Senin, 31 Agustus 2009

[sekolah-kehidupan] Digest Number 2793

Messages In This Digest (23 Messages)

1a.
Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah? From: novi_ningsih
1b.
Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah? From: inga_fety
1c.
Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah? From: inga_fety
1d.
Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah? From: inga_fety
1e.
Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah? From: inga_fety
1f.
Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah? From: inga_fety
2.
Wanita Berkalung Kebaikan From: MIFTAH ROHMAN
3.
[Puisi] Dusta From: deesiey
4.
[Puisi] Hidup (nya) From: deesiey
5.
[rampai] Tak Ingin Menangis From: novi khansa'
6.
Re [Inspirasi]Tanam Pohon: salah satu langkah lindungi anak cucu From: Taufiq
7a.
(CATCIL) Pagi Cerah pada Suatu Hari From: yudhi mulianto
7b.
Re: (CATCIL) Pagi Cerah pada Suatu Hari From: adzdzaki
8a.
[lonceng] reportase launching antologi puisi Padang Oase di kompas.c From: Lia Octavia
8b.
Re: [lonceng] reportase launching antologi puisi Padang Oase di komp From: ariefakhirwijaya
8c.
Re: [lonceng] reportase launching antologi puisi Padang Oase di komp From: Lia Octavia
9a.
(inspirasi)The Power of Kepepet From: interaktif
9b.
Re: (inspirasi)The Power of Kepepet From: adzdzaki
10a.
Re: Need ADVICE : Akibat Kasih Sayang berlebihan Nenek/Kakek pada Cu From: milis75
11.
[maklumat] Ramadhan Youth Camp "Griya Alam Ciganjur" 11-13 SEptember From: Berita SinergyNLP
12.
[Artikel] Mana Yang Lebih Anda Cintai, Pekerjaan Atau Kaos Oblong? From: Dadang Kadarusman
13a.
[maklumat bukber sk jkt] Dibuka donasi untuk santunan anak yatim From: Lia Octavia
13b.
Re: [maklumat bukber sk jkt] Dibuka donasi untuk santunan anak yatim From: fil_ardy

Messages

1a.

Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?

Posted by: "novi_ningsih" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Aug 30, 2009 4:35 am (PDT)



Alhamdulillah, akhirnya berkumpul lagi, ya, Fet :)

Waaah, ternyata masak mudah, ya? :D
hihihihi...
masih tetep akan terkagum-kagum sama temen2 yang pada jago masak karena cuma jago makan :D

Sama seperti Sinta, suka bingung juga kalau ditanya rasa, khawatir apa yang aku rasakan beda sama orang lain... Ntar aku bilang pas, kan belum tentu buat orang lain :D
*ngeles

Alhamdulillah, mulai masak juga, tapi buat diri sendiri :D
dan baru seputar goreng-menggoreng, hihihi... :D karena kalau jajan mulu, mahal :D

salam

Novi

-- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, febty febriani <inga_fety@...> wrote:
>
>
>
>
> Ternyata
> Memasak Itu Mudah Yah?
> Febty Febriani
>
> “Pak,
> saya gak bisa memasak. Kalau kelemahan saya yang satu ini tidak bisa
> ditolerir, saya memilih mundur dari proses taaruf ini”, itu
> pernyataan lugasku ke suami, satu setengah tahun yang lalu, saat
> sebelum proses lamaran beliau di rumah keluarga besarku di Manna.
> Bagiku, calon suami harus tahu kekuranganku justru sebelum proses
> lamaran, termasuk untuk urusan keahlian di dapur. Untuk urusan yang
> satu ini, sampai menjelang menikah, pengetahuanku sangat minim.
> Hampir tidak pernah menginjak wilayah dapur sejak bangku sekolah
> dasar, sampai bekerja. Lebih praktis membeli, itu pikiranku sewaktu
> masih sebagai anak kos. Lebih simpel dan waktu yang digunakan juga
> tidak banyak.
>
> “Yang
> penting mau belajar kan?”, itu jawaban retoris beliau ke aku.
> Aku tahu jawabannya adalah hanya satu kata : iya. Maka, setelah
> menikah, mulailah proses belajar memasak itu kumulai. Karena hanya
> menjadi istri di akhir pekan, maka proses belajar memasak itu cuma
> berlangsung di hari Sabtu dan Minggu. Selain kedua hari itu, si mas
> berada di Jakarta, dan aku akan lebih memilih membeli dibandingkan
> memasak untuk diri sendiri.
>
> Menelepon
> atau mengsms ibu dan ibu mertua adalah cara cepat untuk
> mengetahui bumbu masakan yang ingin kumasak. Kadang keasinan, kadang
> ada rambutku di masakan, kadang rasanya aneh di lidahku, kadang
> menunya hanya tumis-tumisan saja. Tapi, dengan setia si mas selalu
> menghabiskan apapun yang kumasak. Walaupun setelah itu, muncullah
> 'kritikannya'. Tapi, paling tidak bagiku, usaha beliau menghabiskan
> semua yang kuhidangkan hingga tandas cukup menjadi pemecut semangat
> kalau proses belajar memasak itu harus terus berlanjut.
>
> Berada
> di Jepang sendirian dengan kurun waktu hampir setahunlah yang
> mengubah segalanya. Sulitnya mendapatkan makanan halal di Jepang,
> membuatku harus memasak hampir setiap hari. Kemudahan berselancar di
> dunia maya, juga menambah kesadaranku, bahwa masakan olahan rumah
> adalah yang terbaik untuk anak-anak di usia keemasannya. Maka, di
> hari lahir yang dua puluh tujuh kucanangkan sebuah target sampai usia
> ke dua puluh delapan: bahwa aku harus bisa memasak untuk suami dan
> anak-anakku. Kutulis target itu di buku harianku, bersamaan dengan
> target-target pribadi lainnya yang ingin kuraih di tahun 2009.
>
> Momen
> sendirian dan jauh dari suami benar-benar kumanfaatkan untuk belajar
> memasak. Kumasak sendiri menu makan siang yang akan kubawa kekampus.
> Walaupun lebih lama menghabiskan waktu di dapur, dan itu berarti
> harus bangun lebih pagi. Tapi, ada sebuah semangat yang menemani,
> target bisa memasak harus kuraih sebelum berkumpul bersama suami
> lagi.
> Ramadhan
> 1430 H pun tiba. Alhamdulillah proses ijin tugas belajar si mas ke
> Jepang dari kantornya disetujui. Alhamdulillah juga permohonan visa
> si mas ke Jepang disetujui pihak kedubes Jepang, walaupun dengan
> jangka waktu 3 bulan, karena si mas belum mengikuti ujian masuk di
> universitas yang dipilihnya. Tapi, ada sebuah kebahagiaan yang
> menyelusup di sanubari kami berdua: bahwa Ramadhan kali ini,
> alhamdulillah, bisa makan sahur dan berbuka bersama. Itu berarti, aku
> menjadi istri fulltime, bukan
> hanya di akhir pekan, seperti dulu saat kami masih di Indonesia.
>
> Yang
> lebih membahagiakanku lagi di Ramadhan kali ini adalah sebuah kalimat
> dari si mas. Diucapkan oleh beliau di suatu senja saat berbuka
> bersama di apartemen kami, setelah hampir seminggu beliau datang ke
> negeri matahari terbit. “Ternyata, sekarang Fey sudah
> bisa masak yah. Masakan Fey enak”.
> Sebuah kalimat sederhana, tapi bagiku, kalimat itu sangat
> menyanjungku. Pujian pertama dari suami untuk masakanku, tanpa
> kritikan apapun. Alhamdulillah. Ah, ternyata memasak itu memang
> mudah, asalkan dari hati:).
>
>
> @
> Nishi Chiba, Summer, August 2009.
>
> Ps:
> Terima kasih untuk Pak Hadian, seorang teman dari milis
> SekolahKehidupan, yang mengirimkan sebuah file tentang resep-resep
> masakan. Sangat berguna bagiku, pun hingga kini.
> ~ http://ingafety.wordpress.com ~
>

1b.

Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Aug 30, 2009 7:14 pm (PDT)



kue delapan jam dan tempoyak? hi..hi..di Jepang, durennya mahal mas Nur. kalau mau bikin kue delapan jam, milih buat yang lain aja deh:)
salam buat mbak yuni, kapan-kapan mau cicip donk, pempek palmebnagnya.

salam,
fety

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
>
> Mak nyess baca tulisan ini. Kisah perjuangan khas bushido Jepang untuk
> mencapai sesuatu. Untuk masakan Fety, mungkin sudah mak nyuss rasanya:).
> Btw, selamat ya,Fey! Selamat sudah berkumpul lagi dengan suami terkasih.
> Juga selamat sudah menghadiahkan kado terindah baginya:). Saya termasuk pria
> konvensional yang percaya bahwa cinta itu (salah satunya) datang dari
> perut:). Salah satu pertimbangan memilih istri saya sekarang, Yuni, adalah
> ketika silaturahmi ke rumahnya, ia menghadiahkan pempek Plembang buatannya
> sendiri. Sejak itu, terutama setelah menikah, pempek menjadi makanan favorit
> saya selain pindang patin dan ayam pedos (sejenis gulai ayam khas Lampung).
>
> Well, berarti Lebaran nanti sang suami bakal dapat kado kue delapan jam ya,
> Fey? Atau tempoyak (sampai sekarang saya tak bisa memakannya!)? Hmm...kalo
> nggak salah sih kue delapan jam dan tempoyak selain masyhur di Palembang dan
> Lampung juga dikenal di Bengkulu, benar tidak? Yah, sekitaran Sumatera
> bagian Selatan.
>
> Tabik,
>
> Nursalam AR
>
>
> On 8/28/09, febty febriani <inga_fety@...> wrote:
> >
> >
> >
> >
> > *Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?*
> >
> > Febty Febriani
> >
> >
> > "*Pak, saya gak bisa memasak. Kalau kelemahan saya yang satu ini tidak
> > bisa ditolerir, saya memilih mundur dari proses taaruf ini*", itu
> > pernyataan lugasku ke suami, satu setengah tahun yang lalu, saat sebelum
> > proses lamaran beliau di rumah keluarga besarku di Manna. Bagiku, calon
> > suami harus tahu kekuranganku justru sebelum proses lamaran, termasuk untuk
> > urusan keahlian di dapur. Untuk urusan yang satu ini, sampai menjelang
> > menikah, pengetahuanku sangat minim. Hampir tidak pernah menginjak wilayah
> > dapur sejak bangku sekolah dasar, sampai bekerja. Lebih praktis membeli, itu
> > pikiranku sewaktu masih sebagai anak kos. Lebih simpel dan waktu yang
> > digunakan juga tidak banyak.
> >
> >
> > "*Yang penting mau belajar kan?*", itu jawaban retoris beliau ke aku. Aku
> > tahu jawabannya adalah hanya satu kata : iya. Maka, setelah menikah,
> > mulailah proses belajar memasak itu kumulai. Karena hanya menjadi istri di
> > akhir pekan, maka proses belajar memasak itu cuma berlangsung di hari Sabtu
> > dan Minggu. Selain kedua hari itu, si mas berada di Jakarta, dan aku akan
> > lebih memilih membeli dibandingkan memasak untuk diri sendiri.
> >
> >
> > Menelepon atau meng*sms* ibu dan ibu mertua adalah cara cepat untuk
> > mengetahui bumbu masakan yang ingin kumasak. Kadang keasinan, kadang ada
> > rambutku di masakan, kadang rasanya aneh di lidahku, kadang menunya hanya
> > tumis-tumisan saja. Tapi, dengan setia si mas selalu menghabiskan apapun
> > yang kumasak. Walaupun setelah itu, muncullah 'kritikannya'. Tapi, paling
> > tidak bagiku, usaha beliau menghabiskan semua yang kuhidangkan hingga tandas
> > cukup menjadi pemecut semangat kalau proses belajar memasak itu harus terus
> > berlanjut.
> >
> >
> > Berada di Jepang sendirian dengan kurun waktu hampir setahunlah yang
> > mengubah segalanya. Sulitnya mendapatkan makanan halal di Jepang, membuatku
> > harus memasak hampir setiap hari. Kemudahan berselancar di dunia maya, juga
> > menambah kesadaranku, bahwa masakan olahan rumah adalah yang terbaik untuk
> > anak-anak di usia keemasannya. Maka, di hari lahir yang dua puluh tujuh
> > kucanangkan sebuah target sampai usia ke dua puluh delapan: bahwa aku harus
> > bisa memasak untuk suami dan anak-anakku. Kutulis target itu di buku
> > harianku, bersamaan dengan target-target pribadi lainnya yang ingin kuraih
> > di tahun 2009.
> >
> >
> > Momen sendirian dan jauh dari suami benar-benar kumanfaatkan untuk belajar
> > memasak. Kumasak sendiri menu makan siang yang akan kubawa kekampus.
> > Walaupun lebih lama menghabiskan waktu di dapur, dan itu berarti harus
> > bangun lebih pagi. Tapi, ada sebuah semangat yang menemani, target bisa
> > memasak harus kuraih sebelum berkumpul bersama suami lagi.
> >
> > Ramadhan 1430 H pun tiba. Alhamdulillah proses ijin tugas belajar si mas ke
> > Jepang dari kantornya disetujui. Alhamdulillah juga permohonan visa si mas
> > ke Jepang disetujui pihak kedubes Jepang, walaupun dengan jangka waktu 3
> > bulan, karena si mas belum mengikuti ujian masuk di universitas yang
> > dipilihnya. Tapi, ada sebuah kebahagiaan yang menyelusup di sanubari kami
> > berdua: bahwa Ramadhan kali ini, alhamdulillah, bisa makan sahur dan berbuka
> > bersama. Itu berarti, aku menjadi istri *fulltime, *bukan hanya di akhir
> > pekan, seperti dulu saat kami masih di Indonesia.
> >
> >
> > Yang lebih membahagiakanku lagi di Ramadhan kali ini adalah sebuah kalimat
> > dari si mas. Diucapkan oleh beliau di suatu senja saat berbuka bersama di
> > apartemen kami, setelah hampir seminggu beliau datang ke negeri matahari
> > terbit. *"Ternyata, sekarang Fey sudah bisa masak yah. Masakan Fey enak"*.
> > Sebuah kalimat sederhana, tapi bagiku, kalimat itu sangat menyanjungku.
> > Pujian pertama dari suami untuk masakanku, tanpa kritikan apapun.
> > Alhamdulillah. Ah, ternyata memasak itu memang mudah, asalkan dari hati:).
> >
> >
> >
> > @ Nishi Chiba, Summer, August 2009.
> >
> >
> > Ps: Terima kasih untuk Pak Hadian, seorang teman dari milis
> > SekolahKehidupan, yang mengirimkan sebuah file tentang resep-resep masakan.
> > Sangat berguna bagiku, pun hingga kini.
> >
> >
> > ~ http://ingafety.wordpress.com ~
> >
> >
> > start: 0000-00-00 end: 0000-00-00
> >
> >
> >
>
>
>
> --
> "Open up your mind and fly!"
>
> Nursalam AR
> Penerjemah, Penulis & Editor
> 0813-10040723
> 021-92727391
> www.nursalam.multiply.com
> www.facebook.com/nursalam.ar
>

1c.

Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Aug 30, 2009 7:17 pm (PDT)



wah, mas veby suami siaga yah? termasuk siaga untuk memasakkan istri di awal kehamilan..

salam,
fety

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, veby <vbi_djenggotten@...> wrote:
>
> hehehehe...
> alhamdulillaah...
> pengalaman yang apik...thanx for sharing ya mbak...
>
> benernya, selain mudah masak itu juga menyenangkan kok...
> abis nikah, awalnya saya terpaksa masak juga...istri hamil, kasihan klo harus masak sendirian...
>
> awalnya siy...ya begitulah gagal sana-sini, perkedel yang hancur, gosong, kurang air, macem2...
>
> cuman alhamdulillaah, sekarang udah bisa masak macem2,
> meracik bumbu dan mencium bau rempah ternyata bisa mengendorkan urat stress....
>
> hehehehe
>
> --- On Fri, 8/28/09, Nursalam AR <nursalam.ar@...> wrote:
>
> From: Nursalam AR <nursalam.ar@...>
> Subject: Re: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?
> To: sekolah-kehidupan@yahoogroups.com
> Date: Friday, August 28, 2009, 1:55 AM
>
>
>
>
>
>
> Â
>
>
>
>
>
> Mak nyess baca tulisan ini. Kisah perjuangan khas bushido Jepang untuk mencapai sesuatu. Untuk masakan Fety, mungkin sudah mak nyuss rasanya:). Btw, selamat ya,Fey! Selamat sudah berkumpul lagi dengan suami terkasih. Juga selamat sudah menghadiahkan kado terindah baginya:). Saya termasuk pria konvensional yang percaya bahwa cinta itu (salah satunya) datang dari perut:). Salah satu pertimbangan memilih istri saya sekarang, Yuni, adalah ketika silaturahmi ke rumahnya, ia menghadiahkan pempek Plembang buatannya sendiri. Sejak itu, terutama setelah menikah, pempek menjadi makanan favorit saya selain pindang patin dan ayam pedos (sejenis gulai ayam khas Lampung).
>
> Â
> Well, berarti Lebaran nanti sang suami bakal dapat kado kue delapan jam ya, Fey? Atau tempoyak (sampai sekarang saya tak bisa memakannya!) ? Hmm...kalo nggak salah sih kue delapan jam dan tempoyak selain masyhur di Palembang dan Lampung juga dikenal di Bengkulu, benar tidak? Yah, sekitaran Sumatera bagian Selatan.
>
> Â
> Tabik,
> Â
> Nursalam AR
>
> Â
> On 8/28/09, febty febriani <inga_fety@yahoo. com> wrote:
>
> Â
>
>
>
>
>
>
>
> Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?
> Febty Febriani
>
>
> “Pak, saya gak bisa memasak. Kalau kelemahan saya yang satu ini tidak bisa ditolerir, saya memilih mundur dari proses taaruf ini”, itu pernyataan lugasku ke suami, satu setengah tahun yang lalu, saat sebelum proses lamaran beliau di rumah keluarga besarku di Manna. Bagiku, calon suami harus tahu kekuranganku justru sebelum proses lamaran, termasuk untuk urusan keahlian di dapur. Untuk urusan yang satu ini, sampai menjelang menikah, pengetahuanku sangat minim. Hampir tidak pernah menginjak wilayah dapur sejak bangku sekolah dasar, sampai bekerja. Lebih praktis membeli, itu pikiranku sewaktu masih sebagai anak kos. Lebih simpel dan waktu yang digunakan juga tidak banyak.
>
>
>
> “Yang penting mau belajar kan?”, itu jawaban retoris beliau ke aku. Aku tahu jawabannya adalah hanya satu kata : iya. Maka, setelah menikah, mulailah proses belajar memasak itu kumulai. Karena hanya menjadi istri di akhir pekan, maka proses belajar memasak itu cuma berlangsung di hari Sabtu dan Minggu. Selain kedua hari itu, si mas berada di Jakarta, dan aku akan lebih memilih membeli dibandingkan memasak untuk diri sendiri.
>
>
>
> Menelepon atau mengsms ibu dan ibu mertua adalah cara cepat untuk mengetahui bumbu masakan yang ingin kumasak. Kadang keasinan, kadang ada rambutku di masakan, kadang rasanya aneh di lidahku, kadang menunya hanya tumis-tumisan saja. Tapi, dengan setia si mas selalu menghabiskan apapun yang kumasak. Walaupun setelah itu, muncullah 'kritikannya'. Tapi, paling tidak bagiku, usaha beliau menghabiskan semua yang kuhidangkan hingga tandas cukup menjadi pemecut semangat kalau proses belajar memasak itu harus terus berlanjut.
>
>
>
> Berada di Jepang sendirian dengan kurun waktu hampir setahunlah yang mengubah segalanya. Sulitnya mendapatkan makanan halal di Jepang, membuatku harus memasak hampir setiap hari. Kemudahan berselancar di dunia maya, juga menambah kesadaranku, bahwa masakan olahan rumah adalah yang terbaik untuk anak-anak di usia keemasannya. Maka, di hari lahir yang dua puluh tujuh kucanangkan sebuah target sampai usia ke dua puluh delapan: bahwa aku harus bisa memasak untuk suami dan anak-anakku. Kutulis target itu di buku harianku, bersamaan dengan target-target pribadi lainnya yang ingin kuraih di tahun 2009.
>
>
>
> Momen sendirian dan jauh dari suami benar-benar kumanfaatkan untuk belajar memasak. Kumasak sendiri menu makan siang yang akan kubawa kekampus. Walaupun lebih lama menghabiskan waktu di dapur, dan itu berarti harus bangun lebih pagi. Tapi, ada sebuah semangat yang menemani, target bisa memasak harus kuraih sebelum berkumpul bersama suami lagi.
>
> Ramadhan 1430 H pun tiba. Alhamdulillah proses ijin tugas belajar si mas ke Jepang dari kantornya disetujui. Alhamdulillah juga permohonan visa si mas ke Jepang disetujui pihak kedubes Jepang, walaupun dengan jangka waktu 3 bulan, karena si mas belum mengikuti ujian masuk di universitas yang dipilihnya. Tapi, ada sebuah kebahagiaan yang menyelusup di sanubari kami berdua: bahwa Ramadhan kali ini, alhamdulillah, bisa makan sahur dan berbuka bersama. Itu berarti, aku menjadi istri fulltime, bukan hanya di akhir pekan, seperti dulu saat kami masih di Indonesia.
>
>
>
> Yang lebih membahagiakanku lagi di Ramadhan kali ini adalah sebuah kalimat dari si mas. Diucapkan oleh beliau di suatu senja saat berbuka bersama di apartemen kami, setelah hampir seminggu beliau datang ke negeri matahari terbit. “Ternyata, sekarang Fey sudah bisa masak yah. Masakan Fey enak”. Sebuah kalimat sederhana, tapi bagiku, kalimat itu sangat menyanjungku. Pujian pertama dari suami untuk masakanku, tanpa kritikan apapun. Alhamdulillah. Ah, ternyata memasak itu memang mudah, asalkan dari hati:).
>
>
>
>
>
> @ Nishi Chiba, Summer, August 2009.
>
>
> Ps: Terima kasih untuk Pak Hadian, seorang teman dari milis SekolahKehidupan, yang mengirimkan sebuah file tentang resep-resep masakan. Sangat berguna bagiku, pun hingga kini.
>
>
> ~ http://ingafety. wordpress. com ~
>
> Â
> start: 0000-00-00 end: 0000-00-00
>
>
>
>
> --
> "Open up your mind and fly!"
>
> Nursalam AR
> Penerjemah, Penulis & Editor
> 0813-10040723
>
> 021-92727391
> www.nursalam. multiply. com
> www.facebook. com/nursalam. ar
>

1d.

Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Aug 30, 2009 7:18 pm (PDT)



bukan Babehnya yang bisa masak, Ni. wong di emailnya ada lampiran: mbak fety, ini resep-resep yang tertinggal di laptop saya. punyanya yang punya laptop sebelum saya:D

salam,
fety

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "Nia Robie'" <musimbunga@...> wrote:
>
> hihi.. mau nyobain dong masakan buatan mba fety :)
> btw.. si Babeh ternyata.. gak cuma gemar menabung (menabung makanan dalam
> perut hihi).. eh gemar memasak juga? hihi
>
> Pada 28 Agustus 2009 13:20, febty febriani <inga_fety@...> menulis:
>
> >
> >
> >
> > *Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?*
> >
> > Febty Febriani
> >
> >
> > "*Pak, saya gak bisa memasak. Kalau kelemahan saya yang satu ini tidak
> > bisa ditolerir, saya memilih mundur dari proses taaruf ini*", itu
> > pernyataan lugasku ke suami, satu setengah tahun yang lalu, saat sebelum
> > proses lamaran beliau di rumah keluarga besarku di Manna. Bagiku, calon
> > suami harus tahu kekuranganku justru sebelum proses lamaran, termasuk untuk
> > urusan keahlian di dapur. Untuk urusan yang satu ini, sampai menjelang
> > menikah, pengetahuanku sangat minim. Hampir tidak pernah menginjak wilayah
> > dapur sejak bangku sekolah dasar, sampai bekerja. Lebih praktis membeli, itu
> > pikiranku sewaktu masih sebagai anak kos. Lebih simpel dan waktu yang
> > digunakan juga tidak banyak.
> > .
> >
> >
> >
>

1e.

Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Aug 30, 2009 7:20 pm (PDT)



momen idul adha yang mengesankan, dek. kapan lagi yah bisa ginap bareng bertiga?
kayaknya biar gak ada alasan lagi untuk belajar masak, sinta mesti nikah dulu hi..hi..

salam,
fety

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, ukhti hazimah <ukhtihazimah@...> wrote:
>
> hyaaaaa....tulisannya mengena mbak fety, jadi inget waktu idul adha, sewaktu mbak fety nginep di kosku. Hari di mana, kita sukses nontonin mbk dini masak, karena alasan kita berdua sama-sama gak bisa masak. Begitu pun sekarang kalau anak kos lagi masak bareng, sudah bisa dipastikan Teh Tety-lah yang jadi "otak" terbentuknya masakan, dan aku cuman jadi pencicip yang sebenarnya gak efektif tapi efisien, kenapa gak efektif? karena setiap setiap ditanya, "kurang garam ya? kurang air ya? kurang bla bla bla?" selalu kujawab, "kayaknya!" trus kenapa efisien? karena aku membuat segala lebih cepat kalau mereka sudah ribut dengan rasa, "udah, udah, udah enak koq" huehehehehe...soalnya prinsip sekarang, selama makanan itu bisa aku makan berarti itu enak, gak tau kurang apa ato apa, paling yang meresahkan kalo kurang banyak :P
>
> Eniwei, tengkyu mbak fety, tulisannya sedikit banyak ngasih motivasi buat memasak. Karena sekarang kompor di kos lagi ngadat, jadi niatan buat belajar masak harus ditunda dulu *ALESAAAAN!!* :D
>
> mizz u ^^
>
> :sinta:
>
> "Keindahan selalu hadir saat manusia berpikir positif"
>
> BloG aKu & buKu
> http://jendelakumenatapdunia.blogspot.com
>
> BloG RaMe-RaMe
> http://sinthionk.multiply.com
>
> YM : SINTHIONK
>
>
>
> --- On Fri, 8/28/09, febty febriani <inga_fety@...> wrote:
>
> From: febty febriani <inga_fety@...>
> Subject: [sekolah-kehidupan] (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?
> To: "milis" <sekolah-kehidupan@yahoogroups.com>
> Cc: "milis pembaca anadia" <pembacaanadia@yahoogroups.com>
> Date: Friday, August 28, 2009, 6:20 AM
>
>
> Ternyata Memasak Itu Mudah Yah? Febty Febriani
>

1f.

Re: (Catcil) Ternyata Memasak Itu Mudah Yah?

Posted by: "inga_fety" inga_fety@yahoo.com   inga_fety

Sun Aug 30, 2009 7:22 pm (PDT)



ini, juga masih belajar novi. tapi, paling tidak rasanya sudah tidak amburadul lagi:D
maafkan kemarin tidak jadi menelepon dan singgah tempatmu..

salam,
fety

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, "novi_ningsih" <novi_ningsih@...> wrote:
>
> Alhamdulillah, akhirnya berkumpul lagi, ya, Fet :)
>
> Waaah, ternyata masak mudah, ya? :D
> hihihihi...
> masih tetep akan terkagum-kagum sama temen2 yang pada jago masak karena cuma jago makan :D
>
> Sama seperti Sinta, suka bingung juga kalau ditanya rasa, khawatir apa yang aku rasakan beda sama orang lain... Ntar aku bilang pas, kan belum tentu buat orang lain :D
> *ngeles
>
>
> Alhamdulillah, mulai masak juga, tapi buat diri sendiri :D
> dan baru seputar goreng-menggoreng, hihihi... :D karena kalau jajan mulu, mahal :D
>
>
> salam
>
> Novi
>
>
>
>
>
>
> -- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, febty febriani <inga_fety@> wrote:
> >
> >
> >
> >
> > Ternyata
> > Memasak Itu Mudah Yah?
> > Febty Febriani
> >
> > “Pak,
> > saya gak bisa memasak. Kalau kelemahan saya yang satu ini tidak bisa
> > ditolerir, saya memilih mundur dari proses taaruf ini”, itu
> > pernyataan lugasku ke suami, satu setengah tahun yang lalu, saat
> > sebelum proses lamaran beliau di rumah keluarga besarku di Manna.
> > Bagiku, calon suami harus tahu kekuranganku justru sebelum proses
> > lamaran, termasuk untuk urusan keahlian di dapur. Untuk urusan yang
> > satu ini, sampai menjelang menikah, pengetahuanku sangat minim.
> > Hampir tidak pernah menginjak wilayah dapur sejak bangku sekolah
> > dasar, sampai bekerja. Lebih praktis membeli, itu pikiranku sewaktu
> > masih sebagai anak kos. Lebih simpel dan waktu yang digunakan juga
> > tidak banyak.
> >
> > “Yang
> > penting mau belajar kan?”, itu jawaban retoris beliau ke aku.
> > Aku tahu jawabannya adalah hanya satu kata : iya. Maka, setelah
> > menikah, mulailah proses belajar memasak itu kumulai. Karena hanya
> > menjadi istri di akhir pekan, maka proses belajar memasak itu cuma
> > berlangsung di hari Sabtu dan Minggu. Selain kedua hari itu, si mas
> > berada di Jakarta, dan aku akan lebih memilih membeli dibandingkan
> > memasak untuk diri sendiri.
> >
> > Menelepon
> > atau mengsms ibu dan ibu mertua adalah cara cepat untuk
> > mengetahui bumbu masakan yang ingin kumasak. Kadang keasinan, kadang
> > ada rambutku di masakan, kadang rasanya aneh di lidahku, kadang
> > menunya hanya tumis-tumisan saja. Tapi, dengan setia si mas selalu
> > menghabiskan apapun yang kumasak. Walaupun setelah itu, muncullah
> > 'kritikannya'. Tapi, paling tidak bagiku, usaha beliau menghabiskan
> > semua yang kuhidangkan hingga tandas cukup menjadi pemecut semangat
> > kalau proses belajar memasak itu harus terus berlanjut.
> >
> > Berada
> > di Jepang sendirian dengan kurun waktu hampir setahunlah yang
> > mengubah segalanya. Sulitnya mendapatkan makanan halal di Jepang,
> > membuatku harus memasak hampir setiap hari. Kemudahan berselancar di
> > dunia maya, juga menambah kesadaranku, bahwa masakan olahan rumah
> > adalah yang terbaik untuk anak-anak di usia keemasannya. Maka, di
> > hari lahir yang dua puluh tujuh kucanangkan sebuah target sampai usia
> > ke dua puluh delapan: bahwa aku harus bisa memasak untuk suami dan
> > anak-anakku. Kutulis target itu di buku harianku, bersamaan dengan
> > target-target pribadi lainnya yang ingin kuraih di tahun 2009.
> >
> > Momen
> > sendirian dan jauh dari suami benar-benar kumanfaatkan untuk belajar
> > memasak. Kumasak sendiri menu makan siang yang akan kubawa kekampus.
> > Walaupun lebih lama menghabiskan waktu di dapur, dan itu berarti
> > harus bangun lebih pagi. Tapi, ada sebuah semangat yang menemani,
> > target bisa memasak harus kuraih sebelum berkumpul bersama suami
> > lagi.
> > Ramadhan
> > 1430 H pun tiba. Alhamdulillah proses ijin tugas belajar si mas ke
> > Jepang dari kantornya disetujui. Alhamdulillah juga permohonan visa
> > si mas ke Jepang disetujui pihak kedubes Jepang, walaupun dengan
> > jangka waktu 3 bulan, karena si mas belum mengikuti ujian masuk di
> > universitas yang dipilihnya. Tapi, ada sebuah kebahagiaan yang
> > menyelusup di sanubari kami berdua: bahwa Ramadhan kali ini,
> > alhamdulillah, bisa makan sahur dan berbuka bersama. Itu berarti, aku
> > menjadi istri fulltime, bukan
> > hanya di akhir pekan, seperti dulu saat kami masih di Indonesia.
> >
> > Yang
> > lebih membahagiakanku lagi di Ramadhan kali ini adalah sebuah kalimat
> > dari si mas. Diucapkan oleh beliau di suatu senja saat berbuka
> > bersama di apartemen kami, setelah hampir seminggu beliau datang ke
> > negeri matahari terbit. “Ternyata, sekarang Fey sudah
> > bisa masak yah. Masakan Fey enak”.
> > Sebuah kalimat sederhana, tapi bagiku, kalimat itu sangat
> > menyanjungku. Pujian pertama dari suami untuk masakanku, tanpa
> > kritikan apapun. Alhamdulillah. Ah, ternyata memasak itu memang
> > mudah, asalkan dari hati:).
> >
> >
> > @
> > Nishi Chiba, Summer, August 2009.
> >
> > Ps:
> > Terima kasih untuk Pak Hadian, seorang teman dari milis
> > SekolahKehidupan, yang mengirimkan sebuah file tentang resep-resep
> > masakan. Sangat berguna bagiku, pun hingga kini.
> > ~ http://ingafety.wordpress.com ~
> >
>

2.

Wanita Berkalung Kebaikan

Posted by: "MIFTAH ROHMAN" miftah_madiun@yahoo.co.id   miftah_madiun

Sun Aug 30, 2009 6:19 pm (PDT)





Wanita Berkalung
Kebaikan

 

Saya sangat tertarik dengan kebaikan ibu yang satu ini
dan perlu saya share ke sahabat semua. Jika saya sebutkan nama beliau, mungkin
banyak diantara kita yang mengenalnya.

 

Suatu kali
beliau mengirim sebuah email ke alamat email saya. Beliau
menyatakan ingin menyantuni seorang anak yatim. Dengan nominal per bulan yang
menurut saya yang tinggal di sebuah kota kecil di Madiun adalah sebuah nilai
yang cukup lumayan besar.

 

Saya kemudian meminta kepada teman-teman untuk menyiapkan
data yang kira-kira sesuai dengan keinginan beliau. Kemudian saya kirim ke
alamat email beliau.

 

Singkat kata, beliau oke dan akhirnya mentransfer ke
salah satu rekening yang kami tunjuk. Saya sangat salut, karena beliau tidak
kenal saya, saya tidak kenal beliau, tapi beliau menitipkan dana ke saya dan
temen-temen.

 

Saat saya online, saya mencoba mencari tahu siapa
sebenarnya ibu ini. Dengan berbekal alamat email beliau, saya coba search dari
account facebook saya. Ketemu. Saya add. Beliau approve. Kemudian saya tanya
via layanan pesan di facebook "apakah ibu yang kemarin mentransfer untuk anak
yatim di Madiun?" beliau jawab: "Ya."

 

Yang membuat saya lebih salut lagi adalah, beliau menulis
di wall facebook beliau dan menyarankan teman-temannya jika ingin membayar
zakat melalui saya dan teman-teman.

 

Saya langsung teringat, saat saya menanyakan kepada
seorang ustadz tentang pahala mengajak kebaikan. Ustadz yang saya tanya
menjawab dengan sebuah hadits: " Man sanna sunnatan hasanatan fil islam falahu
ajruha wa ajru man amila biha min ghoiri an yanqush min ujurihim syai'an."

 

Terjemah bebasnya, kata beliau adalah:"Barang siapa
melaksanakan sebuah kebaikan di dalam Islam, maka dia akan mendapatkan pahala
amal itu dan pahala orang-orang yang mengikutinya/menirunya tanpa mengurangi
pahala mereka sedikitpun."

 

Bisa dibayangkan jika ajakan beliau diikuti banyak
temannya, berapa banyak pahala yang akan beliau dapatkan.

 

Anda tertarik menirunya? Ajak saudara, sarankan kolega,
anjurkan teman dan siapapun kenalan anda untuk menyalurkan zakat infaq dan
shodaqoh melalui LMI Madiun.

 

Kami menyalurkan langsung kepada masyarakat yang sangat
membutuhkan dengan tepat sasaran. Kepada mereka yang ada di pelosok, yang
sedang mengalami kekurangan, anak-anak yatim yang belum terurus, janda-janda
miskin, keluarga-keluarga papa.

 

Ramadhan tahun lalu kami menyantuni lebih dari 2.000
keluarga miskin hanya di wilayah kota Madiun. Tahun ini insya Allah kami akan
menyalurkan ke lebih banyak mustahik, kami akan meyalurkan mulai dari Kabupaten
Ngawi, Kabupaten Magetan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo.

 

Komitmen kami:

kami
hanya menyalurkan kepada mereka yang sangat membutuhkan, dengan
lokasi yang sangat layak bantu (pelosok, pedalaman, pegunungan dan hanya
sebagian kecil masyarakat miskin di Kota Madiun)Mereka
selama ini belum menerima bantuan, atau belum memadai, baik dari swadaya
masyarakat maupun pemerintahKami
akan menyalurkan kepada keluarga miskin tersebut secara langsung, dengan
melibatkan relawan terbaik kami.Setiap
program dan penyaluran akan kami laporkan kepada publik.

 

Kunjungi Kami di http://lmimadiun.blogspot.com

 

Transfer via rekening:

BCA:
1771064766 a.n. Miftahurrohman

BNI:  9545951-0 a.n. Miftahurrohman

BRI:
 0045-01-025609-50-2
a.n. Miftahurrohman

MANDIRI
: 144-00-0491981-4 a.n. Miftahurrohman

BMI
:  742.00037.22
a.n. LMI Cabang Madiun

BSM
:  0640006667
a.n. LMI Cabang Madiun

MEGA
: 02-100-00-20-02456-0 a.n. Miftahurrohman

BII
: 1051231127 a.n. Oki Surendro

KANTOR
POS: SHAR-E  913 46 45 699 a.n. Miftahurrohman

(berlaku di seluruh kantor Pos Indonesia bertanda SOPP)

 

Jika anda tertarik, hubungi kami via JALUR PRIBADI,

CALL/SMS :

081 234 200 200,

085 7333 0 7333,

087 858 311 311,

0351 77 11 900

Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini!
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
3.

[Puisi] Dusta

Posted by: "deesiey" deesiey@gmail.com   deesiey

Sun Aug 30, 2009 6:20 pm (PDT)



berbahagiakah kamu?
saat dusta berada diantara kalian
berbahagiakah kamu?
saat kau memahami tiada arti kejujuran lagi

diam kau menyimpan arti
tenang kau menyimpan dusta

bahkan segelas kopi lebih murni dari hatimu

berbahagiakah kamu?
saat hatimu saja sudah kau dustai

30 Agustus 2009
under the moonlight

--
http://sampiran.blogspot.com/
Hidup sekali pakai - Nugroho N
4.

[Puisi] Hidup (nya)

Posted by: "deesiey" deesiey@gmail.com   deesiey

Sun Aug 30, 2009 6:20 pm (PDT)



malam ini jangan cari aku
walau rembulan berteriak-teriak
janganlah kau mencariku

aku sedang terongok di pinggiran pasar
beralaskan kardus lusuh
berselimutkan koran usang

siang esok jangan berusaha menemukanku
walau kau menyeret-nyeret mentari
janganlah berusaha menemukanku

aku sedang tergopoh-gopoh di naungan truk
menggendong hidup menampah nyawa
dalam kilo kilo karung beras

dan saat waktunya tiba
aku akan pulang
menemui kekasih hidupku
menemui berlian nyawaku
dan membawakan mereka sebuah hari esok

31 Agustus 2009
kuli beras pasar senen

--
http://sampiran.blogspot.com/
Hidup sekali pakai - Nugroho N
5.

[rampai] Tak Ingin Menangis

Posted by: "novi khansa'" novi_ningsih@yahoo.com   novi_ningsih

Sun Aug 30, 2009 6:48 pm (PDT)




~Tak Ingin Menangis~

ketika awan berarak meninggalkanku...

ketika bulan menatapku murung

bintang-bintang menjauh

meninggalkan pekatnya langit

gelap



jangan pernah kalah

dengan hal semu

kefanaan yang menjaring asa-asa

ketakutan yang memalukan

Sepi...



tak ingin menangis

akan dunia...

manusia...

karena tak ada beda kita dengannya



Ramadhanku...

jadikan indah hadirmu

perbaikan atas hidup dan kehidupanku

tak ingin lagi aku kehilangan keutamaanmu...



Ramadhanku...

bahagiaku akan jumpa kembali denganmu

menikmati tiap detiknya

menikmati indahnya

malam ke 10 ramadhan

***

"Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran Anda Sendiri"
(Syekh Muhammad Al Ghazali)

***

novi_khansa'kreatif
~Graphic Design 4 Publishing~
YM : novi_ningsih
http://akunovi.multiply.com
http://novikhansa.wordpress.com/

6.

Re [Inspirasi]Tanam Pohon: salah satu langkah lindungi anak cucu

Posted by: "Taufiq" tendo_dy@yahoo.co.id   tendo_dy

Sun Aug 30, 2009 7:10 pm (PDT)



Selamat Pagi sekolah-kehidupan,

"Setiap muslim yang menanam suatu tanaman atau suatu tumbuhan, kemudian tanamannya itu dimakan oleh burung, manusia atau hewan, maka itu akan menjadi sadaqah baginya." [Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhari]

Moga menambah semangat kita.. Amin..

[Inspirasi]Tanam Pohon: salah satu langkah lindungi anak cucu
Posted by: "Bambang Tribuono" bambang_tribuono@yahoo.com bambang_tribuono
Fri Aug 28, 2009 6:12 pm (PDT)

Bulan ini saya telah menanam 2 buah pohon

dipinggir sungai ditepi jalan yang sering saya lewati kalau berangkat kantor

karena meski saya naik mobil tidak terasa panas, tapi saya bisa
merasakan betapa panas orang yang lewat situ jika jalan kaki atau naik
sepeda motor

karena dulu saya juga pernah mengalami seperti itu

dalam 2 bulan ini sudah ada sekitar 8 pohon yang saya tanam disekitar itu..

saya sadar rumah saya kecil dan halaman hampir tidak ada..

maka selain didepan rumah saya yang telah saya tanami pohon agar rindang dan bisa buat orang berteduh jika lewat..

maka saya juga menanami tempat2 umum yg memungkinkan untuk ditanami pohon

seperti dipinggir jalan kompleks perumahan saya

selain teduh tentunya semoga menambah manfaat untuk menyelamatkan anak cucu

agar di masa depan minimal kita bisa mewariskan udara yang masih sehat..

semoga manfaat...

saya sadar himbauan dari saya yang bodoh ini beberapa waktu yang lalu
yakni bagaimana kita bisa menanam 1 pohon tiap orang dalam satu bulan..
mungkin oleh mereka yang pintar dianggap sia2,

Tapi saya hanya berpikir.. bahwa sungguh kejam dan sungguh egois kita
ini..jika kita mewariskan pada anak cucu kita udara yang buruk...

masa anak cucu kita besok jika keluar rumah harus menenteng tabung oksigen agar dapat bernafas???

dan seperti air minum yang mungkin 20 tahun yang lalu tidak pernah
terbayang bahwa kita harus membeli air dalam kemasan untuk minum...
tapi saat ini hal itu kita anggap wajar..

apa mungkin 20 tahun lagi sudah dianggap hal yang wajar bahwa untuk
bernafas saja nantinya kita harus membeli tabung oksigen dan atau
selalu melakukan isi ulang pada tandon oksigen yang harus tersedia
didalam rumah..

Untuk itu... marilah kita dengan kemampuan sebisanya.. masing2 diri
kita sebagai generasi yang tidak lari dari tanggungjawab terhadap anak
cucu kita..

selamatkan oksigen dan udara bumi...

dengan kesadaran bahwa tiap orang... minimal diri kita... atau kalau
bisa ajak keluarga dan tetangga kita.. menanam pohon.. cukup satu pohon
tiap orang dalam 1 bulan...

karena masih banyak lahan yang bisa ditanami pohon...

misal ditepi jalan...

misal prara pecinta alam dan pramuka yang berkemah, di alam tempat mereka berkemah

ditepi sungai ... dsb

salam

Best regards,

Taufiq
tendo_dy@yahoo.co.id
2009-08-31
7a.

(CATCIL) Pagi Cerah pada Suatu Hari

Posted by: "yudhi mulianto" yudhi_sipdeh@yahoo.com   yudhi_sipdeh

Sun Aug 30, 2009 7:30 pm (PDT)



Pagi Cerah pada Suatu Hari !
Oleh: Yudhi M

Semburat merah cerah keemasan mewarnai langit dengan sinar matahari menyorot lembut menyambut pagi. Udara segar yang sejuk dengan tanaman pot yang berbunga indah membuat suasana hari itu sungguh sempurna.
Dani yang tampan "si ganteng my son" sudah bangun dan bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Tiba-tiba alunan suara tuts piano yang lincah terdengar dari radio. Perhatian dan  pendengaranku langsung siaga satu, terdengarlah suara kor anak-anak bernyanyi bersama-sama dengan suaranya yang lugu dan polos membuatku terkesima di tempat. Padahal rencananya saat itu akan memasak air untuk mandi Dani. So, Ritual memandikan anak sebelum ke sekolah  jadi agak tertunda:-)

Tidak hanya diriku, ternyata Dani terlihat sangat antusias, pelan namun pasti ia beranjak mendekat ke radio. Sepertinya he love that song.

Lagu itu pernah kudengar saat penutup acara Kick Andi di Metro TV sesi wawancara Adrea Hirata dan Bu Guru Muslimah long time ago.

Kalau tidak salah syairnya seperti ini:

Pagiku ...Cerahku
Matahari bersinar
........................

Selamat pagi semua
Kunantikan dirimu

Di depan kelasmu
Menantikan kami

Guruku tersayang
Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku...
Tak bisa baca tulis.....mengerti banyak hal ....
Guruku terima kasihku...

Nyatanya diriku kadang buatmu marah
Namun segala maaf kau berikan...
 
......"........

Bersamaan dengan itu,
Pikiranku melayang jauh...
Hasratku terasa ingin terbang... lepas...bebas...
Tinggi...setinggi awan yang putih
Ragaku enggan beranjak ...
Hatiku jadi bergolak...
Seperti ketika cinta bertasbih...
Nadiku berdenyut kencang...
Kembang kempis jantungku...

He..he...he...jadi kangen sekolah, kangen teman-teman dan juga guru-guru yang baik hati, sabar lagi pemaaf.
Tanpa mereka...apa jadinya aku?
 
Andaikan bisa, Aku ingin waktu berputar kembali.
Namun apa daya, diriku hanya bisa terkenang-kenang masa indah dulu.
Nostalgia belajar dan bermain...tertawa lepas penuh canda ria ...dan kisah kasih paling indah di sekolah :-)

"Kisah kasih?" (apaan tuh?  Bang Jaja Miharja matanya berkedip satu)

Yuk ...sekolah yuk?
Sekolah gratis...mau tak?  (sambil membayangkan Bu Guru Muslimah di TV)

Jakarta, 21 Juli 2009
Seminggu setelah Dani sekolah TK A.

7b.

Re: (CATCIL) Pagi Cerah pada Suatu Hari

Posted by: "adzdzaki" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Aug 31, 2009 1:17 am (PDT)



Makasih maz Yudhi, jadi mengingatkan pada keharuan ketika anak-anak tercinta menyanyikan lagu itu ketika perpisahan sekolah kemarin.

salam
Dyah

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, yudhi mulianto <yudhi_sipdeh@...> wrote:
>
> Pagi Cerah pada Suatu Hari !

> Pagiku …Cerahku
> Matahari bersinar
> ……………………
>
> Selamat pagi semua
> Kunantikan dirimu
>
> Di depan kelasmu
> Menantikan kami
>
> Guruku tersayang
> Guru tercinta
> Tanpamu apa jadinya aku…
> Tak bisa baca tulis…..mengerti banyak hal ….
> Guruku terima kasihku…
>
> Nyatanya diriku kadang buatmu marah
> Namun segala maaf kau berikan…

8a.

[lonceng] reportase launching antologi puisi Padang Oase di kompas.c

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Sun Aug 30, 2009 10:28 pm (PDT)



Assalamu'alaikum wrwb

Bagi teman-teman yang tidak sempat menghadiri acara launching buku antologi
puisi "Padang Oase" pada 26 Agustus 2009 lalu, dapat melihat reportasenya
beserta reportase acara sastra Reboan#17 di kompas.com.

Terima kasih banyak kami haturkan pada Mas Epri Tsaqib yang sudah berkenan
membedah buku puisi sederhana ini, Pak Caklul dari panitia sastra Reboan
sebagai moderator, Pak Yo Sugianto, Pak Budhi Setyawan, dan segenap kru
sastra Reboan serta para hadirin yang berkenan mengapresiasi buku puisi ini.

Terima kasih pula pada teman-teman FLP Jakarta yang telah hadir: Mas Nana S,
Mas Agus, Mbak Wiekerna, Mas Iwan, Mas Asnawi, Mas Riyan Fitno. Perjalanan
menempuh padang ini masih belum selesai, kawan... ^_^

Terima kasih juga pada para endorser buku ini yaitu Pak Danarto, Pak Kurnia
Efendi, Pak Budhi Setyawan, Mas Epri Tsaqib, Kang Lian Kagura, Kang Soni
Farid Maulana, dan Pak Asep Sambodja yang telah berkenan memberikan kata
pengantar pada buku ini. Terima kasih banyak atas dukungannya selama ini.
Untuk Pak Asep, semoga lekas pulih kembali kesehatannya.

Semoga Allah membalas semua kebaikannya dengan rahmat yang berlimpah.
Amiin...

Untuk pembelian buku antologi puisi Padang Oase, dapat menghubungi Nia
Robie' (021-99117841) atau Dani Ardiansyah (085694771764).

Berikut saya copas link berita-nya.

Salam
Lia dan 6 musafir lainnya (Dani Ardiansyah, Divin Nabb, Nia Robi'e, Arrizki
Abidin, Emir Fanha a.k.a Irfan Hidayatullah, Jun An Nizami)

*

http://oase.kompas.com/read/xml/2009/08/29/01150053/tantangan.sinergikan.pengusaha.dan.penyair
*

Tantangan Sinergikan Pengusaha dan Penyair
dok. Pasar Malam<http://oase.kompas.com/read/xml/2009/08/29/01150053/tantangan.sinergikan.pengusaha.dan.penyair#>
/<http://oase.kompas.com/read/xml/2009/08/29/01150053/tantangan.sinergikan.pengusaha.dan.penyair>
Sabtu, 29 Agustus 2009 | 01:15 WIB

Selama ini penyair bersikap merendah (*low profile*). Bergelut dengan
dunianya sendiri dan sekitarnya untuk menghasilkan puisi yang dinikmati oleh
pembacanya. Namun sikap merendah ini juga menimbulkan kesan eksklusif, dan
dalam dunia nyata masih belum mampu memasarkan diri atau karyanya.

Masih terlihat sastrawan yang "munduk-munduk" (minder, rendah diri) dalam
aktivitas keseniannya, bermain "recehan" sedangkan banyak orang kaya yang
menyukai puisi dan mau membaca di depan umum. Menjadi tantangan pelaku
sastra untuk mensinergikan dua kutub ini. Tak perlu munduk-munduk, karena
karya penyair yaitu puisi merupakan puncak sastra.

Demikian disampaikan oleh novelis Teguh Esha ketika hendak membacakan puisi
di panggung Sastra Reboan #17 di Warung Apresiasi (Wapres), Bulungan, Rabu
kemarin (26/08). Puisi yang dibacakannya berjudul *Sang Juara* karya Remmy
Soetanzah. Acara yang digelar secara rutin setiap bulannya kali ini bertema
*Belajar dari Sejarah* yang juga menampilkan peluncurkan buku dan musik.

"Saya salut dengan apa yang telah dikerjakan oleh para penggiat Sastra
Reboan, karena mampu eksis hingga saat ini. Namun, tetap perlu meningkatkan
kualitas yang ada, serta mengajak para pengusaha dan lainnya untuk tampil
juga membaca puisi", tambah Teguh Esha yang dikenal sebagai penulis novel *Ali
Topan Anak Jalanan*.

Diawali lebih lambat dari biasanya, karena banyak pengunjung dan pengisi
acara yang berbuka puasa sebelumnya, juga menempuh perjalanan macet ke
Wapres, Sastra Reboan #17 dibuka dengan penampilan band Luckyseven yang
tampil akustik membawakan tiga lagunya. Penampilan grup yang terdiri dari
Marcel (Guitar) , Raimond (bass), Dana (Lead Guitar dan Dani sebagai vokalis
ini mampu membuat pengunjung bertepuk tangan.

Usai Budhi Setyawan sebagai MC didampingi Rukmi Wisnu Wardhani memberi
pengantar tentang acara dan tema yang ada, dua penulis muda Lintang Timur
yang datang dari Padang dan Yayan dari Semarang segera tampil berduet. Yayan
R.Triyansah membaca puisi Lintang Timur *Jiwa Peraga* dan "Ketika Tulang
dan Darah t'lah menjadi bendera" dengan iringan gitar pencitapnya. Kemudian
Yayan juga membaca karyanya sendiri *Suluk Merindu Pelajaran Sunyi*
dan *Sebuah
sajak yang Bukan Buat Rendra*.

Acara terus bergulir seiring pengunjung yang terus mengalir. Penyair muda
yang giat di Forum Lingkar Pena (FLP) Jakarta dan meluncurkan bukunya di
Sastra Reboan #17 kali ini diwakili salah satu penulisnya, Lia Octavia
tampil dalam diskusi yang dimoderatori Sahlul Fuad dan menampilkan pembahas
Epri Tsaqib.

Sebelum dimulainya pembahasan, para penulis puisi itu tampil menawan ketika
membawakan puisi "Kehangatan Padang Oase" dengan gerak dan vokal yang
mengundang tepuk tangan pengunjung.

Menurut Epri yang juga penyair, karya Lia Octavia, Lia Octavia, Jun An
Nizami, Divin Nahb, Dani Ardiansyah, Arrizki Abidin, Nia Robie', Emir Fanha
yang terangkum dalam kumpulan puisi "Padang Oase" sebenarnya memberikan
sajian puisi-puisi yang bagus. Hanya beberapa di antaranya tidak mampu
menampilkan bait-bait yang menunjang satu sama lain, hingga membuat puisi
itu jadi lemah. "Hal ini tampak pada puisi-puisi yang panjang", ujar Epri.

Sedangkan Lia Octavia mengatakan bahwa terlepas dari kekurangan yang ada,
para penulis yang sudah lama berteman ini mempunyai karakter yang berbeda.
Perbedaan ini tampak pada karya masing-masing yang membuat puisi yang
tersaji tampak beragam dan unik.

Sastra Reboan #17 juga menampilkan karya Rendra yang baru saja berpulang,
sebagai penghormatan bagi si Burung Merak yang pernah memberikan sambutannya
November 2008 lalu. Penyair Gemi Mohawk membacakan karya Rendara
berjudul *Makna
Sebuah Titipan* dan Weni Suryandari, salah satu penggiat Sastra Reboan
menampilkan *Bulan di kota Jakarta*.

Penyair Rukmi Wisnu Wardhani kemudian tampil dengan karyanya *Karena Namaku
Perempuan* yang dimuat dalam buku antologi puisi Fetival Kesenian
Yogjakarta (2005.). Kali ini ia membaca sambil duduk di kursi, dengan
suaranya yang bariton dan mantap.

Luckyseven kembali tampil dengan dua lagunya yang menarik, "Rindu" dan
single video klip mereka sendiri yang berjudul "Jiwa yang Gelisah" yang
merupakan lagu religi. Usai grup ini tampil, Na Lesmana yang siswa SLTA di
Tangerang menunjukkan kebolehannya ketika membaca puisi karyanya *Retorika
Bercinta.*

Di akhir acara, MC Budhi Setyawan yang kembali berduet dengan Nurul Wardah
sebagai MC mengumumkan tentang Sastra Reboan #18 yang jatuh pada 9 September
2009 mendatang, dengan sajian puisi kritik social WS Rendra. Kali ini Sastra
Reboan bekerjasama dengan Cicak (Cinta Indonesia, Cinta KPK) yang merupakan
sebuah LSM yang cukup aktif belakangan ini dalam masalah korupsi. (eva)
8b.

Re: [lonceng] reportase launching antologi puisi Padang Oase di komp

Posted by: "ariefakhirwijaya" ariefakhirwijaya@yahoo.com   ariefakhirwijaya

Sun Aug 30, 2009 10:48 pm (PDT)



wah..selamat ya buat 7 musafir muda. Coba 7 musafir mudanya bisa datang semua..pasti lebih bagus..:)

salam,
Arief

8c.

Re: [lonceng] reportase launching antologi puisi Padang Oase di komp

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Sun Aug 30, 2009 10:53 pm (PDT)



dua musafir lainnya tinggal di luar kota jadi tidak bisa hadir...

ooh iya, terima kasih ya, mas, sudah bersedia membantu memfotocopy puisi yg
akan kami bacakan..mohon maaf sudah ngerepotin...

terima kasih sudah berkenan hadir.

salam
lia

2009/8/31 ariefakhirwijaya <ariefakhirwijaya@yahoo.com>

>
>
> wah..selamat ya buat 7 musafir muda. Coba 7 musafir mudanya bisa datang
> semua..pasti lebih bagus..:)
>
> salam,
> Arief
>
>
>
9a.

(inspirasi)The Power of Kepepet

Posted by: "interaktif" diifaa_03@yahoo.com   diifaa_03

Mon Aug 31, 2009 1:13 am (PDT)





The Power of Kepepet

Seorang ibu berjalan keluar dari kamar
apartemennya. Dia ingin menghirup udara Pagi di lantai paling atas dari apartemen tersebut.
Dia sengaja tidak mengajak anaknya yang masih berumur tiga tahun itu, karena anaknya masih
asyik mengurai mimpinya.

Dengan menikmati pagi dan merasakan udara yang
masih belum bercampur dengan asap kendaraan, sayup - sayup terdengar teriakan orang - orang
di depan apartemennya. Karena penasaran dengan teriakan itu,  dia menengok ke bawah dan alangkah terkejutnya,
ternyata ada seorang anak kecil yang sudah berada di ambang cendela dan
selangkah saja maka anak itu akan jatuh. Anak kecil itu tidak lain adalah
anaknya. Dengan segenap tenaga yang dia punya dia turun menuju ke bawah untuk
menangkap anaknya yang jatuh dari lantai lima. Ibu itu berhasil menangkap
anaknya, padahal dia berlari dari lantai 10 dengan menggunakan pakaian kimono.
Setelah di bandingkan dengan pelari tercepat jarak pendek yang ada di Jepang
ternyata tidak bisa menyamai kecepatan ibu yang dengan sekuat tenaga menolong
anaknya yang jatuh dari lantai 5.

Apa yang membedakan antara ibu tersebut dengan
pelari tercepat yang di Jepang. Yang membedakan adalah dorongan untuk melakukan. Ketika kita
mempunyai dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu maka kita akan mengerahkan
seluruh kekuatan yang kita miliki untuk mencapai apa yang kita inginkan. Dan
otak akan mencari jalan walaupun pada awalnya akan terasa mustahil. Jika
kekuatan mimpi tidak cukup memaksa kita untuk bergerak mencapai apa yang kita
cita - cita kan maka "the power of kepepet" -  meminjam istilah bapak faqih - perlu kita
ciptakan. Ada banyak orang berhasil dalam hidupnya karena kehidupan memaksanya  bergerak dan menjadikan hidupnya menjadi
lebih baik, maka jika dia tidak bertindak untuk melakukan itu dia akan tergilas
oleh keadaan. Seorang mahasiswa yang tidak lagi dibiayai orang tuanya, maka dia
pasti akan mencari jalan apapun untuk bisa bekerja dan mendapatkan uang guna
membiayai hidupnya. Maka jika impian kita memang tidak terlalu kuat untuk
memaksa kita bertindak maka ciptakanlah the power of kepepet, anggaplah
bahwa jika kita tidak bisa meraih apa yang kita inginkan di dunia ini maka
hidup kita akan menjadi sengsara seumur hidup.

salam

wiwik H.

http://diifaa_03@yahoo.com

New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
9b.

Re: (inspirasi)The Power of Kepepet

Posted by: "adzdzaki" adzdzaki@yahoo.com   adzdzaki

Mon Aug 31, 2009 1:35 am (PDT)



Jadi ingat hadits "Bekerjalah untuk duniamu seakan–akan kamu hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan–akan kamu mati esok".

Kalau kita tau besok kita meninggal, pasti the power of kepepet itu benar-benar kita laksanakan.

Makasih ya mba, jadi mengingatkan....^_^

Salam kenal
Dyah

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, interaktif <diifaa_03@...> wrote:

> The Power of Kepepet
>
> Seorang ibu berjalan keluar dari kamar
> apartemennya. Dia ingin menghirup udara Pagi di lantai paling atas dari apartemen tersebut.
> Dia sengaja tidak mengajak anaknya yang masih berumur tiga tahun itu, karena anaknya masih
> asyik mengurai mimpinya.
>
> Dengan menikmati pagi dan merasakan udara yang
> masih belum bercampur dengan asap kendaraan, sayup â€" sayup terdengar teriakan orang â€" orang
> di depan apartemennya. Karena penasaran dengan teriakan itu,  dia menengok ke bawah dan alangkah terkejutnya,
> ternyata ada seorang anak kecil yang sudah berada di ambang cendela dan
> selangkah saja maka anak itu akan jatuh. Anak kecil itu tidak lain adalah
> anaknya. Dengan segenap tenaga yang dia punya dia turun menuju ke bawah untuk
> menangkap anaknya yang jatuh dari lantai lima. Ibu itu berhasil menangkap
> anaknya, padahal dia berlari dari lantai 10 dengan menggunakan pakaian kimono.
> Setelah di bandingkan dengan pelari tercepat jarak pendek yang ada di Jepang
> ternyata tidak bisa menyamai kecepatan ibu yang dengan sekuat tenaga menolong
> anaknya yang jatuh dari lantai 5.

10a.

Re: Need ADVICE : Akibat Kasih Sayang berlebihan Nenek/Kakek pada Cu

Posted by: "milis75" milis75@yahoo.com.sg   milis75

Mon Aug 31, 2009 1:30 am (PDT)



menurutku shock therapy bisa mengobati.
kalo melakukan kriminal ato melanggar hukum
(misal memalsu tanda tangan tanpa ijin) ya dilaporkan
pada yang berwajib jangan malah melindungi
agar tidak menjadi sampah kehidupan

CMIiW,

D Bey

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Enggar Retnoningsih <eretnoni@...> wrote:
>
> Dear all Moms
>
> Mungkin ada yg punya pengalaman menghadapi anak yg terlanjur menyimpang
> perilakunya karena asuhan Eyang (kakaek-Nenek)
>
> Seperti yg sudah kita ketahui, pola suh Eyang (Nenek-Kakek) terhadap cucunya
> berlimpah kasih sayang, melebihi batas-batas wajar hingga membuat si Anak
> menajdi sangat sulit dikendalikan
>
> Punya sodara, yg anaknya terlanjut diasuh oleh nenek-nya dari usia 3bulan
> hingga
> usia 15 th.
> Sekarang usianya 17 th, duduk di abngku kelas 3 SMA dikembalikan kepada
> orang
> tuanya karena si orang tua sudah melihat hal-hal minor yg mendominasi sang
> buah
> hati
> Contoh: tidak punya rasa tanggung jawab, mahir berbohong, boros, mereka
> cerita,
> memalsu tanda tangan kepala sekolah, malas, tak hormat pada orang tua, hanya
> bicara pada saat ia perlu, tak perduli sekekliling, Parahnya si anak
> seringkali
> membuat ulah, di sekolah, di lingkungan rumah, bahkan ia mengadu domba orang
> tuanya dgn sang nenek.
>
> Si Nenenk yg masih sering mendengar aduan dr sang cucu
> bahwa orang tuanya tak memperhatikan dia, tak memberinya uang pulsa yg
> cukup.
> tak memberi kebebsan waktu padanya untuk bermain. nenek sering memberi uang
> dan
> mengirimi pulsa sembunyi2 pada sang cucu. akhirnya orang tua tak bisa
> mengontrol
> financial dan apa saja yang ia beli dgn uang tersebut.
> Kalo anak sedang tidak punya uang, dan tidak bisa minta ke Ibu maupun
> neneknya,
> ia akan menjual barang-barang yg ia miliki spt sepatu, topi, jacket, HP, dll
>
> Mohon bantuan donk Moms
> advice ini akan sangat berarti bagi mereka
> terima kasih.
>
> --
> Enggar Retno
> http://www.binacendikia.com
> http://www.bci-supermoms.blogspot.com
> http://www.babiesonline.com/babies/r/reza
> http://cantikbugar.indonetwork.co.id/
> http://www.enggarday.multiply.com
> ==============================================
> Joint SUPERMOMS COMMUNITY:
> http://finance.groups.yahoo.com/group/supermom_s/join
> ==============================================
>

11.

[maklumat] Ramadhan Youth Camp "Griya Alam Ciganjur" 11-13 SEptember

Posted by: "Berita SinergyNLP" infosinergynlp@ymail.com   infosinergynlp@ymail.com

Mon Aug 31, 2009 1:32 am (PDT)



Ramadhan Youth Camp
Pernahkah anda membayangkan sekaligus menginginkan putra-putri anda mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam banyak hal??
Sebagai Orang Tua, apakah anda selalu mengharapkan putra-putri anda memiliki kecerdasan Spritual dan kemampuan mengoptimalkan segala resource yang dimilikinya??
NLP For Kidzone© merupakan sebuah program pelatihan berbasis NLPTM yang dikhususkan untuk pengembangan diri anak, dimulai dari level usia sekolah. Dalam Program ini, anak akan diajarkan bagaimana mengakses sumber daya yang tersimpan dalam dirinya dengan mudah dan cepat sehingga terjadi perubahan dan kemajuan yang sangat pesat.
Ramadhan Youth Camp secara khusus diselenggarakan untuk membantu putra-putri anda untuk menemukan sumberdaya yang tersimpan dalam dirinya sehingga Putra-putri anda menjadi anak yang memiliki kecerdasan Spritual dan kemampuan excellent dalam merespon segala informasi yang masuk kedalam dirinya dibandingkan dengan anak seusianya.
Perubahan apa yang akan putra-putri anda dapatkan setelah mengikuti RY Camp ini?
Setelah mengikuti RY Camp ini, putra-putri anda akan memiliki :
 -   Keyakinan: perasaan mampu mengambil tindakan
-    Motivasi: keinginan untuk mengambil tindakan
-    Usaha: dengan sadar berkeinginan untuk mengambil tindakan
-    Problem Solving: tahu apa yang harus dilakukan
 -   Tanggung jawab: melakukan apa yang semestinya dilakukan
-    Inisiatif: mengetahui kapan untuk memulai 
-    Kepedulian: pertimbangan untuk memperhatikan terhadap hal-hal baru terhadap diri dan lingkungan
-    Kerja tim: bekerja dengan orang lain
-    Ketekunan: menyelesaikan apa yang mereka mulai
-    Menetapkan Tujuan: jalan untuk masa depan
 
Bagaimanakah cara pembelajaran di RY Camp ??
Dapat dipastikan pelatihan ini akan sangat menyenangkan, gembira dan unik.  Tentunya di RY Camp ini, putra-putri anda akan diajarkan bagaimana mengakses segala sumberdaya yang ada dalam dirinya dengan cara-cara yang mudah sekaligus menyegarkan.
Pelatihan ini secara khusus didesain oleh para Alumni Practitioner NLPTM dari Sinergy Lintas Batas dan memiliki sertifikasi yang ditandangani langsung oleh DR. Richard Bandler sebagai Founder NLPTM, dipimpin oleh Ronny Furqony , yang juga sebagai Lisenced Trainer NLPTM dari The Society of NLPTM
Apa yang akan dipelajari di RY Camp ?
-          Mengenal media komunikasi manusia (Rep. System)
-          Mengenal cara berkomunikasi (building rapport, dll)
-          Mind mapping
-          WFO
-          Motivasi sukses
-          Menikmati gerakan shalat (VAK)
-          Aplikasi NLP untuk ibadah
-          Tadabur Alam
-          Menghilangkan fobia
-          Meningkatkan rasa percaya diri
-          Menggali semangat
-          Merasakan cinta
-          Menikmati rasa syukur
-          Dialog interaktif dengan facilitator
-          Aktifitas di ruang termuka (tim Building)
 
 
Kapan RY Camp ini diselenggarakan :
Tanggal : 11- 13 September 2009
Tempat : Griya Alam Ciganjur
Alamat  : Jl. Moch Kafi I Gg. Kramat No. 18 Tanah Baru Ciganjur
 
 
 
Berapa Investasi yang layak untuk sebuah Pelatihan yang sangat luar biasa ini??
Untuk pelatihan ini, dimana putra-putri anda akan mendapatkan banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh, cukup hanya dengan Rp. 1.250.000 (satu juta dua ratus lima puluh ribu) saja, sudah termasuk tool kit pelatihan, penginapan selama 2 malam 3 hari dan 2x makan (saat buka dan sahur) serta 2x menu ta´jil.
 
Adakah Early Bird yang anda dapatkan untuk mengikuti pelatihan ini?
Tentu saja, paling lambat tanggal 7 September 2009 cukup membayar Rp. 1.000.000 saja
Pendaftaran ditutup tanggal 9 September 2009
Informasi lengkap hubungi :
Sinergy Lintas Batas
Up. Santi 021.32119175/6

Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! http://id.mail.yahoo.com
12.

[Artikel] Mana Yang Lebih Anda Cintai, Pekerjaan Atau Kaos Oblong?

Posted by: "Dadang Kadarusman" dkadarusman@yahoo.com   dkadarusman

Mon Aug 31, 2009 1:32 am (PDT)



Artikel: Mana Yang Lebih Anda Cintai, Pekerjaan Atau Kaos Oblong?
 
Hore,
Hari Baru!
Teman-teman.
 
Sulit untuk memiliki rasa sayang kepada sesuatu atau seseorang, jika kita tidak mengenalnya. Makanya, kita memiliki frase "tak kenal, maka tak sayang." Dalam konteks tradisional, peribahasa itu benar adanya. Pendek kata, kenal atau tidaknya kita pada sesuatu atau seseorang sangat menentukan apakah kita memiliki rasa sayang itu atau tidak. Namun demikian, ´kenal´ itu memiliki sifat netral. Artinya jika kita ´mengenal´ sesuatu atau seseorang, tidaklah serta merta kita menyayanginya. Malah sebaliknya, bisa jadi kita membencinya. Buktinya, banyak orang yang sudah bertahun-tahun bersama, kemudian berpisah hanya karena; sekarang masing-masing sudah ´mengenal´ temannya luar-dalam.
 
Saya, kalau dirumah paling nyaman mengenakan kaos oblong. Meskipun memiliki beberapa koleksi kaos oblong dilemari pakaian, namun kesukaan saya pada dua kaos oblong tertentu membuat kaos oblong lain jarang dipakai. Bahkan, saya nyaris hanya menggunakan kedua kaos oblong itu secara bergiliran. Jika yang satu kotor, yang satu lagi biasanya siap pakai. Hanya jika kedua kaos oblong itu kotor sajalah saya menggunakan kaos oblong lainnya. Padahal, kedua kaos oblong favorit itu sama sekali bukanlah kaos terbaik dilemari itu. Malah sebaliknya, keduanya sudah pada usang. Selain warna putihnya yang pudar menjadi kecoklatan; keduanya pun sudah menderita bolong-bolong disana-sini. Kalau mengingat asas kepantasan, mungkin sepantasnya kedua kaos oblong bolong itu tidak dikenakan lagi. Tetapi, lha kok rasa sayang saya kepada kaos itu melebihi logika ini. Walhasil, selama saya ada dirumah, kaos oblong usang itu selalu menjadi prioritas pemakaian saya. 
 
Saya menduga bahwa kaos oblong lapuk itu menggunakan NLP untuk mempengaruhi saya. Kecurigaan saya sangat beralasan karena setiap kali mengenakan kaos itu, saya kok merasa sangat nyaman sehingga seluruh sensori kinestetik saya benar-benar termanjakan.  Semakin lapuk kaos itu, semakin lembut belaiannya dibadan. Dan akibatnya, semakin sayang saya kepadanya. Berbahayakah ini? Bisa jadi. Sebab, sekalipun kaos oblong itu sudah bolong-bolong, saya memiliki keterikatan yang terlampau kuat, sehingga kalau ada tamu datang kerumah, saya harus berlari kekamar. Lalu berganti baju lain untuk sekedar menghormati tamu yang datang. Jika anda seorang Ketua RT, anda pasti tahu tamu yang dimaksud. Dan jika anda keranjingan kaos butut seperti saya, anda harus bolak balik kekamar hanya untuk sekedar berganti baju.
 
Lha, sekarang saya baru teringat bahwa fungsi istri saya melebihi fungsi kaos itu. Kalau saya sedang kesel sama dia, misalnya; karena dia terlalu sibuk ngelonin anak bungsu kami hingga ketiduran sampai pagi dikamar anak-anak, saya jadi ingat kaos oblong itu. Semakin lama, semakin cinta saya sama dia. Mengapa saya tidak semakin cinta juga kepada istri saya? Makanya, agak aneh jika manusia seperti kita berseteru dengan pasangan hidup dengan alasan; ´sudah tidak ada kecocokan lagi....´. Tuhan, saya memohon agar dalam hidup saya, hal semacam itu tidak terjadi. Esok lusa, tidak bisa kita tebak. Namun, dengan tekad, doa, dan usaha mungkin segalanya bisa berjalan baik-baik saja.
 
Lha, sekarang, saya juga menjadi ingat kepada pekerjaan saya. Ternyata, pekerjaan saya memiliki arti lebih besar dari kaos oblong itu. Kalau saya sedang sebel pada pekerjaan saya itu, maka saya segera teringat bahwa inilah pekerjaan yang sangat menentukan kualitas hidup saya. Dan juga keluarga saya. Dulu, ketika saya pertama kali memutuskan untuk mengambil pekerjaan ini, saya begitu bersemangat. Lantas, mengapa seiring berjalannya waktu saya sering merasa kesal dengan pekerjaan ini. Ketika atasan saya berlaku tidak adil, saya menyesal bekerja disini. Ketika jabatan saya tidak naik-naik, saya marah kepada pekerjaan saya ini. Ketika gaji saya masih juga pas-pasan, saya membenci pekerjaan saya. Ketika pelanggan-pelanggan saya menolak dan mempersulit, saya ingin sekali mengganti profesi ini.
 
Duh, seandainya pekerjaan saya ini tahu apa yang terjadi dengan kaos oblong itu, tentu dia akan iri. Rasa cinta saya kepada kaos oblong itu, semakin hari semakin bertambah. Semakin usang dia, semakin sayang saya. Semakin lama saya bersentuhan dengannya, semakin suka saya kepadanya. Dan seandainya pekerjaan saya ini bisa menangis, mungkin dia menangis karena saya telah mempelakukannya dengan tidak adil. Padahal, dari pekerjaan inilah saya bisa menafkahi keluarga. Lantas, mengapa saya tidak semakin cinta kepadanya ketika saya semakin tahu ´bolong-bolong´-nya.
 
Padahal, pekerjaan ini melayani saya dengan teknik NLP paling tinggi. Dia menggetarkan rasa disekujur tubuh saya ketika atasan menepuk bahu saya. Dia memanjakan pendengaran saya ketika pelanggan mengatakan:"Terimakasih atas bantuannya ya Mas....". Dia juga menggelitik lidah saya ketika teman dikantor mengajak makan siang bersama diacara ulang tahunnya. Dia membuat mata saya berbinar-binar ketika melihat angka-angka pencapaian yang tinggi. Dia, membius saya dengan aroma wangi khas bahan-bahan parfum ruang kerja saya yang bercampur dengan debu-debu diatas kardus yang bertumpuk-tumpuk. Lebih dari itu, dia menentramkan hati saya, karena dengan pekerjaan ini; saya jadi tahu bahwa bulan depan, ada rejeki yang akan saya dapatkan. Tidak seperti mereka yang tidak memiliki pekerjaan seperti saya. Jadi, mengapa kepada pekerjaan ini saya tidak semakin sayang, ketika saya semakin mengenalnya lebih dalam?  
 
Mari Berbagi Semangat!
Dadang Kadarusman
Natural Intelligence & Mental Fitness Learning Facilitator  
http://www.dadangkadarusman.com/  
Talk Show setiap Jumat jam 06.30-07.30 di 103.4 DFM Radio Jakarta
 
Catatan Kaki:
Saya mencintai pekerjaan saya. Oleh karenanya, jika saya kurang terampil mengerjakannya, saya bersedia memperbaikinya.
 
Melalui project Mari Berbagi Semangat! (MBS!) sekarang buku saya yang berjudul "Belajar Sukses Kepada Alam" versi Bahasa Indonesia dapat diperoleh secara GRATIS. Jika Anda ingin mendapatkan ebook tersebut secara gratis silakan perkenalkan diri disertai dengan alamat email kantor dan email pribadi (yahoo atau gmail) lalu kirim ke bukudadang@yahoo.com

13a.

[maklumat bukber sk jkt] Dibuka donasi untuk santunan anak yatim

Posted by: "Lia Octavia" liaoctavia@gmail.com   octavialia

Mon Aug 31, 2009 1:37 am (PDT)



Assalamu'alaikum wrwb

Sehubungan dengan acara buka puasa bersama SK Jakarta dan sekitarnya bersama
beberapa anak yatim yang insya Allah akan diadakan di kediaman keluarga Pak
Diaz pada 5 September 2009 mendatang, panitia buka puasa bersama membuka
dompet donasi bagi sahabat-sahabat SK yang bersedia menyumbang dan ingin
menambah tabungannya untuk di akherat kelak.

Donasi berupa uang dapat ditransfer ke:

- No rek. 0687014536, BSM, atas nama Fiyan Arjun
- No rek. 7701015733, Bank Bukopin Syari'ah,atas nama Mimin Hari Wahyuni

- No rek. 0080346719, BCA, atas nama Endah Widayati

Panitia juga menerima donasi dari sahabat-sahabat SK berupa barang (buku,
alat tulis dll) untuk menyantuni anak-anak yatim tersebut.

Untuk konfirmasi transfer donasi dan penerimaan donasi, dapat mengubungi
panitia yaitu:
Fiyan di 0852 8758 0079 (bujangkumbang@ yahoo.co.id)
Mimin Hari Wahyuni di 0815 8661 6875 (minehaway@ gmail.com)

Jazakumullah khoir

Salam
Lia
a/n BPH SK Pusat
13b.

Re: [maklumat bukber sk jkt] Dibuka donasi untuk santunan anak yatim

Posted by: "fil_ardy" fil_ardy@yahoo.com   fil_ardy

Mon Aug 31, 2009 2:16 am (PDT)



Ayoooo ayooo, sahabt SK Jakarta Raya
ikutan acara bubaran yuuuk, kepada bapak2
ibu2, yang ada kelebihan rizkinya bisa disalurkan
ke rekening2 yang tadi disebutkan.

Tong isin ku alitna, tong nyaah ku ageungna
pahalamah moal pahili :D

Dani

--- In sekolah-kehidupan@yahoogroups.com, Lia Octavia <liaoctavia@...> wrote:
>
> Assalamu'alaikum wrwb
>
> Sehubungan dengan acara buka puasa bersama SK Jakarta dan sekitarnya bersama
> beberapa anak yatim yang insya Allah akan diadakan di kediaman keluarga Pak
> Diaz pada 5 September 2009 mendatang, panitia buka puasa bersama membuka
> dompet donasi bagi sahabat-sahabat SK yang bersedia menyumbang dan ingin
> menambah tabungannya untuk di akherat kelak.
>
> Donasi berupa uang dapat ditransfer ke:
>
>
> - No rek. 0687014536, BSM, atas nama Fiyan Arjun
> - No rek. 7701015733, Bank Bukopin Syari'ah,atas nama Mimin Hari Wahyuni
>
> - No rek. 0080346719, BCA, atas nama Endah Widayati
>
>
> Panitia juga menerima donasi dari sahabat-sahabat SK berupa barang (buku,
> alat tulis dll) untuk menyantuni anak-anak yatim tersebut.
>
> Untuk konfirmasi transfer donasi dan penerimaan donasi, dapat mengubungi
> panitia yaitu:
> Fiyan di 0852 8758 0079 (bujangkumbang@ yahoo.co.id)
> Mimin Hari Wahyuni di 0815 8661 6875 (minehaway@ gmail.com)
>
> Jazakumullah khoir
>
> Salam
> Lia
> a/n BPH SK Pusat
>

Recent Activity
Visit Your Group
Sell Online

Start selling with

our award-winning

e-commerce tools.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Find support for

Mental illnesses

Yahoo! Groups

Mom Power

Kids, family & home

Join the discussion

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web

Tidak ada komentar: