Rabu, 26 Agustus 2009

[daarut-tauhiid] Perut dan Dibawah Perut

 

PERUT dan DIBAWAH PERUT
Oleh : Ust. Arifin Ilham

------

Assalamu'alaikum Wr Wb

Bukankah makan
minum dan hubungan seks suami isteri itu halal? Lalu mengapa saat
berpuasa kita harus mengendalikannya. Secuil rahasia terbaca di
antaranya.

Pertama : Halal saja orang mukmin itu mampu
mengendalikannya apalagi yang haram. Alangkah pakemnya rem iman orang
mukmin itu dan ini modal besar menghadapi kehidupan serba serbi
maksiat, "jangankan yang halal yang haram pun susah".

Kedua : Justru halal harus dikendalikan kalau tidak terkendali maka mubazir – isroof, dan itu sifat-sikap setan yang dibenci oleh Allah.( 17 : 27) Ditengah masyarakat yang konsumtif, "To have more to use more", Islam mengajarkan, " What i  need not i want", itulah kesederhanaan.

Ketiga:
Di sinilah keagungan ajaran Allah, dengan menahan makan minum terasa
lezatnya makan minum, betapa banyak orang yang sakit tidak bisa makan
minum atau orang yang memang susah tidak bisa makan minum karena
miskin. Allah ingin mendidik kita menjadi hambaNya yang pandai
bersyukur, apalagi Allah mengajarkan pengendalian seks kecuali kepada
yang dihalalkan. Pemuda –pemudi yang mampu menahan syahwatnya dan
berhasil tidak menjamah yang bukan mahramnya bukan saja membuat
dahsyatnya dan sakralnya sebuah pernikahan tetapi bahkan meraih
kepuasan spiritual dan kelezatan biologis walaupun ini sangat langka.
Ternyata puasa itu sehat, halal itu nikmat, isteri kita itu pun menjadi
bidadari, Subhanallah.

Keempat: Makan minum adalah perut dan
seks adalah dibawah perut, yang sekarang menjadi  'agama baru' yaitu
materialisme dan hedonisme dan inilah yang merusak tatanan desa dunia
ini dan negeri inipun ambruk karena korupsi dan seks, broken home,
hatta juru dakwah pun tanpa malu menyebut tarif ngamennya. Rasul pun
ditanya tentang apa yang paling banyak menyebabkan manusia masuk surga
dan ke neraka? Jawaban Beliau ringkas :"mulut dan kemaluan" -al fammu wal farju,
siapa yang mampu menjaga mulut dan kemaluannya surgalah baginya, kalau
tidak nerakalah untuknya. Maaf, jangan alergi bicara surga neraka
karena pada akhirnya satu diantara dua itulah tempat kembali kita. 

Kelima : Allah tidak berhajat sedikit pun pada makhlukNya Almustagna 'an'ibaadihi
maka segala perintah dan larangan Allah untuk kemaslahatan makhlukNya.
Allah tidak makan tidak minum, malah Allah memberi makan minum, ( 6 –
14 ) dan Allah tidak memiliki pasangan, ( 6:101 ) karena itulah Allah
mengajarkan kita untuk berakhlak sebagaimana akhlaknya Allah, Takhallaqu biakhlaaqilllah
demikian pinta Allah dalam hadits Qutsi. Cinta, kasih sayang, menolong,
senang memberi,  berjuang bahkan berkorban dan ini pula sifat
Malaikat-malaikat Allah yang didesaign oleh Allah tanpa nafsu, tidak
heran makhluk yang mulia itu terkagum-kagum kepada orang mukmin yang
berpuasa," punya nafsu kok bisa tahan".

Keenam : Terjadilah
revitalisasi rohani, pengimanan nafsu, nafsu-jasmani yang liar
ditundukkan oleh iman-rohani, lahirlah akhlak yang mulia, ikhlas,
sabar, syukur, rendah hati, jujur dan sebagainya.

Ketujuh :
Kalau target hidup ini hanya makan-minum dan seks itu adalah target
hewan. "Dan Kami hendak memuliakan manusia pada derajat yang mulia
(dengan Alqur'an dan Sunnah) tetapi dia lebih mencintai dunia dan
memperturutkan hawa nafsunya maka perumpamaan mereka bagaikan anjing..(
7 : 176 ). Satelit intelijen Amerika belajar kepada burung hud-hud Nabi
Sulaiman, para hewan mengajarkan sains dan teknologi kepada manusia
tetapi juga sifat-sifat hewan yang harus menjadi pelajaran.

Kedelapan
:  Karena itulah Allah melarang puasa wishol, puasa tanpa putus,
misalnya tanpa buka seminggu atau puasa setiap hari. Dari pengalaman
puasa selama Ramadan sangat efektif mencetak pribadi yang terbiasa
taat. Toh juga tidak selamanya berpuasa, bukankah ada saatnya berbuka?
Bukankah ada saatnya Idul Fitri? Bukankah ada saatnya kita menghadap
Allah? Bukankah suasana itu sangat membahagiakan?. Kalau begitu, apa
susahnya taat dan sabar sebentar di dunia yang sebentar ini, jangan
karena enak sesaat kita menderita berkepanjangan, justru olah lah hidup
yang sesaat ini untuk berarti hidup panjang hari tanpa akhir.
Subhanallah terima kasih ya Allah Kau ajarkan kami berpuasa agar kami
bahagia. Selamat menikmati puasa saudaraku.   

Wassalamu'alaikum Wr Wb

................(sumber: majelisazzikra.org)
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Tidak ada komentar: