansa' <novi_ningsih@...> wrote:
>

> Asih namanya. Aku mengenalnya beberapa tahun silam saat ada Pemilu. Berlanjut, ternyata kami kembali dipertemukan dalam sebuah forum pengajian. Ada yang berbeda dari Asih. Dia tak sesegar ketika pertama kali bertemu. Baru aku ketahui kemudian, Asih habis sakit tipes. Berat badannya turun delapan kilo. Pucat sekali wajahnya. Jika Asih tak hadir dalam pengajian, bisa dipastikan dia sedang check-up. Biasanya itu hari Sabtu.

3c.

Re: [catcil] A S I H

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 25, 2009 8:13 pm (PDT)



Hmm..orang yang kuat ya si Asih itu. Tak pernah mengeluh meski
menderita.Justru lebih kuatir dengan kondisi orang lain. Subhanallah. Betul
kata pepatah,"Good men died earlier.". Orang-orang baik meninggal lebih
dahulu. Moga Asih dapat tempat terbaik di surga-Nya dan Allah terangi
kuburnya. Amin!

Tabik,

Nursalam AR

On 8/26/09, novi khansa' <novi_ningsih@yahoo.com> wrote:
>
>
>
>
>
> Asih namanya. Aku mengenalnya beberapa tahun silam saat ada Pemilu.
> Berlanjut, ternyata kami kembali dipertemukan dalam sebuah forum pengajian.
> Ada yang berbeda dari Asih. Dia tak sesegar ketika pertama kali bertemu.
> Baru aku ketahui kemudian, Asih habis sakit tipes. Berat badannya turun
> delapan kilo. Pucat sekali wajahnya. Jika Asih tak hadir dalam pengajian,
> bisa dipastikan dia sedang check-up. Biasanya itu hari Sabtu.
>
> Asih yang kukenal adalah seorang guru SMP di sebuah sekolah swasta.
> Perawakan Asih yang imut nyaris sama dengan para murid SMP. Lucu aja,
> membayangkan Asih berjalan beriringan dengan para muridnya. Mana gurunya,
> mana muridnya. :)
>
> ***
>
>
> Ramadhan tahun kemarin, aku, Asih dan beberapa remaja masjid di sekitar
> kompleks perumahan mengadakan SALAMAN (Pesantren Kilat Ramadhan). Beberapa
> waktu sebelum Ramadhan kami mengadakan rapat. Saat tarhib ramadhan, aku dan
> Asih serta beberapa ikhwan kebagian untuk menghadiri sekaligus membagikan
> pamflet pesantren kilat.
>
> Hari demi hari menjelang Ramadhan hingga bulan Ramadhan rapat-rapat terus
> jalan. Banyak hal yang harus disiapkan untuk acara Sanlat itu. Apalagi,
> Sanlat ini baru terselenggara lagi setelah beberapa kali Ramadhan tak pernah
> diadakan.
>
> Aku dan Asih sempat saling memberi kabar via SMS hingga akhirnya Sanlat
> terselenggara. Pada hari pertama Asih tidak hadir, begitu juga hari ke-2.
> Aku menanyakan kepada adiknya, ke mana Asih? Apakah sedang check-up. Aku
> lupa jawaban adiknya Asih. Seingatku Asih ke rumah sakit. Itu saja. Saat itu
> dengan SDM yang terbatas akhirnya pesantren kilat terselenggara dengan baik.
> Memang masih ada kekurangan acara di sana-sini, tapi alhamdulillah ini
> adalah salah satu acara yang berkesan bagiku.
>
> Tak berapa lama setelah Sanlat, aku memilih untuk tinggal di rumah kakak di
> Pondok Gede. Pada pertengahan Ramadhan, aku jatuh sakit. Mengikuti acara
> Sanlat adalah salah satu kenekatanku karena setelah penutupan, aku kembali
> ambruk. Hingga pada suatu malam.
>
> Malam ke-25 Ramadhan dering telepon mengejutkanku. Dari nomor yang tak
> dikenal.
>
> "Halo"
>
> "assalamu�alaykum ini Mimi"
>
> "Asih meninggal� baru aja, Asih Rohmani, temen kita"
>
> Aku tak bisa banyak berkata-kata hingga kemudian Mimi menyuruhku menjarkom
> berita itu ke teman-teman satu majelis dan organisasi.
> Aku masih tak percaya hingga air mataku mengalir begitu saja. Asih temanku,
> tetanggaku, sahabatku meninggal� padahal baru kemarin kami kerja bareng di
> pesantren kilat, baru beberapa hari dia mengkhawatirkan kesehatanku dan
> menyarankan aku untuk banyak istirahat. Baru sebulan yang lalu kami hadir
> dalam tarhib ramadhan dan beberapa kali bertemu ketika aku ingin berangkat
> ke kantor klien. Asih�
>
> Dering telepon kembali berbunyi. Dari seorang ikhwan di Kompleks perumahan,
> mengabarkan kalau Asih meninggal, menyusul ikhwan lainnya mengabari�
>
> Kepalaku masih terasa berat, badan juga masih lemah, otakku lelah berpikir
> hingga aku mulai menghubungi sahabatku. Aku masih tak sanggup untuk meng SMS
> mereka, aku butuh untuk curhat, aku butuh didengarkan. Satu demi satu, aku
> menelepon mereka, tak ada yang mengangkat hingga ketika aku menelepon
> seorang sahabat.
>
> "Teteh, Asih meninggal"
>
> Suara tangisku makin tak tertahan mengabarkan berita duka itu.
>
> �Paru-paru bocor, teh�..�
>
> Kemudian, aku meng-SMS temanku satu per satu. Dering telepon pun mulai
> berbunyi. Beberapa di antara mereka sedang iktikaf. Rasanya sungguh tak
> percaya. Asih, sahabat kami, telah meninggalkan kami selama-lamanya.
>
> Aku sedih teramat dalam. Aku sedih karena aku tak tahu sejak kapan Asih
> masuk Rumah Sakit. Aku hanya tahu, hari Sabtu itu jadwal check up Asih. Aku
> hanya tahu, Asih memang pernah sakit. Aku hanya tahu Asih pernah sakit tipes
> dan berat tubuhnya turun 8 kilo. Selanjutnya, kami tak pernah tahu.
>
> Saat Pesantren Kilat, Asih tak bisa hadir, kami hanya memaklumi karena
> mungkin Asih check-up, tapi kami tidak pernah tahu kalau penyakit Asih
> separah itu. Asih masuk Rumah Sakit hari Jumat dan meninggal kamis malam.
>
> Saat takziyah, baru aku ketahui kemudian kalau Asih memang sempat
> mengeluhkan sakit kepalanya. Rasanya pusing dan gelap hingga dia tak bisa
> berjalan menuju pasar dekat kompleks. Seorang temanku membantunya
> membelanjakan barang yang ingin dia beli. Asih pun sempat meminta air putih
> karena tak tahan dan memilih berbuka. Dan yang paling membuatku sedih, Asih
> sempat mengkhawatirkan keadaan aku yang sedang sakit. Asiiih�
>
> ***
>
>
> Aku masuki rumah itu, sudah ramai dengan banyak orang. Terbujur kaku tubuh
> seorang yang aku kenal. Aku tak sanggup lama berada di sana hingga setelah
> usai bersalaman dengan ibunda Asih, aku dan teman-teman pun keluar menuju
> masjid untuk sholat. Rasanya masih terharu, sedih, dan banyak yang tak bisa
> kami ungkapkan hingga setiap kali mengingat, aku masih terus menangis�
>
> Asih, kami tak pernah tahu dengan sakit paru-parumu�
> kami tak pernah tahu di balik pucat wajahmu
> kami tak pernah tahu di balik sedih dirimu�
>
> Aku masih ingat ketika kita rapat di rumahku
> aku masih ingat, ketika kamu meminjam buku-buku itu
> aku masih ingat, ketika kita ikut tarhib ramadhan bersama
> aku masih ingat�.
>
> Aku memang tak begitu dekat denganmu
> tapi aku sangat kehilangan dirimu�
> Moga Allah memberikan yang terbaik�.
>
> Moga Allah menempatkan Asih di surga-Nya�
> Aamiin�
>
>
>
>
>
>
> Mengenang Asih (malam ke-25 Ramadhan tahun lalu)
>
>
>
>
>
>
> ***
>
> "Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
> (Syekh Muhammad Al Ghazali)
>
> ***
>
>
>
>
>
> novi_khansa'kreatif
> ~Graphic Design 4 Publishing~
> YM : novi_ningsih
> http://akunovi.multiply.com
> http://novikhansa.wordpress.com/
>
>
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
3d.

Re: [catcil] A S I H

Posted by: "Nursalam AR" nursalam.ar@gmail.com

Tue Aug 25, 2009 8:51 pm (PDT)



Hehe..emang mau kemana, Kang? Bikin kuatir anak dan istri aja ngomong
begitu,hehe...Btw, jangan mengharap kematian tapi jangan lari jika
menghadapinya (lagian emang bisa ya?);p

Tabik,

Nursalam AR
On 8/26/09, fil_ardy <fil_ardy@yahoo.com> wrote:
>
>
>
> Semoga Asih mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Amiin
> Merinding karena haru, Nop. Sesuatu yang datangnya tidak
> terduga memang sering mendatangkan ketidaksiapan. Rasa tak
> percaya kalo orang yang dekat dengan kita ternyata telah pergi.
>
> *Ajal... demikianlah ia...
> jika sampai waktuku.. tulis juga ya, Nop.
> dan tolong hibur Nibras dan Bundanya :)
>
> *Dani
>
> --- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com<sekolah-kehidupan%40yahoogroups.com>,
> novi khansa' <novi_ningsih@...> wrote:
> >
>
> > Asih namanya. Aku mengenalnya beberapa tahun silam saat ada Pemilu.
> Berlanjut, ternyata kami kembali dipertemukan dalam sebuah forum pengajian.
> Ada yang berbeda dari Asih. Dia tak sesegar ketika pertama kali bertemu.
> Baru aku ketahui kemudian, Asih habis sakit tipes. Berat badannya turun
> delapan kilo. Pucat sekali wajahnya. Jika Asih tak hadir dalam pengajian,
> bisa dipastikan dia sedang check-up. Biasanya itu hari Sabtu.
>
>
>

--
"Open up your mind and fly!"

Nursalam AR
Penerjemah, Penulis & Editor
0813-10040723
021-92727391
www.nursalam.multiply.com
www.facebook.com/nursalam.ar
4a.

pendaftaran acara buka puasa bersama SK Jakarta Raya-Mas Aprizal

Posted by: "bujang kumbang" bujangkumbang@yahoo.co.id   bujangkumbang

Tue Aug 25, 2009 11:40 am (PDT)



datang aja Mas...
nggak ada yang larang kok ...
kecuali yang dilarang bawa bini orang lain...hahahaha
pis, ahhhhhhhhhhhhhhhhh
terima kasih...

--- Pada Sel, 25/8/09, aprizal rahmatullah <aphe_tea@yahoo.com> menulis:

Dari: aprizal rahmatullah <aphe_tea@yahoo.com>
Judul: Re: [sekolah-kehidupan] pendaftaran acara buka puasa bersama dan Pemilihan ketua SK Jakarta Raya
Kepada: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 25 Agustus, 2009, 12:41 PM

 

lama tak aktif...masih bisa nggak ya?

--- On Sun, 8/23/09, humairayusuf <humaira_ys@yahoo. com> wrote:

From: humairayusuf <humaira_ys@yahoo. com>
Subject: [sekolah-kehidupan] pendaftaran acara buka puasa bersama dan Pemilihan ketua SK Jakarta Raya
To: Sekolah-kehidupan@ yahoogroups. com
Date: Sunday, August 23, 2009, 10:55 PM

 

Teman-teman, ...ayo segera daftarkan dan libatkan diri seluruh anggota milist sekolah kehidupan Jakarta Raya (Jabotabek ) tinggal beberapa pekan lagi nih.....,
 
Pastikan diri anda hadir menyemarakkan acara silaturahim ini....agar Ukhuwah kita lebih bermakna.
 
Segala Puji kita Panjatkan kehadiran Allah SWT, atas berkat ramat dan rahmanNya kita semua masih diberi kesempatan untuk bisa saling bersilaturahmi dan berupaya untuk bisa bertemu kembali di Bulan ramadhan.
 
Saudaraku, rekan di Sekolah Kehidupan,.. Alhamdulillah rapat kecil Panitia Buka puasa Bersama SK Jakarta,..telah terbentuk,walaupun dengan keterbatasan yang hadir.
Untu, itu saya perlkenankan  yang turut hadir pada rapat tanggal 17 Agustus 2009, dirumah Bapak Diaz Rossano adalah :
1. Bapak Diaz (sebgai tuan rumah )
2. Fiyan Arjun
3. Mimin
4. Diah
5. Mira Humaira
 Hasil rapat merencanakan agenda acara Buka Puasa Bersam
Jadwal Paket Bubar
Tgl : 5 September 2009
Isi acara                                               :
-         ramah tamah tentang kegiatan konkrit
-         Tasyakuran
-         Pemilihan ketua SK Jakarta
      Pukul / waktu                            : Ba'da Ashar
      Tempat                                     : Rumah bapak Diaz Rossano
       Peserta                                    : Anggota milist  Jakarta baik peserta aktif / pasif
       Undangan special                     :Bapak Sinang (Pendiri Sekolah kehidupan )
 

Susunan Paket Bubar 2009 Sekolah Kehidupan
Ketua               : Fiyan Arjun
Humas              : Mira Humaira
                          Mimin
Acara               : Dyah Zakiati
                          Novi khansa
Sie  konsumsi  : Endah
 
 
Susunan Acara :
1. 15.30-16.00             = persiapan
2. 16.00 – 17.00          = -perkenalan, sambutan Ketua panitia, ketua SK,
                                        tasyakuran
3. 17.00-17.30             = Pemilihan Ketua SK Jakarta,sambutan ketua terpilih
4. 17.30-18.00            =  inspirasi ramadhan ( Bapak sinang )
5. 18.00- 19.00           = Buka Puasa bersama. Sholat maghrib,makan malam
6. 19.00                       = kembali kerumah masing-masing.
 
Untuk Konfirmasi Pendaftaran yang bersedia hadir :
hub. Mimin 081586616875 atau Mira humaira (0817870301 ) Via sms atau telpon.
 
Semoga rencana ini berjalan dengan lancar dan di ridhoinya untuk itu mohon dukungan semua komunitas Sekolah Kehidupan .
 
 















Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser. Dapatkan IE8 di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
5.

[CERPEN] MUSIBAH? NIKMAT? ADZAB?

Posted by: "SastraSukabumi" qanita331@gmail.com

Tue Aug 25, 2009 6:11 pm (PDT)



**

Dengan tangan bergetar, aku membereskan semua barang-barangku. Beberapa
orang tetangga yang bersimpati juga membantu. Mereka memindahkan alat
dapur. Piring, kompor, lemari, ranjang hingga beberapa peralatan
kerjaku. Sedang isteriku, karena baru saja sembuh dari sakit hanya
mengangkati barang-barang yang ringan. Ia kelihatan sangat terpukul.
Sambil berurai air mata, dan menggendong anak kami yang baru berumur
empat tahun, ia membereskan beberapa pakaian.

Diiringi tatap kasihan para tetangga, kami mengangkuti barang-barang itu
ke sebuah masjid. Untunglah Wak Haji membolehkan barang-barang kami
untuk sementara disimpan di sana sambil menunggu kami mendapatkan rumah
kontrakan.

Bencana itu datang dengan tiba-tiba. Musibah itu tidak pernah kami
prediksikan datangnya. Ia ibarat tsunami yang menghantam perkampungan
nelayan tanpa permisi.

Begitulah kejadian hari ini. Berpuluh petugas datang dengan truk. Mereka
mengawal petugas dari kejaksaan. Mereka mengeksekusi rumah dan tanah
kami. Hari ini adalah puncak dari permasalahan yang mendera kami hampir
dua tahun ini. Eksekusi hari ini ibarat tsunami. Puncak dari datangnya
gempa yang mendera kami. Gempa yang berbeda dengan gempa ditimbulkan
oleh gerakan seismik tanah.

Gempa itu kami rasakan awalnya pelan. Tidak pernah kami membayangkannya.

�Tuan Faiz?� tanya seorang lelaki gemuk dengan mata sipit. Pipinya yang
putih menggelambir. Ia menatapku tajam ketika aku sedang memperbaiki
komputer di workshop sekaligus rental komputer milikku.

Aku mengangguk. Kami bersalaman.

�Adrian,� ujarnya singkat.

Aku mengajaknya ke ruang tamu yang berada di samping rental itu. Aku
tinggalkan seorang anak yang sedang mengetik di sana. Aku
mempersilahkannya masuk. Dia pun masuk. Aku mempersilahkannya duduk. Ia
pun duduk. Aku mempersilahkannya untuk mengutarakan maksud
kedatangannya. Ia melirik kecil ke ruang keluarga. Ia memperhatikan
isteriku yang sedang bercanda dengan anakku. Aku mendehem. Ia
kemalu-maluan. Kemudian ia tersenyum.

�Maaf, ehm�.�

Mulailah ia berbicara. Runtut. Teratur. Lama. Sebagian terasa
dilebih-lebihkan. Tapi aku mendengarkannya juga. Aku tetap
memperhatikannya dengan cermat.

�Begitulah,� tutupnya. Ia mengakhiri pembicaraannya. Aku diam. Aku
merenung.

�Saya coba bicarakan dulu dengan isteri. Karena ia pemiliknya yang sah.�

Ia terdiam beberapa saat.

�Bisa tahu kapan?�

�Saya minta nomor telepon Anda. Nanti saya hubungi.�

Ia meninggalkan nomor teleponnya. Setelah itu pamitan. Ketika akan
beranjak dari tempat duduknya ia melirik sebentar ke ruang keluarga.
Mengutil secuil wajah cantik isteriku. Aku mengantarkannya ke luar
dengan perasaan geram. Aku cemburu!

�Bangsat!� teriakku.

�Ada apa Bi? Barusan siapa?�

Aku tidak menjawab. Hatiku mangkel atas kelakuannya yang sangat tidak
sopan itu. Apakah ia tidak pernah bersekolah? Apakah ia tidak paham
ajaran agama? Kalau pun tidak paham agama, tapi /plis/ hormatilah
isteriku yang berjilbab panjang itu. Padahal aku, suaminya berada di
depan hidungnya. Kok bisa-bisanya ia memperhatikan isteriku tanpa risih.

�Kenapa Abi?�

�Tidak ada apa-apa?�

�Kalau tidak apa-apa, kenapa cemberut? Tidak baik loh. Ntar cepat tua.�

Isteriku yang penyabar itu menggodaku. Entah kenapa, bara yang berkobar
di hatiku menciut. Mengecil. Akhirnya padam. Ia type perempuan yang
mengerti. Gurauannya sanggup mendinginkan hatiku yang telah menjadi bara.

�Kenapa sih Bi? Lelaki itu siapa?�

Aku terdiam sejenak. Aku kemudian mengutarakan apa tujuan dari
kedatangan lelaki itu yang mengaku bernama Adrian itu.

�Kita terima saja ya, Bi? Kita �kan sedang butuh uang.�

�Ya terserah Umi lah. Itukah rumah warisan Umi. Umi yang berhak
menentukan. Abi tidak akan ikut campur. Tapi �.�

�Tapi apa Bi?�

�Abi agak kurang suka!� jawabku ketus.

�Kepada siapa? Lelaki itu?�

Aku mengangguk.

�Eemangnya kenapa?�

Aku terdiam.

�Kenapa Bi?� ulangnya.

Aku tidak menjawab. Haruskah aku mengatakannya?

�Bi, hei�.�

Aku terkejut. Aku berpikir sejenak.

�Dia sering melirik-lirik Umi.�

Isteriku yang telah enam tahun mendampingiku itu tersenyum. Kulit
pipinya merona merah.

�Gitu aja dipikirin,� ucapnya singkat.

***

Meski awalnya aku kurang menyetujui, penawaran lelaki berperut buncit
itu diterima juga. Karena sekali lagi itu adalah rumah warisan dari
orang tua isteriku. Benda itu bukan milikku. Dan begitulah akhirnya,
keluarga Adrian Susetyo menempati rumah yang tidak terlalu jauh dari
rumah kami itu.

Satu dua hari tidak terjadi apa-apa. Tiga empat bulan, mereka selalu
menampakkan muka baik. Meski aku sering kesal dengan perangainya yang
genit itu. Ia seperti anak kampung yang baru pertama kalinya melihat
Jakarta. Matanya tidak henti menatap sekujur tubuh isteriku. Cuma
untungnya isteriku jarang sekali keluar rumah. Ia pun tidak pernah
mengenakan pakaian yang terbuka. Bahkan di rumah pun ia selalu memakai
jilbab panjangnya.

Dan kelakuannya sintingnya itu membuatku cemburu tujuh per delapan mati.
Dan itu adalah permulaan. Signal yang seharusnya aku ketahui dari awal.
Tanda berikutnya terjadi di tahun kedua. Ia mulai menampakkan ulah.
Akses ke rumah itu ditembok tinggi. Tentu saja tanpa persetujuan kami.
Ia melakukannya ketika aku mengunjungi seorang keluarga di Salatiga.
Satu minggu lebih kami di sana. Dan ketika kami pulang, tembok itu telah
berdiri gagah. Seolah menantang kami dengan garang. Aku protes. Ia
mengelak. Ia mengatakan itu demi kebaikan dirinya.

�Lagi pula Anda,� ujar lelaki yang berusia mendekati 40-an itu, �Anda
yang enak.�

Ia mengatakan tembok itu dibuat dengan biaya sendiri. Kami tidak
mengeluarkan sedikit pun uang.

�Anda yang menerima enaknya. Tembok ini tidak akan pernah kami bongkar
kalau akad sewa rumah ini berakhir,� elaknya.

Dan begitulah kejadian-kejadian terus berulang. Gempa-gempa mulai
berdatangan. Silih berganti. Beriringan. Dan terjadilah gempa besar yang
memporak-porandakan keluarga kami. Kami menerima surat dari pengadilan
Negeri. Kami disidang karena penyerobotan tanah. Kami syok. Kami kaget.
Tapi kami tidak dapat berbuat apa-apa selain meladeninya.

Akhirnya, waktu, biaya, pikiran kami curahkan untuk menghadapi penyewa
rumah kami itu. Tidak satu atau dua bulan. Tidak hanya sampai pengadilan
negeri saja. Kami pun bertarung di tingkat pengadilan tinggi hingga
mahkamah agung. Tapi /qadarullah/, kami kalah. Tidak hanya tanah dan
rumah orang tua isteriku yang berpindah tangan, begitu jua tanah dan
rumah yang kami tempati.

Kami sekarang tidak punya apa-apa lagi.

***

�Sudahlah, Bi. Jangan dipikirkan terus. Kita ikhlaskan saja. Harta masih
bisa dicari,� ujar isteriku ketika melihatku melamun suatu sore.

Aku terdiam. Sebenarnya aku telah mengikhlaskan semua yang telah menjadi
ketentuan Allah itu. Masa itu telah lewat. Waktu itu tidak akan pernah
kembali lagi. Aku pun bertekad tidak akan terpenjara oleh masa lalu.
Tapi yang aku pikirkan adalah kenapa hal ini terjadi? Apakah ini cobaan?
Ujian? Ataukah adzab? Di dunia ini, tidak mungkin ada asap tanpa api.
Hukum sebab akibat adalah sebuah bukti keadilan Tuhan. Seseorang pintar
karena ia belajar. Seseorang kaya karena ia berusaha. Itu yang aku
yakini. Dan begitu juga dengan kejadian hari ini. Aku memikirkannya agar
aku bisa mengoreksi diri.

�Abi tidak memikirkan tanah itu, Mi. Abi hanya�.�

�Hanya apa?�

�Di dunia ini ada hukum sebab akibat. Kita sekarang didholimi oleh orang
lain. Ada beberapa kemungkinan. Kita pernah mendholimi orang lain.
Berarti ini adalah adzab. Bisa juga semacam ujian. Allah ingin tahu
kualitas keimanan kita. Bisa juga semacam penolak bala yang lebih besar
dan penggugur dosa. Berarti ini adalah nikmat.�

Isteriku terdiam. Tampaknya ia merenungkan apa yang dikatakan olehku.
Matanya berkaca-kaca.

�Kalau ini semacam pengganti atas musibah yang akan datang, kita harus
bersyukur, Mi.�

Kembali ia terdiam.

�Menurut Abi mana yang lebih mungkin?�

�Wallahu �alam. Tapi�Umi yakin tidak mendzalimi orang lain?�

�Maksud Abi?�

�Ya, seperti yang Abi katakan tadi.�

�Demi Allah. Umi tidak mengambil hak orang lain. Memang pernah waktu Umi
ngidam si Dede, Umi selalu ingin beras curian. Kalau diberi atau membeli
/mah/ tidak enak rasanya. Inginnya hasil mencuri. Sekepal dua kepal
tangan. Tapi ya, waktu itu Umi berkata kepada Mak Suti si pemilik
warung, �Mak setiap kali saya ke sini, saya mengambil dulu beras ini.
Sekepal. Nanti dihitungkan saja kira-kira berapa satu liter itu berapa
kepalan. Nanti saya bayar.��

�Lantas?�

�Ya, setelah itu ditakar. Ya, Umi bayar seharga itu. Malah kadang
dilebihkan oleh Umi.�

Aku terdiam. Aku merenungkan kejadian ngidamnya isteriku beberapa tahun
lalu itu.

�Kalau Abi gimana?�

�Gimana apanya?�

�Ya, itu dalam pekerjaan Abi. Apakah Abi mendzalimi orang lain?�

Aku terdiam. Aku merenung. Apakah aku menipu klienku? Apakah aku
mengambil keuntungan besar dari jasa yang aku berikan pada mereka?
Sepertinya tidak pernah. Kalau ada klien yang akan membayar tenagaku,
aku hanya mengatakan berapa saja. Aku tidak mematok harga.

Ketika aku mengatakan hal itu banyak klienku yang terkejut. Apalagi jika
mereka adalah teman-temanku. Mereka mengatakan, �Mau memberi sekian
takut terlalu besar, he-he. Tapi mau memberi sekian takut kekecilan.�

Aku hanya tersenyum kalau mereka mengatakan hal itu. Aku memberikan
solusi. Aku beberkan bahwa jumlah upah terbesar yang pernah aku terima
adalah 50.000 rupiah, dan terkecil adalah 15.000 rupiah. Aku katakan
seperti itu. Aku tidak mematok harga. Terserah mereka mau memberiku
berapa saja.

Aku menggelengkan kepala sebagai tanda bahwa aku tidak melakukan hal
yang diluar kewajaran. Bagaimana dengan kehidupan pribadi kami? Kami
dikenal ramah. Kami selalu berusaha mengalah. Kami lebih baik diam
daripada melukai hati orang lain. Tampaknya tidak ada yang perlu kami
risaukan dengan kelakuan kami. Hal ini kami buktikan dengan /care/-nya
tetangga kami ketika musibah menimpa kami. Mereka tidak mungkin membantu
kami jika kami sombong dan menyakiti hati. Mereka pun men-support kami
ketika persidangan itu. Tapi karena -kami pikir- uang yang maha kuasa,
kami pun kalah.

Atau mungkin ibadah kami? Apakah kami melalaikan kewajiban sebagai
hamba-Nya? Kami selalu shalat tepat waktu. Aku pun termasuk salah satu
muadzin di kampungku. Yang jelas aku tidak pernah mengabaikan hak-Nya.
Isteriku pun aktif di pengajian. Ah, lebih baik untuk yang satu itu kami
tidak boleh sombong. Bisa saja kami merasa telah berbuat baik,
beribadah, tapi sebenarnya ibadahku kosong. Tidak ada isinya di hadapan
Allah.

�Umi, lebih baik kita istighfar. Bisa jadi kita merasa benar, tidak
pernah mendzalimi orang lain, tapi setiap kelakuan kita pasti direspon
oleh orang lain dengan berbeda pula. Tidak selamanya maksud baik,
diterima dengan baik oleh tetangga kita. Mereka punya pendapat. Mereka
punya persepsi sendiri. Yuk, mari kita beristighfar dan meminta maaf
kepada mereka. Siapa tahu sebenarnya kita telah menyakiti mereka,�
ajakku kepada sang isteri yang disambutnya dengan anggukan kepala dan
mata yang berkaca-kaca.

***

Langit gelap. Udara dingin. Senyap. Aku berjalan tanpa bisa melihat
jalanan. Tidak ada yang dapat aku inderai. Tapi aku terus berjalan. Aku
meraba-raba dengan kaki. Tiba-tiba aku seperti tidak dapat merasakan
adanya gravitasi. Ragaku mengangkasa. Melesat memasuki kabut panas dan
gelap. Aku takut sekali. Karena aku meluncur tanpa daya, tak tentu arah.
Seperti sekuntum bulu ayam yang diterbangkan oleh angin.

Ketika berada dalam nol gravitasi itu, dari arah depan, muncul angin
yang mendorongku ke belakang. Aku tak punya kekuatan untuk menahannya.
Aku jungkir balik dan tersuruk dalam hembusan kuat itu. Tidak cukup
sampai di sana. Dari arah kanan, sebuah beliung panas yang lebih besar,
keras menghantam. Mendorongku yang sudah lemah itu. Aku terseret.
Jumpalitan. Tapi kini tidak terlalu jauh. Sesuatu menghalangi jalanku.
Aku terjerembab. Terhempas! Terkapar! Tidak berdaya!

Aku mencoba berdiri dengan susah payah. Aku memandang sekeliling. Aku
raba benda itu. Tampaknya itu sebuah rumah. Dan aku memegang sebuah
jendela besar. Aku berteriak. Aku memanggil tuan rumah. Tapi tidak ada
jawaban. Tidak ada yang merespon teriakanku yang tercekat di
tenggorokan. Aku memandang berkeliling. Tidak ada yang dapat aku lihat
kecuali udara gulita yang panas membakar itu. Tapi sebuah titik cahaya
memendar dari kejauhan. Aku paksakan untuk berjalan. Menuju titik cahaya
yang seperti sorot lampu senter itu.

Aku terus berjalan. Tepatnya mencoba terus berjalan, karena aku tidak
bisa melihat jalan yang kupijak. Apakah tanah ataupun aspal. Beton
ataukah pasir. Tungkaiku terus bergerak ke depan. Aku tersandung
sesuatu. Aku jatuh. Hidungku menimpa seonggok benda. Aku raba. Agak
bulat. Cairan kental menempel di benda itu. Aku dekatkan ke mataku. Aku
berteriak sejadi-jadinya sambil melemparkan sepotong tengkorak itu. Aku
langsung bangkit. Aku berlari. Dan terus berlari. Kini aku berhenti.
Berhenti bukan karena kemauanku sendiri. Segenang cairan berbau amis
terinjak olehku, menyebabkan aku terpeleset. Aku jatuh tersungkur. Aku
bernapas pendek-pendek dengan cepat. Aku mengendapkan rasa kaget dan
nyeri. Setelah agak lama, aku bangun. Aku berlari kembali meninggalkan
cairan darah yang sekarang telah membasahi tubuhku sambil berteriak.

�Bi bangun. Kenapa?�

Aku mengerjapkan mata. Ternyata aku mimpi.

�Makanya kalau mau tidur baca doa dulu,� ucap isteriku.

***

Setiap hari aku mencoba merenungkan mimpi burukku itu. Aku mencoba
mencari hikmahnya. Aku terus memikirkannya.

Dan di suatu malam yang gulita, sebuah desiran aneh menjalari sekujur
tubuhku. Aku bangkit. Aku bimbang. Aku menggoyangkan tubuh isteriku yang
tengah lelap diusap sebentuk makhluk bernama kantuk.

�Abi, Umi capek,� jawabnya dengan mata terpejam.

�Umi bangun!� bisikku kembali.

�Ada apa sih,� tanyanya manja sambil menarik tubuhku.

�Mi, bangun dulu.�

�Ada apa? Bisa �kan jika besok siang.�

�Mi, Abi tidak tahu jatah umur Abi sampai kapan. Abi tidak tahu besok
masih hidup ataukah tinggal jasad saja. Ini penting. Harus sekarang.
Umi, Abi minta waktunya. Abi minta waktu istirahat kalian.,� ujarku
mulai sesenggukan.

Aku pun membangunkan anak kami satu-satunya. Ia mengerjap-ngerjap karena
sedang enak-enaknya tidur. Tapi aku tidak dapat menahan emosiku. Aku
menangis. Sesenggukan seperti anak kecil yang ditinggalkan orangtuanya.
Air mata keluar tiada henti. Aku tidak dapat menghentikan air mata yang
terus mengalir karena penyesalan yang teramat dalam. Aku menciumi mereka
berdua. Aku katakan permintaan maafku berulang-ulang dengan penuh emosi.

�Abi minta maaf. Abi minta maaf.�

�Abi, apa? Kenapa? Abi punya kesalahan apa sama kami?�

Tapi aku tidak segera dapat menjawabnya. Aku hanya bisa menangis sambil
menciumi mereka.

Baru beberapa menit kemudian aku dapat mengendalikan emosiku. Anakku
yang belum punya dosa itu duduk dipeluk Uminya. Matanya sayu, tidak
pulas tidur karena aku bangunkan dengan paksa. Matanya yang bening itu
menatapku dengan tatapan heran. Ia beberapa kali menguap. Wajah bocah
tanpa dosanya memperkuat hatiku untuk mengakui kesalahan yang pernah aku
perbuat. Aku harus meminta maaf kepada mereka karena telah memberinya
nafkah dari uang haram.

Tidak berpanjang lebar. Aku segera mengatakan hal itu. Dan isteriku
terkejut. Ia tidak menyangka. Bahkan ia tidak percaya aku telah
mendzalimi orang lain.

�Kata Abi, Abi tidak pernah �.�

Aku katakan dengan hati-hati. Aku ulurkan ucapanku dengan berat.

�Mi, musibah itu adalah adzab karena Abi telah mendzalimi orang lain.
Abi telah melakukannya.�

�Kata Abi��

�Ya, kepada konsumen memang Abi berlaku baik. Tapi� Umi, Abi mendzalimi��

Isteriku melongo. Mungkin ia tidak mengerti.

�Mendzalimi�.�

�Begini Umi, program yang Abi install adalah program bajakan. Ia bukan
barang resmi dari pemilik software. Ia ibarat buku bajakan. Tidak resmi
keluar dari penerbit. Itu berarti ia barang curian. Nah, parahnya lagi
software itu Abi install ke komputer yang Abi rakit. Yang Abi perbaiki.
Seharusnya ini tidak boleh. Ketika Abi membeli yang original pun, itu
hanya boleh untuk komputer Abi. Tidak boleh diinstall kepada komputer
milik orang lain. Apalagi dengan menarik bayaran. Dan inilah yang Abi
lakukan. Maafkan Abi. Maafkan yang telah memberi makan kalian dari uang
yang tidak halal,� ujarku sambil memeluk dan menciumi mereka.

6.

(Garasi) Penerbitan Indie: Potensi dan Manfaat

Posted by: "CaturCatriks" akil_catur@yahoo.co.id   akil_catur

Tue Aug 25, 2009 7:48 pm (PDT)





Penerbitan Indie: Potensi dan
Manfaat*

 

Tren penerbitan mandiri (self/independent publishing) sudah tak
terbendung lagi. Kini, semakin banyak saja individu atau lembaga yang memanfaatkannya.

Keuntungan yang bisa diraih manakala kita menjadi self-publisher
adalah pada kebebasan untuk menentukan bentuk, rupa, isi buku, dan penyesuaian
kemampuan kita terhadap buku yang akan diterbitkan. Ada beberapa manfaat dari
penerbitan mandiri yang bisa diperoleh. Antara lain sebagai berikut:

1. Bisa menerbitkan buku jenis apapun yang kita inginkan. Kalau
kita menjadi self-publihser, kita bisa menerbitkan naskah jenis apa
pun sepanjang itu memenuhi kepentingan dan kebutuhan kita. Soal kualitas isi,
format, kemasan, redaksional, dan hal teknis lainnya, kita sendirilah yang
menetapkan. Sifat merdeka self-publishing dirasa mendatangkan
kemanfaatan yang tak terbandingkan.

2. Manfaat branding institusi atau personal. Selain menjadi medium
penyampai ide, pesan, dan gagasan, buku juga bisa dikemas sebagai communications
tools. Bahkan belakangan, buku menjadi bagian atau pilihan dari strategi branding
(penciptaan dan pengembangan merek diri). Buku adalah tenaga "humas" atau
pemoles citra yang efektif, dan semakin sering menjadi pilihan alat untuk
menggapai brand awareness pribadi maupun lembaga.

Ke depan, akan semakin banyak tokoh, lembaga, pribadi, atau kaum profesional
yang memanfaatkan self-publishing sebagai leverage factor
bagi karier mereka.

3. Potensi penjualan langsung. Salah satu alasan menarik
mengapa sekarang banyak individu profesional/lembaga membentuk self-publishing
adalah potensi penjualan buku secara langsung. Kalau mereka menerbitkan buku di
penerbitan umum, mereka hanya mendapatkan royalti sekitar 10 persen.

Situasi akan berbeda hampir 180 derajat kalau mereka membuat penerbitan dan
menerbitkan sendiri karyanya. Mereka bisa mendapatkan keuntungan maksimal atau
nyaris bulat jika menerbitkan dan menjualnya sendiri. Seorang trainer,
motivator, pembicara publik, atau pendakwah yang memiliki audiens/captive
market yang jelas, pasti jauh lebih mudah menjual sendiri bukunya. Seorang
pembicara publik bisa menjual buku sendiri 300-400 eksemplar sekali seminar
selama dua jam. Sangat fantastis.

4. Potensi bisnis penerbitan. Sebuah buku terbitan sendiri yang
sukses atau laku keras jelas membuka peluang penerbitan buku-buku berikutnya.
Dalam hitungan sederhana, sebuah judul buku yang laris (sekali cetak) hasilnya
bisa digunakan untuk sekali cetak ulang dan cetak satu judul baru. Kalau lebih
efisien lagi production cost-nya, perbandingannya bisa satu buku
sukses kemudian menghasilkan sekali cetak ulang judul lama dan cetak lagi satu
setengah judul baru. Rasio inilah yang bila dikelola dengan baik bisa
mentransformasi self-publishing menjadi bisnis penerbitan berskala
besar.

Nah, silakan menyimak kasus berikut ini. Untuk satu judul buku saja, ESQ,
karya Ari Ginanjar yang diterbitkan sendiri itu bisa sampai tercetak 500.000
eksemplar lebih. Taruh saja asumsi sekali cetak sekitar 5.000 eksemplar
(faktanya pasti lebih), berarti buku itu sudah 100 kali cetak. Masih dengan
rasio sekali cetak untuk satu judul menghasilkan sekali cetak ulang dan sekali
cetak satu judul baru, maka hitungan terkasar menunjukkan minimal ada 200 judul
baru bisa diproduksi. Ingat, itu baru dari satu judul buku yang sukses
fenomenal (mega-bestseller) dan meng-generate potensi
penerbitan judul-judul baru lainnya.

Dari hitung kasar saya dan dengan harga konstan buku Rp45.000 (2001-2007),
satu judul ESQ (baik diterbitkan sendiri atau misalnya diterbitkan penerbit
lain) tadi sudah memberikan pendapatan royalti kepada penulisnya sebesar
Rp2,125 miliar. Apabila self-publishing Ary Ginanjar menggunakan
distributor berdiskon 50 persen, pendapatan yang diraih sebesar Rp10,625 miliar
atau net profit Rp4,250 miliar (nyaris Rp50 juta per bulan).

Makanya, siapa bilang jadi penulis dan penerbit mandiri nggak bisa jadi
miliarder?![ez]

 

* Disarikan dari Edy Zaqeus melalui website: www.pembelajar.com dengan
pengubahan seperlunya.

====== ====== =======

 

Ayo terbitkan sendiri karya Anda!

Ribet, sibuk, atau bingung?

Pakai jasa penerbitan! Gampang!

 

>> Halaman
Moeka Publishing, melayani jasa penerbitan buku yang meliputi
penyuntingan/pengeditan, tata letak/layout, desain cover, ilustrasi, pengurusan
ISBN dan barcode, percetakan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penerbitan
buku.

 

Catur S.

Hp. 081325494096

Email: halamanmoeka@gmail.com

Blog: http://halamanmoeka.blogspot.com

 

Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
7.1.

salam kenal

Posted by: "Leiyana Firdaus" cinta24434@yahoo.co.id   cinta24434

Tue Aug 25, 2009 11:10 pm (PDT)



Asssalamualaikum,

salam kenal semuanya, terimakasih kepada mod yang udah approve n ijinkan saya gab di milis ini.

seneng bangetzzz rasanya.

makasiiiiiiiiiiiiihhh.....

Salam
Ley

Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat - Rasakan Yahoo! Mail baru yang Lebih Cepat hari ini! http://id.mail.yahoo.com
7.2.

Re: salam kenal

Posted by: "siril_wafa" siril_wafa@yahoo.co.id   siril_wafa

Tue Aug 25, 2009 11:12 pm (PDT)



Waalaikumsalam wr. wb.

Senang da tambahan kenalan dan selamat bergabung di sekolah kehidupan ya ibu..
ditunggu cerita-ceritanya ...:)

Sis,

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Leiyana Firdaus <cinta24434@...> wrote:
>

7.3.

Re: salam kenal

Posted by: "Hadian Febrianto" hadianf@gmail.com   hadian.kasep

Tue Aug 25, 2009 11:17 pm (PDT)



Wa'alaikum salam wr.wb

Mangga kalebet teh... (Silahkan masuk teh...)
silahkan pilih tempat duduk sesuai keinginan... kan ada pepatah VIP (Vosisi
menentukan IP) hehehe. saya sarankan ga dibelakang saya, nanti kehalangan
sama tubuh saya yang pernah kurus ini.

Kalo ga salah, teteh dulu kuliah di Kimia UPI kan ya? di sini juga ada teh
lily ceria yang dari Kimia UPI.
Semoga betah ya... kami tunggu tulisan dan gabung di kegiatan SK Bandung
terutama...

wilujeng ah...

Wassalaamu'alaikum wr.wb

--
Regards,
Hadian Febrianto, S.Si
PT SAGA VISI PARIPURNA
Jl. PHH Musthofa no.39
Surapati Core Blok K-7 Bandung
Ph: (+6222) 8724 1434
Fax: (+6222) 8724 1435
8.

LOmba Sail Your Hope DIPERPANJANG

Posted by: "bentang Pustaka" pustakabentang@yahoo.com   pustakabentang

Tue Aug 25, 2009 11:45 pm (PDT)



Sail Your Hope!

Kabar gembira buat kamu yang belum ikutan. Kompetisi Sail Your Hope
diperpanjang hingga 6 September 2009. Pemenang akan diumumkan 7
September 2009 melalui facebook Bentang Pustaka dan mailinglist.

Syaratnya mudah sekali:

- Tuliskan harapan paling besar dan paling berarti dalam hidupmu
beserta alasannya dalam sebuah note/catatan di akun facebook-mu.

- Panjang tulisan minimal 500 karakter dengan spasi.

- Cantumkan kaver buku "PERAHU KERTAS" di dalam note kamu. Kaver bisa diunduh di http://www.4shared.com/file/127501155/a0b2118b/dee_cover.html

- Tag minimal sepuluh (10) temanmu dan akun Bentang Pustaka (agar kami bisa mengetahui isi note kamu).

- Note yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut akan otomatis gugur.

Harapan yang paling inspiratif akan berhak untuk mendapatkan bingkisan dari Bentang Pustaka:

- 5 harapan terbaik I akan mendapatkan edisi pertama Perahu Kertas bertanda tangan Dee

- 20 harapan terbaik II akan mendapatkan kaus cantik Perahu Kertas

- 10 harapan terbaik III akan mendapatkan paket buku Bentang Pustaka

Mari berbagi harapan yang layak untuk diperjuangkan dan diwujudkan. Layarkan harapan terbesarmu dalam hidup ini!

Trailer Perahu Kertas bisa dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=zVjz2PNf84g atau di facebook Bentang http://www.facebook.com/video/video.php?v=1128077202173

Dapatkan segera di toko-toko buku terdekat mulai 29 Agustus 2009

Dapatkan juga edisi khusus bertanda tangan. STOK TERBATAS!

MIZAN MEDIA UTAMA Bandung: Telp.: 022-7815500, Faks.: 022-7802288 –
Jakarta:Telp.: 021-7874455, 021-78891213 Faks: 021-7864272 – Bogor:
Telp.: 0251-8318344 – Surabaya: Telp.: 031-8281857, 031-60050079,
Faks.: 031-8289318 – Pekanbaru: Telp.: 0761-20716, 0761-29811, Faks.:
0761-20716 – Medan: Telp./Faks.: 061-7360841 – Makassar: Telp./Faks.:
0411-873655 – Malang: Telp./Faks.: 0341-567853 – Palembang:
Telp./Faks.: 0711-815544 – Yogyakarta: Telp.: 0274-885485, Faks.:
0274-885527 – Serang: Telp./Faks.: 0254-214254 – Bali: Telp./Faks:
0361-482826

PT BENTANG PUSTAKA Jl. Pandega Padma No. 19 Yogyakarta 55284 Indonesia Phone 62-274-517373 Fax 62-274-541441 www.mizan.com www.klub-sastra-bentang.blogspot.com www.cpublishing.blogspot.com

9.

(etalase) DIJUAL: BUKU PUISI PADANG OASE 7 MUSAFIR MUDA

Posted by: "punya_retno" punya_retno@yahoo.com   punya_retno

Wed Aug 26, 2009 12:57 am (PDT)



Judul buku : Padang Oase
Penulis : Lia Octavia, Jun An Nizami, Divin Nahb, Dani Ardiansyah, Arrizki Abidin, Nia Robie', Emir Fanha
Editor : Catur S, Retnadi Nur'aini
Design Cover : Yena Badruddin
Tata Letak : Anang S
Penerbit : Halaman Moeka Publishing
Cetakan : Pertama, Juni 2009

KOMENTAR PARA PENYAIR TENTANG PADANG OASE:

"Penyair boleh menerabas kawasan-kawasan baru, pasrah sebagai pemberontak, tawakal sebagai pembaru, tapi kekuatan sastra – termasuk puisi ini – ada pada kekuatan bahasa."

Danarto, sastrawan, perupa

Pengalaman puitik tujuh penyair dalam buku ini menunjukkan cara pengungkapan ekspresi yang berbeda. Ada yang membedah tempurung wawasannya dengan belajar mengenali yang asing, ada kelembutan yang mengalir membasahi cakrawala, ada entakan lugas yang menggelora, ada pencarian ke dalam melalui dialog tentang kematian, ada upaya menyentuh setiap realita yang terjadi, dan segala yang awalnya personal itu menapak ke jalan universal.

Kurnia Effendi, penulis buku The Four Fingered Pianist

"Membaca Padang Oase serasa memasuki sebuah wilayah terbuka yang ditumbuhi perdu. Angin sepoi tak terlalu kencang. Ada rinai hujan sesaat namun matahari tak pernah benar-benar hilang. Pelangi yang sempat singgah memberikan pesona. Lalu temaram senja turut menyuburkan imaji. Semua itu oase yang tekun merekam kenangan."

Budhi Setyawan, Penyair

"Padang Oase adalah kristalisasi kegelisahan dari tujuh penyair yang berusaha merepresentasikan kejujuran dalam lingkungan individu maupun sosial mereka. Sehingga peristiwa dan rasa mengendap begitu dalam dan padat."

Lian Kagura, penyair & novelis

"Sebuah langkah yang baik. Selamat atas buku puisi ini! Tak ada yang lebih menyenangkan selain melihat karya kita lahir untuk dibaca dan diapresiasi."

Epri Tsaqib, Penyair

"Di dalam kumpulan ini kita tidak hanya menemukan puisi dengan tema religius, tetapi juga tema sosial dan konflik batin. Masing-masing penyair telah mampu menunjukkan wajah kepenyairannya dalam mengolah pengalaman puitik yang insya Allah bisa kita pentik manfaatnya."

Soni Farid Maulana, penyair
====================================================================
HARGA BUKU: Rp 30,000 (belum termasuk ongkir)

CARA MEMESAN:
- Hubungi Nia Robie (0856 7583508/ 021-99117841/ musimbunga@gmail.com) atau Dani Ardiansyah 0856 94771764), dengan format: nama lengkap, jumlah pesanan, dan alamat lengkap pemesan.

LIMITED EDITION!
GET IT NOW!

Salam,

- Retnadi Nur'aini-
Halaman Moeka Publishing
Penerbit dan Jasa Penerbitan Buku
http://halamanmoeka.blogspot.com

Recent Activity
Visit Your Group
Sitebuilder

Build a web site

quickly & easily

with Sitebuilder.

Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Yahoo! Groups

Mom Power

Just for moms

Join the discussion

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: